Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 5

Mohamad Faris Bahrul Ulum (933511618)


Riyan Dwi Candra. (933515718)
M Shofan Al Baihaqi. (933506518)
Andi Malik. (933502818)

Struktur Organisasi dan SDM Radio

A. PENDAHULUAN
Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang banyak digunakan masyarakat
untuk mengakses informasi. Di dalam buku Effendy (1990: 21), radio pertama kali
ditemukan oleh Marconi pada tahun 1896. Pada awalnya radio berfungsi sebagai alat
untuk menyampaikan informasi dan berita ataupun untuk kepentingan kenegaraan
secara umum. Radio publik atau komersil baru muncul pada tahun 1920, tepatnya di
Negara di Amerika, masyarakat sudah bisa menikmati acara siaran radio dengan
berbagai programnya. Sejak itu perkembangan radio berkembang pesat, mulai dari
negara-negara di eropa seperti Inggris, Perancis, Uni Soviet, bahkan sampai di Negara-
negara asia seperti Jepang dan China. Radio merupakan salah satu sumber informasi
yang kompleks mulai dari fungsi tradisional, radio sebagai penyampai berita dan
informasi, hingga sampai pada fungsi modern seperti saat ini dimana radio bertujuan
untuk membantu perkembangan ekonomi, pendongkrak popularitas, hingga
propaganda politik dan ideologi.

Media penyiaran sendiri merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang


berupa produk budaya atau pesan yang memengaruhi dan mencerminkan budaya dalam
masyarakat. Oleh karena itu, seperti politik atau ekonomi, media massa khususnya
media penyiaran merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem
kemasyarakatan yang lebih luas. Kemampuan media penyiaran untuk menyampaikan
pesan kepada khalayak luas menjadikan media penyiaran sebagai objek penelitian
penting dalam ilmu komunikasi massa, di samping ilmu komunikasi lainnya, yaitu ilmu
komunikasi antarpribadi, kemudian kelompok, dan komunikasi organisasi.1

Radio berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, pendidikan dan hiburan. Radio
memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta,
radio memberikan begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar
ataupun informasi yang berupa fakta dan selalu aktual melalui telinga pendengar.
Semua kelebihan tersebut menyebabkan banyak orang ingin mencoba pekerjaan di
dunia radio. Dengan kata lain, banyak pula persaingan yang membuat radio-radio baik
pemerintah maupun swasta mulaimembenahi diri dengan menyajikan berbagai
informasi dengan berbagai sudut pandang yang berbeda.

Hingga saat ini langkah untuk menggunakan radio sebagai media komunikasi massa
juga berlaku di Indonesia. Seiring dengan perkembangannya terdapat berbagai macam
dan jenis stasiun radio dengan tingkatan ekonomi pun mempengaruhi sasaran
pendengar yang ingin dijangkau oleh stasiun-stasiun radio. Tipe-tipe radio amat
beragam baik bentuk kepemilikan dan pendanaannya. Di Indonesia banyak radio siaran


1 Nur Ahmad, “Radio Sebagai Sarana Media Massa”, AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, Vol. 3,

No. 2 Desember 2015, hlm 235-236


yang dikelola dalam suatu group, diantaranya MNC (Radio Trijaya, Global Radio,
Radio TPI, women Radio), MRA (Hard Rock FM, I-Radio, Trax FM), dan lain
sebagainya. Dan radio di Indonesia semua itu menggunakan struktur organisasi dan
sdm radio

B. PEMBAHASAN
1. Struktur Organisasi Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan sebagai salah satu media untuk pengiriman
sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang
elektromagnetik). Gelombang tersebut melintas dan merambat lewat udara serta
bisa juga merambat melalui ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang
ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Radio siaran
adalah salah satu dari sekian banyaknya bentuk komunikasi massa. Melalui radio
siaran suatu komunikasi yang akan disampaikan oleh komunikator kepada
kahalayak banyak dapat berlangsung dalam waktu yang singkat dan komunikan
akan menerima komunikasi secara bersamaan walaupun di tempat yang berbeda
dan terpencar.

Sedangkan pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses


yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat/wadah yang statis.
Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada
setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem-subsistem) serta
penentuan hubungan-hubungan. Organizing berasal dari kata organism yang berarti
menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa,
sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap
keseluruhannya.2

Setiap organisasi, di bidang apapun ia bergerak, didirikan oleh seorang atau


sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dapat diibaratkan dengan
pelabuhan akhir yang dituju oleh sebuah kapal. Memang benar bahwa kejelasan
tujuan bukanlah merupakan jaminan bahwa perjalanan organisasi akan mulus. Akan
tetapi tanpa tujuan yang jelas pasti organisasi akan menghadapi berbagai masalah.
Adanya tujuan yang jelas biasanya membantu para manajer dalam organisasi dalam
memperhitungkan tindakan apa yang perlu diambil untuk mengatasi keadaan yang
tidak menguntungkan itu berkat pengetahuan manajerial, pengalaman, dan
kemampuannya menggunakan gaya kepemimpinan yang dipandang paling tepat.

Organisasi merupakan pewadahan interaksi antara orang-orang atau antara satuan-


satuan kerja tertentu, sifat dan kecenderungan para anggota organisasi bertindak
dengan cara tertentu tidak bisa diabaikan begitu saja. Artinya, karena para anggota
organisasi berinteraksi satu sama lain, faktor keahlian, kemampuan, bakat, dan
pengalaman orang-orang harus dijadikan sebagai salah satu bahan dalam
menentukan cara pembagian tugas dalam organisasi. 3


2 Malayu SP Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Gunung Agung, 1989), hlm 22
3 Sondang P Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), hlm 93-101
Dan Penyiaran Radio adalah sebuah industri. Di dalamnya ada lembaga,
perusahaan, organisasi, sistem, regulasi, dan tentu saja SDM sebagai subjek utama
industri penyiaran. Dalam struktur organisasi, penyiar bahkan berada di posisi
bawah, meskipun perannya sebagai ujung tombak, frontliner, dan posisi paling
populer di sebuah stasiun radio. Ia yang menentukan keberhasilan program siaran,
baik-buruk citra radio, juga “kering” atau “banjir” pendengar sebagai “produk”
radio yang dapat dijual kepada pengiklan. Dengan demikian, selain penyiar, di
dunia penyiaran radio sangat banyak posisi lainnya.

Secara umum struktur organisasi stasiun radio terdiri atas direktur utama atau
manajer umum (General Manager) di posisi paling atas. Kemudian dibawahnya
terdapat manajer level menengah seperti manajer siaran, manajer pemasaran,
manajer teknik, dan sebagainya. Berikut beberapa posisi dan tugas atau tanggung
jawab yang ada di organisasi radio, diantaranya:
a. Direktur
Fungsi dari dari direktur tersebut ialah Menentukan arah kebijakan perusahaan
,memantau jalannya penyelenggaraan perusahaan sesuai dengan praturan dan
perundang–undangan yang berlaku dan melakukan evaluasi atas hasil yang
diperoleh
b. General Manager
Bertangggung jawab secara penuh kepada semua pelaksanaan program/acara
radio siaran yang sudah disepakati dan disahkan sesuai dengan visi dan misi
perusahaan. Secara langsung bertanggung jawab untuk mengawasi kinerja
bagian production manager dan program director agar melaksanakan kerja
secara maksimal, profesional, tepat waktu, dan sesuai dengan Standard
Operating Procedure (SOP). Membuat stategi kreatif program dan mengatur
serta memberikan otoritas penuh kepada bagian-bagian tersebut agar
menjalannkan operasioanal pekerjaan program on-air dengan target
menghasilkan tujuan sebagai radio dengan program acara yang paling banyak
pendengarnya dibandingkan dengan radio lain. Memberikan masukan/usulan
program yang harus dijalannkan kepada program director. Membagi tugas
pekerjaan bagian-bagian tersebut, dengan membuat sistem kerja yang praktis,
efisien dan terkontrol.
c. Marcomm Manager
Mempunyai fungsi Membuat program jangka panjang dan jangka pendek dalam
hal pemasaran produk-produk radio, memelihara dan menjaga hubungan baik
dengan klien, menjaga company image dan brand image srta meberi
kepuasan kepada klien.
d. General Affair Manager
Bertanggung jawab atas aktivitas koordinasi dengan driver, security, office
boy, receptionist dan seluruh staf, merencanakan pengurusan Administrasi
Tata Usaha Perusahaan, Kepagawaian, Keuangan, Perlengkapan Rumah
Tangga.
e. Music Director
Mempunyai fungsi Bertanggung jawab pada semua jenis lagu yang diputar di
Jurnal Rival Radio, memilih lagu yang mewakili kebutuhan target pendengar
sesuai dengan format acara.
f. Public Relations
Humas atau Public Relations pada struktur organisasi radio bertugas menjaga
hubungan haronis dengan klien dan stakeholder perusahaan. Menerima
semua proposal yang masuk yang berkaitan dengan promosi radio Jurnal Rival
baik on air maupun off air. Mengurus segala urusan yang berhubungan
dengan promosi Jurnal Rival Radio.
g. Produser
Bekererjasama dengan operator untuk mencatat nama pemenang kuis dengan
lengkap. Rundown program harus dijalankan, misalnya harus memutar opening
tunes atau closing tunes. Bertanggung jawab penuh pada acara sesuai dengan
target yang diinginkan termasuk tepat waktu dalam penayangan iklan.
h. Traffic
Bertanggung jawab atas jadwal iklan di program acara. Membuat laporan iklan
yang tayang. Mengatur jalannya iklan agar terkoordinasi antara program dan
keinginan klien dalam pemasangan iklan.
i. Script writer
bertugas menulis naskah siaran untuk dibacakan sang penyiar. Secara umum,
deskripsi kerjanya adalah membuat naskah siaran yang dibutuhkan selama
program acara radio berlangsung.21 Script Writer adalah awak siaran yang
bertugas membuat dan menuliskan semua naskah program acara yang akan
disiarkan dan di produksi. Umumnya jabatan ini hanya berlaku lama pembuatan
naskah iklan dan naskah berita, tetapi perkembangan selanjutnya juga
digunakan dalam pembuatan acara lain seperti drama, musik, dan lainnya.
j. Event / Off Air Branding
Merencanakan program promo suatu produk yang bekerja sama Jurnal Rival
Radio. Membuat suatu event yang sifatnya komersil baik untuk Jurnal Rival
Radio maupun untuk produk klien. Bertanggung jawab untuk program acara off
air tiap minggunya.
k. Penyiar
Salah satu struktur organisasi radio yang sering kita kenal adalah penyiar.
Penyiar bertugas menyiarkan iklan sesuai urutan pada log iklan. Tidak
diperkenankan mengubah susunan apalagi tidak memutarkannya. Adlips
wajib dibacakan dengan kreatif masing-masing penyiar atau bisa dibantu oleh
produser. Melaksanakan acara sesuai Pasal 44 Pedoan Perilaku Penyiaran (P3)
dan melaksanakan semua perintah yang ada pada log siar dibantu oleh produser
atau operator. Mendalami mengenai arti adlips yang dibaca dan bertindak
seolah-olah mewakili produsen sebagai tenaga marketing.
l. Operator
Menerima teleponacara-acara request. Mengingatkan penyiar serta mengontrol
untuk memutarkan slot iklan agar tidak melewati waktu yang sudah dijadwalkan
serta kuis, insert, reportase dan lain-lain. Mencatat semua pesseta kuis dan
pemenangnya. Melayani tamu dan fans yang datang di luar jam kantor dan
melarang siapapun kecuali penyiar yang bertugas untuk berada di dalam
ruangan.

2. SDM ( Sumber Daya Manusia) Radio


SDM bagi radio merupakan kebutuhan paling vital. Sebuah radio berdiri diawali
oleh kemauan sekelompok SDM, untuk bekerjasama, berkiprah dengan
menggunakan kemampuan masing-masing ke dalam dunia penyiaran
(broadcasting). Kalau radio bisa dianalogikan sebagai bus kota, maka SDM radio
adalah sopir dan kondekturnya. Tanpa sopir dan juga kondektur, bus tidak akan
berjalan (siaran), tidak mampu melintasi jalan raya (frekuensi) dan melayani
kebutuhan penumpang (pendengar). SDM yang berarti sumber daya manusia,
bukan bertumpu pada “MANUSIA” tapi keber”DAYA”-annya. Manusia banyak
secara kuantitas, tidak dengan sendirinya berkorelasi pada kekuatan dan
keberdayaan SDM sebagai vitalitas institusi radio.4

Radio adalah institusi publik, institusi yang terbuka. Artinya radio bisa dimiliki, dan
dioperasikan oleh siapa saja, dengan latar belakang pendidikan, sosial - ekonomi
dan kelompok masyarakat yang beragam. Tidak ada “kepemilikan” yang mutlak
terhadap sebuah institusi penyiaran yang mempergunakan ranah publik berupa
frekuensi, misalnya mahasiswa jurusan komunikasi atau teknik saja. Radio
memiliki tanggungjawab untuk menampung dan mewadahi semua orang, baik
sebagai personal maupun kepentingan sosialnya. Adapun SDM yang terlibat
didalamnya, adalah mereka yang diberi “otoritas” oleh komunitas masyarakat untuk
melaksanakan penyiaran (on air). Otoritas ini harus dipergunakan sebaik-baiknya,
diaras SDM dengan mempersiapkan dan mengembangkan kualitas personel secara
berkesimbungan, mengacu pada koridor format radio yang bersangkutan, dalam hal
ini radio komunitas. Untuk itulah, saya akan memulainya dari pemahaman lembaga
dan kriteria SDM dalam radio komunitas.

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya
untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Oleh karena itu manajer harus menjamin bahwa perusahaan
atau suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat di tempat yang tepat, dan
pada saat yang tepat, yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang akan menolong perusahaan tersebut mencapai sarana-sarana secara
keseluruhan secara efektif dan efisien. 5

Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan
seleksi sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung jawab untuk
mengantisispasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin
berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada
departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai
komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat ini.6

Setiap SDM yang terlibat dalam radio disebut Broadcaster, tidak peduli apakah ia
penyair yang menjadi ujung tombak radio, manajer siaran, pemasaran, satpam
ataupun sopir pengantar ulang perginya kru radio. Hal serupa berlaku pula di radio
komunitas. Hanya saja karena sifat radio komunitas yang small company dan local
segment, maka tidak semua profil yang terdapat di radio komersial harus ada.
Bahkan boleh jadi radio komunitas memiliki SDM tersendiri, yang berbeda kinerja
dan performance-nya daripada radio non-komunitas. Misalnya, di radio komunitas,
pengelola disebut fasilitator, pemandu komunitas pendengar untuk membuat acara
siaran, jika laki-laki mereka disebut sebagai programme host trainer, jika
perempuan programme hostess trainer.


4 Masduki, Manajemen SDM Radio Mahasiswa

(https://elmurobbie.files.wordpress.com/2008/09/sdmradio.pdf diakses pada 5 April 2022)


5 Husaini Abdullah, “Peranan Manajemen Sumberdaya Manusia dalam Organisasi”, Jurnal Warta Edisi 51,

Januari 2017 ISSN: 1829-7463


6 Ibid.
Secara sederhana, ada dua level SDM dalam radio komunitas. 1) Pengelola yang
menjadi fasilitator produksi dan penyiaran, 2) Komunitas selaku pembuat,
pendengar dan donatur siaran. Pengelola dipilih oleh komunitas berdasarkan
keahlian teknis dan pengalaman radio. Sementara interaksi antara pengelola dengan
komunitas berlangsung intensif, dalam kerangka pelatihan produksi dan penyiaran.
Bisa dalam bentuk magang periodik, pelatihan terstruktur, bisa pula learning by
doing. Bagaimana organisasi kerja dan tujuan radio, dapat dilihat pada lampiran
makalah. Prinsipnya, Small but beautiful.7

Dari segi kriteria normatif, ada lima sosok kualitas SDM, yang pantas mengelola
radio, baik komunitas, publik lebih-lebih komersial. Pertama, cerdas dan rajin.
Kedua, disiplin dalam perencanaan dan penugasan. Ketiga, motivator, mampu
menjadi contoh untuk memotivasi stafnya. Keempat, mampu berkomunikasi
vertikal dan horizontal. Kelima, jujur, memiliki catatan masa lalu yang sarat
pengalaman radio dan manajerial hingga 250 orang, (2) Radio menengah, dari 50
sampai 100 orang dan (3)Radio kecil 10 hingga 50 orang. Mereka terdiri dari
karyawan level pemula atau front operator, terdiri dari penyiar, reporter, teknisi
part- timer dan full-timer, karyawan manajemen menengah, seperti managersiaran,
koordinator liputan hingga manajer SDM, kemudian di top manajemen ada direktur
utama dan direktur pelaksana.


7 Materi In House Training 15 Juli 2001 Kerjasama Aliansi Jurnalistik Independent dan Radio Mahasiswa GSH FM
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Media penyiaran sendiri merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang
berupa produk budaya atau pesan yang memengaruhi dan mencerminkan budaya dalam
masyarakat. Oleh karena itu, seperti politik atau ekonomi, media massa khususnya
media penyiaran merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem
kemasyarakatan yang lebih luas. Kemampuan media penyiaran untuk menyampaikan
pesan kepada khalayak luas menjadikan media penyiaran sebagai objek penelitian
penting dalam ilmu komunikasi massa, di samping ilmu komunikasi lainnya, yaitu ilmu
komunikasi antarpribadi, kemudian kelompok, dan komunikasi organisasi

Struktur organisasi stasiun penyiaran radio biasanya lebih sederhana. Stasiun radio
adalah institusi yang tergolong kecil sehingga pembagian kerjanya tidak terlampau
rumit. Secara umum struktur organisasi penyiaran radio paling atas terdiri dari direktur
utama dan manajer stasiun. Dibawahnya terdapat manajer level menengah seperti
manajer siaran, manajer pemasaran, manajer teknik, dan seterusnya. Manajer siaran
antara lain membawahi naskah dan lainnya. Manajer pemasaran membawahi tenaga
sales. Bagian teknik mengelola stabilitas peralatan teknis siaran selama 24 jam.

SDM bagi radio merupakan kebutuhan paling vital. Sebuah radio berdiri diawali oleh
kemauan sekelompok SDM, untuk bekerjasama, berkiprah dengan menggunakan
kemampuan masing-masing ke dalam dunia penyiaran (broadcasting). Kalau radio bisa
dianalogikan sebagai bus kota, maka SDM radio adalah sopir dan kondekturnya. Tanpa
sopir dan juga kondektur, bus tidak akan berjalan (siaran), tidak mampu melintasi jalan
raya (frekuensi) dan melayani kebutuhan penumpang (pendengar). SDM yang berarti
sumber daya manusia, bukan bertumpu pada “MANUSIA” tapi keber”DAYA”-annya.
Manusia banyak secara kuantitas, tidak dengan sendirinya berkorelasi pada kekuatan
dan keberdayaan SDM sebagai vitalitas institusi radio.
D. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, “Radio Sebagai Sarana Media Massa”, AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi


Penyiaran Islam, Vol. 3, No. 2 Desember 2015, hlm 235-236

Malayu SP Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Gunung


Agung, 1989), hlm 22

Sondang P Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), hlm
93-101

Masduki, Manajemen SDM Radio Mahasiswa


(https://elmurobbie.files.wordpress.com/2008/09/sdmradio.pdf diakses pada 5 April
2022)

Husaini Abdullah, “Peranan Manajemen Sumberdaya Manusia dalam Organisasi”,


Jurnal Warta Edisi 51, Januari 2017 ISSN: 1829-7463

Materi In House Training 15 Juli 2001 Kerjasama Aliansi Jurnalistik Independent dan
Radio Mahasiswa GSH FM

Anda mungkin juga menyukai