Anda di halaman 1dari 16

Makalah Daurah Marhalah II Palembang

Pengaruh Strategi Branding dalam Menarik Jamaah Milenial


(Penugasan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti jenjang
pengkaderan Daurah Marhalah II yang diselenggarakan oleh KAMMI Palembang)

Disusun oleh:
Ria Amelia
Angkatan 2021

KAMMI KOMISARIAT UIN RADEN FATAH PALEMBANG


KAMMI DAERAH PALEMBANG
2024
ABSTRAK

Makalah ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh strategi branding dalam


menarik jamaah milenial. Generasi milenial merupakan segmen yang signifikan
dalam masyarakat saat ini, dan menarik perhatian mereka menjadi tantangan bagi
organisasi keagamaan. Dalam konteks ini, strategi branding dapat menjadi alat
yang efektif untuk menarik perhatian dan membangun hubungan yang kuat
dengan jamaah milenial.
Makalah ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan studi
kasus pada sebuah organisasi keagamaan yang berhasil menarik jamaah milenial
melalui strategi branding yang inovatif. Data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam dengan anggota jamaah milenial, observasi partisipatif, dan analisis
konten media sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi branding yang efektif dalam
menarik jamaah milenial melibatkan beberapa elemen kunci. Pertama, identitas
merek yang kuat dan konsisten dapat membantu membedakan organisasi dari
pesaing dan menarik perhatian milenial. Kedua, penggunaan media sosial dan
platform digital menjadi sarana yang efektif untuk berkomunikasi dengan jamaah
milenial dan membangun keterlibatan. Ketiga, penggunaan cerita dan narasi yang
relevan dan autentik dapat membangun ikatan emosional dengan jamaah milenial.
Kata kunci: Strategi branding, jamaah milenial, media sosial.

ABSTRACT

This paper aims to examine the influence of branding strategies in


attracting millennial pilgrims. Millennials constitute a significant segment of
today's society, and attracting their attention poses a challenge to religious
organizations. In this context, branding strategies can be an effective tool to attract
attention and build strong relationships with millennial pilgrims.
This paper uses a qualitative approach by conducting a case study on a
religious organization that succeeded in attracting millennial worshippers through
an innovative branding strategy. Data was collected through in-depth interviews

ii
with millennial pilgrim members, participatory observation, and social media
content analysis.
The results showed that an effective branding strategy in attracting
millennial pilgrims involves several key elements. First, a strong and consistent
brand identity can help differentiate an organization from competitors and attract
millennials. Second, the use of social media and digital platforms is an effective
means to communicate with millennial pilgrims and build engagement. Third, the
use of relevant and authentic stories and narratives can build emotional bonds
with millennial pilgrims.
Keywords: Branding strategy, millennial pilgrims, social media.

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas
hikmah dan nikmat kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan penugasan
makalah yang bertema, “Studi Komparasi Strategi Gerakan Dakwah Kontemporer
di Indonesia” dengan judul, “Pengaruh Strategi Branding dalam Menarik
Jamaah Milenial” ini dengan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam tidak lupa
selalu dihaturkan kepada Baginda Nabi Muhammad salallahu’alaihi wasallam
yang telah menyampaikan syariat Agama Islam yang sempurna dan sebagai satu-
satunya petunjuk yang paling benar bagi seluruh alam semesta.
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada ibu dan ayah saya yang selalu
memberikan doa dan dukungan penuh, beserta keluarga yang lainnya. Tak akan
terlupa, terima kasih pula saya haturkan kepada kakak-kakak di komisariat atas
arahan dan bimbingan besar dalam pembuatan makalah ini. Begitu pun teman-
teman dan juga pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terima kasih
atas doa, dukungan, dan bantuan demi terciptanya makalah penugasan ini. Saya
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang membangun dari berbagai pihak.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia dakwah Islam.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palembang, 14 April 2024


Penulis

Ria Amelia

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengaruh Strategi Branding dalam Menarik Jamaah Milenial .......................... 3
2.2 Cara Penerapan Strategi Branding dalam Menarik Jamaah Milenial ............... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 10
3.2 Saran .............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa sekarang, strategi branding yang efektif menjadi salah satu
komponen penting dalam mendorong perkembangan dan peningkatan kinerja
organisasi. Dalam kondisi yang semakin kompetitif, strategi branding dapat
membantu organisasi mengikuti trend dan mengenal pasti kebutuhan pasar.
Khususnya, di kalangan organisasi Islam, strategi branding dapat menjadi faktor
yang mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam menarik jamaah milenial.
Jamaah milenial merupakan generasi yang paling banyak ditemukan di kalangan
penduduk dunia ini. Mereka memiliki sifat yang berbeda dari generasi
sebelumnya, seperti perilaku, keinginan, dan kebutuhan. Hal ini membuat strategi
branding yang efektif menjadi penting bagi organisasi Islam untuk mendapatkan
perhatian dan kepercayaan jamaah milenial.
Jamaah milenial memiliki sifat yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Mereka lebih berkaitan dengan teknologi, lebih aktif di media sosial, dan lebih
memperhatikan nilai-nilai yang berbeda. Strategi branding yang efektif dapat
membantu organisasi Islam mengenal pasti kebutuhan dan keinginan jamaah
milenial. Dengan berbagai pilihan yang tersedia, jamaah milenial akan memilih
organisasi yang memiliki strategi branding yang efektif. Organisasi Islam yang
memiliki sikap yang ketat dalam mengembangkan strategi branding akan lebih
mudah mendapatkan perhatian dan kepercayaan jamaah milenial. Jamaah milenial
lebih membutuhkan informasi yang lebih baik dan lebih cepat. Organisasi Islam
yang dapat mengumpulkan dan mengirimkan informasi yang relevan dan baik
dapat menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi. Jamaah
milenial lebih aktif di media sosial dan lebih memperhatikan teknologi. Organisasi
Islam yang dapat menggunakan teknologi untuk mengumpulkan data,
mengirimkan informasi, dan menginteraksi dengan jamaah milenial akan lebih
mudah mendapatkan perhatian dan kepercayaan mereka. Jamaah milenial lebih
memperhatikan komunikasi yang efektif dan membawa nilai. Organisasi Islam
yang dapat menggunakan strategi branding yang efektif untuk mengirimkan pesan

1
yang relevan dan membawa nilai dapat menjadi faktor yang mempengaruhi
keberhasilan organisasi.
Dalam kesempatan ini, saya akan melanjutkan pembahasan mengenai
pengaruh strategi branding organisasi Islam dalam menarik jamaah milenial.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang didapatkan berdasarkan latar belakang yang
telah dibahas antara lain:
1. Apa pengaruh strategi branding dalam menarik jamaah milenial?
2. Bagaimana cara penerapan strategi branding dalam menarik jamaah
milenial?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa pengaruh strategi branding dalam menarik jamaah
milenial.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penerapan strategi branding dalam
menarik jamaah milenial.

1.4 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah ini memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Menyediakan informasi mengenai pengaruh strategi branding dalam
menarik jamaah milenial.
2. Menunjukkan bagaimana cara strategi branding dalam menarik jamaah
milenial.
3. Menyediakan referensi yang dapat digunakan untuk mengembangkan
strategi branding yang efektif.
Penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pemimpin organisasi
Islam yang ingin meningkatkan pengaruh dan pengenalan jamaah milenial tentang
organisasi Islam. Selain itu, makalah ini juga dapat bermanfaat bagi para ahli ilmu
pengetahuan yang ingin meningkatkan pengetahuan tentang strategi branding
organisasi Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Strategi Branding dalam Menarik Jamaah Milenial


Berdasarkan hasil wawancara kepada mahasiswa-mahasiswi yang ada di
Palembang, terkhusus mahasiswa dan mahasiswi yang ada di Universitas Islam
Negeri Raden Fatah Palembang dangan jumlah responden 30 orang yang hampir
semuanya menyatakan bahwa ketika mereka ingin gabung atau tertarik untuk
bergabung di dalam suatu organisasi mereka akan lebih dulu melihat postingan
atau aktifitas dari organisasi tersebut, hal ini yang menyebabkan bahwa branding
menjadi hal yang penting untuk menarik jamaah milenial.
Dari data-data wawancara yang telah dilakukan maka pengaruh branding
dalam menarik jamaah milenial ada beberapa hal, yaitu:
a. Persepsi
Persepsi adalah proses yang terjadi ketika individu mengambil atau
menerima informasi dari lingkungan sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk
menafsirkan informasi yang diperoleh dan membentuk pendapat,
pendekatan, atau persepsi terhadap objek atau situasi yang dihadapi.
Persepsi dapat berupa persepsi diri (self perception) atau persepsi terhadap
objek luar (non-self perception). Persepsi dapat mempengaruhi individu itu
sendiri, serta mempengaruhi interaksi dan hubungan dengan orang lain.
Yang dimana branding yang ditampilkan akan mempengaruhi orang-
orang yang melihat, jika brandingnya baik maka akan semakin banyak
orang yang tertarik untuk bergabung di dalam suatu organisasi, baik
buruknya suatu organisasi akan mempengaruhi jamaah milenial untuk
bergabung.
b. Kognisi
Kognisi adalah proses mental yang terlibat dalam memperoleh
pengetahuan dan pemahaman. Proses kognisi dapat meliputi berpikir,
mengetahui, mengingat, menilai, dan memecahkan masalah. Kognisi adalah
fungsi otak tingkat tinggi yang mencakup bahasa, imajinasi, persepsi, dan
perencanaan. Kognisi memiliki dasar fisik di otak dan mempengaruhi setiap

3
aspek kehidupan, mulai dari sekolah, pekerjaan, hingga hubungan. Kognisi
didefinisikan sebagai “tindakan mental atau proses memperoleh
pengetahuan dan pemahaman melalui pemikiran, pengalaman, dan indra”.
Dari data yang didapat melalui wawancara terhadap mahasiswi yang
tergabung dalam organisasi Islam di Irma Palembang (Ikatan remaja masjid
Agung Palembang) dan organisasi Islam Yuk Ngaji Palembang, alasan
mereka bergabung di organisasi tersebut ketika mereka sering melihat
postingan yang ada di instagram dari kedua organisasi tersebut, mereka
yakin bahwa organisasi tersebut adalah organisasi yang baik yang bisa
menjadi wadah bagi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
c. Motivasi
Motivasi adalah hasrat atau dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Sementara itu, dalam psikologi, pengertian motivasi adalah usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau
mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Dari data yang didapat melalui wawancara terhadap mahasiswi yang
tergabung dalam organisasi Islam di Irma Palembang (Ikatan remaja masjid
Agung Palembang) dan organisasi Islam Yuk Ngaji Palembang, mereka
memiliki motivasi yang lebih untuk membuka sosmed dari organisasi
tersebut karena layout yang rapi, konsep desain yang menarik dan postingan
yang informatif.
d. Sikap
Sikap adalah suatu predisposisi atau kecenderungan mental yang
dipelajari untuk merespons secara positif dan negatif terhadap suatu objek,
situasi, konsep atau orang. Sikap merupakan evaluasi atau reaksi perasaan
seseorang terhadap suatu objek, yang dapat berupa perasaan mendukung
atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak.
Sikap juga dapat berubah-ubah dan dipelajari melalui proses belajar.
Dari data yang didapat melalui wawancara terhadap mahasiswi yang
tergabung dalam organisasi Islam di Irma Palembang (Ikatan remaja masjid

4
Agung Palembang) dan organisasi Islam Yuk Ngaji Palembang, akun
instagram memiliki pengaruh terhadap tindakan atau aktivitas serta
instagram sebagai media yang mudah dijangkau oleh mahasiswa jadi dalam
proses pengambilan keputusan kita hanya perlu membandingkan dengan
organisasi lainnya mana organisasi yang kira-kiranya cocok dan yang kita
perlukan.

2.2 Cara Penerapan Strategi Branding dalam Menarik Jamaah Milenial


Dalam lingkup komunitas, organisasi atau perusahaan, strategi menjadi
peranan yang sangat penting bagi pencapaian tujuan, karena strategi memberikan
arah tindakan, dan cara bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar tujuan
yang diinginkan tercapai.
Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan
gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi
mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada
dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Strategi ialah suatu seni
menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai suatu
sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi
yang paling menguntungkan.
Analisis wawancara Strategi branding yang digunakan oleh kedua
komunitas tersebut (IRMA Palembang dan Yuk Ngaji Palembang) ini menerapkan
beberapa strategi community branding di Instagram. Yaitu dengan membuat
hubungan baik antara follower atau jamaah milenial. Strategi yang digunakan
IRMA Palembang dan Yuk Ngaji Palembang ini mempunyai tujuan yang sesuai
dengan teori community branding, yaitu menjaga hubungan baik dengan jamaah
milenial.
Dapat dibuktikan dengan postingan Instagram IRMA Palembang dan Yuk
Ngaji Palembang yaitu dengan mengadakan QnA (Question and Answer) dan juga
sering mengadakan kajian yang terbuka untuk umum tidak hanya untuk anggota,
dengan begitu secara tidak langsung membuat para follower bisa lebih dulu
mengenal organisasi tersebut dan mencari informasi yang diperlukan sehingga ini
juga dapat menarik perhatian para jamaah milenial. Dengan tujuan akhir yaitu

5
menciptakan citra baik pada folower atau jamaah yang nantinya juga akan bisa
mengajak teman-temannya untuk bergabung kedalam komunitas atau organisasi
tersebut.
Cara penerapan strategi branding di media sosial organisasi Islam dalam
menarik jamaah milenial dapat dilakukan melalui beberapa langkah:
a. Memahami karakteristik jamaah milenial
Organisasi Islam perlu memahami karakteristik jamaah milenial,
seperti keinginan mereka untuk berinteraksi, keinginan untuk mendapatkan
informasi dengan cepat, dan keinginan untuk mengikuti tren.
b. Membuat konten yang menarik
Organisasi Islam perlu membuat konten yang menarik dan relevan
dengan keinginan jamaah milenial. Konten dapat berupa video, gambar, atau
teks, yang menarik dan membawa pesan keagamaan.
c. Memilih platform media sosial yang tepat
Organisasi Islam perlu memilih platform media sosial yang tepat
untuk menyampaikan pesan keagamaan kepada jamaah milenial. Platform
media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter dapat digunakan
untuk menyampaikan konten keagamaan.
d. Memanfaatkan influencer muslim
Organisasi Islam dapat memanfaatkan influencer muslim untuk
menyampaikan pesan keagamaan kepada jamaah milenial. Influencer
muslim dapat memiliki banyak follower dan dapat mengikuti trend jamaah
milenial.
e. Membuat interaksi dan interaksi pendengar
Organisasi Islam perlu membuat interaksi dan interaksi pendengar
dengan mengomentari, menjawab pertanyaan, dan membuat diskusi.
f. Mempromosikan dakwah melalui konten-konten bermanfaat
Organisasi Islam dapat memproduksi konten-konten dakwah yang
bermanfaat dan menunjukkan nilai-nilai keislaman bagi generasi muda.
Konten-konten dakwah dapat berupa video, gambar, atau teks, yang menarik
dan membawa pesan keagamaan.

6
g. Memanfaatkan teknologi dan media digital
Organisasi Islam perlu memanfaatkan teknologi dan media digital,
seperti website, blog, dan aplikasi, untuk menyampaikan pesan keagamaan
kepada jamaah milenial.
h. Membuat strategi personal branding
Organisasi Islam dapat membuat strategi personal branding sebagai
seorang da'i untuk mendapatkan kepercayaan serta dapat dikenal dan diakui
oleh masyarakat, sehingga dapat menarik masyarakat untuk mendengarkan
dakwah.
i. Memanfaatkan media sosial untuk menjangkau generasi milenial
Organisasi Islam dapat memanfaatkan media sosial untuk menjangkau
generasi milenial dalam berdakwah. Penting untuk memilih platform media
sosial yang tepat, membuat konten yang menarik, menjaga interaksi dan
interaksi pendengar, mempromosikan dakwah melalui influencer muslim,
dan mengukur kinerja kampanye dakwah.
j. Meningkatkan kualitas konten dakwah di era digital
Organisasi Islam dapat memproduksi konten-konten dakwah yang
bermanfaat dan menunjukkan nilai-nilai keislaman bagi generasi muda.
Generasi muda tidak hanya menjadi penikmat saja, tetapi juga penyebar
konten-konten dakwah yang berguna lainnya.
Media sosial memiliki pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi
interaksi antara jamaah milenial dengan organisasi. Aktivitas yang dilakukan
melalui media sosial dapat berpengaruh signifikan terhadap ekuitas respon jamaah
yang melihat. Media sosial memudahkan interaksi, kerja sama, atau berbagi
informasi, yang pada akhirnya membangun hubungan yang lebih baik antara
organisasi dengan jamaah mereka.
Pada sisi lain, media sosial juga berperan penting dalam komunikasi
organisasi. Dengan menggunakan media sosial secara efektif, organisasi dapat
meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, membangun hubungan yang
lebih kuat dengan para pemangku kepentingannya, dan meningkatkan reputasi
mereka.
Selain itu, interaksi melalui media sosial juga dapat mempengaruhi niat

7
bergabung dan keterlibatan jamaah milenial. Sebagai contoh, interaksi media
sosial Instagram dapat mempengaruhi niat bergabung keorganisasi dan
keterlibatan jamaah milenial pada kegiatan kajian dan lain sebagainya.
Kegiatan kajian ilmu melalui media sosial juga dapat mempengaruhi
kesadaran dakwah, citra dakwah, dan loyalitas dakwah. Dengan strategi branding
yang tepat, media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun
kesadaran dan citra dakwah, serta meningkatkan loyalitas dakwah.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki peran yang sangat
penting dalam mempengaruhi interaksi antara jamaah milenial dengan organisasi.
Untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan jamaah milenial
melalui media sosial, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:
a. Kenali dan pahami audiens
Lakukan riset tentang jamaah milenial, minat mereka, nilai-nilai, dan
preferensi mereka. Pahami kebutuhan dan harapan mereka agar dapat
menyampaikan konten yang relevan dan menarik bagi mereka. Dengan
memahami audiens, dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan
mereka melalui media sosial.
b. Buat konten yang menarik dan relevan
Buat konten yang menarik, kreatif, dan relevan dengan minat dan
kebutuhan jamaah milenial. Gunakan format konten yang beragam seperti
gambar, video, atau cerita untuk menjaga minat mereka. Berikan informasi
yang bermanfaat, inspiratif, atau menghibur. Dengan menyajikan konten
yang menarik, ini dapat membangun keterlibatan dan hubungan yang lebih
dekat dengan jamaah milenial.
c. Aktif dan responsif
Jadilah aktif di platform media sosial dan responsif terhadap
komentar, pesan, atau pertanyaan dari jamaah milenial. Tanggapi dengan
cepat dan berikan dukungan atau solusi yang diperlukan. Dengan menjadi
responsif, dapat memperlihatkan perhatian dan peduli terhadap jamaah
milenial, yang dapat memperkuat hubungan dengan mereka.
d. Gunakan gaya gahasa yang sesuai
Gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan jamaah milenial. Gunakan

8
bahasa yang santai, akrab, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan bahasa
formal yang terlalu kaku atau kaku. Dengan menggunakan gaya bahasa
yang sesuai, dapat menciptakan hubungan yang lebih dekat dan terasa lebih
personal dengan jamaah milenial.
e. Libatkan dan ajak berpartisipasi
Libatkan jamaah milenial dalam konten dengan mengajak mereka
untuk berpartisipasi. Misalnya, dapat membuat polling, kuis, atau tantangan
yang melibatkan pengikut. Ajak mereka untuk berbagi pendapat, cerita, atau
pengalaman mereka. Dengan melibatkan jamaah milenial, dapat
membangun hubungan yang lebih interaktif dan dekat dengan mereka.
f. Gunakan fitur live streaming
Manfaatkan fitur live streaming di platform media sosial untuk
berinteraksi langsung dengan jamaah milenial, dapat mengadakan sesi tanya
jawab, diskusi, atau presentasi langsung yang melibatkan pengikut. Hal ini
dapat menciptakan pengalaman yang lebih dekat dan real-time dengan
jamaah milenial.
g. Berikan konten eksklusif
Berikan konten eksklusif kepada pengikut di media sosial. Misalnya,
dapat memberikan penawaran khusus, diskon, atau akses terhadap konten
premium kepada jamaah milenial yang mengikuti akun media sosial.
Dengan memberikan konten eksklusif, dapat memperkuat hubungan dan
loyalitas jamaah milenial terhadap merek atau organisasi.
Dengan menerapkan strategi ini, organisasi dapat membangun hubungan
yang lebih dekat dengan jamaah milenial melalui media sosial.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
Pengaruh branding dalam menarik jamaah milenial ada beberapa hal,
yaitu: persepsi, kognisi, motivasi dan sikap yang dimana hal ini bisa
mempengaruhi baik atau tidaknya suatu komunitas atau organisasi bagi seseorang,
mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan setelah melihat branding dari
organisasi tersebut serta dapat memberikan motivasi bagi seseorang yang tertarik
dengan organisasi atau komunitas tersebut.
Cara penerapan strategi branding dalam menarik jamaah milenial yang
dilakukan adalah dengan cara menjaga hubungan baik dengan jamaah milenial
dengan mengadakan QnA (Question and Answer) dan juga sering mengadakan
kajian yang terbuka untuk umum tidak hanya untuk anggota, dengan begitu secara
tidak langsung membuat para follower bisa lebih dulu mengenal organisasi
tersebut dan mencari informasi yang diperlukan sehingga ini juga dapat menarik
perhatian para jamaah milenial. Dengan tujuan akhir yaitu menciptakan citra baik
pada folower atau jamaah yang nantinya juga akan bisa mengajak teman-
temannya untuk bergabung kedalam komunitas atau organisasi tersebut.

3.2 Saran
1. Bagi pelaksana strategi branding (Humas dan Informasi)
a. Melaksanakan pengawasan terhadap aktivitas di instagram sehingga aktivitas
followers atau pengguna sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam pembuatan konten, penjadwalan dan evaluasi.
2. Bagi peneliti
Diharapkan dapat mengembangkan serta melanjutkan penelitian ini
dengan tujuan pembahasanya menjadi lebih luas mengenai strategi branding
berbasis media sosial yang tidak hanya di instagram dalam menarik jamaah
milenial.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mujib, F, and T Saptiningsih, “School Branding: Strategi Di Era Disruptif”,


(Jakarta Timur: Bumi Aksara, 2020)
Nasrullah, Rulli, “Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi”, (Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2015)
Oktavianti, Sugeng Nur. “Karya Desain Grafis Sebagai Media Dakwah Dalam
Akun ‘Santri Design Communtity’ Pada Instagram,” Insitut Agama Islam
Negri Ponorogo, 2018.
Purbohastuti, Arum Wahyuni. “Efektivitas Media Sosial Sebagai Media
Promosi.” Tirtayasa Ekonomika 12, no. 2, 2017.
Putri, Dhita Widya, and Maulida De Mormes, “Analisis Strategi Perencanaan
Pesan Pada Akun Instagram E-Commerce @thekufed”, Jurnal Ilmu
Komunikasi, Vol. 9. No. 1 (2017), hlm. 77
Rangga, Aditya, “Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat Fotografi
Pada Komunitas Fotografi Pekanbaru”, Jom. FISIP, Vol. 2. No. 2 (2015)
Susanto, A.B and others, “Power Branding: Membangun Merek Unggul Dan
Organisasi Pendukungnya”, (jakarta selatan: Quantum Bisnis &
Manajemen, 2004).
Wibawa, Sutrisna “Dampak Media Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat”,
(Mgaelang: UNY, 25 Juni 2019)

11

Anda mungkin juga menyukai