Anda di halaman 1dari 16

Dzikir yang Dibaca di Waktu Pagi

‫َّج ِيم‬ ِ َ‫َأ ُعو ُذ بِاهَّلل ِ ِم َن ال َّش ْيط‬


ِ ‫ان الر‬
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

[1]

Membaca ayat Kursi

‫ لَ هُ َم ا فِي‬،‫ الَ تَْأ ُخ ُذهُ ِس نَةٌ َوالَ نَ ْو ٌم‬،‫هَّللا ُ الَ ِإلَ هَ ِإالَّ هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُم‬
‫ يَ ْعلَ ُم َم ا‬،‫ َم ْن َذا الَّ ِذي يَ ْشفَ ُع ِع ْن َدهُ ِإالَّ بِِإ ْذنِ ِه‬،‫ض‬ِ ْ‫ت َو َما فِي اَأْلر‬ ِ ‫ال َّس َما َوا‬
‫ َو ِس َع‬،‫ون بِ َش ْي ٍء ِم ْن ِع ْل ِم ِه ِإالَّ بِ َما َشا َء‬ َ ُ‫ َواَل ي ُِحيط‬،‫بَي َْن َأ ْي ِدي ِه ْم َو َما َخ ْلفَهُ ْم‬
‫ َوهُ َو ْال َعلِ ُّي ْال َع ِظي ُم‬،‫ َواَل يَُئو ُدهُ ِح ْفظُهُ َما‬،‫ض‬ َ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫ُكرْ ِسيُّهُ ال َّس َما َوا‬
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa
yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi
langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi
Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)

Faedah: Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari
berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi
hingga petang.[1]

[2]

Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas

ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّح ِيم‬
‫ص َم ُد لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا َأ َح ٌد‬
َّ ‫قُلْ هُ َو هَّللا ُ َأ َح ٌد هَّللا ُ ال‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah:
Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan
Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)
ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬
‫َّح ِيم‬
َ َ‫ق ِإ َذا َوق‬
‫ب‬ ِ ‫ق َو ِمن َش رِّ َغ‬
ٍ ‫اس‬ َ َ‫ق ِمن َش رِّ َم ا َخل‬ ِ َ‫قُلْ َأ ُعو ُذ بِ َربِّ ْالفَل‬
ِ ‫ َو ِمن َشرِّ َح‬ ‫ت فِي ْال ُعقَ ِد‬
‫اس ٍد ِإ َذا َح َس َد‬ ِ ‫َو ِمن َش ِّر النَّفَّاثَا‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku
berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari
kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir
yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.
(QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)

ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّح ِيم‬
ِ ‫اس ِمن َش رِّ ْال َو ْس َو‬
‫اس‬ ِ َّ‫اس ِإلَ ِه الن‬
ِ َّ‫اس َملِ ِك الن‬ ِ َّ‫قُلْ َأ ُع و ُذ بِ َربِّ الن‬
ِ َّ‫اس ِم َن ْال ِجنَّ ِة َو الن‬
‫اس‬ ِ َّ‫ور الن‬
ِ ‫ص ُد‬ُ ‫اس الَّ ِذي يُ َوس ِْوسُ فِي‬ ِ َّ‫ْال َخن‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku
berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan)
syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin
dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)

Faedah: Siapa yang mengucapkannya masing-masing tiga kali ketika pagi dan petang, maka
segala sesuatu akan dicukupkan untuknya.[2]

[3]

ُ‫ لَ ه‬،ُ‫ك لَ ه‬ َ ‫ الَ ِإلَـهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬،ِ ‫ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل‬،ِ ‫ك هَّلِل‬
ُ ‫ص بَ َح ْال ُم ْل‬
ْ ‫َأصْ بَحْ نَا َوَأ‬
‫ك َخ ْي َر َم ا فِ ْي هَ َذا ْاليَ ْو ِم‬ َ ُ‫ َربِّ َأ ْس َأل‬.ُ‫ك َولَهُ ْال َح ْم ُد َوهُ َو َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْير‬ ُ ‫ْال ُم ْل‬
‫ك‬َ ِ‫ َربِّ َأ ُع ْو ُذ ب‬،ُ‫ك ِم ْن َشرِّ َما فِ ْي هَ َذا ْاليَ ْو ِم َو َشرِّ َما بَ ْع َده‬ َ ‫ َوَأ ُع ْو ُذ ِب‬،ُ‫َو َخ ْي َر َما بَ ْع َده‬
‫ب فِي ْالقَب ِْر‬ ِ َّ‫ب فِي الن‬
ٍ ‫ار َو َع َذا‬ ٍ ‫ك ِم ْن َع َذا‬ َ ‫ َربِّ َأ ُع ْو ُذ ِب‬،‫ِم َن ْال َك َس ِل َوس ُْو ِء ْال ِكبَ ِر‬
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika
lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii
hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri
maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin
naari wa ‘adzabin fil qobri.

Artinya:
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak
ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah
kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku
mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu
dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari
kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di
neraka dan siksaan di alam kubur.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Meminta pada Allah kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya, juga agar terhindar
dari kejelekan di hari ini dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya berisi pula permintaan agar
terhindar dari rasa malas padahal mampu untuk beramal, juga agar terhindar dari kejelekan di
masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar terselamatkan dari siksa kubur dan siksa
neraka yang merupakan siksa terberat di hari kiamat kelak.[3]

[4]

‫ك النُّ ُش ْو ُر‬
َ ‫ت َوِإلَ ْي‬
ُ ‫ك نَ ُم ْو‬ َ ِ‫ َوب‬،‫ك َأ ْم َس ْينَا‬
َ ِ‫ َوب‬،‫ك نَحْ يَا‬ َ ِ‫ َوب‬،‫ك َأصْ بَحْ نَا‬
َ ‫اَللَّهُ َّم ِب‬
Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan
nusyuur.

Artinya:

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat
dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami
hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua
makhluk).” (Dibaca 1 x)[4]

[5]

Membaca Sayyidul Istighfar

َ ‫ َوَأنَا َعلَى َع ْه ِد‬،‫ك‬


‫ك‬ َ ‫ َخلَ ْقتَنِ ْي َوَأنَا َع ْب ُد‬،‫ت‬ َ ‫ت َرب ِّْي الَ ِإلَـهَ ِإالَّ َأ ْن‬ َ ‫اَللَّهُ َّم َأ ْن‬
‫ك‬ َ َ‫ َأب ُْو ُء ل‬،‫ْت‬
َ ِ‫ك بِنِ ْع َمت‬ ُ ‫صنَع‬ َ ‫ك ِم ْن َشرِّ َما‬ َ ِ‫ َأ ُع ْو ُذ ب‬،‫ْت‬ ُ ‫ك َما ا ْستَطَع‬ َ ‫َو َو ْع ِد‬
.‫ت‬َ ‫ب ِإالَّ َأ ْن‬
َ ‫ َوَأب ُْو ُء بِ َذ ْنبِ ْي فَا ْغفِرْ لِ ْي فَِإنَّهُ الَ يَ ْغفِ ُر ال ُّذنُ ْو‬،‫ي‬ َّ َ‫َعل‬
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika
wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya
wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau,
Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-
Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga
untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu
kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang
mengampuni dosa kecuali Engkau.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu
ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa
yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum
pagi, maka ia termasuk penghuni surga.[5]

[6]

َ َّ‫ َأن‬،‫ك‬
‫ك‬ َ ِ‫ك َو َج ِم ْي َع َخ ْلق‬ َ َ‫ َو َمالَِئ َكت‬،‫ك‬ َ ‫ك َوُأ ْش ِه ُد َح َملَةَ َعرْ ِش‬َ ‫ت ُأ ْش ِه ُد‬ ُ ْ‫اَللَّهُ َّم ِإنِّ ْي َأصْ بَح‬
َ ُ‫ك َو َرس ُْول‬
‫ك‬ َ ‫ َوَأ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد‬،‫ك‬َ َ‫ْك ل‬
َ ‫ك الَ َش ِري‬ َ ‫ت َوحْ َد‬ َ ‫ت هللاُ الَ ِإلَـهَ ِإالَّ َأ ْن‬َ ‫َأ ْن‬
Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa
jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna
Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang
memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau
adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan
sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika pagi dan petang hari sebanyak empat
kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka.[6]

[7]

‫ك‬َ ُ‫ اَللَّهُ َّم ِإنِّ ْي َأ ْس َأل‬،‫آلخ َر ِة‬


ِ ‫ك ْال َع ْف َو َو ْال َعافِيَ ةَ فِي ال ُّد ْنيَا َو ْا‬ َ ُ‫اَللَّهُ َّم ِإنِّ ْي َأ ْس َأل‬
‫اس تُرْ َع ْو َراتِى‬ ْ ‫ي َوَأ ْهلِ ْي َو َم الِ ْي اللَّهُ َّم‬ َ ‫ْال َع ْف َو َو ْال َعافِيَ ةَ فِي ِد ْينِ ْي َو ُد ْنيَ ا‬
‫ َو َع ْن يَ ِم ْينِ ْي‬،‫ َو ِم ْن َخ ْلفِ ْي‬،َّ‫ظنِ ْي ِم ْن بَي ِْن يَ َدي‬ ْ َ‫ اَللَّهُ َّم احْ ف‬.‫َوآ ِم ْن َر ْو َع اتِى‬
‫ك َأ ْن ُأ ْغتَا َل ِم ْن تَحْ تِ ْي‬ َ ِ‫ َوَأ ُع ْو ُذ ِب َعظَ َمت‬،‫ َو ِم ْن فَ ْوقِ ْي‬،‫َو َع ْن ِش َمالِ ْي‬
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-
alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa
aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an
syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.
Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga
dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan
tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri
dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh
ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)

Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do’a ini di pagi
dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga
dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.[7]

[8]

‫ َربَّ ُك لِّ َش ْي ٍء‬،‫ض‬ ِ ْ‫ت َواَْألر‬ َّ ‫اط َر‬


ِ ‫الس َما َوا‬ ِ َ‫ب َوال َّشهَا َد ِة ف‬ ِ ‫اَللَّهُ َّم َعالِ َم ْال َغ ْي‬
ِّ‫ َو ِم ْن َش ر‬،‫ك ِم ْن َش رِّ نَ ْف ِس ْي‬ َ ِ‫ َأ ُع ْو ُذ ب‬،‫ت‬َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَـهَ ِإالَّ َأ ْن‬،ُ‫َو َملِ ْي َكه‬
‫ف َعلَى نَ ْف ِس ْي س ُْو ًءا َأ ْو َأجُرُّ هُ ِإلَى ُم ْسلِ ٍم‬ َ ‫ َوَأ ْن َأ ْقتَ ِر‬،‫ان َو ِشرْ ِك ِه‬ ِ َ‫ال َّش ْيط‬
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in
wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy
syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.

Artinya:

“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan
bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak
disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan
balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari
berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Do’a ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abu Bakr Ash
Shiddiq radhiyallahu ‘anhu untuk dibaca pada pagi, petang dan saat beranjak tidur.[8]

[9]

‫ض َوالَ فِى ال َّس َما ِء َوهُ َو ال َّس ِمي ُع ْال َعلِي ُم‬
ِ ْ‫بِس ِْم هَّللا ِ الَّ ِذى الَ يَضُرُّ َم َع ا ْس ِم ِه َش ْى ٌء فِى اَألر‬
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul
‘aliim.

Artinya:
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya,
Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga
kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba memudaratkannya.[9]

[10]

َ ‫ َوبِ ُم َح َّم ٍد‬،‫ َوبِاِْإل ْسالَ ِم ِد ْينًا‬،‫ْت بِاهللِ َربًّا‬


‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم نَبِيًّا‬ ُ ‫ضي‬
ِ ‫َر‬
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa
sallama nabiyya.

Artinya:

“Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebagai nabi.” (Dibaca 3 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali
di petang hari, maka pantas baginya mendapatkan ridha Allah. [10]

[11]

‫ص لِحْ لِ ْي َش ْأنِ ْي ُكلَّهُ َوالَ تَ ِك ْلنِ ْي ِإلَى‬


ْ ‫ َوَأ‬،‫ْث‬
ُ ‫ك َأ ْستَ ِغي‬
َ ِ‫يَا َح ُّي يَا قَي ُّْو ُم بِ َرحْ َمت‬
‫طرْ فَةَ َعي ٍْن َأبَ ًدا‬ َ ‫نَ ْف ِس ْي‬
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii
ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.

Artinya:

“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu),
dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan
kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (Dibaca 1 x)

Faedah: Dzikir ini diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Fathimah supaya
diamalkan pagi dan petang. [11]

[12]

‫ص لَّى‬
َ ‫ َو َعلَى ِدي ِْن نَبِيِّنَ ا ُم َح َّم ٍد‬،‫ص‬ ِ َ‫ط َر ِة ْاِإل ْسالَ ِم َو َعلَى َكلِ َم ِة ْاِإل ْخال‬ ْ ِ‫َأصْ بَحْ نَا َعلَى ف‬
‫ان ِم َن ْال ُم ْش ِر ِكي َْن‬ َ ‫ َحنِ ْيفًا ُم ْسلِ ًما َو َما َك‬،‫ َو َعلَى ِملَّ ِة َأبِ ْينَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬،‫هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa
Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam
muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin

Artinya:

“Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi
kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di
atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (Dibaca 1 x di pagi
hari saja)[12]

[13]

‫هللا َوبِ َح ْم ِد ِه‬


ِ ‫ان‬ َ ‫ُسب َْح‬
Subhanallah wa bi-hamdih.

Artinya:

“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca 100 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan


petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari
yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.[13]

[14]

‫ك َولَهُ ْال َح ْم ُد َوهُ َو َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ُر‬


ُ ‫ لَهُ ْال ُم ْل‬،ُ‫ْك لَه‬
َ ‫الَ ِإلَـهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-
in qodiir.

Artinya:

“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Bagi-Nya
kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 1o x)

Faedah: Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari sebanyak sepuluh kali, Allah
akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga
mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari
gangguan setan hingg petang hari. Siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia akan
mendapatkan keutamaan semisal itu pula.[14]

[15]
‫ك َولَهُ ْال َح ْم ُد َوهُ َو َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ُر‬
ُ ‫ لَهُ ْال ُم ْل‬،ُ‫ْك لَه‬
َ ‫الَ ِإلَـهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-
in qodiir.

Artinya:

“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik
Allah kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 100 x
dalam sehari)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut dalam sehari sebanyak 100 x, maka itu
seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus baginya 100
kesalahan, dirinya akan terjaga dari gangguan setan dari pagi hingga petang hari, dan tidak ada
seorang pun yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali oleh orang yang mengamalkan lebih
dari itu.[15]  

[16]

َ ‫ َو ِر‬،‫ َع َد َد َخ ْلقِ ِه‬:‫ان هللاِ َوبِ َح ْم ِد ِه‬


‫ َو ِزنَةَ َعرْ ِش ِه َو ِم َدا َد َكلِ َماتِ ِه‬،‫ضا نَ ْف ِس ِه‬ َ ‫ُسب َْح‬
Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada
kalimaatih.

Artinya:

“Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat
timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.” (Dibaca 3 x di waktu pagi saja)

Faedah: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada Juwairiyah bahwa dzikir di atas
telah mengalahkan dzikir yang dibaca oleh Juwairiyah dari selepas Shubuh sampai waktu Dhuha.
[16]

[17]

ً‫ َو َع َمالً ُمتَقَبَّال‬،‫ َو ِر ْزقًا طَيِّبًا‬،‫ك ِع ْل ًما نَافِعًا‬


َ ُ‫اَللَّهُ َّم ِإنِّ ْي َأ ْسَأل‬
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.

Artinya:

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang
lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang
baik).” (Dibaca 1 x setelah salam dari shalat Shubuh)[17]
[18]

‫َأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ َوَأتُ ْوبُ ِإلَ ْي ِه‬


Astagh-firullah wa atuubu ilaih.

Artinya:

“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.” (Dibaca 100 x dalam sehari)
[18]

[1] HR. Al Hakim (1: 562). Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At
Targhib wa At Tarhib no. 655.

[2] HR. Abu Daud no. 5082, Tirmidzi no. 3575. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad
hadits ini hasan.

[3] HR. Muslim no. 2723. Lihat keterangan Syarh Hisnul Muslim, hal. 161.

[4] HR. Tirmidzi no. 3391 dan Abu Daud no. 5068. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
sanad hadits ini shahih.

[5] HR. Bukhari no. 6306.

[6] HR. Abu Daud no. 5069. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.

[7] HR. Abu Daud no. 5074 dan Ibnu Majah no. 3871. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
sanad hadits ini shahih.

[8] HR. Tirmidzi no. 3392 dan Abu Daud no. 5067. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahawa
sanad hadits ini shahih. Adapun kalimat terakhir (‫ ) َوَأ ْن َأ ْقت َِرفَ َعلَى نَ ْف ِس ْي سُوْ ًءا َأوْ َأجُرُّ هُ ِإلَى ُم ْسلِ ٍم‬adalah
tambahan dari riwayat Ahmad 2: 196. Dikomentari oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth bahwa
hadits tersebut shahih dilihat dari jalur lainnya (shahih lighoirihi).

[9] HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no. 3869. Al Hafizh Abu
Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.

[10] HR. Abu Daud no. 5072, Tirmidzi no. 3389. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
hadits ini hasan.

[11] HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro
(381/ 570), Al Bazzar dalam musnadnya (4/ 25/ 3107), Al Hakim (1: 545). Sanad hadits ini
hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227.
[12] HR. Ahmad (3: 406). Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih
sesuai syarat Bukhari Muslim. Lihat pula As Silsilah Ash Shahihah no. 2989.

Catatan: Dzikir ini hanya dibaca di pagi hari. Riwayat yang menyatakan dibaca juga saat petang
hari adalah riwayat yang lemah. Sebagaimana dinyatakan oleh guru penulis, Syaikh ‘Abdul
‘Aziz Ath Thorifi dalam Adzkar Ash Shobaah wal Masaa’, hal. 65.

[13] HR. Muslim no. 2692.

[14] HR. An Nasai Al Kubra 6: 10.

[15] HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691.

[16] HR. Muslim no. 2726.

[17] HR. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
hadits ini shahih.

[18] HR. Bukhari no. 6307 dan Muslim no. 2702.

Sumber : https://rumaysho.com/1636-bacaan-dzikir-pagi.html

BAB BACAAN DZIKIR DI WAKTU PAGI ..... [2]

Bab ini merupakan lanjutan dari Bab Bacaan Dzikir di Waktu Pagi.....[1] sebelumnya. Bab yang
diberi judul Bab Bacaan Dzikir di Waktu Pagi.....[2] ini, seluruhnya memuat 11 dari 20 bacaan
dzikir pagi yang ada dalam bahasan kita. Berikut ini lanjutan bacaan dzikir pagi yang sesuai
sunnah Rasulullah Shallallahu ’Alayhi Wasallam.

1.        Surat Al-Ikhlas (Dibaca Pagi 3x) :

ِ ‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح‬


‫يم‬ ْ ِ‫ب‬ 
ُ‫ص َم ُد>> لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَدْ>> َولَ ْم يَ ُكن لَّه‬ َّ ‫قُ ْل ُه َو هَّللا ُ َأ َحدٌ>>هَّلل ُ ال‬
‫ُكفُ ًوا َأ َحد‬
ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬
‫َّح ِيم‬
‫ص َم ُد لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا َأ َح ٌد‬
َّ ‫قُلْ هُ َو هَّللا ُ َأ َح ٌد هَّللا ُ ال‬
- See more at: http://faisalchoir.blogspot.com/2011/09/dzikir-pagi-dan-petang-sesuai-as-
sunnah.html#sthash.jj6sb1Ew.dpuf
ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬
‫َّح ِيم‬
‫ص َم ُد لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا َأ َح ٌد‬
َّ ‫قُلْ هُ َو هَّللا ُ َأ َح ٌد هَّللا ُ ال‬
- See more at: http://faisalchoir.blogspot.com/2011/09/dzikir-pagi-dan-petang-sesuai-as-
sunnah.html#sthash.jj6sb1Ew.dpuf
Qul huwallaahu ahad. Allaahusshamad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakullahu kufuwan
ahad.

Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat bergantung kepada-Nya segala
sesuatu.  Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,  dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia".

HR. Abu Dawud no. 5082, an-Nasa-i VIII/250 dan at-Tirmidzi no. 3575, Ahmad V/312,
Shahiih at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib
1/411 no. 649, hasan shahih

2.      Surat Al-Falaq (Dibaca Pagi 3x) :

ِ ‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح‬


‫يم‬ ْ ِ‫ب‬ 
‫ق‬
ٍ ‫اس‬ ِ ‫ش ِّر َغ‬
َ ‫ق>> َو ِمن‬ َ َ‫ش ِّر َما َخل‬ َ ‫ق>> ِمن‬ ُ ‫قُ ْل َأ ُع‬
ِ َ‫وذ بِ َر ِّب ا ْلفَل‬
‫اس ٍد ِإ َذا‬ َ ‫ َو ِمن‬ >>‫ت فِي ا ْل ُعقَ ِد‬
ِ ‫ش ِّر َح‬ ِ ‫ش ِّر النَّفَّاثَا‬َ ‫ب>> َو ِمن‬ َ َ‫ِإ َذا َوق‬
‫س َد‬
َ ‫>> َح‬
ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬
‫َّح ِيم‬
ِ ‫ب َو ِمن َش ِّر النَّفَّاثَا‬
‫ت فِي‬ َ َ‫ق ِإ َذا َوق‬ ٍ ‫ق َو ِمن َشرِّ َغا ِس‬ ِ َ‫قُلْ َأ ُعو ُذ ِب َربِّ ْالفَل‬
َ َ‫ق ِمن َشرِّ َما َخل‬
ِ ‫ َو ِمن َشرِّ َح‬ ‫ْال ُعقَ ِد‬
‫اس ٍد ِإ َذا َح َس َد‬
- See more at: http://faisalchoir.blogspot.com/2011/09/dzikir-pagi-dan-petang-sesuai-as-
sunnah.html#sthash.jj6sb1Ew.dpuf

Qul a'uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wamin syarri ghaasiqin idzaa waqaba.
Wamin syarrin naffaatsaati fii al'uqadi. Wamin syarri haasidin idzaa hasada.
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Robb Yang Menguasai waktu subuh,  dari kejahatan apa-
apa (mahluk) yang diciptakan-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,  dan
dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,  dan dari
kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia dengki ". 

HR. Abu Dawud no. 5082, an-Nasa-i VIII/250 dan at-Tirmidzi no. 3575, Ahmad V/312,
Shahiih at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib
1/411 no. 649, hasan shahih

3.      Surat Al-Nas (Dibaca Pagi 3x) :


 

ِ ‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح‬


‫يم‬ ْ ِ‫ب‬
‫ش ِّر‬
َ ‫س>> ِمن‬ ِ ‫س>> ِإلَ ِه النَّا‬ ِ ‫س>> َملِ ِك النَّا‬ ُ ‫قُ ْل َأ ُع‬
ِ ‫وذ بِ َر ِّب النَّا‬
‫س>> ِم َن‬ ِ ‫ص ُدو ِر النَّا‬
ُ ‫س فِي‬ ُ ‫س ِو‬ ْ ‫س>> الَّ ِذي يُ َو‬ ِ ‫س ا ْل َخنَّا‬ ْ ‫ا ْل َو‬
ِ ‫س َوا‬
>>‫س‬ ِ ‫ا ْل ِجنَّ ِة َو النَّا‬
Qul a'uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas.
Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wannaas.

Katakanlah: "Aku berlindung kepada Robb (yang memelihara dan menguasai) manusia.  Raja
manusia.  Sembahan manusia.  Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,  yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,  dari (golongan) jin dan manusia. 

“Barangsiapa membaca tiga surat tersebut setiap pagi dan sore hari, maka (tiga surat
tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu”. At-Tirmizi berkata “Hadits ini hasan
shahih” HR. Abu Dawud no. 5082, an-Nasa-i VIII/250 dan at-Tirmidzi no. 3575, Ahmad
V/312, Shahiih at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646, Shahiih at-Targhiib wat
Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih

4.     Dibaca Pagi 1x (satu kali) :

‫ب ُك ِّل‬ َّ ‫ َر‬،‫ض‬ِ ‫ت َو ْاَأل ْر‬ ِ ‫س َما َوا‬ َّ ‫اط َر ال‬ ِ َ‫ش َها َد ِة ف‬ ِ ‫اَللَّ ُه َّم َعالِ َم ا ْل َغ ْي‬
َّ ‫ب َوال‬
‫ش ِّر‬ َ ْ‫ َأ ُع ْو ُذ بِ َك ِمن‬،‫ت‬َ ‫ش َه ُد َأنْ الَ ِإلَـهَ ِإالَّ َأ ْن‬
ْ ‫ َأ‬،ُ‫ش ْي ٍء َو َملِ ْي َكه‬ َ
‫س ْي‬ َ ‫ َوَأنْ َأ ْقتَ ِر‬،‫ش ْر ِك ِه‬
ِ ‫ف َعلَى نَ ْف‬ ِ ‫ان َو‬ ِ َ‫ش ْيط‬ َّ ‫ش ِّر ال‬ ِ ‫نَ ْف‬
َ ْ‫ َو ِمن‬،‫س ْي‬
ْ ‫س ْو ًءا َأ ْو َأ ُج ُّرهُ ِإلَى ُم‬
‫سلِ ٍم‬ ُ  
Allåhumma ‘aalimal ghåybi wasy syahaadah, faathiris samaa waati wal ‘ardh, råbba kulla sya-
in wa maliikah, asyhadu an-laa ilaaha illa anta, a-’uudzubika min syarri nafsi, wa min syarrisy
syaythååni wa syirkih, wa an-uq’tarifa ‘ala nafsiy suu-an aw ajurråhu ila muslim.

Ya Allah! Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Råbb pencipta langit dan
bumi, Råbb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang berhak
untuk diibadahi dengan benar) kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku,
dan dari kejahatan setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepadaMu) dari berbuat
kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya.

Keterangan : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq
Radhiallahu ‘anhu : "Ucapkanlah pagi dan petang dan apabila engkau hendak tidur." HR.
Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no.1202, HR. At-T irmidzi no. 3392 dan Abu Dawud
no. 5067, lihat Shahiih at-Tirmidzi no. 2798, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 914, shahih.
Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2753.

5.      Dibaca Pagi 1x (satu kali) :

  ‫شْأنِ ْي ُكلَّهُ َوالَ تَ ِك ْلنِ ْي‬ ْ ‫ َأ‬،‫ث‬


َ ‫صلِ ْح لِ ْي‬ ْ ‫يَا َح ُّي يَا قَ ُّي ْو ُم بِ َر ْح َمتِ َك َأ‬
ُ ‫ستَ ِغ ْي‬
‫س ْي طَ ْرفَةَ َع ْي ٍن‬ِ ‫ِإلَى نَ ْف‬
Yaa hayyu yaa qåyyuum, bi råhmatika astaghiitsu, ash-lihliy sya’niy kullahu, wa laa takilniy ila
nafsiy thårfata ‘ayn.

Wahai Rabb Yang Mahahidup, wahai Rabb Yang Mahaberdiri Sendiri (tidak butuh segala
sesuatu), dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan
janganlah Engkau serahkan (urusanku) kepada diriku sendiri walaupun hanya sekejap mata
(tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”

Keterangan: HR. An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.575, al-Bazzar dan al-
Hakim 1/545, lihat Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib I/417 no. 661, ash-Shahiihah no. 227,
hasan. Dari Anas RA.

  6.     Dibaca Pagi 3x (tiga kali) :


    ِ ‫ َو ِزنَةَ َع ْر‬،‫س ِه‬
‫ش ِه‬ ِ ‫ضا نَ ْف‬
َ ‫ َو ِر‬،‫ َع َد َد َخ ْلقِ ِه‬:‫ان هللاِ َوبِ َح ْم ِد ِه‬
َ ‫س ْب َح‬
ُ
‫َو ِم َدا َد َكلِ َماتِ ِه‬
Subhanallåhi wa bihamdih ‘adada khåqih, wa ridhåå nafsih, wa zinata ‘arsyih, wa midaada
kalimaatih.

“Mahasuci Allah dan aku memujiNya sebanyak bilangan makhlukNya, Mahasuci Allah sesuai
keridhaan-Nya, Mahasuci Allah seberat timbangan arasy-Nya, dan Mahasuci Allah sebanyak
tinta (yang menulis) kalimat-Nya.”

Keterangan : HR. Muslim no. 2726. Syarah Muslim XVII/44. Dari Juwariyah binti al-
Harits RA.

7.      Dibaca Pagi 1x (satu kali) :


 

ً‫ َو َع َمالً ُمتَقَبَّال‬،‫ َو ِر ْزقًا طَيِّبًا‬،‫سَألُ َك ِع ْل ًما نَافِ ًعا‬


ْ ‫اَللَّ ُه َّم ِإنِّ ْي َأ‬
Allahumma inniy as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon toyyiban, wa’amalan mutaqobbalan.

"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan
amalan yang diterima."

Keterangan : HR. Ibnu Majah no. 925, Shahiib Ibni Majah 1/152 no. 753 dan Ibnus Sunni
dalam 'Amalul Yaum walLailah, shahih.

 8.      Dibaca Pagi 10x atau 1x :


 

‫ لَهُ ا ْل ُم ْل ُك َولَهُ ا ْل َح ْم ُد َو ُه َو َعلَى‬،ُ‫ش ِر ْي َك لَه‬


َ َ‫الَ ِإلَـهَ ِإالَّ هللاُ َو ْح َدهُ ال‬
‫ش ْي ٍء قَ ِد ْي ُر‬
َ ‫ُك ِّل‬
Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli
syay-in qådiir.

“Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia-lah yang Mahakuasa
atas segala sesuatu.”
Keterangan : HR. Abu Dawud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867, dari Abu ‘Ayyasy
Azzuraqy RA, Shahiih Jaami'ish Shaghiir no. 6418, MisykaatulMashaabiih no. 2395,
Shahiih at-Targhiib I/414 no. 656, shahih.

  9.     Dibaca Pagi 100x :

 ‫ لَهُ ا ْل ُم ْل ُك َولَهُ ا ْل َح ْم ُد َو ُه َو َعلَى‬،ُ‫ش ِر ْي َك لَه‬


َ َ‫الَ ِإلَـهَ ِإالَّ هللاُ َو ْح َدهُ ال‬
‫ش ْي ٍء قَ ِد ْي ُر‬
َ ‫ُك ِّل‬
 Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli
syay-in qådiir.

“Tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia-lah yang Mahakuasa
atas segala sesuatu.”

Keterangan : "Barangsiapa membacanya sebanyak 100x dalam sehari, maka baginya


(pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya
seratus keburukan, baginya perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari.
Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya ke-
cuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu." HR. Al-Bukhari no. 3293 dan 6403, Muslim
IV/2071 no. 2691 (28), at-Tirmidzi no. 3468, Ibnu Majah no. 3798, dari Sahabat Abu
Hurairah RA. Penjelasan: Dalam riwayat an-Nasa-i ('Amalul Yaum wal Lailah no. 580)
dan Ibnus Sunni no. 75 dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya dengan lafazh:
"Barangsiapa membaca 100x pada pagi hari dan 100x pada sore Hari."... Jadi, dzikir ini
dibaca 100x di waktu pagi dan 100x di waktu sore. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-
Shahiihah no. 2762

 10.  Dibaca Pagi 100x :

‫ان هللاِ َوبِ َح ْم ِد ِه‬


َ ‫س ْب َح‬
ُ
Subhaanallåhi wa bihamdih.

“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya.”


Keterangan : HR. Muslim no. 2691 dan no. 2692, Syarah Muslim XVTV 17-18, Shahiih at-
Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 653. Jumlah yang terbanyak dari dzikir-dzikir Nabi adalah
seratus diwaktu pagi dan seratus diwaktu sore. Adapun riwayat yang menyebutkan sampai
seribu adalah munkar, karena haditsnya dha'if. (Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha-'iifah no.
5296).

11.     Dibaca Pagi (atau Sehari-semalam) 100x :

ُ ‫ستَ ْغفِ ُر هللاَ َوَأتُ ْو‬


‫ب ِإلَ ْي ِه‬ ْ ‫َأ‬
Astaghfirullåha wa atuubu ilayh

Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.

Keterangan : Dzikir ini dibaca 100 kali dalam sehari, boleh dipagi hari atau sore hari.
HR. Al-Bukhari/ Fat-hul Baari XI/101 dan Muslim no.2702. Dari Ibnu 'Umar ia berkata:
"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: 'Wahai manusia, bertaubatlah kalian
kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali.'" HR.
Muslim no. 2702 (42).
Dalam riwayat lain dari Agharr al-Muzani, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda: "Sesungguhnya hatiku terkadang lupa, dan sesungguhnya aku istighfar (minta
ampun) kepada Allah dalam sehari seratus kali." (HR. Muslim no. 2075 (41))
Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang
mengucapkan: 'Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tidak ada
Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi
Mahaberdiri sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya.' Maka Allah akan mengampuni
dosanya meskipun ia pernah lari dari medan perang." HR. Abu Dawud no. 1517, at-
Tirmidzi no. 3577 dan al-Hakim I/511. Lihat Shahiih at-Tirmidzi III/182 no.2831.
    Adapun ayat Al-Qur’an yang menganjurkan istighfar dan taubat di antaranya: (QS.
Huud: 3), (QS. An-Nuur: 31), (QS. At-Tahriim: 8) dan lain-lain.

*****

Anda mungkin juga menyukai