29 Muharom 1444
Tauhid yamg di ambil dari sumber yang benar manjadi kan aqidah yang benar,
Aqidah yang benar menajadikan pondasi dunia sebagai mana dalilnya pada al-anbiyah
ْ ان ف ْيهمٓا ٰالهةٌ ااَّل هّٰللا ُ لَفَس َدتَ ۚا فَ ُسب ْٰح َن هّٰللا
ش َع َّما
ِ ْرعَ ال ِّبرَ ِ َ ِ َ ِ َ ِ ِ َ لَ ْو َك
صفُ ْو َن
ِ َي
Terjemahan
Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa.
Mahasuci Allah yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan.
“Allahlah yang menciptakan tujuh langit ; dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya,
agar kamu mengetahui bahwasanya Allah maha berkuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya
Allah ilmuNya benar-benar meliputi segala sesuatu”.[Ath-Thalaq/65: 12]
ص+التوحد = العالقات.١😚
Keyakinan seorang muslim itu harus aqidah tidak ada porsi akal, pendapat atau perasaan padanya,
hanya ada dalam Al Qur’an dan sunnah.
Tugas kita hanya sami'na wa a'tonah.
Fungsi akal kita buat memahami Aqidah bukan membuat aqidah yang baru.
Dalilnya.
Al Baqarah 285 ;
ۤ
ٰا َم َن الرَّ س ُْو ُل ِب َمٓا ا ُ ْن ِز َل ِالَ ْي ِه مِنْ رَّ بِّهٖ َو ْالمُْؤ ِم ُن ْو ۗ َن ُك ٌّل ٰا َم َن ِباهّٰلل ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِهٖ َو ُك ُت ِبهٖ َو ُر ُسل ۗ ِٖه اَل ُن َفرِّ ُق َبي َْن اَ َح ٍد مِّنْ رُّ ُسلِهٖ ۗ َو َقالُ ْوا َسمِعْ َنا َواَ َطعْ َنا
ك ْالمَصِ ْي ُر َ ُغ ْف َرا َن
َ ك َر َّب َنا َو ِالَ ْي
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun
dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan
kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
Iman yang benar : Tujuan yg di dapat kan dari iman yang benar dia akan mendapatkan kebahagiaan
dan dengan nya dia akan selamat dari dunia dan akhirat kelak dalilnya
۟ ُصلِحًا ِّمن َذكَر َأوْ ُأنثَ ٰى َوه َُو ُمْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ ييَنَّهۥُ َحيَ ٰوةً طَيِّبَةً ۖ َولَنَجْ زيَنَّهُ ْم َأجْ َرهُم بَأحْ َسن ما كَان
Surat al nahl 97 : َوا يَ ْع َملُون َ ٰ َم ْن َع ِم َل
َ ِ ِ ِ ِ ٍ
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.
Tafsir Ibnu Katsir : beriman yang benar manjadikan kebahagiaan dunia dan akhirat.
6 pokok ke imanan
An – Nissa 136
۟ ُصلِحًا ِّمن َذكَر َأوْ ُأنثَ ٰى َوهُ َو ُمْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ ييَنَّهۥُ َحيَ ٰوةً طَيِّبَةً ۖ َولَنَجْ زيَنَّهُ ْم َأجْ َرهُم بَأحْ َسن ما كَان
َوا يَ ْع َملُون َ ٰ َم ْن َع ِم َل
َ ِ ِ ِ ِ ٍ
Arab-Latin: Man 'amila ṣāliḥam min żakarin au unṡā wa huwa mu`minun fa lanuḥyiyannahụ ḥayātan
ṭayyibah, wa lanajziyannahum ajrahum bi`aḥsani mā kānụ ya'malụn
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.
Beriman kepada Allah adalah menimani ke Esa an Allah dalam ruhubiyah, uluhiyah dan di dalam
asma' wa sifat.
العمارة باهللا
“Bahwa Allah subhanallahu wata'allah, memiliki 3 tauhid yakni ruhubiyah, uluhiyah dan asma'
wasifat”