Anda di halaman 1dari 102

1

ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH SDN PERMISAN


SIDOARJO DALAM PEMBELAJARAN ONLINE
SELAMA PANDEMI COVID 19

SKRIPSI

AINUN SA'DIYAH
D24170007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2021
2

ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH SDN PERMISAN


SIDOARJO DALAM PEMBELAJARAN ONLINE

SELAMA PANDEMI COVID 19

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana strata satu
(S-1) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

AINUN SA'DIYAH
D24170007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
3

2021

ii
4

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Ainun Sa'diyah


NIM : D24170007
Judul : Analisis Peran Kepala Sekolah SDN Permisan Sidoarjo Dalam
Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19

Skripsi ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal


Senin, 14 Juni 2021

Dewan Penguji : Tanda tangan tanggal


Penguji 1

Evi Mahsunah, S.S., M.Pd ................. .................


NIDN. 0722047703

Penguji 2

Nurul Aini, S.Pd., M.Pd ................. .................


NIDN. 0728078801

Pembimbing 1

Muhammad Assegaf Baalwi, S.Pd., M.Pd ................. .................


NIDN. 0705069102

Mengesahkan Mengetahui
Dekan FKIP Kaprodi PGSD

Nurul Aini, S.Pd., M.Pd Arie Widya Murni, S.Pd., M.Pd


NIDN. 0728078801 NIDN. 0701029001
5

iii

iii
6

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik sarjana, baik di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

maupun di perguruan tinggi lain

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai

acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam

daftar pustaka

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat

penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena

karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan

tinggi ini.

Sidoarjo, 14 Juni 2021


Yang membuat pernyataan,

(Ainun Sa'diyah)

NIM D24170007

iv
7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada peneliti,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Peran Kepala Sekolah
SDN Permisan Sidoarjo Dalam Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19”. Laporan
skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program Strata-1 di
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Nahdlatul Ulama, Sidoarjo.
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Dr. H. Fatkul Anam, M.Si, selaku rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo.
2. Nurul Aini, S.Pd,. M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo.
3. Arie Widya Murni, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD, Fakultas FKIP, Universitas
Nahdlatul Ulama Sidoarjo.
4. Muhammad Assegaf Baalwi, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang telah memberikan
ilmunya kepada peneliti selama mengampu materi di dalam kelas selama ini.
6. Orang tua, saudara-saudara peneliti, atas doa, bimbingan, serta kasih sayang yang selalu
tercurah selama ini.
7. Seluruh civitas akademika Program Studi PGSD yang telah memberikan dukungan moril
kepada peneliti.
Penulisan skripsi ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat kekurangan
didalam penyusunan laporan skripsi ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Tidak lupa harapan semoga skripsi penelitian
ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti.

Sidoarjo, 14 Juni 2021,

Peneliti
8

vi
9

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, saya yang


bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ainun Sa'diyah


NIM : D24170007
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non
Eksklusive Royalty Fee Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Analisis Peran
Kepala Sekolah SDN Permisan Sidoarjo Dalam Pembelajaran Online Selama Pandemi
Covid 19. Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Nahdlatul Ulama
Sidoarjo berhak menyimpan, mengalih-media/format-kan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database) merawat dan mempublikasikan Skripsi saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Sidoarjo
Pada tanggal : 14 Juni 2021
Yang menyatakan

(Ainun Sa'diyah)

vi
10

ABSTRAK

Nama : Ainun Sa'diyah

NIM : D24170007

Judul : Analisis Peran Kepala Sekolah SDN Permisan Sidoarjo Dalam

Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pembimbing : Muhammad Assegaf Baalwi, S.Pd., M.Pd

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk Peran Kepala Sekolah SDN
Permisan Sidoarjo Dalam Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19. Penelitian
ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisa data menggunakan
analisis kualitatif mengacu pada teori Miles and Huberman. Hasil penelitian yaitu
bentuk peran kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo dalam pembelajaran online selama
pandemi Covid 19 antara lain Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam
rangka menjamin terlaksananya pembelajaran dengan suasana yang berbeda,
Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua, Melakukan
pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Dinas Pendidikan dan
Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan

Kata Kunci :

Peran, Kepala Sekolah, Pembelajaran Online

vii
11

ABSTRACT

Name : Ainun Sa'diyah

NIM : D24170007

Title : Analysis of the Role of The Principal of SDN Permisan Sidoarjo

in Online Learning During the Covid 19 Pandemic

Study Programs: Primary School Teacher Education

Lecturer : Muhammad Assegaf Baalwi, S.Pd., M.Pd

This study aims to describe the role of the principal of SDN Permisan Sidoarjo in
online learning during the Covid 19 pandemic.This research is qualitative research
with descriptive design. Data collection techniques using interviews, documentation
and observations.Data analysis using qualitative analysis refers to Miles and
Huberman's theory.The results of the study are a form of the role of the principal of
SDN Permisan Sidoarjo in online learning during the Covid 19 pandemic, among
others, using all components of education in order to ensure the implementation of
learning with a different atmosphere, Giving encouragement and appreciation to
teachers, students and parents, Conducting online training briefly to know the distance
learning platform (PJJ).Transforming task reports into online forms for the Education
Office and Conducting multi-way communication in the efforts to sterilize the education
unit

Keywords:

Role of The Principal, Online Learning

viii
12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................ii


LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .........................................iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................vi
ABSTRAK ......................................................................................................vii
ABSTRACT ....................................................................................................viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................5
D. Manfaat Penelitian................................................................................6
E. Definisi Operasional..............................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Teori yang Relevan ...............................................................................8
1 Peran ...............................................................................................8
2. Kepala Sekolah ..............................................................................8
B Penelitian yang Relavan ........................................................................17
C. Kerangka Berpikir ................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian .....................................................................................21
B Subjek dan Lokasi Penelitian ................................................................21
C Teknik Pengumpulan Data ....................................................................22
D Instrumen Penelitian .............................................................................23
E Teknik Analisa Data .............................................................................23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................31

ix
13

B. Pembahasan ..........................................................................................43
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..............................................................................................50
B. Saran ....................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................52
LAMPIRAN ..................................................................................................53
Lampiran 1. Form Wawancara ........................................................................53
Lampiran 2 Transkrip Wawancara ..................................................................60
Lampiran 3 Proses dan Hasil Reduksi Data ....................................................76
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ...............................................................84
14

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Lembar wawancara ......................................................................... 23

x
15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka berpikir ....................................................................... 20


Gambar 3. 1 Analisis Interaktif Miles and Huberman ..................................... 24

xi
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu kekuatan efekif yang sangat menentukan keberhasilan sekolah

atau lembaga pendidikan dalam mencapai tujuannya adalah peran kepala

sekolah. Peran kepala sekolah menjadi penentu utama terjadinya proses

dinamisasi sekolah. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Mulyasa

(2011:21) bahwa kegagalan dan keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh

kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu arah

yang hendak ditempuh oleh sekolah menuju tujuannya.

Kepala sekolah sebagai pimpinan di lingkup sekolah selalu diharapkan

membangkitkan semangat, percaya diri terhadap para guru, staf, dan peserta

didik sehingga mereka menerima dan memahami tujuan sekolah secara

antusias, bekerja secara bertanggungjawab ke arah tercapainya tujuan sekolah.

Tugas kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah bukanlah pekerjaan yang

mudah. Sebagai pemimpin lembaga pendidikan, kepala sekolah harus mampu

mendorong kinerja para guru maupun karyawan untuk saling kerjasama,

menampilkan kinerja yang tinggi untuk mencapai standar mutu yang

diharapkan oleh orang tua, masyarakat, industri dan pemerintah (Syafarudin,

2012:16).

Kepala sekolah memiliki peran yang sangat kuat dalam

mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya

pendidikan yang tersedia di sekolah. Peran kepala sekolah merupakan salah

1
2

satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi,

tujuan dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan

secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut

mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai agar

mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

(Mulyasa, 2011:34).

Kepala sekolah bertanggung jawab penuh terhadap jalannya roda

organisasi di sekolah, yang diharapkan mampu mengorganisir lingkup sekolah

yang dipimpinnya menuju tujuan yang dicita-citakan bersama. Kepala sekolah

harus mampu menumbuhkan disiplin tenaga kependidikan, terutama disiplin

diri (self discipline). Dalam kaitan ini kepala sekolah harus mampu melakukan

hal-hal sebagai berikut antara lain, mampu membantu tenaga kependidikan

mengembangkan pola perilakunya, kemudian membantu tenaga kependidikan

meningkatkan standar perilakunya dan mampu menggunakan pelaksanaan

aturan sebagai alat (Mulyasa, 2011:36).

SDN Permisan Sidoarjo merupakan sekolah yang terakreditasi A, yang

beralamatkan di Jln. Ki Hajar Dewantara No.45, Permisan, Kec. Jabon, Kab.

Sidoarjo. Kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo bernama Faridah Ulfa S.Pd

Berdasarkan hasil wawancara singkat dengan kepalah sekolah pada tanggal 2

Februari 2021 didapat hasil yaitu :

“saya selalu berusaha untuk memberikan pelayanan pendidikan secara


maksimal kepada peserta didik walaupun pembelajaran dilakukan
secara online. Hal ini dikarenakan peserta didik berhak mendapatkan
pembelaran sebaik-baiknya bagaimanapun kondisinya,”

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dijabarkan bahwa indikasi masalah

antara lain belum terjalinnya komunikasi interpersonal antara guru dengan


3

kepala sekolah, kemudian masih ada beberapa guru dalam kegiatan belajar

mengajar masih menggunakan metodeh ceramah, Indikasi masalah lain antara

lain aspek kedisiplinan guru, metode mengajar yang digunakan guru belum

bervariasi. Budaya kerja yang produktif belum terlaksana secara maksimal,

Sebagian besar guru masih memiliki kinerja yang rendah terhadap tugasnya,

hal ini dibuktikan dengan sebagian guru yang belum membuat RPP dan hanya

sebagian yang membuat materi saja

Permasalahan yang disampaikan oleh Kepala SDN Permisan Sidoarjo

merupakan permasalahan yang sering terjadi di sekolah-sekolah yang lainnya.

Ketertiban guru dalam melengkapi administrasi sekolah masih rendah,.

Kemudian masih ada guru yang masih belum melakukan tugasnya dengan baik

dalam mengajar, masih banyak guru yang mengajar dengan metode ceramah

saja sehingga membuat peserta didik kurang memiliki daya tarik pada saat

pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru kelas yaitu Budi Utomo

pada tanggal 3 Februari 2021 menyatakan:

“Memang peran kepala sekolah sangat penting bagi kami selaku guru,
untuk memajukan sekolah ini dan memotivasi kami agar selalu bekerja
dengan baik dengan meningkatkan kinerja, komunikasi dengan kepala
sekolah masih dirasa kurang karena jarang melakukan rapat evaluasi”

Penelitian Gaol dan Siburian (2018:29) juga menyimpulkan bahwa

Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang berperan penting dalam

peningkatan kinerja guru. Upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah

dalam peningkatan kinerja guru berkaitan dengan perannya sebagai pemimpin

pendidikan di sekolah, yaitu: (1) memaksimalkan fokus pada peningkatan

kompetensi guru, (2) mengalokasikan anggaran yang cukup untuk peningkatan


4

profesionalisme guru, (3) memberikan saran dan bimbingan yang profesional

kepada guru, (4) menciptakan budaya organisasi sekolah yang kondusif; (5)

menciptakan pembaruan dan keunggulan, dan (6) memberikan reward

(penghargaan) bagi guru yang berhasil atau berkinerja dengan baik.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana menghentikan

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar daring dan mengembalikan sekolah

tatap muka, khusus untuk sekolah di zona hijau dan kuning.

ada beberapa hal yang berbeda dalam pelaksanaan belajar mengajar di sekolah

sebelum dan selama pandemi. Pertama, sekolah tatap muka di saat sebelum

pandemi ini sifatnya wajib. Sedangkan, pada masa pandemi tidak wajib. Murid

bisa melakukan belajar secara daring di rumah menggunakan platform

komunikasi konferensi seperti zoom dan media belajar lainnya. Kedua,

sebelum pandemi seluruh jenjang diwajibkan sekolah, sementara pada saat

pandemi jenjang yang perbolehkan untuk kembali ke sekolah mulai dari

jenjang SMP. Ketiga, kapasitas kelas saat sebelum pandemi juga bisa

sepenuhnya dimanfaatkan. Sementara, pada masa pandemi ini, sekolah yang

boleh dibuka juga hanya diperbolehkan menampung 30-50 persen kapasitas

kelas tergantung dari luasan ruangan. Keempat, jadwal masuk sekolah saat

sebelum pandemi adalah 5-6 hari kerja, beberapa sekolah ada yang hanya

Senin sampai Jumat, ada pula yang sampai Sabtu. Sementara itu, di sekolah

yang diperbolehkan tatap muka pada masa pandemi ini siswa hanya boleh

masuk per dua hari sekali. Kelima, jadwal masuk dan pulang juga berbeda,

sebelum pandemi jadwal masuk sekolah adalah pukul 06.30 dan pulang pada

sekitar pukul 14.00. Sedangkan, pada masa pandemi, siswa yang berangkat ke
5

sekolah akan dijadwalkan masuk mulai pukul 07.30 dan selesai pukul 11.00.

Keenam, sekolah yang diperbolehkan buka dan melakukan proses belajar

mengajar secara tatap muka pun diwajibkan menerapkan protokol kesehatan,

seperti menyediakan fasilitas cuci tangan, mewajibkan penggunaan masker,

dan memastikan seluruh orang yang masuk ke dalam sekolah menjaga jarak.

Ketujuh, saat pandemi beberapa fasilitas dan kegiatan sekolah seperti kantin

juga masih dilarang buka. Hal ini untuk menghindarkan para siswa

berkerumun.

Kepala sekolah memiliki peran yang sangat besar terhadap terwujudnya

kinerja guru yang baik, serta kemajuan pendidikan di sekolah. Kemajuan

pendidikan di sekolah memiliki peran yang sangat besar terhadap penciptaan

lulusan yang berkualitas. Dari permasalahan di atas, peneliti ingin melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Peran Kepala Sekolah SDN Permisan

Sidoarjo Dalam Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini

yaitu bagaimana bentuk Peran Kepala Sekolah SDN Permisan Sidoarjo Dalam

Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19?


6

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bentuk Peran

Kepala Sekolah SDN Permisan Sidoarjo Dalam Pembelajaran Online Selama

Pandemi Covid 19.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tentang peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kinerja guru ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Manfaat Teoritis

Secara teori, penelitian ini diharapkan dapat menambah hazanah

perbendaharaan penelitian tentang peran kepala sekolah Dalam

Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19.

2. Secara Praktis

a. Bagi kepala sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

kepala sekolah dalam memimpin sekolah dan dalam pengambilan

keputusan.

b. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang peran

kepala sekolah Dalam Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19

c. Bagi SDN Permisan Sidoarjo

Adanya penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi atau

gambaran terkait peran kepala sekolah Dalam Pembelajaran Online

Selama Pandemi Covid 19.


7

E. Definisi Operasional

Agar pembahasan dalam proposal ini lebih mengarah dan terfokus pada

permasalahan yang akan dibahas, sekaligus untuk menghindari terjadinya

persepsi lain mengenai istilah-istilah yang ada, maka perlu adanya penjelasan

mengenai definis operasional. Hal ini sangat diperlukan agar tidak terjadi

kesamaan penafsiran dan terhindar dari kesalahan pengertian pada pokok

pembahasan ini :

1. Peran Kepala Sekolah

Seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala

sumber daya yang ada disuatu sekolah, sehingga dapat didayagunakan

secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama.

2. Pembelajaran Online

Proses belajar mengajar yang memanfaatkan internet dan media digital

dalam penyampaian materinya


8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori yang Relevan

1. Peran

Menurut Syamsir (2014: 86) Peran diartikan sebagai perangkat

tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam

masyarakat. Sedangkan peranan merupakan tindakan yang dilakukan oleh

seorang dalam suatu peristiwa. Menurut Mulyasa (2011:28), peran adalah

kontribusi sesuatu yang dapat diberikan kepada yang lain baik kontribusi

negatif maupun positif. Menurut Sarlito (2015:215) Peran adalah aktivitas

yang dijalankan seseorang atau suatu lembaga/organisasi. Peran yang

harus dijalankan oleh suatu lembaga/organisasi biasanya diatur dalam

suatu ketetapan yang merupakan fungsi dari lembaga tersebut.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

peran adalah pola perilaku yang diharapakan dari seseorang yang memiliki

status/posisi tertentu dalam organisasi atau sistem.

2. Kepala Sekolah

Menurut Yahya (2013:33) bahwa kepala sekolah adalah seorang

guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan struktur

(kepala sekolah) disekolah. Kepala sekolah adalah “seseorang yang

diangkat khusus untuk menduduki jabatan tertentu yang memiliki tugas

pokok dan tanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan

dan pengajaran di sekolah (Purwanto, 2016:41). Sedangkan menurut

Wahjosumidjo (2012:18) Kepala Sekolah dapat didefinisikan sebagai

8
9

seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu

sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, secara garis besar, dapat

disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah seorang guru yang mempunyai

kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada disuatu

sekolah, sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai

tujuan bersama. Jadi, profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah

merupakan suatu bentuk komitmen para anggota suatu profesi untuk selalu

meningkatkan dan mengembangkan kompetensi mereka, yang bertujuan

agar kualitas keprofesionalan mereka dalam menjalankan dan meimpin

segala sumber daya yang ada di suatu sekolah mau bekerja sama dalam

mencapai tujuan bersama.

Adapun menurut peneliti, kepala sekolah adalah jabatan fungsional

yang diberikan oleh lembaga yang menaungi sekolah, bisa yayasan,

Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama, atau yang

lainnya, baik melalui mekanisme pemilihan,penunjukkan, maupun yang

lainnya kepada seseorang.penetapkan kepala sekolah oleh lembaga-

lembaga ini tentu dengan pertimbangan matang, khususnya berkaitan

dengan kualifikasi yang dibutuhkan agar mampu menjalankan tugas dan

tanggung jawab besarnya dalam memimpin sekolah.


10

3. Peran Kepala Sekolah

Menurut Mulyasa (2011:34) Peran seorang pemimpin, akan

menentukan kemana dan akan menjadi apa organisasi yang dipimpinnya.

Sehingga dengan kehadiran seorang pemimpin akan membuat organisasi

menjadi satu kesatuan yang memiliki kekuatan untuk berkembang dan

tumbuh menjadi lebih besar.

Menurut Purwanto (2013:22, bahwa seorang kepala sekolah

mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu : “Sebagai pelaksana,

perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan antara anggota-anggota,

menwakili kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak

sebagai wasit, pemegang tanggung jawab, sebagai seorang pencipta, dan

sebagai seorang ayah

Menurut Mulyasa (2011:41) dalam pelaksanaanya pekerjaan kepala

sekolah meupakan pekerjaan berat yang menuntut kemampuan ekstra.

Sebagai pemimpin formal suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah

setidaknya harus mampu berfungsi sebagai educator, manager,

administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator.

a. Kepala Sekolah Sebagai Educator (Pendidik)

Dalam peran sebagai pendidik, Kepala Sekolah haus berusaha

menanamkan, memajukan, dan meningkatkan sedikitnya empat

macam nilai yaitu pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik bagi

para guru dan staf di lingkungan kepemimpinanya (Mulyasa,

2011:41).
11

1) Pembinaan mental yaitu pembinaan tenaga kependidikan tentang

hal-hal yang bekaitan dengan sikap batin dan watak. Dalam hal ini

kepala sekolah harus mampu menciptakan iklim kondusif agar

tenaga pendidikan melaksanakan tugas secara professional.

2) Pembinaan moral yaitu membina para tenaga kependidikan tentang

hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai suatu

perbuatan, sikap, dan kewajiban sesuai dengan tugas masing-

masing tenaga kependidikan.

3) Pembinaan fisik yaitu membina para tenaga kependidikan tentang

halhal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan,

kesehatan, dan penampilan mereka secara lahiria.

4) Pembinaan atistik yaitu pembinaan tenaga kependidikan tentang

halhal yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni

keindahan.

b. Kepala Sekolah Sebagai Manager

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan dituntut untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang bekaitan dengan

kepemimpinan pendidikan dengan sebaik mungkin, termasuk

didalamnya sebagai pemimpin pengajar. Kepala sekolah sebagai

manager mempunyai peran yang menentukan dalam pengelolaan

pendidikan sekolah, berhasil atau tidaknya tujuan sekolah dapat

dipengauhi bagaimana kepala sekolah menjalankan fungsi-fungsi

manajemen, fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating


12

(penggerakan), controlling (pengontrolan). Dalam rangka melakukan

peran dan fungsinya sebagai manager, kepala sekolah harus memiliki

strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan

melalui kejasama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada tenaga

kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong

keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan

menunjang kegiatan sekolah.

c. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Kepala Sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat

erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan administasi yang bersifat

pencatatan, penyusunan, pendokumenen seluruh program sekolah.

Secara spesifik kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk

mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik,

mengelola administrasi sarana dan prasarana, administrasi personalia,

mengelola administrasi keuangan dan mengelola administrasi

kearsipan. Kegiatan tersebut perlu dilakuakn secara efektif dan efisien

agar dapat menunjang produktifitas sekolah. Sebagai administrator

pendidikan, kepala sekolah harus menggunakan prinsip

pengembangan dan pendayagunaan organisasi secara kooperatif, dan

aktifitas-aktifitas yang melibatkan keseluruhan personel dan orang-

orang sumber dalam masyarakat. Untuk menjamin kualitas kinerja

terus meningkat, maka kepala sekolah dengan cara- cara yang objektif

dan profesional mendorong dan memfasilitasi setiap guru untuk

merencanakan dan melaksanakan pekerjaannya sendiri. Situasi-situasi


13

sederhana di sekolah seperti lingkungan sekolah, iklim organisasi,

interaksi antar personel, kegiatan rutin, budaya kerja dan sebagainya

merupakan hal yang penting dirawat dan senantiasa menjadi perhatian

kepala sekolah.

Tugas secara rinci pengelola (administrator) pendidikan menurut

Sagala (2010:12) antara lain adalah:

1) Perencanaan, yaitu menguraikan dalam garis-garis besar hal-hal

yang harus dikerjakan dan metode ke arah pelaksanaan tujuan.

Pengorganisasian, yaitu penentuan suatu kerangka yang

menunjukkan wewenang untuk mengatur bagian-bagian dan

membatasinya, serta mengoordinasikannya untuk tujuan tertentu.

2) Menyusun suatu staf, yaitu memasukkan dan melatih personel dan

memelihara pekerjaan yang menguntungkan.

3) Memimpin suatu tugas secara terus-menerus, yaitu membuat

keputusan-keputusan dan mencantumkannya ke dalam peraturan-

peraturan umum dan instruksi-instruksi yang berfungsi sebagai

pemimpin dalam usaha.

4) Mengoordinasi, yaitu menghubung-hubungkan berbagai bagian

dari pekerjaan agar semua anggota kelompok mendapatkan

keputusan yang sama.

d. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor.

Kegiatan utama pendidikan disekolah dalam rangka mewujudkan

tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas

organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisensi dan efektivitas


14

pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah

sebagai supervisor, yatu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh

tenaga kependidikan.

Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus

mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk

meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan

pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan

disekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan

pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah

agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan

lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaaannya.

Peranan supervisor adalah sebagai pembimbing, pengawsandan

pemantauan yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam

melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dan kegiatan sekolah

menyeluruh. Maka kepala sekolah dalam pelaksanaanya sebagai

supervisor harus memperhatikan prinip-prinsip sebagai berikut :

1) Hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkhis.

2) Dilaksanakan secara demokratis

3) Berpusat kepada tenaga kependidikan (guru).

4) Dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan (guru).

5) Merupakan bantuan profesional.

Menurut Swearigen yang dikutip oleh Sayful Sagala dalam bukunya

administrasi pendidikan konteporer. Fungsi supervisi pendidikan

adalah mengkoordinir semua usaha sekolah, memperlengkapi


15

kepemimpinan sekolah memperkuat pengalaman guru, menstimulasi

situasi belajar mengajar, memberikan fasilitas dan penilaian terus

menerus, menganalisis situasi belajar mengajar, memberikan setiap

anggota, dan mengintegrasikan tujuan pendidikan.

e. Kepala Sekolah Sebagai Leader.

Kepemimpinan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari

keperibadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi

sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan

berkomunikasi. Keperibadian kepala sekolah sebagai leader akan

tercermin dalam sifat-sifat:

1) jujur,

2) percaya diri.

3) tanggung jawab.

4) berani mengambil resiko,

5) berjiwa besar,

6) emosi yang stabil,

7) teladan.

f. Kepala Sekolah Sebagai Inovator.

Kepala Sekolah sebagai inovator harus mampu mencari, menemukan

dan melaksanakan berbagai pembaharuan disekolah. gagasan baru

tersebut misalnya moving class. Moving class adalah mengubah strategi

pembelajaran dari pola kelas tetap menjadi pola kelas bidang studi.

Sehingga setiap biadang studi memiliki kelas sendiri yang dilengkapi

dengan alat peraga. Moving class ini bisa dipadukan dengan


16

pembelajaran terpadu sehingga dalam suatu laboratorium bidang studi

dapat dijaga oleh beberapa orang guru, yang betugas dalam

memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam belajar.

g. Kepala Sekolah Sebagai Motivator.

Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat

untuk memberikan motifasi kepada para tenaga pendidikan dalam

melakuakan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat

ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan susunan

kerja, disiplin dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyedian

sumber belajar melalui sumber puasat sumber belajar.Budaya dan iklim

kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi

untuk menunjukan kinerja secara optimal, yang disertai usaha untuk

meningkatakan kompetensinya, oleh karena itu dalam upaya penciptaan

budaya dan iklim yang kondusif kepala sekolah hendaknya

mempehatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakuan

menarik dan menyenangkan.

2) tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan pada

guru sehingga mereka tahu tujuan bekerja, para guru juga perlu

dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut.

3) pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu

hukuman juga perlu diberikan.

4) usaha untuk memenuhi kebutuhan sosio-pesiko-fisik guru,

sehingga mendapat kepuasan


17

4. Pembelajaran Online Covid 19

Menurut Anderson (2013: 159) Pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidikan dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar, pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh pendidik agar

dapat terjadi proses interaksi guna untuk mendapatkan pengetahuan dan

keterampilan pada peserta didik. Pembelajaran merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik guna untuk memahamkan peserta didik dalam

proses pembelajaran yang dilaksanakan, seorang pendidik. Pendidik dituntut

memiliki sikap yang profesional dalam suatu pembelajaran agar peserta

didik mampu menangkap pemahaman yang baik dalam proses

pembelajaran.

Pembelajaran yang berkualitas baik tergantung pada motivasi dan

kreativitas seorang pendidik dalam proses pembelajaran yang berlangsung,

pembelajaran yang memiliki motivasi yang tinggi maka itu akan menunjang

pembelajaran yang berkualitas dalam pengajarannya. Dengan demikian

maka akan mencapai target yang diinginkan oleh pendidik.

Menurut Bilfaqih (2014:4) Daring merupakan singkatan dari

komunikasi dalam jaringan, yaitu cara berkomunikasi yang cara

penyampaian dan penerima pesan dilakukan dengan melalui internet.

Komunikasi dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet yang ada

pada saat ini, jaringan yang mudah akan mempercepat penyampaian dan

penerimaan pesan. Pembelajaran secara daring bertujuan untuk memberikan

layanan yang baik dan bermutu dalam pembelajaran melalui jaringan yang

bersifat terbuka untuk menjangkau pada orang yang lebih banyak dan luas.
18

Pembelajaran secara daring ini dilakukan dengan keterlibatan langsung

antara pendidik dan peserta didik dalam proses pelaksanaan pembelajaran,

pembelajaran daring ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu (Latjuba,

2019:82).

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat sekarang

ini memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pengajaran dan

pembelajaran. Kemudahan yang didapat pada saat menggunakan teknologi

membuat semua orang dapat dengan mudah mengakses apa saja yang

diinginkan oleh mereka.

Tujuan dari adanya program daring menurut Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan RI adalah :

a. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan

b. Meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan

c. Meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan

d. Meningkatkan kesamaan dalam mendapatkan mutu layanan pendidikan

e. Meningkatkan keterjamininan mendapatkan mutu layanan pendidikan

yang baik.

Dengan pemanfaatan internet yang ada untuk pembelajaran yang akan

tetap terus berjalan dengan semestinya, pembelajaran daring juga tetap dapat

meningkatkan mutu pendidikan. Jaringan internet yang luas dan lancar akan

tetap mendukung terjadinya pembelajaran yang efektif dan efisien


19

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian Tulai Hahning Safitri pada tahun 2017 dengan judul “Peran

kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru di SD Muhammadiyah

Karangturi Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Peran

kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru SD Muhammadiyah Karangturi

Yogyakarta, (2) kinerja guru SD Muhammadiyah Karangturi Yogyakarta, (3)

peningkatan kinerja guru SD Muhammadiyah Karangturi, dan (4) faktor

pendukung dan penghambat manajemen kepala sekolah dalam peningkatan

kinerja guru SD Muhammadiyah Karangturi Yogyakarta. Jenis penelitian ini

penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Untuk

mendapatkan data peneliti melakukan terjun langsung di lapangan (field

research). Dalam menganalisa data, peneliti secara bertahap menggunakan

reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Selain itu, dalam menganalisa

kinerja guru peneliti menggunakan prosedure pengindeksian data. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa peran kepala sekolah meliputi lima bidang

garapan kepala sekolah yaitu (1) manajemen kurikulum, (2) manajmen

personalia, (3) manajemen kesiswaan, (4) manajemen keuangan, (5)

manajemen sarana dan prasrana. Sedangkan faktor-faktor pendukung dalam

menajemen pelaksana tugas harian kepala sekolah adalah: (1) Kuatnya

motivasi dari pembina sekolah. (2) Kondusifnya lingkungan sekolah dalam

berinteraksi sosial, baik anatara guru, peserta didik, dan masyarakat. (3)

Adanya dukungan positif dari stakeholder baik bersifat materi maupun

nonmateri, baik dari orang tua peserta didik maupun masyarakat sekitar SD

Muhammadiyah Karangturi. Adapun faktor-faktor penghambat antara lain


20

sebagai berikut: (1) Sangat minimnya SDM guru SD Muhammadiyah

Karangturi. (2) Kurang ada kepercayaan antara pembina dengan kepala

sekolah. (3) Kurangnya koordinasi antara sesama kordinator kegiatan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu Sama-sama

menggunakan metode kualitatif, dan Objek yang diteliti yaitu peran kepala

sekolah, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

tempat dan waktu penelitian, dan Teknik pengumpulan data hanya wawancara

Penelitian kedua yaitu Muna Fauziyah Ekawati pada tahun 2020 dengan

judul “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja

Guru pada Pembelajaran Online Di SDN Kenokorejo 04 Tahun 2019/2020.

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan bagaimana peran

kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada proses pembelajaran

online di SD Negeri Kenokorejo 04. (2) Untuk mendeskripsikan bagaimana

kinerja guru di SD Negeri Kenokorejo 04. (3) Untuk mendeskripsikan faktor

penghambat peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja

guru. (4) Untuk mendeskripsikansolusi dalam mengatasi hambatan yang

terjadi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui

wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan

pengumpulan data, reduksi data, display data, serta verifikasi dan penegasan

kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan: (1) Peran kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru pada proses pembelajaran secara online

telahterlaksana dengan baik, meskipun ada beberapa hambatan. (2) Kinerja

guru sudah menerapkan tiga indikator yaitu kepribadian dan dedikasi, proses
21

seperti pengembangan profesi, hasil seperti kemampuan mengajar. (3)

Penghambat kurangnya keahlian guru dalam penggunaan media internet untuk

pembelajaran online, peserta didik yang tidak memiliki android, dan kurangnya

perhatian orangtua. 4. Solusinya guru wajib mengikuti pelatihan, pembinaan,

sosialisasi terhadap wali murid dan kunjungan guru kerumah peserta didik

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama

menggunakan metode kualitatif, dan Objek yang diteliti yaitu peran kepala

sekolah, sedangkan perbedaan yaitu pada penelitian terdahulu Kinerja guru

diukur dari 3 indikator, sedangkan pada penelitian ini diukur dari 6 indikator

menurut Kemendikbud, dan fokus pada Kepemimpinan kepala sekolah dalam

kinerja guru di pembelajaran online

Penelitian ketiga yaitu Nasib Tua Lumban Gaol dan Paningkat Siburian

pada tahun 2018 dengan judul “Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Kinerja Guru”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran kepala

sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Hasil penelitian yaitu upaya yang

dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru berkaitan

dengan perannya sebagai pemimpin pendidikan di sekolah, yaitu: (1)

memaksimalkan fokus pada peningkatan kompetensi guru, (2) mengalokasikan

anggaran yang cukup untuk peningkatan profesionalisme guru, (3) memberikan

saran dan bimbingan yang profesional kepada guru, (4) menciptakan budaya

organisasi sekolah yang kondusif; (5) menciptakan pembaruan dan

keunggulan, dan (6) memberikan reward (penghargaan) bagi guru yang

berhasil atau berkinerja dengan baik.


22

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama

menggunakan metode kualitatif, dan objek yang diteliti yaitu peran kepala

sekolah, sedangkan perbedaan yaitu penelitian terdahulu hanya fokus pada

peran kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru, sedangkan pada

penelitian ini juga membahas faktor pendorong dan penghambatnya, dan

tempat dan waktu penelitian berbeda

A. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian teori-teori yang relevan diatas, dapat digambarkan

kerangka berpikir pada penelitian ini yaitu :

Covid 19

SDN Permisan Sidoarjo

Pembelajaran Online

Peran Kepala sekolah


a. educator
b. manager
c. administrator
d. supervisor
e. leader
f. innovator
g. motivator

Gambar 2.1.
Kerangka berpikir

Berdasarkan bagan kerangka berpikir di atas, dapat dijelaskan bahwa,

dalam masa pandemi Covid 19. Proses pembelajaran tetap berlangsung, melalui

pembelajaran daring, salah satunya ada di SDN Permisan Sidoarjo dengan peran
23

kepala sekolah setidaknya harus mampu berfungsi atau berperan sebagai

educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator


24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif,

Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian

fenomenologi. Dengan demikian penelitian kualitatif adalah penelitian yang

dimaksud untuk melukiskan, menggambarkan, atau memaparkan keadaan

objek yang diteliti sebagaimana apa adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi

ketika penelitian dilakukan (Ibrahim,2015:59) Sebagaimana yang dijelaskan

bahwa penelitian kualitatif ditujuan untuk mendeskripsikan dan mengalisis

fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi dan

pemikiran manusia secara individu maupun kelompok. Data yang hendak

dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu mengungkapkan kajian tentang Peran

Kepala Sekolah SDN Permisan Sidoarjo Dalam Pembelajaran Online Selama

Pandemi Covid 19.

Jenis penelitian ini dikemukakan dalam bentuk deskripsi, yaitu data

yang dikumpulkan dari ucapan atau kata-kata subjek penelitian. Data

diperoleh dari berbagai sumber akan dideskripsikan berdasarkan cara

pandang subjek penelitian

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek dari Penelitian ini antara lain Kepala sekolah SDN Permisan

Sidoarjo yaitu untuk mengetahui Analisis Peran Kepala Sekolah SDN

Permisan Sidoarjo Dalam Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19.

25
25

Dalam penelitian ini subjek yang digunakan sebanyak 1 orang yaitu kepala

sekolah, kemudian penelitian ini dilaksanakan di SDN Permisan Sidoarjo

dengan durasi penelitian satu bulan yaitu pada bulan Maret 2021 hingga April

2021. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di SDN Permisan Sidoarjo yang

beralamatkan di Jln. Ki Hajar Dewantara No.45, Permisan, Kec. Jabon, Kab.

Sidoarjo

C. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah

peneliti sendiri atau anggota tim peneliti atau sering disebut human

instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan

sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,

analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya

(Sugiyono, 2016:35). Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Oleh karena itu agar hasil yang diperoleh dalam penelitian

ini benar-benar data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, maka

teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Interview / Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

penelitian ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri


26

pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya

pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.

Dalam penelitian ini peneliti memilih wawancara terstruktur demi

terarahnya saat proses wawancara dan lebih memudahkan dalam

pengambilan data dan informasi yang dibutuhkan. Adapun pihak-pihak

yang diwawancarai yaitu, kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo

2. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan pada

penelitian yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-

gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Yang

diobservasi dalam penelitian ini adalah Peran Kepala Sekolah SDN

Permisan Sidoarjo Dalam Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19

D. Instrumen penelitian

Instrumen pada penelitian ini adalah form wawancara yang dilakukan

oleh para informan yaitu Kepala Sekolah dan informan pendukung yaitu

tenaga pendidik atau guru. Teknik wawancara yang digunakan dalam

penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Intrumen penelitian pada

penelitian ini antara lain:


27

a. Lembar wawancara

Tabel 3.1. Lembar wawancara penelitian

No Informan peran kepala sekolah


1 Kepala sekolah a. Program kepala sekolah
b. Peran kepala sekolah
1) educator
2) manager
3) administrator
4) supervisor
5) leader
6) innovator
7) motivator
2 Guru a. Pembelajaran online
b. kegiatan belajar mengajar

E. Teknik analisis data

Setelah data diperoleh dan terkumpul melalui metode di atas,

kemudian data dianalisis. Adapun analisis yang digunakan adalah metode

analisis deskriptif yaitu penyelidikan yang kritis terhadap suatu kelompok

manusia, objek, kondisi suatu sistem pemikiran atau suatu kilas peristiwa

untuk membuat paparan, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual,

akurat tentang fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Peneliti mengambil teori analisis data dari Miles dan Huberman (2014:23).

Tahapan analisis data yang dilakukan peneliti meliputi reduksi

data, penyajian data, dan verification atau sering dikenal dengan penarikan

kesimpulan dan verifikasi.


28

Pengumpulan Penyajian Data


Data

Penarikan
Reduksi Data
Kesimpulan /
Verivikasi

Gambar 3. 2 Analisis Interaktif Miles and Huberman


Sumber : Miles dan Huberman (2014:66)

Gambar 3.1 memperlihatkan, pengumpulan data merupakan bagian dari

kegiatan analisis data. Reduksi data yaitu upaya untuk mengumpulkan data

kemudian memilah-milah data dalam satuan konsep, tema, dan kategori

tertentu. Hasil reduksi data tersebut diolah sedemikian rupa. Supaya terlihat

secara utuh dalam bentuk sinopsi, sketsa, matriks, dan bentuk lainnya serta

memudahkan pemamparan dan kesimpulan suatu proses tidak sekali jadi

melainkan, berinteraksi secara bolak–balik.

1. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian

ini adalah Interview atau wawancara dengan subjek penelitian yaitu kepala

sekolah, guru dan peserta didik, kemudian Observasi atau pengamatan

tentang Peran Kepala Sekolah SDN Permisan Sidoarjo Dalam

Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid 19


29

2. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci, untuk itu  segera dibutuhkan

analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.  Dengan   begitu,

maka data yang nantinya akan dipaparkan dalam  penelitian ini akan lebih

jelas dan mudah dipahami karena hanya merupakan data-data yang

memberikan informasi yang penting dan memberi gambaran secara lebih

menyeluruh.

Tahap ini dengan cara mengumpulkan data dan merangkumnya

dengan fokus pada hal-hal yang berhubungan dengan penelitian dan

menghapus data-data yang tidak berpola baik dari hasil pengamatan/

observasi, wawancara maupun dokumentasi di SDN Permisan Sidoarjo

3. Penyajian Data

Milles dan Huberman (2014:34) memberi penyajian data di sini

sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data

dalam penelitian ini dengan mengelompokkan data yang semacam ke

dalam bentuk teks naratif dan tabel sehingga mempermudah dalam

penarikan kesimpulan
30

4. Penarikan Kesimpulan

Setelah dilakukan pengumpulan data dan analisis data, tahap

selanjutnya adalah memberikan interpretasi yang kemudian disusun dalam

kesimpulan. Menurut Milles dan Huberman (2014:37), dalam penyusunan

kesimpulan tersebut peneliti harus melakukan verifikasi data dan atau

tinjauan ulang dari catatan lapangan atau atau tukar pikiran dengan teman

sejawat, sehingga kesimpulan tersebut bukan sekedar berangkat dari cita-

cita menariksesuatu dari hal yang tidak jelas kebenarannya. Proses

pengambilan kesimpulan ini merupakan proses pengambilan inti dari

penelitian yang kemudian disajikan dalam bentuk pernyataan kalimat.


31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Peran Kepala Sekolah SDN Permisan Sidoarjo Dalam Pembelajaran

Online Selama Pandemi Covid 19

Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi yang ada di sekolah.

Kepala sekolah harus memilki kiat-kiat yang tepat dalam pembelajaran

online selama pandemi Covid 19. Dengan maksud untuk mensukseskan

dan mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bersama.

Adapun upaya yang dilakukan kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo

meliputi berbagai aspek.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap kepala sekolah SDN Permisan

Sidoarjo pada tanggal 20 Mei 2021, terkait pembelajaran selama pandemi

Covid 19 antara lain:

1) Kepala Sekolah Sebagai Educator (Pendidik)

Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk

memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar

mengajar, atau tempat diamana terjadi interaksi antara guru yang

memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Dilembaga,

kepala sekolah atau yang lebih populer sekarang disebut sebagai ”guru

yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah”, bukanlah

mereka yang kebetulan mempunyai nasib baik senioritas, apalagi

secara kebetulan direkrut untuk menduduki posisi itu, dengan kinerja

yang serba kaku dan mandul. Mereka diharapkan dapat menjadi sosok

31
32

pribadi yang tangguh, handal dalam rangka pencapaian tujuan

organisasi sekolah.

Dalam melakukan fungsinya sebagai educator, kepala SDN Permisan

Sidoarjo memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah. Menciptakan iklim

sekolah yang kondusif, memberikan nasihat kepada warga sekolah,

memberikan dorongan kepada seluruh guru serta melaksanakan model

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. SDN Permisan

Sidoarjo berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan

sedikitnya 4 macan nilai, yaitu: (1) pembinaan mental (berkenaan

dengan pembinaan sikap batin dan watak,) (2) moral (berkenaan

dengan ajaran baik dan buruk), (3) fisik (berkenaan dengan pembinaan

jasmani) dan (4) artistik (berkenaan dengan pembinaan tentang

kepekaan terhadap seni dan keindahan)

Adapun pernyataan dari kepala sekolah yaitu

Saya membimbing dan membina guru-guru, serta


mengikutsertakan mereka dalam workshop dan pelatihan-
pelatihan, yang kemudian dinilai dan disupervisi oleh kepala
sekolah sendiri melalui supervisi operasional, lalu Ya. Dari
proses pembimbingan dan pembinaan, saya dapat mengetahui
kekurangan guru yang bersangkutan. Saya memberikan analisis
dengan memberitahukan hal-hal yang perlu ditingkatkan
berdasarkan kekurangan- kekurangannya secara individual.

2) Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Kepala sekolah berupaya memberikan perubahan dan warna yang baru

dalam pengelolaan pendidikan, SDN Permisan Sidoarjo, yang

letaknya menurut pengamatan peneliti memang cukup strategis, yaitu

terletak dikawasan pendidikan, melalui kepemimpinan kepala sekolah


33

sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat drastis, indikasi ini

terlihat dari kemajuan pisik sekolah, sarana dan prasarananya mulai

ditata sedemikian dan berusaha untuk melaksanakan standar minimal

yang telah diamanatkan oleh pemerintah

Dalam hal peran sebagai manager, pernyataan kepala sekolah yaitu

Ya. Kami merencanakan program sekolah setiap awal, sebelum


tahun ajaran baru dimulai. Contohnya merencanakan program
pembelajaran yang nantinya dilakukan analisis setiap akhir
semester, kemudian Dalam program penerimaan siswa baru,
kami juga menyusun kepanitiaan penerimaan peserta didik
maupun kepanitiaan untuk ujian sekolah, lengkap dengan
uraian tugas dan mekanisme kerjanya

3) Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Kepala sekolah dalam memimpin sebuah lembaga pendidikan harus

mempunyai kompetensi sebagai seorang administrator.Sebagai

administrator kepala sekolah bekerjasama dengan orang dalam

lingkungan pendidikan (sekolah).Ia melibatkan komponen manusia

dengan berbagai potensinya, dan juga komponen manusia dengan

berbagai jenisnya. Semuanya perlu ditata dan dikoordinasikan atau

didayagunakan untuk mencapai tujuan pendidikan dalam sebuah

aturanaturan.

Berikut pernyataan kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo pada

tanggal 20 Mei 2021:

Dalam hal aturan kita berpacu pada kode etik guru yang telah
disepakati bersama. Misalnya, guru berbakti membimbing
peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia yang berjiwa
Pancasila.Guru juga harus melaksanakan kejujuran
profesional, yang dimaksut adalah guru harus memiliki
kompetensi-kompetensi dasar sebagai guru.Kemudian guru
datang tepat waktu, memelihara hubungan baik di lingkungan
sekolah, dan sebagainya.
34

Pernyataan kepala sekolah didukung oleh pernyataan dari guru kelas

pada tanggal 20 Mei 2021 yakni:

Selama pandemi Aturannya seperti datang tepat waktu, mengisi


daftar hadir, dan juga melengkapi berkas-berkas pembelajaran
yang setiap tahunnya dinilai.

Pernyataan kepala sekolah juga diperkuat oleh pernyataan ibu Ria

pada tanggal 20 Mei 2021 yaitu:

Yang pasti datang tepat waktu. Guru harus memenuhi tanggung


jawabnya memberikan tugas dan nilai. Jika guru berhalangan
hadir harus ijin terlebih dahulu.Mengoptimalkan kegiatan
belajar mengajar secara daring. Terkait dengan guru yang
berhalangan hadir atau ijin, adanya guru piket mempunyai
peran penting terkait pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
karena guru piket merupakan pengendali akan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu apabila ada guru
yang ijin guru piket harus menggantikan guru yang ijin
tersebut.

Seorang kepala sekolah sebagai administrator juga harus memeriksa

kelengkapan administrasi, baik administrasi kantor maupun

administrasi pembelajaran yaitu perangkat pembelajaran, sebagaimana

hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo pada

tanggal 20 Mei 2021 terkait kelengkapan dan pemeriksaan

administrasi berikut ini:

Semua administrasi menjadi perhatian.Mulai dari perencanaan,


kita lihat SKP (Sasaran Kinerja Pegawai).Dan di akhir tahun
kita lihat hasilnya sesuai atau tidak, SKPnya tercapai atau
tidak.

Hal senada juga diungkapkan oleh Guru kelas IV Ibu Ria pada tanggal

20 Mei 2021 :

Ya mulai daftar hadir guru.Lalu berkas-berkas pemebelajaran,


mulai dari RPP dan seterusnya.Di cek setiap akhir tahun,
35

bahakan terkadang di akhir semester dipertanyakan hal-hal


administrasi tersebut.

4) Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Untuk menentukan arah keberhasilan yang ingin di capai, kepala

sekolah SDN Permisan Sidoarjo melakukan monitoring dengan

mengumpulkan berbagai informasi tentang aktivitas kerja serta

kemungkinan kondisi eksternal yang mempengaruhi pekerjaan itu,

serta memeriksa kemajuan dan kualitas pekerjaan dan mengevaluasi

kinerja para guru dan bawahannya atau unit-unit organisasi yang ada

dilingkungan sekolah tersebut.

Dari uraian tersebut, telah menunjukkan bahwa kepala sekolah SDN

Permisan Sidoarjo selalu melakukan monitoring terhadap

perkembangan aktivitas-aktivitas yang dijalankan, seperti kegiatan

keagamaan, kedisiplinan, presensi guru dan menanyakan

perkembangan peserta didik kepada wali kelas.

Berkaitan dengan masalah monitoring ini berikut penuturan dari

kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo pada tanggal 20 Mei 2021:

“Saya setiap saat jika ada kesempatan terus melakukan


monitoring kinerja para guru. Kegiatan Monitoring ini saya
lakukan yang gunanya untuk mengetahui apakah program yang
direncanakan oleh para guru sudah terlaksana dengan baik apa
belum Monitoring yang saya lakukan tiap hari mengecek daftar
hadir guru. Pada saat saya melakukan monitoring selalu saya
menekankan untuk berhati-hati didalam melaksanakan
kewajiban jangan sampai ceroboh dan para guru dan karyawan
agar terus meningkatkan kinerja. Pada saat melakukan
monitoring apabila ada guru belum bisa mencapai target yang
sudah diprogramkan saya selaku kepala sekolah tidak serta
merta menegur, namun saya lebih mengedepankan
musyawarah.Saya menanyakan apa sebab sampai belum
tercapai dan saya juga menanyakan apa akibat bila belum
36

tercapai. Kemudian secara kekeluargaan kita memecahkan


bersama-sama”.

Dari penjelasan yang dipaparkan oleh kepala sekolah SDN Permisan

Sidoarjo tersebut juga dapat dipahami bahwa pelaksanaan monitoring

terhadap guru, telah dilakukan secara kontinu dan terjadwal dengan

baik oleh kepala sekolah. Hal ini dilakukan untuk menghindari

terjadinya kesalahan atau kecerobohan yang bisa berpengaruh pada

terhambatnya tujuan lembaga sekolah yang beliau pimpin. Jika ada

personil sekolah yang masih kurang benar dalam menjalankan

tugasnya beliau juga tidak segan-segan atau menegur dan memberi

peringatan.Dalam setiap monitoring yang dilakukan kepala sekolah

selalu menekankan untuk hati-hati dalam menjalankan tugas jangan

sampai ceroboh, dan beliau juga selalu bermusyawarah dengan para

staf di sekolah jika terdapat permasalahan yang muncul untuk dicari

solusi yang terbaik secara bersama-sama.

5) Kepala Sekolah Sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai pemimpin karena mempunyai tugas untuk

memimpin staf (guru-guru, pegawai dan pesuruh) untuk membina

kerjasama yang harmonis antara anggota staf sehingga dapat

membangkitkan semangat, serta motivasi kerja sebagai staf yang

dipimpin serta meningkatkan suasana yang kondusif

Memberi bimbingan dan pembinaan termasuk mengarahkan guru

adalah salah satu peran penting kepala sekolah terutama terhadap

guru– guru yang baru. Yang pertama kali yang ditekankan kepala
37

sekolah adalah bagaimana semua guru dan staf harus bekerja tidak

semata-mata karena uang, akan tetapi semuanya dikembalikan karena

Tuhan YME dengan niat ikhlas, menekankan kerja sama agar semua

program bisa berjalan secara sinergis dengan yang lain dan harus ada

komitmen yang tinggi untuk melaksanakan tugas.

Selanjutnya juga tidak terlupakan dalam pembinaan terhadap guru dan

para staff disamping selalu mengingatkan tugas dan kewajiban

masing-masing, kepala sekolah juga berupaya untuk selalu memberi

contoh teladan yang baik (uswah hasanah) semuanya dimulai dari

dirinya sendiri. Adapun pernyataan dari kepala sekolah yaitu :

Biasanya, kami melakukan komunikasi dalam bentuk


pertemuan/rapat untuk menjelaskan program dan kegiatan
sekolah di awal tahun ajaran baru, kemudian Kami selalu
terbuka dalam menerima masukan dan kritikan dari berbagai
pihak. Kami analisis dan kami bicarakan bersama untuk
mencari solusi yang terbaik. Bentuk komunikasi yang dilakukan
yaitu melaksanakan pertemuan dengan komite sekolah dan
guru. Pelaksanaan pertemuan ini sangat efektif dilakukan
karena kami dapat mendengar, menampung, menganalisa, dan
mencari solusi atas kritikan dan masukan dari orang tua,
apalagi yang menyangkut tentang program dan kegiatan
sekolah. Selama ini, tidak ada kendala dalam pertemuan yang
dilakukan

Hal ini semata-mata dilakukan karena jika kepala sekolah hanya

memberi arahan, bimbingan ataupun pembinaan dengan cara bicara

saja, atau menyuruh saja tanpa dimulai dari dirinya sendiri maka

hasilnya tidak akan bisa maksimal. Oleh karena itu kepala SDN

Permisan Sidoarjo selalu memberikan yang terbaik dan memberi

contoh yang baik terlebih dahulu agar apa yang disampaikan atau
38

diperintahkan selalu mendapat dukungan dan akhirnya bisa

dilaksanakan dengan baik oleh semua warga di sekolah.

Satu hal yang di garisbawahi adalah meskipun kekuatan pemimpin

dalam mempengaruhi bawahan sangat efektif, semua aktivitas

mengarah pada tujuan organisasi, sumber daya diatur dengan efisien

tetapi jika ditempuh dengan melanggar norma, maka perilaku tersebut

tidak dapat dikatakan efektif. Norma itulah yang kemudian di

istilahkan dengan budaya

6) Kepala sekolah Sebagai Inovator

Kepala Sekolah sebagai inovator harus mampu mencari, menemukan

dan melaksanakan berbagai pembaharuan disekolah. gagasan baru

tersebut misalnya moving class. Moving class adalah mengubah

strategi pembelajaran dari pola kelas tetap menjadi pola kelas bidang

studi. Sehingga setiap biadang studi memiliki kelas sendiri yang

dilengkapi dengan alat peraga. Moving class ini bisa dipadukan

dengan pembelajaran terpadu sehingga dalam suatu laboratorium

bidang studi dapat dijaga oleh beberapa orang guru, yang betugas

dalam memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam belajar.

Adapun peran kepala sekolah dalam hal inovator yaitu :

saya selalu melibatkan peran serta guru, anak-anak dan


orangtua. Saya berpikir bahwa masukan dan kritikan itu untuk
pengembangan sekolah juga. Ya karena melakukan inovasi juga
didapat dari ide, saran, masukan, atau pun kritikan yang
berasal dari stakeholder sekolah, cara kami yaitu Kami
melakukan pengembangan fasilitas berupa penambahan toilet,
perbaikan gedung sekolah, dan perombakan ruang Tata Usaha
39

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dijelaskan bahwa kepala

sekolah telah berupaya dalam pengembangan fasilitas berupa

penambahan toilet, perbaikan gedung sekolah dan perombahan ruang

tata usaha agar kegiatan operasional sekolah dan fasilitas semakin

baik

7) Kepala Sekolah Sebagai Motivator

Adapun berkaitan dengan masalah salah satu peran kepala SDN

Permisan Sidoarjo adalah dengan cara membangkitkan semangat

kinerja para guru sebagaimana hasil penuturan beliau kepada peneliti :

“Dalam rangka membangkitkan semangat kinerja para guru,


disetiap rapat saya selalu mengingatkan dan menekankan
tentang nilai perjuangan, menyadarkan para guru dengan
perjuangan. Jadi penekanan pertama kali adalah perjuangan
karena dengan nilai-nilai perjuangan kita akan mendapatkan
dua hal yang kita harapkan. Pertama adalah pahala dihadapan
Allah dan yang kedua pahala didunia yang berupa
gaji.Sekaligus juga mengingatkan kepada para guru bahwa
tugas kita adalah sebagai abdi masyarakat maka harus siap
melayani masyarakat, dan saya memberikan contoh semampu
saya kepada para guru.Jadi tidak serta merta guru langsung
disuruh.Saya mengedepankan ibda’ binafsi maksudnya saya
memberi contoh semampu saya. Dengan cara ini saya tidak
langsung menyuruh mereka untuk bekerja. Namun, saya
memberi contoh lebih dahulu.Dan juga saya selalu
mengingatkan bahwa sekolah yang kita cintai ini adalah milik
kita bersama.sekolah tidak bisa maju apabila kita tidak bekerja
bersama-sama. Kita berfikir dan bekerja bersama-sama demi
kemajuan sekolah ini. Kita tidak boleh ada yang merasa pintar,
semua sama. Apabila terdapat kendala di sekolah kita pecahkan
bersama-sama.”

Dari hasil wawancara tersebut, menandakan bahwa kepala

sekolah SDN Permisan Sidoarjo berusaha mempengaruhi para guru

untuk menimbulkan semangat terhadap pekerjaan dan komitmen

terhadap sasaran tugas.Dan membantu serta memberi contoh sesuai


40

dengan harapan dan rencana yang telah dibuat. Dari uraian kepala

sekolah SDN Permisan Sidoarjo tersebut bisa dilihat bahwa untuk

membangkitkan guru agar lebih bersemangat dalam meningkatkan

kinerjanya, kapala sekolah selalu mengingatkan bahwa menjadi

seorang guru adalah tugas yang mulia, nilai perjuangannya meliputi

dunia akhirat, guru ibarat minyak wangi yang bisa mengharumi yang

lain, dan guru ibarat matahari yang bisa menerangi yang lain, guru

adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Oleh karena itu tidak akan bisa lahir

para pemimpin-pemimpin dunia yang besar tanpa ada jasa seorang

guru, maka guru adalah profesi yang paling unggul. Kepala sekolah

juga tidak lupa untuk selalu memberi contoh terlebih dahulu dalam

menyeleseikan tugas dan kewajiban

Beberapa langkah yang diambil kepala sekolah dalam

membangun manajemen sekolah yang salah satunya tetap

memasukkan unsur pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19,

yaitu:

1. Mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka

menjamin terlaksananya pembelajaran dengan suasana yang

berbeda Merancang kurikulum dan pembelajaran yang sesuai

dengan kondisi darurat bencana covid-19 ini melalui optimalisasi

pemanfaatan teknologi (kelas pintar). Langkah ini sangat penting

mengingat bahwa kegiatan belajar mengajar akan dilakukan oleh

guru dan peserta didik meskipun menggunakan metode jarak jauh

(daring).
41

Sesuai pernyataan kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo yaitu:

Saya bersama para guru membuat peta pengajaran yang rinci dan
akurat tentang sebaran materi yang akan dilaksanakan/ dibahas
selama pandemi Covid-19. Serta meminta para guru antar mata
pelajaran untuk dapat berkolaborasi dan mengatur jadwal
sehingga beban tugas peserta didik tidak terlalu tinggi dan
menumpuk.

Selain itu, berdasarkan edaran Dinas pendidikan bahwa tugas tidak

hanya aspek pengetahuan, maka kami juga menyelipkan aspek life

skills (kecakapan hidup) dimana siswa merasa pembelajaran daring

harus menyenangkan dan bermakna.

2. Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan

orangtua

Segenap pemberian motivasi kepada para guru juga saya

sampaikan agar apapun kendala dan permasalahan yang dihadapi

oleh guru dapat dibicarakan dengan baik tentang pemanfaatan

media daring ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar

online artinya membutuhkan ekstra energi untuk menyiapkan

materi, dan lain-lain. Seluruh warga sekolah tentunya sangat

merindukan sekolah terutama bagi siswa, sekolah adalah rumah

kedua bagi mereka.

Sesuai pernyataan kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo yaitu:

Saya selalu memberikan kata kata motivasi dan juga himbauan


agar dalam masa masa yang penuh kebosanan ini siswa tetap
bersemangat melakukan aktivitas/tugasnya di rumah. Orangtua
pun demikian, banyak yang merasa stres dan kewalahan karena
menjadi guru dadakan di rumah bagi anak anaknya.Saya
mengirimkan kalimat apresiasi dan ungkapan terimakasih kepada
segenap orangtua melalui whatsapp grup seluruh kelas yang
berisikan ratusan orang tua anggota. Seluruh orangtua
memberikan feedback yang sangat responsif terhadap penyerahan
42

tugas dll. Pesan semangat dan motivasi tentunya sedikit banyak


akan mampu menghidupkan kembali semangat yang mulai
mengendor sesuai petuah ala Ki Hajar Dewantara: “Ing Madya
Mangun Karsa” atau di tengah-tengah memberi semangat tentu
saja langkah ini sangatlah efektif.

3. Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform

pembelajaran jarak jauh (PJJ)

Selaku kepala sekolah menyadari keterbatasan kemampuan dan

sarana yang tersedia. Tidak semua guru mampu mengoperasikan

platform daring dan mempunyai sarana seperti ketersediaan kuota

sepanjang waktu. Disinilah peran para guru yang melek IT dan

yang telah mendapatkan pelatihan pelatihan berbasis nasional dan

internasional di bidang IT. Guru guru yang melek IT mendampingi

guru lain yang belum bisa sehingga ketercapaian penggunaan dan

pengoperasian platform dapat dijalankan. Kini, untuk kuota para

guru pun sudah dimasukkan ke dana bos sesuai edaran Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga kendala kuota bukan lagi

menjadi penghalang bagi para guru untuk mengoperasikan aplikasi

pembelajaran daring/online.

Sesuai pernyataan kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo yaitu:

SDN Permisan Sidoarjo yang saya bina lebih dari 90 % gurunya


mampu IT sehingga mereka menggunakan berbagai aplikasi
pembelajaran daring seperti: Edmodo, Google Classroom, Google
Form, Quizizz, Quipper, Facebook, Instagram, Youtube, dll.

4. Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk

Dinas Pendidikan

Seluruh pemangku kepentingan sekolah yang bertugas dan

menjabat untuk menyusun rencana kerja darurat untuk dilaporkan


43

setiap harinya. Laporan tersebut secara terperinci seperti deskripsi

kegiatan dan bukti fisik seperti foto dan lain-lain. Laporan dikirim

melalui google form sehingga memudahkan semua pemangku

kepentingan sekolah dalam pelaporan dan bertanggungjawab atas

tugas dan kinerja masing-masing.

5. Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan

pendidikan

Wabah yang sedang berlangsung ini sangat memprihatinkan dan

tentu saja pihak sekolah harus ikut andil dalam melakukan upaya

upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Sekolah mendapatkan

bantuan dari instansi terkait untuk melakukan penyemprotan

disinfektan (disinfectant spray) di lingkungan sekolah agar sekolah

siap digunakan pada waktunya. Selain itu, para siswa diajarkan

untuk membuat disinfektan sendiri dan menjadi agen pencegahan

covid 19 di rumahnya masing-masing.

B. Pembahasan

Peran kepala Sekolah SDN Permisan Sidoarjo dalam pembelajaran

online selama pandemi Covid 19 meliputi :

1. Sebagai Educator atau tenaga pendidik, Dalam melakukan fungsinya

sebagai educator, kepala SDN Permisan Sidoarjo memiliki strategi yang

tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah.

Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasihat kepada

warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh guru serta

melaksanakan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. SDN


44

Permisan Sidoarjo berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan

sedikitnya 4 macan nilai, yaitu: (1) pembinaan mental (berkenaan dengan

pembinaan sikap batin dan watak,) (2) moral (berkenaan dengan ajaran baik

dan buruk), (3) fisik (berkenaan dengan pembinaan jasmani) dan (4) artistik

(berkenaan dengan pembinaan tentang kepekaan terhadap seni dan

keindahan)

2. Sebagai Manajer Kepala sekolah berupaya memberikan perubahan dan

warna yang baru dalam pengelolaan pendidikan, SDN Permisan Sidoarjo,

yang letaknya menurut pengamatan peneliti memang cukup strategis, yaitu

terletak dikawasan pendidikan, melalui kepemimpinan kepala sekolah

sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat drastis, indikasi ini terlihat

dari kemajuan pisik sekolah, sarana dan prasarananya mulai ditata

sedemikian dan berusaha untuk melaksanakan standar minimal yang telah

diamanatkan oleh pemerintah

3. Sebagai Administrator peran kepala sekolah yaitu memeriksa kelengkapan

administrasi, baik administrasi kantor maupun administrasi pembelajaran

yaitu perangkat pembelajaran online

4. Sebagai Supervisor, kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo melakukan

monitoring dengan mengumpulkan berbagai informasi tentang aktivitas

kerja serta kemungkinan kondisi eksternal yang mempengaruhi pekerjaan

itu, serta memeriksa kemajuan dan kualitas pekerjaan dan mengevaluasi

kinerja para guru dan bawahannya atau unit-unit organisasi yang ada

dilingkungan sekolah tersebut


45

5. Sebagai Leader, Memberi bimbingan dan pembinaan termasuk

mengarahkan guru adalah salah satu peran penting kepala sekolah terutama

terhadap guru– guru yang baru. Yang pertama kali yang ditekankan kepala

sekolah adalah bagaimana semua guru dan staf harus bekerja tidak semata-

mata karena uang, akan tetapi semuanya dikembalikan karena Tuhan YME

dengan niat ikhlas, menekankan kerja sama agar semua program bisa

berjalan secara sinergis dengan yang lain dan harus ada komitmen yang

tinggi untuk melaksanakan tugas

6. Sebagai Inovator, peran kepala sekolah dalam hal inovator yaitu berupaya

dalam pengembangan fasilitas berupa penambahan toilet, perbaikan gedung

sekolah dan perombahan ruang tata usaha agar kegiatan operasional sekolah

dan fasilitas semakin baik

7. Sebagai Motivator, kepala sekolah berusaha mempengaruhi para guru untuk

menimbulkan semangat terhadap pekerjaan dan komitmen terhadap sasaran

tugas. Dan membantu serta memberi contoh sesuai dengan harapan dan

rencana yang telah dibuat. Dari uraian kepala sekolah SDN Permisan

Sidoarjo tersebut bisa dilihat bahwa untuk membangkitkan guru agar lebih

bersemangat dalam meningkatkan kinerjanya, kapala sekolah selalu

mengingatkan bahwa menjadi seorang guru adalah tugas yang mulia, nilai

perjuangannya meliputi dunia akhirat, guru ibarat minyak wangi yang bisa

mengharumi yang lain, dan guru ibarat matahari yang bisa menerangi yang

lain, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Oleh karena itu tidak akan bisa

lahir para pemimpin-pemimpin dunia yang besar tanpa ada jasa seorang

guru, maka guru adalah profesi yang paling unggul. Kepala sekolah juga
46

tidak lupa untuk selalu memberi contoh terlebih dahulu dalam

menyeleseikan tugas dan kewajiban

Kepemimpinan organisasi sekolah, kepala sekolah merupakan

seseorang yang berada di garda terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa.

Kepala sekolah merupakan ujung tombak dalam keberhasilan maju atau

tidaknya suatu satuan pendidikan yang ia pimpin. Kepala sekolah memikul

tanggung jawab terhadap kenyamanan dan ketertiban lingkungan sekolah serta

warga sekolahnya. Rasa aman dan nyaman ini harus dirasakan oleh guru, siswa

dan orangtua. Termasuk dalam hal keamanan dan kenyamanan di masa

tanggap darurat Covid-19.

Kepala sekolah memegang peranan vital sebagai leader dalam

membangun atmosfir pendidikan dan memastikan peserta didik tetap

mendapatkan pembelajaran bermakna, seperti guru SDN Permisan Sidoarjo

yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada siswanya dengan tetap

menggunakan pembelajaran aktif.

Walaupun pembelajaran dilaksanakan di rumah, pembelajaran di SDN

Permisan Sidoarjo tetap menerapkan salah satu pembelajaran secara daring

Oleh sebab itu saya yakin dengan adanya pengambilan langkah-langkah yang

tepat dan koordinasi yang baik dengan seluruh pihak sekolah, maka proses

pembelajaran dan pengajaran di tengah wabah Covid-19 akan berjalan lancar.

Dengan adanya keputusan yang mensyaratkan siswa dan guru melakukan

pembelajaran dari rumah maka kepala sekolah harus mampu menularkan

semangat perubahan kepada guru, siswa dan orangtua secara cepat, dan akurat.
47

Penelitian Werang (2013) menyatakan bahwa keterampilan manajerial

kepala sekolah berkolerasi dengan kinerja guru. Kinerja guru akan semakin

produktif jika kepala sekolah mampu menerapkan manajerial yang baik.

Pernyataan tersebut senada dengan ungkapan kepala sekolah yang memberikan

pernyataan bahwa peran sebagai administrator sangat berpengaruh terhadap

kinerja guru. Adanya motivasi dan bimbingan dari kepala sekolah akan

semakin meningkatkan kualitas kinerja guru dalam menjalankan kewajibannya

sebagai seorang pendidik. Zubair (2010) menyatakan bahwa manajemen

peningkatan kinerja guru dapat dilakukan melalui serangkaian proses mulai

dari proses perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring evaluasi.

Dari penjelasan Kepala sekolah, dapat diketahui bawa proses

perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam manajemen

peningkatan kinerja guru yaitu dengan membagi tugas dan beban mengajar

sesuai dengan kemampuan guru dan latar belakang pendidikannya. Sementara

itu proses pelaksanaan manajemen peningkatan kinerja guru dapat dilihat dari

beberapa kegiatan seperti mengikutsertakan guru dalam kegiatan pelatihan, IT,

peningkatan kedisiplinan , memberikan motivasi, memberikan penghargaan,

serta dengan menciptakan iklim kerja yang efektif. Sedangkan proses

monitoring dan evaluasi dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan supervisi

setiap satu bulan sekali

Kepala sekolah sebagai pemimpin, harus memiliki kepribadian yang

kuat, memahami kondisi guru dan tenaga kependidikan lainnya, mempunyai

program jangka pendek dan jangka panjang, dan memiliki visioner, mampu
48

mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana serta mampu berkomunikasi

dengan semua warga sekolah dengan baik.

Kepala sekolah pada hakikatnya adalah guru yang diberi tugas

tambahan untuk memimpin penyelenggaraan organisasi sekolah. Oleh sebab

itu tugas-tugas kepala sekolah bukan hanya mengatur dan melakukan proses

belajar mengajar, melainkan juga mampu menganalisis berbagai persoalan,

mampu memberikan pertimbangan, cakap dalam memimpin dan bertindak

dalam berorganisasi, mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan,

partisipatif dan cakap dalam menyelesaikan persoalan dengan baik. Hal ini

sesuai dengan pendapat De Roche (Wahyudi, 2009: 63) bahwa kepala sekolah

sebagai pemimpin pendidikan harus mempunyai kemampuan antara lain: 1)

mempunyai sifat-sifat kepemimpinan, 2) mempunyai harapan tinggi (high

expectation) terhadap sekolah 3) mampu mendayagunakansumber daya

sekolah 4) profesional dalam bidang tugasnya.

Kepala sekolah yang profesional dalam paradigma baru manajemen

pendidikan harus memberikan dampak positif dan perubahan yang mendasar

dalam pembaharuan sistem pendidikan di sekolah, dampak tersebut antara lain

terhadap efektifitas pendidikan, kepemimpinan sekolah yang kuat, pengelola

sumber daya kependidikan yang efektif orientasi pada peningkatan mutu, team

work yang kompak, cerdas dan dinamis, kemandirian, partisipatif dengan

warga sekolah dan lingkungan masyarakat, keterbukaan, manajerial, inovatif,

evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, responsif, dan antisipasi terhadap

kebutuhan serta akuntabilitas.


49

Kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi pendidikan harus

memiliki kredibilitas yang tinggi dan mempunyai strategi-strategi

kepemimpinan tertentu, hal ini sesuai dengan Mulyasa (2005: 90) yang

menerangkan bahwa untuk menjadi kepala sekolah yang profesional dan

memiliki kredibilitas yang tinggi maka dibutuhkan strategi kepala sekolah

yaitu :

1. Efektivitas proses pendidikan.

2. Tumbuhnya kepemimpinan sekolah yang kuat.

3. Pengelola tenaga kependidikan yang efektif.

4. Budaya mutu.

5. Team work yang kompak, cerdas dan dinamis.

6. Kemandirian.

7. Partisipasi warga sekolah dan lingkungan masyarakat.

8. Transparansi manajemen dalam wacana demokrasi pendidikan

9. Kemampuan untuk berubah.

10. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.

11. Tanggap terhadap kebutuhan.

12. Akuntabilitas.

Kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang berkualitas.

Kualitas yang dimaksud adalah kepala sekolah yang mampu membawa dan

memanfaatkan semua potensi yang ada untuk kemajuan sekolah, serta kepala

sekolah yang benarbenar memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman

yang cukup dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di

sekolah dengan baik. Kepala sekolah yang dapat mengelola sumber daya
50

pendidikan yang ada di lembaga pendidikan tersebut benar-benar berfungsi

dengan baik dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.


51

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan, maka peneliti

menyimpulan bentuk peran kepala sekolah SDN Permisan Sidoarjo dalam

pembelajaran online selama pandemi Covid 19 antara lain peran sebagai

educator, kepala SDN Permisan Sidoarjo dengan Menciptakan iklim sekolah

yang kondusif, memberikan nasihat kepada warga sekolah, memberikan

dorongan kepada seluruh guru serta melaksanakan model pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan, peran sebagai Manajer yaitu memberikan

perubahan dan warna yang baru dalam pengelolaan pendidikan, peran sebagai

Administrator peran kepala sekolah yaitu memeriksa kelengkapan administrasi,

baik administrasi kantor maupun administrasi pembelajaran yaitu perangkat

pembelajaran online, peran sebagai Supervisor, kepala sekolah SDN Permisan

Sidoarjo melakukan monitoring dengan mengumpulkan berbagai informasi

tentang aktivitas kerja, peran sebagai Leader, Memberi bimbingan dan

pembinaan termasuk mengarahkan guru, Sebagai Inovator, peran kepala

sekolah yaitu berupaya dalam pengembangan fasilitas kegiatan belajar

mengajar terutama di bidang pembelajaran daring/online, Sebagai Motivator,

kepala sekolah berusaha mempengaruhi para guru untuk menimbulkan

semangat terhadap pekerjaan dan komitmen terhadap sasaran tugas. Secara

khusus peran kepala sekolah dalam pembelajaran online selama pandemi covid

19 yaitu mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka

menjamin terlaksananya pembelajaran dengan suasana yang berbeda,

50
52

Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua,

Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran

jarak jauh (PJJ). Mentransformasikan laporan tugas ke dalam bentuk daring

untuk Dinas Pendidikan dan Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya

sterilisasi satuan pendidikan

B. Saran

Berdasarkan temuan dilapangan, maka penulis memberikan

rekomendasi terhadap sekolah terkait peran sekolah terhadap kinerja guru

antara lain :

1. Diaharapkan Kepala sekolah terbuka dan memberikan teladan baik

kepada guru dalam hal kedisiplinan dan berkomunikasi

2. Lebih berupaya melakukan evaluasi dan monitoring terhadap

pembelajaran online selama pandemi agar tujuan proses pembelajaran

lebih terkendali

3. Memberikan keleluasaan kepada guru untuk memilih metode

pembelajaran yang sesuai dan tepat


53

DAFTAR PUSTAKA

Ekawati, M.F (2020) Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan


Kinerja Guru Pada Pembelajaran Online Di SDN Kenokorejo 04 TAHUN
2019/2020. Skirpsi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Fatmawati, A (2015). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja


Guru Di SMK N 4 Klaten. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta

Gaol dan Siburian (2018) Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru. Jurnal Manajemen Pendidikan. Volume: 5, No. 1, Januari-Juni 2018

Mulyasa, (2011). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Nawawi, H. (2016). Evaluasi dan manajemen kinerja di lingkungan perusahaan


dan industri. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press.

Purwanto, N. (2016). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman, 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: Rajawali Pers Raja Grafindo Persada

Safitri, T.H (2017) Peran Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru Di
SD Muhammadiyah Karangturi Yogyakarta. Tesis Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Sagala, S. (2010). Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung:


CV. Alfabeta. Hal 258

Saud, U. (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta.

Siagian. S. P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara. Jakarta.

Sutadipura, B. (2014). Kompetensi Guru dan Kesehatan Mental. Bandung:


Angkasa

Wahjosumidjo. (2012). Kepemimpinan Kepala Sekolah”Tinjauan teoritik dan


Permasalahannya.Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Yahya, M. (2013). Profesi Tenaga Kependidikan. Pustaka Setia. Bandung

Yamin, M dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Persada Press.
54

Lampiran Form Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA KEPALA


SEKOLAH

A. Peran Kepala Sekolah Sebagai Pendidik (Educator)

1. Strategi apa yang sudah Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan?

2. Dalam kemampuan membimbing guru, apakah Bapak/Ibu melakukan

perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran dan bimbingan

konseling? Perencanaan apa saja? Apakah mengadakan penilaian,

menganalisis?

3. Kemampuan membimbing peserta didik, berkaitan dengan kegiatan

ekstrakurikuler, partisipasi dalam perlombaan kesenian, olahraga, dan

perlombaan mata pelajaran. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan

tugas tersebut? Strategi apa yang digunakan untuk meningkatkan

prestasi akademik di sekolah ini?

4. Dalam kemampuan membimbing tenaga kependidikan non guru,

apakah Bapak/Ibu mengadakan penilaian dan pengendalian terhadap

kinerjanya secara periodik dan berkesinambungan?

5. Dalam mengembangkan tenaga kependidikan apakah Bapak/Ibu

memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengikuti pendidikan

dan pelatihan secara teratur?

6. Apakah Bapak/Ibu menyusun program pengajaran? Kurikulum apa

yang dipakai di sekolah ini?

7. Apakah ada koordinasi antara sekolah dan orangtua terkait hasil belajar
55

siswa di sekolah?

8. Tujuannya apa dari sistem penilaian, perbaikan, dan pengayaan siswa?

Apakah sudah dilaksanakan dan dikembangkan dengan baik sistem

tersebut?

9. Apakah Bapak/Ibu menindaklanjuti dari hasil penilaian pembelajaran?

10. Apakah Bapak/Ibu sudah mempunyai wawasan budaya dengan cara


diskusi?

Dan apakah budaya tersebut sudah ditularkan kepada seluruh staf di


sekolah?

11. Apakah semua guru membuat rencana pembelajaran?

B. Peran Kepala Sekolah Sebagai Pengelola (Manajer)

1. Kemampuan menyusun program sekolah yaitu program jangka

panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, apakah semua sudah

dilaksanakan?

2. Dalam menyusun organisasi personalia di sini yaitu hal yang berkaitan

dengan pengembangan susunan personalia sekolah, personalia

pendukung misalnya laborat, perpustakaan, pusat sumber belajar.

Bagaimana penyusunan kepanitiaan penerimaan peserta didik, panitia

ujian?

3. Apakah sudah disusun secara lengkap organisasi sekolah itu, lengkap

dengan uraian tugas dan mekanisme kerja?

4. Apakah program kerja sekolah itu penting? Dan apakah sudah disusun

program kerja di sekolah sesuai prioritas bidang garapan?

5. Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan pengarahan secara dinamis


56

dalam memberdayakan tenaga kependidikan, tentang masalah

pemberian hadiah dan hukuman?

6. Apakah Bapak/Ibu sudah menyusun jadwal kegiatan sekolah dan

pembelajaran sesuai kalender akademik?

7. Bagaimana Bapak/Ibu menganalisis pekerjaan dan kebutuhan tenaga

kependidikan?

8. Apakah di sekolah ini kekurangan tenaga pendidik?

9. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan monitoring seluruh kegiatan sekolah

secara berkesinambungan? Dan apa fungsi dari monitoring itu sendiri?

10. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan evaluasi terhadap seluruh kegiatan

sekolah secara periodik? Apa manfaatnya terhadap kemajuan sekolah?

C. Peran Kepala Sekolah Sebagai Administrator

1. Apakah Bapak/Ibu mempunyai kelengkapan data administrasi

pembelajaran, BK, kegiatan belajar peserta didik di perpustakaan?

2. Bagaimana masalah kelengkapan data administrasi peserta didik,

kegiatan ekstrakurikuler, dan hubungan sekolah dengan orangtua

peserta didik?

3. Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana apakah

semua sudah lengkap dari kelengkapan data administrasi gedung dan

ruang, meubeler, buku atau bahan pustaka?

4. Apakah ada pendokumentasian tentang struktur organisasi, uraian

tugas, mekanisme kerja, dan pengembangan staf?

5. Untuk administrasi perlengkapan, apakah di sekolah perlengkapannya


57

cukup memadai?

6. Bagaimana kerjasama dengan orangtua dan masyarakat? Apakah sudah

berjalan dengan baik dan tidak mengalami kendala?

D. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

1. Apakah Bapak/Ibu menyusun program supervisi akademik dalam

rangka peningkatan profesionalisme guru?

2. Bagaimana Bapak/Ibu merencanakan supervisi kegiatan di sekolah?

Apakah Bapak/Ibu menyusun dan menginformasikan jadwal supervisi

kegiatan operasional sekolah secara rutin? Tujuan supervisi itu apa?

3. Apakah Bapak/Ibu menyusun materi supervisi bersama pendidik dan

tenaga kependidikan?

4. Dalam menyusun teknis pelaksanaan supervisi apakah sebelumnya

sudah dijelaskan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan?

5. Untuk masalah pelaksanaan supervisi kegiatan sekolah, apakah sudah

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati? Yang menjadi

kendala apa?

6. Dalam memberikan informasi, konsultasi, dan alternatif solusi

terhadap masalah yang ditemukan. Apakah ada masalah setelah

mengadakan supervisi?

7. Bagaimana membahas hasil temuan supervisi? Apakah dibahas secara

individual dan sekaligus melakukan pembinaan?

8. Apakah Bapak/Ibu merangkum dan melaporkan hasil supervisi secara


umum?
58

E. Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin (Leader)

1. Bapak/Ibu sebagai pemimpin di sekolah seharusnya bisa

mengembangkan visi dan melaksanakan misi. Bagaimana Bapak/Ibu

menjelaskan visi dan misi kepada seluruh staf, orang tua, siswa, dan

masyarakat?

2. Dalam merumuskan kebijakan sekolah apakah sudah sesuai dengan

visi dan misi? Apakah dirumuskan bersama seluruh tim pengelola

sekolah?

3. Dalam pendelegasian wewenang, wewenang apa yang sudah Bapak/Ibu

berikan baik untuk perorangan atau kelompok? Apakah selalu

memberikan pengarahan untuk melaksanakan wewenang tersebut?

4. Kritikan dan masukan dari staf, orang tua, dan masyarakat apakah

ditampung dan dianalisis, dan ada solusinya?

5. Apakah seluruh masyarakat sekolah dilibatkan dalam pengambilan

keputusan sesuai dengan peran dan tugasnya?

6. Teknik komunikasi apa yang sudah digunakan oleh Bapak/Ibu untuk

menjelaskan program dan kegiatan sekolah? Apakah ada kendala

dalam melakukan komunikasi?

7. Apakah dalam mengambil keputusan sudah dengan cepat dan tepat

dengan mempertimbangkan segala resiko?

8. Dalam mengambil keputusan pasti ada resikonya, apakah pernah ada

resiko yang berat? Dan apakah keputusan itu berdampak positif dan

tidak menimbulkan masalah baru?

9. Apakah Bapak/Ibu sudah memahami kondisi tenaga kependidikan baik


59

guru maupun non guru? Apakah Bapak/Ibu dapat menerima masukan

dan kritikan dari berbagai pihak?

F. Peran Kepala Sekolah Sebagai Inovator

1. Apakah Bapak/Ibu menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi

pengembangan sekolah?

2. Bagaimana cara berfikir Bapak/Ibu untuk pengembangan sekolah?

Apakah berfikir apa adanya?

3. Apakah Bapak/Ibu selalu mendengarkan ide dari stakeholders sekolah?

4. Selama pimpinan Bapak/Ibu di sekolah ini, perubahan apa yang

sudah Bapak/Ibu lakukan untuk kemajuan sekolah?

5. Apakah Bapak/Ibu mendorong diri sendiri dan orang lain untuk cepat

bergerak dalam segala hal? Misalnya dalam menangani masalah siswa

yang nakal dsb?

6. Prestasi apa yang sudah Bapak/Ibu raih selama menjadi kepala


sekolah ini?

Apakah selalu berharap untuk berprestasi?

7. Apakah ada rekreasi ke tempat wisata atau tempat yang lain? Berapa

kali dalam setahun?

G. Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator

1. Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi. Apakah

Bapak/Ibu memiliki strategi untuk memberikan motivasi kepada

tenaga kependidikan untuk melakukan berbagai tugas dan fungsinya?

Misalnya tentang kedisiplinan, pengaturan suasana kerja.


60

2. Apakah Bapak/Ibu mempunyai rasa percaya diri, dan selalu

membangkitkan diri ketika pendelegasian tugas?

3. Apakah selalu menerapkan keterbukaan untuk siapa saja? Tanpa

memandang perbedaan?

4. Apakah Bapak/Ibu selalu meningkatkan kreativitas? Apakah ada

toleransi terhadap kegagalan, mau dan boleh belajar dari kesalahan?

5. Apakah Bapak/Ibu selalu melibatkan semua pihak yang terkait

dalam pekerjaan?

6. Apakah Bapak/Ibu selalu menanamkan kejujuran agar semua

tujuan dapat tercapai?

7. Bagaimana Bapak/Ibu mengatur lingkungan sekolah agar kondusif,

nyaman, dan bersih?


61

Lampiran 2 Transkrip Wawancara

A. Peran Kepala Sekolah Sebagai Pendidik (Educator)

1. Strategi apa yang sudah Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan?

Jawab :

Saya membimbing dan membina guru-guru, serta mengikutsertakan

mereka dalam workshop dan pelatihan-pelatihan, yang kemudian dinilai

dan disupervisi oleh kepala sekolah sendiri melalui supervisi

operasional.

2. Dalam kemampuan membimbing guru, apakah Bapak/Ibu melakukan

perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran dan bimbingan

konseling? Perencanaan apa saja? Apakah mengadakan penilaian,

menganalisis?

Jawab :

Ya. Dari proses pembimbingan dan pembinaan, saya dapat mengetahui

kekurangan guru yang bersangkutan. Saya memberikan analisis dengan

memberitahukan hal-hal yang perlu ditingkatkan berdasarkan

kekurangan- kekurangannya secara individual.

3. Kemampuan membimbing peserta didik, berkaitan dengan kegiatan

ekstrakurikuler, partisipasi dalam perlombaan kesenian, olahraga, dan

perlombaan mata pelajaran. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan

tugas tersebut? Strategi apa yang digunakan untuk meningkatkan

prestasi akademik di sekolah ini?

Jawab :
62

Ya, sudah. Saya selalu memberikan kesempatan pada mereka (peserta

didik) untuk maju lomba. Untuk persiapannya, kami membina anak-

anak secara individu. Untuk meningkatkan prestasi akademik, kami

bekerja sama dengan orangtua untuk mendampingi anak-anak dalam

pembelajarannya. Kami juga mendorong orangtua untuk mengikuti

pengayaan dan pembinaan di dalam sekolah, maupun di luar sekolah,

yang dapat menunjang prestasi akademik anak-anak yang dirasa kurang.

4. Dalam kemampuan membimbing tenaga kependidikan non guru, apakah

Bapak/Ibu mengadakan penilaian dan pengendalian terhadap kinerjanya

secara periodik dan berkesinambungan?

Ya. Setiap ada kesempatan, kami mengikutsertakan guru-guru dalam

pelatihan maupun kursus yang menyangkut bidang masing-masing,

seperti Teknik Informatika, maupun petugas perpustakaan.

5. Dalam mengembangkan tenaga kependidikan, apakah Bapak/Ibu

memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengikuti pendidikan

dan pelatihan secara teratur?

Ya.

6. Apakah Bapak/Ibu menyusun program pengajaran? Kurikulum apa yang

dipakai di sekolah ini?

Jawab :

Ya, sesuai yang dianjurkan Pemerintah, SD Kanisius Kadirojo

menggunakan Kurikulum 2013 untuk kelas I, II, IV, dan V, sedangkan

untuk kelas III dan VI menggunakan kurikulum KTSP.

7. Apakah ada koordinasi antara sekolah dan orangtua terkait hasil belajar
63

siswa di sekolah?

Jawab :

Ya. Saya mengkoordinasi komunikasi antara pihak sekolah (para guru)

dengan pihak orang tua untuk berkomunikasi mengenai hasil ulangan

siswa di sekolah sebelum hasil belajar siswa dibagikan.

8. Tujuannya apa dari sistem penilaian, perbaikan, dan pengayaan siswa?

Apakah sudah dilaksanakan dan dikembangkan dengan baik sistem

tersebut?

Jawab :

Ya, sudah. Tujuannya untuk kepentingan anak sebagai peserta didik

sehingga anak betul-betul menguasai pelajaran yang diajarkan.

9. Apakah Bapak/Ibu menindaklanjuti dari hasil penilaian pembelajaran?

Jawab :

Ya. Bagi siswa yang memiliki nilai yang cukup, kami memberikan

kesempatan untuk berkembang melalui sistem pengayaan. Adapun

siswa yang masih memerlukan peningkatan nilai untuk mata pelajaran

tertentu, kami diskusikan dengan pihak orang tua untuk melakukan

program pelajaran tambahan. Kami juga menawarkan kepada orang tua

untuk mengikuti program pelajaran tambahan di luar sekolah ataupun di

dalam sekolah.

10. Apakah Bapak/Ibu sudah mempunyai wawasan budaya dengan cara


diskusi?

Jawab :

Dan apakah budaya tersebut sudah ditularkan kepada seluruh staf di

sekolah? Ya, sudah. Budaya ini sudah ditularkan kepada seluruh staf
64

dan tenaga pendidik di dalam proses pembelajaran dan pengajaran di

sekolah, seperti contohnya apabila ada permasalahan dengan orang tua

peserta didik yang ingin mengadakan kegiatan pembelajaran di luar

sekolah. kita mengadakan diskusi untuk mencari solusi yang terbaik.

11. Apakah semua guru membuat rencana pembelajaran?

Ya.

B. Peran Kepala Sekolah Sebagai Pengelola (Manajer)

1. Kemampuan menyusun program sekolah yaitu program jangka panjang,

jangka menengah, dan jangka pendek, apakah semua sudah

dilaksanakan?

Jawab :

Ya. Kami merencanakan program sekolah setiap awal, sebelum tahun

ajaran baru dimulai. Contohnya merencanakan program pembelajaran

yang nantinya dilakukan analisis setiap akhir semester.

2. Dalam menyusun organisasi personalia di sini yaitu hal yang berkaitan

dengan pengembangan susunan personalia sekolah, personalia

pendukung misalnya laborat, perpustakaan, pusat sumber belajar.

Bagaimana penyusunan kepanitiaan penerimaan peserta didik, panitia

ujian?

Jawab :

Dalam program penerimaan siswa baru, kami juga menyusun

kepanitiaan penerimaan peserta didik maupun kepanitiaan untuk ujian

sekolah, lengkap dengan uraian tugas dan mekanisme kerjanya.


65

3. Apakah sudah disusun secara lengkap organisasi sekolah itu, lengkap

dengan uraian tugas dan mekanisme kerja?

Jawab :

Ya, sudah. Penyusunan organisasi personalia maupun kepanitiaan non

personalia merupakan salah satu program kerja sekolah yang dilakukan

secara rutin.

4. Apakah program kerja sekolah itu penting? Dan apakah sudah disusun

program kerja di sekolah sesuai prioritas bidang garapan?

Jawab :

Ya, program kerja yang direncanakan dan disusun sangat penting

sebagai acuan apa yang ingin dicapai sekolah selama setahun ke

depannya. Pada akhir semester, kami melakukan evaluasi di dalam rapat

akhir semester untuk mengetahui hal-hal apa saja yang sudah dicapai

selama pelaksanaan program sekolah.

5. Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan pengarahan secara dinamis dalam

memberdayakan tenaga kependidikan, tentang masalah pemberian

hadiah dan hukuman?

Jawab :

Ya. Kami memberikan pengarahan secara dinamis dalam

memberdayakan tenaga kependidikan secara optimal melalui pembinaan

dan diskusi tentang permasalahan yang dihadapi guru dalam proses

pengajarannya.

6. Apakah Bapak/Ibu sudah menyusun jadwal kegiatan sekolah dan

pembelajaran sesuai kalender akademik?


66

Jawab :

Ya, sudah. Kami juga bekerja sama dengan orang tua untuk

melaksanakan pembelajaran luar sekolah.

7. Bagaimana Bapak/Ibu menganalisis pekerjaan dan kebutuhan tenaga

kependidikan? Apakah di sekolah ini kekurangan tenaga pendidik?

Jawab :

Kami mempertahankan dan membantu seorang guru yang rencananya

akan dimutasi oleh pihak yayasan. Kami berpendapat bahwa seorang

guru sangat diperlukan di sekolah, baik tenaga maupun keterampilan

yang dimilikinya, selama lebih dari dua tahun.

Ya. Saya juga meminta guru pengajar Bahasa Inggris untuk membantu

dalam memimpin perpustakaan sekolah.

8. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan monitoring seluruh kegiatan sekolah

secara berkesinambungan? Dan apa fungsi dari monitoring itu sendiri?

Jawab :

Ya, sudah. Dalam melaksanakan kegiatan sekolah, kami melibatkan

orang tua yang tergabung dalam komite sekolah, karena komite sekolah

memiliki peran yang sangat penting dalam seluruh kegiatan sekolah.

Dalam melakukan monitoring, kami dapat mengetahui sejauh mana

perkembangan persiapan dan apa saja yang dibutuhkan untuk

mendukung perencanaan kegiatan sekolah, sehingga nantinya kegiatan

itu dapat terlaksana dengan lancar.

9. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan evaluasi terhadap seluruh kegiatan

sekolah secara periodik? Apa manfaatnya terhadap kemajuan sekolah?


67

Jawab :

Ya, karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui kekurangan dan hal

apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan kegiatan sekolah yang

akan datang.

C. Peran Kepala Sekolah Sebagai Administrator

1. Apakah Bapak/Ibu mempunyai kelengkapan data administrasi

pembelajaran, BK, kegiatan belajar peserta didik di perpustakaan?

Jawab :
Ya. Kami simpan dalam arsip sekolah.
2. Bagaimana masalah kelengkapan data administrasi peserta didik,

kegiatan ekstrakurikuler, dan hubungan sekolah dengan orangtua peserta

didik?

Jawab :

Kami tidak ada masalah dengan orangtua yang menyangkut kegiatan

anak-anak karena sedikit banyak, kegiatan sekolah diatur oleh orang tua.

Jadi, kami sangat mengapresiasi keterlibatan orang tua dalam setiap

kegiatan sekolah.

3. Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana apakah

semua sudah lengkap dari kelengkapan data administrasi gedung dan

ruang, meubeler, buku atau bahan pustaka?

Jawab :

Ya, sudah. Setiap tahun, saya selalu memperbarui dan melaporkan

kelengkapan data tersebut.

4. Apakah ada pendokumentasian tentang struktur organisasi, uraian tugas,


68

mekanisme kerja, dan pengembangan staf?

Jawab :
Ya, ada.

5. Untuk administrasi perlengkapan, apakah di sekolah perlengkapannya

cukup memadai?

Jawab :
Ya. Kami memiliki ruang komputer yang cukup memadai.

6. Bagaimana kerjasama dengan orangtua dan masyarakat? Apakah sudah

berjalan dengan baik dan tidak mengalami kendala?

Jawab :

Ya. Orangtua sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh

sekolah. Kerjasama dengan orang tua dapat berjalan dengan baik dan

lancar dengan cara melakukan komunikasi, sehingga kendala yang

dialami dapat diatasi dan dicarikan solusi bersama.

D. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

1. Apakah Bapak/Ibu menyusun program supervisi akademik dalam

rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab :

Ya. Kami melaksanakan program supervisi akademik dan supervisi

kegiatan sekolah secara rutin.

2. Bagaimana Bapak/Ibu merencanakan supervisi kegiatan di sekolah?

Apakah Bapak/Ibu menyusun dan menginformasikan jadwal supervisi

kegiatan operasional sekolah secara rutin? Tujuan supervisi itu apa?

Jawab :

Dalam teknis pelaksanaan supervisi, saya langsung masuk kelas, tanpa


69

menginformasikan dan menjelaskan jadwal supervisi kegiatan kepada

seluruh guru. Saya menyusun jadwalnya, tetapi tidak saya informasikan

kapan saya melakukan supervisinya. Dengan begitu, saya dapat

memberikan informasi, konsultasi dan alternatif solusi terhadap masalah

yang ditemukan setelah mengadakan supervisi.

3. Apakah Bapak/Ibu menyusun materi supervisi bersama pendidik dan

tenaga kependidikan?

Jawab :

Tidak, karena saya melakukan supervisi secara rutin dan langsung.

Guru-guru juga sudah terbiasa dengan pelaksanaannya.

4. Dalam menyusun teknis pelaksanaan supervisi apakah sebelumnya

sudah dijelaskan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan?

Jawab :
Tidak.
5. Untuk masalah pelaksanaan supervisi kegiatan sekolah, apakah sudah

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati? Yang menjadi

kendala apa?

Jawab :

Ya, kegiatan sekolah sudah sesuai dengan perencanaan yang telah

disepakati bersama. Kendala yang terjadi kita atasi bersama, dan kita

cari solusinya.

6. Dalam memberikan informasi, konsultasi, dan alternatif solusi terhadap

masalah yang ditemukan. Apakah ada masalah setelah mengadakan

supervisi? Tidak ada.

7. Bagaimana membahas hasil temuan supervisi? Apakah dibahas secara


70

individual dan sekaligus melakukan pembinaan?

Jawab :

Ya. Hasil temuan supervisi yang menyangkut kegiatan sekolah juga

disampaikan dan dibahas secara personal, dengan disertai dengan

pembinaan.

8. Apakah Bapak/Ibu merangkum dan melaporkan hasil supervisi secara


umum?

Jawab :
Tidak.

E. Peran kepala sekolah sebagai Pemimpin (Leader)

1. Bapak/Ibu sebagai pemimpin di sekolah seharusnya bisa

mengembangkan visi dan melaksanakan misi. Bagaimana Bapak/Ibu

menjelaskan visi dan misi kepada seluruh staf, orang tua, siswa, dan

masyarakat?

Jawab :

Biasanya, kami melakukan komunikasi dalam bentuk pertemuan/rapat

untuk menjelaskan program dan kegiatan sekolah di awal tahun ajaran

baru.

2. Dalam merumuskan kebijakan sekolah apakah sudah sesuai dengan visi

dan misi? Apakah dirumuskan bersama seluruh tim pengelola sekolah?

Jawab :

Ya. Hal ini karena menurut saya visi perlu dicapai, dan misi perlu dicari

bersama-sama.

3. Dalam pendelegasian wewenang, wewenang apa yang sudah Bapak/Ibu


71

berikan baik untuk perorangan atau kelompok? Apakah selalu

memberikan pengarahan untuk melaksanakan wewenang tersebut?

Jawab :

Ya, untuk dua-duanya sama. Dalam melakukan pendelegasian, kami

memberikan perencanaan dan pengarahan untuk melaksanakan

wewenang yang diberikan.

4. Kritikan dan masukan dari staf, orang tua, dan masyarakat apakah

ditampung dan dianalisis, dan ada solusinya?

Jawab :

Ya. Kami selalu terbuka dalam menerima masukan dan kritikan dari

berbagai pihak. Kami analisis dan kami bicarakan bersama untuk

mencari solusi yang terbaik.

5. Apakah seluruh masyarakat sekolah dilibatkan dalam pengambilan

keputusan sesuai dengan peran dan tugasnya?

Jawab :

Ya. Dalam hal ini, kami selalu melibatkan peran orangtua dalam proses

pengambilan keputusan.

6. Teknik komunikasi apa yang sudah digunakan oleh Bapak/Ibu untuk

menjelaskan program dan kegiatan sekolah? Apakah ada kendala dalam

melakukan komunikasi?

Jawab :

Bentuk komunikasi yang dilakukan yaitu melaksanakan pertemuan

dengan komite sekolah dan guru. Pelaksanaan pertemuan ini sangat

efektif dilakukan karena kami dapat mendengar, menampung,


72

menganalisa, dan mencari solusi atas kritikan dan masukan dari orang

tua, apalagi yang menyangkut tentang program dan kegiatan sekolah.

Selama ini, tidak ada kendala dalam pertemuan yang dilakukan.

7. Apakah dalam mengambil keputusan sudah dengan cepat dan tepat

dengan mempertimbangkan segala resiko?

Jawab :

Ya, menurut saya setiap pengambilan keputusan wajar jika ada dampak

maupun resiko yang dihadapi.

8. Dalam mengambil keputusan pasti ada resikonya, apakah pernah ada

resiko yang berat? Dan apakah keputusan itu berdampak positif dan

tidak menimbulkan masalah baru?

Jawab :

Ya, pernah. Salah satu contohnya adalah mengenai biaya pendidikan

peserta didik. Kami menjelaskan bahwa sekolah SD Kanisius Kadirojo

adalah sekolah swasta yang memperoleh dana atau pembiayaan sekolah

dari orang tua. Subsidi silang, yang merupakan salah satu cara untuk

memperoleh dana dari orang tua, mendapatkan kritikan dan keluhan dari

beberapa orang tua. Hal ini memberikan dampak positif terhadap orang

tua yang kurang mampu dalam hal pembiayaan pendidikan. Sampai

sekarang, keputusan ini tidak menimbulkan masalah baru yang berarti.

9. Apakah Bapak/Ibu sudah memahami kondisi tenaga kependidikan baik

guru maupun non guru? Apakah Bapak/Ibu dapat menerima masukan

dan kritikan dari berbagai pihak?

Jawab :
73

Ya, saya paham. Saya selalu terbuka untuk menerima masukan dan

kritikan. Hal ini dapat diselesaikan dan dicari solusi bersama apabila ada

masalah.

F. Peran Kepala Sekolah Sebagai Inovator

1. Apakah Bapak/Ibu menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi

pengembangan sekolah?

Jawab :

Ya. Tapi tentu saja, inovasi itu tidak datang dari saya sendiri. Dukungan

dari para guru, anak-anak dan orangtua sangat membantu sekali.

2. Bagaimana cara berfikir Bapak/Ibu untuk pengembangan sekolah?

Apakah berfikir apa adanya?

Jawab :

Ya, saya selalu melibatkan peran serta guru, anak-anak dan orangtua.

Saya berpikir bahwa masukan dan kritikan itu untuk pengembangan

sekolah juga. Ya karena melakukan inovasi juga didapat dari ide, saran,

masukan, atau pun kritikan yang berasal dari stakeholder sekolah.

3. Apakah Bapak/Ibu selalu mendengarkan ide dari stakeholders sekolah?

Jawab :
Ya.

4. Selama pimpinan Bapak/Ibu di sekolah ini, perubahan apa yang

sudah Bapak/Ibu lakukan untuk kemajuan sekolah?

Jawab :

Kami melakukan pengembangan fasilitas berupa penambahan toilet,

perbaikan gedung sekolah, dan perombakan ruang Tata Usaha.


74

5. Apakah Bapak/Ibu mendorong diri sendiri dan orang lain untuk cepat

bergerak dalam segala hal? Misalnya dalam menangani masalah siswa

yang nakal dsb?

Jawab :

Ya, karena masalah akan cepat selesai jika kita juga merespon dengan

cepat untuk mencari solusinya.

6. Prestasi apa yang sudah Bapak/Ibu raih selama menjadi kepala


sekolah ini?

Apakah selalu berharap untuk berprestasi?

Jawab :

Prestasinya yaitu membawa sekolah meraih penghargaan Adiwiyata

Mandiri tahun 2013 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Prestasi tersebut diraih karena adanya dukungan dari pihak-pihak

terdekat. Dan kami juga merasa senang untuk menularkan pengajaran

tentang lingkungan hidup ke sekolah-sekolah lainnya. Kami berharap,

prestasi ini tidak hanya diraih oleh sekolah kami saja, tetapi sekolah-

sekolah lain juga dapat berprestasi untuk kemajuannya masing-masing.

7. Apakah ada rekreasi ke tempat wisata atau tempat yang lain? Berapa

kali dalam setahun?

Jawab :

Ya, ada. Kami menyebutnya pembelajaran luar sekolah, dengan

melibatkan peran serta orang tua. Seperti contohnya mini trip ke kebun

binatang Gembira Loka. Dalam setahun, kami biasanya mengadakan

pembelajaran luar sekolah selama satu kali, tergantung dari

kesanggupan orangtua dalam keterlibatannya.


75

G. Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator

1. Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi. Apakah

Bapak/Ibu memiliki strategi untuk memberikan motivasi kepada tenaga

kependidikan untuk melakukan berbagai tugas dan fungsinya? Misalnya

tentang kedisiplinan, pengaturan suasana kerja.

Jawab :

Ya. Saya selalu membangkitkan rasa percaya diri para guru untuk

menumbuhkan dedikasi dan etos kerja, dengan datang ke sekolah tepat

waktu, misalnya.

2. Apakah Bapak/Ibu mempunyai rasa percaya diri, dan selalu

membangkitkan diri ketika pendelegasian tugas?

Jawab :

Ya. Saya juga memberikan kepercayaan kepada guru untuk

membimbing dan membina anak-anak yang ikut serta dalam lomba

tertentu untuk mewakili sekolah, misalnya.

3. Apakah selalu menerapkan keterbukaan untuk siapa saja? Tanpa

memandang perbedaan?

Jawab :
Ya, tentu saja. Kritik dan masukan apa pun selalu kami terima secara
terbuka.

4. Apakah Bapak/Ibu selalu meningkatkan kreativitas? Apakah ada

toleransi terhadap kegagalan, mau dan boleh belajar dari kesalahan?

Jawab :

Ya, karena itulah fungsi dari pembinaan agar semua juga dapat

belajar dan memperbaiki diri untuk kemajuan yang lebih baik.


76

5. Apakah Bapak/Ibu selalu melibatkan semua pihak yang terkait

dalam pekerjaan?

Jawab :

Ya, tentu saja, karena tanpa dukungan dari pihak-pihak terdekat,

pekerjaan dan rencana kita tidak akan terwujud.

6. Apakah Bapak/Ibu selalu menanamkan kejujuran agar semua tujuan

dapat tercapai?

Jawab :

Ya. Salah satu contoh dalam menanamkan kejujuran adalah dengan

mendelegasikan guru tertentu untuk merencanakan dan mengatur

pembiayaan Bantuan Operasional Sekolah.

7. Bagaimana Bapak/Ibu mengatur lingkungan sekolah agar kondusif,

nyaman, dan bersih?

Jawab :

Saya memberikan motivasi kepada semua pihak untuk selalu

menanamkan kejujuran dengan memberikan contoh nyata.


77

Lampiran 3 Proses dan Hasil Reduksi Data wawancara kepada kepala sekolah

N Pertanyaan Data Reduksi


O
1 Peran Kepala Sekolah Sebagai Pendidik (Educator)
Strategi apa yang Kepala sekolah bersama Kepala sekolah
sudah Bapak/Ibu guru- guru mengadakan rapat memberi kesempatan
lakukan untuk untuk memberikan guru-guru, serta
meningkatkan pengarahan dan mengikutsertakan
profesionalisme pembinaan yang sekiranya mereka dalam
tenaga perlu dilakukan selama workshop dan
kependidikan? persiapan kegiatan pelatihan-pelatihan,
sekolah. Dalam yang kemudian dinilai
mempersiapkan lomba dan disupervisi oleh
kantin sehat, kepala sekolah kepala sekolah sendiri
membina karyawan kantin melalui supervisi
sekolah untuk operasional, lalu Ya.
melakukan pembersihan dan Dari proses
persiapan. Kepala sekolah pembimbingan dan
mendatangi kantin sekolah pembinaan, saya dapat
dan ikut mengawasi mengetahui
bagaimana karyawan sekolah kekurangan guru yang
merapikan kantin sekolah, bersangkutan. Saya
dengan membersihkan memberikan analisis
peralatan di kantin seperti dengan
meja dan kursi memberitahukan hal-
Kepala sekolah mengadakan hal yang perlu
pertemuan dengan orang tua ditingkatkan
untuk membahas hasil berdasarkan
belajar siswa, terutama yang kekurangan-
nilainya berada di bawah kekurangannya secara
KKM kelas. individual
Kepala sekolah menganggap
bahwa komunikasi dan
dukungan dari orang tua
dalam hal proses
pembelajaran siswa sangat
berpengaruh kepada
perkembangan
hasil belajar siswa.
2 Peran Kepala Sekolah sebagai Pengelola (manajer)
Bagaimana Program pembelajaran Kepala sekolah
Bapak/Ibu sudah disusun mengikuti kurikulum bersama para guru
menyusun jadwal yang terbaru, yaitu membuat peta
kegiatan sekolah Kurikulum 2013. pengajaran yang rinci
dan pembelajaran Kurikulum 2013 untuk kelas dan akurat tentang
sesuai kalender I, II, IV, dan V, sedangkan sebaran materi yang
akademik? untuk kelas III dan VI akan dilaksanakan/
78

menggunakan kurikulum dibahas selama


KTSP sesuai yang dianjurkan pandemi Covid-19.
oleh Pemerintah. Program Serta meminta para
pembelajaran yang disusun guru antar mata
telah mencakup program pelajaran untuk dapat
pembelajaran empat tahunan, berkolaborasi dan
program pembelajaran mengatur jadwal
tahunan, dan program sehingga beban tugas
pembelajaran semester peserta didik tidak
Kepala sekolah melakukan terlalu tinggi dan
komunikasi dengan menumpuk.
mengadakan rapat/pertemuan
yang berkaitan dengan
acara/kegiatan sekolah, yang
melibatkan orang
tua dan pihak sekolah
3 Peran Kepala Sekolah sebagai Administrator
Bagaimana Kepala sekolah memiliki Selama pandemi
masalah data administrasi Aturannya seperti
kelengkapan data pembelajaran berupa datang tepat waktu,
administrasi Rencana Pelaksanaan mengisi daftar hadir,
peserta didik, Pembelajaran Semester, dan juga melengkapi
kegiatan Mingguan, dan Harian. berkas-berkas
ekstrakurikuler, Kepala sekolah juga pembelajaran yang
dan hubungan memiliki data administrasi setiap tahunnya dinilai.
sekolah dengan peserta didik, kegiatan
orangtua peserta ekstrakurikuler, maupun
didik? kegiatan belajar peserta didik
4 Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Bagaimana Dalam melaksanakan Kegiatan Monitoring
Bapak/Ibu program supervisi akademik, ini dilakukan yang
merencanakan kepala sekolah menjelaskan gunanya untuk
supervisi kegiatan bahwa dalam teknis mengetahui apakah
di sekolah pelaksanaan supervisi kepala program yang
sekolah langsung masuk direncanakan oleh para
kelas, tanpa guru terlaksana dengan
menginformasikan dan baik apa belum
menjelaskan jadwal supervisi Monitoring yang saya
kegiatan kepada seluruh lakukan tiap hari
pendidik dan tenaga mengecek daftar hadir
kependidikan. Kepala guru. Pada saat saya
sekolah menjelaskan bahwa melakukan monitoring
para tenaga pendidik dan selalu saya
tenaga kependidikan sudah menekankan untuk
terbiasa dengan supervisi berhati-hati didalam
yang dilakukan secara rutin melaksanakan
dan langsung. Dalam kewajiban jangan
melaksanakan supervisi sampai ceroboh dan
79

kegiatan sekolah, kepala para guru dan


sekolah langsung masuk ke karyawan agar terus
dalam kegiatan tersebut, meningkatkan kinerja.
dengan menginformasikan
dan menjelaskan jadwal
kegiatan kepada seluruh
pendidik dan tenaga
kependidikan yang terlibat
dalam kegiatan sekolah.
5 Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin (Leader)
Bagaimana Visi dan misi sekolah kami melakukan
Bapak/Ibu dituangkan dalam RAPBS komunikasi dalam
menjelaskan visi yang didiskusikan bersama bentuk pertemuan/rapat
dan misi kepada para tenaga pendidik sekolah, untuk menjelaskan
seluruh staf, orang dan disampaikan pada setiap program dan kegiatan
tua, siswa, dan awal semester kepada orang sekolah di awal tahun
masyarakat? tua (melalui komite sekolah), ajaran baru, kemudian
siswa, dan masyarakat Kami selalu terbuka
Kami selalu terbuka dalam dalam menerima
menerima masukan dan masukan dan kritikan
kritikan dari berbagai pihak. dari berbagai pihak.
Kami analisis dan kami Kami analisis dan kami
bicarakan bersama untuk bicarakan bersama
mencari solusi yang terbaik untuk mencari solusi
Bentuk komunikasi yang yang terbaik.
dilakukan yaitu
melaksanakan pertemuan
dengan komite sekolah dan
guru. Pelaksanaan pertemuan
ini sangat efektif dilakukan
karena kami dapat
mendengar, menampung,
menganalisa, dan mencari
solusi atas kritikan dan
masukan dari orang tua,
apalagi yang menyangkut
tentang program dan
kegiatan sekolah. Selama ini,
tidak ada kendala dalam
pertemuan yang dilakukan
6 Peran Kepala Sekolah sebagai Inovator
Bagaimana Di dalam ruang kelas, Kepala sekolah selalu
Bapak/Ibu terdapat pemakaian alat-alat melibatkan peran serta
menciptakan peraga oleh para guru di guru, anak-anak dan
inovasi yang kelas sebagai penunjang orangtua. Saya berpikir
bermanfaat bagi proses pembelajaran dan bahwa masukan dan
pengembangan pengajaran, berupa kritikan itu untuk
sekolah? proyektor. Selain alat- alat pengembangan sekolah
80

peraga, sekolah juga juga. Ya karena


melakukan pengembangan melakukan inovasi juga
fasilitas berupa penambahan didapat dari ide, saran,
toilet, perbaikan gedung masukan, atau pun
sekolah, dan perombakan kritikan yang berasal
ruang Tata Usaha dari stakeholder
sekolah, cara kami
yaitu Kami melakukan
pengembangan fasilitas
berupa penambahan
toilet, perbaikan
gedung sekolah, dan
perombakan ruang Tata
Usaha
7 Peran Kepala Sekolah sebagai Motivator
Apakah Bapak/Ibu Kepala sekolah selalu Saya selalu
memiliki strategi membangkitkan rasa percaya memberikan kata kata
untuk memberikan diri tenaga kependidikannya motivasi dan juga
motivasi kepada untuk menumbuhkan himbauan agar dalam
tenaga dedikasi dan etos kerja, masa masa yang penuh
kependidikan untuk dengan datang ke sekolah kebosanan ini siswa
melakukan tepat waktu. Dalam tetap bersemangat
berbagai tugas dan melaksanakan tugas dan melakukan
fungsinya? fungsinya, kepala sekolah aktivitas/tugasnya di
memberikan kepercayaan rumah. Orangtua pun
kepada guru untuk demikian, banyak yang
membimbing dan membina merasa stres dan
anak-anak yang ikut serta kewalahan karena
dalam lomba tertentu untuk menjadi guru dadakan
mewakili sekolah misalnya. di rumah bagi anak
“Dalam rangka anaknya.Saya
membangkitkan semangat mengirimkan kalimat
kinerja para guru, disetiap apresiasi dan ungkapan
rapat saya selalu terimakasih kepada
mengingatkan dan segenap orangtua
menekankan tentang nilai melalui whatsapp grup
perjuangan, menyadarkan seluruh kelas yang
para guru dengan perjuangan. berisikan ratusan orang
Jadi penekanan pertama kali tua anggota. Seluruh
adalah perjuangan karena orangtua memberikan
dengan nilai-nilai perjuangan feedback yang sangat
kita akan mendapatkan dua responsif terhadap
hal yang kita harapkan. penyerahan tugas dll.
Pertama adalah pahala Pesan semangat dan
dihadapan Allah dan yang motivasi tentunya
kedua pahala didunia yang sedikit banyak akan
berupa gaji.Sekaligus juga mampu menghidupkan
mengingatkan kepada para kembali semangat yang
81

guru bahwa tugas kita adalah mulai mengendor


sebagai abdi masyarakat sesuai petuah ala Ki
maka harus siap melayani Hajar Dewantara: “Ing
masyarakat, dan saya Madya Mangun Karsa”
memberikan contoh atau di tengah-tengah
semampu saya kepada para memberi semangat
guru.Jadi tidak serta merta tentu saja langkah ini
guru langsung disuruh.Saya sangatlah efektif.
mengedepankan ibda’ binafsi
maksudnya saya memberi
contoh semampu saya.
Dengan cara ini saya tidak
langsung menyuruh mereka
untuk bekerja. Namun, saya
memberi contoh lebih
dahulu.Dan juga saya selalu
mengingatkan bahwa sekolah
yang kita cintai ini adalah
milik kita bersama.sekolah
tidak bisa maju apabila kita
tidak bekerja bersama-sama.
Kita berfikir dan bekerja
bersama-sama demi
kemajuan sekolah ini. Kita
tidak boleh ada yang merasa
pintar, semua sama. Apabila
terdapat kendala di sekolah
kita pecahkan bersama-
sama.”
82

Lampiran 3 Proses dan hasil reduksi data wawancara kepada Guru kelas

N Pertanyaan Data Reduksi


O
1 Peran Kepala Sekolah Sebagai Pendidik (Educator)
Strategi apa yang Kepala sekolah mengadakan kami selaku guru diberi
sudah Bapak/Ibu workshop tentang pelatihan terkait IT
lakukan untuk pengenalan Teknologi terutama pembelajaran
meningkatkan Informatika yang daring saat pandemi
profesionalisme berhubungan dengan seperti ini
tenaga penggunaan aplikasi
kependidikan? komputer untuk
pembelajaran dan
pengolahan nilai sesuai
dengan yang diterapkan
dalam Kurikulum 2013
2 Peran Kepala Sekolah sebagai Pengelola (manajer)
Bagaimana Kepala sekolah kami selalu tiap tahun
Bapak/Ibu sudah memiliki dokumen menyusun silabus atau
menyusun jadwal perencanaan program yang rencana pembelajaran
kegiatan sekolah dilaksanakan dengan untuk kegiatan belajar
dan pembelajaran program jangka menengah, mengajar selama
sesuai kalender dengan rentang waktu selama pandemi
akademik? empat (4) tahun, dan jangka
pendek dengan rentang
waktu selama satu (1) tahun
3 Peran Kepala Sekolah sebagai Administrator
Bagaimana guru pasti datang tepat mulai daftar hadir guru.
masalah waktu. Guru harus Lalu berkas-berkas
kelengkapan data memenuhi tanggung pemebelajaran, mulai
administrasi jawabnya memberikan tugas dari RPP dan
peserta didik, dan nilai. Jika guru seterusnya.Di cek
kegiatan berhalangan hadir harus ijin setiap akhir tahun,
ekstrakurikuler, terlebih bahakan terkadang di
dan hubungan dahulu.Mengoptimalkan akhir semester
sekolah dengan kegiatan belajar mengajar dipertanyakan hal-hal
orangtua peserta secara daring. Terkait dengan administrasi tersebut.
didik? guru yang berhalangan hadir
atau ijin, adanya guru piket
mempunyai peran penting
terkait pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar, karena
guru piket merupakan
pengendali akan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu apabila ada
guru yang ijin guru piket
harus menggantikan guru
83

yang ijin tersebut.


4 Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Bagaimana Kepala sekolah memiliki kami selaku guru selalu
Bapak/Ibu berkas-berkas berupa data mengupayakan adanya
merencanakan (hard copy) yang tersedia, dokumen tertulis
supervisi kegiatan tentang pengelolaan maupun dalam bentuk
di sekolah administrasi sekolah yang soft file terkait
ditulis oleh guru dan pengajaran di sekolah
dievaluasi setiap akhir ini
semester. Selain itu, kepala
sekolah juga
memiliki data administrasi
sarana dan prasarana, yang
mencakup gedung sekolah
dan ruang, meubeler, dan
buku atau bahan pustaka.
Kepala sekolah juga
memiliki dokumen mengenai
administrasi pembelajaran
yang tersimpan dan dapat
dibaca berupa dokumen
elektronik. Kepala sekolah
dalam perannya sebagai
administrator juga memiliki
dokumen tentang struktur
organisasi, uraian tugas,
mekanisme kerja, dan jadwal
kegiatan yang berhubungan
dengan pengelolaan
administrasi, misalnya
penggunaan perpustakaan
sekolah
dan ruang komputer
5 Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin (Leader)
Bagaimana Kepala sekolah kami berdiskusi dan
Bapak/Ibu menyampaikan visi dan misi dengar pendapat di
menjelaskan visi sekolah di dalam pertemuan dalam rapat merupakan
dan misi kepada dengan orang tua setiap awal sarana yang digunakan
seluruh staf, orang tahun ajaran baru. kepala sekolah dalam
tua, siswa, dan Dalam merumuskan berkomunikasi untuk
masyarakat? kebijakan sekolah kepala menjelaskan program
sekolah merumuskannya dan kegiatan sekolah
dengan melibatkan seluruh serta pembelajaran saat
pengelola sekolah, orang tua pandemi ini
murid dan para guru
6 Peran Kepala Sekolah sebagai Inovator
Bagaimana Dalam menciptakan inovasi, inovasi yang diberikan
Bapak/Ibu kepala sekolah juga kepala sekolah yaitu
84

menciptakan memfasilitasi guru dan dalam meningkatkan


inovasi yang tenaga administrasi sekolah pembelajaran secara
bermanfaat bagi dengan cara memberi bekal daring
pengembangan model aplikasi komputer
sekolah? yang berkaitan dengan model
pembelajaran di kelas.
Kepala sekolah
7 Peran Kepala Sekolah sebagai Motivator
Apakah Bapak/Ibu Kepala sekolah melakukan Pemberian motivasi
memiliki strategi motivasi melalui komunikasi lain yang diberikan
untuk memberikan dengan guru. Kepala sekolah kepala sekolah kepada
motivasi kepada menerapkan prinsip guru yaitu dengan cara
tenaga keterbukaan dan kejujuran membangkitkan rasa
kependidikan untuk untuk semua permasalahan, percaya diri guru pada
melakukan yang biasanya disampaikan waktu pendelegasian
berbagai tugas dan sebelum rapat tugas
fungsinya?
85

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian


86
87

Anda mungkin juga menyukai