Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PEMASARAN SOSIAL

“ Prinsip – Prinsip Dalam Pemasaran Sosial “

Dosen Pembimbing : Bapak Teguh Santoso, SKM., M.Kes

Disusun Oleh Kelompok III

Nama Anggota :

Sulpina Novia Wiriani NIM : 161272110024

Roby Suryanto NIM : 161272110019

Jhon Vebri W. Sinaga NIM : 161272110009

Hambali Amin NIM : 161272110008

Asmiyanti NIM : 161272110004

YAYASAN HAJI SOEHAILY QARY

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MERANGIN

JURUSAN SI KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pemasaran Sosial.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi, baik
itu yang datang dari penyusun maupun yang datang dari luar. Namun penyusun menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua juga para sahabat. Terutama pertolongan dari Allah sehingga kendala-
kendala yang penyusun hadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “ Prinsip –
Prinsip Dalam Pemasaran Sosial “, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber informasi, serta berbagai buku.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa dan mahasiswi Stikes
Merangin. Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
baiknya penulisan di masa yang akan datang.

Bangko, 17 April 2019


Penulis

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah......................................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
2.1 Definisi dan Teori Pemasaran Sosial......................................................................3
2.2 Konsep Prinsip Pemasaran Sosial..........................................................................5
2.3 Segmentasi Sasaran dan Positioning......................................................................6
2.4 Faktor Penentu Dalam Pemasaran Sosial.............................................................9
2.5 Manfaat dan Tujuan Pemasaran Sosial................................................................14

BAB III PENUTUP...............................................................................................................15


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi bidang yang
semakin penting dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi
perkembangan yang signifikan dalam hal perhatian dunia mengenai masalah promosi
kesehatan. Pada 21 November 1986, World Health Organization (WHO)
menyelenggarakan Konferensi Internasional Pertama bidang Promosi Kesehatan yang
diadakan di Ottawa, Kanada. Konferensi ini dihadiri oleh para ahli kesehatan seluruh
dunia, dan menghasilkan sebuah dokumen penting yang disebut Ottawa
Charter (Piagam Ottawa). Piagam ini menjadi rujukan bagi program promosi
kesehatan di tiap negara, termasuk Indonesia.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang
memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka
(Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and to
improve, their health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah
kesadaran di dalam diri orang-orang tentang pentingnya kesehatan bagi mereka
sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan
diri mereka.
Pemasaran sosial dalam promosi kesehatan, sebagai mana disebutkan dalam
keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan
Nasional Promosi Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah, strategi dasar utama Promosi Kesehatan adalah: (1) Pemberdayaan, yang
didukung oleh, (2) Bina Suasana, (3) Advokasi serta dijiwai semangat dan (4)
Kemitraan.
Pemasaran sosial adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis guna
memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan jasa, menetapkan harga,
mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar
memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Konsep prinsip pemasaran
sosial merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa keinginan pembeli
adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran sosial
bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan   latar   belakang    yang   telah dikemukakan, dapat di rumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja definisi dan teori pemasaran sosial ?
2. Bagaimana konsep prinsip pemasaran sosial itu sendiri ?
3. Bagaimana segmentasi sasaran dan positioning dalam pemasaran sosial ?
4. Apa saja faktor penentu dalam pemasaran sosial ?
5. Apa saja manfaat dan tujuan dari pemasaran sosial ?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui definisi, teori, konsep prinsip, strategi, faktor, tujuan dan
manfaat dari pemasaran sosial.
b. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi dan teori pemasaran sosial.
b. Untuk mengetahui konsep prinsip pemasaran sosial.
c. Untuk mengetahui segmentasi sasaran dan positioning.
d. Untuk mengetahui faktor penentu dalam pemasaran sosial.
e. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan dari pemasaran sosial.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yakni, sebagai berikut :
a. Bagi Penyusun (Mahasiswa)
Dapat menambah pengetahuan penyusun mengenai pengertian dan prinsip-
prinsip dalam pemasaran sosial.
b. Bagi Masyarakat
Dapat mengubah pola kebiasaan hidup masyarakat yang jelek menjadi lebih
baik, karena itu tujuan dari pemasaran sosial.
c. Bagi Pemerintah
Memberdayakan lembaga atau organisasi dalam memperoleh dukungan
sumberdaya manusia (berupa bantuan teknis) maupun sumber dana potensial yang
berasal dari para pihak (masyarakat, pemerintah, perbankan, dan sektor swasta
lainnya)

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Teori Pemasaran Sosial


Pemasaran adalah konsep yang membahas bagaimana suatu organisasi dapat
mengembangkan kegiatan tukar menukar secara suka rela yang memuaskan bagi
konsumen dan juga bagi sipemasar.
Konsep lain tentang pemasaran adalah menciptakan mulai yang dapat diterima
oleh konsumen secara suka rela dengfan melakukan rangkaian rangkaian kegiatan
analisis perencanaan, pelaksanaan pemasaran dan pemantauan pemasaran.
Pemasaran merupakan ilmu dan seni untuk mengetahui apa yang diinginkan
konsumen, berapa konsumen mau membayar, cara mendistribusikan produk dan
konsumen, bagaimana mengiklankan dan mempromosikannya serta menilai
pemasaran yang dilakukan untuk pengembangan selanjutnya.
Istilah pemasaran sosial diperkenalkan oleh Philip Gerlad Zaltman pada tahun
1971. Pemasaran sosial adalah penggunaan konsep dan teknik pemasaran sosial untuk
meningkatkan suatu gagasan atau prilaku sosial.
Perbedaan antara pemasaran didunia usaha dengan pemasaran sosial :
a. Penggunaan produk sosial biasaya lebih rumit misalnya menggunakan spiral
tidaklah semudah minum coca-cola.
b. Produk sosial seringkali kontriversial seperti KB.
c.  Saluran distribusinya kadangkala sulit dikontrol, karena biasanya menyangkut
banyak pihak dan berbagai instansi.
d. Konsumennya sebagian besar tidak mampu, rawan penyakit dan berpendidikan
rendah.
A. Definisi Pemasaran Sosial
Pemasaran sosial (Social marketing) adalah sebuah proses yang menerapkan
prinsip-prinsip pemasaran dan teknik untuk membangun, mengkomunikasikan, dan
meciptakan nilai untuk mempengaruhi perilaku khalayak sasaran yang
menguntungkan masyarakat (dalam berbagai aspek sosial seperti kesehatan
masyarakat, keselamatan, lingkungan dan budaya) serta khalayak sasaran itu sendiri.”
– Phillip Kotler, Nancy Lee dan Michael Rothschild (2006)
Social marketing menawarkan sebuah solusi dengan mempengaruhi perilaku,
tak hanya warga negara secara individu, namun juga kelompok masyarakat yang

3
berpengaruh dan pembuat kebijakan. Para pelaku pemasaran sosial bisa menyasar
pada media, organisasi-organisasi dan penyusun kebijakan dan peraturan.
Social marketing sebagaimana pemasaran secara generik bukanlah teori yang
berdiri sendiri. Pemasaran sosial merupakan sebuah kerangka atau struktur kerja yang
tersusun atas berbagai pengetahuan lain seperti teori ilmu-ilmu psikologi, sosiologi,
antropologi dan komunikasi dalam rangka memahami cara mempengaruhi perilaku
masyarakat. Sebagaimana juga dasar marketing bisnis, pemasaran sosial didasarkan
pada proses perencanaan logis yang melibatkan riset yang berorientasi pada
konsumen, analisis pemasaran, segmentasi pemasaran, menentukan sasaran dan
identifikasi strategi dan taktik pemasaran.
Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang tenaga
kesehatan masyarakat dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan. Oleh karena
itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan lakunya suatu
barang / jasa, pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial.
B. Teori Pemasaran Sosial
Menurut Kotler dan Amstrong (1997:8) “Pemasaran adalah suatu proses sosial
dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut William J. Stanton (1984:7) “Pemasaran adalah suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang memuaskan keinginan
dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial”.
Menurut Basu dan Hani (2004:4) “Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Pengertian  pemasaran sosial yang telah dikemukakan oleh Andreasen (1995), 
adalah aplikasi dari teknologi pemasaran komersial untuk menganalisis,
merencanakan sampai dengan mengevaluasi program-program  tersebut agar
dilakukan secara sukarela  untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana
mereka berada.” Tujuan pemasaran sosial berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat,
sedangkan Jika kesejahteraan masyarakat tidak menjadi tujuan, maka itu bukan
pemasaran sosial.

4
Menurut Kotler dan Roberto (1989) menyatakan bahwa pemasaran sosial adalah
strategi mengubah kebiasaan. Pemasaran sosial mencoba untuk mengubah kebiasaan
yang tidak positif menjadi positif. Oleh karena itu keberhasilan dari sebuah pemasaran
sosial terlihat apabila telah berubahnya pola kebiasaan dari masyarakat tersebut.
Pemasaran sosial menurut Alo Liliweri (2007) adalah suatu rancangan atau
proses implementasi yang bertujuan untuk memperkenalkan atau mempromosikan
suatu gagasan sosial atau suatu kasus/fenomena kepada masyarakat.
2.2 Konsep Prinsip Pemasaran Sosial
Konsep prinsip pemasaran sosial merupakan falsafah perusahaan yang
menyatakan bahwa keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Konsep pemasaran sosial bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa
tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar
sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif
dan efisien daripada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Definisi konsep pemasaran menurut Basu Swastha (2002:17) “Konsep
pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan”. Menurut Kotler Konsep Pemasaran adalah menjadi lebih efektif
daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
 Prinsip Pemasaran Sosial
Harus menimbulkan orientasi yang kuat terhadap konsumen, meliputi :
- Pemahaman kebutuhan konsumen.
- Mendengarkan dan memberi saran tentang masalah yang dihadapinya.
 Unsur Unsur Konsep Pemasaran
Ada tiga unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Handoko, 2007)
a. Orientasi pada konsumen.
Perusahaan yang benar-benar ingin memperlihatkan konsumen harus :
- Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan
dilayani dan dipenuhi.
- Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.

5
- Menentukan produk dan program pemasarannya.
- Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap dan perilaku mereka.
- Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model
yang menarik.
b. Penyusunan kegiatan secara integral (integral marketing).
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan
setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu jasa yang
terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan
perusahaan dapat terealisasi.
c. Kepuasan konsumen (customer satisfaction)
Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan
mendapatkan laba adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat
dipenuhi. Ini tidak berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan kepuasan
konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara
memberikan kepuasan kepada konsumen.
2.3 Segmentasi Sasaran dan Positioning
A. Segmentasi Sasaran
a. Pengertian Segmentation / Segmentasi
Adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen
sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat
tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi
produk.
b. Tujuan Segmentasi Pasar
Adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran
untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. Terbagi
menjadi 2 :
1. Segmen pasar
Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih
karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
2. Segmentasi pasar.
Proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelompok-
kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.

6
c. Syarat Segmentasi Yang Efektif
Menurut Kotler (2003) syarat segmentasi yang efektif adalah
1. Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan
dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi
sumber daya.
2. Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk
dilayani.
3. Accessible (dapat diakses)
Accessible berarti segemen tersebut harus mudah dijangkau untuk
dilayani.
4. Differentiable (dapat dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Actionable (dapat dilayani)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan
sumber daya yang dimiliki perusahaan.
d. Pembagian segmen pasar:
1. Segmentasi pasar konsumen
Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan consumer
characteristic, kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen
konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan consumer
responses terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.
3. Segmentasi pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)
- Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen;
- Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk
dilayani;
- Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif;
- Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan
memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran;
- Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat
dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.

7
e. Manfaat segmentasi
1. Perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
tingkat penjualan.
2. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
3. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi
segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau
periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
B. Positioning
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang suatu produk dan
bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan atau ciri khas tertentu diingatan
konsumen.
1. Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran
Positioning memiliki peran yang sangat penting didalam strategi pemasaran.
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,
media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.
Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan
diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran
distribusi atau sasaran konsumennya.
2. Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna (1985:37) menjelaskan
perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu
mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, yang disebut sebagai The Golden
Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
 Perusahaan perlu mengkuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi,
persaingan, sosial, dan ekonomi.
 Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
 Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu
misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah.
 Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian
memperhatikan reaksi pasar.

8
2.4 Faktor Penentu Dalam Pemasaran Sosial
Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan pemasaran sosial,yaitu :
1. Manajemen
Manajemen yang baik sangat diperlukan dalam pemasaran sosial. Kalaupun
ada kelompok kerja yang dibentuk, manajer yang bertanggung jawab penuh
terhadap pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan sangat dibutuhkan. Manajer
demikian perlu memiliki beberapa keterampilan khusus.
Manajer tersebut harus memahami betul pola kegiatan yang akan
dilaksanakan, kendati secara teknis dia tidak harus ahli tentang produk atau
pelayanan yang dipromosikan. Dia harus benar-benar mengerti sikap kelompok
sasaran terhadap program yang akan dilaksanakan. Dia harus memiliki
kemampuan dan keterampilan mengkoordinasikan. Dia harus bisa menulis arahan
yang jelas dan mendalam untuk riset, perencanaan media, dan untuk menganalisis
dan menafsirkan laporan penelitian. Dia juga akan mengawasi penggunaan biaya
dan pelaksanaan kegiatan. Aneka keterampilan tersebut perlu dikembangkan agar
dapat melaksanakan pemasaran sosial ditingkat nasional, provinsi, dan kabupaten
untuk berbagai program kesehatan.
2. Konsumen
Orientasi harus sepenuhnya pada konsumen. Penyusunan pesan untuk
kelompok sasaran, bagaimana pesan itu disampaikan, saluran komunikasi mana
yang dipergunakan, harus berdasarkan hasil penelitian terhadap konsumen.
Konsumen merupakan titik tolak semua unsur kegiatan pemasaran.
3. Kelompok Sasaran
Semua program komunikasi yang berhasil menunjukkan bahwa pesan-pesan
ditujukan langsung kepada kelompok sasaran tertentu. Misalnya saja, pada usia
tertentu anak-anak perlu memperoleh imunisasi. Pesan-pesan tentang imunisasi
harus khusus ditujukan kepada ibu anak-anak di usia tersebut. Pesan demikian
akan menarik ibu untuk berperan serta dibandingkan dengan pesan imunisasi yang
pesannya umum. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pesan yang berbeda
diperlukan bagi para ibu yang mempunyai anak dengan usia yang berbeda. Pesan-
pesan gizi bagi para ibu anak balita, umumnya. Kelompok sasaran bisa berbeda
berdasarkan pola makan anak pada umur yang berbeda. Pesan dapat ditujukan
kepada ibu dari tiap tingkat usia balita itu.

9
4. Identitas
Produk atau pelayanan yang dipromosikan harus memilih identitas yang
jelas dan tegas. ”Sayuran baik untuk anak-anak” adalah suatu pernyataan yang
tidak memberikan identitas yang jelas pada sayuran tersebut. ”Sayuran
mengandung vitamin yang menyehatkan” memberikan identitas yang lebih jelas
pada sayuran tersebut.
5. Manfaat
Produk atau pelayanan perlu dipromosikan sebagai sesuatu yang
memberikan manfaat atau keuntungan yang jelas dan nyata. Poster yang berbunyi
“Datanglah ke Posyandu dan Timbanglah Anak Anda” tidak akan memberi
pengaruh yang diharapkan. Penelitian yang cermat akan membantu menunjukkan
keuntungan atau manfaat yang nyata dan dapat dipercaya.
6. Biaya
Pemasaran yang baik harus mempertimbangkan agar produk pelayanan yang
dipasarkan bisa dijangkau konsumen. KB misalnya, tidak akan berhasil bila
konsumen tidak mampu memperoleh alat kontrasepsi. Atau promosi penggunaan
oralit hanya akan bisa berhasil bila oralitnya ada dan bisa terjangkau. Terjangkau
dalam arti ibu bisa merasa beruntung atas pengeluarannya untuk memperoleh
oralit dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh anaknya dari minum oralit
tersebut. Walaupun pelayanan bisa diperoleh tanpa bayar di Posyandu, namun ada
biaya tersembunyi yang harus dikeluarkannya. Apakah ibu punya waktu untuk
dating ke Posyandu ? Inilah “biaya” dalam bentuk waktu yang harus ada pada ibu-
ibu. Biaya yang nyata maupun tersembunyi harus terjangkau agar promosi
berhasil.
7. Ketersediaan
Sudah tentu tidak satu promosi pun akan berhasil bila produk atau pelayanan
yang dipromosikan tidak bisa diperoleh. Promosi oralit, bila oralitnya tidak mudah
diperoleh, sudah tentu merupakan pemborosan biaya saja. Manajer pemasaran
sosial karena itu harus memastikan bahwa produknya memang bisa diperoleh
sebelum promosi dilancarkan. Karena hal itu merupakan bagian yang menentukan
keberhasilan bagian pemasaran.

10
8. Saluran Komunikasi
Manajer pemasaran harus berusaha agar pesan disampaikan kepada
kelompok sasaran melalui komunikasi yang dapat dipercaya. Penelitian
dibutuhkan untuk bisa menentukan saluran komunikasi yang bisa dipakai, seperti
media massa, kader, kelompok masyarakat, dan lain-lain. Berapa persen
kelompok sasaran yang dapat dicapai tiap saluran komunikasi, dan berapa
frekuensinya. Berdasarkan itu rencana pemanfaatan media disusun untuk
mencapai kelompok sasaran sebanyak mungkin dan sesering mungkin dengan
biaya yang tersedia. Paduan media yang digunakan tergantung pada saluran
komunikasi baik secara tidak langsung melalui media, maupun secara langsung
melalui pelaksana di jajaran kesehatan dan di masyarakat, yang bisa diperoleh
serta ekonomis dan mantap.
9. Pemantauan dan Perbaikan
Sistem pemantauan merupakan bagian dari pendekatan pemasaran sosial.
Biasanya pemantauan dilakukan setelah program dilaksanakan. Pemantauan ini
dilakukan untuk mengetahui apakah semua unsur komunikasi sudah dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan perbaikan yang kiranya diperlukan. Pemantauan
selanjutnya dilaksanakan setiap 3, 6, atau 12 bulan, tergantung pada besar  dan
luasnya program untuk mengetahui kegiatan dilapangan dan mengukur hasil yang
sudah dicapai. Apakah pesan sampai pada kelompok sasaran? Apakah mereka
mengerti apa yang dianjurkan dalam pesan? Kegiatan disempurnakan
pelaksanaannya berdasarkan masukan dari hasil pemantauan tersebut.
Perencanaan harus menyediakan anggaran supaya penyempurnaan bisa dilakukan.
Kegiatan komunikasi mungkin perlu diperluas atau medianya perlu diperbaiki,
atau pesannya perlu disusun kembali, spot radio perlu direkam ulang, misalnya.
Dalam program berjangka panjang, pengembangan pesan lebih lanjut bisa
dipastikan amat diperlukan berdasarkan perubahan sikap dan perilaku yang terjadi
sebagai hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

11
10. Evaluasi
Komponen evaluasi diperlukan bagi semua kegiatan agar dampak dan hasil
yang dicapai bisa diketahui. Bila programnya belum diterapkan secara nasional,
evaluasi bisa dilaksanakan di daerah panduan dan di daerah lain sebagai
pembanding pada sebelum dan sesudah dilaksanakan. Pengumpulan data
dilaksanakan di kedua tempat tersebut, lalu hasilnya dibandingkan. Evaluasi
dilakukan pada akhir program bila jangka waktu program sudah ditentukan,atau
dilakukan setiap tahun bila programnya berjangka panjang. Penelitian untuk
evaluasi hendaknya tidak dikacaukan dengan penelitian untuk pemantauan.
Penelitian evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh hasil kuantitatif.
Sebelum kegiatan dilaksanakan, beberapa orang yang mengerti tentang apa yang
dianjurkan dan melaksanakan secara benar, misalnya membeli produk,
memanfaatkan pelayanan, atau melakukan sesuatu secara benar, dan berapa pula
setelah kegiatan dilaksanakan. Hasil penelitian diolah secara kuantitatif.
Penelitian pemantauan lebih mengutamakan hasil kualitatif. Jumlah
responden yang diwawancarai untuk mengetahui pendapat, perilaku, dan
pemahamannya lebih sedikit. Jumlah respondennya terlalu kecil untuk dapat
gambaran nyata berapa banyak ibu yang mempercayai sesuatu atau lainnya.
Kendati begitu, bila responden dipilih secara acak dalam jumlah yang memadai,
penelitian kualitatif demikian akan memberikan gambaran umum yang mendalam
tentang bagaimana pendapat responden, apa yang mereka rasakan, dan apa yang
mereka lakukan mengenai suatu hal. Analisis penelitian kualitatif meliputi uraian
tentang persepsi responden. Sedangkan analisis kuantitatif meliputi jumlah
persentase dan menyangkut sejumlah besar responden. 
Selain pemasaran sosial yang mempunyai tujuan ada beberapa faktor yang bisa
mempengaruhi pemasaran sosial diantaranya :
1. Kebutuhan, Keinginan dan permintaan.
 Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan, dan permintaan. kebutuhan
manusia (human needs) adalah keadaan dimana manusia merasa tidak
memiliki kepuasan dasar atau kepuasan yang dimiliki seseorang tersebut tidak
terbatas. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau penyedia barang
atau jasa, namun sudah ada dan terukir dalam hati setiap individu.

12
 Keinginan (wants) adalah hasrat akan suatu hal sesuai dengan kebutuhannya
tersebut. keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial.
 Permintaan (demans) adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan
kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila
di dukung dengan daya beli.
Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa penyedia barang/jasa mempengaruhi
keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik,
terjangkau dan mudah di dapatkan oleh pelanggan yang dituju.
2. Produk
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu
kebutuhan dan keinginan masyarakat.
3. Transaksi
Transaksi merupakan proses seseorang mendapatkan produk baik dengan
memproduksi sendiri, pemaksaan, meminta maupun pertukaran.
4. Pertukaran
Pertukaran merupakan tindakan memperoleh barang yang dibutuhkan atau
dikehendaki seseorang dengan menawarkan suatu imbalan.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensial memiliki kebutuhan yang
sama dan bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
Melalui proses pemasaran sosial akan mampu mengevaluasi diri mengenai
kelebihan dan kekurangan dalam pemasarannya terhadap konsumen dalam hal ini
kesehatan masyarakat. Sehingga pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran ini
dapat meningkatkan dan memperluas wawasan keilmuan serta keterampilan
sehingga dapat meningkatkan kualitas yang di berikan kepada masyarakat dalam
hal perubahan untuk mencapai tujuan.

13
Komponen  Pemasaran dilaksanakan berdasarkan 5 komponen yang terkenal
dengan istilah 4P 1C yaitu:
1. Product adalah pelayanan yang disediakan, didefenisikan sebagai objek fisik,
pelayanan organisasi, dan ide.
2. Price adalah harga yang ditetapkan yang berhubungan dengan penjualannya.
3. Place adalah tempat jasa di tawarkan atau tempat untuk mendistribusikan produk.
4. Promotion adalah alat utama untuk melakukan komunikasi persuasif dalam
memberi kesadaran konsumen tentang kebutuhannya.
5. Consumer adalah pembeli produk atau penerima jasa dapat berupa individu
keluarga kelompok masyarakat atau lembaga.
2.5 Manfaat dan Tujuan Pemasaran Sosial
Menurut Kotler dan Clark (1987) dengan menggunakan teknik pemasaran sosial
secara cepat tepat, maka dapat diperoleh manfaat :
a. Meningkatkan kepuasan dari kelompok sasaran dengan orientasi yang kuat
terhadap konsumen.
b. Meningkatkan daya tarik program terhadap berbagai kemungkinan sumberdaya
yang baru.
c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi  program dengan memberikan penekanan
kepada cara mengelola program yang rasional dan kordinasi dalam pengembangan
produk, penetapan harga, distribusi dan promosi yang disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen.
Tujuan Pemasaran sosial kesehatan masyarakat yakni:
a. Memberikan Informasi yang berdampak pada perubahan pola pengetahuan
sebelumnya terhadap nilai yang ada.
b. Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan yang mantap
(dalam memberikan informasi).
c. Menurunkan sensitivitas klien pada tarif.
d. Rekomendasi (pemasaran) gratis dari mulut ke mulut.
e. Menghemat biaya pemasaran.
f. Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem pelayanan.
g. Peningkatan pendapatan (pembelian silang antara jasa dan produk, peningkatan
frekuensi pembelian).

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah
layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka
menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.
Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan
mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar.
Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas
tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah
menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya
sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik
daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat
dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya
serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah
persaingannya.
3.2 Saran
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat
penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan
memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda
sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu
profitabilitas yang tinggi.

15
DAFTAR PUSTAKA

S. Supriyanto dan Ernawati, 2010.Judul : Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Penerbit CV


Andi Offset : Yogyakarta.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen pemasaran (terjemahan Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli 
AK) EdisiRevisi. Jakarta : PT. Ikrar Mandiriabadi.
Kotler,  Philip. 2005. Manajemen Pemasaran.  Jakarta : Pt Indeks Kelompok Gramedia.
Stanton, William J, Stanton. 1997. Prinsip Pemasaran. (terjemahan Yohanes Lamarto).
Jakarta : Erlangga.
Heriani Reni.2011.Buku Ajar Konsep Kebidanan.Jakarta : Trans Info Media.
Widyastuti Yani.2008.Konsep Kebidanan.Yogyakarta : Fitramaya
Yulianti Ria.2011.Konsep Kebidanan.Jakarta : Trans Info Media
Prof.Stewart H. Rewoldt. (1), Prof. James D. Scott (2), Prof. Martin R. Warshaw (3) –
Perencanaan dan strategi Pemasaran – Diterjemahkan oleh Drs. A. Hasyim ali :
Penerbit RINEKA CIPTA Jakarta 1991 (Perpustakaan Haluoleo Kendari);
Hermawan Kartajaya, et.al. Marketing in Venus– Penerbit – PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta Cetakan: II, September 2003;
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/strategi-pemasaran-marketing-strategy.html 15-04-
2019 20.00 wib
http://motsy-totsy.blogspot.com/2012/06/rangkaian-kolom-kluster-i-11-pendekatan.html 15-
04-2019 20.15

Anda mungkin juga menyukai