Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI PUBLIC RELATION DALAM MENGEMBANGKAN CITRA POSITIF

PESANTREN NURANIYAH MELALUI PENGAJIAN RUTINAN AL-BUSRO

PROPOSAL
Diajukan kepada institute Agama Islam Negri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh
Gelar sarjana Sosial (S. Sos)
Fakultas Dakwah Jurusan Managment Ilmu Komunikasi
Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Oleh:
Musyarrafatul Mahbubah
NIM: D20171057

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI JEMBER


FAKULTAS DAKWAH
MARET 2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................................................iii
MOTTO.........................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN .........................................................................................................v
ABSTRAK....................................................................................................................vi
KATA PENGHANTAR ..............................................................................................vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Judul ......................................................................................................1
B. Latar Belakang Masalah .......................................................................3
C. Fokus Penelitian .....................................................................................
D. Tujuan Penelitian ..................................................................................
E. Manfaat Penelitian .................................................................................
F. Definisi Istilah.........................................................................................
G. Kajian Kepustakaan................................................................................
1. Penelitian Terdahulu...................................................................
2. Kajian teori .................................................................................
H. Metode Penelitian ..................................................................................
1. Pendekatan dan Jenis penelitian..................................................
2. Lokasi Penelitian.........................................................................
3. Subyek Penelitian........................................................................
4. Teknik Pengumpulan Data..........................................................
5. Analisis Data...............................................................................
6. Keabsahan Data..........................................................................
7. Tahapan-tahapan penelitian........................................................
I. Sistematika Pembahasan ........................................................................
J. Daftar Pustaka ........................................................................................
JUDUL PENELITIAN: “STRATEGI PUBLIC RELATION DALAM
MENGEMBANGKAN CITRA POSITIF PESANTREN NURANIYAH MELALUI
PENGAJIAN RUTINAN AL-BUSRO”

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Public relation atau Humas merupakan usaha untuk mempertahankan sebuah


reputasi, citra dan cara berkomunikasi yang baik antara sebuah lembaga dengan
masyarakat, baik internal maupun eksternal. Dalam hal menjaga eksistensi dan
keharmonisan antara lembaga dengan masyarakat atau public. Diharapkan perlunya
pemberdayaan masyrakat dan masukan dari masyarakat dapat digunakan dalam
mengoptimalkan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan sebuah citra bagi
lembaga. (Kholis, 2018: 07)
Pesantren merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan yang ada di
indonesia yang akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Pesantren
merupakan pendidikan khas indonesia yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah
masyarakat serta telah diuji kemandiriannya sejak bedirinya hingga sekarang. Sebagai
lembaga pendidikan dan keagamaan islam yang mengakar pada masyarakat dan memiliki
posisi strategis dalam upaya mengembangkan umat serta mempersiapkan sumber daya
manusia di indonesia yang tangguh dan mandiri, maka tidaklah mengherankan jika
perhatian berbagai pihak terhadap pondok pesantren, kini kian meningkat.(Ahmad
munawir, 2019:17). Arus globalisasi informasi yang bersifat positif dan negatif mewarnai
setiap lini kehidupan, perseseorangan dan sebuah kelembagaan, pesantren perlu berbenah
dengan menerapkan strategi public relations atau biasa juga disebut dengan humas yang
dapat meningkatkan publisitas agar lebih di kenal dan terlihat serta di ketahui
keberadaannya di mata public.
Dalam hal ini pondok pesantren Nuraniyah membangun citra positif tidak dengan
melakukan publikasi secara terang-terangkan, karena publikasi lewat pengajian rutian
yang digelar setiap satu bulan sekali di masyarakat di nilai lebih efektif. Di lihat dari
meningkatnya jumlah santri di setiap tahunnya. Scoot culip mengemukakan bahwa public
relations sebagai fungsi dari sebuah menagment yang membentuk dan memelihara relasi
yang saling menguntungkan antara lembaga tersebut dengan masyarakat. Berhasil atau
tidaknya sebuah public relation bergantung bagaimana kiat dalam membentuk dan
memelihara relasi dalam suatu organisasi pendidikan maupun pendidikann islam. Karena
pada hakikatnya tanpa adanya public relation sudah dapat berjalan namun dengan teratih-
tatih dan tidak dapat berkembang dengan baik.
Maka dengan demikian public relation merupakan kompenen yang penting yang
harus ada dalam sebuah lembaga. Public relation memiliki fungsi mengedukasi
masyarakat untuk meningkatkan citra dan reputasi Dr. Harlow setelah mengkaji kurang
lebih dari 472 lebih definisi public relation mejelaskan definisi PR yang ditulis dalam
bukunya yang berjudul : a model for public relation education for profesional practices
yang di terbitkan oleh internasional public relation associasion (IPRA) tahun 1978
menyatakan bahwa definisi dari PR adalah fungsi management yang khas dan
mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya,
menyangkut aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan, kerjasama melibatkan
menegament untuk dapat mampu menanggapi opini public mengikuti management dalam
memanfaatkan perubahan secara efektif. (azman, 2016:100)
Strategi public relation sangatlah diperlukan utuk mancapai sebuah visi dan misi
lembaga. Strategi atau yang biasa di sebut juga dengan rencana strategis atau rencana
berjangka panjang. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar
tidakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu kedepannya. timbulnya
persaingan-persaingan yang bersifat kompetitif menuntut lembaga tersebut untuk
bersaing ketat mempertahanan serta memajukan lembaganya tersebut. Salah satunya ialah
dengan menjalin hubungan baik antara lembaga dengan masyarakat yang tidak bisa
diabaikan begitu saja. Karena tanpa adanya hubungan yang baik antara lembaga dan
masyarakat, maka tidak akan tercipta suasana yang baik dan kondusif serta keterbukaan
dan penerimaan di masyarakat mengenai segala hal yang berhubungan dengan lembaga
tersebut. Maka dari itu banyak lembaga yang membutuhkan peran public relation.
Sekarang ini tugas public relation sudah semakin komplek, tidak hanya berperan
membentuk citra lembaga namun juga sebagai komunikator yang baik bagi masyarakat
sehingga dengan adanya public relations dalam sebuah lembaga diharapkan akan mampu
memperlancar jalannya interaksi serta pemberian informasi dari lembaga kepada
masyarakat (lestari, 2013: 01)
Sehubung dengan membangun konsep citra positif yang di paparkan di atas.
Implementasi pembangunan citra di sebuah pondok pesantren tidak akan terlepas dari
opini pubic yang di bangun juga sikap output yang terbentuk dari pondok tersebut. Maka
seorang praktisi public relation dalam lembaga pendidikan harus selalu membangun citra
yang positif kepada masyrakat agar menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada
lembaga semakin kuat. Apabila kepercayaan tinggi dan pendekatannya aktif maka akan
menghasilkan sebuah respon yang baik dan begitu juga sebaliknya. (mujamil, 2007: 190)
dalam upaya meningkat citra tersebut diantaranya yang digunakan adalah menggunakan
pengajian rutin muslimin muslimat karena pada dasarnya baik dari pihak pesantren
maupun masyarakat sama-sama membutuhkan dan memenuhi kebutuhannya. Maka dari
itu berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa perlu untuk mengkaji lebih lanjut
dan dilakukannya penelitian dengan judul “STRATEGI PUBLIC RELATION DALAM
MENGEMBANGKAN CITRA POSITIF PESANTREN NURANIYAH MELALUI
PENGAJIAN RUTINAN AL-BUSRO”

B. FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan uraian yang disampaikan di atas dalam latar belakang masalah di atas maka
peneliti menuliskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi PR dalam memperoleh pencitraan yang positif dalam
pandangan public?
2. Bagaimana upaya Pemanfaatan pengajian rutinan sebagai strategi untuk
menciptakan citra yang positif ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini ialah:
1. Untuk mengetahui Bagaimana strategi PR dalam memperoleh dan
pencitraan yang positif dalam pandangan public
2. Untuk mengetahui Bagaimana upaya Pemanfaatan pengajian rutinan
sebagai strategi untuk menciptakan citra yang positif
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapan mampu memperoleh hasi penelitian, maka penulis simpulkan
bahwa manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritik
Secara teoritik penelitian yang dilakukan penulis ini berguna dalam rana
teoritis sebagai kontribusi bagi perkembangan wawasan keilmuan dan
oerkembnagan public relation terutama pada sebuah kajian strategi public relation
sebuah pesantren dalam membangun citra yang positif di hadapan public.
2. Manfaat praktis
Secara praktis studi ini dapat di jadikan sebagai salah satu bahan rujukan
dalam penelitian strategi public relation pesantren terutama mengenai strategi
public relation dalam membangun sebuah citra yang positif dihadapan public.

E. DEFINISI ISTILAH
Untuk menghindari adanya kesalah pahaman atau terjadinya peerbedaan
penafsiran dengan maksud utama peneliti delam penggunaan kata yang di lakukan di
dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan arti kata-kata yang terangkum didalam
setiap variabel di bawah ini :
1. Strategi
Strategi merupakan simpulan taktik dalam sebuah keperluan bagaimana
tujuan yang diinginkan dapat diperoleh dan didapatkan. Oleh karena itu strategi
biasanya terdiri atas dua atau satu taktik dengan sebuha nggapan yang satu lebih
baik dari pada yang lain. Dengan demikian strategi merupakan sebuah kumpulan
taktik dengan bermaksud untuk mencapai tujuan dan sasaran dari sebuah prusahan
atau lembaga ( prisgunato, 2006: 86)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) strategi adalah ilmu dan
seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melakukan kebijaksanaan
tertentu dalam perang dan damai (suharso dkk: 2009)
Ahmad S. Adnanputra pakar humas dalam sebuah naskah workshop
berjudul PR strategi mengatakan bahwa arti strategi ialah bagian terpadu dari
suatu rencana, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan,
yang pada akhirnya perencanaan merupakan salah satu fungsi dasar dari proses
sebuah management.(Rosadi, 2006: 133)
2. Public relations
Public relation adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana
dan berkesinambungan dalam rangka untuk mendapatkan dan memperoleh niat
baik dan saling pengertian antar anggota sebuah organisasi dengan segenep
khalayaknya. (vivi susanti, 2018: 41)
Jika ditinjau dari etimologi publik relation terdiri dari dua kata yakni
public dan relation. Dalam bahasa indonesia kata pertama public berarti
masyarakat dan kata kedua relation ialah hubungan-hubungan maka dapat
disimpulkan bahwasanya public relation ialah hubngan-hubungan masyarakat.
Dalam artian publik yang di tuju ialah menjadi sebuah sasaran. (Achmad
kurniawan, 2019: 25)
3. Citra
Citra menurut frank jeknis citra ialah merupakan sebuah kesan, gamabaran
atau impresi yang tepat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Mengenai
sebuah kebijakan personel, produk atau sebuah jasa-jasa suatu lembaga atau
perusahaan. Dan secara umum citra ialah merupakan sebuah hasil evaluasi dalam
diri seseorang berdasarkan pengertian dan pemahaman terhadap sebuah
rangsangan yang telah di ubah, di organisasikan di simpan dalam benak seseorang
dengan memiliki sebuah tujuan secara pasti apa yang ada dalam setiap pemikiran
individu mengenai sebuah objek, bagaimana mereka memahami dan apa yang
mereka sukai dari objek tersebut.(ismaulidina, 2019: 26)
F. KAJIAN KEPUSTAKAAN
1. Penelitian Terdahulu
Sejauh dari penelitian dan penelusuran sebelumnya telah ditentukan tema
pembahasan berkaitan dengan penelitian ini. Pertama, penelitian yang dilakukan
oleh Ismauludina (2019) dengan judul “ strategi komunikasi public relation dalam
membangun citra dan kepercayaan calon jemaah haji dan umrah di PT.Siar Tour
Medan” penelitian ini di lakukan untuk dapat mengetahui strategi komunikasi
dalam membangun citra serta kepercayaan calon jemaah haji dan umrah dengan
kesimpulan bahwa dengan menggunakan sistem strategi publikasi dan event dan
dalam hal tanggung jawab serta berkomitmen memberikan pelayanan yang
terbaik bagi calon jemaah.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh ahmad munawir (2019) “peran
public relation dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pesantren”
Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui upaya yang di lakukan oleh
humas dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pesantren. Dengan
kesimpulan bahwa dengan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat dan wali
santri dan menyamaikan kegiatan yang ada di pesantren serta dengan
meningkatkan mutu pendidikan. Dalam penelitian ini jelas berbeda dengan
penelitian sebelumnya, karena dalam penelian ini penulis lebih memfokuskan
pada strategi public relation dalam meningkatkan citra yang positif melalui
sebuah pengajian rutinan pada lembaga pesantren nuraniyah Kecamatan Gading
Kabupaten Probolinggo
2. Kajian Teori
a. Strategi
Kata strategi berasal dari kata stragetos yang dalam bahasa yunani
merupakan sebuah gabungan dari stratos atau tentara dan ego atau
pimpinan. Suatu strategi memiliki dasar atau sebuah skema untuk
mencapai sebuah sasaran yang dituju. Jadu pada dasarnya strategi
merupakan alat untuk mencapai sebuah tujuan. Strategi merupakan sebuah
seni menggunakan kecapakan dan sumber daya sebuah organisasi untuk
mencapai sebuah sasarannya melalui sebuah hubungan yang efektif
dengan lingkungannya dalam kondisi yang paling menguntungkan.(sesra
budio, 2019:58)
Istilah strategik atau strategi pada awalnya di gunakan dalam dunia
kemiletran yang di maknai sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan
militer untuk memenangkan sebuah peperangan. Seorang yang berperan
dalam mengatur sebuah strategi, seperti menimbang bagaimana kekuatan
pasukan yang dimiliki baik dari kualitas dan kuuantitasnya seperti
misalkan kemampuan setiap personelnya jumlah serta kukuatan senjata,
motivasi pasukan dan lain sebagainya (wina sanjaya, 2007: 125)
J.L Thompson secara singkat mengatakan bahwasanya strategi
merupakan cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Menurut Hax dan
Majluf (1991) mencoba menawarkan sebuah rumusan secara konfrehensif
tentang strategi yakni:
1) Startegi merupakan suatu pola keputusan yang konsisten,
menyatu dan integral
2) Strategi menentukan dan menampilkan tujuan dari
organisasi dalam artian sasaran jangka panjang, program
bertindak dan prioritas sebuah alokasi sumber daya.
3) Strategi menyeleksi sebuah bidang yang akan digeluti oleh
sebuah organisasi
4) Strategi mencoba untuk memperoleh sebuah keuntungan
yang dapat bertahan lama, dengan memberikan sebuah
respon yang tepat terhadap sebuah peluang dan ancaman
dari lingkungan eksternal organisasi dan kekuatan hingga
kelemahannya.
5) Strategi melibatkan sebuah tingkatan hierarki dari
organisasinya.
Strategi merupakan sebuah cara dimana organisasi atau lembaga
akan mencapai sebuah tujuannya. Sesuai dengan peluang-peluang dan
ancaman-ancaman lingkungan yang ada di eksternal yang mereka hadapi,
serta sumber daya dan kemampuan internal yang mereka miliki.
Menyusun sebuah strategi untuk sebuah rencana merupakan suatu bagian
tersulit dari sebuah proses perencanaan. Misal strategi yang digunakan itu
tepat, maka segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Mengacu pada
pola strategi public relation (1990) maka menurut Ahmad S. AdnanPutra,
batasan pengertian tentang public relation ialah “alternatif optimal yang
dipilih untuk ditempuh guna untuk mencapai sebuah tujuan public relation
dalam kerangka suatu rencana sebuah public relation”. Sebagaimana
seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa public relation memiliki
sebuah tujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang
mneguntungkan” bagi sebuah lembaga ataupun organisasi. Adapun sebuah
tahapan-tahapan public relation strategi public relation ialah melalui dua
komponen yang saling berkaitan erat yaitu: pertama komponen sasaran
umumnya para masyarakat maupun public yangg memiliki sebuah
kepentingan yang sama. Kedua, komponen sarana, paduan atay bauran
sarana untuk menggarap sebuah sasaran.
b. Pencitraan
Citra ialah kesan yang didapat dari seorang berdasarkan
pengetahuan dan pengetiannya tentang sebuah fakta-fakta atau kenyataan.
Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi yang di terima
oleh seseorang. Menurut Bill canton dalam sukatendel mengatakan citra“
image: the impression, the feeling, the conception which the public has of
a company: a consciously created impression of an object, person or
organization.” Xitra adalah sebuah kesan, perasaan, gambaran dari public,
terhadap perusahaan atau lembaga, kesan yang dengan sengaja diciptakan
dari suatu objek, orsng maupun organisasi”.
Ruslan (2016: 75) menjelaskan bahwa citra merupakan tujuan
utama dan juga merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi
dunia public relation. Penegrtianya dari citra ituu sendiri abstrak dan tidak
dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil
penilaian yang di peroleh baik atau buruknya.
Ada bebrapa jenis citra (image) yang menurut frank jefkins
(2018:20) yakni terbagi menjadi lima : citra bayangan (mirror image),
citra yang berlaku (current image), citra yang diharapkan (wish image),
citra perusahaan (corporate image) dan citra majemuk (multiple image).
Citra bayangan (mirror image) citra ini melekat pada orang dalam
atau anggota-anggota yang ada di organisasi. Biasnya terjadi pada
pemimpinnya. Mengenai anggapan dari pihak luar tentang organisasi atau
lembaga yang di pimpinya. Citra yang berlaku ( current image) adalah
sebuah citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai
organisasi. Citra yang diharapkan (wish image) merupakan suatu citra
yang di inginkan oleh pihak management. Biasanya citra-citra yang
diharapkan lebih baik atau lebih menyenangkan dari citra yang sudah ada.
Walaupun dalam keadaan tertentu citra yang terlalu repot juga kadang
akan merepotkan. Citra perusahaan (corporate image) ialah citra dari suatu
lembaga secara keseluruhan. Citra ini bukan hanya sekedar atas produk
dan layanannya. Citra majemuk (multiple image) banyaknya jumlah
pegawai, cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau lembaga
dapat memunculkan sebuah citra yang belum tentu sama dengan citra
lembaga atau organisasi tersebut secara keseluruhan.( selvi, 2020:23)
c. Public Relation (HUMAS)
Istilah sebuah public relation juga sering diartikan sebagai
hubungan masyarakat (HUMAS). Sebenarnya penggunaan istilah tersebut
kurang tepat. Arti kata dari public berbeda dengan makna kata “
masyarakat”. Masyarakat memiliki makna yang lebih luas, maka kata
public memiliki bagian dari masyarakat yang luas itu. Public merupakan
sekumpulan orang atau sekolompok masyarakat yan memiliki kepentingan
yang sama terhadap suatu hal, namun juga tidak harus dalam suatu
wilayah geografis. Akan tetapi penyamaan tersebut sudah dianggap
sebuah kewajaran dalam masyarakat.
Berikut ini ada beberapa pengertian tentang public relation untuk
mengatarkan kita pada oeran dan fungsi dianataranya adalah:
1) John E Martson memaknai bahwa “public relation adalah
kegiatan komunikasi persuasive dan terencana yang di
desain untuk mempengaruhi public secara signifikan
2) Hubungan masyarakat adalah keseluruhan upaya yang
dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan
dalam rangka untuk menciptakan dan memelihara
khalayaknya
3) Cutlip, Centre dan Broom memaknai public relation adalah
fungsi management yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat
antara lembaga atau organisasi dengan masyrakat.
Dengan kata lain public reation merupakan sebuah fungsi dari
management yang bertugas mengidentifikasi, menjaga hubungan baik
dengan masyarakat melalui pencitraan public. Menyusun program dan
sebuah kebijakan serta mengevaluasinya baik kedalam maupun keluar
yang berkaitan dengan undividu maupun lembaga untuk mendapat
perhatian, simpati dan penerimaan dari public serta memberikan manfaat
dari hubungan tersebut. (kholis, 2018:23)
d. Pengajian
Menurut istilah pengajian adalah penyelenggaraan atau kegiatan
belajar agama islam yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat yang
di bimbing atau di berikan oleh seorang guru ngaji terhadap beberapa
orang. “dari penjelasan itu dapat kita simpulkan bahwa pengajian adalah
tempat belajar ilmu atau agama islam yang disampaikan oleh guru atau
ustad.”
Menurut Muhzakir mengatakan bahwa pengajian adalah istilah
umum yang digunakan untuk menyebut berbagai kegiatan belajar dan
mengajar agama.( Pradjarta, 1999: 3)
Pengajian merupakan bentuk dari salah satu dakwah namun
dengan kata lain bila kita lihat dari segi metodenya yang efektif untuk
menyebarkan agama islam, maka pengajian merupakan salah satu metode
dakwah. Disamping itu juga pengajian merupakan salah satu unsur pokok
dalam syiar dan pengembangan agama islam. Karena pada hakekatnya
pengajian ini adalah mengajak manusia kepada suatu kebaikan dan
petunjuk Allah SWTmenyeru mereka pada keadaan yang baik dan
mencela kepada perbuatan buruk supaya mendapat keberuntungan di
dunia dan di akhirat.

G. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penilitian kualititatif yaitu penelitian yang menekankan pada
aspek suatu pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat
permasalahan untuk penelitian generalisasi dengan menggunakan jenis deskriptif.
menurut anggito setiawan (2018:11) dalam penulisannya data dan fakta yang
dihimpun berbentuk kata atau gambar dari pada angka. Dalam penulisan laporan
berbentuk kutipan kutipan atau fakta yang berada dilapangan karakteristik penelitian
kualitatif menggunakan pendekatan deskripstif.
Sedangkan menurut saryono (2010) penelitian kualitatif ialah penelitian yang
digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan sebuah
kualitas ataupun keistimewaan dari sebuah pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan
diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
Jadi peneliti menggunakan pendekatan deskriptif dan menggunakan penelitian
jenis kualitatif. Karena peneliti menghasilkan data yang berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang yang telah diamati.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di lembaga pesantren NURANIYAH Desa
Nogosaren Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo dengan unit analisnya
“kelompok”
3. Subjek Penelitian
Adapun subjek peneiliti dan informan yang diteliti untuk mendapatkan data ialah:
Pihak humas dari lembaga, Jemaah pengajian rutinan dan Masyarakat sekitar. Data yang
akan terkumpul oleh peniliti ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu
STRATEGI PUBLIC RELATION DALAM MENGEMBANGKAN CITRA POSITIF
PESANTREN NURANIYAH MELALUI PENGAJIAN RUTINAN AL-BUSRO di
desa Nogosaren Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo.
Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan datanya berdasarkan sumber
data primier dan sekunder. Adapun sumber yang diambil yaitu:
1) Sumber Data Primier
Data primier adalah sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan secara
langsung oleh peneliti dari lapangan. Data ini juga disebut data asli atau data
baru. Data primier dapat diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti
dengan cara diambil dan kemudian diolah sendiri oleh peneliti sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan.
2) Sumber Data Sekunder
Data sekunder dapat diperoleh dengan cara tidak langsung dari sumber
penelitian. Adapun data sekunder yang dibutuhkan seperti data tentang
lembaga , foto atau gambar, dokumen yang dapat berupa sebuah catatan.
Dengan adanya data sekunder ini dapat memperkuat penemuan dan
melengkapi informasi yang telah dikumpulkan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk mengumpulkan
data-data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan sebuah pengamatan
terhadap sebuah kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode observasi untuk mencari atau
mengumpulkan data yang sesuai dengan fakta. Observasi dilakukan untuk
mendapatkan data yang belum di peroleh saat wawancara dan
dokumentasi.
b. Interview (Wawancara)
wawancara yang penulis maksudkan adalah metode wawancara
percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak yakni pewawancara (interviewer) sebagai yang mengajukan
pertanyaan dan yang di wawancarai (interview) yang memebrikan
jawaban dari atas pertanyaan yang ditanyakan. Dalam penelitian ini
penliliti akan mewawancarai pihak lembaga dan humas serta jemaah
pengajian rutin dan masyarakat sekitar.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sebuah catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dalam dokumentasi dapat berupa tulisan atau gambar, agenda
serta foto-foto dari pengajian rutinan dan juga lembaga yang merupakan
sumber data potensial yang menyangkut strategi public relation dalam
mempertahankan citra positif di hadapan masyarakat
5. Analisis Data
Analisis data merupakan sebuah kegiatan seusai kembali dari lapangan. Pada
tahapan ini analisis data yang telah tersedia dari sumber yakni berupa seperti hasil
wawancara, pengematan yang telah berupa tulisan, dokumen pribadi dsb. Setelah data
telah di peroleh oleh peneliti maka langkah selanjutnya yakni mengenalisis data yang
sudah tersedia dengan dukungan sebuah teori-teori. Sehingga dapat disimpulkan
beberapa hasil penelitian. Dengan demikian analisis data kualitatif bersifat induktif,
yakni sebuah analisis berdasarkan data yang selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah
hipotesis.
Dalam analisis data terdapat beberapa laur kegiatan yang terjadi secara bersamaan
yakni seperti:
a) Reduksi data
Meruduksi data ialah memilih dan meragkum hal-hal yang di anggap
penting. Maka dengan hal ini data yang direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas, reduksi adalah bagian dari analisis
b) Display data (penyajian data)
Peneliti menyajikan data yang telah mendapat informasi yang tersusun dan
memberikan kesimpulan serta pengambilan tindakan berdasarkan
informasi yang di peroleh.
c) Penarikan kesimpulan atau ferifikasi
Setelah penyajian datanya selesai selanjutnya penelti mengambil
kesimpulan untuk dapat menemukan srategi yang telah dilakukan dalam
penelitiannya.
6. Keabsahan Data
Untuk mendapatkan keabsahan data disini peneliti menggunakan teknik
triangulasi. Teknik ini merupakan teknik penggumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumplan data dan sumber data. Ada dua
macam triangulasi yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian yakni:
a) Triangulasi Sumber Data
Merupakan pengumpulan data dari berbagai sumber yang berbeda
namun dengan mneggunakan metode yang sama.
b) Triangulasi Metode
Trangulasi metode yakni adalah cara dengan membandingkan
informasi atau data dengan cara yang berbeda.
Dalam penelitian ini penelitian menggunakna triangulasi sumber
data dan metode. Peneliti melakukan pengecekan data yang berbeda yang
berasal dari wawancara pihak lembaga dan masyarakat sekitar.
7. Tahap-tahap Penelitian
Adapun tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Tahap pra lapangan
Yakni sebuah orientasi penentuan fokus konteks penelitian ini mencakup
observasi awal kepada subyek yang mana dalam hal ini adalah pemilik
lembaga yang kemudian dilanjut dengan mengurus surat izin penelitian
b. Tahap kegiatan lapangan
Pada tahap ini yakni pengumpulan data-data yang berkaitan dengan fokus
penelitian yaitu strategi public relation dalam mengembnagkan citra
positif melalui pengajian rutin Al-Busro.
c. Tahap analisis data
Pada tahapan ini merupakan tahap mengolah dan mengorganisir data yang
di peroleh, melalui wawancara, observai mendalam dan dokumentasi,
selanjutnya dilakukan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data
dan metode yang digunakan untutk memastikan data yang diperoleh
merupakan data yang valid.
d. Tahap penulisan laporan
Tahap ini merupakan tahapan penyusunan hasil penelitian dari semua
rangkaian selama pengumpulan data sampai pemberian makna data.
Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian kepada dosen
pembimbing untuk mendapatkan masukan sebagai bentuk perbaikan agar
menjadi lebih baik dalam penelitian yang telah dilakukan
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan skripsi meliputi:
BABI PENDAHULUAN
Yang terdiri dari, Latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, difinisi istilah
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN
Terdiri dari penelitian terdahulu, kajian teori.
BAB III METODE PENELITIAN
Terdiri dari, pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian,
teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan membahas tentang hasil penelitian, paparan data yang berisi
tentang problematika pembelajaran daring, berdasarkan data yang telah terkumpul
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berupa hasil dan simpulan dari hasil yang telah diteliti dan juga
berupa saran untuk pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

I. DAFTAR PUSTAKA
Nur Kholis. 2018 “ strategi hubungan masyarakat dalam meningkatkan citra pondok
pesantren darul huda mayak tonatan ponorogo” (tesis). Ponorogo: Institute Agama
Islam Negri Ponorogo.
Ahmad Munawir. 2019 “peranan publik relation meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pesantren”(skripsi). Banten: Universitas Islam Negri Maulana
Hasanuddin Banten.
Azman. 2016 “ strategu public relation membangun citra positif dalam film”hancocok”.
Jurnal Al-bayan Vol.22. No,34 dosen fakultas dakwah dan komunikasi UIN Ar
Raniry Banda Aceh online (azmanmikomfile@yahoo.com) Diakses pada tanggal
7 juni 2021.
Lestari Wahyuningsih. 2013 “tugas dan fungsi public relation dalam organisasi” (TA)
Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta.
Mujamil qomar. 2007 “management pendidikan islam” Erlangga :Malang
Prisgunato ilham. 2006 “komunikasi pemasaran, strategi dan taktik” Jakarta : Ghalia
Indonesia
Ruslan Rosadi. 1999 “management humas dan management komunikasi konsepsi dan
applikasi Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada.
Vivi Susanti. 2018 “ strategi media relation dalam melaksanakan publisitas” (skripsi)
Ponorogo: Univeristas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Achmad kurniawan. 2019 “strategi public relation PT.Pertamina Marketing operation
region II palembang dalam memasarkan bahan bakar minyak melalui program
berkah energi pertamina” (skripsi) Palembang: Universitas Islam Negri Raden
Fatah Palembang
Suharso dkk, 2009. Kamus besar bahasa indonesia, Semarang: Widya Karya.
Ismaulidina. 2019 “ strategi public relation dalam membangun kepercayaan jemaah hadi
dan umrah di PT. siar tour medan” (skripsi) Medan: Universitas Medan Area.
Sesra Budio. 2019 “strategi management sekolah” jurnal menata Vol. 2 No. 2 sekolah
tinggi agama islam YAPTIP pasaman Barat. online (sesrabudio90@gmail.com)
diakses pada tanggal 19 juni 2021.
Pradjarta Dirjosanjoto. 1999 “memelihara umat (kyai pesantren-kyai langgar jawa) LKIS:
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai