8 FM PEKANBARU
DALAM PEMBENTUKAN CITRA PERUSAHAAN
Oleh:
PENDAHULUAN
Persepsi Peran adalah pandangan kita terhadap tindakan yang seharusnya dilakukan
pada situasi tertentu. Persepsi ini berdasarkan interpretasi atas sesuaty yang diyakini
tentang bagaimana seharusnya kita berperilaku.
b. Ekspektasi Peran
Ekspektasi peran merupakan sesuatu yang telah diyakini orang lain bagaimana
seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu. Sebagian besar perilaku seseorang
ditentukan oleh peran yang didefinisikan dalam konteks dimana orang tersebut
bertindak.
c. Konflik Peran
Saat seseorang berhadapan dengan ekspektasi peran yang berbeda, maka akan
menghasilkan konflik peran. Konflik ini akan muncul saat seseorang menyadari bahwa
syarat satu peran lebih berat untuk dipenuhi ketimbang peran lain.
2.2.1.2 Struktur Peran
Secara umum, struktur peran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Peran Formal
Peran formal merupakan peran yang nampak jelas, yaitu berbagai perilaku yang
sifatnya homogen. Contohnya dalam keluarga, suami/ ayah dan istri/ibu memiliki
peran sebagai provider (penyedia), pengatur rumah tangga, merawat anak, rekreasi,
dan lain-lain.
b. Peran Informal
Peran informal merupakan peran yang tertutup, yaitu suatu peran yang sifatnya implisit
(emosional) dan umumnya tidak terlihat di permukaan. Tujuan peran informal ini
adalah untuk pemenuhan kebutuhan emosional dan menjaga keseimbangan dalam
keluarga.
2.2.1.3 Jenis-jenis Peran
Menurut Soerjono Soekamto, adapun jenis-jenis peran adalah sebagai berikut:
a. Peran Aktif
Peran aktif adalah peran seseorang seutuhnya selalu aktif dalam tindakannya pada
suatu organisasi. Hal tersebut dapat dilihat atau diukur dari kehadirannya dan
kontribusinya terhadap suatu organisasi.
b. Peran Partisipasif
Peran partisipasif adalah peran yang dilakukan seseorang berdasarkan kebutuhan atau
hanya pada saat tertentu saja.
c. Peran Pasif
Peran pasif adalah suatu peran yang tidak dilaksanakan oleh individu. Artinya, peran
pasif hanya dipakai sebagai simbol dalam kondisi tertentu di dalam kehidupan
masyarakat.
2.2.2 Penyiar radio
Penyiar radio (juga dikenal sebagai presenter radio atau radio jockey) adalah petugas
penyiaran radio yang menyiarkan suaranya melalui transmisi radio. Seorang penyiar
radio memperkenalkan dan membahas berbagai hal seperti musik, mengadakan
wawancara yang turut melibatkan panggilan pendengar, atau menyampaikan berita,
ramalan cuaca, perkembangan olahraga atau informasi lalu lintas.
2.2.2.1 Tugas Penyiar Radio
1. Membawakan acara program siaran radio, seperti musik, berita, olahraga, dan iklan
2. Memperkenalkan dan mewawancarai tamu untuk diskusi dalam program siaran
3. Mengumumkan informasi jadwal stasiun radio (jadwal program, jeda untuk iklan,
dan informasi layanan publik)
4. Melakukan riset topik untuk dibahas, dikomentari, dan didiskusikan selama program
siaran berjalan
5. Membaca naskah/skrip yang sudah disiapkan di acara radio
6. Memperkenalkan program acara yang selanjutnya dan memandu pendengar untuk
mendengarkannya
7. Mengomentari berita penting
8. Membacakan pesan dan menerima telepon dari pendengar (kirim-kirim salam,
request lagu, atau menjawab pertanyaan)
2.2.2.2 Skill Penyiar Radio
1. Keterampilan Berbicara
2. Kemampuan technical (mengoperasikan peralatan siaran)
3. Up-to date dan berwawasan luas
4. Interpersonal skills
5. Keterampilan problem solving
6. Kemampuan research
7. Percaya diri
2.2.3 Citra
Menurut Bill Canton dalam Sukatendel (1990:111) adalah kesan, perasaan,
gambaran dari public terhadap perusahaan. Kesan yang dengan sengaja diciptakan
dari suatu obyek, orang atau organisasi. (Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007: 111-
112). Bertolak dari pengertian tersebut, Sukatendel dalam Soemirat dan Elvinaro
Ardianto (2007:112), berpendapat bahwa citra itu dengan sengaja perlu diciptakan
agar bernilai
Positif.
2.2.3.1 Jenis-jenis Citra
Frank Jefkins dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2007:117), membagi citra
dalam beberapa jenis, antara lain:
a. mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra) manjemen
terhadap public eksternal dalam melihat perusahaannya.
b. The current image (citra masih berlaku/hangat), yaitu citra yang
terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau
menyangkut miskinnya informasi dan pemahanman publik. Eksternal.
Citra ini bisa saja bertentangan dengan mirror image.
c. wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan
pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang
baru sebelum public eksternal memperoleh informasi secara lengkap.
d. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu,
kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk
citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh
organisasi atau perusahaan.
e. Citra perusahaan/ corporate image Adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan. Jadi bukan citra atas produk atau pelayanannya. Citra
perusahaan ini terbentuk oleh beberapa hal. Hal-hal positif yang dapat
meningkatkan citra antara lain adalah reputasi (nama baik) perusahaan,
kesediaan memikul perusahaan, tanggung jawabyang besar melalui
kegiatan-kegiatan perilaku manajemen dan sebagainya.
Yaitu suatu keyakinan diri individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan
timbul apabila individu telah mengerti rangsangan tersebut, sehingga
individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup yang dapat
mempengaruhi perkembangan informasinya.
3. Motif.
Adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
Individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan.
4. Sikap
Penggambaran
Citra
Citra Perusahaan
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Metode Penelitian
b. Wawancara
Wawancara adalah sebuah teknik pengumpulan data dan informasi
dengan cara melakukan interview langsung kepada pihak yang
berkepentingan dalam keperluan peneliti untuk mendapatkan data dan
informasi, yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan.
3.5 Keabsahan Data
Dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan
triangulasi.Menurut Menurut Sugiyono (2015:83) triangulasi data merupakan
teknik pengumpulan data yang sifatnya menggabungkan berbagai data dan
sumber yang telah ada.