Anda di halaman 1dari 13

Inter Komunika: Jurnal Komunikasi | Vol. 4, No.

2, Th 2019, 166-178 | P-ISSN: 25483749 E-ISSN: 26154420

Strategi Public Relations Radio Delta FM Dalam Mempertahankan


Pendengar Melalui Media Sosial
Djodi Hendrarto1, Poppy Ruliana2
1
Program Studi Ilmu Komunikasi, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi
Jl Wijaya II No 62 Jakarta 12160
jodi.hendrarto@gmail.com
2
Program Studi Ilmu Komunikasi, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi
Jl Wijaya II No 62 Jakarta 12160
poppyruliana30@gmail.com

Diterima: November, 2019 Direview: Desember, 2019 Diterbitkan: Desember, 2019

Abstrak. Strategi yang digunakan oleh para praktisi public relations dalam mewujudkan
tujuannya seperti pendekatan kemasyarakatan, persuasif, dan edukatif, tanggung jawab sosial,
kerjasama, serta pendekatan koordinatif dan integratif. Public relations juga menggunakan media
sosial dengan dua pendekatan yaitu pendekatan interaksi sosial dan sosial integrasi. Tujuan
penelitian untuk memaparkan strategi public relations Delta FM dalam mempertahankan
pendengar (pengikut media sosial) di Jakarta pada era digital. Penelitian ini mendeskripsikan
strategi public relations yang diintegrasikan dengan sosial media sehingga dapat membentuk
interaksi sosial dan integrasi sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan
tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
partisipan, wawancara mendalam dengan menentukan key informant, yaitu Public Relations
Officer Delta FM dan Social Media Admin Delta FM. Selanjutnya, studi dokumentasi dengan
menelusuri dokumen-dokumen tentang program yang ada di Delta FM, studi kepustakaan, dan
laman situs digunakan untuk memperoleh informasi atau data yang berkaitan dengan program.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh aspek strategi public relations yang turut andil
dalam membantu menjalani strategi public relations Delta FM. Strategi tersebut berjalan efektif
dan efisien melalui pendekatan kemasyarakatan, pendekatan persuasif, dan edukatif, tanggung
jawab sosial, kerjasama, serta pendekatan koordinatif dan integratif. Hasilnya didapatkan bahwa
public relations Delta FM melakukan aspek pendekatan kemasyarakatan dalam menjalankan
strateginya untuk mempertahankan pendengar (pengikut media sosial) di Jakarta.
Kata kunci: public relations, media sosial, strategi, radio

Abstract. Strategies used by public relations practitioners in realizing their objectives such as
social, persuasive and educative approaches, social responsibility, cooperation, and coordinative
and integrative approaches. Public relations also uses social media with two approaches, namely
social interaction and social integration approaches. The research objective is to describe Delta
FM's public relations strategy in retaining listeners (followers of social media) in Jakarta in the
digital era. This study describes the public relations strategy that is integrated with social media
so that it can shape social interaction and social integration. The research method used is
qualitative descriptive type. Data collection techniques used in this study were participant
observation, in-depth interviews by determining key informants, namely Delta FM Public
Relations Officer and Delta FM Social Media Admin. Furthermore, the study of documentation
by tracing documents about the programs that are available in Delta FM, literature studies, and
website pages are used to obtain information or data related to the program. The results showed
that there were seven aspects of the public relations strategy that contributed to helping carry out
the Delta FM public relations strategy. The strategy is effective and efficient through a social

166
167 | Djodi Hendrarto

approach, persuasive, and educational approach, social responsibility, cooperation, and a


coordinative and integrative approach. The result was found that Delta FM public relations
carried out aspects of the social approach in carrying out its strategy to retain listeners (followers
of social media) in Jakarta.
Keywords: public relations, social media, strategy, radio

1. Pendahuluan Irwansyah, 2010). Manajemen media


Radio merupakan salah satu disini memiliki fungsi perencanaan,
media massa yang memiliki usia yang pengorganisasian, pengarahan, dan
tua. Media radio memiliki kekuatan yang pengawasan. Setiap media massa
besar, hal ini karena radio memiliki sifat- memiliki strategi sebagai upaya untuk
sifat yang berbeda dengan media massa mencapai target perusahaan. Strategi
lain. Pertama, radio bersifat langsung, sendiri adalah suatu peranan aktif dan
sehingga untuk mencapai pendengar rasional untuk pencapaian tujuan-tujuan
tidak memerlukan teknik penyampaian organisasi.
yang berbelit. Kedua, tidak mengenal Kota Jakarta dapat dikatakan
jarak dan waktu, sehingga seberapa jauh sebagainya “mini-nya” Indonesia,
pendengar masih dapat terjangkau sesuai berbagai macam Suku, Agama, Ras dan
dengan batas penyiaran yang diizinkan Budaya berkumpul di Jakarta (Melting
oleh pemerintah, dan radio dapat Pot). Hal itu membuat Jakarta
didengarkan kapanpun. Ketiga, radio mempunyai budaya yang berbeda
memiliki daya tarik dan imajinasi yang dengan kota-kota lainnya yang ada di
tinggi. Hal tersebut dikarenakan oleh Indonesia dalam menggunakan media
sifat siaran yang serba hidup (Rusdi, sosial. Warga Jakarta cenderung cuek,
2011). Suasana hidup ini diciptakan oleh namun juga kritis dalam menyikapi
musik, komentar dari penyiar, serta efek sesuatu yang mereka lihat di media
suara yang digunakan. sosial dengan mengkritisi apapun yang
Sama seperti organisasi media bertolak belakang dengan pemikirannya
massa lainnya, radio juga memiliki (Permatasari, 2018).
manajemen media yang bertugas dan Awalnya radio Delta FM
bertanggung jawab atas suksesnya dikembangkan sebagai sebuah radio
sebuah radio swasta. Manajemen sendiri yang membidik segmen pendengar
memiliki arti suatu proses untuk dewasa dengan rentang usia 35-45 tahun,
mencapai tujuan organisasi melalui berkehidupan mapan, memiliki
pihak-pihak lain (Widiasanty & kedudukan yang tinggi di perusahaan, di

Inter Komunika: Jurnal Komunikasi


Strategi Public Relations … | 168

pemerintahan maupun di masyarakat. mengubah formatnya menjadi Hot Adult


Pendengarnya sebagian besar jika Contemporary (Hot AC) radio, dengan
ditinjau dari Status Ekonomi Sosial lagu-lagu yang dinamis mulai dari era
(SES) adalah A-B, yang berlokasi di tahun 1990an, awal 2000an, sampai
Jakarta dan sudah memasuki fase gaya lagu-lagu terbaru dengan tetap
hidup tenang namun bermakna (well menggunakan tagline yang sama, yaitu
establish). Pada rentang tahun 1993- “100% Lagu Enak”. Delta FM juga
2011, Delta FM melayani pendengar menyajikan beberapa konten berita
dengan memutarkan lagu-lagu golden terkini, mulai dari berita hiburan, gaya
memories, sweet song yang hidup, nasional, internasional, tekno, dan
dikombinasikan juga dengan blocking lain sebagainya untuk memenuhi
acara musik jazz dan insert classic keinginan pendengar akan informasi
music. Kemudian pada Desember 2011, karena disibukkan dengan aktivitasnya
Delta FM membuat suatu perubahaan sehari-hari baik secara on air, maupun
dan penyempurnaan besar dengan secara online (media sosial) demi
mengusung konsep siaran baru dengan mempertahankan pendengar setianya.
memutarkan lagu-lagu terbaik dan Dalam penelitian ini dikaji lebih lanjut
paling enak di telinga target pasar dalam yang berkenaan dengan strategi public
rentang usia 30 sampai 39 tahun dengan relations Delta FM dalam
SES yaitu A, B, dan C+. Saat itu Delta mempertahankan followers di media
FM menggunakan format Adult sosial.
Contemporary (AC) Radio, dengan Penelitian sebelumnya
memutarkan lagu yang mudah menunjukkan bahwa seorang PR
didengarkan atau easy listening dari era berperan ganda terhadap lembaga
tahun 1990an, awal 2000an sampai lagu maupun organisasi yang diwakili. Disisi
yang sedang hits dan dikemas menjadi lain PR harus berhadapan dengan situasi
sebuah tagline baru yakni “100% Lagu yang sebenarnya kurang
Enak”. menguntungkan seperti opini publik
Delta FM kini meremajakan yang kontroversial, sehingga seorang
target pasar atau target pendengarnya public relations harus bisa menjalankan
menjadi usia 25 sampai 34 tahun dengan tugas sebagai manajemen krisis,
SES upper dan middle class, serta menciptakan citra yang baik,

Vol. 4, No. 2, Th 2019


169 | Djodi Hendrarto

memulihkan citra setelah krisis dan mempopulerkan media sosial,


mempertahankan citra sampai keterlibatan audiens didasarkan pada
manajemen publikasi (Andrariladchi & media cetak dan elektronik. Fokus
Adiwibowo, 2018). kampanye public relations adalah
Kemudian, studi lainnya juga tentang mendapatkan liputan yang layak
menunjukkan aspek strategi yang di televisi, radio, dan media cetak.
biasanya digunakan oleh praktisi PR Dengan lebih dari 75% pengguna
dalam mewujudkan tujuan perusahaan internet menggunakan media sosial
yakni melalui pendekatan media sosial telah memberikan para
kemasyarakatan, pendekatan persuasif praktisi public relations peluang untuk
dan edukatif, tanggung jawab sosial, mengumpulkan informasi, memantau
kerjasama dan pendekatan koordinatif opini publik tentang berbagai
serta integratif (Arkiang, Drajat, & masalah, dan terlibat dalam dialog
Ahmadi, 2018). langsung dengan publik (Rizal, 2019).
Selanjutnya, menurut penelitian Hal ini menunjukkan bahwa praktisi PR
tersebut media sosial telah mengubah bergeser ke media sosial karena garis
pola komunikasi perusahaan, antara promosi online dan offline
memengaruhi cara kampanye hubungan menjadi buram. Sehingga, penelitian ini
masyarakat yang dirumuskan, bertujuan untuk mendeskripsikan
disebarluaskan, dan diukur. Kekuasaan strategi yang dilakukan oleh public
atas pesan tidak lagi menjadi hak relation Delta FM sebagai upayanya
eksklusif organisasi tetapi publik juga untuk mempertahankan pendengar
menikmati kekuatan yang sama untuk khususnya di Jakarta melalui media
memulai dialog. Sebelum kemajuan sosial ditengah maraknya persaingan
dunia digital yang mempopulerkan bisnis media massa saat ini pada era
media sosial, keterlibatan audiens digital.
didasarkan pada media cetak dan
elektronik (Atmaja & Ruliana, 2017). 2. Tinjauan Pustaka
Media sosial telah mengubah Praktisi Public Relations dalam
pola komunikasi perusahaan dan menjalankan fungsinya harus memiliki
memengaruhi cara kampanye public strategi agar mampu menjangkau
relations. Sebelum era digital sasarannya baik internal maupun

Inter Komunika: Jurnal Komunikasi


Strategi Public Relations … | 170

eksternal. Strategi adalah bagian terpadu Interaksi yang terbentuk menciptakan


dalam suatu rencana, sedangkan rencana pemahaman baru tentang komunikasi
merupakan produk dari suatu pribadi dalam bentuk yang tidak dapat
perencanaan, yang pada akhirnya dicapai media sebelumnya. Pendekatan
perencanaan adalah satu fungsi dasar kedua adalah integrasi sosial, yang
dari proses manajemen. menggambarkan media tidak dalam
Terdapat beberapa komponen bentuk informasi, interaksi atau
dalam menentukan strategi yang akan distribusi, namun muncul dalam bentuk
berpengaruh, baik secara makro, ritual.
maupun secara mikro yaitu lingkungan, Kebanyakan orang mengakses
kondisi, visi atau arah, tujuan, dan media sosial beberapa kali untuk melihat
sasaran dari suatu pola yang menjadi berita, atau hanya untuk sekedar
dasar bagi suatu lembaga. Beberapa berinteraksi. Sehingga pada dasarnya
aspek strategi atau pendekatan yang orang-orang telah melakukan itu sebagai
biasanya digunakan oleh para praktisi sebuah ritual atau kebiasaan
public relations dalam mewujudkan (Permatasari, 2018). Tugas-tugas public
tujuannya yaitu melalui pendekatan relations secara umum meliputi
kemasyarakatan, persuasif, dan edukatif, memberikan informasi kepada publik
tanggung jawab sosial public relations, tentang layanan masyarakat, kebijakan
kerjasama, serta pendekatan koordinatif dan perintah dalam
dan integrative (Soebiagdo & Ruliana, mengimplementasikan program kerja.
2017). Kemudian menanamkan kepercayaan
Penggunaan media sosial dapat dan kepercayaan, mengundang
dilihat dari dua pendekatan, yaitu masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pendekatan interaksi sosial dan integrasi implementasi program pembangunan di
sosial. Pendekatan interaksi sosial berbagai bidang, seperti sosial, budaya,
memandang media sosial tidak hanya ekonomi, politik, serta menjaga stabilitas
sebagai media informasi seperti media dan keamanan nasional (Irwansyah,
Cyber Public Relations (CPR) Rusfian, & Ernungtyas, 2016).
sebelumnya tetapi juga terbuka peluang Selanjutnya menjaga kejujuran dalam
untuk interaksi yang lebih luas pelayanan dan dedikasi aparatur
(Oktavianti & Irwansyah, 2016). pemerintah terkait di Indonesia dalam

Vol. 4, No. 2, Th 2019


171 | Djodi Hendrarto

melaksanakan tugas dan kewajiban tertentu (Pratama, Anggraini, &


masing-masing. Hermano, 2017). Sasaran penelitian ini
Dari uraian di atas dapat dilihat adalah pendengar Delta FM. Data
bahwa public relations memiliki fungsi diperoleh melalui observasi dan
komunikasi dominan di perusahaan wawancara mendalam dengan orang-
dengan meneliti, menasihati, orang yang berkaitan dengan media
berkomunikasi, dan memberi informasi. sosial Delta FM.
Kemajuan internet teknologi telah Teknik pengumpulan data yaitu
menghasilkan pendekatan baru yang dengan observasi dilakukan sejak bulan
sering disebut sebagai Cyber Public Agustus 2018. Observasi dilakukan di
Relations (CPR) (Putri, Irwansyah, & kantor Delta FM. Melihat serta
Aprilia, 2018). mengamati semua kegiatan baik
kegiatan siaran dan kegiatan kantor yang
3. Metode Penelitian dilakukan. Penulis melakukan metode
Penelitian ini menggunakan pengamatan observasi partisipatif atau
pendekatan deskriptif kualitatif. terlibat. Sehingga peneliti melibatkan
Penelitian ini menghasilkan data diri dalam kehidupan dan kegiatan yang
deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan dilakukan karyawan Delta FM saat jam
perilaku orang-orang yang diamati. kerja. Observasi partisipatif yang
Penelitian ini bersifat induktif, sehingga dilakukan penulis tergolong dalam jenis
peneliti membiarkan permasalahan- partisipasi lengkap. Partisipasi ini dalam
permasalahan muncul dari data atau mengumpulkan datanya, peneliti terlibat
dibiarkan terbuka untuk interpretasi sepenuhnya dengan apa yang dilakukan
(Sudibyo, 2018). oleh subjek penelitian. Sehingga suasana
Penelitian deskriptif kualitatif yang terbangun adalah suasana alami
merupakan gambaran dari peristiwa karena peneliti melakukan sesuatu
yang sedang terjadi. Pendekatan secara penuh.
deskriptif bertujuan menjelaskan Kemudian, pengumpulan data
masalah penelitian, peristiwa, sesuai penulis menggunakan wawancara
dengan kenyataan yang ada. Dengan mendalam. Penelitian ini menggunakan
membuat deskriptif secara sistematis, jenis pertanyaan terbuka. Jenis ini
faktual, akurat tentang fakta atau objek memungkinkan responden menjabarkan

Inter Komunika: Jurnal Komunikasi


Strategi Public Relations … | 172

pertanyaan dengan jawaban yang lebih Penelitian dilakukan dengan


luas. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai Public Relations Officer
bertatap muka langsung dengan para Delta FM melalui surat elektronik dan
subjek penelitian di Delta FM. Dengan wawancara langsung dengan Social
menggunakan alat bantu rekam untuk Media Admin di kantor Delta FM yang
melakukan transkrip data wawancara. beralamat di Jalan Adityawarman nomor
Proses analisis data dimulai 71, Blok M, Jakarta Selatan. Selain itu,
dengan memahami seluruh data yang penelitian juga mendapatkan data dari
telah didapat. Proses analisis yang laman situs Delta FM di
pertama dengan mempelajari seluruh www.deltafm.net. Berdasarkan hasil
data yang dikumpulkan dari sumber- wawancara melalui prinsip yang
sumber yang berbeda, yang berupa hasil dikemukakan oleh public relations Delta
wawancara dan catatan dilapangan. FM menjalankan strateginya dengan
Kemudian membuat rangkuman dari melakukan pendekatan kemasyarakatan.
hasil penelitian dan proses terakhir Pendekatan tersebut dilakukan dengan
adalah menggabungkan beberapa hasil analisis mengenai apa yang diinginkan
wawancara yang telah ada (Bryman, oleh followers media sosial Delta FM
2012). melalui penyesuaian gaya hidup dan
Adapun sistematis yang topik kekinian yang sedang menjadi
dilakukan dalam analisis data adalah (1) kebiasaan banyak orang. Selain itu juga
mengumpulkan hasil data yang didapat bisa dilihat dari jumlah likes, komentar
dari wawancara serta observasi ke atau interaksi, serta impression dari
narasumber, (2) menyusun seluruh data unggahan sebelum-sebelumnya yang
yang didapat secara urut dan sesuai dari dijadikan acuan konten selanjutnya. Jika
hasil wawancara, (3) melakukan konten yang diinginkan oleh followers
interpretasi dari data yang yang telah media sosial tidak sejalan dengan visi
disusun dan (4) menjawab rumusan dan misi Delta FM, maka baik public
masalah yang ada (Hidayanto & relations maupun Social Media Admin
Ernungtyas, 2019). Delta FM akan melakukan evaluasi.
Artinya lebih memahami karakteristik
4. Hasil dan Pembahasan followers di media sosial. Walaupun

Vol. 4, No. 2, Th 2019


173 | Djodi Hendrarto

sampai sejauh ini, hal tersebut tidak media sosial Delta FM. Dengan begitu
terjadi di media sosial Delta FM. dapat menambah ketertarikan orang-
Mengenai konten yang diunggah, orang untuk mau mengikuti media sosial
pada dasarnya seluruh konten layak Delta FM. Dalam industri bisnis, tak
untuk diunggah di media sosial Delta terkecuali radio pastinya juga memiliki
FM, asalkan konten-konten tersebut pesaing atau kompetitor, dalam hal ini
tidak menyinggung isu suku, agama, ras Delta FM juga berupaya untuk dapat
dan antar golongan (SARA), menyalahi menarik perhatian pendengar sekaligus
regulasi dari tiap-tiap platform, dan followers media sosial kompetitor agar
menyalahi norma-norma yang berlaku di dapat beralih atau setidaknya
masyarakat secara umum. menjadikan Delta FM juga sebagai radio
Kemudian melihat poin pilihan mereka. Menurut jawaban dari
selanjutnya dari, public relations yang wawancara, public relations dan Social
dibantu oleh Social Media Admin Delta Media Admin Delta FM kompak
FM juga melakukan pendekatan menjawab bahwa mereka melakukan
persuasif atau pendekatan yang monitoring atau pemantauan terhadap
dilakukan dengan cara komunikasi yang radio kompetitor.
bertujuan untuk mengubah atau Berinovasi dan membuat konsep
memengaruhi kepercayaan, sikap, dan baru dari yang sudah dijalankan oleh
perilaku seseorang sehingga bertindak kompetitor menjadi cara Delta FM untuk
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh menarik followers atau pendengar radio
komunikator, dalam hal ini Delta FM itu kompetitor. Dari konten-konten yang
sendiri (Purnama, Anggraini, Hartono, pernah dan sudah diunggah di media
Irwansyah, & Ernungtyas, 2019). sosial Delta FM, nyatanya konten
Tentunya poin ini berkaitan erat dengan organik yang dibuat bersama dengan
jumlah followers media sosial Delta FM. penyiar prime time (pagi dan sore)
Ada banyak cara yang bisa dilakukan menjadi konten yang mempunyai
dalam meningkatkan jumlah followers. impression tertinggi. Artinya pemilihan
Selain dengan mengunggah konten yang penyiar juga harus tepat untuk
menarik, ringan dan menghibur, ada juga meningkatkan impression di media
kegiatan atau acara off air yang sosial, hal tersebut dikarenakan
dijalankan dan diintegrasikan dengan kemajuan teknologi yang membuat radio

Inter Komunika: Jurnal Komunikasi


Strategi Public Relations … | 174

kini tak hanya dapat didengarkan, sehingga tidak menyebarkan kabar


melainkan juga dapat dilihat melalui bohong atau mengada-ada (Irwansyah et
media sosial. Diakui oleh kedua al., 2016). Konten-konten yang
narasumber penelitian kali ini, diunggah di media sosial Delta FM
meningkatkan jumlah followers lebih adalah konten-konten yang didapatkan
mudah daripada mempertahankannya, dan berkaitan dengan yang ada disekitar
maka dari itu mereka sepakat dengan banyak orang. Sehingga membuat orang
membuat sesuatu yang inovatif dan merasa terhubung (relateable) dengan
kreatif, selain itu yang terpenting adalah konten tersebut.
konsistensi dalam mengunggah konten Suatu perusahaan tak terkecuali
agar followers tidak pergi. radio juga harus memiliki suatu program
Poin selanjutnya dari prinsip yang berhubungan dengan tanggung
yang adalah mengenai pendekatan jawab sosial. Tanggung jawab sosial
edukatif atau dapat diartikan sebagai yaitu suatu bentuk kewajiban organisasi
suatu kondisi yang memberikan yang tidak hanya menyediakan berbagai
pengetahuan, pemahaman, dan kebutuhan barang dan jasa yang baik
pengajaran (Adinugroho, Prisanto, bagi masyarakat (Darwinsyah, 2018).
Irwansyah, & Ernungtyas, 2019). Akan tetapi juga turut serta dalam
Konten yang mengedukasi bukan mempertahankan kualitas lingkungan
menjadi prioritas unggahan media sosial sosial serta memberikan kontribusi yang
Delta FM, melainkan sekedar konten positif bagi kesejahteraan komunitasnya.
yang informatif dan menghibur. Tapi Salah satu kegiatan Corporate Social
tidak menutup kemungkinan Delta FM Responsibility (CSR) yang pernah
bekerjasama dengan pakar dalam hal dijalankan oleh public relations Delta
tertentu untuk memberikan edukasi FM adalah melakukan donasi melalui
kepada followers dan pendengarnya. lelang barang penyiar pagi dari masing-
Namun begitu, konten edukatif yang masing radio yang tergabung dalam
diunggah Delta FM nyatanya juga group Masima Radio Network. Radio-
mendapatkan impression atau tanggapan radio tersebut antara lain Prambors
yang baik dari followersnya. Hanya saja Radio dan Bahana FM. Lelang barang
konten-konten tersebut harus didapatkan artis yang hasilnya didonasikan, menjadi
dari sumber atau pakar yang jelas, kegiatan CSR yang Delta FM jalankan.

Vol. 4, No. 2, Th 2019


175 | Djodi Hendrarto

Kegiatan lelang tersebut dilakukan adanya kerjasama dengan pihak lain atau
secara online, sehingga bagi siapapun pihak suatu brand. Namun impression
yang ingin berpartisipasi, harus bisa saja meningkat, jika hadiah yang
mengikuti media sosial Delta FM agar ditawarkan menarik (Kumaralalita &
tidak ketinggalan informasi. Menurut Nugrahani, 2017).
Public Relations Officer Delta FM, Dalam bekerjasama, baik dengan
kegiatan CSR yang dilakukan mendapat eksternal maupun internal, pastinya
antusias yang tinggi dari followersnya. dibutuhkan koordinasi agar kegiatan
Selain bisa mendapatkan barang dari dapat berjalan sesuai dengan ekspektasi.
artis atau penyiar favorit mereka, mereka Maka dari itu, public relations Delta FM
juga dapat ikut berdonasi. mengatakan bahwa, untuk menjaga
Tentunya dalam menjalankan komunikasi dan koordinasi yang baik,
setiap kegiatan, baik itu kegiatan on-air, biasanya diadakan rapat bulanan untuk
off-air dan kegiatan digital, dibutuhkan mengkoordinasikan antara divisi satu
kerjasama dengan pihak lain agar semua dengan yang lainnya. Sedangkan dari
dapat berjalan sesuai dengan harapan segi waktu persiapan kegiatan dan
dan tujuan. Untuk meningkatkan pesiapan konten sampai
engagement dengan pengikut atau mengunggahnya di media sosial pada
followers media sosial, Delta FM dasarnya relatif. Paling cepat bisa dalam
beberapa bekerjasama dengan pihak lain. hitungan menit atau jam, tetapi ada juga
Salah satu contohnya adalah yang memang dipersiapkan sebulan
bekerjasama dengan suatu brand atau bahkan lebih. Untuk konten yang akan
produk untuk mengadakan kuis di media diunggah juga harus menunggu
sosial. Bentuk kerjasama yang dilakukan persetujuan dari pihak-pihak terkait,
antara Delta FM dengan pihak lain tergantung pada konten yang mau
misalnya dengan membuatkan kuis diunggah.
digital untuk menyebarkan kampanye Kesepahaman antar satu dengan
yang dijalankan suatu brand atau produk yang lainnya juga dibutuhkan dan
yang mengajak atau diajak bekerjasama. menjadi hal yang krusial. Berdasarkan
Dari segi impression yang didapatkan di pendekatan integratif, public relations
media sosial, memang tidak terlalu dan Social Media Admin Delta FM
meningkat secara signifikan dengan mengungkapkan bahwa media sosial

Inter Komunika: Jurnal Komunikasi


Strategi Public Relations … | 176

Delta FM diintegrasikan satu dengan langsung juga dapat meningkatkan citra


yang lainnya dengan konten yang sama, baik perusahaan dimata masyarakat.
namun bisa berbeda pada rasio konten Keberhasilannya juga ditunjukkan
yang diunggah tergantung platform melalui impression yang meningkat
media sosialnya. Mengunggah konten cukup signifikan berdasarkan rating. Hal
pun dilakukan satu per satu di masing- ini juga terjadi dengan kenaikan jumlah
masing platform media sosial. followers di media sosial. Artinya,
masyarakat banyak yang mulai tertarik
5. Kesimpulan dengan konten-konten yang disajikan.
Dari penelitian ini, simpulan Dari segi praktis, Delta FM
strategi public relations Delta FM disarankan untuk kedepannya dapat
berjalan efektif dan efisien dalam terus membuat inovasi-inovasi baru agar
meningkatkan citra perusahaan melalui pendengar ataupun pengikut media
pendekatan kemasyarakatan. Walaupun sosial Delta FM tidak merasa bosan.
begitu pendekatan persuasif, pendekatan Selain itu juga harus lebih baik dalam
edukatif, tanggung jawab sosial, berkoordinasi dan berkomunikasi, agar
kerjasama, pendekatan koordinatif, dan kegiatan-kegiatan yang seharusnya bisa
pendekatan integratif juga turut andil dipersiapkan dalam jangka waktu yang
dalam membantu menjalankan strategi panjang, tidak dieksekusi dalam waktu
public relations Delta FM. Public yang terlalu singkat. Karena
relations Delta FM meningkatkan citra dikhawatirkan hal tersebut dapat
perusahaan dengan strategi melakukan membuat kegiatan tidak berjalan
pendekatan ke masyarakat atau target maksimal dan tidak mencapai tujuan
pasarnya untuk mengetahui lebih dalam akhirnya.
apa yang sebenarnya diinginkan.
Hasilnya, konten organik yang dibuat 6. Referensi
oleh penyiar prime time (pagi dan sore) Adinugroho, B., Prisanto, G. F.,
menjadi konten yang paling tinggi dari Irwansyah, I., & Ernungtyas, N. F.
(2019). Media Sosial dan Internet
segi impression. Selain itu juga konten
Dalam Keterlibatan Informasi
kuis yang dihadirkan di media sosial Politik dan Pemilihan Umum.
Delta FM juga turut mempengaruhi Jurnal Representamen, 5(02), 80–
jumlah followers Delta FM yang secara 95.
https://doi.org/https://doi.org/10.30

Vol. 4, No. 2, Th 2019


177 | Djodi Hendrarto

996/representamen.v5i02.2943 121–135.
https://doi.org/10.21111/ejoc.v4i2.
Andrariladchi, H., & Adiwibowo, B. S.
3635
(2018). Pengembangan Strategi
Public Relations Menggunakan Irwansyah, I., Rusfian, E. Z., &
Pendekatan Marketing Mix dan Ernungtyas, N. F. (2016).
Sostac terhadap Produk Pariwisata. Credibility of Health Site Based on
Inter Komunika: Jurnal Design and Information Content.
Komunikasi, 3(2), 219–229. MIMBAR, 32(1), 107–115.
https://doi.org/10.33376/ik.v3i2.23
Kumaralalita, H., & Nugrahani, R. U.
6
(2017). Pengaruh Negatif e-WOM
Arkiang, M. R. N., Drajat, M. S., & Terhadap Kepercayaan Merek
Ahmadi, D. (2018). Peran Public Telkomsel Flash. Ettisal Journal of
Relations dalam Film Hancock. Communication, 2(2), 11–18.
Inter Komunika: Jurnal
Oktavianti, R., & Irwansyah, I. (2016).
Komunikasi, 3(2), 145–152.
Actor network in technology-
Atmaja, S., & Ruliana, P. (2017). mediated communications
Strategi Promosi Hotel Melalui network: A study of news
Wisata Syariah Dalam gathering network by journalist.
Meningkatkan Kualitas Pelayanan The Social Sciences, 11(19), 4581–
Jasa. Inter Komunika: Jurnal 4584.
Komunikasi, 2(2), 182–191. https://doi.org/10.3923/sscience.20
16.4581.4584
Bryman, A. (2012). Social Research
Methods (4th ed.). Permatasari, D. (2018). Hubungan
https://doi.org/10.1192/bjp.112.48 Penggunaan Fitur Insta Story
3.211-a Sebagai Media Promosi dengan
Minat Beli Produk Wellborn. Inter
Darwinsyah, M. (2018). Analisa
Komunika: Jurnal Komunikasi,
Pengaruh Strategi Komunikasi
3(2), 113–121.
CSR Melalui Media Sosial
Terhadap Reputasi Perusahaan Pratama, R. A., Anggraini, R., &
(Studi Kasus pada Perusahaan Hermano, D. H. (2017). Kualitas
Consumer Goods di Indonesia). Komunikasi Interpersonal Dosen
Inter Komunika: Jurnal dan Motivasi Mahasiswa dalam
Komunikasi, 3(1), 59–72. Menulis Skripsi. Inter Komunika:
Jurnal Komunikasi, 2(2), 114–122.
Hidayanto, S., & Ernungtyas, N. F.
(2019). Gamer dan Muslimah: Purnama, P., Anggraini, R., Hartono,
Konstruksi Identitas Virtual Gamer A., Irwansyah, I., & Ernungtyas,
Daring Profesional. ETTISAL: N. F. (2019). Terpaan Iklan Digital
Journal of Communication, 4(2), , Word of Mouth dan Komunikasi

Inter Komunika: Jurnal Komunikasi


Strategi Public Relations … | 178

Pemasaran Interaktif pada 1(3), 245.


Keputusan Pembelian Produk https://doi.org/10.24329/aspikom.v
Perawatan Tubuh. Komunida: 1i3.23
Media Komunikasi Dan Dakwah,
Soebiagdo, & Ruliana, P. (2017).
09(2), 192–209.
Pengaruh Strategi Promosi Stikom
Putri, F., Irwansyah, I., & Aprilia, M. P. InterStudi Terhadap Peningkatan
(2018). Dynamic capabilities Ekuitas Merek. Inter Komunika:
strategy for sustainability Jurnal Komunikasi, 2(2), 146–159.
development in print media
Sudibyo, A. G. (2018). Kajian Ekonomi
management. E3S Web of
Media Tentang Kebijakan Pasar
Conferences, 74, 1–6.
Industri Buku di Indonesia dalam
https://doi.org/10.1051/e3sconf/20
Menghadapi Revolusi Industri 4.0
187408013
dengan Menggunakan Pendekatan
Rizal, V. Z. (2019). Komunikasi Industrial Organization Model.
Pemasaran Media Sosial Instagram Inter Komunika: Jurnal
Pada Toko Kue Selebriti Bandung Komunikasi, 3(2), 230–237.
Makuta (@ Bandungmakuta )
Widiasanty, G., & Irwansyah, I. (2010).
Terhadap Kesadaran Merek. Inter
Strategi Manajemen Komunikasi
Komunika: Jurnal Komunikasi,
Mempertahankan Reputasi. Inter
4(1), 75–87.
Komunika: Jurnal Komunikasi,
Rusdi, F. (2011). Strategi Komunikasi 3(1), 73–80.
Pemasaran Program Interaktif di
Media Radio. Jurnal ASPIKOM,

Vol. 4, No. 2, Th 2019

Anda mungkin juga menyukai