Anda di halaman 1dari 19

MODUL PERKULIAHAN

PENGANTAR PUBLIC RELATIONS


Judul :

Hubungan & signifikansi konsep PR & Ilmu Komunikasi

Sub Judul:
1. Ilmu Komunikasi
2. Ilmu Public Relations
3. Hubungan & signifikansi konsep PR & Ilmu Komunikasi:

Tatap Muka

02

ABSTRAK TUJUAN
Mahasiswa memiliki 1. Mampu memahami dan
pemahaman mengenai Konsep menjelaskan tentang
ilmu komunikasi, ilmu public Hubungan & signifikansi
relations dan hubungan di antara konsep PR & Ilmu
kedua nya Komunikasi. Ketepatan
dalam mendeskripsikan
konsep2 dan definisi PR

2. Perbedaan dan
Persamaan Terminologi PR,
dengan periklanan,
pemasaran, promosi
penjualan dan propaganda
1. Pengertian Komunikasi
Sebelum menjelaskan mengenai apa itu PR/Humas, maka perlu diuraikan terlebih dahulu
pengertian komunikasi. Komunikasi merupakan kegiatan yang sudah di lakukan oleh
manusia sejak lahir. Bentuk dan cara berkomunikasi pun dapat berubah di sesuaikan
dengan perubahan atau fenomena yang sedang terjadi di masyarakat sebagai pelaku
utama dari kegiatan komunikasi terjadi

Menurut Prof. Dr. Onong Uchyana,

1. Pengertian secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin
Communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Arti Communis adalah sama ,
dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal.
2. Pengertian secara terminologis, berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain.
3. Pengertian komunikasi secara paradigmatis, adalah proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. (Onong: 2000:h.3-5).
Dimana Komunikasi merupakan bagian paling mendasar dalam kehidupan manusia yang

memungkinkan manusia membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai

panduan untuk menafsirkan situasi yang mereka hadapi, dengan komunikasi, manusia mempelajari

dan menerapkan cara-cara untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan sosial (Mulyana, dalam

Ramadanty, 2014). Pengertian mengenai komunikasi ini menegaskan bahwa komunikasi

merupakan penyampaian dan pemahaman suatu maksud. Jika tidak ada informasi atau ide yang

disampaikan, komunikasi tidak terjadi. Agar komunikasi berhasil, maksud harus ditanamkan dan

dipahami.

Menurut Robbins dan Coulter dalam Ramadanty (2014), bahwa terdapat

empat fungsi utama komunikasi adalah sebagai berikut:

a. Kontrol

Dimana komunikasi bertindak sebagai kontrol perilaku anggota dalam

berbagai cara.
b. Motivasi

mendorong motivasi dengan menjelaskan apa yang harus diselesaikan,

seberapa baik dilakukan dan apa yang dapat dilakukan

c. Ekspresi emosional

Dimana komunikasi yang terjadi di dalam kelompok adalah mekanisme

fundamental di mana anggotanya berbagi rasa. Komunikasi memberikan

penyaluran perasaan bagi ekspresi emosional dan untuk memenuhi

kebutuhan sosial.

d. Informasi

Dimana individu dan kelompok memerlukan informasi untuk menyelesaikan

sesuatu dalam organisasi. Komunikasi menyediakan informasi tersebut.

Diperkuat oleh Benard Berelson dan Garry A. Stainer dalam Ruslan (2013)

mendefinisikan komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi,

keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-

kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya

biasanya dinamakan komunikasi. Sedangkan definisi serupa didukung oleh

pernyataan dari pakar lainnya. Menurut pendapat tentang komunikasi dari berbagai

ahli di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan wadah untuk

melakukan interaksi dengan orang lain seperti pemberitahuan, pembicaraan,

percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Komunikasi memiliki beberapa

unsur agar bisa berjalan sesuai fungsinya. Berikut merupakan unsur – unsur di

dalam komunikasi sehingga suatu kegiatan komunikasi bisa terjadi adalah sbb

1. Sumber
pihak yang menyampaikan atau mengirim pesan kepada penerima. Sumber sering

disebut dengan komunikator atau sender.

2. Pesan

Pernyataan yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pernyataan bisa dalam

bentuk verbal (bahasa tertulis atau lisan) maupun nonverbal (isyarat) yang bisa

dimengerti oleh penerima. Pesan biasa disebut dengan message atau information.

3. Saluran atau media

Alat yang digunakan untuk memindahan pesan dari sumber kepada penerima.

Pengertian media bisa berupa benda untuk memindahkan pesan dari komunikator ke

penerima pesan seperti telepon, surat, email atau saluran seperti kelompok atau

organisasi masyarakat. Bisa juga berupa media alternatif seperti poster, brosur atau

buletin.

4. Penerima

Pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh komunikator. Biasa disebut

juga dengan receiver.

5. Efek

Pengaruh ialah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh

penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa juga diartikan

perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan

seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

6. Umpan balik (feedback)

Tanggapan yang diberikan oleh penerima sebagai akibat penerimaan pesan dari

sumber.

7. Lingkungan
Situasi yang memengaruhi jalannya komunikasi. Lingkungan dapat diartikan dalam

bentuk fisik, sosial budaya, psikologis, dan dimensi waktu.

Melalui unsur-unsur tersebut suatu individu atau kelompok bisa melakukan kegiatan komunikasi
dengan individua atau kelompok lainnya. Komunikasi sebagai ilmu pengetahuan memiliki fungsi
yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam
interaksi antar sesama.

Bidang kajian komunikasi meliputi komunikasi sosial, komunikasi organisasi, komunikasi


perusahaan, komunikasi politik, komunikasi internasional, komunikasi antar budaya, komunikasi
pembangunan, komunikasi lingkungan dan komunikasi tradisional. Dalam konteks Public
Relations, bidang kajian komunikasinya adalah komunikasi organisasi.

Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Redding & Sanborn yang dikutip dari Arni
Muhammad adalah: pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks.
Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan
persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan,
komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan ke atasan, komunikasi horizontal atau
komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatannya dalam organisasi, keterampilan
berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program.
(Muhammad: 2004: 65)

Masih di buku yang sama, Katz & Kahn mengemukakan komunikasi organisasi merupakan
arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Sedangkan
Zelko dan Dance mengemukakan komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling
bergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal
adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri, komunikasi atasan kepada bawahan, komunikasi
bawahan kepada atasan, komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatannya. Sedangkan
komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi kepada lingkungan luarnya
seperti konsumen, masyarakat umum dan lainnya. (Muhammad: 2004: 65-66)

Di dalam komunikasi organisasi tersebut, memiliki obyek studi atau metode komunikasi
yakni Public Relations atau Hubungan Masyarakat (Humas).

2. PUBLIC RELATIONS
Hubungan Masyarakat atau Public relations merupakan suatu proses yang melibatkan banyak
aspek yang luas dan penting. Termasuk riset dan analisis, pembuatan kebijakan, pemprograman,
komunikasi dan umpan balik dari berbagai macam publik. Public relations sudah menjadi
profesi di bidang komunikasi yaitu profesi sebagai Public Relations Officer (PRO/penjabat
humas) di lembaga atau perusahaan; sebagai konsultan public relations, yakni event organizer
(penyelenggara berbagai acara dari lembaga atau perusahaan yang menjadi klien-nya); research
for public relations (konsultan bidang penelitian public relations); trainer for public relations
(konsultan untuk public relations); crisis public relations, crisis communications, krisis
manajemen (konsultan untuk menangani krisis public relations, krisis komunikasi dan krisis
manajemen); advertising designer (perancang iklan untuk kegiatan public relations); expert of
public relations (tenaga ahli di kementrian, perusahaan dan organisasi nirlaba, media); dan
sebagainya.
Saat ini hampir setiap perusahan memiliki Public Relations. Hal tersebut ditandai dengan
banyaknya peminat untuk profesi tersebut. Perusahan mengenali Public Relations sebagai
hubungan masyarakat atau humas. Maka Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang
sebenarnya, terlepas dari apakah itu buruk, baik atau tanpa pengaruh yang jelas. Public
Relations harus mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga
reputasi atau citra perusahaan yang diwakilinya. Menurut Scott M. Cutlip, Allen H. Center,
Glen M. Broom (2000) Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasi,
membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara
organisasi dengan berbagai publik yang menjadi penentu kesuksesan dan kegagalan.
Dapat dilihat dari berbagai pendapat di atas Public Relations memiliki arti yang sangat luas dan
dengan pendapat yang berbeda-beda. Maka dapat disimpulkan bahwa Public Relations
merupakan manajemen organisasi perusahaan yang berfungsi untuk membangun hubungan baik
antara organisasi yang diwakilinya dengan publik yang tujuan mendapatkan opini positif dari
masyarakat sekitarnya. Public Relations memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan oleh
perusahaan untuk membangun citra positif dan membantu masyarakat demi memperoleh
manfaat bersama

Menurut Cutlip, Center dan Glen Broom :

Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan


hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Cutlip, Center & Broom: 2009: 6)
Sebelumnya, Cutlip juga mengutip salah satu news letter yakni fungsi manajemen yang
mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan prosedur individual dan
organisasi yang punya kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi
dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik. (Cutlip, Center & Broom: 2009:
5)

Definisi di atas, menunjukkan bahwa PR merupakan bagian dalam suatu organisasi . Oleh
karena itu, PR juga memiliki fungsi yang mampu mendukung tujuan- tujuan organisasi. PR
berupaya mensosialisasi kegiatan-kegiatan organisasi serta memperoleh dukungan sepenuhnya
dari publik yang berkepentingan terhadap kegiatan tersebut.

PR menurut Frank Jefkins:

PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar,
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik
yang berlandaskan pada saling pengertian. (Jefkins: 2003: 10)

Menurut The International Public Relations Assosiation (IPRA) PR adalah fungsi dari
manajemen dari budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan terencana, dengan mana
organisasi-organisasi dan lembaga-lembaganya yang bersifat umum dan pribadi berusaha
memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut
pautnya atau yang mungkin ada sangkut pautnya dengan menilai pendapat umum diantara mereka
dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan kepentingan
bersama yang bersifat efisien, dengan melancarkan informasi yang terencana dan tersebar luas.
(Uchyana: 2002: 134)
Dalam buku yang sama dikemukakan pula definisi dari The British Institute of Public
Relations : Upaya yang mantap, berencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan
membina pengertian bersama antara organisasi dengan khalayaknya. (Uchyana: 2002: 134)
Menurut Onong Uchyana dari pendapat di atas, maka terdapat tiga fungsi praktek PR
yakni:

a. Mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan organisasi
b. Menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat umum
c. Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum. (Uchyana: 2002: 134-135)
PR juga dapat ditelaah dari dua pengertian di bawah ini yakni sebagai Technique of Communication dan
state of being.

Sebagai technique of communication, kegiatan PR pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi.


Kegiatan komunikasi ini bisa dilakukan oleh siapapun yang ada dalam organisasi. Kegiatan PR
mempunyai ciri-ciri tertentu yang disebabkan oleh fungsi

PR, sifat organisasi, sifat-sifat manusia yang terlibat, faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi, dan
sebagainya. Ciri kegiatan PR adalah komunikasi timbal balik atau two-way traffic communication) baik
yang berjalan sendiri atau dipaksakan untuk berjalan dan memperoleh feed back. (Uchyana: 2002: 132-
133)

Adapun ciri lengkapnya adalah:

a. Komunikasi yang dilancarkan berlangsung dua arah secara timbal balik


b. Kegiatan yang dilakukan adalah penyebaran informasi, penggiatan persuasi dan pengkajian
pendapat umum
c. Tujuan yang dituju adalah tujuan organisasi
d. Sasaran yang dituju adalah khalayak di dalam dan di luar organisasi’
d. Effek yang diharapkan adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara organisasi dan
khalayak (Uchyana: 2002: 132)
Sebagai state of being;keadaan wujud yang merupakan wahana kegiatan hubungan masyarakat dalam
bentuk biro, bagian, seksi, urusan, dan lain-lain. Penggunaan istilah itu tergantung struktur organisasi
dimana PR berada. (Uchyana: 2002: 134-135)

Melihat fungsi Public Relations (Humas) sebagaimana disebutkan di atas maka ada 4 persyaratan dasar
yang harus dipenuhi saat Humas menjalankan tugasnya.

Persyaratan tersebut adalah:

 Kemampuan mengamati dan menganalisis persoalan


 Kemampuan menarik perhatian
 Kemampuan mempengaruhi pendapat
 Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling percaya
 PR sebagai Metode Komunikasi

PR sebagai metode komunikasi, posisinya sama dengan metode komunikasi lainnya


yakni jurnalistik (journalism), Periklanan (advertising), Pameran, Publisitas,
propaganda, perang urat syaraf, penerangan.

a) Jurnalistik menurut Onong Uchyana Effendy:

Suatu pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak dari mulai peliputan
sampai penyebarannya kepada masyarakat Hal-hal yang menarik minat

jurnalistik adalah surat kabar, majalah, radio, televisi. Wartawan adalah orang yang menjalankan
kegiatan jurnalistik

PR/Humas tidak sepenuhnya menjalankan kegiatan jurnalistik, namun demikian dapat


memanfaatkan media jurnalistik dalam melakukan komunikasi timbal balik dengan
khalayaknya (internal dan eksternal) yakni penyampaian informasi melalui wartawan ( siaran
pers, wawancara, konferensi pers dan bahan-bahan pendukung informasi) dan memperoleh feed
back atau tanggapan dari masyarakat melalui media (bentuknya surat pembaca, tulisan opini,
tajuk rencana, berita dan lain- lain ).

PR/Humas dapat melakukan kegiatan jurnalistik pada kegiatan pembuatan media


internal/eksternalnya yakni mulai dari pencarian topik, fakta, penulisan, penerbitan dan
penyebaran ke publik tertentu. Saat ini, media internal yang sekaligus berfungsi sebagai media
eksternal yang populer digunakan oleh perusahaan adalah website. Website perusahaan sering
juga digunakan untuk menulis pers release mengenai berbagai informasi perusahaan yang layak
untuk diberitakan dan penting bagi masyarakat umum.

Perbedaan PR dengan jurnalis (wartawan): Jurnalis profesi kesehariannya


menggali data dan fakta untuk kemudian disampaikan ke masyarakat melalui media massa
(cetak, elektronik dan on line). PR menggunakan media perusahaan dan menggunakan media
massa secara tidak langsung melalui berbagai event yang melibatkan jurnalis. Profesi jurnalis
dijalankan secara penuh. Sedangkan profesi PR hanya sebagian kecil sebagai jurnalis, yakni
ketika ia menyiapkan data dan fakta untuk media perusahaan baik dalam bentuk media cetak,
elektronik atau on line (website). Perbedaan media yang digunakan, jurnalis menggunakan
media massa secara langsung, sedangkan. Persamaannya, baik jurnalis dan PR sama-sama
harus memiliki kemampuan menulis berita atau informasi yang bernilai berita serta mengelola
isu-isu menarik untuk disajikan ke publik luas.

b) Periklanan menurut Institute of Practioners in Advertising (IPA)

Upaya penyampaian pesan penjualan yang sepersuasif mungkin kepada calon pembeli
yang paling tepat atas suatu produk berupa barang atau jasa tertentu dengan biaya yang
semurah-murahnya.
PR/HUMAS PERIKLANAN

Seluruh komunikasi dalam organisasi yang Bidang/fungsi pemasaran melalui kegiatan


menekankan pada pemberian informasi, kreatif pada bidang-bidang copywriting,
pendidikan dan penciptaan pemahaman melalui ilustrasi, lay-out, tipografi, scriptwriting, atau
pengetahuan. video.

Wujud biaya pembayaran penggunaan


Wujud biaya, gaji, biaya konsultasi
ruang iklan di media
berdasarkan penggunaan waktu
Iklan sebagai alat dalam pencapaian Iklan bertujuan untuk promosi produk dan
tujuan humas (image positif) meningkatkan penjualan.

Kegiatan Humas selalu dilakukan oleh semua Kegiatan periklanan tidak selalu dilakukan oleh
organisasi organisasi, seperti contoh pemadam kebaran
tidak menggunakan media iklan.

Kegiatan PR/Humas dapat dijalankan bersamaan dengan periklanan dalam rangka


mendidik pasar. Sebelum periklanan di lakukan, maka Humas dapat menyampaikan hal-hal
yang berkaitan dengan produk/jasa ( keberadaan, kegunaan ). Hal ini dilakukan apabila produk
atau jasa atau pasarnya, benar-benar baru, sehingga perlu dilakukan upaya mendidik pasar.
Bentuk kegiatan PR/Humas yang berkaitan dengan upaya mendidik pasar adalah dengan
publisitas. PR/Humas dapat juga menyampaikan media yang paling tepat yang dapat digunakan
oleh periklanan sesuai dengan khalayaknya. (Penentuan khalayak melalui riset pasar yang
dilakukan oleh pemasaran).

c) Publisitas: (menurut kamus Webster)

Informasi yang mempunyai nilai berita, yang bertujuan untuk memusatkan perhatian
terhadap suatu tempat, orang, atau suatu institusi yang biasanya dilakukan melalui penerbitan
umum .

Setiap informasi yang dikeluarkan biasanya adalah yang menyangkut kepentingan umum.
Informasi yang dimaksud adalah infromasi yang diperoleh para wartawan dari berbagai sumber
untuk kemudian di olah dan di muat, siarkan media massa ( surat kabar, majalah, radio dan
televisi). Salah satu sumber wartawan adalah haruslah berhubungan dengan kepentingan
umum atau kepentingan banyak orang serta memiliki nilai berita yaitu actual, penting, inovatif
dan sebagai nya .

Publisitas menurut F. Rachmadi:

Kegiatan untuk menceritakan kepada masyarakat luas tentang produk/jasa atau yang
berkaitan dengan suatu perusahaan/organisasi. Publisitas dapat menghasilkan image. Publisitas
biasanya dilakukan melalui hubungan dengan pers (media). Informasi yang disampaikan oleh
Humas kepada pers sebagai bahan publikasi, haruslah bersifat yang sesungguhnya dan
mengandung nilai berita (menyangkut kepentingan umum).

Frank Jefkins menjelaskan publisitas dalam konteks PR yakni segala informasi yang
berkaitan dengan organisasi dan menyangkut kepentingan masayarakat diceritakan ke
masyarakat luas melalui media massa serta merupakan hasil dari pers relations dengan
organisasi yang dalam hal ini diwakili oleh praktisi PR.

Publisitas menurut Frank Jefkins:

Adalah dampak dari penyampaian informasi. Dampak ini tidak bisa selamanya
dikendalikan . Publisitas di media massa ini memunculkan citra berdasarkan informasi tertentu.
Citra dari sesuatunya tidak selamanya mencerminkan kenyataan. Dengan demikian informasi
yang benar, akurat, tidak memihak, lengkap dan memadai penting bagi munculnya citra yang
sebenarnya.

Salahsatu kegiatan praktisi Humas dalam berkomunikasi dengan publiknya melalui


hubungan baik dengan media, atau aktivitas media relations. Tujuan media relationsnya
menghasilkan publikasi yang maksimal di media massa. Perbedaan publisitas dan PR adalah
publisitas penyampaian informasi secara langsung melalui media massa, sedangkan PR
menyampaikan informasi melalui wartawan, redaktur/editor dan kemudian dipublikasikan di
media massa, sehingga informasi yang disampaikan dapat dipublikasikan oleh media.

Pemasaran: (British/Chartered Institute of Marketing): adalah suatu proses


manajemen yang bertanggungjawab mengenali, mengantisipasi, dan memuaskan keinginan atau
kebutuhan pembeli demi meraih laba.

Aktivitas pemasaran lebih kepada komunikasi pemasaran yang terdiri dari 1.


periklanan, 2. promosi penjualan, 3. publisitas,4. penjualan perorangan. Tujuan akhirnya adalah
mencari keuntungan atau laba. Sementara PR tujuan akhirnya adalah memperoleh kepercayaan
dan dukungan stakholders. Bentuk dukungan stakeholders beragam sesuai dengan
kepentingannya

d) Promosi penjualan (Frank Jenfkins):


Terdiri dari aneka skema dan langkah jangka pendek-biasanya dilakukan tepat di tengah-
tengah penjualan atau dalam menanggapi tuntutan pasar secara langsung- dalam rangka
memperkenalkan produk baru serta mempertahankan dan mempertinggi tingkat atau volume
penjualan.

Contoh: penjualan dengan potongan harga, demonstrasi produk, pemberian hadiah kepada
konsumen melalui iklan di media., penjualan partai besar dan sebagainya. Tujuannya adalah
menghabiskan stock barang (cuci gudang).

Perbedaannya dengan PR, jika promosi adalah program jangka pendek, maka PR
program jangka panjang yang membutuhkan perencanaan dan tujuan akhirnya bisa di rasakan
setelah proses panjang. Promosi bertujuan memperoleh keuntungan maksimal, sedangkan PR
memperoleh reputasi positif atas produk atau corporate

Propaganda menurut Frank Jefkins:


Suatu usaha yang dilancarkan secara intensif dan berkesinambungan dengan tujuan
menggalang dukungan masal bagi suatu pendapat, kredo (paham), atau kepercayaan tertentu.

Pusat perhatian yang digunakan dalam propaganda adalah hati (perasaan) dan ingatan,
sehingga bahan propaganda bersifat emosional, intelektual, atau spritual seperti politik atau
agama yang biasanya mengundang kontroversi

Perbedaan Public Relations dan Propaganda


P PPpR/HuP PF
Propaganda
Informasi yang disampaikan sesuai fakta Apa yang disampaikan tidak konkret hanya
kepuasan batin.

Tujuan untuk informasi, pendidikan, dan Tujuannya untuk dukungan politis,


memberi pengertian kepada publik pencarian massa

Tidak memihak dan bebas dari Memihak pada orang-orang yang


kencenderungan memuji-muji sendiri melakukannya.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mendasar mengenai


pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan PR dengan aktivitas propaganda. Propaganda pada
umumnya yang seringkali dilakukan untuk tujuan-tujuan politis, pencarian massa dan seringkali
hanya untuk kepentingan golongan tertentu. Sementara kegiatan penyampaian informasi yang
dilakukan PR berdasarkan fakta yang konkrit serta dapat diverifikasikan oleh masyarakat. Fakta
yang disampaikan PR juga terkait dengan bentuk tanggungjawab sosial organisasi kepada
masyarakat luas.

Pada dasar nya penggunaan metode komunikasi dalam kegiatan public relations
adalah untuk menciptakan pengertian, dukungan dan image positif dari public nya baik internal
maupun eksternal.

Public Relations dan konvergensi

Muncul nya konvergensi seperti ada nya konvergensi media otomatis akan
memberikan efek berupa muncul nya media baru. Seperti hal nya kita telah mengetahui bahwa
pers/ media memiliki peranan utama dalam kehidupan masyarakat luas.media konvensional
seperti majalah, televise, radio tentu nya harus melihat peluang untuk dapat mengembangkan
bisnis nya mengikuti arus perubahan jaman seiring dengan perkembangan dunia digital. Dengan
era konvergensi ini, membuka ada nya integrase dalam penggunaan media sebagai salah satu
channel penting dalam kegiatan public relations. Integrase ini memiliki kemampuan
penyampain konten komunikasi yang lebih cepat beragam dan dinamis.

Posisi Public Relations dalam system tertutup ( closed system) dan system
terbuka ( open system)

System politik seperti di negara China yang menganut system politik tertutup
membuat peranan humas hanya sebagai penyampai informasi kebijakan kebijakan penguasa
kepada rakyat nya., system yang di buat demikian membuat pers sangat di control ruang lingkup
pekerjaannya yang hanya dapat menyampaikan informasi satu arah yaitu dari pemerintah ke
rakyat nya namun tidak sebalik nya.

Beberapa factor yang mendorong dunia kehumasan di suatu negara adalah :


demokratisasi kehidupan politik, industrialisasi, perkembangan teknologi komunikasi,
privatisasi, liberalisasi perekonomian serta penerapan good governance yang baik.

Menurut Grunig dan Hunt ( 1984 ), sebuah system terdiri dari beberapa aspek berikut
di bawah ini :
1. Lingkungan ( environment)

2. Pembatas ( boundary)

3. Masukan ( input )

4. Hasil ( output )

5. Umpan balik ( feedback)

System tertutup adalah sebuah system yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya. Ketika suatu
system tersebut tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan atau memerlukan system lainnya dari
lingkungannya maka secara otomatis system tersebut terlah berubah menjadi system yang terbuka.

Public Relations atau humas adalah fungsi yang di perlukan oleh suatu organisasi yang menganut system
terbuka untuk mengelola hubungan atau interaksi serta komunikasi antara organisasi dengan pihak luar.
Grunig dan Hunt ( 1984) menyebut humas dengan istilah “ boundary spanner” karena posisi nya yang
menenggarai atau berada di perbatasan manajemen pusat dengan bagian – bagian lain yang terdapat di
dalam organisasi serta organisasi di dalam lingkungannya. Kehadiran humas sangat di perlukan dalam
sebuah organisasi karena humas lah yang bertugas sebagai perantara atau penghubung antara organisasi
dengan public nya dengan lingkungannya

KESIMPULANPULA

 Public Relations di nyatakan oleh Gruning adalah kegiatan manajemen komunikasi antara suatu
organisasi dengan beragam public nya. Empat elemen dasar humas adalah manajemen,
komunikasi, organisasi dan public

 Don Barnes, menyatakan ada empat fungsi humas dalam organisasi yaitu :

a. Memberikan saran kepada pihak manajemen

b. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan komunikasi organisasi

c. Menyediakan sarana bagi upaya organisasi untuk berkomunikasi

d. Mencari tahu informasi tentang opini public terhadap organisasi

 Profesi humas muncul pertama kali tahun 1830 Amerika Serikat ( Grunning and
Hunt), pada saat itu nama public relations belum terkenal yang popular adalah
istilah press agent.

 Praktek humas di era modern seperti sekarang ini adalah suatu upaya menjalin
komunikasi dua arah yang seimbang antara sebuah organisasi dengan public nya.

 Perbedaan humas dan pemasaran yaitu dalam hal kegiatan yang di lakukan serta
orang – orang yang menjadi public nya. Pemasaran biasa nya di mengerti sebagai
kegiatan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian barang atau jasa.
Antara humas dan pemasaran adalah sama- sama merupakan fungsi manajemen
suatu organisasi atau perusahaan

 Periklanan merupakan bagian dari kegiatan marketing mix yang terdiri dari 4p yaitu
product, placement, price dan promotions. Iklan merupakan bagian dari promotions.
Iklan tergolong sebagai kegiatan komunikasi yang dapat di control hasil dan
dampak nya oleh orang yang beriklan.

 Cutlip, Center dan Broom ( 1985) mendefinisikan bahwa publisitas merupakan


informasi yang berasal dari pihak luar yang di gunakan oleh media massa
berdasarkan nilai berita yang di miliki oleh informasi tersebut. Publisitas merupakan
bentuk komunikasi yang tidak bisa di control.

 Istilah corporate communications biasa nya di gunakan dalam profesi humas di


perusahaan atau organisasi yang cukup besar. Istilah ini biasa nya di gunakan untuk
membedakan peranan humas dengan peranan marketing. Corporate communications
berfungsi sebagai yang bertanggung jawab terhadap reputasi perusahaan. Dalam
menjaga sebuah reputasi kita harus memikirkan aspek kredebilitas, sejarah
perusahaan dan kultur organisasi.

 Beberapa factor yang mendorong dunia kehumasan di suatu negara adalah :


demokratisasi kehidupan politik, industrialisasi, perkembangan teknologi
komunikasi, privatisasi, liberalisasi perekonomian serta penerapan good governance
yang baik
Cutlip, Center & Broom. (Edisi Terjemahan) Effective Puiblic Relations, Jakarta,
Prenada, 2006

Deddy Mulyana,“Ilmu Komunikasi suatu pengantar”, Bandung, Rosdakarya, 2009 Jefkins,

Frank, (Edisi Terjemahan) Public Relations, Jakarta, Erlangga, 2002 Uchyana, Onong,

Ilmu Komunikasi, Teori & Praktek, Bandung, Rosdakarya, 2001

Muhammad, Arni, edisi terjemahan, Komunikasi Organisasi, Jakarta, Bumi Aksara, 2004

Kriyantono, Rachmat. 2014.Teori Public Relations Perspektif Barat Dan Lokal: Aplikasi
Penelitiandan Praktik. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai