Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Strategi Pembelajaran

Kata strategi berasal dari bahasa Latin, yaitu ‘strategia’ yang berarti seni
penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. (Al Muchtar, dkk., 2007: 1.2)
Secara umum strategi adalah alat, rencana, atau metode yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu tugas (Beckman, 2004: 1).
Dalam konteks pembelajaran, strategi berkaitan dengan pendekatan dalam
penyampaian materi pada lingkungan pembelajaran. Strategi pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara
kontekstual, sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, lingkungan sekitar
dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran terdiri dari
metode, teknik, dan prosedur yang akan menjamin bahwa peserta didik akan betul-betul
mencapai tujuan pembelajaran. Kata metode dan teknik sering digunakan secara
bergantian (Al Muchtar, dkk., 2007: 1.3).
Untuk itu, strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan agar diperoleh langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang efektif dan efisien (Gerlach dan Ely, 1971: 207). Menurut Miarso
(2005), strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu
sistem pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah dan atau
teori belajar tertentu.
Seels dan Richey (1994: 31) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
rincian dari seleksi pengurutan peristiwa dan kegiatan dalam pembelajaran, yang terdiri
dari metode-metode, teknik - teknik maupun prosedur-prosedur yang memungkinkan
peserta didik mencapai tujuan. Kauchak dan Eggen (1993: 12) mengartikan strategi
pembelajaran sebagai seperangkat kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Romiszowsky (1981) strategi dalam konteks kegiatan pembelajaran
mengandung makna, yaitu untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar dengan
memilih metode-metode yang dapat mengembangkan kegiatan belajar peserta didik
secara lebih aktif. Pendapat yang hampir sama dikemukakan Dick dan Carey (1978: 106)
yang mengatakan strategi belajar mengajar mencakup keseluruhan komponen
pembelajaran yang bertujuan menciptakan suatu bentuk pembelajaran dengan kondisi
tertentu agar dapat membantu proses belajar peserta didik.
Sedangkan Semiawan (1996) berpendapat ditinjau dari segi proses pembelajaran
strategi belajar mengajar merupakan proses bimbingan terhadap peserta didik dengan
menciptakan kondisi belajar murid secara lebih aktif. Setiap strategi pembelajaran yang
dikembangkan, menurut Romiszowsky (1981:294) harus selalu mencerminkan posisi
teoretis yang merujuk pada bagaimana seharusnya pembelajaran itu dilaksanakan. Karena
itu, Hamalik (1993:2) mendefinisikan strategi belajar mengajar sebagai suatu sistem yang
menyeluruh yang terdiri dari sejumlah komponen, yakni komponen masukan (in put),
komponen proses (process), dan komponen produk (out put).
Salusu (1996:101) berpandangan strategi merupakan suatu seni menggunakan
kecakapan dan sumber daya untuk mencapai sasarannya melalui hubungan yang efektif
dengan lingkungan dan kondisi yang lebih menguntungkan. Dari batasan-batasan itu,
dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan menyeluruh
pembelajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan secara efektif dan efisien. Sebagai suatu pola aktivitas pendidik – peserta
didik, strategi pembelajaran memuat sejumlah komponen yang membentuk jalinan
keterkaitan dalam wadah yang disebut dengan pola pembelajaran.
Dick dan Carey (1996: 183) memandang strategi pembelajaran sebagai penjelasan
tentang komponenkomponen umum dari separangkat materi pembelajaran dan prosedur
yang akan digunakan bersama bahan-bahan itu, untuk menghasilkan suatu hasil belajar
tertentu pada peserta didik. Menurut Suparman (1997: 157) strategi pembelajaran
merupakan perpaduan urutan kegiatan pembelajaran (tahap-tahap yang perlu dilalui
diikuti dalam penyajian materi pembelajaran) metode atau teknik pembelajaran (prosedur
teknis pengorganisasian bahan dan pengelolaan peserta didik dalam proses
pembelajaran), media pembelajaran (peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan
sebagai media proses pembelajaran), dan waktu pembelajaran (waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah
keseluruhan pola umum kegiatan pendidik dan peserta didik dalam mewujudkan
peristiwa pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan, secara efektif dan efisien
terbentuk oleh paduan antara urutan kegiatan, metode dan media pembelajaran yang
digunakan, serta waktu yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.

B. Strategi Pembelajaran PKn di SD


Proses pembelajaran memperlalukan peserta didik sebagai obyek atau klien, dan
dapat dilihat pada kenyataannya bahwa di sekolah dasar sangat membutuhkan strategi
dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Belakangan ini pembelajaran konvesional
di modifikasi dengan startegi pembelajaran baru, dalam pelajaran PKn sangat diperlukan
penguatan terhadap materi ajar sebagai sesuatu yang akan di amalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Chapin (Murdiono, 2010) menyatakan bahwa pendidikan 6 kewarganegaraan
bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi warganegara yang partisipatorik,
memahami tentang sistem pemerintahan dan cara kerjanya, peran warga negara,
memahami hak dan kewajiban, dan membiasakan untuk membuat pilihan dan keputusan
dengan pertimbangan yang baik. Menurut Murdiono, strategi pembelajaran yang tepat
untuk mencapai tujuan PKn adalah strategi yang bersifat dialogis-kritis, pengalaman
langsung (direct experiences), 8 kolaboratif, dan kooperatif. Strategi pembelajaran seperti
ini menekankan pada tiga ranah pembelajaran, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Stategi pembelajaran PKn dipengaruhi oleh faktor siswa dan faktor diluar siswa seperti
guru, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, bahan pelajaran dan sebagainya.
Keberhasilan pembelajaran PKn di SD bergantung pada guru karena guru adalah
pendidik yang membelajarkan siswa. Guru hendaknya memperhatikan karakteristik anak
usia SD dengan strategi pembelajaran dan merancang model pembelajaran. Salah satu ciri
khas anak SD adalah senang bekerja dalam kelompok, ciri khas anak usia SD sepeti itu
perlu dijadikan landasan dalam melaksanakan dan mempersiapkan pengajaran bagi
mereka khususnya pengajaran PKn. Pengajaran perlu dirancang dan dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga sajian memungkinkan bagi anak dapat melihat, berbuat sesuatu
dan melibatkan diri dalam proses belajar dan tidak terkesan membosankan dari mata
pelajaran yang lain, motivasi belajar PKn yang kurang, model pembelajaran dan strategi
pembelajaran. Ditemukan terdapat satu masalah yang sangat penting untuk segera diatasi
yaitu civic disposition siswa yang masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan tutur kata
yang kurang sopan saat berkomunikasi dengan guru, sikap kurang bertanggung jawab
saat dibebani tugas-tugas dalam proses belajar, sikap kurang disiplin sehingga sering
terlambat saat masuk kelas, sikap kurang peduli terhadap lingkungan sehingga banyak
yang buang sampah sembarangan dan juga kurang peduli terhadap masalah yang sedang
dihadapi teman, kurang bisa menerima perbedaan sehingga kebanyakan peserta didik
memilih-pilih teman. Hal ini mencerminkan bahwa orientasi hasil belajar yang
diharapkan tentunya hanya berpusat pada ranah kognitifnya saja dalam artian jika itu
pada pembelajaran PKn berarti hanya menekankan pada dimensi civic knowledge saja.
Sementara civic skill dan civic disposition kurang mendapatkan perhatian. Sehingga
untuk itu meningkatkan civic disposition pada anak didik maka dapat diupayakan salah
satunya dengan mengganti model pembelajaran yang selama ini hanya berorientasi pada
pembelajaran pengetahuan saja.
Daftar Pustaka
I Ketut Ngurah Ardiawan, P. D. (2020). Model Pembelajaran Jigsaw Sebagai Salah Satu Strategi
Pembelajaran. Edukasi Jurnal Pendidikan Dasar, 57-63.

Nasution, W. N. (2017). Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai