“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa
yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya.
Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah
meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi
lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)
Referensi: pembahasan dan penyusunan risalah ini banyak mengambil faidah dari tulisan al-
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal hafidzhahullahu ta’ala. Untuk takhrij lengkap ada pada
tulisan beliau –ed
Jika dilihat, sebagian dzikir ini adalah ayat-ayat yang sudah diketahui dan dihapalkan oleh
kebanyakan kaum muslimin, sehingga sebagiannya pun akan mudah diucapkan secara rutin.
dan sebagian lainnya adalah berupa ucapan-ucapan yang dijelaskan keterangannya di dalam
hadis-hadis yang shahih.
Atau terdapat dzikir yang memang di dalam hadis terdapat anjurannya dan keterangannya
bahwa dzikir tersebut baik di ucapkan pagi dan petang, dan dapat memberikan penjagaan
bagi siapapun yang mengucapkannya. Walau pun, jika dilihat dari kandungan maknanya,
tidak ada kata-kata yang menunjukkan permohonan kepada Allah Ta’ala agar mendapat
perlindungan, dan kandungan maknanya hanyalah pujian kepada Allah Ta’ala.
Takhrij (sanad)
Dzikir yang kami nukilkan ada beberapa:
Pembacaan ayat kursi ini terdapat keterangnya dalam hadis yang dikeluarkan oleh Al-Hakim
dalam al-Mustadrok (1/562) dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih At-
Targhib Wat Tarhiib (1/273).
Pembacaan surat surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, ini terdapat keterangannya dalam
hadis yang dikeluarkan oleh Abu Dawud (no.5082), al-Tirmidziy (no.3575) , lihat: Shahih at-
Tirmidziy (3/182) karya al-Albaniy Rahimahullaah.
Hadits yang menerangkan tentang ucapan dzikir ini dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam
shahihnya (no.2723) dari Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu.
Hadits yang menerangkan tentang ucapan dzikir ini dikeluarkan oleh at-Tirmidziy (no.3391)
dan dinyatakan shahih oleh al-Albaniy dalam shahih At-Tirmidziy (3/142)
Hadis yang menerangkan tentang ucapan dzikir sayyidul Istigfar ini dikeluarkan oleh al-
Bukhari (no.6306) dalam shahihnya.
Hadis yang menerangkan tentang ucapan dzikir ini dikeluarkan oleh Abu Dawud (no.5069),
Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (no.1201) dan an-Nasi’iy dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah
(no.9) dan sanad dari Abu Dawud dan an-Nasa’iy dinyatakan hasan oleh Syaikh Bin Baz
dalam Tuhafatul Akhyar (hal.23)
Hadis yang menerangkan tentang ucapan dzikir ini dikeluarkan oleh Abu Dawud (5074) dan
Ibnu Majah (3871), lihat: shahih Ibnu Majah (2/332)
Dzikir ini dikeluarkan oleh at-Tirmidziy (3392) dan Abu Dawud (5067) lihat: Shahih at-
Tirmidziy (3/142)
Hadis yang menerangkan tentang ucapan dzikir ini dikeluarkan oleh Abu Dawud (no.
5088,5089), Tirmidziy (no.3388), Ibnu Majah (no. 3869) dan Ahmad (1/72), lihat: Shahih
Ibnu Majah (2/332), sanadnya dinyatakan hasan oleh Allamah Ibnu Baz dalam Tuhfatul
akhyaar (39)
Hadis yang menerangkan tentang ucapan dzikir ini dikeluarkan oleh Ahmad (4/337), Nasa’iy
dalam ‘amalul Yaumi wal Lailah (no.4), Abu Dawud (no. 5072) dan Tirmidziy (no.3389) dan
dinyatakan hasan oleh Ibnu Baz dalam Tuhfatul Akhyaar (39).
Al-Albaniy menilai hadis ini dha’if, lihat al-Kalimut- Thaiyyib (no. 24)
Dinyatakan shahih oleh al-Hakim disepakati oleh adz-Dzahabiy al-mustadrak (1/545), lihat:
Shahih at-Targhiib wat Tarhiib (1/273) (no.654) karya al-Albaniy
Dikeluarkan Ahmad (3/406,407) lihat: shahih al-Jami’ (4/209)(4674) karya al-Al-baniy
Dzikir ini dikeluarkan oleh Muslim (4/2071) (no.2723)
Hadis yang menerangkan tentang ucapan dzikir ini dikeluarkan oleh Abu Dawud (4/319)
(no.5077), Ibnu Majah (no. 3867) dan Ahmad (4/60), lihat: Shahih At-Targhiib dan at-Tarhiib
(1/270), shahih Abi Dawud (3/957) dan Shahih Ibni Majah (2/331), ketiganya karya al-
Albaniy.
Hadis yang menerangkan tentang dzikir ini dikeluarkan oleh Muslim (4/2090) (no. 2726)
Dikeluarkan oleh Ibnu Majah (no.925), sanadnya dinyatakan hasan oleh Syaikh Abdul Qadir
dan Syaikh Syu’aib Arna’uut, dalam tahqiiq zaadul ma’aad (2/375)
Hadis tentang dzikir ini dikeluarkan oleh Bukhari (6307) dan Muslim (no.2702)
Fiqih Dzikir Pagi
#1 Dalam hadisnya, dikisahkan bahwa Ubay Bin Ka’ab radhiyallaahu ‘anhu pernah
kedatangan makhluk dengan rupa anak kecil yang tangannya berbentuk tangan anjing dan
bulunya pun demkian. Makhluk itu mengakui dirinya jin yang hendak mengambil kurma
sedekah milik Ubay. Ubay radhiyallaahu ‘anhu menanyakan kepadanya bagaimana cara agar
ia bisa terlindung dari dia, maka jin itu menunujukkan ayat kursi sebagai pelindung.
Kemudain Ubay adukan kejadian tersebut kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: ث ُ ِق الخَبي
َ ص َد
َ “Makhluk buruk itu berkata benar”