Anda di halaman 1dari 13

Membangun Jejaring Dalam Advokasi Gizi

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Advokasi Gizi Semester 6

Oleh:
Ni Luh Eka Aprilia Susanti
(P07131218015)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KEMENKES DENPASAR
JURUSAN GIZI
PRODI SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah dengan
judul “Membangun Jejaring Dalam Advokasi Gizi” ini dapat tersusun hingga selesai. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Advokasi Gizi. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah memberikan pengetahuan maupun
pikirannya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca, dan untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini
agar menjadi lebih baik. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami menyadari
makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 28 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
A. Pengertian Jejaring Advokasi...............................................................................................................3
B. Manfaat Jejaring Advokasi...................................................................................................................4
C. Karakteristik Jejaring Advokasi............................................................................................................4
D. Mekanisme Dalam Jejaring Advokasi..................................................................................................4
E. Membangun Koalisi Dalam Advokasi...................................................................................................4
F. Unsur-Unsur Jejaring Advokasi............................................................................................................5
G. Cara Kerja Jejaring Advokasi................................................................................................................6
H. Langkah dalam Membangun Jejaring Advokasi...................................................................................6
I. Contoh Penerapan Membangun Jejaring Dalam Advokasi Gizi............................................................7
BAB III....................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut definisi dari WHO, advocacy is a combination on individual and social support
design to gain political commitment, policy support, social acceptance, system support for
particular health goal and programme. Sedangkan menurut ahli retorika Foss (1981) mengatakan
bahwa advokasi merupakan suatu upaya persuasif yang mencakup kegiatan penyadaran,
rasionalisasi, argumentasi, dan rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu. Dari definisi
tersebut bisa dipahami bahwa advokasi merupakan suatu action yang berupaya menarik
dukungan politis dan sosial mengenai sesuatu yang dianggap sangat penting untuk mendapatkan
dukungan. Ada dua item penting menyangkut kegiatan advokasi yakni, data dan informasi.

Data yang dimiliki haruslah valid dan accountable, selain itu penyajian informasi dengan
menarik dapat menopang keberhasilan kegiatan advokasi tersebut. Advokasi sendiri ditujukan
kepada penentu kebijakan dengan upaya persuasif untuk memperoleh dukungan dan kepedulian
dari para pemegang kebijakan terkait gizi. Design advokasi ini mencakup stakeholders dan para
pemegang kebijakan, melalui komunikasi aktif, pendekatan politik, dan media, kegiatan advokasi
ini dapat dilakukan. Cara pandang dan pemahaman mengenai permasalahan gizi, komitment
terhadap kesehatan masyarakat adalah informasi kunci untuk menarik dukungan dari legislatif
dan eksekutif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan jejaring advokasi?

2. Apa saja manfaat jejaring advokasi?

3. Bagaimana karakteristik jejaring advokasi?

4. Bagaimana mekanisme dalam jejaring advokasi?

5. Bagaimana membangun koalisi dalam jejaring advokasi?

6. Apa saja unsur-unsur membangun jejaring advokasi?


1
7. Bagaimana cara kerja jejaring advokasi?

8. Bagaimana langkah membangun jejaring komunikasi?

9. Apa saja contoh penerapan membangun jejaring dalam advokasi gizi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian jejaring advokasi?

2. Untuk mengetahui manfaat jejaring advokasi?

3. Untuk mengetahui karakteristik jejaring advokasi?

4. Untuk mengetahui mekanisme dalam jejaring advokasi?

5. Untuk mengetahui membangun koalisi dalam jejaring advokasi?

6. Untuk mengetahui unsur-unsur membangun jejaring advokasi?

7. Bagaimana cara kerja jejaring advokasi?

8. Bagaimana langkah membangun jejaring komunikasi?

9. Untuk mengetahui contoh penerapan membangun jejaring dalam advokasi gizi?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jejaring Advokasi

Jejaring Advokasi adalah kelompok – kelompok organisasi maupun perorangan yang


bekerja sama untuk mencapai perubahan dalam kebijakan hukum dan program untuk suatu
isu/masalah tertentu. Jejaring bersifat universal, hampir setiap orang menjadi anggota satu atau
lebih jejaring baik formal ataupun informal. Teknik advokasi yang dilakukan adalah membangun
jejaring (networking) guna mengkoordinasikan dan mengembangkan pelayanan-pelayanan
sosial, membangun koalisi dengan berbagai kelompok, organisasi, lembaga bisnis dan industri
serta tokoh-tokoh berpengaruh dalam masyarakat yang memiliki kepentingan sama.

Adapun pelaku dan sasaran dari jejaring advokasi :

3
B. Manfaat Jejaring Advokasi

1. Membuat sahabat mengetahui perkembangan baru.


2. Memberikan pendengar yang siap terhadap gagasan - gagasan sahabat.
3. Memberikan dukungan terhadap tindakan - tindakan sahabat.
4. Memberikan akses sumber daya dan kemampuan beragam.
5. Menyatukan sumber daya yang terbatas untuk tujuan bersama.
6. Mendapatkan hal yang tidak dapat diberikan melalui perorangan organisasi tunggal.
7. Membentuk inti kegiatan dan menarik perhatian jaringan yang lain.
8. Memperluas basis dukungan.

C. Karakteristik Jejaring Advokasi

Karakteristik jejaring meliputi sekelompok orang atau individu bersama mencapai tujuan
atau minat yang sama, wahana tukar pikiran (belajar bersama), berkomitmen, berbagi tujuan
(cara kerja), bentuk komunikasi baik, mencapai sesuatu bersama (tidak sendiri), memperkuat
advokasi, mempengaruhi jajaran eksternal dan internal, berbagi beban tugas dan bertukar ide
pengalaman dan keterampilan.

D. Mekanisme Dalam Jejaring Advokasi

Mekanisme dalam kerja jejaring yaitu dengan pertemuan rutin, komunikasi reguler, ada
informasi dasar, website dan fasilitasi kapasitas sumber daya manusia. Tingkatan interaksi
anggota jejaring yaitu dimana mitra terbatas, antara mitra saling berbagi informasi, mitra saling
berbagi SDM, dan mitra saling berbagi sumber daya finansial. Media sosial dapat menjadi alat
yang unggul dengan jangkauan dan interaktivitas luas, menggunakan media sosial dapat
meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan dan membangun jejaring sosial
dengan individu bersama maupun kelompok.

E. Membangun Koalisi Dalam Advokasi

Sering kali kekuatan advokasi dipengaruhi oleh jumlah orang atau organisasi yang
mendukung advokasi tersebut. Hal ini sangat penting dimana situasi di negara tertentu sedang

4
membangun masyarakat demokratis dan advokasi merupakan suatu hal yang relative baru.
Dalam situasi ini melibatkan banyak orang dan mewakili berbagai kepentingan, sangat
bermanfaat bagi upaya advokasi maupun dukungan politis. Bahkan dalam satu organisai sendiri,
koalisi internal yaitu melibatkan berbagai orang dari berbagai divisi dalam mengembangkan
program baru, dapat membangun konsensus untuk aksi bersama. Pertimbangkan siapa saja yang
dapat diajak bermitra dalam aliansi atau koalisi upaya advokasi yang dirancang.

F. Unsur-Unsur Jejaring Advokasi

1. Kemitraan

 Keuntungan :
- Memperluas dukungan
- Menjadikan keamanan dalam advokasi
- Meningkatkan kredibilitas & pengaruh upaya advokasi
- Membantu penciptaan kepemimpinan baru
- Membantu dalam jaringan individu dan organisasi
 Kerugian
- Mengabaikan pekerjaan orang lain
- Bisa membutuhkan kompromi dari posisi
- Pandangan organisasi dapat lebih besar dan mempengaruhi
- Anggota-anggota individu tidak mendapat keuntungan dari hasil kerja
- Apabila kemitraan gaga dapat merugikan anggota

2. Kapasitas yang Efektif

- Kepemimpinan
- Jejaring yang luas dari para pelaksana advokasi
- Pengetahuan dan kemampuan yang tinggi
- Tanggapan terhadap keadaan dan tantangan baru

3. Pelaksana Advokasi

 Latar Pendidikan dan Keterampilan


- Pengalaman dan latar belakang akademik

5
- Pengalaman kerja di di bidang kesehatan
- Berpengalaman dalam organisasi atau memobilisasi kelompok
- Berpengalaman bekerja dengan media
- Berorientasi pada penelitian
 Kualitas Pribadi
- Fasih berbicara dan mampu menjadi pendengar/pembicara yang baik
- Senang bekerja dengan berbagai tingkatan masyarakat
- Bersedia untuk dilatih dan terbuka bagi peningkatan profesional.

G. Cara Kerja Jejaring Advokasi

Berikut beberapa cara kerja jejaring advokasi :

a. Pertemuan tatap muka, dilakukan dengan menyelenggarakan melalui komunikasi


interpersonal dengan stakeholder penting, diskusi/FGD, workshop dan seminar
(diseminasi) untuk mendiskusikan hal-hal penting.
b. Menggunakan media konvensional, melalui penyusunan opinisi, menyelenggarakan
media briefing, dan broadcast (artikel, berita, opini) dengan melibatkan anggota jaringan
yang akan dituju.
c. Memanfaatkan media baru, dilakukan dengan membuat sites, email dan memanfaatkan
jejaring sosial. Pada proses ini diskusi dan pembahasan dilakukan dapat secara terus
menerus dengan melibatkan berbagai pihak. Metode ini cukup efektif karena mampu
mengirimkan pesan ke target audiens dalam waktu yang relatif lebih cepat dan biaya
yang tidak mahal.

H. Langkah dalam Membangun Jejaring Advokasi

Berikut yang dapat dilakukan untuk membangun sebuah jejaring komunikasi :

a. Identifikasi bidang program, tujuan dan kelompok minat untuk pengembangan jaringan
b. Membangun hubungan melalui komunikasi yang tepat
c. Membangun kesepakatan dengan pertemuan tatap muka antara manajemen puncak
masing-masing lembaga
d. Membahas bentuk dan mengembangkan jaringan, melalui analisis situasi

6
e. Identifikasi sumber daya yang dibutuhkan
f. Menetapkan pengukuran kinerja

I. Contoh Penerapan Membangun Jejaring Dalam Advokasi Gizi

1. Pengembangan Kelompok Peduli

Pengembangan kelompok peduli adalah metode advokasi dengan cara menghimpun


kekuatan baik secara peorangan maupun organisasi dalam suatu jaringan kerjasam untuk
menyuarakan/memperjuangkan isu yang diadvokasikan. Kelompok ini bisa bernama
“Koalisi” seperti Koalisi Indonesia Sehat, Aliansi Pita Putih atau Forum Peduli
Kesehatan lainnya yang memiliki jaringan yang kuat dalam ide/gagasan meskipun
secara organisasi tidak terlalu ketat keterikatannya. Dalam pengembangan
kelompok peduli ini, pemilihan tokoh pelopor dan penyamaan persepsi terhadap
program kesehatan menjadi dua hal penting yang harus mendapat perhatian.

2. Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) adalah koalisi masyarakat sipil Indonesia
yang anggotanya terdiri dari organisasi dan individu yang memiliki kesamaan tujuan dalam
memperjuangkan peningkatan status kesehatan ibu, anak dan remaja di Indonesia, dan
tunduk pada konvensi hak azasi manusia, konvensi penghapusan kekerasan terhadap
perempuan, dan konvensi hak anak. GKIA berupaya mensinergiskan upaya pemerintah,
Dewan Perwakilan Rakyat, pakar kesehatan anak, sektor swasta, lembaga swadaya
masyarakat dan media massa, dalam komitmen bersama untuk peningkatan kesehatan ibu,
bayi, balita dan remaja sehingga ibu dan anak terselamatkan dan hidup sehat. GKIA juga
berupaya mengintegrasikan suara anak dan remaja Indonesia dari berbagai provinsi untuk
menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita.

Bidang peminatan GKIA meliputi:

 Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA)


 Kesehatan Remaja
 Ketahanan Keluarga

7
 Anggaran Kesehatan
 Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan (P2M)
 Gizi

Kegiatan GKIA antara lain:

 edukasi (seminar, lokakarya, simposium)


 pengembangan kapasitas (pelatihan)
 penelitian
 pemberdayaan masyarakat
 advokasi kebijakan

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jejaring Advokasi adalah kelompok – kelompok organisasi maupun perorangan yang


bekerja sama untuk mencapai perubahan dalam kebijakan hukum dan program untuk suatu
isu/masalah tertentu. Adapun pelaku dari jejaring advokasi seperti pakar, pejabat berwenang,
perguruan tinggi, organisasi, LSM dan Tokoh publik. Sedangkan sasaran dari jejaring advokasi
seperti unsur pemerintah, DPR/DPRD, Masyarakat, dan lain sebagianya. Didalam membangun
jejaring advokasi juga terdapat manfaat, karakteristik serta mekanisme membangun jejaring
komunikasi dan koalisi. Selain terdapau unsur-unsur dalam membangun jejaring advokasi
meliputi; kemitraan, kapasitas yang efektif, dan pelaksana advokasi. Terdapat juga cara kerja dan
langkah – langkah dalam mebangun jejaring advokasi. Adapun contoh penerapannya yaitu
melalui Pengembangan Kelompok Peduli dan Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak.

B. Saran

Dengan adanya jejaring advokasi ini disarankan agar para pelaku lebih berkreatif lagi
dalam mengembangkan program-program jejaring advokasi khususnya yang berkaitan dengan
masalah gizi yang ada di Indonesia. Agar senantiasi masalah gizi yang ada di Indonesia ini dapat
menurun dan sesuai harapa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Zulyadi, Teuku. Advokasi Sosial: Banda Aceh

Nuryanto. 2016. Advokasi Kesehatan: Semarang

GKIA. 2017. Gerakan Keseatan Ibu dan Anak. http://www.gkia.org/aboutus.php?page=profile.


Diakses: 28 Februari2021

Firmansyah, Heri. 2010.Jejaring Advokasi Kebijakan dalam Mendukung Gerakan Anti Korupsi
di Daerah Studi tentang Aktor dan Strategi Kelompok. Jurnal Kebijakan dan Administrasi
Publik. 15(1). 1-15

10

Anda mungkin juga menyukai