Anda di halaman 1dari 50

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Di Era Pandemi Covid-19


(Kond==
(KONDISI KHUSUS)

Dr. Rusman, M.Pd.

WEBINAR NASIONAL – HIPKIN JAWA TIMUR


Ahad, 13 September 2020
IMPLEMENTASI KURIKULUM

Suatu penerapan konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum


ke dalam praktik pembelajaran atau berbagai aktivitas baru,
sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang/siswa
yang diharapkan untuk berubah.
SURAT EDARAN MENDIKBUD NOMOR 4 TAHUN 2O2O
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid- 19)

Belajar dari Rumah melalui


pembelajaran daring/jarak jauh
dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian
kurikulum untuk kenaikan kelas
maupun kelulusan
3
EDARAN SEKJEN KEMENDIKBUD NOMOR 15 TAHUN 2020
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembelajaran dari Rumah
dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)

 Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan


pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta
didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum
 Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai
dengan usia dan jenjang pendidikan,konteks
budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta
didik
 Aktivitas dan penugasan selama BDR dapat
bervariasi antar daerah, satuan pendidikan, dan
Peserta Didik sesuai minat dan kondisi masing-
masing, termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR
4
PEMBELAJARAN DARING/PJJ

1 REVOLUSI
INDUSTRI 4. 0
2 21 ST CENTURY
LEARNING

1. 21ST Century Skils


3 DIGITAL
GEN ERATIO N

1. Digital Native
4 PEN GUATAN
KEBIJAKAN
ICT NASIONAL

1. Mobile Device 1. Standar PJJ berbasis ICT


2. Big Data 2. Media Literacy 2. Information Era 2. Computer Based Test
3. Digital Litercy 3. Conceptual Age 3. Mata Pelajaran
3. Cloud Computing
4. ICT competences 4. Information Society ICT/Informatika
4. Artificial
5. Coding/Programming 5. Disruption 4. Kebijakan LFH dg LMS
Intelligence
selama Pandemi

SISTEM PERKULIAHAN ONLINE/DARING


PEMBELAJARAN ONLINE

DARING LURING
 E-learning  LCD Projector + PPT
 Aplikasi Pembelajaran Online  Video Player
 Video Conference Apps  Audio Player/Broadcaxt
 Learning Management System  ICT sebagai Alat Peraga
 Quiz/Asessment Online  Electronic Kits
 Mobile Learning  Televisi Broadcast
 Camera
 3D Printing, dll.

Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran


SMARTPHONE
(MOBILE
LEARNING)
COMPUTER
BASED
INSTRUCTION SOCIAL MEDIA
LEARNING (FB, WA,
INSTAGRAM,
KONSELING TELEGRAM)
ONLINE

RAGAM PEMBELAJARAN DARING/PJJ


PEMANFAATAN
LINGKUNGAN MAYA
(VIRTUAL
SIARAN TELEVISI
ENVIRONMENT)
PENDIDIKAN
BAHAN AJAR DIGITAL SIARAN RADIO
(E-BOOK, E-MODUL, PENDIIDKAN
E-WORKSHEET) (PODCAST)
SUMBER BELAJAR
PEMBELAJARAN DARING
ONLINE LEARNING PLATFORM

LEARNING VIDEO ASESSMENT BAHAN AJAR


MANAGEMENT CONFERENCE TOOLS (QUIZ- MULTIMEDIA
SYSTEM (SYNCRONOUS) DRILL,EXERCISE)
Kebijakan Pendidikan di Era Pandemi Covid-19

Re-Orientasi Kurikulum
- Menerapkan Kurikulum pada Kondisi Darurat
- Penyederhanaan Kurikulum dan Asesment Nasional

Online Learning (Daring/PJJ)


Penerapan pembelajaran daring melalui Portal Rumah Belajar
(www.belajar.kemdikbud.go.id), Google Clasroom, dan sistem
e-learning lainnya. (www.edutopia.org/topic-index)

Lifelong Learning Development


- Mendukung sekolah untuk memiliki unit yang
memfasilitasi pengembangan pembelajaran online/daring
Spectrum Pembelajaran Berbasis
Daring/Online/Pembelajaran JJ

face-to face Blended/hybrid Distributed


learning learning learning teleconference e-learning

Podcasting Computer distance Distance Flexible


Webcasting based education Learning learning
Intsruction

Open and
distance (fully) online Technology- Technology-
Open Learning learning based learning based training
learning

Web-based Off campus mobile learning


training Virtual learning Mobile learning learning

Open
ubiquitous Educational Massive Open …
palm learning learning Online Courses
Resources
P Modus
Pembelajaran
E Daring
N Pembelajaran Daring untuk
Setiap Mata Pelajaran

Y Perencanaan
E Sumber Belajar
Penyelenggaraan

L
Bahan ajar noncetak: audio, video, RPP ditambah dengan LOM untuk
Computer Based Instruction (CBI) atau sejenisnya, Menunjukan Aktivitas

E
simulasi, virtual reality, augmented reality, Pembelajaran Daring
audiografis, simulasi multimedia, paket e-learning.

N
G
G Pemanfaatan TIK
Penyelenggaraan
Pembelajaran
A Learning Management System (LMS)
yang terstruktur dan terintegrasi.
Belajar secara mandiri dan terbimbing

R
Bahan ajar dalam bentuk digital
Contoh: https://lmsspada.kemdikbud.go.id
Media dan Interaksi Berbasis TIK
https://kuliahdaring.kemdikbud.go.id
A
A Asesmen dan
Evaluasi
N Tugas dan Karya Mandiri maupun Tugas Kelompok. Umpan Balik Kepada PD (perseorangan maupun kelompok).
Evaluasi Penilaian Hasil Belajar PTS, PAS, Asesmen Diagnostik dll
Learning Object Material
Webinar Nasional HIPKIN Jatim
Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus

• Implementasi kurikulum oleh satuan


pendidikan harus memperhatikan
ketercapaian kompetensi peserta
didik pada satuan pendidikan dalam
kondisi khusus
• Satuan pendidikan dalam kondisi
khusus dapat menggunakan
kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran peserta
didik
16
Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus

• Satuan Pendidikan pada PAUD,


Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah yang berada pada daerah
yang ditetapkan sebagai daerah
dalam Kondisi Khusus oleh
Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah dapat melaksanakan
Kurikulum sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran bagi Peserta Didik.
Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus

• Dalam hal penetapan Kondisi Khusus


dicabut oleh Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah, maka
pelaksanaan Kurikulum pada Kondisi
Khusus tetap dilanjutkan sampai
dengan berakhirnya tahun ajaran.
• Ketentuan pemenuhan beban kerja
minimal 24 jam tatap muka dalam
satu minggu, dikecualikan bagi
pendidik pada Satuan Pendidikan
dalam Kondisi Khusus.
18
Tujuan Pelaksanaan Kurikulum
pada Kondisi Khusus
untuk Memberikan
Fleksibilitas bagi Satuan
Pendidikan untuk
menentukan Kurikulum yang
sesuai dengan Kebutuhan
Pembelajaran Siswa
Implementasi Kurikulum pada Kondisi Khusus
1. Tetap mengacu pada Kurikulum Nasional yang selama ini dilaksanakan oleh Satuan
Pendidikan;
2. Kurikulum Nasional untuk PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah yang
berbentuk Sekolah MenengahAtas dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
yang disederhanakan untuk Kondisi Khusus yang ditetapkan oleh Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan; atau Kurikulum Nasional untuk
Pendidikan Menengah yang berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan dengan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang disederhanakan untuk Kondisi Khusus
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi.
3. Melakukan Penyederhanaan Kurikulum secara Mandiri
Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus Tidak
Diwajibkan untuk
Menuntaskan seluruh Capaian
Kurikulum untuk Kenaikan
Kelas atau Kelulusan.
KURIKULUM PADA KONDISI KHUSUS

 KD yang diacu adalah Keputusan Kepala Badan Penelitian


dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/
2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus
 Pembelajaran dalam kondisi khusus yang dilaksanakan
dengan Metode Pembelajaran Jarak Jauh, Penerapan
Kurikulum Darurat (dalam Kondisi Khusus) dapat
membantu sekolah merancang perangkat ajar untuk
memfasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh.
Kurikulum pada Kondisi Khusus

https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/kompetensi-inti-kompetensi-dasar-pada-kurikulum-2013-
pada-paud-dikdas-dan-dikmen-berbentuk-sekolah-menengah-atas-untuk-kondisi-khusus/
Perbedaan yang Paling Menonjol antara Kurikulum
Nasional dan Kurikulum Darurat (dalam Kondisi Khusus)

 Perbedaan yang paling menonjol adalah pada jumlah KD yang dijabarkan.


Analisis KD dalam upaya penyederhanan kurikulum menghasilkan
pengurangan jumlah KD.
 Persentase Pengurangannya berkisar antara 3% - 75%. Meski jumlah KD
berkurang, jabaran KD pada Kurikulum Darurat (dalam kondisi khusus)
memastikan kompetensi yang harus tercapai tetap bisa terpenuhi, karena
KD yang dipilih adalah KD yang bersifat prasyarat dan penting.
 Jabaran KD-KD ini dihasilkan dengan mempertahankan KD yang ada
sebelumnya dan atau dari hasil pengintegrasian beberapa KD dan atau hasil
reformulasi KD dengan mempertimbangkan cakupan dan ruang lingkup untuk
memudahkan pelaksanaan pembelajarannya di dalam kondisi khusus.
Apakah Perlu RPP disesuaikan lagi dengan Kurikulum Darurat (dalam
Kondisi Khusus)?

• Tergantung kebijakan sekolah. Jika sekolah


memutuskan memilih untuk melaksanakan
pembelajaran merujuk pada KD kurikulum darurat
(dalam kondisi khusus), maka guru yang telah
menyusun RPP perlu meninjau kembali kesesuaian
KD pada RPP dengan KD pada kurikulum darurat
(dalam kondisi khusus).
• Penyusunan RPP tidak perlu dilakukan dari awal,
hanya perlu melakukan penyesuaian diperkuat
dengan hasil asesmen diagnostik.
PRINSIP PEMBELAJARAN DALAM KONDISI KHUSUS

AKTIF RELASI SEHAT INKLUSIF KERAGAMAN


ANTAR PIHAK BUDAYA
YANG TERLIBAT

BERORIENTASI BERORIENTASI SESUAI DENGAN MENYENANG


SOSIAL PADA MASA KEMAMPUAN KAN
DEPAN DAN KEBUTUHAN
SISWA
 Pembelajaran diawali dengan Asesmen Diagnostik.
PEMBELAJARAN
Contoh
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/modul-
asesmen-diagnosis-diawal-pembelajaran/
 Peserta Didik yang perkembangan atau hasil
belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil
Asesmen Diagnostik, diberikan pendampingan
belajar secara afirmatif.
 Pembelajaran dalam Kondisi Khusus dilaksanakan
secara kontekstual dan bermakna dengan
menggunakan berbagai strategi yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi Peserta Didik, Satuan
Pendidikan, dan daerah serta memenuhi prinsip
pembelajaran.
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/tingkat-
sd-modul-belajar-literasi-numerisasi/
ASESMEN  Valid yaitu Asesmen menghasilkan informasi yang sahih
mengenai pencapaian Peserta Didik
 Reliabel yaitu Asesmen menghasilkan informasi yang
konsistendan dapat dipercaya tentang pencapaian Peserta
Didik
 Adil yaitu Asesmen yang dilaksanakan tidak merugikan Peserta
Didik tertentu
 Fleksibel yaitu Asesmen yang dilaksanakan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan Peserta Didik dan Satuan Pendidikan
 Otentik yaitu Asesmen yang terfokus pada capaian belajar
Peserta Didik dalam konteks penyelesaian masalah dalam
kehidupan sehari-hari
 Terintegrasi yaitu Asesmen dilaksanakan sebagai bagian
integral dari pembelajaran sehingga menghasilkan umpan
balik yang
berguna untuk memperbaiki proses dan hasil belajar Peserta
Didik
PENYEDERHANAAN KURIKULUM SECARA MANDIRI

1 2 3

 Prinsip  Kriteria  Prioritas (KD


(mudah (penting, prasyarat, KD
diajarkan, bebas yang
mudah
relevan,
keterpakainnya
dipelajari, dan keterpakaian
tinggi, KD
mudah tinggi) kompleks/
dilaksanakan/
bersyarat)
diaplikasikan)
Contoh Rasional Penyederhanaan KD Matematika

No Domain Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Ruang Lingkup Usulan Ket.


Konten Keterampilan Berdasarkan Materi Penyederhanan
Permendikbud No Kompetensi Dasar
37 Tahun 2018
1 Bilangan 3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah Makna Bilangan Dipertahankan Merupakan KD
sampai dengan 99 sebagai banyak anggota Cacah tetapi prasyarat (pre-
suatu kumpulan objek direformulasi requisite) untuk
4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai melalui KD selanjutnya
dengan 99 yang bersesuaian dengan penggabungan
banyak anggota beberapa KD
kumpulan objek yang disajikan dengan cakupan
sampai dengan 50
2 Bilangan 3.2 Menjelaskan bilangan sampai dua Nilai Tempat Dipertahankan Merupakan KD
angka dan nilai tempat penyusun lambang Bilangan tetapi prasyarat (pre-
bilangan menggunakan kumpulan benda direformulasi requisite) untuk
konkret serta cara membacanya melalui KD selanjutnya 1
4.2 Menuliskan lambang bilangan sampai penggabungan
dua angka yang menyatakan banyak beberapa KD
anggota suatu kumpulan objek dengan
3 Bilangan 3.3 Membandingkan dua bilangan sampai dua Membanding Dipertahankan tetapi Merupakan KD
angka dengan menggunakan kumpulan k direformulasi dengan prasyarat (pre-
benda- benda konkret an dan cakupan sampai requisite) untuk KD
4.3 Mengurutkan bilangan-bilangan sampai Mengurutka dengan 50 selanjutnya
dua angka dari bilangan terkecil ke n Bilangan
bilangan terbesar atau sebaliknya dengan Cacah
menggunakan kumpulan benda-benda
konkret
4 Bilangan 3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan Penjumlahan Dipertahankan tetapi Merupakan KD
dan pengurangan bilangan yang dan direformulasi dengan esensial
melibatkan bilangan cacah sampai Pengurang cakupan sampai 20
dengan 99 dalam kehidupan sehari- an dan disetarakan
hari serta mengaitkan penjumlahan Bilangan dengan CP
dan Pengurangan Cacah
4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan
sehari- hari yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan bilangan
yang melibatkan bilangan cacah sampai
dengan 99
5 Aljabar 3.5 Mengenal pola bilangan yang berkaitan Pola Bilangan Dipertahankan tetapi Merupakan KD
dengan kumpulan benda/gambar/gerakan direformulasi dengan pengembangan
atau Lainnya cakupan pola yang penting untuk
4.5 Memprediksi dan membuat pola bilangan dan pola melatih
bilangan yang berkaitan dengan bangun geometris kemampuan
kumpulan benda/gambar/ gerakan atau serta direposisi bernalar siswa
6 Geometri 3.6. Mengenal bangun ruang dan bangun Bangun Ruang Dipertahankan Merupakan KD esensial
datar dengan menggunakan berbagai dan yang
benda konkret Bangun Datar relevan
4.6. Mengelompokkan bangun ruang
dan bangun datar berdasarkan sifat
tertentu
dengan menggunakan berbagai
benda konkret
7 Geometri 3.7 Mengidentifikasi bangun datar yang Bangun Datar Dihapus Tidak terlalu esensial untuk
dapat disusun membentuk dipelajari siswa, bukan
pola pengubinan merupakan KD
4.7 Menyusun bangun-bangun datar prasyarat (pre-
untuk membentuk pola pengubinan requisite) tetapi KD
pengembangan
8 Pengukuran 3.8 Mengenal dan menentukan panjang Panjang dan Berat Dipertahankan Merupakan KD prasyarat
dan dengan Satuan (pre-requisite)
berat dengan satuan tidak baku Tidak Baku
menggunakan benda/situasi konkret
4.8 Melakukan pengukuran panjang
dan berat dalam satuan tidak baku
dengan menggunakan
benda/situasi konkret
9 Pengukuran 3.9 Membandingkan panjang, berat, Panjang, Berat, Dipertahankan Sangat kontekstual dan
lamanya waktu, dan suhu Waktu, dan Suhu merupakan KD esensial
menggunakan benda/ situasi serta relevan atau setara
Contoh Penyederhanaan KD Matematika
KOMPETENSI DASAR PENGETAHUAN KOMPETENSI DASAR KETERAMPILAN
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai dengan 50 yang
50 dan nilai tempat penyusun lambang bilangan menyatakan
menggunakan kumpulan benda konkret serta cara banyak anggota suatu kumpulan objek dengan ide nilai tempat
membacanya
3.2 Membandingkan dua bilangan cacah sampai dengan 4.2 Mengurutkan bilangan-bilangan cacah sampai dengan 50
50 menggunakan kumpulan benda-benda konkret dari
bilangan terkecil ke bilangan terbesar atau sebaliknya
dengan menggunakan kumpulan benda-benda konkret
3.3 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan 4.3 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang
pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan berkaitan
cacah sampai dengan 20 dalam kehidupan sehari-hari dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang
dengan cara membilang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 20
3.4 Mengenal bangun ruang dan bangun datar dengan 4.4 Mengelompokkan bangun ruang dan bangun datar
menggunakan berbagai benda konkret berdasarkan
sifat tertentu dengan menggunakan berbagai benda konkret
3.5 Mengenal dan menjelaskan pola bilangan dan pola 4.5 Memprediksi dan membuat pola bilangan dan pola barisan
barisan bangun datar dan bangun ruang menggunakan bangun datar dan bangun ruang menggunakan gambar atau
gambar atau benda konkret benda konkret
3.6 Mengenal dan menentukan panjang dan berat dengan 4.6 Melakukan pengukuran panjang dan berat dalam satuan
satuan tidak baku menggunakan benda/situasi konkret tidak
baku dengan menggunakan benda/situasi konkret
3.7 Membandingkan panjang, berat, lamanya waktu, dan 4.7 Mengurutkan benda/kejadian/keadaan berdasarkan panjang,
suhu menggunakan benda/situasi konkret berat, lamanya waktu, dan suhu
RPP Mengacu pada Kurikulum yang
dikembangkan Mandiri

 KD yang jadi acuan adalah kompetensi dasar hasil penyederhanan


secara mandiri
 Pertimbangan dalam menyederhanakan secara mandiri, perlu
mempertimbangkan
a. Pemetaan kompetensi dasar prasyarat pada satu mata
pelajaran;
b. Pemetaan kompetensi dasar esensial pada satu mata pelajaran;
c. Pengelompokan kompetensi dasar dalam kelompok aspek dan
ruang lingkup dan/atau kelompok kompetensi yang sama
pada satu mata pelajaran; dan
d. Penyesuaian lingkup materi dan strategi atau desain
pembelajaran
dengan mempertimbangkan pencapaian kompetensi
Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik adalah Asesmen yang dilakukan


secara Spesifik untuk Mengidentifikasi Kompetensi,
Kekuatan, Kelemahan Peserta Didik, sehingga
Pembelajaran dapat Dirancang sesuai dengan
Kompetensi dan Kondisi peserta didik.
MANFAAT ASESMEN DIAGNOSTIK
(Brummitt, 2020)

• Merencanakan
to plan Pembelajaran yang
meaningful efisien.
and
efficient
instruction. • Memperoleh
informasi yang
Create a
lengkap tentang
baseline for siswa (kelebihan,
assessing kesulitan) belajar.
future Provide
learning. information
to • Merancang
individualize baseline utk
instruction Asesmen bekajar
lebih lanjut
TES DIAGNOSTIK ASESMEN AWAL

ASESMEN ASESMEN
AWAL : AWAL:
1) untuk 2) Untuk
mengetahui mengidentifikasi
kesulitan
MAPEL belajar yang
kelemahan
DI KELAS MANA peserta didik
dihadapi peserta
sebagai dasar
SAJA? didik, termasuk interpretasi
kesalahan dalam
pemahaman memberikan
konsep, saat tindak lanjut.
Belajar di Rumah
(BDR)

2
7
TAHAPAN ASESMEN DIAGNOSTIK

Menganalisis
 Menganalisis  Mengidentifikasi keterkaitan materi
pada KD prasyarat  MENYUSUN
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
dg KD di Kelas SOAL
Kelas Asesmen Prasyarat
asemen

 TINDAKLANJUT  INTERPRETASI MENGANALISIS


JAWABAN SISWA

2
8
POSISI ASESMEN DIAGNOSTIK

KELAS KELAS TAHUN


SEBELUMNYA AJARAN BARU
-KD kelas sebelumnya -KD di kelas baru

ASESMEN
DIAGNOSTIK
menganalisis
Kesulitan siswa
GURU KELAS
GURU KELAS TAHUN AJARAN
SEBELUMNYA BARU

2
9
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/modul-asesmen-diagnosis-diawal-pembelajaran/
“Penyederhanaan Kurikulum” (1)
Pembagian Wewenang yang lebih jelas antara Pemerintah dan Satuan Pendidikan

Pemerintah Pusat Kerangka Dasar Kurikulum:


•Profil Pelajar Pancasila
•Capaian Pembelajaran
•Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
• Pembelajaran sesuai tahap kemampuan peserta didik
• Asesmen berorientasi pada kompetensi dan perkembangan proses
belajar peserta didik
Struktur Dasar Kurikulum
•Mata Pelajaran minimum dan proporsinya
•Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila minimum

Pemerintah Daerah Muatan lokal yang terintegrasi dalam mata pelajaran dan/atau
Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Satuan Pendidikan Pengembangan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan Kerangka


Dasar dan Struktur Dasar Kurikulum

Sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional


42
Pemerintah Pusat
menetapkan Kerangka
Dasar dan Struktur Profil Pelajar Pancasila
Dasar

Struktur dasar Mata Pelajaran


Prinsip Pembelajaran dan
& Program Penguatan Profil Capaian Pembelajaran
Asesmen
Pelajar Pancasila

Buku teks, Buku Panduan Guru, Pemerintah


menyediakan
perangkat ajar, contoh kurikulum beberapa pilihan
kurikulum yang
dapat diadaptasi
satuan pendidikan
Satuan Pendidikan
Visi, Misi, Tujuan Sekolah Tujuan Pembelajaran
mengembangkan Pemerintah
kurikulum satuan menyediakan
pendidikan Kebijakan sekolah terkait kurikulum, Lingkup dan urutan area panduan
pedagogi, dan asesmen pembelajaran pengembangan
kurikulum dan
Konteks Silabus mata pelajaran / unit asesmen
pembelajaran
Sumber daya manusia dan fasilitas
belajar yang tersedia RPP

43
Profil Pelajar Pancasila : “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.”

Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan YME, dan Berkebinekaan global
Berakhlak Mulia

Mandiri Bergotong royong


PELAJAR
PANCASILA

Kreatif
Bernalar kritis

44
“Penyederhanaan Kurikulum” (2)
Perubahan dari SKL, SI, KI-KD menjadi Capaian Pembelajaran
Kurikulum 2013 dengan KI/KD per tingkat kelas Kurikulum yang disederhanakan dengan Capaian
Pembelajaran per Fase
Mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 2 SD

FASE A (Umumnya Kelas 1-2 SD) Bahasa Indonesia

Peserta didik memahami instruksi lisan yang lebih kompleks, kata-kata


yang sering ditemui sehari-hari, serta beberapa kata-kata baru yang
dibacakan kepadanya dengan bantuan gambar. Peserta didik juga
memahami sebagian besar kata sederhana dan kata-kata baru
yang dibacanya dengan bantuan gambar. Peserta didik
mengekspresikan gagasannya secara lisan dan tulisan secara sederhana,
dan berpartisipasi dalam diskusi. Peserta didik menyimak
dengan saksama, memahami instruksi, memahami, serta memaknai
informasi dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan)
yang sesuai jenjangnya.

Paragraf: Fase per 2 atau 3 tahun:


Rangkaian pembelajaran utuh, Lebih leluasa untuk belajar
berkaitan, berorientasi pada suatu konsep secara
kompetensi mendalam, tidak terburu-buru

45
Alokasi waktu untuk mata pelajaran lebih fleksibel
Jam pelajaran “dikunci” per tahun dan Fase;
Kurikulum 2013 “mengunci” jam pelajaran per
satuan pendidikan diharapkan memenuhi total
minggu, sepanjang tahun ajaran
jam tersebut

No Kelas 10 Jumlah jam/tahun


Pendidikan Agama Kepercayaan 108
1
kepada Tuhan YME
2 PPKn 72

3 Bahasa Indonesia 180

4 Matematika 180

5 IPA 144

6 IPS 144

7 dst.

Memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk


mengorganisasikan program/kegiatan belajar. Mis: pelajaran
Seni & Prakarya dipadatkan dalam 1 bulan sebagai “Bulan
Seni Budaya”, atau siswa SMK menyelesaikan suatu mapel
sebelum magang

46
CURRICULUM VITAE
Nama : Dr. Rusman, M.Pd.
Alamat : Jl. Gegerkalong Tengah 28A Bandung 40153
Telp. (022) 2011830 HP. 08122064270
Email : rusman@upi.edu http://rusmantp.wordpress.com

RIWAYAT PENDIDIKAN:
 SDN, SMPN, SPGN di Indramayu
 S1 Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP IKIP Bandung Tahun 1997
 S2 Prodi Pengembangan Kurikulum PPS UPI, Tahun 2002
 S3 Prodi Pengembangan Kurikulum , SPS UPI, Tahun 2007

RIWAYAT PEKERJAAN:
Ketua Prodi S2 dan S3 Pengembangan Kurikulum Sekolah Pascasarjana UPI (2014 s.d Sekarang)
Ketua Prodi Kurikulum dan Tekpend FIP UPI (2011 s.d 2015)
Staf Pengajar (Gadik) Pusdikmin MABES POLRI tahun 2004 s.d sekarang
Staf Pengajar (Patun) SESKO AU Tahun 2006 s.d sekarang
Ketua HIPKIN Wilalayah Jabar tahun 2017-2021.
Assesor Sertifikasi Dosen dan Beban Kerja Dosen Tahun 2010-sekarang
Tim Pengembang Kurikulum 2013 Puskurbuk Kemendikbud 2010-2014
Nara Sumber Nasional Kurikulum 2013 Kemendikbud Jakarta, 2013 – sekarang
HASIL SURVEY

Anda mungkin juga menyukai