KOMUNIKASI PEMERINTAHAN
Disusun Oleh :
KOMUNIKASI PEMERINTAHAN
Disusun Oleh :
KOMUNIKASI PEMERINTAHAN
Disusun Oleh :
KOMUNIKASI PEMERINTAHAN
Disusun Oleh :
KOMUNIKASI PEMERINTAHAN
Disusun Oleh :
Dari hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa ada delapan karakteristik yang
seharusnya berlaku pada banyak jenis organisasi termasuk pemerintahan, yaitu
BAB 2
KAJIAN TEORITIS KOMUNIKASI
A. Pengertian dan makna hakiki komunikasi
Dari berbagai pernyataan dan definisi dari para ahli dapat dikemukakan secara umum,
bahwa
komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia mengenai isi pikiran dan atau
perasaannya
Dari pemaknaan komunikasi tersebut bila dikaitkan dengan sistem pemerintahan yang
sedang sistem pemerintahan yang sedang dikembangkan di Indonesia, yakni
mengedepankan sistem desentralisasi, bahkan ada desentralisasi dengan otonomi
khusus, artinya setiap daerah kabupaten/kota memiliki hak dan wewenang mulai dari
merencanakan, melaksanakan, melakukan pengawasan dna evaluasi hasil kegiatan
yang dilakukan, maka prediksi persoalan komunikasi ke depan akan semakin
problematis untuk konteks negara kesatuan.
1. Fungsi komunikasi
Komunikasi merupakan dasar bagi semua interaksi manusia, termasuk di
dalamnya interaksi kelompok oleh sebab itu komunikasi dikatakan memiliki peran
dominan dalam kehidupan manusia, sehingga fungsi komunikasi adalah mencapai
tujuan peran tersebut antara lain:
BAB 3
HUBUNGAN MANUSIAWI
A. Pengertian Hubungan Manusiawi
Ditinjau dari kajian ilmu komunikasi, hubungan manusiawi termasuk dalam ranah
komunikasi antarpersona (interpersonal communication). Karena interaksi antar manusia
terjadi antara dua orang atau lebih dan berlangsung secara dialogis. Pernyataan bahwa
hubungan manusiawi termasuk ranah komunikasi antarpersona dipertegas oleh Edward C.
Lindeman, dalam bukunya yang berjudul The Democratic Way of Life, bahwa hubungan
manusiawi adalah "komunikasi antarpersona untuk membuat orang lain mengerti dan menaruh
simpati". William James seorang ahli ilmu jiwa dari Harvard University, Amerika Serikat
menyatakan bahwa "tiap manusia dalam hati kecilnya ingin dihargai dan dihormati, orang akan
menaruhSimpati jika dirinya dihargai".hubungan manusiawi adalah interaksi orang-orang
mengarah kepada visi pemerintahan dan suasana kerja yang mampu memotivasi mereka untuk
mampu bekerja secara produktif dengan perasaan puas, baik secara dikaitkan dengan
pemerintahan yang memiliki tugas dan tanekonomis, psikologis maupun secara social.
Hubungan manusiawi dalam pemerintahan tampak jelas diuraikan oleh Riyass Rasyid
(1997:15), yang mengemukakan, "... pemerintahan sebagai seni dan ilmu pengelolaan
kekuasaan sudah hadir sejak awal kehidupan manusia. Hubungan manusiawi dalam praktek
pemerintahan telah banyak dipelajari dan diteliti terutama di negara-negara maju, sebab factor
manusia dari dulu sampai saat inipun merupakan faktor dominan, karena manusia memiliki
pengaruh kuat pada usaha pencapaian tujuan organisasi, maupun dapat memperlambat bahkan
menghambat pencapaian tujuan pemerintahan. .Secara etimologis "hubungan manusiawi"
merupakan kata Human Relations, yang dapat diterjemahkan sebagai hubungan manusiawi,
dan ada juga yang menafsirkannya sebagai interaksi manusia atau hubungan manusia, namun
ditinjau dari sisi makna keduanya terdapat perbedaan. Pengertian hubungan manusiawi dapat
dilihat secara makro dan secara mikro. Secara makro hubungan manusiawi diartikan dalam
bentuk hubungan yang lebih luas. Dan hubungan manusiawi secara mikrodiamati dalam bentuk
hubungan yang sempi.ubungan manusiawi dalam arti luas dapat diamati melalui interaksi indra
seseorang dengan orang lain secara konfrehensif. Artinya hubungan antar manusia itu dilihat
secara luas mencakup berbagai bidang kehidupan bisa di rumah, di kantor, di pasar, di kampus,
diungan antaran, di dalam bus atau kereta dan dalam kegiatan apapun.
Dalam mengadakan komunikasi dengan orang lain, ada beberapa hal yang dapat
mengganggu proses komunikai :
Unsur dasar suatu system komunikasi manusia dapat dicermati ketika seseorang
sedang berkomunikasi, berusaha untuk dan mengharapkan berkomunikasi dengna
lingkungan.
Komunikasi personal mengacu kepada proses mental yang mengatur diri sendiri
dalam dan dengan lingkungan social budayanya, dengan cara mengembangkan cara-
cara melihat, mendengar, memahami, dan berperilaku terhadap objek dan orang-orang
dalam lingkungan.
Proses akulturasi banyak berkaitan dengan upaya menyesuaikan diri dengan ada
menerima pola-pola dan aturan-aturan komunikasi dominan yang ada pada masyarakat
pribumi. Keterampilan komunikasi pendatang dan penduduk asli pada gilirannya akan
mempermudah penyesuaian diri, sekaligus mempercepat terjadinya akulturasi terhadap
kedua kepentingan tersebut.
BAB 5
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KELOMPOK
BAB 7
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI PEMERINTAHAN
Supervisor
Aktivitas komunikasi yang dilancarkan oleh anggota organisasi dalam hubungan kerja,
pada umumnya bertujuan untuk:
1) meningkatkan hubungan kerja dan kerjasama yang baik antar individu dan antar unit
organisasi;
2) mengetahui sedini mungkin masalah yang timbul;
3) mengurangi aspek negatif;
4) mendorong semangat kerja. (Gondokusumo, 1980:2)
Hakikat jaringan kerja adalah suatu pola saluran komunikasi pesan-pesan dari suatu
kelompok ke kelompok lain atau antara anggota dalam satu kelompok. Jaringan komunikasi
yang muncul dapat secara terpusat, menyebar, sekuensial, dan resiprokal.
Arus komunikasi dalam proses komunikasi bervariasi, antara lain:
a. Komunikasi vertikal, komunikasi dimana arus informasi dalam organisasi mengalir
dari superior ke supervisor hingga subordinasi atau dari orang pada jenjang hierarki
paling tinggi ke jenjang hierarki paling rendah.
b. Komunikasi horizontal, komunikasi yang menunjukan arus informasi di antara
orang-orang sejawat (peers) pada tingkat hierarki yang sama dalam organisasi.
c. Komunikasi diagonal, komunikasi dimana arus informasi mengalir di antara orang
pada tingkat hierarki organisasi tidak sama; atau interaksi antar departemental.
Bagaimanapun bentuk system dan proses komunikasi yang berlangsung, pada hakekatnya
pesan disampaikan lewat media, baik komunikasi tertulis maupun komunikasi lisan atau
verbal.
Proses komunikasi dikaitkan dengan masalah hubungan manusia secara umum, dibedakan
dalam pengertian luas dan sempit, hubungan dalam arti luas menunjukkan interaksi seseorang
dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam semua sector kehidupan. Dalam arti sempit
proses komunikasi, merupakan interaksi antara seseorang dengan orang lain, tetapi terbatas
pada situasi kerja dan dalam organisai (Rogers & Rogers, 1975).
Dalam organisasi dikenal juga komunikasi formal dan komunikasi informal. Komunikasi
formal adalah komunikasi yang cenderung memperlihatkan komunikasi tugas, yakni
komunikasi antara bawahan dan atasan atau sebaliknya. Komunikasi informal pada umumnya
tidak mengikuti jalur hierarki organisasi dan otoritas. Akan tetapi merupakan saluran
komunikasi yang tidak direncanakan oleh superior.
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, perlu dilakukan tindakan-tindakan
sebagaimana dikemukakan oleh Gibson, (1984:14) sebagai berikut:
1. Mengadakan tindakan langsung (following up);
2. Mengatur arus informasi (regulating information flow);
3. Memanfaatkan umpan balik (utilizing feedback);
4. Penghayatan (empathy);
5. Pengulangan (repetition);
6. Mendorong saling mempercayai (encouraging mutual trust);
7. Penetapan waktu secara efektif (effective timing);
8. Menyederhanakan Bahasa;
9. Mendengarkan secara efektif;
10. Memanfaatkan selentingan.
Dalam organisasi apapun sebaiknya dikembangkan komunikasi dua arah, dimana masing-
masing pihak saling berinteraksi dalam mencari kesepahaman tindakan. Millett J.J. (dalam
Arifin Abdurachman, 1971:80) mengemukakan,
Dalam menjalankan aktivitas penerangan dan sebagainya digunakan suatu system
komunikasi yang cocok yakni tergantung pada:
- Keadaan yang menerima komunikasi, artinya komunikator harus dapat memahami
keadaan komunikan secara keseluruhan.
- Adanya alat-alat komunikasi mencukupi, berkaitan dengan terjaminnya kerahasiaan isi
pesan komunikasi dapat diterima tepat pada waktunuya dan dalam keadaan utuh tanpa
kekurangan sesuatu.
Dengan demikian komunikasi yang cocok adalah komunikasi yang dilakukan sendiri oleh
pemberi dan penerima informasi langsung bertatap muka tanpa alat teknis.