Anda di halaman 1dari 18

Al-Islamu

Dzinul Haq
Islam Agama Yang Benar
Aditya
Putri Derisa
Renaldi Akbar
Syahdan Arif S
Asal Muasal Agama

Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata


keimanan (kepercayaan) peribadatan kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta tata kaidah–kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dengan
manusia serta lingkungannya.
Asal Muasal Agama
Asal-usul agama bisa dilihat dari dua perspektif perspektif teori revelasi dan
perspektif teori evolusi. Para pemeluk agama-agama besar dunia cenderung
memandang agama dari perspektif teori revelasi atau wahyu dan
mendefinisikannya sebagai prinsip, nilai-nilai, dan perintah yang diwahyukan
Tuhan.

Sebaliknya, sebagian besar sarjana Barat modem penekun Studi Agama


agama menjelaskan asal-usul agama berdasarkan perspektif teori evolusi
atau perkembangan dan berusaha menguraikannya berdasarkan ilmu yang
berbeda-beda: antropologi, sosiologi, psikologi atau lainnya. Pemikiran
modem mengasumsikan kemanusiaan sebagai sebuah gerakan menuju
sesuatu yang lebih. baik. Gerakan tersebut tidak dapat dicegah atau
dibalikkan. Menurut teori evolusi, kemanusiaan telah berlangsung melalui
beberapa tingkatan perkembangan intelektual.
Sebagaimana dalam Firman Allah dalam Q.S Allah Hajj
ayat 78 yang berbunyi :
Artinya
Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang
sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia
tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama.
(Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah)
telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak
dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini, agar
Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan
agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia.
Maka laksanakanlah salat; tunaikanlah zakat, dan
berpegangteguhlah kepada Allah. Dialah Pelindungmu;
Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Allah SWT Pencipta
Dialah Allah Swt. Yang Maha Pencipta. Allah menciptakan segala
sesuatu, bumi beserta isinya, dan apa yang ada di dunia maupun di
akhirat. Bukti bahwa Allah Maha Pencipta dapat dilihat dari keberadaan
ciptaan-Nya. Ciptaan Allah antara lain, malaikat, jin, manusia, bulan,
matahari, langit, bumi, tumbuhan, dan hewan
Bahwa sebagai Pencipta, Allah adalah sumber kehidupan dan keberadaan
kita. Karena itu, hidup kita sepenuhnya bergantung kepada Allah, dan
kita adalah milik Allah Sang Pencipta. Ini berarti juga bahwa Allah
berdaulat atas hidup dan tujuan hidup kita. Hanya Allah yang berhak
menentukan untuk apa kita hidup di dunia, dan kita tak akan menemukan
kedamaian sampai kita menemukan Allah sumber dan tujuan kehidupan
kita. Sebagai milik Allah, adalah kewajiban kita untuk memuliakan Allah
dengan hidup kita.
Allah SWT Pencipta

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S An-Naml ayat 64 yang


berbunyi :
‫ُك‬ ‫ُق‬ ‫ُث‬ ‫ْل‬ ‫ْل‬ ‫ُأ‬
‫َّم ْن َيْب َد ا َخ َق َّم ُيِع يُدُه َو َم ْن َيْر ُز ْم ِم َن‬ ‫َأ‬
‫َٰل‬ ‫َأ‬

‫َنُك‬ ‫ُت‬ ‫ُق‬


‫الَّس َم اِء َو اَأْلْر ِض ۗ ِإ ٌه َم َع ِهَّللا ۚ ْل َها وا ُبْر َها ْم‬

Artinya : ٦٤ ﴿ ‫ِإْن ُكْنُتْم َص اِدِقيَن‬


Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya),


kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan
rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada
tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika
kamu memang orang-orang yang benar".
Allah SWT Maha Tahu
Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang
kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui
segala isi hati.
Al ‘Aliim sebagai sifat Allah Maha Mengetahui merupakan arti dari asmaul
husna tentu tak bisa kita pahami sebatas arti secara harfiah saja. Kita wajib
percaya bahwa Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan
di bumi. Baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi di masa depan Allah
SWT pasti mengetahuinya.
Allah SWT bukan hanya mengetahui apa yang kita lisankan aja, benar atau
tidaknya ucapan yang kita sampaikan, bahkan isi hati dan pikiran kita yang
tidak tersiratpun Ia mengetahuinya. Apapun yang kita kerjakan
sesungguhnya Allah SWT melihat apa yang manusia kerjakan. Tidak ada
yang samar dalam ilmu Allah. Allah mengetahui semuanya dari segala sisi.
Allah yang menjaga dan mengingat amalan mereka, sampai nantinya akan
memberikan hukuman.
Allah SWT Maha Tahu

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S Al-An'am ayat 59 yang


berbunyi :

Artinya :
Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang
mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut.
Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak
ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang
basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh).
Allah Maha Bijaksana
Allah SWT berfirman:
"Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana." (Al Baqarah ayat 32)
Dua sifat Allah SWT ini adalah sifat yang menunjukan sumber dan hasil dari ilmu
pengetahuan.
Al ‘aliim artinya Maha Mengetahui, sehingga dapat difahami bahwa Allah SWT
mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi di seluruh alam semesta ini. Baik
perbuatan yang bisa dilihat oleh mata ataupun yang hanya ada dalam hati dan pikiran
manusia.
Sedangkan Al hakim adalah Maha Bijaksana. Al Hakim artinya maha bijaksana,
sangat tepat dalam mengukur dan sangat baik dalam mengatur. Allah bersih dari
segala perbuatan yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya.
Allah Maha Benar
Al-Haqq, Allah Yang Maha Benar
Allah adalah Al-Haqq, Sang Maha Benar. Dalam al-Qur’an, kata al-haqq
(dalam bentuk makrifah) terulang 187 kali, namun hanya 10 kali yang
muncul sebagai nama indah atau bagian dari nama indah Allah.

Allah adalah Sang Maha Benar, sehingga semua yang berasal dari-Nya
adalah benar, dan semua kebenaran bersumber dari-Nya. Wahyu suci (al-
Qur’an dan yang sebelumnya) adalah kebenaran (al-haqq) yang berasal dari
Allah, sehingga orang yang beriman akan mengikutinya dan tidak akan
sekali-kali meragukannya. “Kebenaran itu dari Rabbmu, karena itu
janganlah kamu termasuk orang yang ragu-ragu.” (al-Baqarah: 147; Ali
‘Imran: 60).
Agama Yang Benar
Alquran menegaskan Islam adalah agama yang benar di sisi Allah SWT. Islam
diunggulkan atas segala agama, baik agama-agama yang lebih dulu ada, maupun
agama-agama baru yang diciptakan manusia, walaupun terhadap kenyataan itu orang-
orang musyrik tidak menyukainya.Alquran menyampaikan bahwa agama islam untuk
menjamin kesempurnaan agama Islam diutuslah Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dengan
membawa petunjuk yakni Alquran. Hal ini dijelaskan dalam surat At Taubah ayat 33
dan tafsirnya. adalah agama yang benar dan unggul dari agama-agama lainnya.

“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Alquran) dan agama yang
benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak
menyukai.” (QS At Taubah ayat 33)

Menurut Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan, Allah ‫ ﷻ‬meninggikan


agama Islam, Dia juga yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk
yakni Alquran, yang berisi berita-berita yang benar serta bukti-bukti nyata tentang
keesaan Allah ‫ﷻ‬.
Agama Yang Benar
Agama yang benar, yakni sikap keberagamaan yang lurus yang membawa manfaat,
baik di dunia maupun di akhirat. Ayat ini juga menerangkan bahwa sebagai jaminan
atas kesempurnaan agama, maka diutuslah seorang Rasul yaitu Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
dan dibekali sebuah kitab suci yaitu Alquran yang berisi petunjuk yang menjelaskan
segala sesuatunya dan mencakup isi kitab-kitab sebelumnya.

Agama Islam telah diridhai Allah ‫ ﷻ‬untuk menjadi agama yang dianut oleh segenap
umat manusia.
Agama Islam sesuai dengan segala keadaan dan tempat, serta berlaku sepanjang masa
sejak disyariatkan sampai akhir zaman. Oleh karena itu, tidak heran kalau agama
Islam mendapat sambutan dari segenap umat manusia dan jumlahnya bertambah
dengan pesat.Sehingga dalam waktu yang singkat, umat Islam sudah tersebar ke
segala penjuru dunia, menempati tempat yang mulia dan tinggi. Meskipun orang
musyrik tidak senang atas kenyataan itu, bahkan tetap menghalang-halangi dan ingin
menghancurkannya. Tetapi kodrat iradat Allah juga yang akan berlaku, tidak ada
suatu kekuatan apapun yang dapat menghambat dan menghalanginya.
Allah berfirman dalam Q.S Al-Anfal ayat 39

‫َو َق اِتُلْو ُه ْم َحّٰتى اَل َتُكْو َن ِف ْتَنٌة َّو َيُكْو َن الِّدْيُن ُكُّلٗه ِلّٰلِۚه‬

‫َن‬ ‫ُل‬ ‫َّن‬ ‫َف‬ ‫ْن‬


‫ِاِن ا َت َه ْو ا ِا َهّٰللا ِبَم ا َيْع َم ْو َبِص ْي ٌر‬ ‫َف‬
Artinya :
Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama
hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka
sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Allah berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 83

‫َط ْو ًع ا َو َك ْر ًها‬ ‫َل‬ ‫َأ‬ ‫َل‬ ‫ُغ‬ ‫َّل‬


‫ْي َر ِديِن ٱل ِه َيْب وَن َو ُه ٓۥ ْس َم َم ن ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض‬ ‫َغ‬ ‫َف‬ ‫َأ‬

‫َو ِإَلْي ِه ُيْرَجُع وَن‬


Artinya :
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah,
padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit
dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada
Allahlah mereka dikembalikan.
Allah berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 19 yang berbunyi :

‫ْۢن‬
‫ِاَّن الِّدْيَن ِع ْن َد ِهّٰللا اِاْلْس اَل ُم ۗ َو َم ا اْخ َت َلَف اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِكٰت َب ِااَّل ِم َبْع ِد َم ا‬

‫ا‬
‫َس ِب‬ ‫ِح‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫ْيُع‬‫َس ِر‬ ‫َهّٰللا‬ ‫َّن‬‫ِا‬ ‫َف‬ ‫ِهّٰللا‬ ‫ِت‬ ‫ٰا‬ ‫ْكُف‬ ‫ْن‬ ۗ ‫ُه‬ ‫َن‬
‫ُم َب ًي َبْي ْم َو َم َّي ْر ِب ٰي‬‫ۢا‬ ‫ْغ‬ ‫ْل‬ ‫ِع‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫َءُه‬
‫َج ُم‬ ‫ۤا‬

Artinya :
Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih
orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka
memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa
ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat
perhitungan-Nya.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa agama yang diakui Allah hanyalah
agama Islam, agama tauhid, agama yang mengesakan Allah. Dia
menerangkan bahwasanya agama yang sah di sisi Allah hanyalah Islam.
Semua agama dan syariat yang dibawa nabi-nabi terdahulu intinya satu,
ialah “Islam”, yaitu berserah diri kepada Allah Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi perintah-perintah-Nya dan berendah diri kepada-Nya,
walaupun syariat-syariat itu berbeda di dalam beberapa kewajiban ibadah
dan lain-lain.
Muslim yang benar adalah orang yang ikhlas dalam melaksanakan segala
amalnya, serta kuat imannya dan bersih dari syirik. Allah mensyariatkan
agama untuk dua macam tujuan:
1. Membersihkan jiwa manusia dan akalnya dari kepercayaan yang tidak
benar.
2. Memperbaiki jiwa manusia dengan amal perbuatan yang baik dan
memurnikan keikhlasan kepada Allah. Kemudian Allah menggambarkan
perselisihan para Ahli Kitab tentang agama yang sebenarnya.
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai