Anda di halaman 1dari 33

THE USE OF MEDIA TIK – TOK TO EXHAND THE SELF

CONFIDENCE OF SMA N 1 JERUKLEGI STUDENTS.

SKRIPSI

Oleh

ARDA WAHYU SAPUTRI


2000026107

PROGRAM STUDI SASTRA


INGGRIS
FAKULTAS SASTRA, BUDAYA, DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2021

ABSTRAK
Media social Tik-Tok merupakan sebuah platform video pendek yang
sedang popular pada saat ini khusus nya dikalangan remaja dan siswa sekolah.
Kehadiran Tik-Tok menjadi jalan pintas bagi para remaja untuk mengambil
kontrol penuh dan mengekspresikan diri se bebas-bebas nya. Media Tik-Tok ini
tentu nya akan berpengaruh terhadap salah satu tahap perkembangan remaja yakni
mengenai kepercayaan diri. Memiliki kepercayaan diri sangat penting hal ini
dikarenakan seorang remaja akan mampu untuk menilai diri sendiri dan
melakukan suatu pekerjaan secara efektif di dalam kehidupannya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media


Tik-tok dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri terhadap siswa. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dimana
pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara tak terstruktur sehingga
mampu menggali lebih dalam tentang kepercayaan diri para siswa tersebut.

Kata kunci : Media Tik-Tok, Kepercayaan diri.

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrohmanirrohim.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt, karena atas rida nya
saya dapat menyelesaikan penelitian ini dengan lancar dan se baik-baik nya.
Adapun judul penelitian yang saya ajukan adalah “the use of media tik-tok to
exhand the self confidence of SMA N 1 Jeruklegi students”.

Penelitian ini diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata
kuliah Method of Socia Research Fakultas Satra, Budaya, dan Komunikasi
(FSBK) Universitas Ahmad Dahlan. Tidak dapat disangkal bahwa butuh usaha
yang keras dalam penyelesaian pengerjaan penelitian ini. Dengan begitu, saya
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung
penyusunan penelitian ini.

DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan zaman menghasilkan inovasi baru dalam berbagai bidang
termasuk teknologi. Salah satunya dalam teknologi komunikasi. Teknologi
komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam masyarakat karena
teknologi ini memudahkan terjadinya pertukaran informasi antar individu
melalui sistem yang berbasis computer (Mahendra et al.,2017). Media sosial
merupakan bagian dari teknologi komunikasi. Terdapat berbagai macam
media sosial yang digunakan oleh masyarakat salah satubya yang baru baru ini
trending yaitu Tik-Tok. Para Remaja umumnya menggunakan Tik-Tok untuk
menampilkan citra diri melalui unggahan video secara online yang dapat
dilihat oleh pengguna Tik-Tok lain.
Akan tetapi, sebelum mengunggahnya ke Tik-Tok biasanya para remaja
akan memilih foto terbaiknya. Tentunya hal itu membutuhkan effort yang
lebih untuk memberikan filter tujuannya agar dapat menampilkan gambaran
fisik yang sesuai dengan keinginannya. Citra diri yang ditampilkan seseorang
di Tik-Tok akan menarik para pengguna lain untuk saling berinteraksi dengan
memberikan like dan comment pada video yang diunggah. Hal ini tentunya
menimbulkan perasaan senang kepada pengunggah atas apresiasi yang
diberikan pengguna lain. Namun apabila mendapatkan jumlah like yang tidak
sesuai harapan serta komentar yang negatif tentu akan menimbulkan perasaan
kecewa dan tingkat kepercayaan diri akan menurun. Jumlah like dan comment
seolah olah menjadi tolok ukur suatu unggahan.
Menurut Kartono (1990), proses terbentuknya kepercayaan diri seseorang
yang didapat dari dalam dirinya maupun yang didapat dari orang lain sangat
bermanfaat bagi perkembangan kepribadiannya. Seseorang yang mempunyai
keprcayaan diri dapat bertindak dengan tegas dan tidak ragu-ragu.

Orang yang mempunyai rasa percaya diri dipandang sebagai suatu


pengalaman yang sangat bermanfaat bagi masa depannya. Selain itu
kepercayaan pada diri sendiri menyebabkan orang yang bersangkutan
mempunyai sikap yang optimis, kreatif dan memiliki harga diri.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya rasa percaya
diri akan menimbulkan kepribadian yang baik yang sesuai dengan proses
perkembangannya, pemahaman terhadap kelebihan-kelebihan serta
kelemahan-kelemahan yang dimiliki untuk dapat menimbulkan reaksi yang
positif, dan mengunakan segala kelebihan yang ada dalam diri agar
menimbulkan rasa percaya diri, karena rasa percaya diri merupakan sumber
kekuatan diri kita untuk dapat bergaul dengan lingkungan sosial. Orang yang
memiliki rasa percaya diri akan bertindak dengan tegas dan memiliki sikap
yang optimis.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri yaitu
berdasarkan pola asuh, seorang anak yang tumbuh di lingkungan keluarga
yang suportif cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi.
Faktor selanjutnya yaitu kematangan usia dan pengalaman hidup yang telah
dijalaninya juga menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri.
Faktor utama yang mempengaruhi kepercayaan diri yaitu penampilan fisik.
Terdapat persepsi bahwa seseorang yang memiliki penampilan fisik yang
indah akan mendapatkan keistimewaan dari lingkungan sekitarnya. Oleh
karena itu, banyak orang-orang yang berusaha dengan berbagai cara untuk
membuat penampilan fisiknya menjadi indah.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Rahmawaty Khoerunnisa, Tasya
Maharani Selian, dan Tiara Nurvikarahmi (2020) dengan judul Peranan
Penggunaan Instagram terhadap Kepercayan Diri Remaja, Penelitian
dilakukan pada remaja yang berusia 17-19 tahun yang pernah atau sedang
menggunakan aplikasi Instagram dengan menggunakan metode kualtitatif
dengan pendekatan studi kasus (case study).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instagram berperan besar dalam
penurunan kepercayaan diri pada remaja. Hal ini diantaranya disebabkan
karena pada diri remaja terjadi perubahan psikososial yang berpengaruh pada
kepercayaan dirinya.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini dilakukan pada
siswa sekolah SMA N 1 Jeruklegi yang menggunakan media Tik-Tok dengan
melakukan wawancara tak terstruktur. Metode penelitian yang digunakan
yaitu metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun tujuan
diadakan nya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan
media Tik-tok dapat berpengaruh dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri
terhadap siswa SMA N 1 Jeruklegi,serta menemukan solusi baru mengenai
tumbuh nya kepercayaan diri siswa tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan media Tik-tok dapat berpengaruh dalam


menumbuhkan rasa kepercayaan diri terhadap siswa SMA N 1
Jeruklegi?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan nya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah


penggunaan media Tik-tok dapat berpengaruh dalam menumbuhkan rasa
kepercayaan diri terhadap siswa SMA N 1 Jeruklegi,serta menemukan solusi
baru mengenai tumbuh nya kepercayaan diri siswa tersebut.

BAB ll

LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah sumber lampau dari hasil penelitian yang


nantinya diusahakan oleh peneliti untuk membandingkan antara penelitian
dahulu dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini, peneliti
akan memaparkan beberapa kajian terdahulu yang memiliki keterkaitan
dengan penelitian ini. Untuk lebih jelasnya peneliti membuat tabel penelitian
sejenis terdahulu yaitu sebagai berikut:

Nama dan Judul Metode Tujuan Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian

Nora Usrina, UIN Metode Penelitian ini Secara Persamaan Perbedaan


Ar-Raniry Banda Kualitatif bertujuan untuk keseluruhan gaya antara nya
Aceh, 2021 mengetahui komunikasi yang penelitian terletak
pengaruh Media ditunjukkan oleh terdahulu pada objek
“Pengaruh media
Sosial Tik Tok para santri yaitu dengan dan subjek
sosial tik tok
terhadap Gaya cenderung lebih penelitian penelitian
terhadap gaya
Komunikasi lemah, lebih yang akan d nya.
komunikasi Santri
para Santri agresif dan lakukan
taman pendidikan
eksperif. yaitu sama
al-qur’an Ar-
sama
risalah”
meggunakan
aplikasi Tik-
Tok.
Tina Yuliana, Metode Penelitian ini Adapun motif Persamaan Perbedaan
Universitas Kualitatif bertujuan untuk dari penggunaan penelitian nya yaitu
Pasndan dengan mengetahui aplikasi Tik Tok terdahulu terletak
Bandung, 2021 pendekatan menenai ini yaitu mengisi dengan pada
fenomenolo bagaimana waktu luang, penelitian subjek dan
gi. caranya para belajar menjadi yang akan objek
“Tik-Tok sebagai
remaja percaya diri dan dilaksanakan penelitian
extensi diri
menunjukan belajar membuat yaitu sama nya,serta
Remaja”
rasa extensi konten video sama hasil nya.
dirinya. yang menarik, menggunaka
dan berguna n aplikasi
sebagai media Tik-Tok.
untuk
mengekspresikan
diri.

2.2. Kerangka Konseptual

A. Media social

Media sosia (sering disalahtuliskan sebagai sosial media) adalah sebuah


media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berkomunikasi, berbagi, dan menciptakan
berbagai konten tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Terdapat beberapa Ahli yang memberikan pendapat nya mengenai media


social, di antara nya yaitu Michael Cross (2013), Media sosial adalah sebuah
istilah yang menggambarkan bermacam-macam teknologi yang digunakan
untuk mengikat orang-orang ke dalam suatu kolaborasi, saling bertukar
informasi, dan berinteraksi melalui isi pesan yang berbasis web. Dikarenakan
internet selalu mengalami perkembangan, maka berbagai macam teknologi
dan fitur yang tersedia bagi pengguna pun selalu mengalami perubahan. Hal
ini menjadikan media sosial lebih hypernym dibandingkan sebuah referensi
khusus terhadap berbagai penggunaan atau rancangan.

McGraw Hill Dictionary ber pendapat bahwa Media sosial adalah sarana
yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan
cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah
jaringan dan komunitas virtual.

Media social tidak hanya mencakup berbagai platform Media Baru tetapi
juga menyiratkan dimasukkannya sistem seperti FriendFeed, Facebook, dan
lain-lain yang pada umumnya dianggap sebagai jejaring sosial. Idenya adalah
bahwa berbagai platform media yang memiliki komponen sosial dan sebagai
media komunikasi public (Mark Hopkins, 2008)

 Karakteristik Media Sosial

Kita dapat mengenali sebuah media sosial melalui ciri-ciri yang


dimilikinya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik media sosial tersebut :

1. Partisipasi Pengguna
Semua media sosial mendorong penggunanya untuk berpartisipasi
dan memberikan umpan balik terhadap suatu pesan atau konten di
media sosial. Pesan yang dikirimkan dapat diterima atau dibaca oleh
banyak orang.
2. Adanya Keterbukaan
Sebagian besar media sosial memberikan kesempatan bagi
penggunanya untuk memberikan komentar, melakukan voting,
berbagi, dan lain-lain. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan bebas
tanpa harus melalui Gatekeeper.

3. Adanya Perbincangan
Kebanyakan media sosial memungkinkan adanya interaksi
terhadap suatu konten, baik itu dalam bentuk reaksi ataupun
perbincangan antar penggunanya. Dan penerima pesan bebas
menentukan kapan melakukan interaksi terhadap pesan tersebut.

4. Keterhubungan
Melalui media sosial, para penggunanya dapat terhubung dengan
pengguna lainnya melalui fasilitas tautan (links) dan sumber informasi
lainnya. Proses pengiriman pesan ke media sosial yang lebih cepat
dibandingkan dengan media lainnya membuat banyak informasi
terhubung dalam satu media sosial.

 Fungsi Media Sosial


Berikut ini adalah beberapa fungsi media sosial secara umum:

1. Memperluas interaksi sosial manusia dengan memanfaatkan teknologi


internet dan website.
2. Menciptakan komunikasi dialogis antara banyak audiens (many to
many).
3. Melakukan transformasi manusia yang dulunya pemakai isi pesan
berubah menjadi pesan itu sendiri.
4. Membangun personal branding bagi para pengusaha ataupun tokoh
masyarakat.

 Tujuan Media Sosial


Salah satu tujuan media social adalah sebagai media komunikasi
alternatif bagi masyarakat. Berikut ini adalah beberapa tujuan
menggunakan media sosial secara umum:

1. Aktualisasi Diri
Bagi sebagian besar orang, media sosial merupakan tempat untuk
aktualisasi diri. Mereka menjunjukkan bakat dan keunikan di media
sosial sehingga dapat dilihat banyak orang. Tidak heran kenapa saat ini
banyak artis berlomba-lomba untuk terkenal di media sosial mereka.

2. Membentuk Komunitas
Komunitas online sangat mudah ditemukan saat ini, baik itu di
situs forum maupun di situs social network lainnya. Media sosial
menjadi wadah tempat berkumpulnya masyarakat online yang
memiliki minat yang sama untuk saling berkomunikasi dan bertukar
informasi atau pendapat.

3. Menjalin Hubungan Pribadi


Media sosial juga berperan penting dalam aktivitas menjalin
hubungan personal dengan orang lain secara pribadi. Ada banyak
sekali pengguna media sosial yang menemukan pasangan hidup,
sahabat, rekan bisnis, di media sosial.

4. Media Pemasaran
Pengguna media sosial yang jumlahnya sangat banyak tentu saja
menjadi tempat yang sangat potensial untuk memasarkan sesuatu.
Bisnis online yang banyak berkembang sekarang ini banyak
dipengaruhi oleh media sosial sebagai tempat promosi.

 Jenis Jenis Media Sosial

Saat ini ada banyak sekali jenis media sosial yang bisa kita temukan di
internet. Selain jenis platformnya yang berbeda, jenis konten yang ada di
dalam media sosial tersebut juga sangat beragam. Berikut ini adalah
beberapa jenis media sosial tersebut :
1. Social Networks
Social Networks atau jejaring sosial merupakan jenis media sosial
yang paling umum dikenal masyarakat dan paling banyak digunakan.
Beberapa social network yang paling banyak digunakan saat ini;

a. YouTube
b. Facebook
c. Twitter
d. Instagram
e. WhatsApp
f. Google Plus
g. Pinterest

2. Komunitas Online (Forum)


Situs forum dan komunitas online umumnya dibangun oleh
perorangan atau kelompok yang memiliki minat pada bidang tertentu.
Para pengguna forum tersebut dapat melakukan diskusi, chatting, dan
memposting tentang topik yang berhubungan dengan minat mereka.
Beberapa contoh komunitas online yaitu :

a. Kaskus.co.id
b. Ads.id
c. Brainly.co.id

3. Situs Blog
Situs blog juga termasuk dalam kategori media sosial karena
memungkinkan pemilik blog dan pembacanya untuk berinteraksi.
Umumnya blog dibuat berdasarkan minat atau keahlian si pemilik blog
dan konten di dalamnya dapat mempengaruhi banyak orang.

4. Social Bookmark
Ide awal dari situs social bookmark ini adalah sebagai wadah bagi
para pengguna internet untuk menyimpan alamat website yang mereka
sukai. Namun, belakangan ini pengguna situs social bookmark mulai
berkurang karena situs ini banyak digunakan untuk kegiatan spam.

B. Tik-Tok

Tik Tok adalah sebuah aplikasi platform social video pendek yang yang
didukung dengan musik, dari mulai video tarian, gaya bebas artau hanya
sebatas video-video editing, para kreator bebas berimajinasi dan menyatakan
ekspresi mereka selucu mungkin karena memang flatform ini disediakan untuk
orang orang yang kreatif. ( Tina Yuliana, 2021)
Tik-Tok dikenalkan dan diluncurkan pertama kali pada September 2016.
Pada saat itu, aplikasi ini langsung diterima di Indonesia. Namun memang, saat
itu banyak yang menyebut pengguna TikTok sebagai seorang alayers. Namun,
Menkominfo, Pak Rudiantara, sempat memblokir TikTok karena di dalamnya
ada banyak sekali konten negatif yang seharusnya tidak dipertontonkan kepada
anak-anak. Berikut ada beberapa dampak negative dari Tik-Tok yaitu sebagai
berikut ;

 Dampak Negatif Tik Tok

1. Menyita waktu
Membuat konten untuk aplikasi ini cukup menyita waktu. Untuk
dance misalnya, Anda harus berlatih gerakannya dulu, menghafalkan,
dan mencocokkan dengan tempo musik. Bahkan, untuk yang paling
sederhana sekalipun kadang terasa tidak memuaskan bila dibuat ala
kadarnya.

2. Membuat anak malas belajar


Bila pengguna TikTok masih anak-anak, bahayanya justru makin
besar. Sebab mereka jadi lebih sering memegang HP dan bermain dari
layar. Ini akan membuat mereka cenderung malas belajar.

3. Hanya membuat konten untuk viral dan mengorbankan diri sendiri


Sudah banyak kasus yang terjadi di mana karena ingin kontennya
viral pengguna membuat konten yang memalukan bahkan mengancam
nyawa.

4. Narsis
Karena menginginkan like dan komentar yang banyak, ini akan
membuat pengguna jadi makin narsis dan mengagungkan diri saat bisa
mencapainya.

 Dampak Positif Tik-Tok

1. Olahraga
Salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh para
pengguna adalah menari mengikuti irama musik atau lagu TikTok
yang ada. Nah, menari ini menjadi aktivitas yang bisa membakar
kalori sekaligus menyehatkan badan. Sangat cocok buat yang mau
berolahraga secara asyik.

2. Kreatif
Salah satu tujuan Tik Tok adalah membuat para
penggunanya kreatif. Betapa tidak, sejak awal aplikasi ini dibuat
dengan konsep video musik. Anda bisa mengisi atau membuat
konten apa saja sesuai kreativitas.

3. Mengatasi masalah mental


Karena bisa mengekspresikan diri dan menuangkan ide,
maka suasana hati akan jadi baik. Dengan berbagi pada orang lain
dari berbagai belahan dunia akan membuat mental jadi lebih sehat.
Tak merasa sendiri lagi dan mendapatkan banyak teman. Apalagi
jika konten video yang dibuat memperoleh respons yang cukup
baik dalam jumlah banyak. Jelas bisa memberikan rasa percaya diri
yang lebih kepada penggunanya.

4. Branding diri
Meski tidak semua orang bisa, tapi nyatanya salah satu
manfaat TikTok adalah sebagai branding diri. Hal ini dibuktikan
dengan makin banyaknya artis yang lahir dari pengguna TikTok.
Biasanya, mereka dikenal karena kontennya yang banyak disukai
orang sehingga punya penggemar.

 Kelebihan aplikasi Tik-Tok

1. Fitur TikTok gampang dipakai


Tak seluruh orang mempunyai keterampilan mengedit video,
TikTok mempermudah penggunanya dengan menyediakan sebagian
tools seperti, start dan berhenti record, timer, dan lainnya. Tidak cuma
itu, TikTok juga mempunyai berbagai tipe saringan visual, efek waktu,
green screen, transisi, stiker, teks, emoji, GIF, dan masih banyak lagi.
Kau juga bebas menambahkan background music atau voice over
untuk video Kau. Tersedia juga fitur live seperti sosial media lainnya.

2. TikTok Menjadi Tempat Berkreasi


Beberapa besar media sosial seperti Facebook dan Instagram yang
dipenuhi dengan keluarga, sahabat, rekan keja dan influencer sesekali
cuma membikin pikiran terasa jenuh. Privasi kadang betul-betul
terganggu. Beberapa besar konten yang diberi tahu juga kurang kreatif
dan cuma memamerkan kehidupan sehari-hari saja. Berbeda dengan
TikTok dimana penggunanya betul-betul beraneka dan terdiri dari
bermacam kelas sehingga konten yang diberi tahu bahkan cuma itu-itu
saja.

3. Dituntut Menjadi Content Creator


Media sosial pada biasanya berisi konten berupa artikel, foto atau
video. Berbeda dengan TikTok. Dengan beriklan mengaplikasikan
TikTok, anda dapat menjadi lebih kreatif dalam berkreasi. Dengan efek
background musik dan saringan karenanya akan membikin konten
anda menjadi lebih menarik. Memasang iklan di TikTok juga menuntut
anda menjadi lebih kreatif dalam menciptakan konten yang menarik
serta unik.

 Kekurangan Aplikasi Tik-Tok

1. Mayoritas Pengguna Berusia di Bawah 18 Tahun


Hampir rata rata pengguna aplikasi Tik Tok berusia di bawah 18
tahun. Adapun mayoritas yaitu si kecil berusia antara 5-10 tahun atau
umur sekolah dasar. Tentunya, hal ini berbahaya bagi perkembangan
mental generasi penerus bangsa. Pemikiran dan pendirian mereka
cenderung belum stabil.

2. Bahaya Laten Pedofilia


Tidak menutup kemungkinan, pengguna Tik Tok yang kebanyakan
si kecil di bawah usia dapat menjadi surga konten bagi para pengidap
pedofil.

C. Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan
diri sendiri. Suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang
dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya mampu untuk mencapai
berbagai tujuan di dalam hidupnya. Menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang
proposional, individu harus memulai dari dalam diri sendiri.

Ada beberapa ahli yang ber pendapat mengenai kepercayaan diri,


Thantaway mengemukakakan pendapatnya dalam Kamus istilah Bimbingan
dan Konseling, percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri
seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau
melakukan sesuatu tindakan.
Sedangkan Menurut Hygiene Kepercayaan Diri adalah penilaian yang
relatif tetap tentang diri sendiri, mengenai kemampuan, bakat, kepemimpinan,
inisiatif, dan sifat-sifat lain, serta kondisi-kondisi yang mewarnai perasaan
manusia (Iswidharmanjaya & Enterprise, 2014:20-21).

Tidak dipungkiri, rasa percaya diri yang tinggi dapat membuat seseorang
mampu mencapai banyak hal mulai dari keinginan pribadi, karier, serta
pencapaian. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, tentu dampaknya bisa
membuat seseorang menjadi lebih positif. Sehingga tidak ada waktu untuk
memikirkan hal negatif yang bisa menghambat perkembangannya.

D. Faktor Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri


Faktor internal, meliputi:

1) Konsep diri

Hambly (dalam Wijayaratna, 2008) menyatakan bahwa kepercayaan diri


pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh
dalam pergaulannya dalam suatu kelompok. Konsep diri merupakan gagasan
tentang dirinya sendiri. Seseorang yang memiliki rasa rendah diri biasanya
mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang konsep dirinya positif
tidak akan merasa rendah diri.

2) Harga diri

Meadow (dalam Wijayaratna, 2008) mengungkapkan bahwa harga diri


merupakan penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Seseorang yang
memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan benar bagi
dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan orang lain. Seseorang
yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu
yang berhasil, dan percaya bahwa usahanya mudah.

3) Kondisi fisik

Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri.


Penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan
percaya diri seseorang. Orang yang tidak dapat bereaksi dengan positif, akan
menimbulkan perasaan minder yang akan berkembang menjadi tidak percaya
diri (Hakim, 2002).

Faktor eksternal meliputi:

1) Pendidikan

Anthony (dalam Wijayaratna, 2008) menyatakan bahwa pendidikan dapat


mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah
cenderung membuat seseorang tergantung dan berada di bawah kekuasaan
yang lebih pandai, sebaliknya orang yang pendidikannya lebih tinggi
cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada orang lain.

2) Pekerjaan

Rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan. Seseorang


dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta kepercayaan diri
dengan bekerja. Kepuasan dan rasa bangga juga didapat karena mampu
mengembangkan kemampuan diri (Corey, dalam Wijayaratna, 2008).

3) Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud disini merupakan lingkungan keluarga dan


masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga
seperti anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi
rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. Orang yang mampu memenuhi
norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat, akan diterima dengan baik
serta diri akan semakin lancar berkembang (Corey, dalam Wijayaratna, 2008).

 Karakteristik Kepercayaan Diri

Terdapat 7 karakteristik individu yang mempunnyai rasa kepercayaan diri


yang proposional antara lain sebagai berikut (Fatimah, 2010:149-150):

1. Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak


membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau hormat orang
lain.
2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi
diterima orang lain atau kelompok.
3. Berani menerima penolakan orang lain berani menjadi diri sendiri.
4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya
stabil).
5. Memiliki internal Locus of Control(memandang keberhasilan atau
kegagalan, serta tidak bergantung mengharap bantuan orang lain).
6. Mempunnyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang
lain, dan situasi diluar dirinya.
7. Memiliki harapan yang relalistik terhadap diri sendiri, sehingga
ketika harapan itu terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif
dirinya dan situasi yang terjadi.

 Ciri Ciri Kepercayaan Diri


Ciri-ciri seseorang memiliki rasa kepercayaan diri meliputi sebagai berikut
(Iswidharmanjaya & Enterprise, 2014:48-49).

1. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah dibuat sendiri,


2. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
3. Pegangan hidup yang cukup kuat, mampu mengembangkan
motivasi,
4. Mau bekerja keras untuk mencapai kemajuan,
5. Yakin atas peran yang dihadapi,
6. Berani bertindak dan mengambil setiap kesempatan yang
dihadapinya,
7. Yakin atas kemampuan sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang
lain, optimis, tenang dalam menghadapi tantangan dan tidak mudah
cemas

 Membangun Kepercayaan Diri


Terdapat 6 cara untuk membangun rasa kepercayaan diri adalah sebagai
berikut (Setiawan, 2014:40).

1. Bergaul dengan orang-orang yang memiliki rasa percaya diri dan


berpikiran positif,
2. Mengingat kembali saat merasa percaya diri,
3. Sering melatih diri,
4. Mengenali diri sendiri yang lebih baik lagi,
5. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, dan
6. Jangan takut mengambil resiko.

 Indkator Kepercayaan Diri


Menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang proposional, individu harus
memulai dari dalam diri sendiri. Mengingat bahwa rasa percaya diri sangat
penting untuk membatu seseorang untuk dapat meraih hasil belajar
ataupun prestasi dalam hal apapun. Berikut merupakan beberapa indicator
yang dapat menumbuhan rasa kepercayaan diri seseorang yaitu :

1. Evaluasi diri secara objektif


Belajar menilai diri secara objektif dan jujur. Pelajari kendala yang selama
ini menghalangi perkembangan diri sendiri, seperti pola berfikir yang
keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurangnya
kesabaran dan ketekunan, selalu bergantung pada orang lain atau sebab-
sebab eksternal lain.

2. Penghargaan yang jujur terhadap diri sendiri


Sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang
dimiliki. Mengabaikan/meremehkan satu saja prestasi yang pernah diraih
berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu diri
sendiri dalam menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.

3. Positive Thinking
Cobalah memerangi setiap asumsi prasangka atau persepsi negatif yang
mencul dalam benak diri sendiri. Semakin besar dan menyebar pola pikir
negatif maka semakin sulit dikendalikan dan dihentikan.

4. Gunakan Self-affirmation
Self-affirmation penegasan dalam diri sendiri. Untuk memerangi pikiran
negatif, gunakan Self-affirmation yaitu berupa kata-katayang
membangkitkan rasa percaya diri contohnya, saya pasti bisa, saya bangga
pada diri sendiri, saya pasti dapat, atau saya dapat menyelesaikan tugas,
dan lain sebagainya
E. Siswa

Siswa merupakan anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan


potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik
pendidikan formal maupun nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis
pendidikan tertentu.

Menurut Nata “Dalam Aly, 2008”, Siswa diartikan sebagai orang yang
menghendaki untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan,
pengalaman dan kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya agar bahagia
dunia dan akhirat dengan jalan belajar sungguh-sungguh.

Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan, Siswa merupakan orang yang
datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe
pendidikan, selanjutnya orang ini disebut pelajar atau orang yang
mempelajari ilmu pengetahuan berapapun usianya, dari manapun, siapa pun,
dalam bentuk apapun, dengan biaya apapun untuk meningkatkan pengetahuan
dan moral pelaku belajar.

Sedangkan menurut Muhaimin Dkk, Siswa dilihat sebagai seseorang


“subjek didik” yang mana nilai kemanusian sebagai individu, sebagai
makhluk sosial yang mempunyai identitas moral, harus dikembangkan untuk
mencapai tingkatan optimal dan kriteria kehidupan sebagai manusia warga
negara yang diharapkan.

 Kewajiban siswa di sekolah

Sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk belajar pendidikan formal.


Namun, juga sebagai sarana untuk melatih siswa dalam mengetahui hak dan
kewajibannya sebagai siswa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), hak merupakan sesuatu yang dapat dimiliki . Sedangkan kewajiban
merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Salah satu contoh hak sebagai
siswa adalah mendapatkan bimbingan yang baik dari guru. Sedangkan contoh
kewajiban sebagai siswa adalah menghormati guru.
Selain mendapatkan haknya, siswa pun harus menjalani kewajibannya
sebagai pelajar, berikut kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang siswa :

1. Belajar, mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas tepat waktu.


Sebagai seorang pelajar, siswa memiliki kewajiban yaitu belajar.
Siswa harus mempelajari apa saja materi pembelajaran yang
diberikan oleh guru berdasarkan silabus pembelajaran.

2. Mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah.


Setiap tempat pasti memiliki aturan, begitupun dengan sekolah.
Ada beberapa peraturan dan tata tertib yang harus ditaati oleh siswa
di sekolah. Seperti contohnya yaitu, datang ke sekolah sebelum pukul
7.00 pagi, tidak boleh membuang sampah sembarangan, tidak boleh
makan di jam pelajaran dan peraturan peraturan lainnya.

3. Saling menghargai dan menghormati


Di dalam sebuah sekolah tentunya banyak sekali orang. Semuanya
pasti tidak memiliki umur yang sama. Misalnya, guru, petugas
kebersihan dan penjaga kantin yang memiliki usia lebih tua. Adapun
kakak kelas atau adik kelas. Perbedaan umur satu dengan lainnya
membuat siswa harus saling menghormati dan menghargai.
Bersikaplah sopan dan santun terhadap semua orang yang lebih tua.
Bersikaplah ramah kepada semua orang yang lebih muda.

4. Menjaga fasilitas sekolah.


Banyak fasilitas sekolah yang boleh digunakan dengan bebas. Hal
tersebut bertujuan untuk menunjang pembelajaran siswa di sekolah.
Misalnya, siswa membutuhkan buku pelajaran sebagai referensi,
maka ia dapat mengunjungi perpustakaan. Atau siswa ingin buang air
kecil, dapat menggunakan toilet.

 Hak sebagai siswa di sekolah


Hak sebagai siswa di sekolah berarti siswa berhak mendapatkan serta
menuntut haknya. Adapun hak siswa di sekolah yaitu sebagai berikut :

1. Berhak memperoleh ilmu pengetahuan.


Hal ini juga termasuk mendapatkan serta menggunakan fasilitas serta
layanan pendidikan.

2. Berhak mendapatkan untuk mengembangkan diri Siswa juga


mendapatkan hak untuk bisa mengembangkan diri. Maksudnya
adalah siswa berhak mencari, menemukan serta mengembangkan
bakat yang dimiliki.

3. Berhak mendapatkan teman Dalam lingkungan pendidikan, seorang


siswa berhak mendapatkan teman tanpa membeda-bedakan antara
satu sama lain.

4. Berhak mendapatkan perlindungan Siswa berhak mendapat


perlindungan dalam area sekolah agar proses pembelajaran terasa
aman serta nyaman untuk siswa.

5. Berhak mendapatkan perlakuan yang sama dari guru dan staf


pendidik Artinya siswa berhak mendapatkan perlakuan serta
perhatian yang adil, tanpa membedakan.

2.3 Kerangka Teoritis


A. Teori uses and gratification.
Teori ini di dirikan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumlerm, dan Michael
Gurevitch (1959). Teori Uses and Gratification membahas tentang
pengaruh media terhadap manusia. Ini menjelaskan tentang bagaimana
orang menggunakan media untuk kebutuhan mereka sendiri dan merasa
puas ketika kebutuhan mereka terpenuhi. Setiap individu memiliki tingkat
kebutuhan yang berbeda dalam menggunakan media. Salah satu kebutuhan
yang ingin dipenuhi seseorang yakni mengenai peningkatan kepercayaan
diri.
Konsepsi dasar dari uses and gratifications datang dari Elihu Katz
yang mengenalkan istilah uses and gratifications approach pada tahun
1959. Katz berpendapat bahwa penelitian tentang media tidak lagi
bertumpu pada apa yang media lakukan terhadap khalayak namun lebih
menekankan kepada apa yang dilakukan oleh khalayak terhadap media.
Menurut pencetusnya, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch
(1974), cakupan pendekatan uses and gratifications meliputi :
1. Asal usul kebutuhan.
2. Kebutuhan sosial dan psikologis.
3. Pengharapan yang timbul akibat kebutuhan sosial dan
psikologis.
4. Media massa atau sumber-sumber lainnya yang digunakan.
5. Perbedaan pola terpaan media akibat keterlibatan dalam
aktivitas lain.
6. Timbulnya pemenuhan kebutuhan.
7. Timbulnya akibat-akibat yang mungkin tidak direncanakan

Dapat dikatakan bahwa yang menjadi alasan mengapa khalayak


menggunakan media adalah kondisi sosial psikologis yang dirasakah
sebagai sebuah masalah oleh khalayak dan media digunakan oleh khalayak
untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.

BAB III
METODE PENELITIAN

2.4 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif


dengan pendekatan fenomenologi. Metode kualitatif adalah suatu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif
memiliki karakteristik alami (Natural serfing) sebagai sumber data langsung,
deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil. Analisis dalam penelitian
kualitatif cenderung dilakukan secara analisis induktif dan makna makna
merupakan hal yang esensial. (Lexy Moleong, 2006 ).

Dalam penelitian kualitatif peneliti menjadi instrument. Oleh karena itu


dalam penelitian kualitatif instrumennya berupa orang atau Human
instrument. Untuk menjadi instrument peneliti harus memiliki bekal teori dan
wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan
mengkontruksi objek yang diteliti menjadi jelas dan ber makna. Kriteria data
dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data
yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar
terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan
terucap tersebut ( Sugiyono,2008 )

2.5 Fokus Penelitian


Pada dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong,
melainkan dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya
masalah. Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada sesuatu focus.
Penetapan focus dapat membatasi studi dan berfungsi untuk memenuhi
kriteria masuk-keluar suatu informasi yang diperoleh di lapangan (Moleong,
2006 )

Focus penelitian pada penelitian ini adalah penggunaan Tik-Tok dalam


meningkatkan rasa kepercayaan diri seorang siswa yang bersekolah di SMA
N 1 Jeruklegi di Kota Cilacap. Penelitian ini difokuskan di SMA N 1
Jeruklegi karena peneliti berasumsi bahwa di ksekolah ini para siswa
memegang erat perkembangan zaman media social tik-tok.

2.6 Sumber Data


Menurut Lofland (dalam Moleong, 2006) sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata kata, tindakan, dan selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen, foto, dll. yang dimaksud kata kata dan tindakan
disini yaitu kata kata dan tindakan orang yang diamati atau diwawancarai
merupakan sumber data utama (primer). Sedangkan sumber data lainnya bias
berupa sumber tertulis (sekunder ), dan dokumentasi berupa foto.

a. Data Primer
Data primer adalah data utama yang diperoleh secara langsung dari tangan
pertama subjek penelitian atau responden melalui wawancara. Peneliti akan
melakukan wawancara dengan responden untuk menggali informasi lebih
dalam mengenai diri nya sebagai siswa pengguna media Tik-Tok. Dalam
penelitian ini yang menjadi sumber data utama adalah para Siswa yang
bersekolah di Sma N 1 Jeruklegi.

b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pelengkap yang diperoleh tidak melalui tangan
pertama, melainkan melalui tangan kedua, ketiga atau seterusnya. Data
sekunder inilah yang akan melengkapi data primer. Data tambahan yang
dimaksud meliputi dokumen, arsip, maupun foto.

2.7 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013) teknik pengumpulan data merupakan langkah


yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Wawancara dalam penelitian kualitatif digunakan
untuk melakukan penelitian pendahuluan atau untuk mengetahui hal-hal dari
responden lebih mendalam.Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian
adalah sebagai berikut :

1. Wawancara.
Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2013) wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam
suatu topik tertentu.
Adapun teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah
wawancara tidak terstruktur yaitu,wawancara yang bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

2. Observasi.
Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2013) mengemukakan
bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis.
Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan
dan ingatan. Observasi dalam penelitian ini adalah dengan cara
melihat langsung objeknya dilapangan. Dalam hal ini peneliti
mengamati secara langsung proses kegiatan pembuatan video-vidio
kreatif siswa SMA N 1 Jeruklegi yang terpengaruh dari media Tik-
Tok yang mereka gunakan.

3. Teknik Dokumentasi.
Menurut (Sugiyono, 2013) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan
(life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen
yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan
lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang
dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif. dokumentasi yang penulis
gunakan di sini berupa foto yang penulis peroleh pada saat
melakukan wawancara.

4. Triangulasi.
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan
dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah
ada.

2.8 Teknik Analisis Data


Bogdan (dalam Sugiyono, 2018) menyatakan bahwa Analisis data
dalam penelitian kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain sehingga lebih mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain.
Teknik analisis yang peneliti gunakan adalah teknik analisis data
deskriptif, yaitu dengan cara menghimpun data-data faktual dan
mendiskripsikannya. Teknik ini dilakukan dengan cara menyederhanakan
sampel data yang umumnya didapatkan melalui hasil wawancara yang
mendalam dan observasi. Setelah data-data dan informasi tersebut
terkumpul sebagaimana yang diperlukan melalui observasi dan wawancara
maka selanjutnya, data dan informasi tersebut dianalisis deskriptif dengan
menggambarkan situasi yang terjadi.

2.9 Teknik Keabsahan Data


Teknik keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah
penelititan yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah
sekaligus untuk menguji data yang telah diperoleh (Sugiyono, 2007).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Triangulasi untuk
melakukan uji keabsahan data.

Anda mungkin juga menyukai