Anda di halaman 1dari 38

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penulis mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan dan

relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian terdahulu

ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis

dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang

dilakukan. Penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam

memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut ini penulis temukan

beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai Self Disclosure.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Judul & Penulis Tujuan Metode Hasil Perbedaan


1 Shamsa Kanwal, Tujuan dari Metode yang Hasil Perbedaan dari
Abdul Hameed penelitian ini digunakan penelitian saat kedua penelitian
Pitafi, Sadia adalah untuk melalui situs ini digunakan ini ada pada
Akhtar & menyelidiki web dengan sebagai tujuan penelitian.
Muhammad Irfan / unsur-unsur metode survei pedoman Pada jurnal
Online Self- kecanduan situs online yang untuk internasional,
Disclosure jejaring sosial digunakan membuat tujuan dari
Through Social dan dampak dari untuk kebijakan penelitiannya
Networking Sites kecanduan mengumpulkan yang terkait adalah untuk
Addiction: A Case tersebut pada data dari dengan menyelidiki
Study Of Pakistani pengungkapan mahasiswa dari kecanduan unsur-unsur
University diri online. Pakistan. situs jejaring kecanduan situs
Students (2019) sosial. jejaring sosial dan
www.proquest.com dampak dari
kecanduan
1

tersebut pada
pengungkapan diri
online. Sedangkan
pada penelitian
yang akan di teliti
memiliki tujuan
untuk mengetahui
gambaran dan
dampak apa yang
mendorong
mahasiswi
menggunakan
instagram story
sebagai media Self
Disclosure.
2. Christy Cheung, Tujuan dari Metode yang Hasil Pada Jurnal
Zach W.Y. Lee and makalah ini digunakan penelitian Internasional ini
Tommy K.H. Chan adalah untuk yaitu dengan menunjukkan menginformasikan
/ Self-disclosure in menguji dampak menggunakan pengaruh peneliti tentang
social networking relatif dari biaya model yang sosial adalah pentingnya faktor
sites (2014) yang dirasakan, diuji secara faktor yang pengaruh sosial
www.proquest.com manfaat yang empiris menunjukkan dan faktor budaya
dirasakan, dan menggunakan efek terkuat ke dalam studi
pengaruh sosial sampel 405 pada pengungkapan diri
pada perilaku pengguna situs pengungkapan online di masa
pengungkapan jejaring sosial. diri di situs depan, sedangkan
diri di situs jejaring sosial, pada penelitian
jejaring sosial di diikuti oleh yang akan diteliti
bawah kerangka manfaat yang oleh penulis yaitu
teori dirasakan. faktor mahasiswa
terintegrasi. risiko privasi melakukan self
yang disclosure melalui
dirasakan fitur Instagram
tidak memiliki Story tersebut.
dampak
signifikan
terhadap
pengungkapan
diri.
1

3. Asriyani Penelitian ini Metode Hasil Perbedaan dari


Sagiyanto dan bertujuan untuk penelitian penelitian kedua penelitian
Nina Ardiyanti / mengetahui kualitatif menunjukkan ini terdapat pada
Self Disclosure konsep Johari dengan bahwa pendekatan
melalui Media Window pendekatan anggota penelitian.
Sosial Instagram anggota Galeri studi kasus. Galeri Quote Penelitian
(Studi Kasus pada Quote dalam memanfaatkan terdahulu
Anggota Galeri melakukan media sosial menggunakan
Quote) (2018) kegiatan self Instagram pendekatan
disclosure untuk penelitian dengan
melalui media memenuhi studi kasus,
sosial kebutuhan sedangkan pada
Instagram. aktualisasi diri penelitian yang
mereka, akan diteliti
meskipun menggunakan
quotes yang pendekatan
dibuat dalam fenomenologi.
bentuk quotes
dakwah atau
inspirasi, hal
tersebut juga
sekaligus
menjadi ajang
dalam
mencurahkan
perasaan,
pikiran, dan
pengalaman
hidup.
4. Ratih Dwi Tujuan Metode dalam Hasil Pada penelitian ini
Kusumaningtyas / penelitian ini penelitian ini penelitian Objek penelitian
Peran Media ialah untuk bersifat ialah peran pada remaja putri
Sosial Online mengetahui deskriptif Facebook di Surabaya,
(Facebook) Peran Media kualitatif sangatlah luar sementara
Sebagai Saluran Sosial biasa sebagai penelitian yang
Self Disclosure Online saluran Self akan diteliti oleh
Remaja Putri Di (Facebook) Disclosure penulis Objek
Surabaya (2010) sebagai Saluran remaja putri di penelitian pada
Self Disclosure Surabaya, orang-orang yang
Remaja Putri di karena menggunakan
Surabaya. mampu media sosial
membuat Instagram.
1

informasi
tersembunyi
di kehidupan
nyata (offline)
cenderung
diungkapkan
pada
Facebook
(online)
secara terbuka
oleh
Facebooker
(informan
penelitian).
5. Alifah Erti Tujuan dari Metode dalam Hasil Dalam penelitian
Puspaningrum / penelitian ini penelitian ini peneltian ini ini lebih fokus
Self Disclosure adalah untuk bersifat yaitu self terhadap
pada Media Sosial mendeskripsikan deskriptif disclosure bagaimana
Youtube dalam bagaimana kualitatif. yang motivasi vlogger
Bentuk Video motivasi vlogger dilakukan yang kurang
Blog (Vlog) yang kurang oleh vlogger popular dapat
(2017) populer tersebut, membahas melakukan self
lalu self mengenai disclosure,
disclosure percintaan, sedangkan pada
seperti apa yang pekerjaan dan penelitian yang
akan dibahas, pendidikan. akan diteliti
lebih jauh lagi Motivasi diri bagaimana self
peneliti ingin vlogger disclosure yang
melihat melakukan dilakukan ini
bagaimana pengungkapan untuk semua
respon dari diri yakni kalangan bukan
penonton tempat hanya untuk
mengenai self pelarian selebgram yang
disclosure karena popular saja.
tersebut. pengalaman
buruk, tempat
sharing, media
penjernihan
diri dan
mencari
dukungan
emosional.
1

2.2 Kajian Teoritis

2.2.1 Pengertian Komunikasi

Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan

dengan komunikasi. Dengan melakukan komunikasi, manusia bisa saling

bertukar informasi, gagasan, ide, dan pengalaman. Adanya komunikasi

akan membentuk suatu jaringan interaksi yang kompleks bagi manusia.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal

dari kata Latin communis yang berarti “Sama”, communico,

communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make

common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal

komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip.

Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu

pesan dianut secara sama.7

Menurut Harold Lasswell, komunikasi merupakan suatu proses yang

menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dan

dengan akibat apa atau hasil apa (Who says what, in which channel, to

whom, with what effect).

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi

lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:

a. Communicator (Orang yang menyampaikan pesan)

7
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2013 hal.
46
1

b. Message (Pernyataan yang didukung oleh lambang)

c. Medium (Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan

tersebut)

d. Receiver (Orang yang menerima pesan)

e. Effect (Dampak dari pesan tersebut)

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah

proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

media yang menimbulkan efek tertentu.

Dari pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi

adalah suatu proses untuk menyampaikan suatu ide dan menyalurkan emosi

kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan/simbol dan

dimanfaatkan juga untuk menerima informasi dari orang lain. Kegiatan

komunikasi terjadi ketika ada penyampai pesan yang membawakan pesan

tersebut melalui media yang telah dipilih. Tujuan dari komunikasi akan

sampai kepada penerima pesan dan menghasilkan dampak. Komunikasi

hanya akan berjalan efektif apabila terdapat kesamaan interpretasi pada

penyampai dan penerima pesan.

2.3 Komunikasi Antar Pribadi

2.3.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau

pengembangan pribadi dan untuk kontak sosial. Melalui komunikasi kita


1

tumbuh dan belajar, kita mengetahui pribadi kita dan orang lain, membenci

orang lain dan sebagainya.

Menurut Elihu Katz dan Paul F. Lazarsfeld8 komunikasi antar pribadi

adalah bentuk komunikasi yang terjadi antara dua atau tiga orang yang

melakukan interaksi secara tatap muka, terdapat umpan balik secara

langsung. Pengertian lain menurut Effendy mengemukakan juga bahwa

pada hakikatnya komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antar seorang

komunikator dengan seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut

dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku

manusia berhubung prosesnya yang dialogis.9

Namun seiring dengan perkembangan zaman pengertian akan

komunikasi antar pribadi yang dilakukan secara tatap muka mengalami

banyak pengembangan. Tidak selamanya komunikasi antar dua orang ini

selalu dilakukan dalam keadaan tatap muka karena seiring perkembangan

teknologi dan informasi dalam Komunikasi Antar Pribadi yang

memungkinkan pula mereka berinteraksi dengan menggunakan media

komunikasi, seperti handphone, internet, media sosial, surat atau E-mail,

dan lainnya.10

8
M. Budyatna, Nina Mutmainnah. Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka. 2006 Hal 13-14
9
A Liliweri. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung : PT Citra Adya Bakti. Hlm: 12
10
Sumber : https://movianaokta.wordpress.com/2016/05/22/perkembangan-teknologi-informasi-
dalam-komunikasi-antarpribadi-kap/, akses Tanggal 09 Juli 2019 pukul 7:54
1

Untuk memahami definisi komunikasi antarpribadi ada tiga perspektif,

yaitu :11

1. Perspektif komponensial (Componential) adalah komunikasi antar

pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya.

Seperti penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan

oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai

dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik

segera.

2. Perspektif hubungan diadik (Relational dyadic) adalah komunikasi

yang berlangsung diantara dua orang yang mempunyai hubungan

yang mantap dan jelas.

3. Perspektif pengembangan (Developmental) adalah akhir dari

perkembangan dari komunikasi yang bersifat tak-pribadi

(impersonal) pada satu ekstrem menjadi komunikasi pribadi atau

intim pada ekstrem yang lain.

Dengan kata lain, dapat simpulkan bahwa komunikasi antar pribadi

disebut juga komunikasi interpersonal dapat diartikan sebagai proses

pertukaran pesan-pesan pribadi antara satu individu dengan individu

lainnya. Sedangkan makna merupakan pesan yang dipertukarkan dalam

proses komunikasi antarpribadi, dalam proses pertukaran pesan harus ada

11
J A Devito. 2011. Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima. Tangerang Selatan: Karisma
Publishing Group. Hlm: 252
2

kesamaan pemahaman diantara orang- orang yang berkomunikasi12. Dan

Self Disclosure merupakan salah satu bentuk komunikasi antarpribadi.

Suatu bentuk pengungkapan informasi tentang diri kita kepada orang lain

yang biasanya disembunyikan dan disimpan. Dalam konteks pesan,

komunikasi ini dilakukan oleh satu orang dan pesan diterima oleh orang

lain atau sekelompok kecil orang, di mana antar pelaku komunikasi

tersebut penerima bisa menjadi pemberi pesan begitu pula sebaliknya

pemberi pesan bisa menjadi penerima pesan (terjadi feedback antar satu

sama lain).

2.3.2 Tujuan Komunikasi Antarpribadi

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam tujuan komunikasi antar

pribadi yaitu komunikasi ini memberikan kesempatan bagi kita untuk

memperbincangkan diri kita sendiri. Dengan membicarakan tentang diri

kita sendiri pada orang lain, kita akan mendapat perspektif baru tentang diri

kita sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan perilaku kita.

Berikut tujuan komunikasi antar pribadi menurut Marhaeni Fajar, yakni13 :

1. Mengenal diri sendiri dan orang lain

Komunikasi ini memberikan kesempatan bagi kita untuk

memperbincangkan diri kita sendiri. Melalui komunikasi antar pribadi

12
Sendjadja. S. Djuarsa, dkk. 1994. Teori Komunikasi. (Jakarta: Univesitas Terbuka, 1994) hal. 41
13
Marhaeni Fajar. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik . Yogyakarta : Graha Ilmu. Hlm :78-80
2

kita juga belajar tentang bagaimana kita harus membuka diri pada orang

lain.

2. Mengetahui dunia luar

Komunikasi antar pribadi memungkinkan kita untuk memahami

lingkungan kita secara baik yakni tentang objek dan kejadian-kejadian

orang lain.

3. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna

Dengan melakukan komunikasi antar pribadi, menimbulkan hubungan

yang membantu mengurangi kesepian dan ketegangan serta membuat kita

merasa lebih positif tentang diri kita sendiri.

4. Mengubah sikap dan perilaku

Dalam komunikasi antar pribadi, kita sering berusaha mengubah sikap

dan perilaku orang lain. Kita banyak mempergunakan waktu untuk

mempersuasi orang lain melalui komunikasi antar pribadi.

5. Bermain dan mencari hiburan

Kita melakukan Komunikasi Antar Pribadi dengan tujuan untuk

menghilangkan kejenuhan, dan ketegangan.

6. Membantu

Melalui Komunikas Antar Pribadi, orang membantu dan memberikan

saran-saran pada orang lain.

Dengan demikian, peneliti dapat mengatakan bahwa hasil dari

komunikasi antarpribadi mampu menjadikan komunikasi individu secara


2

pribadi sebagai suatu pemenuhan akan kebutuhan pribadi, meliputi suatu

tindakan untuk menghibur diri yakni dapat saling berhubungan dengan

orang lain, kemudian untuk memahami diri sendiri maupun orang lain.

Karena adanya sejumlah kebutuhan di dalam diri setiap individu tersebut

hanya dapat dipuaskan melalui kegiatan komunikasi antar sesamanya.

2.4 Konsep Diri

2.4.1 Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalah aspek diri yang paling penting, konsep diri

bukanlah faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dibentuk

dan dipelajari dari pengalaman individu dan berhubungan dengan orang

lain. Seperti yang telah dikemukakan oleh para ahli, bahwa konsep diri

merupakan persepsi, pandangan atau pendapat kita mengenai diri kita

sendiri yang meliputi dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi,

kelemahannya, kegagalan, dan kepandaiannya.

Beberapa ahli merumuskan definisi konsep diri. Menurut Mulyana,

konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan

itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri

individu.14 Sementara itu, Brooks menjelaskan konsep diri sebagai

pandangan dan perasaan mengenai diri sendiri. Persepsi mengenal diri

14
Mulyana. Op. Cit. Hal. 7
2

sendiri dapat bersifat psikis, sosial, dan fisik. Konsep diri dapat

berkembang menjadi konsep diri positif atau negatif.15

William Fitts menyatakan bahwa konsep diri merupakan aspek penting

dalam diri seseorang, karena konsep diri merupakan kerangka acuan (frame

of reference) dalam berinteraksi dengan lingkungan. Ketika seseorang

memberikan penilaian tentang dirinya, berarti ia telah memiliki kesadaran

dan kemampuan untuk melihat dirinya terhadap dunia di luar dirinya.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

konsep diri adalah pandangan individu dari apa yang dipikirkan secara

fisik, sosial dan psikologis yang diperoleh dari interaksi dengan orang lain.

Konsep diri penting bagi individu sebagai acuan untuk berinteraksi dengan

lingkungannya. Dengan adanya pemahaman diri yang positif, individu

akan mampu menyesuaiakan dirinya dengan baik pula.

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Konsep diri tidak terbentuk secara kebetulan tetapi melalui proses

interaksi dengan orang lain. Setelah orang lain memberikan tanggapan atau

respon kepada diri individu tersebut, maka individu akan memberikan

penilaian kepada dirinya apakah ia termasuk individu yang diterima atau

tidak dalam lingkungannya. Konsep diri seseorang dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.

15
Rakhmat, J. Op. Cit. Hal. 99
2

a. Orang Tua

Konsep diri mula-mula terbentuk dalam lingkungan keluarga.

Orang tua adalah kontak sosial paling awal yang dialami oleh

seseorang dan yang paling kuat. Copersmith dan Acocella

mengatakan bahwa anak-anak yang tidak memiliki orangtua, disia-

siakan oleh orangtua akan memperoleh kesukaran dalam

mendapatkan informasi tentang dirinya sehingga hal ini akan

menjadi penyebab utama anak berkonsep diri negatif.

b. Teman sebaya

Teman Sebaya menempati posisi kedua setelah orangtua dalam

mempengaruhi konsep diri. Peran yang di ukur dalam kelompok

sebaya sangat berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai

jati dirinya sendiri. Menurut Calhoun & Acocel a “apabila tidak

ada penerimaan dari teman sebayanya, hal itu dapat mengganggu

konsep diri anak”.

c. Masyarakat

Masyarakat sangat mementingkan fakta-fakta yang ada pada

seorang anak, seperti siapa bapaknya, ras dan lain-lain sehingga hal

ini berpengaruh terhadap konsep diri yang dimiliki seorang

individu.
2

Berdasarkan uraian diatas, dapat di tarik kesimpulan bahwa individu

tidak lahir dari konsep diri. Konsep diri tersebut terbentuk seiring dengan

perkembagan interaksi individu dengan orang lain, yaitu orangtua, teman

sebaya serta masyarakat. Proses belajar yang dilakukan individu dalam

pembentukan konsep dirinya diperoleh dengan melihat reaksi-reaksi orang

lain terhadap perbuatan yang telah dilakukan, melakukan perbandingan

dirinya dengan orang lain, memenuhi harapan-harapan orang lain atas

peran yang dimainkan serta melakukan identifikasi terhadap orang yang

dikaguminya.

2.4.3 Jenis-Jenis Konsep Diri

Seorang ahli weaver menyebutkan jenis-jenis dari konsep diri sebagai

berikut:

1. Self Awareness / Kesadaran diri

Proses menyadari diri tentang siapakah aku, di mana aku berada, dan

bagaimana orang lain memandang diriku.

2. Self Acceptance / Penerimaan diri

Jika orang sadar pada dirinya, maka apa yang terjadi akan diterimanya

sebagai kenyataan.

3. Self Actualization / Aktualisasi diri

Dengan menerima kenyataan itu, orang baru dapat mengembangkan

dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.


2

4. Self Disclosure / pengungkapan diri

Apabila kita memiliki keinginan untuk maju, maka keinginan itu perlu

diungkapkan atau dikomunikasikan agar orang lain dapat

mengetahuinya.

2.5 Self Disclosure (Keterbukaan Diri)

2.5.1 Pengertian Self Disclosure

Percakapan adalah aspek penting dalam interaksi manusia.16 Dalam

suatu interaksi antar individu dengan orang lain, apakah orang lain akan

menerima atau menolak, bagaimana mereka ingin orang lain mengetahui

tentang mereka akan ditentukan oleh bagaimana individu dalam

mengungkapkan dirinya.

Secara bahasa, self berarti diri sendiri, dan disclosure dari kata closure

yang diartikan sebagai penutupan, pengakhiran, sehingga disclosure berarti

terbuka atau keterbukaan. Dengan demikian, self disclosure adalah

pengungkapan diri atau keterbukaan diri, namun beberapa ahli

menyebutnya sebagai penyingkapan diri.17

16
Jalaludin Rakhmat, “Psikologi Komunikasi: edisi revisi” (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003),
hlm 334
17
Dimas Pamuncak. 2011. Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Self Disclosure Pengguna
Facebook . Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Hlm: 21
2

Menurut Morton, self disclosure atau pengungkapan diri juga dapat

diartikan sebagai kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab

dengan orang lain.

Pengungkapan diri adalah jenis komunikasi dimana kita

mengungkapkan informasi tentang diri kita sendiri yang biasanya kita

sembunyikan. Istilah pengungkapan diri digunakan untuk mengacu pada

pengungkapan informasi secara sadar.18

Pengungkapan diri dapat berupa berbagai topik, seperti informasi

perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, ide yang sesuai, dan terdapat

di dalam diri orang yang bersangkutan. Kedalaman dan pengungkapan diri

seseorang tergantung pada situasi dan orang yang diajak untuk

berinteraksi.19

Self disclosure didefinisikan oleh Wheeles sebagai kemampuan

seseorang untuk mengungkapkan informasi tentang diri sendiri kepada

orang lain. Sedangkan Person mengartikan self disclosure sebagai tindakan

seseorang dalam memberikan informasi yang bersifat pribadi pada orang

lain secara sukarela dan disengaja untuk maksud memberi informasi yang

akurat tentang dirinya.20

18
Dasrun Hidayat, “Komunikasi Antarpribadi dan Medianya” (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm.
106
19
Joseph DeVito, “Komunikasi Antar Manusia” (Jakarta: Profesional Books, 1996), hlm.61
20
Ibid, Gainau. Hlm: 4
2

Berdasarkan pengertian-pengertian menurut para ahli tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa self disclosure sebagai suatu proses keterbukaan diri

atau pembukaan diri mengenai informasi tentang diri yang sebelumnya

hanya diketahui oleh individu itu sendiri kemudian dibagikan pada orang

lain, meliputi pikiran, perasaan, dan ungkapan lain yang mendalam tentang

diri.

Dalam hal ini, peneliti akan menerapkan pada penelitian self

disclosure atau pengungkapan diri yang dilakukan individu pada sebuah

media sosial. Di mana ketika seseorang terkadang tidak mampu membuka

diri dan mengungkapkan isi hati mengenai tanggapan terhadap orang lain

atau terhadap kejadian tertentu yang lebih banyak melibatkan perasaan

dalam kehidupan nyata, kemudian mereka justru lebih bebas membuka diri

pada sebuah ruang maya. Artinya membuka diri disini sama dengan

membagikan kepada orang lain tentang perasaan terhadap sesuatu yang

telah dikatakan atau dilakukannya, atau perasaan seseorang terhadap kejadian-

kejadian yang baru saja disaksikannya.21

2.5.2 Fungsi Self Disclosure

Pengungkapan diri memiliki beberapa fungsi. Menurut Derlega dan

Grzelak ada lima fungsi pengungkapan diri, yaitu:22

21
Edi Harapan& Syarwani Ahmad. 2014. Komunikasi Antarpribadi (Perilaku Insani dalam Organisasi
Pendidikan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hlm. 65.
22
David O Sears & Jonathan L Freedman dkk. 1985. Psikologi Sosial Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:
Erlangga Hlm.254
2

1. Ekspresi: kadang-kadang kita mengatakan segala perasaan kita untuk

“membuang semua itu dari dada kita.” Dengan pengungkapan diri

semacam ini, kita mendapat kesempatan untuk mengekspresikan perasaan

kita.

2. Penjernihan diri : Dengan membicarakan masalah yang sedang kita

hadapi kepada seorang teman, pikiran kita akan lebih jernih sehingga kita

dapat melihat duduk persoalannya dengan lebih baik.

3. Keabsahan sosial: Dengan mengamati bagaimana reaksi pendengar

sewaktu kita sedang mengungkapkan diri, kita memperoleh informasi

tentang ketepatan pandangan kita.

4. Kendali sosial: Kita dapat mengemukakan atau menyembunyikan

informasi tentang diri kita sebagai peranti kendali sosial.

5. Perkembangan hubungan: Saling berbagi informasi dan saling

mempercayai merupakan sarana yang paling penting dalam usaha

merintis suatu hubungan dan semakin meningkatkan keakraban.

Dalam penelitian ini, fungsi self disclosure pada media sosial lebih

tepat pada poin ke empat, dimana pengungkapan diri dilakukan pada media

sosial sebagai fungsi kendali sosial karena beberapa individu ada yang

tidak mampu mengungkapkan segala sesuatu mengenai orang lain dan

mengenai beberapa kejadian yang dialami dalam kehidupan nyata secara

langsung pada orang yang dimaksud dengan alasan tidak berani, canggung
3

atau takut menyakiti hati orang tersebut. Untuk itu, ada self disclosure

sebagai kendali sosial yang dapat disembunyikan pada kehidupan nyata

dan cenderung amat terbuka pada media sosial.

2.5.3 Faktor-Faktor Self Disclosure

Tidak semua individu mampu melakukan self disclosure begitu saja,

karena tingkat kepribadian yang dimiliki seseorang cenderung berbeda-

beda. Untuk itu, Devito23 mengemukakan ada tujuh faktor yang

mempengaruhi self disclosure:

1. Besaran kelompok

Self disclosure lebih banyak terjadi dalam kelompok kecil ketimbang

kelompok besar. Dengan satu pendengar (jika berada di kelompok

yang terdiri atas dua orang), pihak yang melakukan pengungkapan diri

dapat meresapi tanggapan dengan cermat.

2. Perasaan menyukai

Individu membuka diri kepada orang-orang yang disukai atau

dicintainya, dan individu tidak akan membuka diri kepada orang yang

tidak disukai. Hal ini dikarenakan orang yg disukai (dan mungkin

menyukai balik) akan mendukung dan positif.

3. Efek diadik

23
Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antarmanusia. Professional Books: Jakarta
3

Individu melakukan self disclosure bila orang yang mengetahuinya

juga melakukan self disclosure. Pengungkapan diri menjadi lebih

akrab bila itu dilakukan sebagai tanggapan atas pengungkapan diri

orang lain.

4. Kompetensi

Individu yang kompeten lebih banyak melakukan pengungkapan diri

daripada individu yang kurang kompeten. Hal ini dikarenakan individu

yang kompeten memiliki rasa percaya diri dan memiliki banyak hal

yang positif untuk diungkapkan.

5. Kepribadian

Individu yang pandai bergaul dan ekstrovet melakukan pengungkapan

diri lebih banyak dibandingkan dengan individu yang kurang pandai

bergaul dan lebih introvert. Demikian juga individu yang kurang

berani bicara pada umumnya juga kurang mengungkapkan diri

dibandingkan individu yang merasa lebih nyaman dalam

berkomunikasi.

6. Topik

Pada umumnya informasi yang lebih pribadi seperti seks atau keadaan

keuangan serta topik-topik negatif lebih kecil kemungkinannya untuk

di ungkapkan sehingga individu cenderung membuka diri tentang topik

tertentu.

7. Jenis kelamin
3

Jenis kelamin menjadi faktor terpenting yang mempengaruhi

pengungkapan diri . Namun, perbedaan jenis kelamin ini bukan dari

segi biologis, tetapi dari perbedaan gender. Contohnya, wanita lebih

terbuka dari pada pria, dan lebih terbuka pada orang yang disukai.

Sedangkan laki-laki akan lebih terbuka pada orang yang dipercayai.

2.5.4 Bahaya Self Disclosure

Menurut Derlega, meskipun pengungkapan diri dapat memperkuat dan

mengembangkan hubungan, namun ia juga mengandung resiko.

Mengungkapkan informasi personal akan membuat kita berada dalam

kondisi rawan. Beberapa resiko yang dapat terjadi saat mengungkapkan

diri, antara lain:

a) Pengabaian

Kita mungkin berbagi sedikit informasi dengan orang lain saat

mengawali suatu hubungan. Terkadang pengungkapan diri kita dibalas

dengan pengungkapan diri orang lain dan hubungan pun berkembang.

Tetapi, terkadang kita menyadari orang lain tidak peduli pada

pengungkaan diri kita dan sama sekali tidak tertarik untuk mengenal

kita.

b) Hilangnya kontrol
3

Ada kebenaran dalam pepatah lama: “pengetahuan adalah kekuasan”.

Terkadang orang memanfaatkan informasi yang kita berikan kepada

mereka untuk menyakiti atau untuk mengontrol perilaku kita.

c) Pengkhianatan

Ketika kita mengungkapkan informasi personal kepada seseorang kita

sering berasumsi atau bahkan secara tegas meminta, agar informasi itu

dirahasikan, sayangnya, terkadang orang itu berkhianat.24

d) Penolakan

Bila seseorang melakukan pengungkapan diri, biasanya kepada

seseorang yang dipercaya. Seseorang melakukan pengungkapan diri

pada orang yang dianggap mendukung pengungkapan dirinya. Namun,

akan terjadi suatu penolakan secara pribadi jika hal yang diungkapkan

tidak disukai atau bertentangan oleh pendengar.

e) Kesulitan intrapribadi

Bila reaksi orang lain tidak seperti yang diharapkan, kesulitan

intrapribadi dapat terjadi. Bila seseorang ditolak dan bukan didukung,

bila orang-orang yang kita kenal menghindari kita, maka kita berada

dalam jalur kesulitan intrapribadi.25

24
Jalaludin Rakhmat, “Psikologi Komunikasi: edisi revisi” (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003),
hlm 334
25
Joseph A. Devito, “Komunikasi Antar Manusia: Edisi kelima” (Tangerang Selatan: karisma
Publishing Group, 2011), hlm 66
3

2.5.5 Teori Self Disclosure

Self disclosure theory atau juga yang bisa disebut teori pengungkapan

diri adalah proses sharing atau berbagi informasi dengan orang lain.

Informasinya menyangkut pengalaman pribadi, perasaan, rencana masa

depan, impian, dan lain-lain. Dalam melakukan proses self disclosure atau

penyingkapan diri seseorang haruslah memahami waktu, tempat, dan

tingkat keakraban.

Teori self disclosure sering disebut teori “Johari Window” atau jendela

johari. Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk

melihat dinamika dari self-awareness (kesadaran diri), yang berkaitan

dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Teori Johari Window atau

jendela Johari merupakan sebuah teori yang digunakan untuk membantu

orang dalam memahami hubungan antara dirinya sendiri dan orang lain.

Teori ini digagas oleh dua orang psikolog Amerika, yaitu Joseph Luft dan

Harrington Ingham pada tahun 1955. Teori Johari window disebut juga

teori kesadaran diri mengenai perilaku maupun pikiran yang ada di dalam

diri sendiri maupun di dalam diri orang lain.

Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun

1955 ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri

sebagai bagian dari proses komunikasi. Joseph Luft dan Harrington

Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan

bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan


3

sebagai sebuah jendela. “Jendela” tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-

masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang

disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta,

daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Keempat gambar

dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.1 Jendela Johari/Johari Window


Filsuf Charles Handy menyebut konsep Johari sebagai Rumah dengan

empat kamar. Kamar 1 adalah diri kita sendiri yang kita lihat dan yang lain

lihat. Kamar 2 adalah aspek yang orang lain lihat tetapi kita tidak sadari.

Kamar 3 adalah ruang pribadi kita, yang kita ketahui tetapi kita jaga dari

orang lain. Kamar 4 adalah kamar yang paling misterius secara sadar atau

tidak dari kita dilihat oleh orang lain ataupun kita sendiri.

1) Daerah terbuka (Open Self)

Daerah terbuka atau open self merupakan suatu keadaan dimana

seseorang saling terbuka terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.


3

Pada wilayah terbuka ini, seseorang akan terbuka mengenai sifat,

perasaan, kesadaran, perilaku, dan motivasi. Open self dalam ilmu

psikologi digambarkan dengan sifat extrovert pada diri seseorang. Orang

yang berada pada wilayah terbuka lebih mudah menjalin komunikasi

dengan siapapun. Hal ini berpengaruh terhadap interaksi antara individu

atau kelompok untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Seseorang

yang berada dalam wilayah terbuka ini seperti ketika baru mengenal

seseorang, ia lebih cenderung melemparkan senyum, menyapa lebih

awal, menjabat tangan, dan lebih banyak bercerita mengenai dirinya

sendiri.

2) Daerah Buta (Blind Self)

Darah buta atau blind self berisikan informasi tentang diri kita yang

diketahui orang lain, tetapi kita sendiri tidak mengetahuinya. Blind

self atau wilayah buta merupakan kondisi dimana orang lain dapat

memahami sifat, perasaan, pikiran, dan motivasi seseorang, tetapi orang

tersebut tidak dapat memahami dirinya sendiri. Wilayah buta ini sering

terjadi dalam interaksi manusia yang dapat menimbulkan

kesalahpahaman atau permasalahan lainnya.

3) Daerah tertutup (Hidden Self)

Hidden self atau wilayah tersembunyi/ rahasia adalah keadaan dimana

seseorang memiliki kemampuan untuk menyembunyikan atau

merahasiakan sebagian hal yang dianggap tidak perlu untuk


3

dipublikasikan kepada orang lain. Hal-hal yang dimaksud bisa berupa

sifat, perilaku, motivasi, atau pemikiran. Misalnya, seseorang yang

sudah bersahabat lama belum tentu dapat terbuka sepenuhnya ketika

menceritakan kisah hidupnya seperti masalah keluarga dan masalah

cinta karena ada beberapa orang yang merasa malu, takut, atau kecewa

apabila menceritakan hal-hal tersebut kepada orang lain.

4) Daerah Gelap (Unknown Self)

Unknown self atau wilayah tak dikenal merupakan kondisi seseorang

yang tidak dapat memahami dirinya sendiri bahkan orang lain pun tidak

dapat mengenalinya. Wilayah ini merupakan wilayah yang tidak dapat

menciptakan interkasi dan komunikasi yang efektif karena keduanya sama-

sama merasa tidak ada pemahaman. Unknown self disebut juga sebagai

konsep diri tertutup atau introvert, dimana seseorang tidak mau menerima

masukan atau feedback dari orang lain.

Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model Johari

Window merupakan salah satu model yang dapat digunakan untuk

mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh individu dari

sudut pandang diri individu itu sendiri dan orang lain dalam kelompoknya,

sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman diri

individu.

Jika komunikasi antara dua orang berlangsung dengan baik maka akan

terjadi disclosure yang mendorong informasi mengenai diri masing-masing


3

ke dalam daerah “Terbuka”. Kamar 4 sulit untuk diketahui, tetapi mungkin

dapat mencapai melalui kegiatan seperti refleksi diri dan mimpi.

Meskipun self disclosure mendorong adanya keterbukaan, namun

keterbukaan itu sendiri ada batasnya. Artinya perlu kita pertimbangkan

kembali apakah menceritakan segala sesuatu tentang diri kita kepada orang

lain akan menghasilkan efek positif bagi hubungan kita dengan orang

tersebut.

Proses pengungkapan diri menggunakan teori johari window melalui

empat jendela, yaitu; open, blind, hidden, unknown. Aktivitas

pengungkapan diri dalam penelitian ini melalui cerita-cerita di media sosial

dengan mengggunakan fitur Instagram Story yang dapat di ukur

berdasarkan jendela johari window.

2.6 Media Sosial

2.6.1 Pengertian Media Sosial

Media sosial sendiri didefinisikan sebuah media online, dengan para

penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan

isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog,

jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum

digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael

Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi

berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi


3

Web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated

content”.26

Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah

mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide,

bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir,

berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan

pasangan dan membangun sebuah komunitas.27 Dengan adanya media

sosial manusia lebih dalam melakukan interaksi walaupun berbeda ruang

dan waktu. Adanya media sosial informasi yang dibutukan oleh seseorang

pun akan mudah di akses dan lebih cepat dalam mendapatkan suatu

informasi.

Bicara media sosial sebenarnya tidak hanya beberapa jejaring sosial

yang sedang tren seperti Facebook, Twitter ataupun Instagram saja. Di

dalam istilah nonteknologi, media sosial dapat didefinisikan sebagai cara

orang berbagi ide, konten, pemikiran dan hubungan secara online.28

Dalam jurnal yang ditulis oleh Toshie Takahashi yang berjudul

“Creating the Self in the Digital Age : Young People and Mobile Social

Media.” Ia menemukan bahwa alasan-alasan orang mengunggah sesuatu ke

internet untuk „Menunjukan‟ sesuatu kepada orang lain agar diakui.

26
Michael Haenlein, Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media".
(Business Horizons, 2010), hal. 59–68
27
Dr. Rulli Nasrullah, M.si. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.
(Bandung : Simbiosa Rekatama Media 2016) Hlm 8
28
Cutlip, Scott M. et. al. Effective Public Realtions, Edisi IX, cetakan ke-2. Jakarta : Kencana. 2007.
4

Perkembangan dan peningkatan penggunaan media sosial dipengaruhi

oleh perkembangan Smartphone yang juga semakin pesat. Alasan yang

sering melatarbelakangi hal tersebut adalah penggunaan media sosial yang

instan dan dapat diakses oleh siapa saja inilah yang membuat semua orang

menggunakan media sosial. Menggunakan media sosial juga membantu

manusia untuk berkomunikasi dengan lebih mudah dan tidak terbatas.

Media sosial juga sangat berpengaruh terhadap perubahan di

masyarakat di era sekarang ini, contohnya pada fokus penelitian ini dimana

kebiasaan masyarakat telah berubah secara signifikan, dimana pada era

media sosial belum marak seperti sekarang ini, aktualisasi diri biasanya

dilakukan dengan cara-cara tradisional seperti sekedar bertegur sapa

dengan orang-orang di lingkungan tempat tinggal. Bebeda pada masa ini orang-

orang harus mengunggah sesuatu agar dapat dilihat dan mendapat perhatian dari

orang lain.

2.6.2 Fungsi Media Sosial

Menurut Jan H. Keiztmann fungsi media sosial itu ibarat “sarang

lebah” yang membentuk kerangka jaringan yang terdiri blok-blok yang

berhubungan antara satu dengan yang lain. Diantaranya fungsi media sosial

itu sebagai berikut:

A. Identify berfungsi untuk merincikan bagaimana para pengguna media

sosial mengungkapkan identitas dirinya kepada khalayak.


4

B. Conversation berfungsi sebagai sarana berinteraksi antara pengguna

satu dengan pengguna lainnya.

C. Sharing berfungsi untuk membantu pengguna sosial media bertukar

pesan dan solusi.

D. Presence berfungsi untuk memberitahukan informasi para pengguna

sosial media kepada pengguna lainnya.

E. Relationship berfungsi untuk membangun dan menumbuh

kembangkan hubungan antara pengguna satu dengan pengguna yang

lain.

F. Reputation berfungsi untuk menunjukkan status sosial yang dimiliki

oleh para pengguna media sosial.

G. Groups berfungsi untuk pengguna membentuk sebuah komunitas.

2.6.3 Macam-macam Media Sosial

Ada beberapa jenis dan tipe media sosial yang dikenal, yaitu:

1. Social Network merupakan layanan yang dapat memfasilitasi orang

berhubungan atau terkoneksi dengan mereka yang memiliki

ketertarikan yang sama. Biasanya berisikan profil, beragam cara untuk

saling berinteraksi satu sama lain (missal dengan fitur chat atau pesan),

kemampuan membentuk grup dan sebagainya. Beberapa social

network yang popular ialah facebook, twitter dan path.


4

2. Bookmarking sites merupakan media sosial dengan layanan yang

memungkinkan orang untuk menyimpan, mengatur dan mengorganisir

link dari beragam web dan sumber lain dari internet. Biasanya media

sosial ini memungkinkan kita untuk menandai link untuk memudahkan

dalam mencari dan membagikannya.

3. Social news merupakan media sosial yang memungkinkan pengguna

membuat dan membagikan artikel ataupun tulisan yang dapat diakses

oleh pengguna lain (ataupun non pengguna). Pengguna lain dapat

melakukan vote terhadap tulisan yang telah dibagikan pengguna

lainnya.

4. Media sharing adalah media sosial yang dapat memungkinakan

pengguna membagikan berbagai macam konten media (suara, gambar,

audio-visual). Fitur lain dalam media sosial ini biasanya adalah fitur

comment dan profil. Salah satu yang paling terkenal dari media sosial

jenis ini adalah youtube.

5. Microblogging merupakan media sosial yang berfokus pada short

update pengguna yang dapat diakses oleh pengguna lain yang telah

melakukan subscribe atau dengan sengaja mengikuti akun milik

pengguna lain. Salah satu bentuk media sosial ini yang paling popular

ialah twitter.

6. Blog comment and forum merupakan fitur yang biasanya merupakan

bawaan dari sebuah forum online dan blog di internet. Fitur ini
4

memungkinkan seseorang untuk berkomentar dan juga memungkinkan

adanya sebuah percakapan dalam sebuah topik tertentu yang kemudian

membuat setiap orang dapat saling berinteraksi satu dengan yang lain

melalui pesan dalam kolom komentar.

2.6.4 Instagram dan Instagram Story

Di era internet ini, jenis media sosial online sangat beragam. Setelah

facebook dan twitter menjadi media sosial dengan pengguna terbanyak, kali

ini bermunculan banyak media sosial, seperti Blackberry Messenger,

Instagram, Line, Path, Snapchat, Bigo Live dan berbagai macam lainnya.

Salah satunya yang saat ini populer di kalangan anak muda utamanya

adalah Instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi media sosial untuk

berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan

filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial,

termasuk milik Instagram sendiri.29

Nama Instagram berasal dari pengertian keseluruhan fungsi aplikasi ini.

Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada

masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat

menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam

tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”,

29
Sejarah Asal Mula Media Sosial Instagram. Dikutip pada tanggal 13 Agustus 2019 dari
http://satupedang.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-asal-mula-media-sosial- Instagram
4

dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi

kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang

dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga

informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh

karena itulah Instagram berasal dari instan- telegram.

Kepopuleran Instagram tak dapat dilepaskan dari kedua nama

pendirinya, yaitu Kevin Systrom dan Mike Krieger yang merupakan CEO

perusahaan Burbn, Inc. Kedua orang tersebut merupakan tokoh di balik

kesuksesan Instagram yang telah mencapai ratusan juta pengguna aktif di

seluruh dunia. Tentu saja hal itu menarik bagi perusahaan lain yang lebih

dahulu populer, yaitu Facebook, Inc untuk mengambil alih kepemilikan

Instagram.30

Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti

akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan

demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat

terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto

yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah

satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut

sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang

Biteb Rans. Sejarah dan Perkembangan Media Sosial Instagram. Dikutip pada tanggal 13
30

Agustus 2019 dari http://www.bitebrands.co/2015/01/sejarah-dan-perkembangan-media- sosial.html


4

populer atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam

Instagram. Juga dapat menggunakan teman- teman mereka yang juga

menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti Twitter dan

Facebook.

Instagram memiliki menu-menu dasar31, diantaranya :

a. Home

Di dalam menu home, pengguna dapat melihat postingan foto maupun

video dari akun yang telah pengguna ikuti. Biasanya banyak orang

yang banyak menghabiskan waktu hanya untuk stalking di fitur ini.

b. Search

Menu ini hadir untuk membantu penguna mencari sesuatu. Membantu

pengguna menemukan akun teman dan hashtags yang berkaitan

dengan sesuatu yang dicari serta mencari orang-orang yang pernah

berada di suatu tempat.

c. Foto

Tombol ini berfungsi untuk mengunggah gambar, foto dan juga

video. Menu ini mirip menu tweet kalau pada twitter dan mirip juga

seperti menu status pada facebook. Di Instagram pengguna tidak

bisa membuat status berupa teks. Sebab Instagram adalah media

31
Fitur-Fitur Dasar Instagram. Dikutip pada tanggal 13 Agustus 2019 dari
http://rocketmanajemen.com/fitur-fitur-dasar-Instagram/
4

sosial yang berbasis visual. Pengguna dapat menambahkan teks jika

disertai dengan foto. Karena Instagram adalah media sosial yang

berbasis visual, Instagram memiliki fitur edit foto. Filter-filter yang

terdapat di dalam aplikasi Instagram saat ini adalah Clarendon,

Gingham, Moon, Lark, Reyes, Juno, Slumber, Crema, Ludwig, Aden,

Perpetua, Amaro, Mayfair, Rise, Hudson, Valencia, X-pro II, Sierra,

Willow, Lo-fi, Inkwell, Hefe, dan Nashville. Pengguna dapat

menggunakan filter-filter tersebut sesuai dengan selera. Selain itu,

dalam edit foto Instagram terdapat pengaturan cahaya kontras.

Pengguna dapat mengatur cahaya pada gambar sesuai dengan yang

diinginkan.

d. Notifikasi

Menu ini akan menampilkan pemberitahuan yang berkaitan dengan

akun pengguna. Ada dua jenis notifikasi yaitu notifikasi untuk akun

pribadi pengguna. Seperti orang yang meminta pertemanan, orang

yang menerima permintaan pertemanan. Bisa juga orang yang

menyukai atau yang komenar di foto pengguna dan juga orang yang

menyebut pengguna ( mention ) akun pengguna di status orang lain.

Jenis notifikasi yang kedua adalah notifikasi yang menampilkan

aktivitas dari following pengguna atau orang-orang yang pengguna

ikuti. Jadi, pengguna dapat mengetahui orang yang pengguna ikuti

menyukai foto siapa, komentar di foto siapa dan sedang berteman


4

dengan siapa.

e. Profil.

Menu profil di gunakan untuk melihat akun pribadi pengguna. Di

menu ini pengguna dapat mengedit profilnya. Pengguna juga dapat

melihat foto-foto yang sudah diunggah dan juga foto-foto yang di-tag

ke pengguna.

Untuk mendorong pengguna agar membuat dan membagikan konten

lebih banyak pada platform, Instagram telah mengumumkan Instagram

Story pada awal agustus 2016, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna

mengirim foto dan video yang menghilang setelah 24 jam. Konten yang

dibagikan ke story juga tidak akan muncul pada profil grid pengguna atau

dalam Instagram feed.

Instagram Story muncul pada bar bagian atas feed beranda, dan semua

akun Instagram dapat membagikan story mulai dari teman-teman

pengguna sampai akun popular. Untuk melihat story seseorang, pengguna

cukup klik pada foto profil yang ingin pengguna lihat. Story mereka akan

muncul secara full- screen, dan kemudian akan muncul semua konten yang

diposting pengguna lain dalam 24 jam terakhir. Konten yang di-klik mulai

dari urutan yang terbaru ke terlama. Setelah pengguna melihat sebuah

story, pengguna dapat tap untuk kembali dan maju atau menggeser untuk

melompat ke story orang lain. Tidak seperti postingan biasa, tidak ada like
4

atau public comment, pengguna hanya bisa mendapat komentar secara

pribadi. Seperti halnya snapchat stories, pengguna dapat dapat melihat

siapa saja yang telah menyaksikan konten yang dibuatnya.32 Instagram

Story lebih privasi, karena pengguna dapat mengatur siapa saja yang tidak

boleh melihat postingannya.

Instagram Story memungkinkan penggunanya berkreasi dalam

membagikan suatu cerita. Sampai saat ini, Instagram Story terus

melakukan perkembangan mengenai fitur-fiturnya. Di dalam Instagram

Story, pengguna dapat memposting foto maupun video dengan caption,

karena terdapat fitur tulisan pada Instagram Story. Pengguna juga dapat

berkreasi mengenai postingannya karena di Instagram Story terdapat brush

tool yang memungkinkan penggunanya menggambar apa saja. Berbagai

macam stiker terbaru kini bisa menghiasi postingan pengguna Instagram

Story. Instagram menyiapkan stiker dengan tema sesuai dengan momen

tertentu.

Selain itu, Instagram Story juga memiliki fitur Instagram live, dalam

menu ini, pengguna Instagram dapat melakukan siaran secara langsung

(live) yang dapat dilihat oleh para pengikutnya. Instagram live adalah fitur

32
Social Media Instagram Meluncurkan Instagram Stories. Dikutip pada tanggal 13 Agustus 2019 dari
https://digitalmarketer.id/news/updatean-terbaru-social-media-Instagram-meluncurkan- Instagram-
stories/
4

yang sangat baru di Instagram Story. Tidak jauh berbeda dengan media

sosial bigo live, pengguna yang menggunakan fitur Instagram live dapat

melihat siapa saja yang bergabung di dalam siaran langsungnya tersebut.

Fitur boomerang juga termasuk fitur terbaru di Instagram Story. Dalam

fitur ini, pengguna dapat merekam gerakannya kemudian akan terlihat

rekaman gerakan secara berulang- ulang.

Anda mungkin juga menyukai