Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TUJUAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Komunikasi Pemerintahan

Dosen Pengampu :

Dr. H. Muhammad Suhardi, SH., MH.

Disusun Oleh :

M. Naufal Athallah ( 32.0260)

M. Rifdan Nabil Irawan ( 32.0456)

Kelas : J4

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PUBLIK

FAKULTAS PERLINDUNGAN MASYARAKAT

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tujuan dan Fungsi Komunikasi
Pemerintahan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Komunikasi Pemerintahan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Tujuan dan Fungsi Komunikasi Pemerintahan bagi para pembaca dan juga bagi
penyusun.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Muhammad Suhardi, SH., MH., selaku
dosen mata kuliah Komunikasi Pemerintahan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya pelajari.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Praya, 27 Agustus 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komunikasi ialah cara seseorang atau kelompok berinteraksi dengan individu atau
kelompok lainnya yang saling bertukar informasi. Komunikasi sangat berperan dalam organisasi,
karena komunikasi ialah kunci dalam organisasi atau kelompok untuk saling bekerja sama agar
mencapai suatu tujuan dengan baik.

Salah satu pengertian menyebutkan bahwa koordinasi merupakan aktifitas dan fungsi
manajemen yang dilakukan untuk mengusahakan terjadinya kerjasama yang selaras dan tertib
mengarah pada tercapainya tujuan organisasi secara menyeluruh

Komunikasi antar anggota yang baik di dalam suatu organisasi dapat berdampak pula
pada lingkungan organisasi yang positif sehingga dapat memberikan akibat yang positif pula
bagi proses organisasi tersebut berjalan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
organisasi tersebut sehingga dapat terukur dengan tepat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi ?

2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi pemerintahan ?

3. Apa fungsi komunikasi pemerintahan ?

4. Apa tujuan komunikasi pemerintahan ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi


3. Untuk mengatahui apa fungsi komunikasi pemerintahan

4. Untuk mengetahui apa tujuan komunikasi pemerintahan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Bentuk dan Sistem Pemerintahan Singapura

Singapura merupakan salah satu negara yang berbentuk republik parlementer di wilayah
Asia Tenggara. Negara ini dipimpin oleh Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan dan
Presiden sebagai kepala negara.

Sistem pemerintahan di Singapura dimodelkan setelah sistem Westminster. Secara


umum, model pemerintahan Singapura terbagi menjadi tiga cabang terpisah meliputi: Legislatif
(terdiri dari Presiden dan Parlemen), Eksekutif (terdiri dari Menteri Kabinet dan pemegang
jabatan yang dipimpin oleh Perdana Menteri), dan Yudikatif atau Kehakiman.

Pengertian Republik Parlementer sebagai sistem pemerintahan adalah suatu sistem


dimana pemerintahan yang dijalankan bertanggung jawab pada parlemen atau legislatif. Kepala
pemerintahan pada republik parlementer Singapura adalah Perdana Menteri. Sementara kepala
negaranya adalah presiden sama seperti Indonesia.

Kabinet membentuk kekuasaan eksekutif dan bertanggung jawab kepada parlemen.


Kabinet terdiri dari anggota parlemen dan dipimpin oleh seorang perdana menteri. Perdana
menteri merupakan kepala pemerintahan. Perdana menteri dipilih oleh parlemen. Sedangkan
anggota kabinet—yang juga dikenal sebagai menteri—diangkat oleh presiden atas saran dari
perdana menteri. Kabinet di Singapura secara kolektif memutuskan kebijakan pemerintah dan
memiliki pengaruh atas pembuatan hukum dengan mengajukan rancangan.

2.2. Sejarah Berdirinya Singapura


Dalam perjalanan pergi berburu pada suatu pulau di lepas pantai Sumatra, Sang Nila Utama
melihat seekor rusa dan mengejarnya, kemudian mendaki sebuah batu besar, ketika mencapai
puncak, ia memandang ke seberang laut dan melihat pulau lain dengan pantai berpasir yang
memiliki penampilan selembar kain putih. Ia diberitahu salah satu menterinya bahwa itu adalah
pulau Temasek.

Kemudian ketika mendarat pulau tersebut. Tiba-tiba, ia melihat seekor binatang aneh dengan
tubuh merah, kepala hitam dan putih payudara. Itu adalah hewan yang tampan dan bergerak
dengan kecepatan tinggi seperti menghilang ke hutan. Dia bertanya menteri kepala binatang apa
itu, dan diberitahu bahwa ini mungkin adalah seekor singa. Ia senang dan percaya menjadi
pertanda baik, kemudian memutuskan untuk membangun kota baru di Temasek. Kota ini diberi
nama Singapura yang berarti Kota Singa.

Politik di Singapura telah didominasi oleh People’s Action Party (PAP) sejak pemilihan
umum 1959 ketika Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri pertama Singapura (ketika
Singapura memiliki pemerintahan sendiri dalam Kerajaan Inggris). PAP telah menguasai
pemerintahan dan memenangkan setiap pemilu sejak itu. Singapura meninggalkan
Persemakmuran Inggris pada tahun 1963 untuk bergabung dengan Federasi Malaysia, namun
diusir dari Federasi pada tahun 1965 setelah Lee Kuan Yew tidak setuju dengan pemerintah
federal di Kuala Lumpur. Analisa dari politik luar negeri dan beberapa partai oposisi termasuk
Workers’ Party of Singapore dan Singapore Democratic Party (SDP) berpendapat bahwa
Singapura secara de facto merupakan negara dengan satu partai.

Secara umum, tujuan komunikasi adalah Supaya yang disampaikan komunikator dapat
dimengerti oleh komunikan. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka komunikator perlu
menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin.  Agar dapat memahami
orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu dapat memahami individu yang lain
dengan kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain.  Agar pendapat kita diterima
orang lain. Komunikasi dan pendekatan persuasif merupakan cara agar gagasan kita diterima
oleh orang lain.  Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan
pendekatan persuasif kita mampu membangun persamaan presepsi dengan orang kemudian
menggerakkannya sesuai keinginan kita. 

Jadi, tujuan komunikasi pemerintahan ialah untuk pemerintah baik itu antar sesama
apparat pemerintahan ataupun pemerintah terhadap masyarakat itu sendiri dapat terjalin dengan
baik tanpa misskomunikasi sehingga jalannya pemerintahan dapat terlaksana sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah itu sendiri.

2.3. Fungsi Komunikasi Pemerintahan

Dalam Fungsi komunikasi pemerintahan dibedakan menjadi 2: Pertama, to manage staff.


Fungsi ini merupakan fungsi komunikasi internal organisasi pemerintahan baik dalam bentuk
downward communication maupun upward communication. Fungsi ini merujuk pada konsep
komunikasi organisasional, yang didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam konteks
hubungan dan interaksi dalam sebuah organisasi. Organisasi adalah kumpulan (atau sistem)
individu yang secara bersama-sama, melalui suatu hirarkhi jabatan dan pembagian kerja,
berusaha mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua, to manage people. Fungsi ini merupakan fungsi
komunikasi pemerintahan yang mengarah pada komunikasi eksternal kepada publik / stakeholder
di luar organisasi pemerintahan.
Ada pula fungsi Komunikasi Pemerintahan yaitu sebagai berikut : Berbagai fungsi
komunikasi pemerintahan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kepada publik.
2. Menjelaskan dan mendukung suatu keputusan yang telah ditetapkan.
3. Mempertahankan nilai-nilai dan mempromosikan perilaku yang bertanggung
jawab.
4. Memfasilitasi dialog antara institusi dan warga negara.

Menurut informasi lain fungsi komunikasi ialah :


1. Mengatur Interaksi

Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa didalam komunikasi organisasi bukan hanya
komunikasi organisasi saja, ada komunikasi verbal dan nonverbal didalamnya. Mengatur
interaksi menggunakan pergeseran kontak mata, mengangkat alis, menggangukkan kepala ketika
merasa setuju. Semua hal itu mengungkapkan apa yang ingin kita katakan melalui gerakan atau
non verbal.
2. Melengkapi Informasi

Peran kelima yaitu, melalui komunikasi non verbal dalam komunikasi organisasi. Mampu
melengkapi sebuah informasi yang telah kita sampaikan. Contoh, kita telah mengatakan iya,
kemudian kita ikut menganggukkan kepala. Hal ini dilakukan secara spontan.

3. Mengekspresikan perasaan atau emosi

Peran ke enam yaitu, aspek- aspek emosional dari komunikasi biasanya dilakukan dengan cara
non verbal. Contoh : kita sangat akrab atau suka dengan seseorang maka tanpa disengaja kita
mampu tersenyum, duduk dekat dengannya, dan bisa memberi perhatian lebih kepadanya.

4. Mempermudah penyampaian pendapat

Dengan adanya komunikasi organisasi maka mempermudah para pelaku komunikasi atau
anggota- anggota yang ada dalam sebuah organisasi tersebut. Mempermudah mereka dalam
menyampaikan pesan, ide, atau informasi yang mereka miliki. Dan mempermudah dalam
kelancaran sebuah rapat dalam organisasi. Coba bayangkan, jika tidak ada komunikasi? Apakah
bisa terjadi rapat? Tidak mungkin bisa. Karena itulah betapa pentingnya komunikasi dalam
sebuah rapat. Karena komunikasi akan mempermudah antar anggota dalam menyampaikan
gagasan atau ide yang mereka miliki. Itulah peran kesembilan dari sebuah komunikasi dalam
organisasi.

5. Menghubungkan

Dengan adanya komunikasi dalam sebuah organisasi, maka dapat menghubungkan antar anggota
dalam sebuah kesatuan yang rukun. Menghubungkan antara atasan dengan bawahan. Yang akan
manjadi sebuah keselarasan dalam organisasi tersebut. Hubungan yang baik antar angota
merupakan kunci keberhasilannya sebuah organisasi. Mana mungkin dalam sebuah organisasi
yang berhasil, memiliki anggota yang saling bermusuhan. Walaupun ada perbedaan pendapat,
pastilah tidak sampai bermusuhan dengan sesama.

6. Menyelesaikan Tugas dengan Baik


Setiap organisasi pasti memiliki anggota- anggotanya yang telah diberikan tugas atau amanah.
Contohnya bendahara, yang bertugas menjadi koordinator keuangan. Nah dengan adanya
komunikasi organisasi, maka membantu seorang bendahara dalam menyelesaikan tugasnya. Ia
bisa meminta bantuan atau saran kepada ketua untuk menyelesaikan tugas yang diamanahkan
kepadanya. Dengan cara konsultasi kepada ketua, itu merupakan bentuk dari komunikasi
organisasi, seorang bawahan dengan atasannya.

7. Memecahkan Persoalan

Setiap organisasi pasti memiliki sebuah persoalan yang harus segera ditangani. Cara
memecahkan masalah tersebut adalah dengan adanya komunikasi dan juga koordinasi. Dapat
diselesaikan dengan masing- masing anggota menyampaikan pendapat dalam sebuah forum atau
rapat kerja. Komunikasi yang baik antar anggota sangatlah penting. Agar tidak terjadinya
permusuhan antar anggota dalam sebuah organisasi.

Seperti kita ketahui bersama bahwa komunikasi organisasi bisa dilakukan oleh antar pihak
pengurus organisasi, antar anggota organisasi maupun antara pengurus dengan anggota
organisasi. Oleh sebab itu, secara Teori Komunikasi Organisasi haruslah dilakukan dengan
mengikuti setiap Pola Komunikasi Organisasi yang ada. Selain pola komunikasi yang digunakan
berguna untuk membuat Konsep Dasar Komunikasi Organisasi serta Proses Komunikasi dalam
Organisasi menjadi lebih baik, Hambatan Komunikasi Organisasi yang mungkin saja terjadi
dapat dihindarkan dan diminimalisir.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi komunikasi ialah kegiatan yang ada dalam sebuah organisasi yang berperan dalam
manajemen karena komunikasi yang baik dalam suatu organisasi dapat berdampak baikpula bagi
manajemen organisasi itu sendiri, sehingga jalannya kegiatan organisasi tersebut dapat berjalan
dengan baik tanpa hambatan dan proses menuju tujuan yang telah ditetapkan dapat terlaksana
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Dian Eka Rahmawati, 2020, Modul Praktikum Komunikasi PemerIstimeea Daerah Istimewa
Yogyakarta: The Journal Publishing, Halaman 1 - 4

Anda mungkin juga menyukai