Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ria Amelia

NIM : 2120502060

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah : STUDI KEISLAMAN (20211)
Dosen Pengasuh : Dr ABDUR RAZZAQ, MA
Program Studi : S1 Bimbingan Penyuluhan Islam 1013
(REGULAR)

1. Apa maknanya Islam sebagai agama fitrah dan agama tauhid? Jelaskan dan berikan dalilnya!

Jawab:

Islam sebagai Agama Fitrah dan agama Tauhid, maksudnya adalah Islam merupakan agama fitrah.
Agama yang dikehendaki oleh fitrah manusia adalah Islam. Artinya di dalam islam tidak ada kepalsuan.
Seluruh ajarannya bersesuaian dengan fitrah manusia. Tidak seperti halnya akidah Trinitas dan
Penebusan dosa yang tidak dapat di mengerti. Orang-orang Kristen sendiri mengaku bahwa dimana saja
Trinitas belum masuk, di sana akan muncul permintaan akan Tauhid. Sebab, yang bersesuaian dengan
fitrah hanyalah Tauhid. Seandainya pun Alquran syarif tidak ada, maka tetap saja fitrah manusia
mengakui Tauhid. Sebab hal itu bersesuaian dengan syariat batin. Demikian pula seluruh ajaran Islam
adalah bersesuaian dengan syariat batin. Kalimat Allahu Akbar termasuk dalam fitrah yang telah Allah
garis kan kepada manusia. Fitrah ini seperti software yang telah ditanamkan dalam hati manusia sejak
dalam kandungan. Allah menciptakan manusia sesuai dengan yang telah difitrahkan. Bayi adalah
makhluk yang polos dan tidak tahu apa-apa. Namun, oleh Allah sudah ditanamkan kepercayaan bahwa
Allah itu satu, Maha Esa. Manusia diberi pemahaman yang jika ia tumbuh dengan merawat dan menjaga
fitrah ini, akan muncul iman dan mengantarkannya pada surga.

Dalam surah ar-Rum ayat 30 Allah SWT bersabda:


‫َف َاِقْم َو ْج َهَك ِللِّدْي ِن َح ِنْي ًفۗا ِفْط َر َت ِهّٰللا اَّلِتْي َف َط َر الَّن اَس َع َلْي َه ۗا اَل َت ْبِدْي َل ِلَخ ْلِق ِهّٰللا ٰۗذ ِلَك الِّد ْيُن اْلَقِّي ُۙم َو ٰل ِكَّن َاْك َث َر الَّن اِس اَل َي ْع َلُمْو َۙن‬

Artinya: "Maka hadapkan lah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Surat ini mengajak umat Islam berjalan lurus di atas agama yang telah disyariatkan oleh Allah SWT. Allah
telah memfitrahkan Islam kepada manusia. Berpegang pada agama Allah berarti berpegang pada fitrah-
Nya
dan membentuk iman yang kokoh. Fitrah ini banyak bentuknya, salah satunya tauhid. Dua hal ini harus
di tegak kan di manapun dan kapan pun. Jika seorang umat sudah niat menegakkan fitrah dan tauhid
selama hidupnya, konsekuensi yang harus ia jalani adalah semasa hidupnya segala aktivitas ditujukan
untuk ibadah, untuk mencari ridha dan cinta dari Allah. Allah menciptakan manusia untuk beribadah
kepada-Nya. Tugas manusia adalah menauhidkan Allah dan beribadah.

Dalam surat adz-Dzariyat ayat 56 Allah bersabda:

‫َو َم ا َخ َلْق ُت ٱْلِج َّن َو ٱِإْلنَس ِإاَّل ِلَي ْع ُبُدوِن‬


Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."

Keutamaan tauhid yang mampu menyelamatkan umat dari api neraka juga telah banyak di bahas dan
ditulis dalam hadits-hadits yang ada.

Dalam HR Muslim, Rasulullah bersabda:


‫َم ْن َم اَت َو ُه َو َي ْع َلُم َأَّنُه َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َد َخ َل اْلَج َّنَة‬

Artinya: "Barang siapa yang meninggal dunia, sedangkan dia mengetahui bahwa tidak ada illahi yang
berhak disembah melainkan Dia (Allah), niscaya akan masuk jannah."

Dalam hadis lainnya Nabi juga mengucapkan:

‫َع ْن َج اِبِر ْب ِن َع ْبِد ِهَّللا َق اَل َس ِمْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َي ُقوُل َم ْن َلِقَي َهَّللا اَل ُيْش ِر ُك ِبِه َش ْي ًئ ا َد َخ َل اْلَج َّنَة َو َم ْن َلِقَي ُه ُيْش ِر ُك ِبِه َد َخ َل الَّن اَر‬
Artinya: "Barang siapa yang meninggal dunia dalam ke adaan tidak menyekutukan Allah dengan suatu
apa pun, niscaya dia akan masuk Jannah. Dan barang siapa yang meninggal dunia dalam keadaan
menyekutukan Allah dengan sesuatu, niscaya dia akan masuk neraka."

Seseorang yang ahli tauhid diharamkan oleh Allah atas kekalnya api neraka. Hal itu disampaikan oleh
Rasulullah SAW, ia berkata:

‫ َي ْب َت ِغى ِبَذ ِلَك َو ْج َه ِهَّللا‬. ‫َف ِإَّن َهَّللا َح َّر َم َع َلى الَّن اِر َم ْن َق اَل َال ِإَلَه ِإَّال ُهَّللا‬
Artinya: "Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengatakan Laa ilaah illallah, yang
di ucapkan ikhlas mengharapkan wajah Allah."

2. Bagaimana implementasi ‘iman’ dalam perbuatan dan amal ibadah sehari-hari? Jelaskan dan
berikan dalilnya!

Jawab :

Berdasarkan Iman menurut ahlussunah, Iman terdiri dari tiga unsur, yaitu :

1. Pembenaran dengan hati,

2. Diikrarkan dengan lisan, dan

3. Diamalkan dengan anggota badan.

Yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.


Dalam surah Al-Hujarat ayat 15 Allah SWT bersabda:
‫ٰۤل‬
‫ِاَّنَم ا اْلُمْؤ ِم ُنْو َن اَّلِذْي َن ٰا َم ُنْو ا ِباِهّٰلل َو َر ُسْو ِلٖه ُثَّم َلْم َي ْر َت اُبْو ا َو َج اَه ُدْو ا ِبَاْم َو اِلِه ْم َو َاْنُفِس ِه ْم ِفْي َس ِبْي ِل ِهّٰللا ۗ ُاو ِٕىَك ُه ُم الّٰص ِد ُقْو َن‬
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di
jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar”

Jadi, Iman adalah keyakinan dan sekaligus juga amal.

Rukun Iman, merupakan basis konsepsional atau landasan idiil yang mendasari pemikiran, ucapan dan
tindakan seorang muslim. Artinya: seorang muslim yang beriman maka pemikiran, ucapan dan
tindakannya tidak akan bertentangan dengan keimanannya kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Taqdir
dan Kiamat.

Contoh implementasi iman dalam perbuatan dan amal ibadah sehari-hari :

1. Beriman Kepada Allah

Iman yang pertama adalah yakin atas adanya Allah SWT. Mengimani Allah berarti kita percaya bahwa
hanya Allah satu-satunya pencipta semesta ini yang menguasai dan mengatur segalanya.

Kita juga harus percaya dengan semua nama dan sifat baik Allah, menaati semua perintah-Nya serta
menjauhi segala larangan-Nya.

Contoh: Lakukan shalat 5 waktu, lakukan kewajiban kita untuk zakat, berbakti kepada kedua orang tua
dan lakukan segala amalan yang sudah diperintahkan oleh Allah SWT.

Dalam surah Al-Baqarah ayat 3 Allah SWT bersabda :

‫ۙ اَّلِذْي َن ُيْؤ ِم ُنْو َن ِباْلَغ ْيِب َو ُيِقْيُمْو َن الَّص ٰل وَة َو ِمَّما َر َز ْق ٰن ُهْم ُيْن ِفُقْو َن‬
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan
sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,”

2. Beriman kepada para malaikat Allah

Kita wajib beriman tentang adanya malaikat, mereka adalah ciptaan Allah SWT yang dibuat dari cahaya.
Percaya bahwa setiap malaikat Allah memiliki masing-masing tugas yang diperintah oleh Allah SWT.

Contoh: Cara mengimaninya dengan meniru sifat baik dari malaikat yang selalu taat kepada Allah SWT,
salah satunya malaikat tidak menyombongkan diri.

Firman Allah SAWT :


‫ٰۤل‬
‫َو ِهّٰلِل َي ْس ُجُد َم ا ِفى الَّس ٰم ٰو ِت َو َم ا ِفى اَاْلْر ِض ِمْن َد ۤا َّبٍة َّو اْلَم ِٕىَك ُة َو ُه ْم اَل َي ْس َت ْك ِبُرْو َن‬
Artinya: “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang
melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri”

(QS: Surat An Nahl: 49)

3. Beriman kepada kitab-kitab Allah


Kita harus yakin bahwa seluruh kitab Allah adalah ucapan-Nya. Allah telah menurunkan 4 kitab yaitu
Taurat, Injil, Zabur, dan kitab Alquran sebagai penyempurna kitab terdahulu.

Contoh: Sebagai umat muslim kita harus selalu membaca, menghafal, bahkan mengamalkan apa yang
telah terkandung dalam Alquran dalam kehidupan agar tidak tersesat.

Dalam surah Al-Maidah Allah 48 Allah SWT bersabda :

‫َو َاْن َز ْلَن ٓا ِاَلْي َك اْلِك ٰت َب ِباْلَح ِّق ُم َص ِّد ًق ا ِّلَم ا َب ْي َن َي َد ْيِه ِمَن اْلِك ٰت ِب َو ُمَهْيِم ًن ا َع َلْيِه َف اْح ُك ْم َب ْي َن ُهْم ِبَم ٓا َاْن َز َل ُهّٰللا َو اَل َتَّت ِبْع َاْه َو ۤا َء ُه ْم َع َّما َج ۤا َءَك ِمَن اْلَح ِّۗق ِلُك ٍّل‬
‫َج َع ْلَن ا ِم ْنُك ْم ِش ْر َع ًة َّو ِم ْن َه اًج ا َۗو َلْو َش ۤا َء ُهّٰللا َلَج َع َلُك ْم ُاَّم ًة َّو اِحَد ًة َّو ٰل ِكْن ِّلَي ْب ُلَو ُك ْم ِفْي َم ٓا ٰا ٰت ىُك ْم َف اْس َت ِبُقوا اْلَخ ْي ٰر ِۗت ِاَلى ِهّٰللا َم ْر ِج ُع ُك ْم َج ِمْيًع ا َف ُيَن ِّب ُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم‬
‫ِفْيِه َت ْخ َت ِلُفْو َۙن‬

Artinya : “Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa
kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti
keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di
antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah
diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu
semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan”

4. Beriman kepada para rasul Allah

Rukun iman ke 4 adalah beriman kepada Allah. Kita wajib mengimani bahwa rasul Allah adalah 25 laki-
laki yang terpilih menjadi perantara membawa kebaikan untuk makhluk Allah.

Nabi Muhammad sendiri diturunkan sebagai nabi terakhir yang membawa kebenaran atas izin Allah
SWT. Sebagai umat muslim kita dapat menyakininya dengan percaya semua itu.

Contoh: rajin membaca sholawat nabi setiap hari, menjalankan sunnah dari Rasulullah yang telah
diajarkan, dan meniru sifat baik para 25 rasul yang telah Allah pilih.

Dalam surah Al-Ahzab ayat 56 Allah SWT Bersabda :


‫ٰۤل‬
‫ِاَّن َهّٰللا َو َم ِٕىَكَت ٗه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّن ِبِّۗي ٰٓي َاُّيَه ا اَّلِذْي َن ٰا َم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُمْو ا َت ْس ِلْيًما‬
Artinya : “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang
beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan
kepadanya”

5. Beriman kepada Hari Kiamat (hari akhir)

Mengimani segala sesuatu yang terjadi di alam barzah berupa fitnah kubur yaitu nikmat atau pun siksa.
Kita juga harus mengimani tanda-tanda kiamat, hari kebangkitan di padang mahsyar, adanya hisab,
misan, hingga berakhir di Surga atau Neraka.

6. Beriman kepada Qada dan Qadar

Mengimani semua kejadian yang baik maupun yang buruk berasal dari Allah SWT. Hanya Allah yang
menghendaki segala sesuatu di alam semesta ini.
Contoh: Selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, Allah menciptakan mudarat pastilah ada maslahat,
dan pandai bersyukur baik saat mendapat musibah maupun mendapat kebahagian.

3. Sebut dan jelaskan 3 dimensi dalam diri manusia! dan bagaimana proses penyempurnaannya?

Jawab :

Ada tiga hal di dalam Alquran yang merupakan bahan dasar penciptaan manusia, yaitu:

1. Air

Air menjadi komponen esensial dalam penciptaan manusia, begitu juga makhluk lain yang ada di dunia.
Hal ini seperti dipertegas dalam Alquran surah al-Anbiya [21]: 30. Sementara, untuk penciptaan
manusia, Allah mempersempit unsur air, seperti dijelaskan dalam Alquran surah 'Abasa [80]: 19, yaitu
Allah menciptakan manusia dari air mani .

Dalam kaitannya dengan asal muasal makhluk hidup, ayat di atas menegaskan bahwa semua makhluk
hidup di bumi ini diciptakan dari air sebagai unsur utama dari setiap sel makhluk hidup. Untuk itu, 50-90
persen berat makhluk hidup disumbang oleh air.

2. Tanah

Dalam penciptaan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia, beberapa ayat Alquran menyatakan
pentingnya unsur lain selain air, yaitu tanah liat, seperti diterangkan surah al-Muminun [23]:12. Ayat ini
mengindikasikan bahwa tanah mengandung unsur-unsur yang diperlukan bagi proses kehidupan.

Sifat tanah banyak mengandung atom, metal, maupun metaloid yang sangat diperlukan sebagai katalis
dalam proses reaksi kimia maupun biokimia untuk membentuk molekul-molekul organik (jasad) yang
lebih kompleks.

3. Ruh

Dalam penciptaan manusia, ruh atau jiwa adalah yang paling terakhir dipasang ke dalam jasad manusia.
Pemasangan terakhir ruh yang merupakan unsur nonmaterial, selain air dan tanah ini, dijelaskan dalam
Alquran surah as-Sajadah ayat 7-9.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kehidupan manusia dimulai ketika ruh ditiupkan ke dalam jasad yang
sedang dalam penyempurnaannya di rahim. Ketika ruh tersebut masuk, saat itu manusia dikatakan
sudah menjalani kehidupannya.

4. Jelaskan maksud konsep integrasi ilmu dalam Islam!

Jawab :
Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat, sementara
mengintegrasikan: menggabungkan; menyatukan. Jadi, Integrasi Ilmu & Islam adalah pembauran antara
Ilmu & Islam hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.

Ide integrasi pertama kali digagas oleh Seyyed Hosein Nasr pada tahun 1976. Kemudian gagasan itu
dilanjutkan oleh Syaikh Muhammad Naqib Al-Attas. Integrasi ilmu penting karena dengan
menggabungkan berbagai ilmu tersebut, tidak ada lagi dikotomi ilmu yang dikaji maupun yang dikaji
oleh para sarjana muslim.

Berikut konsep integrasi ilmu dalam islam :

a. Konsep agama

b. Konsep manusia

c. Konsep ilmu

d. Konsep kearifan

e. Konsep keadilan

f. Konsep prbuatan yang benar

g. Konsep universitas

Dalam penerapan praktisnya sangat terkait dengan dunia pendidikan. Konsep agama menunjukkan
kepada maksud mencari pengetahuan dan keterlibatan dalam proses pendidikan. Konsep manusia
kepada ruang lingkup. Konsep ilmu mengacu kepada isi. Konsep kearifan kepada kreteria dalam
hubungannya dengan konsep manusia dan ilmu. Konsep keadilan kepada pengembangan dalam
hubungannya dengan konsep kearifan. Konsep perbuatan yang benar kepada metode dalam
hubungannya dengan konsep agama dan konsep keadilan. Konsep universitas dianggap penting karena
berfungsi sebagai implementasi semua konsep itu dan menjadi model sistem pendidikan untuk tingkat
rendah.

Selanjutnya manurut al-Attas memasukkan konsep kunci Islam, misalnya konsep universitas yaitu harus
ditransformasikan kepada para mahasiswa yang belajar di Universitas. Al-attas menolak pandangan yang
menyatakan bahwa integrasi sains dan agama tidak bisa tercapai dengan melakukan stempelan Islami
pada sains. Usaha yang demikian hanya akan memperburuk keadaan dan tidak berfaedah sebab unsur
asing atau kuman penyakit itu masih terdapat pada tubuh Islam dan sains itu.

Anda mungkin juga menyukai