Anda di halaman 1dari 4

Nama : Desi Aji Pangestu

NIM : 23060180032

Jenis-jenis Kurikulum
 Open Curiculum (Kurikulum Terbuka) : Pengembangan Kurikulum
berdasarkan pengetahuan dari pendidik (guru), sesuai dengan apa yang di
inginkan pendidik. Dapat dikatakan open curikulum ini merupakan bentuk
egoisme dari kurikulum, karena kurikulum ini tanpa mengindahkan aspek-
aspek tertentu seperti (infrastuktur, kapasitas/kemampuan peserta didik, dsb)
 Close Curiculum (Kurikulum Tertutup): Kurikulum ini bisa dibilang
,kurikulum yang telah di desain sedemikian rupa secara pasti baik dari
(tujuan, materi, metode, dan evaluasi) sehingga pendidik tinggal
melaksanakan. Pendidik di sini seakan tidak memiliki hak untuk campur
tangan dalam kurikulum
 Guided Curiculum (Kurikulum terbimbing) : Kurikulum setengah terbuka,
setengah tertutup. Tata cara pengajaran telah ditentukan di dalam kurikulum,
akan tetapi guru masih diberi kesempatan untuk mengembangkan lebih lanjut
dalam kelas. Bisa dibilang kurikulum ini bersifat fleksibel karena dapat
disesuaikan dengan kondisi di lapangan, sehingga dirasa lebih tepat di
implmentasikan di Indonesia
Menurut Nasution kurikulum dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
a. Separate subject curriculum
Segala bahan pelajaran yang disajikan dalam subject/mata pelajaran yang
disajikan secaara terpisah-pisah,, dan telah dilaksankan sejak lama.
Subjek atau mata pelajaran ialah hasil penglaman umat manusia sepanjang
masa, atau kebudayaan dan pengetahuan yang dikumpulkan oleh manusia sejak
dahulu, lalu disusun secara logis dan sistematis oleh para ahli , disederhanakan
dan disajikan kepada anak didik sesuai dengan usianya.
Kelebihan :
1. Bahan pelajaran dapat disajikan 2. Pengorganisasian kurikulum ini
secara logis dan sistematis sederhana, mudah direncanakan
dan dilaksanakan
3. Mudah dinilai 6. Memudahkan guru
4. Digunakan di Perguruan 7. Mudah diubah
Tinggi
5. Sudah menjadi tradisi
8. Esensial untuk penafsiran pengalaman, hemat waktu dan tenaga dalam
mempelajari sesuatu, karena ilmu yang telah ditemukan oleh para
sarjana masa lampau

Kekurangan:
1. Memberikan mata pelajaran 4. Tujuannya terlampau
yang disajikan secara terpisah terbatas dan terlalu
2. Tidak memperhatikan masalah- bertumpu pada intelektual
masalah sosial yang dihadapi 5. Kurang mengembangkan
anak-anak sehari-hari kemampuan berfikir
3. Menyampaikan pengalaman 6. Statis dan ketinggalan
umat manusia yang lampau zaman
dalam bentuk yang logis dan
sistematis
b. Corelated curriculum
Setiap mata pelajaran memiliki hubungan yang saling berkaitan. Lahir karena
terjadi ketidakpuasan terhadap sperate curiculum
Korelasi ada 3 macam
1. Korelasi secara Okasuional/ Incidental (korelasi yang dilakukan sewaktu-
waktu apabila ada hubungannya
2. Korelasi Etis ,bertujuan mendidik budi pekerti sebagai pusat pembelajaran
diambil dari Pendidikan agama atau budi peketri
3. Korelasi Sistematis, mata pelajaran yang difusikan/disatukan, dengan
menghilang- kan batas-masing-masing. Misalnya IPS, IPA, Matematika,
Kesenian (Broad field curriculum).dan sisusun oleh guru/ pendidik.
Pelaksanaan Korelasi :
1. Korelasi informal : kurikulum yang dijalankan sebab terjadi Kerjasama
antara mata pelajaran guru A bersama dengan mata pelajaran yang dipegang
guru B untuk saling berkorelasi,
2. Korelasi formal : Kurikulum yag direncanakan ileh guru atau tim secara
Bersama
3. Korelasi meluas (broad field), beberapa bidang sturi yang memiliki ciri khas
dan fungsi yang sama dipadukan menjadi satu bidang studi
Kelebihan :
1. Murid-murid mendapat informasi yang utuh/terintegrasi
2. Minat murid bertambah
3. Pengertian murid-murid tentang sesuatu lebih mendalam dan luas
4. Memungkinkan murid-murid menggunakan pengetahuannya lebih
fungsional
Kekurangan :
1. Tidak menghubungkan dengan masalah yang actual
2. Broad field tidak memberi pengetahuan sistematis dan mendalam mengenai
berbagai mata pelajaran
3. Guru sering tidak menguasai pendekatan interdisipliner
c. Integrated kurikulum
Dalam integrated curiculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata
pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan
sehingga diharapkan akan membentuk anak-anak menjadi pribadi yang
terintegrated. Seperti yang diterapkan pada Sekolah Dasar , Sekolah Menengah
Pertama yang menggunakan tematik, dan dilaksanaka melalui pengajaran unit
(memecahkan masalah dengan cara ilmiah). Kurikulum ini bertujuan membentuk
siswa yang terintegrasi dengan kehidupan sekitarnya.
Dalam konteksnya
 Unit merupakan suatu keseluruhan yang bulat (keseluruhan bahan
pelajaran yang disatukan oleh masalah)
 Unit menerobos batas-batas mata pelajaran
 Unit didasarkan atas kebutuhan dan minat anak
 Perlu waktu panjang
 Life centered ( masyarakat sebagai laboratorium)
 Unit menggunakan dorongan sewajarnya kepada siswa
 Siswa dihadapkan pada situasi-situasi yang mengandung problema
 Dengan sengaja memajukan perkembangan sosial pada anak-anak
 Unit direncanakan bersama oleh guru dan murid
Kelebihan :
1. Segala hal yang dipelajari dalam kuriikulum unit saling berkaitan erat antara
satu dengan yang lainnya
2. Kurikulum ini dirasa sesuai dengan teori pembelajaran berdasarkan
pengalaman, kesanggupan, kematangan ,dan minat peserta didik
3. Adanya hubungan/sinergi yang erat antara sekolah dengan masyarakat
Kelemahan :
1. Guru tidak disiapkan untuk menjalankan kurikulum seperti ini
2. Kurikulum dianggap tidak mempunyai sistem organisasi yang logis –
sistematis
3. Memberatkan tugas guru
4. Tidak memungkinkan ujian umum
5. Siswa dianggap tidak sanggup menentukan kurikulum
6. Alat-alat sangat kurang dalam menjalankan kurikulum

Anda mungkin juga menyukai