Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua berupa ilmu dan amal. Berkat rahmat dan
karunia-Nya pula kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
insyaallah tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Advokasi Dalam
Promosi Kesehatan dengan judul “Membangun Jejaring Dalam Advokasi Kesehatan”
dengan harapan makalah ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi kami dan bagi para
pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih Ibu Reni Agustina Harahap, SST, M.Kes selaku
Dosen pengampu pada mata kuliah Advokasi Dalam Promosi Kesehatan, yang telah
memberikan arahan terkait tugas makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar
kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga hal yang kami sampaikan
dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai penulis.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Advokasi selalu dimulai dengan tujuan, dan jaringan atau koalisi berada dalam
konteks advokasi. Pembentukan jejaring atau koalisi dalam advokasi kesehatan merupakan
bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama dalam kebijakan-
kebijakan peraturan dan hukum yang ada terkait isu masalah kesehatan. Membangun jejaring
pada hakekatnya adalah sebuah proses membangun komunikasi atau hubungan, berbagi ide,
informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya (trust) dan saling menguntungkan
diantara pihak-pihak yang bermitra yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman atau
kesepakatan guna mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi, tujuan, manfaat serta teknik jejaring advokasi.
2. Untuk mengetahui tahapan membangun jejaring advokasi.
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian melakukan jejaring
4. Untuk mengetahui penerapan jejaring sosial bagi petugas kesehatan.
5. Untuk mengetahui hambatan dalam penerapan jejaring.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jaringan advokasi terkadang menjadi inti dari suatu kelompok yang peduli atau
mendukung suatu alasan atau aksi. Dengan jejaring, memungkinkan bekerjasama,
berkolaborasi, dan berbagi keahlian untuk mempengaruhi kebijakan. Jejaring yang efektif
adalah yang terorganisir, memiliki identitas kelompok, berfungsi sesuai prosedur, dan norma
yang dapat menciptakan pembuatan keputusan yang berguna dan bermanfaat. Jaringan sering
disebut sebagai aksi kelompok bersama, kelompok kerja, gugus tugas, koalisi, aliansi, dan
lain-lain.
Jaringan dapat bersifat informal atau formal. Perbedaannya, jaringan formal memiliki
struktur koordinasi resmi, sementara yang informal tidak. Terdapat perbedaan besar antara
jaringan yang sangat informal dan jaringan yang sangat formal. Struktur suatu jaringan
bergantung pada banyak faktor, yang paling penting adalah:
3
Adapun karakteristik Jejaring, meliputi :
1. Sekelompok orang atau individu bersama mencapai tujuan atau minat yang sama
2. Wahana tukar pikiran (belajar bersama), berkomitmen, berbagi tujuan (cara kerja)
3. Bentuk komunikasi baik
4. Berkomitmen berbagi tanggung jawab
5. Keanggotaan, berbagi tujuan dan cara kerja.
Aset terpenting yang dimiliki jaringan advokasi adalah informasi dan komunikasi.
Informasi disebarkan untuk mengubah persepsi dan preferensi aktor dan pada akhirnya
perilaku mereka. Informasi selalu merupakan komponen penting dari taktik kampanye
konvensional dan tidak konvensional, termasuk pendidikan dan pengembangan kapasitas,
hubungan masyarakat, petisi, lobi, dan boikot produk atau produsen.
Jaringan advokasi menggunakan informasi dalam tiga cara berbeda. Pertama, mereka
menghasilkan dan menyebarkan informasi baru atau berbeda untuk mengubah logika yang
mendasari masalah kebijakan. Informasi tersebut dapat merevisi evaluasi kebijakan yang ada,
meningkatkan biaya opsi kebijakan yang tidak diinginkan, atau mengubah pandangan publik
tentang aktor kunci. Kedua, informasi dapat menarik perhatian pada isu-isu baru atau
membingkai ulang isu-isu yang ada dengan cara yang beresonansi dengan audiens yang lebih
besar; ini sering melibatkan penggunaan simbol, pertunjukan, dan narasi secara kreatif.
Ketiga, jaringan advokasi menggunakan informasi untuk mendapatkan dukungan dari sekutu
yang tidak dapat dimanfaatkan sendiri oleh anggota jaringan individu.
Keberhasilan dan taktik jaringan advokasi sangat bergantung pada sistem pemerintahan
di mana mereka beroperasi. Sifat hubungan negara-masyarakat (akomodasi atau represi),
luasnya institusi demokrasi langsung (inisiatif, referendum, dan recall), sistem pemilihan
(mayoritas atau proporsional), keterbukaan proses pembuatan kebijakan, dan akses ke
pemimpin politik secara signifikan mempengaruhi hasil. upaya jaringan advokasi. Ketika
jaringan advokasi menemui hambatan di tingkat domestik, mereka dapat memperluas upaya
mereka ke tingkat regional atau internasional.
Berjejaring bukan hanya pertukaran informasi dengan orang lain dan tentunya bukan
tentang meminta bantuan. Jaringan adalah tentang membangun dan memelihara hubungan
jangka panjang yang saling menguntungkan dengan orang yang kamu temui.
4
B. Tujuan Jaringan Advokasi
Craig Hickman et al dalam bukunya The Fourth Dimension, 1966 mengatakan bahwa
tujuan pokok jejaring (network) adalah menyatukan bakat, potensi, kemampuan, baik
individu, kelompok maupun seluruh jajaran organisasi sedemikian rupa sehingga tercipta
kemampuan bersama yang makin besar.
Fokus yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan pokok yaitu: mempersatukan
bakat, kecakapan, keterampilan serta kemampuan lainnya yang masih diperlukan organisasi.
bagaimana membina dan mengembangkan hubungan untuk meningkatkan kemampuan
bersama guna mencapai tujuan yang disepakati termasuk meningkatkan kesatuan dan
persatuan organisasi.
Unsur pokok yang dapat membantu tujuan membangun Jejaring ialah: membina dan
mengembangkan sumberdaya manusia. mengembangkan kemampuan organisasi.
Mewujudkan pencapaian tujuan bersama.
5
D. Tahap Membangun Jaringan
Pernyataan Tujuan adalah sebuah pernyataan yang jelas dan telah disetujui oleh semua
anggota jaringan tentang keberadaan jaringan tersebut, nilai-nilai yang terkandung dalam
jaringan tersebut dan hal-hal yang ingin dicapai oleh jaringan tersebut. Pernyataan tujuan
sering menjadi deskripsi tentang jaringan Anda kepada publik, sehingga pernyataan tersebut
harus akurat dan dapat diterima. Pernyataan tersebut harus sederhana, singkat, dan cukup luas
agar dapat didukung oleh berbagai macam organisasi dan/atau individu. Pentingnya untuk
menjaga agar jaringan tersebut tetap pada satu tujuan harus selalu ditekankan. Usaha-usaha
untuk berpindah jalur dapat mengakibatkan usaha-usaha yang terpisahpisah dan, pada
akhirnya, kegagalan.
Dengan tujuan yang jelas, Anda akan memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
ingin dicapai oleh jaringan Anda. Pertama Anda harus membedakan antara tujuan jangka
panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan Jangka Panjang adalah suatu pernyataan yang luas
yang mendeskripsikan perubahanperubahan yang ingin Anda capai dari tindakan yang Anda
lakukan. Tujuan Jangka Pendek adalah pernyataan yang spesifik dan terukur dari perubahan
yang ingin dicapai oleh sebuah jaringan atau organisasi dalam waktu tertentu.
Setelah menulis pernyataan tujuan dan menentukan tujuan jangka panjang dan jangka
pendek, Anda perlu membuat rencana kerja. Sebuah rencana kerja adalah tahapan-tahapan
tertentu yang dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sebuah rencana kerja
paling tidak harus meliputi:
6
Tahap 4 : Menetapkan peraturan dasar
Pada awal proses pembangunan jaringan, sangat penting untuk membahas tentang
bagaimana anggota jaringan saling berinteraksi. Banyak jaringan yang mengembangkan
"Peraturan Dasar" dan sepakat untuk mematuhinya dalam setiap pertemuan dan bentuk
interaksi antar anggota jaringan lainnya.
Peraturan dasar dapat menciptakan ruang yang aman bagi anggota jaringan untuk
saling bekerjasama. Sebuah lingkungan yang aman dan saling menguntungkan harus
dikembangkan dan dipelihara sepanjang keberadaan jaringan tersebut. Hal ini perlu dilakukan
dalam pembangunan jaringan karena individu-individu yang ada di dalam jaringan
merupakan wakil dari kelompok yang lebih besar. Rasa curiga dan tidak percaya akan
menurunkan produktivitas, partisipasi dan mengisolasi anggota-anggota jaringan.
Setiap jaringan perlu untuk menetapkan tugas atau serangkaian tugas yang disetujui
bersama. Hal ini tentu saja memerlukan pembuatan keputusan. Memutuskan bagaimana
keputusan-keputusan tersebut akan dibuat akan memberikan gambarantentang partisipasi
anggota dalam jaringan tersebut dan membangun kepercayaan dalam prosesnya. Pembahasan
tentang bagaimana anggota jaringan membuat keputusan pada awal terbentuknya jaringan
akan membantu kelompok, tidak hanya untuk menentukan tata cara operasional kelompok
tersebut tetapi juga mengurangi konfliktyang mungkin terjadi apabila peraturan tidak jelas
dan tidak ditegakkan.
7
Tahap 7 : Pilih satu struktur organisasi
Menentukan suatu struktur yang tepat untuk jaringan Anda akan menjadi suatu
pencapaian yang besar dalam pengembangan jaringan Anda. Sebuah jaringan yang resmi
merupakan struktur yang jauh lebih rumit daripada serangkaian kotak dan garis yang diatur
dengan rapi dalam tabel organisasi. Struktur organisasi mencerminkan cara sebuah jaringan
dalam menyampaikan program dan layanannya serta mencapai tujuannya. Ada beberapa
prinsip yang memandu pembuatan struktur jaringan.
Apa yang dapat dilakukan oleh sebuah jaringan dan cara anggota jaringan bekerjasama
sangat bergantung pada sumber daya jaringan tersebut. Anda perlu membuat perkiraan yang
akurat tentang ketersediaan sumber daya bagi jaringan Anda. Jika tidak, secara tidak
langsung Anda akan menyabotase usaha Anda sendiri, atau menghilangkan hasil yang ingin
anda capai. Pada umumnya, ada tiga macam sumber daya: uang, manusia dan jasa.
Dengan informasi yang diberikan secara terus menerus, maka mitra kerja sebagai
bagian dari jaringan kemitraan merasa diperhatikan eksistensinya sehingga akan memberikan
respon sebagai bagian dari rasa keterkaitan dengan kita.
Progress report sangat penting artinya, karena melalui progress report maka program
yang dikembangkan bersama dapat diketahui perkembangannya. Dengan mengetahui
perkembangan program yang dikelola oleh anggota jaringan kemitraan, maka akan timbul
ide-ide baru untuk perkembangan program selanjutnya.
8
3. Diskusi dan pertemuan
Kegiatan diskusi atau pertemuan antar anggota jaringan kemitraan diperlukan untuk
lebih mempererat hubungan kerja, juga untuk menjaring ide, gagasan baru atau pemecahan
masalah yang dimungkinkan dapat dilakukan bersama sesuai dengan tugas masing-masing.
Dengan cara ini mereka merasa ada hal yang memang diharapkan dari masing-masing
anggota jaringan, sehingga kedudukan mereka dalam jaringan kemitraan sungguh berarti.
Dengan demikian akan muncul rasa bangga dari masing-masing anggota, karena dari ide
mereka program itu muncul, atau masalah itu dapat dipecahkan.
4. Kunjungan berkala
Kunjungan berkala dimaksud adalah upaya untuk saling mengunjungi tempat usaha,
tempat kegiatan, tempat program berlangsung secara bergantian. Dengan cara tersebut maka
akan timbul hubungan yang kuat antar anggota. Dengan demikian akan muncul kegiatan
tindak lanjut untuk saling mengunjungi dan akhirnya lebih mengekalkan hubungan jaringan
kemitraan yang telah dibina.
5. Pendekatan individual/informal
Keuntungan dalam berjejaring sosial dalam mencari kemitraan dari institusi atau
sekelompok individu untuk mencapai tujuan yang sama adalah sebagai berikut :
1. Memperluas dukungan.
2. Menyediakan keamanan dan upaya advokasi.
3. Memperbesar sumber daya dengan meningkatkan financial dan sumber daya pro.
4. Meningkatkan kredibilitas dan pengaruh upaya advokasi.
9
5. Membantu penciptaan lapangan kepemimpinan baru.
6. Membantu dalam jaringan individu dan organisasi.
b) Kerugian
2. Saling ketergantungan.
Misalnya, kesalahan dan keputusan yang buruk oleh salah satu mitra dapat merusak
kepentingan mitra lainnya dan dianggap sebagai tanggung jawab mereka semua. Untuk
alasan ini, penting untuk memilih kelompok jejaring dengan hati-hati.
4. Ketidaksetaraan keuntungan.
Dalam melakukan jejaring, umumnya anggota individu tidak mendapatkan keuntungan
dari hasil kerja sedangkan mitra senior mendapatkan bagian yang lebih besar.
5. Potensi konflik
Sebagaimana umumnya sebuah interaksi, sebaik mungkin hubungan seseorang, potensi
konflik tidaklah mungkin untuk dihilangkan. Hal ini akan semakin besar pada kondisi
ketika dalam menjalankan kerja sama mengalami setress maka konflik dapat terjadi.
10
G. Penerapan Jejaring Sosial Bagi Petugas Kesehatan
Jejaring sosial kesehatan merupakan suatu jaringan kerjasama aktif antara berbagai
pihak meliputi lintas program, lintas sektor, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan,
institusi pendidikan, pihak swasta serta mitra potensial lain yang ditujukan untuk mengatasi
masalah terkait kesehatan. Penerapan jejaring sosial pada petugas kesehatan dengan menjalin
kerja sama (kemitraan).
Menjalin kerja sama dengan stakeholder - stakeholder kesehatan atau institusi lain
dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Seseorang petugas kesehatan
yang melakukan jejaring sosial harus memiliki kualitas pribadi dalam fasih berbicara,
pendengar yang baik, senang bekerja dengan berbagai tingkatan masyarakat dan bersedia
untuk dilatih serta terbuka bagi peningkatan profesional.
Mekanisme dalam kerja jejaring yaitu dengan pertemuan rutin, komunikasi reguler, ada
informasi dasar, website dan fasilitasi kapasitas sumber daya manusia. Tingkatan interaksi
anggota jejaring yaitu dimana mitra terbatas, antara mitra saling berbagi informasi, mitra
saling berbagi SDM, dan mitra saling berbagi sumber daya finansial.
Media sosial dapat menjadi alat yang unggul dengan jangkauan dan interaktivitas luas,
menggunakan media sosial dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi
kesehatan dan membangun jejaring sosial dengan individu bersama maupun kelompok.
1. Tidak akomodatif
Akomodatif adalah sikap seseorang yang dapat menyesuaikan dirinya baik dalam
lingkungan ataupun pergaulan. Seseorang yang memiliki sifat akomodatif akan lebih mudah
melakukan jejaring karena dapat menyesuaikan dirinya pada lingkungan kerja sama yang
baru ia jalankan. Sedangkan seseorang yang tidak akomodatif cenderung egois, berpikiran
sempit dan sulit berdialog karena dirinya tidak mampu menempatkan pada suasana baru
sehingga akan sulit untuk melanjutkan suatu kerja sama.
11
2. Kurangnya kepercayaan antar anggota jejaring
Pada dasarnya, hambatan ini terjadi karena anggota jejaring tidak bersedia
menampilkan sisi rentannya kepada sesama anggota jejaring. Mereka tidak mau terbuka
mengenai kelemahan dan kekurangan diri, kesalahan yang dilakukan, serta kebutuhan untuk
meminta bantuan rekan-rekannya. Keadaan ini membuat suatu kelompok jejaring kesulitan
untuk membangun kepercayaan yang merupakan fondasi penting dalam kerja sama anggota.
Kelompok jejaring yang tidak saling percaya satu sama lain, tidak akan bersedia untuk
terlibat dalam konflik yang terbuka dan konstruktif. Mereka lebih memilih untuk menyimpan
pendapat yang mereka miliki ketimbang berdebat dengan rekan satu timnya. Anggota jejaring
memilih untuk mempertahankan keharmonisan (palsu) dalam suatu jejaring.
5. Menghindari pertanggungjawaban
Tanpa adanya pertanggungjawaban, anggota tim akhirnya lebih fokus pada tujuan
pribadi ketimbang tujuan tim. Kegagalan untuk meminta pertanggungjawaban kepada rekan
kerja, menciptakan lingkungan dimana anggota tim tidak peduli terhadap hasil yang diperoleh
secara tim. Mereka cenderung mencari pengakuan untuk diri sendiri dengan mengorbankan
tujuan tim.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
DIKMAS DAN B.-PAUD. (2018). Bahan Ajar Membangun Kemitraan. Kalimantan Selatan.
Edukasi, Shikata (2020). Pembentukan Jejaring atau Koalisi dalam Advokasi Kesehatan.
https://shikataedukasi.blogspot.com/2020/05/pembentukan-jejaring-atau-koalisi-
dalam-advokasi-kesehatan.html?m=1 diakses pada tanggal 20 Oktober 2022
Kurniati, D. P. (2017). Konsep dan Teknik Dasar Advokasi. Bali: Universitas Udaya.
14