Anda di halaman 1dari 209

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN TENTANG ZAKAT FITRAH MATA


PELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01
DAYU, GONDANGREJO, KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Diajukan dalam rangka tugas PPG


PTK Dalam Pembelajaran

Disusun oleh :
SULISTYO RINI PUJI ASTUTY, S.Pd.I

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN 2021
ii
iii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan teruntuk:

1. Ibu dan Bapakku atas nasehat, cinta dan kasih sayang yang tiada tara
2. Suami dan anak-anakku (Thoriq, Azka dan Ayesha)
3. Kakak dan adikku (Arif, alm. Taufiq, Wulan, dan Linda) atas doa, bantuan,
dan dukungannya selama ini
4. Sahabat-sahabat terbaikku yang selalu mendukungku
5. Teman-teman PPG Daljab Kelas B prodi PAI yang telah mendorong
aku untuk segera menyelesaikan karya ini
6. Semua orang yang telah menjadi bagian dalam hidupku
7. Dan almamater UIN Raden Mas Said Surakarta
iv

MOTTO

‫ُ م‬ ٰ‫م‬ َ َّ ّٰ ْ
ِ ‫ل‬ ُ
‫ر ُ من‬:ِ‫سل و خ‬ ‫نه‬ ‫ي هد ي به ا له من ا ت‬
ُ ‫ي‬ ‫ال‬
‫ه‬ ‫رضوا ب‬ ‫َبع‬
‫س‬
ْْ ‫مس َت ِق‬ ٰ ْ ‫ن و‬ َ ُ
ِ َ
‫ى ِراط‬: ‫ي ال‬ ِ ِ ِ ‫الظلم ت ا لى‬
ْ َ
‫ٍم‬ ‫ص‬ ‫ُّ ر ا ه ذ ي › ه‬
‫ِهم د‬ ‫ال ن‬
‫و ب‬

“dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhoan-Nya


ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-
orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-
Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al Maidah: 16)
v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Judul Penerapan Metode Simulasi Untuk
Meningkatkan Pemahaman Tentang Zakat Fitrah Mata Pelajaran PAI Pada Siswa
Kelas VI SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran
2021/2022. Shalawat serta salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada
junjungan dan uswatun hasanah kita, Rasulullah Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari adanya bimbingan,
motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami menghanturkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Noor Alwiyah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
selalu memberikan bimbingan yang baik hingga terselesaikannya
penyusunan laporan ini.
2. Bapak Abdul Hakim, S.Ag., M.Pd.I selaku Dosen Pamong yang selalu
memberi motivasi dan memberikan nasehat-nasehat terbaiknya untuk
kebaikan kami.
3. Bapak Suripto, S.Pd.SD selaku Kepala SDN 01 Dayu Gondangrejo,
Karanganyar yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
4. Kepada orang tua dan keluarga yang selalu memberikan semangat,
dukungan, dan do’a yang tiada hentinya.
5. Seluruh guru dan staff SD Negeri 01 Dayu Gondangrejo, Karanganyar yang
telah membantu penulis dalam proses penyusunan laporan.
6. Teman-teman PPG Dalam Jabatan Tahun 2021 Gelombang 2 Kelas PAI B
yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam proses
penyusunan laporan.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan moral maupun material kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan baik.
vi

Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Surakarta, 22 Nopember 2021


Penulis

Sulistyo Rini Puji Astuty, S.Pd.I


vii

ABSTRAK

Sulistyo Rini Puji Astuty, 2021, “Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan
Pemahaman Tentang Zakat Fitrah Mata Pelajaran PAI Pada Siswa Kelas VI SD
Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022”.
Skripsi: Pendidikan Profesi Guru Program Studi Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah, UIN Raden Mas Said Surakarta.

Pembimbing : Dra. Hj. Noor Alwiyah, M.Pd


Kata Kunci : Simulasi, Pemahaman, Metode Pembelajaran

Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran PAI
peserta didik kelas VI SDN 01 Dayu tahun pelajaran 2021 / 20222 rendah karena
dalam proses pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran yang sangat
sederhana dan metode ceramah, sehingga kurang menarik dalam meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik. Dalam proses pembelajaran
peserta didik sering berbicara sendiri, bermain sendiri dan menguap, selain itu
hasil penilaian harian dari 22 peserta didik, sebanyak 12 peserta didik atau
54,54% peserta didik yang belum tuntas atau belum memenuhi KKM (<75),
sedangkan yang sudah tuntas atau memenuhi KKM (>75) ada 10 peserta didik
atau 45,46% dari jumlah keseluruhan.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VI di SD Negeri 01 Dayu Tahun
Pelajaran 2021/2022, pada bulan September 2021 sampai bulan Nopember 2021.
Subyek yang melakukan tindakan adalah guru Pendidikan Agama Islam dan
Subyek yang dikenai tindakan adalah Peserta didik kelas VI SD Negeri 01 Dayu.
Pengumpulan data menggunakan teknik Dokumentasi, Observasi dan Tes.
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah 90% peserta didik kelas VI SD
Negeri 01 Dayu mendapat nilai diatas KKM yaitu 75. Penelitian ini dilakukan
dengan 3 tahap, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Penerapan Metode Simulasi
dapat Meningkatkan Pemahaman Tentang Zakat Fitrah Mata Pelajaran PAI Pada
Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran
2021/2022. Hal ini terlihat dari hasil belajar 22 peserta didik pada saat sebelum
menggunakan metode simulasi ada 10 peserta didik atau 45,46% peserta didik
yang tuntas atau memenuhi KKM, namun setelah menggunakan media simulasi
pada siklus I hasil belajar peserta didik yang sudah tuntas atau nilainya memenuhi
KKM sebanyak 12 peserta didik atau 54,54%. Pada siklus II jumlah peserta didik
yang sudah tuntas atau nilainya memenuhi KKM sebanyak 16 peserta didik atau
72,72%. Pada Siklus III peserta didik yang tuntas atau memenuhi KKM sebanyak
21 peserta didik atau 95,45%.
viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
PERSEMBAHAN ...................................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................ 4
F. Manfaat Penelitian .............................................................. 4
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 6
A. Kerangka Teori .................................................................... 6
1. Pemahaman
a. Pengertian Pemahaman .......................................... 6
b. Indikator Pemahaman............................................. 7
c. Tingkatan Pemahaman ........................................... 8
d. Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman ............. 8
2. Metode Simulasi........................................................... 9
a. Pengertian Metode Simulasi................................... 9
b. Jenis-jenis Simulasi ................................................ 10
c. Tujuan Metode Simulasi ........................................ 11
d. Langkah-langkah Metode Simulasi ....................... 11
ix

e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Simulasi ........ 12


3. Zakat Fitrah .................................................................. 13
a. Pengertian Zakat Fitrah ......................................... 13
b. Ketentuan Zakat Fitrah ........................................... 13
c. Orang yang Wajib Mengeluarkan Zakat Fitrah...... 14
d. Waktu Membayar Zakat Fitrah .............................. 14
e. Orang yang Berhak Menerima Zakat ..................... 15
f. Tata Cara Memberikan Zakat Fitrah ...................... 16
g. Hikmah Zakat ......................................................... 17
B. Kajian Hasil Penelitian ........................................................ 18
C. KerangkaBerfikir ................................................................. 20
D. Hipotesis Tindakan.............................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 23
A. Pendekatan Penelitian.......................................................... 23
B. Setting Penelitian ................................................................ 24
C. Subjek Penelitian ................................................................. 24
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 24
E. Indikator Kinerja ................................................................ 26
F. Prosedur Penelitian .............................................................. 26
G. Intrumen Penelitian ............................................................. 35
H. Teknik Analisis Data ........................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 41
A. Deskripsi Data Sebelum Tindakan ...................................... 41
B. Siklus Tindakan .................................................................. 44
1. Siklus Pertama (Siklus I) ................................................ 44
2. Siklus Kedua (Siklus II) ................................................. 59
3. Siklus Ketiga (Siklus III) ................................................ 74
C. PEMBAHASAN.................................................................. 87
1. Pembahasan Pra Siklus ................................................... 84
2. Pembahasan Siklus I, II dan III....................................... 88
x

BAB V PENUTUP .............................................................................. ` 99


A. Kesimpulan ......................................................................... 99
B. Saran ................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 101
LAMPIRAN ............................................................................................... 102
xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Simulasi

Gambar 3.1 Proses Tindakan Kelas

Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Ketuntasan Belajar Peserta didik Pra
Tindakan

Gambar 4.2 Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus I

Gambar 4.3 Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus

dengan
siklus 1

Gambar 4.4 Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus II

Gambar 4.5 Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus

dengan
siklus I dan II

Gambar 4.6 Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus III

Gambar 4.7 Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus

dengan
siklus 1, siklus 2 dan siklus 3

Gambar 4.8 Diagram batang Perbandingan aktivitas guru siklus I, II dan III

Gambar 4.9 Diagram batang Perbandingan aktivitas peserta didik siklus I,

II
dan III

Gambar 4.10 Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan
siklus I, siklus II dan siklus III
xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perolehan Hasil Belajar Penilaian Harian Mapel PAI Kelas VI
SDN 01 Dayu

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Guru Dalam Proses Pembelajaran

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa Dalam Proses Pembelajaran

Tabel 3.3 Interpretasi Hasil Belajar PAI

Tabel 4.1 Hasil Belajar Peserta didik Pra Tindakan

Tabel 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta didik Pra Tindakan

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I

Tabel 4.5 Hasil belajar siklus I

Tabel 4.6 Persentase Ketuntasan Peserta didik Siklus I

Tabel 4.7 Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus 1

Tabel 4.8 perbandingan Persentase ketuntasan belajar peserta didik

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II

Tabel 4.11 Hasil Belajar Siklus II

Tabel 4.12 Persentase Ketuntasan Peserta didik Siklus II

Tabel 4.13 Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus I dan
Siklus II

Tabel 4.14 Perbandingan Persentase ketuntasan belajar peserta didik antara Pra
Siklus dengan Siklus I dan II

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus III

Tabel 4.17 Hasil Belajar Siklus III

Tabel 4.18 Persentase Ketuntasan Peserta didik Siklus III


xiii

Tabel 4.19 Perbandingan Hasil Belajar (Nilai) Pra Siklus Dengan Siklus
I, Siklus II dan Siklus III

Tabel 4.20 Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pra


Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III

Tabel 4.21 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I,


Siklus II, Siklus III

Tabel 4.22 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I, II


dan III

Tabel 4.23 Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus
I, siklus II dan siklus III

Tabel 4.24 Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pra


Siklus, Siklus I, II dan III

Tabel 4.25 Peningkatan Skor Aktivitas Guru, Peserta didik, Persentase


Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, II dan III
xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1a : RPP Siklus I


Lampiran 1b : RPP Siklus II
Lampiran 1c : RPP Siklus III
Lampiran 1d : Lampiran RPP
Lampiran 2a : Rekap Hasil Belajar Peserta didik Siklus I
Lampiran 2b : Rekap Hasil Belajar Peserta didik Siklus II
Lampiran 2c : Rekap Hasil Belajar Peserta didik Siklus III
Lampiran 3 : Hasil tes salah satu peserta didik
Lampiran 4a : Lembar Observasi Siklus I
Lampiran 4b : Lembar Observasi Siklus II
Lampiran 4c : Lembar Observasi Siklus III
Lampiran 5a : Foto Kegiatan Siklus I
Lampiran 5b : Foto Kegiatan Siklus II
Lampiran 5c : Foto Kegiatan Siklus III
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Peserta didik tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar merupakan
generasi muslim yang akan berperan aktif di masa yang akan datang. Peserta
didik memerlukan banyak pengalaman belajar sebagai bekalnya dalam
mencapai kehidupan yang baik. Dalam hal ini, pemahaman materi agama
dijadikan sebagai bekal yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Memahami materi agama bukan sekedar mengetahui atau menghafal
namun juga dituntut dapat menampilkan hasil dari materi yang telah
dipelajari, sehingga melalui pemahaman materi tersebut selanjutnya dapat
dilaksanakan dalam kehidupan nyata. Salah satu materi agama yang perlu
dipahami peserta didik pada tingkat Sekolah Dasar yaitu Mata Pelajaran PAI.
Pada Mata Pelajaran PAI mengajarkan berbagai hal yang menyangkut
pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan
pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu materi yang menuntut pemahaman tentang cara-cara
pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari
yaitu materi zakat fitrah. Zakat fitrah mempunyai arti penting bagi kehidupan
manusia baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.
Zakat fitrah bermanfaat untuk mendidik manusia untuk membersihkan
jiwanya dari sifat kikir, tamak, sombong, dan angkuh karena kekayaannya.
Zakat fitrah juga akan menumbuhkan rasa kasih sayang dan peduli terhadap
sesama muslim, memberikan rasa optimisme bagi fakir miskin dan mendorong
adanya sistem ekonomi yang berdasarkan kerjasama dan tolong menolong.
Banyak sekali manfaat mengeluarkan zakat fitrah, oleh sebab itu pemahaman
tentang zakat fitrah dalam mata pelajaran PAI sangat perlu dikuasai oleh
peserta didik, tetapi fakta di lapangan menunjukkan masih ada permasalahan
yang merujuk pada ketidakmampuan peserta didik dalam memahami materi
zakat fitrah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal seperti ini
terjadi pada peserta didik
1
2

kelas VI SD Negeri 01 Dayu. Kemampuan memahami materi zakat fitrah pada


mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa kelas VI SD Negeri 01
Dayu masih kurang.
Berdasarkan dari nilai hasil Penilaian Harian (PH) Daftar Nilai Kelas
VI yang ada di SDN 01 Dayu menunjukkan hasil belajar mata pelajaran PAI
masih rendah, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1
Perolehan Hasil Belajar Penilaian Harian Mapel PAI Materi Zakat
Fitrah Kelas VI SDN 01 Dayu Gondangrejo
Tahun Ajaran Kelas KKM Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
≤75 12 54,54 %
2021/2022 VI 75
≥75 10 45,46 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah peserta didik yang
belum tuntas atau belum mencapai KKM sebanyak 45,46 %. Peneliti juga
melakukan pengamatan dalam proses pembelajaran, dari hasil pengamatan
tersebut terlihat bahwa: Banyak peserta didik lebih memilih untuk bermain
sendiri daripada memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika guru bertanya
tentang materi yang telah dipelajari hanya sedikit siswa yang merespon.
Peserta didik merasa bosan dan mengantuk ketika guru menjelaskan materi.
Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran PAI di SD
Negeri 01 Dayu, diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran,
hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh guru. Metode
yang digunakan metode ceramah. Yang mengakibatkan peserta didik merasa
bosan, jenuh dan mengantuk dalam proses pembelajaran. Selain itu peserta
didik juga menjadi kurang antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Sehingga proses transfer ilmu pengetahuan yang terkait dengan materi zakat
fitrah tidak dapat diterima secara optimal oleh peserta didik dan menyebabkan
pemahaman peserta didik pada materi zakat fitrah masih sangat kurang.
Metode pengajaran memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam
mendukung keberhasilan pengajaran. Berdasarkan analisis yang dilakukan
peneliti, masalah
3

mendasar yang membuat kurangnya pemahaman Siswa dalam materi zakat


fitrah adalah metode yang digunakan oleh guru. Metode yang digunakan oleh
guru PAI di SD Negeri 01 Dayu kurang efektif dalam meningkatkan
pemahaman materi zakat pada mata pelajaran PAI kelas VI SD Negeri 01
Dayu. Untuk menjawab permasalahan di atas, diperlukan metode yang sesuai
dan tepat untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Maka dari hasil
observasi kegiatan pembelajaran Siswa kelas VI SD Negeri 01 Dayu, peneliti
akan meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah mata pelajaran PAI kelas
VI SD Negeri 01 Dayu dengan menerapkan metode simulasi.
Peneliti memilih metode simulasi untuk meningkatkan kemampuan
memahami materi zakat pada mata pelajaran PAI. Hal tersebut karena konsep
tentang zakat fitrah yang awalnya berupa konsep abstrak menjadi konkret,
sebab melalui metode simulasi peserta didik dapat mempraktikkan atau
mengamati proses perhitungan, pembayaran serta pengeluaran zakat fitrah
secara langsung. Dengan mempraktikkan simulasi mengeluarkan dan
menerima zakat fitrah secara langsung peserta didik dapat belajar memahami
materi zakat fitrah. Selain itu peserta didik memiliki karakteristik yang aktif
dan cenderung lebih menyukai kegiatan pembelajaran yang melibatkan
aktifitas fisik. Melalui metode simulasi ini pula, keaktifan, ketertarikan,
kesenangan dalam diri peserta didik ketika mengikuti proses pembelajaran
dapat meningkat.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan
Pemahaman tentang Zakat Fitrah Mata Pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI SD
Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa sangat rendah hal ini dapat dilihat dari tingkat
keberhasilan siswa dalam mengerjakan soal Penilaian Harian (PH) yang
tuntas atau memenuhi KKM hanya 45,46 %
4

2. Guru hanya menggunakan metode ceramah yang membuat peserta didik


jadi merasa bosan, jenuh dan mengantuk sehingga kurang tertarik serta
tidak antusias dengan materi yang diajarkan.

C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada penerapan metode simulasi untuk
meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa
Kelas VI SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran
2021/2022.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerapan metode
simulasi untuk meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah mata pelajaran
PAI pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar
Tahun Pelajaran 2021/2022 ?

E. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman tentang zakat fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI SD
Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022
dengan menerapkan metode simulasi.

F. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
mengenai bagaimana penerapan metode simulasi untuk meningkatkan
pemahaman tentang zakat fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI
SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran
2021/2022.
5

2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah akan
pentingnya pemilihan metode pembelajaran dalam meningkatkan
pemahaman hasil belajar siswa.

b. Bagi siswa
Dengan adanya penelitian diharapkan siswa lebih semangat
dan tertarik dalam belajar sehingga dapat memahami pelajaran dan
mencapai hasil belajar yang baik.

c. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru
SD Negeri 01 Dayu untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja
guru dalam proses pembelajaran dengan memiliki ketrampilan
memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan.
6

BAB II KAJIAN TEORI

A. KERANGKA TEORI
1. PEMAHAMAN
a. Pengertian Pemahaman
Pemahaman adalah kesanggupan untuk mendefinisikan,
merumuskan kata yang sulit dengan perkataan sendiri. Dapat pula
merupakan kesanggupan untuk menafsirkan suatu teori atau melihat
konsekuensi atau implikasi, meramalkan kemungkinan atau akibat
sesuatu.1
Memahami dapat juga berarti membangun pengertian dari
pesan pembelajaran. Berdasarkan taksonomi Bloom, pemahaman
merupakan jenjang kognitif C2, pada jenjang ini kemampuan
pemahaman meliputi tranlasi (kemampuan mengubah simbol dari satu
bentuk ke bentuk lain), interpretasi (kemampuan menjelaskan materi)
dan ekstrapolasi (kemampuan memperluas arti). Menurut Berns &
Erickson (2001) mengungkapkan bahwa, dalam suatu domain belajar,
pemahaman merupakan prasyarat mutlak untuk tingkatan kemampuan
kognitif yang lebih tinggi, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.2
Menurut Benyamin S. Bloom pemahaman adalah kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan di ingat. Seorang peserta didik dikatakan memahami
sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian
yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan bahasa sendiri.3

1
S Nasution, Teknologi Pendidikan, Bandung: CV Jammars, 1999, h. 27.
2
Bern, Robert G. dan Patricia M. Erickson. (2001). Contextual Teaching and learning: Preparing
Students for the New Economy. Tersedia dalam http://eric.ed.gov/?id=ED452376 (diakses, 9
Oktober 2021)
3
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 50

6
7

b. Indikator Pemahaman
Indikator pemahaman menunjukkan bahwa pemahaman lebih
tinggi satu tingkat dari pengetahuan. Jika pada tingkat pengetahuan,
siswa dituntut untuk mengetahui, mengingat atau menghafal suatu
konsep tanpa menangkap pengertian atau maksud dari suatu konsep.
Sementara pemahaman meliputi perilaku yang menunjukkan
kemampuan siswa dalam menangkap makna atau arti dari suatu
konsep.
Indikator dalam pemahaman diantaranya yaitu :4
1) Menjelaskan kembali. Setelah selesai proses pembelajaran, peserta
didik akan mampu menjelaskan kembali materi yang telah
dipelajari.
2) Menguraikan dengan kata-kata sendiri. Setelah selesai proses
pembelajaran, peserta didik akan mampu menguraikan kembali
materi yang telah disampaikan dengan menggunakan kata-katanya
sendiri. Dalam hal ini peserta didik menjelaskan dengan kata yang
berbeda tetapi mempunyai makna yang sama.
3) Merangkum. Peserta didik mampu meringkas uraian dari pendidik
maupun anggota kelompok dalam proses diskusi tanpa mengurangi
kandungan makna yang ada dalam materi .
4) Memberikan contoh. Setelah selesai proses pembelajaran, peserta
didik akan mampu memberikan contoh-contoh suatu peristiwa
yang berkaitan dengan materi. Dari penjelasan yang ada akan
dikembangkan melalui contohcontoh yang lebih nyata dalam
kehidupan yang dialami.
5) Menyimpulkan Peserta didik akan mampu menemukan inti yang
paling mendasar dari materi yang telah dipelajari

4
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1999, hlm. 251
8

c. Tingkatan Pemahaman
Dalam memahami sebuah materi, setiap orang memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang memahami secara
menyeluruh, ada yang hanya sebagian dan ada juga yang tidak
memahami sama sekali materi yang di berikan.
Tingkatan pemahaman pada seorang individu diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu :5
1) Menerjemahkan. Menerjemahkan di sini bukan saja pengalihan
bahasa yang satu ke bahasa yang lain, tetapi dapat juga dari
konsepsi abstrak menjadi satu model simbolik untuk
mempermudah orang mempelajarinya.
2) Menginterpretasikan/ Menafsirkan. Menginterpretasi ini lebih luas
dari pada menerjemahkan. Menginterpretasi adalah kemampuan
untuk mengenal atau memahami ide-ide utama suatu komunikasi.
3) Mengekstrapolasi. Sedikit berbeda dengan menterjemahkan dan
menafsirkan, ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi
yaitu dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat
dibalik yang tertulis dapat membuat ramalan tentang konsentrasi
atau dapat memperluas masalahnya.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman


Keberhasilan siswa dalam memahami materi dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya yaitu :
1) Faktor Internal
Yaitu intelegensi, orang berpikir mengunakan integensinya.
Cepat tidaknya dan terpecahkan atau tidaknya sesuatu masalah
tergantung pada kemampuan intelegensinya.6

5
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan KTSP, Jakarta:
Kencana, 2008, h. 45
6
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996, h. 52
9

2) Faktor Eksternal
Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini di
antaranya adalah lingkungan sosial. Yang dimaksud dengan
lingkungan sosial di sini yaitu manusia atau sesama manusia, baik
manusia itu hadir ataupun tidak langsung hadir. Kehadiran orang
lain pada waktu sedang belajar, sering mengganggu aktivitas
belajar.
Salah satu dari lingkungan sosial tersebut yaitu lingkungan
siswa di sekolah yang terdiri dari teman sebaya, teman lain kelas,
guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya yang dapat juga
mempengaruhi proses dan hasil belajar individu.
Faktor instrumen yaitu faktor yang berhubungan dengan
perangkat pembelajaran seperti kurikulum, struktur program,
sarana dan prasarana pembelajaran (media pembelajaran), serta
guru sebagai perancang pembelajaran (penentuan penggunaan
metode pembelajaran). Dalam penggunaan perangkat pembelajaran
tersebut harus dirancang oleh guru agar sesuai dengan hasil yang
diharapkan.

2. METODE SIMULASI
a. Pengertian Metode Simulasi
Metode pembelajaran dijelaskan dalam buku “strategi
pembelajaran paikem”, adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh
yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan
tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang
diharapkan.7
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau
berbuat seolah-olah, atau perbuatan yang pura-pura saja.8 Simulasi
dapat dikatakan seperti latihan, tetapi tidak dalam realitas sebenarnya,

7
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, Semarang: Rasail, 2008, hlm. 7
8
Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993, hlm. 126.
1

melainkan seolah-olah menggambarkan keadaan sebenarnya. Melalui


simulasi peserta didik akan memperoleh pemahaman melalui situasi
yang dilakukan yang diadaptasi dari kejadian nyata.
Simulasi merupakan tiruan dari situasi nyata yang dilakukan
seolah- olah siswa sendiri mengalami dan berada pada situasi tersebut.
Dengan simulasi diharapkan siswa merasakan pengalaman belajar
secara langsung dengan situasi yang mirip dengan kondisi sebenarnya,
hal ini dapat membantu siswa dalam memahami materi.

b. Jenis-jenis Simulasi
Menurut Wina Sanjaya Simulasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu
sebagai berikut:
1) Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah–masalah yang berkaitan dengan fenomena
sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia
seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga
yang otoriter dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk
memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah
sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk
memecahkannya.
2) Psikodrama
Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran
yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis.
Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya,
menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan-
tekanan yang dialaminya.
3) Role Playing
Role playing atau permainan peran adalah metode pembelajaran
sebagai bagian dari metode simulasi yang diarahkan untuk
1

mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa


aktual. Dalam proses pelajarannya metode ini mengutamakan pola
permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh
kelompoknya masing-masing dengan mekanisme pelaksanaan yang
diarahkan guru untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan
atau direncanakan sebelumnya.9

c. Tujuan Metode Simulasi


Tujuan penggunaan metode simulasi adalah sebagai berikut :
1) Menghayati peranan dan perasaan orang lain yang menimbulkan
sikap menghargai orang lain.
2) Mengembangkan daya imajinasi pada diri siswa.
3) Melatih keterampilan tertentu baik yang bersifat profesional
maupun kehidupan sehari-hari.
4) Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.
5) Memberikan motivasi belajar karena sangat menarik dan
menyenangkan anak.
6) Untuk meningkatkan aktivitas belajar dengan melibatkan dirinya
dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian
sebenarnya.10

d. Langkah-langkah Metode Simulasi


Metode simulasi dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:11
1) Guru menentukan topik dan tujuan simulasi.
2) Guru memberi gambaran secara garis besar situasi yang akan
disimulasikan.

9
Wina Sanjaya, Op. Cit. Hal 160-161.
10
Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993, hlm. 126-127
11
Ibid hal 127-128
1

3) Guru memimpin mengorganisasi atau membentuk kelompok,


peranan yang akan disimulasikan, pengaturan ruangan materi.
4) Guru memilih para pemain.
5) Guru memberi penjelasan kepada kelompok dan kepada para
pemain tentang hal-hal yang harus dilakukan.
6) Menentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk bersimulasi.
7) Pelaksanaan simulasi, dalam pelaksanaan ini guru membantu
mensupervisi dan memberi sugesti demi kelancaran pelaksanaan
simulasi.
8) Tindak lanjut, berupa: memberi kritik atau saran dan menyimpulkan.

e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Simulasi


Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan serta kekurangan.
Kelebihan dari metode simulasi ini adalah sebagai berikut :
1) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam
menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
2) Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui
simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai
dengan topik yang disimulasikan.
3) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang
problematis.
5) Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses
pembelajaran.12

Sedangkan kekurangan dari metode simulasi yaitu sebagai berikut :

1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan


sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Mulyono. 2012. Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global.


12

Malang: UIN-Maliki Press. hal 99-100.


1

2) Pengelolaan yang kurang baik, sering mengakibatkan simulasi


dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran
menjadi terabaikan.
3) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi
siswa dalam melakukan simulasi.13

3. ZAKAT FITRAH
a. Pengertian Zakat Fitrah
Secara bahasa zakat berarti tumbuh, bersih, berkembang dan
berkah. Sedangkan dalam istilah, zakat memiliki arti Zakat fitrah
adalah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut
sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu.14
Zakat fitrah atau zakat jiwa yaitu harta berupa makanan pokok
yang harus diberikan oleh setiap jiwa/ orang yang beragama Islam
kepada orang yang berhak menerimanya pada bulan Ramadhan sampai
dengan sebelum shalat Idul Fitri pada bulan Syawal. Fitrah berarti
suci, sehingga zakat ini bertujuan untuk mensucikan setiap jiwa
seorang muslim pada setiap tahunnya.

b. Ketentuan Zakat Fitrah


Mengeluarkan zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap orang Islam
baik laki-laki maupun perempuan, merdeka atau hamba sahaya. Orang
yang berkewajiban membayar zakat fitrah apabila mempunyai
kelebihan makanan sehari semalam dalam keluarga itu yang hidup
sejak awal sampai terbenamnya matahari akhir bulan Ramadan.

Ibid hal 100


13

Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Bumi
14

Aksara, 2004, hal. 161.


1

َ
‫ع ل ْي ِه‬ َّ َ ‫عن ا ْبن ع َم َر َر ضي ُ ه قا‬
‫ر ُسو ل الل ص لى الل‬ ِ
‫ه‬
ُ ‫ِه‬ ‫ض‬ ‫الل ُه َما ع ل ر‬
‫ف‬ ْ
‫ن‬
ٍ
‫ح‬ ِ
ْ َ َ
ْ َ
ّ ‫من ش ِعي ٍر ْ على ال َعبْ ِد‬ ْ َ ْ ‫و َس ز ك ا ة ا ل ِ ف‬
‫وال‬ ‫من ت مر أ و‬
ِ ‫صاعا‬ ‫صاعا‬ ْ
‫ر‬ ‫ط ِر‬
َ
‫ل َم‬
َ :َ ْ ْ َ ْ :ْ َ َّ
َ َ
‫ص ِغير وا ل ا ل س ِل ِمين و أ م ر ب ت ؤ‬ ‫والذكر و األ ن ثى‬
َ
ّ َ
َ ‫ك ب ي ر م ُم ن‬ ‫وال‬
‫ها أن‬
َ
‫دى‬
َ ْ
]‫س إلى ال ِة [رواه البخاري‬ ‫ق بل خ ُرو ِج‬
ِ
‫ال ص‬
َّ
‫ال نا‬
Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat
fitrah satu sha' (+ 2,5 kg atau 3 liter) dari korma atau satu sha' dari
gandum atas budak maupun orang merdeka, laki-laki, perempuan,
kecil dan dewasa dari orang-orang Islam, dan beliau menyuruh supaya
dikeluarkan zakat fitrah itu sebelum orang-orang keluar pergi shalat
('Idul Fitri)". [HR. Bukhari]

Dengan hadis di atas, zakat fitrah merupakan alat pembersih bagi


orang-orang yang berpuasa dan dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri.
Kemudian yang harus kita berikan perorang/jiwa sebanyak 3,1 liter
atau sekitar 2,5 kg dan hanya diberikan dalam setahun sekali.

c. Orang yang wajib mengeluarkan zakat


Orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah, yaitu sebagai berikut :
1) Beragama Islam, laki-laki dan perempuan, sejak usia bayi, anak-
anak, atau lanjut usia.
2) Memiliki penghasilan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Zakat fitrah untuk anak-anak menjadi tanggungan orang tua
mereka.
1
3) Orang itu masih hidup sampai akhir Ramadan.

d. Waktu Membayar Zakat Fitrah


Adapun waktu membayar zakat fitrah adalah sebagai berikut:
1) Waktu wajib yaitu sejak terbenamnya matahari pada akhir bulan
Ramadan samapai menjelang Shalat Idul Fitri
1

2) Waktu haram yaitu membayar zakat fitrah setelah terbenam


matahari pada hari raya Idul Fitri.
3) Waktu afdal (lebih baik) yaitu sesudah shalat subuh tanggal 1
Syawal sebelum pergi ke shalat Idul fitri.
4) Waktu mubah (boleh) yaitu sejak tanggal 1 Ramadan sampai
dengan akhir bulan Ramadan.
5) Waktu makruh yaitu sesudah shalat idul fitri sebelum terbenamnya
matahari pada tanggal 1 Syawal.

e. Orang yang berhak menerima zakat


Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahiq zakat. Allah
Swt. telah menetapkan golongan orang yang berhak menerima zakat
dalam firman-Nya Q.S. at-Taubah/9:60 berikut ini :
ۡ ُ ۡ
‫ُ و ِ فى‬ َ َّ َ ُ ۡ ۡ ٰ ۡ َ ٰ َ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫م‬ َ ‫ا َّن‬
‫وا ل ع ِم ِل ين ع وا ل م ؤ لـ ف ِة ق ل‬ ‫ص د قت ل ل ف وال مس ِك‬ ِ
‫ي ِن‬ ۡ ٓ َ
َ ‫ق َ را ِء‬
ُ ُ ۡ
‫و بــ ه ۡم‬ ” :ۡ ‫ۡل ۡي َها‬
‫سب ي ِل ف ِِ َۡ ة‬
e‫ع ل ۡي م‬ ّٰ ِ ۡ ‫قاب وا ۡل ٰغ ر م ۡين س ِب ۡي ِل‬:َ‫ال ِّر‬
ِ ‫من ال ل ِه وال‬ ‫وا ب‬
:ِ ِ
‫ِن ال‬ ّٰ
ُ ّٰ ‫و ِ فى‬
‫له‬ ‫ال ل ِه‬
‫م‬e ‫ح ِك ۡي‬
Artinya: ”Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf),
untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan)
orang yang berhutang, untuk jalan Allah Swt. dan untuk
orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari
Allah Swt. Allah Swt. Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”

Berdasarkan ayat diatas terdapat 8 kelompok yang berhak menerima


zakat yaitu :
1) Orang fakir, yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak
mempunyai tenaga dan harta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Orang miskin, yaitu orang yang tidak cukup penghasilan untuk
memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
1

3) Pengurus zakat (amil), yaitu orang yang diberi tugas untuk


mengumpulkan dan membagikan zakat.
4) Mualaf, yaitu orang yang bukan Islam (non-Islam) yang
berkeinginan masuk Islam, untuk masuk Islam, dan orang yang baru
masuk Islam yang imannya masih lemah.
5) Orang berutang, yaitu orang yang berutang karena untuk
kepentingan yang bukan maksiat dan ia tidak sanggup
membayarnya. Orang yang berutang untuk memelihara persatuan
umat Islam.
6) Orang yang berjuang pada jalan Allah (fisabilillah), yaitu orang
yang berjuang untuk keperluan pertahanan Islam di zaman Nabi
Muhammad saw. Fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-
kepentingan umum, seperti mendirikan masjid, musalah,
sekolah/madrasah, rumah sakit, dan sebagainya.
7) Hamba sahaya, yaitu budak yang harus dimerdekakan.
8) Ibnu sabil, yaitu seorang anak yang sedang menuntut ilmu, namun
kesulitan dalam pembiayaan

f. Tata Cara Memberikan Zakat Fitrah


Tata cara dalam memberikan zakat fitrah adalah sebagai berikut :
1) Kita memilih makanan pokok (seperti beras, sagu, jagung dll.)
yang terbaik, minimal sama dengan yang biasa kita makan setiap
harinya
2) Kita takar sesuai dengan ketentuan yang ada yaitu bila
menggunakan takaran literan maka gunakan ukuran 3,1 liter. Bila
menggunakan timbangan pastikan timbangannya tepat tidak
berkurang, kita ambil 2,5 kg beras.
3) Bagi yang mengeluarkan zakat boleh berdoa dengan niat:

َ ً ْ َ َ ِ ‫ت أخ‬ ْ َ
‫ضا ِلل ت َعا لى‬ ‫عن نفسي‬ ‫ِ ز كا ة ا ل ِ ف‬ ۡ‫نو‬
َ
َ
‫ِه ف ْر‬ ‫ط ِر‬
ْ ‫ان ج‬

Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri


1
wajib karena Allah.”
1

4) Makanan pokok (beras) kita berikan langsung kepada yang berhak


atau diserahkan kepada amil baik di masjid atau lainnya.
5) Kita serahkan tepat waktu sesuai dengan permintaan panitia, atau
kita bagikan sendiri kepada yang berhak pada malam idul fitri atau
pagi harinya sebelum shalat Idul Fitri.
6) Panitia menerima zakat dengan berdoa

‫ و َبا ك ف ْي َما‬،‫ و َج َع َل ُه ُ ه را‬،‫آج َر َك الل ُه ْ ي َ ط ت‬


َ َ ْ ‫لك‬ َ
‫وط ركل‬ ‫ما أ ْي‬
‫ف ع‬
َ ْ
‫أ ب ق ْ يت‬

Artinya: “Semoga Allah memberikan pahala kepadamu dalam apa


yang telah engkau berikan, dan semoga Allah menjadikan
apa yang engkau berikan kesucian bagimu, dan semoga
Allah memberkatimu di dalam harta yang telah engkau
sisihkan.”
7) Panitia bertanggung jawab membagikan kepada yang berhak
menerimanya.

g. Hikmah Zakat
1) Mengatasi ketimpangan sosial.
Di dalam masyarakat, pasti ada golongan mampu dan yang tidak
mampu. Dengan adanya zakat, golongan yang mampu tersebut
terdorong untuk membantu golongan yang tidak mampu.
2) Membersihkan diri dari penyakit kikir.
Diharapkan dari harta yang dikeluarkan untuk zakat tersebut akan
mengubah sifat kikir yang dimiliki oleh seseorang, menjadi sifat
dermawan yang sangat disukai oleh Allah SWT.
3) Semakin mensyukuri nikmat harta yang berasal dari Allah SWT.
Ketika mengeluarkan zakat, sebenarnya kita tengah belajar berbagi
dan memberi. Seseorang juga belajar muhasabah diri kita, bahwa
2

masih ada beberapa orang yang tidak memiliki keberuntungan


yang sama dan membutuhkan uluran pertolongan orang lain. Pada
akhirnya ini akan mendorong untuk lebih bersyukur dengan nikmat
harta yang Allah SWT berikan.
4) Pembersih harta dan jiwa.
Di dalam harta yang dimiliki, terkandung hak-hak orang lain.
Sebab, dalam setiap pekerjaan yang telah terselesaikan, ada campur
tangan orang lain baik disengaja ataupun tidak. Setelah
menunaikan zakat, perasaan juga akan lebih lega dan hati lebih
tenang karena salah satu kewajiban sudah dilaksanakan.
5) Sarana pengendalian diri.
Selain dapat membantu umat muslim untuk mengekang (zuhud)
keinginan dan kecintaan pada harta, zakat juga dapat membuat
seseorang mengintrospeksi dan mengendalikan diri.
6) Dapat mengelola uang.
Dengan kewajiban berzakat setiap tahunnya, seseorang dapat
belajar untuk mengatur keuangan rumah tangga. Ini juga akan
membuat seseorang lebih bijak dalam menggunakan harta yang
dimiliki.
7) Sarana pemerataan untuk mencapai keadilan sosial.
Selain mendapatkan pahala, dalam Islam diajarkan bahwa salah
satu manfaat zakat adalah memperpendek jurang antara rang kaya
dan miskin atau rasio gini (gini ratio). Ini juga menjadi tolak ukur
kemajuan ekonomi suatu negara. Mengelola zakat dengan
memberikan sebagian harta kepada orang-orang yang
membutuhkan juga dapat membantu pemerintah untuk mengurangi
kemiskinan.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Telaah pustaka merupakan salah satu usaha untuk memperoleh data


yang sudah ada. Hal ini merupakan suatu hal yang penting dalam ilmu
pengetahuan karena untuk menyimpulkan generalisasi fakta-fakta
meramalkan
2

gejala-gejala baru, dan megisi kekosongan pengetahuan tentang gejala-gejala


yang sudah ada atau yang sedang terjadi.

Penelitian oleh Siti Fatimah (2010) Penerapan metode simulasi untuk


meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas IV SDN
Kemiri Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian
menunjukkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kemiri
Puspo Pasuruan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil tes mulai pra
tindakan (56,25), meningkat pada siklus I (64,11), dan meningkat lagi pada
siklus II (75,89).

Muflihah, Ai Nunung (2013) Penggunaan Metode Simulasi Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegiatan Jual Beli Pada
Pembelajaran Ips Di Sekolah Dasar : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III
SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Hasil
penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan metode simulasi berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPS khususnya materi kegiatan jual beli di kelas III
SDN 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari, yang ditunjukan dengan adanya
peningkatan nilai rata-rata siswa 45,95 pada tes awal, 55,14 pada siklus I, dan
76,22 pada siklus II. Dengan demikian penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan metode simulasi telah berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan jual beli dilingkungan rumah
dan sekolah pada siswa kelas III SD Negeri 2 Cigadog Kecamatan Leuwisari
Kabupaten Tasikmalaya.

Lilik Kusnianingsih (2015) Penerapan Metode Simulasi Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SDN Wunut, Tulung, Klaten.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas pada ranah
kognitif dari tes sebelum tindakan sebesar 65.59 meningkat menjadi 70.15
pada siklus I, kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 70.48.
Sedangkan pada ranah afektif dari siklus I 67 meningkat menjadi 77 pada
siklus II
2

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap penelitian


yang ada di atas yaitu sama-sama menggunakan metode simulasi. Sedangkan
perbedaannya yaitu terlihat jelas pada tujuan penelitian, dan metode
penelitian, juga daerah yang berbeda maka akan terlihat pula perbedaan dari
segi tempat objek penelitian, serta permasalahan yang dihadapi dilingkungan
sekitar yang kemungkinan besar juga akan mendapatkan hasil penelitian yang
berbeda pula. Sedangkan dalam penelitian yang peneliti ajukan, bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman zakat fitrah pada mata pelajaran PAI
dengan menggunakan metode simulasi. Jenis dan metode penelitian yang
peneliti gunakan adalah penelitian tindakan kelas.

C. Kerangka Berpikir
Pemahaman materi zakat fitrah pada mata pelajaran PAI Kelas VI
SDN 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar relatif rendah, dimana banyak
siswa lebih memilih untuk bermain sendiri daripada memperhatikan
penjelasan dari guru. Ketika guru bertanya tentang materi yang telah dipelajari
hanya sedikit siswa yang merespon. Siswa kurang tertarik untuk mengikuti
pelajaran PAI, hal ini dapat dilihat dalam proses Kegiatan Belajar Mengejar
(KBM) banyak siswa yang mengantuk (menguap) atau sering bercerita sendiri
dengan teman sebangkunya. Karena proses belajar mengajar yang
membosankan membuat siswa kurang tertarik dan berpengaruh pada
pemahaman materi PAI yang rendah juga. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
ulangan harian siswa kelas VI yang mendapatkan nilai diatas Kritria
Ketuntasan Minimal (KKM) hanya ada 10 orang saja sedangkan yang lainnya
masih dibawah KKM..
Berdasarkan hal di atas diperkirakan metode yang digunakan guru
dalam menyampaikan PAI kurang mampu menarik perhatian siswa, sehingga
siswa menunjukkan gejala tidak tertarik pada proses pembelajaran
berlangsung. Tentu hal ini jika dibiarkan terus menerus akan berdampak pada
hasil. Oleh sebab itu maka perlu memilih metode yang tepat untuk menarik
perhatian belajar, dalam penelitian ini akan dicoba untuk menerapkan metode
simulasi pada pembelajaran PAI khususnya materi zakat. Penggunaan metode
simulasi
2

dalam proses pembelajaran menjadi satu media yang menarik, sehingga dapat
perhatian siswa dan termotivasi untuk belajar. Metode simulasi juga dapat
mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran karena siswa
akan mendapatkan pengalaman secara langsung dengan proses penerimaan
dan pembagian zakat fitrah.
Alur proses pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi
dapat digambarkan sebagai berikut:

Siswa kurang tertarik untuk belajar hasil belajar rendah


Guru

PAI

Metode simulasi pada mata pelajaran PAI materi zakat fitrah

Siswa tertarik dan memiliki pengalaman langsung

Pemahaman terhadap materi zakat meningkat

Gambar 2.1
Alur Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Simulasi
2

D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di
atas dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
“Penerapan metode simulasi dapat meningkatkan pemahaman tentang zakat
fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Dayu,
Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022”
2

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam
rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah
dimaksudkan sebagai suatu pemecahan (solusi) langsung bagi permasalahan
yang dihadapi, karena penelitian merupakan sebagian dari usaha pemecahan
masalah yang lebih besar. Fungsi penelitian adalah mencariakan penjelasan
dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi
kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Adapun jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas.
Menurut Kemmis dan McTaggart (1988) dalam Sutama (2015:134) penelitian
tindakan adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri,
pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana dan
dengan sikap mawas diri. Penelitian ini dapat dilakukan guru secara
perorangan untuk kepentingan perbaikan pengajarannya di kelas atau
dilakukan oleh sekelompok atau seluruh guru untuk memperbaiki keadaan.
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengadakan perbaikan
atau peningkatan mutu praktis pembelajaran di kelas. Melalui PTK guru
senantiasa memperbaiki praktik pembelajaran di kelas berdasarkan
pengalaman-pengalaman langsung yang nyata dipandu dengan perluasan
wawasan ilmu pengetahuan dan penguasaan teoritik praktis pembelajaran
(Sutama, 2015:137). Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah pemahaman
tentang zakat fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01
Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel input adalah siswa kelas VI SD Negeri 01
Dayu. Variabel proses adalah metode simulasi sedangkan yang menjadi
variabel bebas out put adalah peningkatan pemahaman tentang zakat pada
mata pelajaran PAI.

23
2

B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Dayu Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Peneliti ingin mengadakan
penelitian dengan pertimbangan masih kurangnya pemahaman tentang
zakat yang mengakibatkan hasil belajar siswa bab zakat pada mata
pelajaran PAI rendah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Dayu Kecamatan
Colomadu Kabupaten Karanganyar. Adapun waktu yang digunakan untuk
meneliti ini pada 01 September sampai dengan 20 November 2021.

C. Subjek Penelitian
1. Subyek yang melaksanakan tindakan
Subyek yang akan melaksanakan tindakan adalah peneliti
sendiri sebagai guru PAI di SD Negeri 01 Dayu, oleh karena itu peneliti
akan dibantu oleh guru kelas VI yang akan bertugas sebagai kolaborator
untuk melakukan observasi ketika proses pembelajaran berlangsung.
2. Subyek yang menerima tindakan
Subyek yang menerima tindakan adalah siswa kelas VI SD
Negeri 01 Dayu sebanyak 22 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 12
orang dan perempuan sebanyak 10 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian, maka peneliti
menggunakan beberapa metode yang diharapkan melengkapi data penelitian.
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua
2

diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.


Teknik pengumpulan dengan observasi digunakan bila penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiono, 2011:145)
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung di kelas
dengan menerapkan metode simulasi dalam meningkatkan pemahaman
tentang zakat fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI SD Negeri
01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar.

2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu metode yang dipergunakan untuk
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkip,
buku, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya. Dibanding dengan
metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila
ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan
metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.
(Suharsimi Arikunto, 2002: 206)
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dari
bermacam- macam sumber data berupa silabus, lembar absen peserta
didik, foto pembelajaran, lembar evaluasi dan lain sebagainya yang
dianggap menunjang penelitian di SDN 01 Dayu, Gondangrejo.

3. Metode Tes
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan
pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. Salah tes yang digunakan adalah tes prestasi
yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu (Subana dan Moersetyo Rahadi, 2005: 28-29)
2

Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar pada


salah satu materi pendidikan agama Islam. Tes ini diberikan pada peserta
didik kelas VI yang diberikan penerapan metode simulasi tentang zakat
pada mata pelajaran PAI. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus, jadi tes
akhir siklus dilakukan sebanyak tiga kali. Tes yang digunakan berbentuk
pilihan ganda (multiple choice) dengan empat pilihan jawaban. Dari data
tes inilah yang dijadikan acuan untuk menarik simpulan pada akhir
penelitian.

4. Metode Wawancara
Wawancara, yaitu digunakan dalam rangka mengumpulkan data
tentang permasalahan yang ditemukan guru ketika proses belajar
mengajar di kelas, karakteristik siswa, metode yang digunakan guru,
sarana dan prasarana, dan hambatan-hambatan yang dijumpai oleh guru.
Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara bebas dengan waktu
dan tempat wawancara tidak ditentukan secara mendetail.

E. Indikator Kinerja
Indikator kinerja pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sekurang-kurangnya berkategori baik.
dari sejumlah siswa kelas VI SDN 01 Dayu Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar sebanyak 90 % siswa mendapat nilai diatas KKM.

F. Prosedur Penelitian
Kegiatan ini dirancang dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
kegiatan ini diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam peserta didik. Tahapan langkah disusun dalam siklus penelitian. Setiap
siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi:
2

Keterangan :
Siklus I
Perencanaan (plan)
Tindakan dan observasi
(act and observe)
Refleksi (reflect)
Siklus II
Perencanaan ulang (revised plan)
Tindakan dan observasi II
(act and observe)
Refleksi II (reflect)

Gambar 3.1 Proses Tindakan Kelas

Keterangan :
1. Perencanaan (planing)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan,dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan
dilakukan
2. Tindakan (acting)
Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di
kelas. Pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti dan guru, harus sesuai
dengan apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, namun juga tetap
harus berlaku wajar, dan tidak dibuat-buat.
3. Pengamatan (observing)
Dalam tahap pengamatan, peneliti mengamati secara langsung
kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dan mencatat setiap hal
yang terjadi selama tahap berlangsung. Catatan tersebut dijadikan sebagai
data yang akurat untuk memperbaiki siklus berikutnya.
4. Refleksi (reflecting)
Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi, peneliti
akan mengetahui sejauh mana hasil dari tindakan yang telah dilakukan.
2

Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas tersebut adalah unsur


untuk membentuk sebuah siklus, yaitu suatu putaran kegiatan beruntun, yang
kembali ke langkah semula. Jumlah siklus dalam sebuah penelitian,
tergantung dengan masalah yang di selesaikan. Semakin kompleks masalah
yang diselesaikan, semakin banyak siklus yang dilaksanakan.
Berdasarkan alur penelitian di atas, penelitian ini dirancang dalam 3
siklus, antara lain :
1. Rencana Pratindakan
Rencana pratindakan dilakukan untuk mendukung pelaksanaan
tindakan yang akan dilakukan agar berjalan lancar dan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah yang dilakukan pada rencana
pratindakan meliputi:
1) Peneliti memberikan soal pretest kepada siswa. Tujuan peneliti
memberikan soal pretest adalah sebagai acuan untuk membandingkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VI materi zakat
fitrah sebelum diberikan tindakan dengan hasil belajar siswa setelah
diberikan tindakan yaitu penerapan metode simulasi yang dapat
diketahui setiap akhir siklus.
2) Peneliti mempersiapkan semua instrumen dan media pembelajaran
interaktif yang nantinya akan digunakan selama penelitian tindakan
kelas ini berlangsung.

2. Siklus Pertama
Pada siklus pertama, yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan dilaksanakan berdasarkan masalah yang akan
dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. Penyusunan rencana
merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Dalam tahap perencanaan
pada siklus I, yang perlu peneliti siapkan adalah:
2

1) Peneliti atau guru dan kolaborator menetapkan waktu


pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas
disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran PAI di kelas VI SDN
01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar. Menyusun rancangan
skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian.
3) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan soal.
4) Menyiapkan identitas siswa atau papan nama siswa.
5) Mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktifitas
pembelajaran.

b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti atau guru bersama dengan kolaborator dalam
menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan skenario
pembelajaran pada pokok bahasan zakat fitrah yang telah
dipersiapkan sebelumnya, yaitu tindakan dipandu dengan RPP yang
telah disusun. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus I
secara garis besar adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran.
2) Memberikan apersepsi tentang zakat fitrah.
3) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran melalui metode
simulasi.
4) Menyajikan materi pelajaran tentang zakat fitrah meliputi
pengertian, ketentuan, tata cara, dan hikmah adanya perintah
mengeluarkan zakat fitrah.
5) Peneliti membagi kelas menjadi 2 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 10 sampai 12 orang.
3

6) Peneliti memanggil siswa dari masing-masing kelompok untuk


bertugas memerankan simulasi tata cara berzakat fitrah.
7) Siswa lainnya duduk bersama kelompoknya masing-masing
bertugas mengamati dan memperhatikan simulasi yang sedang
diperagakan.
8) Setelah selesai simulasi, masing-masing kelompok berdiskusi
dalam mengerjakan lembar kerja yang disediakan.
9) Peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.
10) Evaluasi
11) Penutup

c. Observasi
Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan
berlangsung. Pengamatan ini mengungkapkan hal-hal menarik selama
pembelajaran menggunakan media pembelajaran. aspek-aspek yang
diamati meliputi: sikap guru saat proses pembelajaran berlangsung,
keaktifan siswa selama proses pembelajaran, keseriusan siswa dalam
mengerjakan tugas, respon siswa selama proses pembelajaran
berlangsung, kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil
pembelajaran, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
kegiatan siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengkaji keseluruhan tindakan
yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan evaluasi untuk
menyempurnakan siklus berikutnya. Untuk memperkuat hasil refleksi
kegiatan yang telah dilakukan, digunakan data dari hasil observasi,
dan tes yang telah dikerjakan siswa. Data observasi menunjukkan
keberhasilan penerapan metode simulasi dalam usaha meningkatkan
motivasi belajar siswa. Data soal digunakan untuk melihat hasil
peningkatan hasil belajar siswa. Data observasi dan data soal yang
3

dihasilkan akan berfungsi sebagai hasil siklus I yang selanjutnya


untuk menemukan bukti nyata dan menilai seberapa besar
peningkatan yang terjadi pada motivasi belajar dan hasil belajar siswa
pada siklus I jika dibandingkan dengan tingkat motivasi belajar dan
hasil belajar pada pratindakan. Hasil refleksi dalam tindakan pertama
ini akan digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus II dan
seterusnya jika masih diperlukan.

3. Siklus Ke II
Pada siklus kedua, yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan dilaksanakan berdasarkan masalah yang akan
dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. Penyusunan rencana
merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Dalam tahap perencanaan
pada siklus II, yang perlu peneliti siapkan adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian.
3) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan soal.
4) Mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktifitas
pembelajaran.

b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti atau guru bersama dengan kolaborator dalam
menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan skenario
pembelajaran pada pokok bahasan zakat fitrah yang telah
dipersiapkan sebelumnya, yaitu tindakan dipandu dengan RPP yang
telah disusun.
3

Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus II secara garis


besar adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran.
2) Memberikan apersepsi tentang zakat fitrah.
3) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran melalui metode
simulasi.
4) Menyajikan materi pelajaran tentang zakat fitrah meliputi
pengertian, ketentuan, tata cara, dan hikmah adanya perintah
mengeluarkan zakat fitrah.
5) Peneliti membagi kelas menjadi 2 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 10 sampai 12 orang.
6) Peneliti memanggil siswa dari masing-masing kelompok untuk
bertugas memerankan simulasi tata cara berzakat fitrah.
7) Siswa lainnya duduk bersama kelompoknya masing-masing
bertugas mengamati dan memperhatikan simulasi yang sedang
diperagakan.
8) Setelah selesai simulasi, masing-masing kelompok berdiskusi
dalam mengerjakan lembar kerja yang disediakan.
9) Peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.
10) Evaluasi
11) Penutup

c. Observasi
Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pengamatan ini mengungkapkan hal-hal menarik selama
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran. aspek-aspek yang
diamati Peneliti dan kolaborator meliputi:
1) Aktivitas guru selama proses pembelajaran.
2) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
3) Pemahaman konsep dan hasil evaluasi siswa.
3

4) Keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses


pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian.

d. Refleksi
Secara kolaboratif peneliti dan kolaborator menganalisis hasil
kegiatan siklus I dan siklus II dengan mengkaji ketercapaian tujuan
pembelajaran melalui metode simulasi sehingga dapat diketahui
perbandingan hasil tindakan siklus I dan siklus II terkait peningkatan
pemahaman tentang zakat fitrah pada mata pelajaran PAI di SDN 01
Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus II.

4. Siklus Ke III
Pada siklus ketiga, yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan dilaksanakan berdasarkan masalah yang akan
dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. Penyusunan rencana
merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Dalam tahap perencanaan
pada siklus III, yang perlu peneliti siapkan adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian.
3) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan soal.
4) Mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktifitas
pembelajaran.

b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti atau guru bersama dengan kolaborator dalam
3

menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.


Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan skenario
pembelajaran pada pokok bahasan zakat fitrah yang telah
dipersiapkan sebelumnya, yaitu tindakan dipandu dengan RPP yang
telah disusun. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus III
secara garis besar adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran.
2) Memberikan apersepsi tentang zakat fitrah.
3) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran melalui metode
simulasi.
4) Menyajikan materi pelajaran tentang zakat fitrah meliputi
pengertian, ketentuan, tata cara, dan hikmah adanya perintah
mengeluarkan zakat fitrah.
5) Peneliti membagi kelas menjadi 2 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 10 sampai 12 orang.
6) Peneliti memanggil siswa dari masing-masing kelompok untuk
bertugas memerankan simulasi tata cara berzakat fitrah.
7) Siswa lainnya duduk bersama kelompoknya masing-masing
bertugas mengamati dan memperhatikan simulasi yang sedang
diperagakan.
8) Setelah selesai simulasi, masing-masing kelompok berdiskusi
dalam mengerjakan lembar kerja yang disediakan.
9) Peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.
10) Evaluasi
11) Penutup

c. Observasi
Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pengamatan ini mengungkapkan hal-hal menarik selama
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran. aspek-aspek yang
diamati Peneliti dan kolaborator meliputi:
3

5) Aktivitas guru selama proses pembelajaran.


6) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
7) Pemahaman konsep dan hasil evaluasi siswa.
8) Keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses
pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian.

d. Refleksi
Secara kolaboratif peneliti dan kolaborator menganalisis hasil
kegiatan siklus I, II dan siklus III dengan mengkaji ketercapaian
tujuan pembelajaran melalui metode simulasi sehingga dapat
diketahui perbandingan hasil tindakan siklus I, II dan siklus III terkait
peningkatan pemahaman tentang zakat fitrah pada mata pelajaran PAI
di SDN 01 Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus III.

G. Instrumen Penelitian
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan data yang teliti dan akurat. Untuk
itu, peneliti perlu mengembangkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data secara mudah, dan
dengan hasil yang cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah untuk
diolah.
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan peneliti adalah
lembar observasi (observasi terstruktur) dan lembar soal.
1. Soal
Penelitian ini menggunakan instrumen soal yang digunakan
dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap mata
pelajaran PAI pokok bahasan Zakat Fitrah.
a. Penulisan item butir soal
Kegiatan dalam penulisan butir soal yaitu penyusunan kisi-
kisi instrumen. Kisi-kisi soal dalam penelitian ini dikembangkan
berdasarkan indikator hasil belajar yang dikemukakan oleh Bloom
3

dalam M. Ali (2007:42) membagi ranah kognisi manusia ke dalam


enam tingkatan. Penyuntingan
Penyuntingan yaitu melengkapi instrumen dengan petunjuk
mengerjakan dan surat pengantar. Skor pada setiap item mempunyai
nilai 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.

2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk merekam setiap aktifitas
yang terjadi selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
multimedia pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah penyusunan
lembar observasi yang digunakan dalam peneltian ini adalah:
a. Penulisan item atau butir observasi
Kegiatan dalam penulisan butir observasi yaitu penyusunan
kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi observasi dalam penelitian ini
dikembangkan berdasarkan teori yang disampaikan oleh Syaiful
Bahri Djamarah (2010: 67) yang menyatakan enam urutan kegiatan
yang dapat diterapkan untuk kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media:
1) Merumuskan tujuan
2) Persiapan guru
3) Persiapan kelas
4) Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media
5) Langkah kegiatan belajar siswa
6) Langkah evaluasi pengajaran

b. Penyuntingan
Dalam tahap penyuntingan, peneliti melengkapi lembar
observasi dengan waktu pelaksanaan observasi, materi, guru, dan
kolaborator.
3

c. Analisis hasil, dan revisi


Dalam tahap ini, angket akan dianalisis untuk mengetahui
validitas dan reabilitas instrumen yang dapat dilakukan dengan
mengkonsultasikannya kepada dosen ahli. Apabila dosen ahli
menghendaki untuk dilakukan perubahan, maka instrumen akan
direvisi untuk kemudian diajukan kembali kepada dosen ahli.

H. Teknik Analisis Data


Untuk mengetahui ketepatan suatu metode simulasi dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data, dalam penelitian ini analisa
dilakukan dengan memberikan evaluasi dalam setiap akhir pembelajaran dan
juga memberi nilai atas kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
Teknik analisa data dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
hasil tes pembelajaran PAI materi zakat fitrah dengan menggunakan metode
simulasi pada setiap siklusnya. Sementara data kualitatif dalam penelitian ini
adalah gambaran tentang kegiatan pembelajaran siswa kelas VI SD Negeri 01
Dayu dengan metode simulasi, yang berkaitan dengan aktivitas siswa,
perhatian, antusias, dan kepercayaan diri dalam proses pembelajaran. Teknik
analisa data secara kualitatif yaitu dengan menggunakan teknik wawancara
dan observasi. Teknik wawancara dilakukan sebelum pelaksanaan siklus
dengan guru PAI selaku narasumber. Teknik observasi dilakukan pada saat
pelaksanaan siklus I dan siklus selanjutnya yang terdiri dari observasi aktivitas
guru dan aktivitas siswa.
1. Analisis Skor Aktifitas Guru dan Siswa
Melalui observasi terhadap aktivitas guru akan dicari skor
kemampuan guru dalam proses pembelajaran materi zakat fitrah dengan
menerapkan metode simulasi. Adapun analisis observasi dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
3

Adapun kriteria tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran


dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

TABEL 3.1
KRITERIA TINGKAT KEBERHASILAN GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Tingkat keberhasilan Arti


90 – 100 Sangat Baik
80 – 89 Baik
65 – 79 Cukup
55 – 64 Kurang
<55 Gagal

Melalui observasi terhadap aktivitas siswa, akan dicari skor


kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran fiqih materi zakat fitrah
dengan menerapkan metode simulasi. Adapun analisis observasi dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
3

Adapun kriteria tingkat keberhasilan siswa dalam proses


pembelajaran adalah sebagai berikut:
TABEL 3.2
KRITERIA TINGKAT KEBERHASILAN SISWA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Tingkat keberhasilan Arti


90 – 100 Sangat Baik
80 – 89 Baik
65 – 79 Cukup
55 – 64 Kurang
<55 Gagal

2. Analisis Ketuntasan
Data hasil belajar pendidikan agama Islam peserta didik dihitung dengan
menggunakan rumus:
a. Merekapitulasi nilai hasil belajar PAI siswa setiap akhir siklus yang
dihitung dengan menggunakan rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

b. Menghitung rata-rata kelas nilai hasil belajar PAI peserta didik setiap
akhir siklus dengan menggunakan rumus:

Keterangan:
X = nilai rata-rata kelas

ΣX = jumlah nilai

N = banyaknya siswa
4

c. Menginterpretasi nilai hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang


telah diperoleh berdasarkan skala penilaian raport sebagai berikut :

Tabel 3.3
Interpretasi Hasil Belajar PAI

Rentang Nilai Interpretasi


75 – 100 Tuntas
00 – 74 Belum Tuntas

Adapun kriteria keberhasilan siswa dalam hasil belajar pada


siklus 1 adalah minimal 70% siswa telah mendapat nilai skor ≥ 75 dari
jumlah keseluruhan siswa. Sedangkan kriteria keberhasilan siswa
dalam hasil belajar pada siklus 2 adalah minimal 80% siswa telah
mendapat nilai skor ≥ 75 dari jumlah keseluruhan siswa. kriteria
keberhasilan siswa dalam hasil belajar pada siklus 3 adalah minimal
90% siswa telah mendapat nilai skor ≥ 75 dari jumlah keseluruhan
siswa
4

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Sebelum tindakan


Kondisi awal dari pembelajaran PAI pada kelas VI di SD Negeri
01 Dayu guru cenderung menggunakan metode Ceramah dan tanya jawab
dalam proses pembelajaran.
peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran, peserta didik
jarang bertanya kepada guru tentang materi yang dijelaskan. Peserta didik
cenderung mengobrol dengan temannya dibandingkan mendengarkan
penjelasan guru. Kelas VI mempunyai 22 peserta didik yang terdiri dari 12
orang laki-laki dan 10 orang perempuan.
1. Pelaksanaan Pratindakan
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa bersama kemudian
dibuka oleh guru dengan salam. Selanjutnya guru mengajukan beberapa
pertanyaan kepada peserta didik untuk apersepsi. Setelah pertanyaan
dijawab oleh peserta didik guru melanjutkan penyampaian materi. Selama
penyampaian materi berlangsung, guru mengajukan pertanyaan yang
diberikan kepada peserta didik. Hanya beberapa peserta didik yang
menanggapi pertanyaan guru. Banyak peserta didik yang masih sibuk
sendiri kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Untuk membuat
peserta didik fokus pada kegiatan pembelajaran guru menunjuk salah satu
peserta didik untuk membaca materi sedangkan yang lain menyimak, 10
menit pertama peserta didik mulai fokus pada pembelajaran, akan tetapi
setelah itu peserta didik mulai terlihat bosan, mengantuk, dan kurang
tertarik dengan pembelajaran. Setelah peserta didik selesai membaca
materi guru menjelaskan materi yang sudah dibaca peserta didik
dilanjutkan dengan melakukan tanya jawab kepada peserta didik untuk
meyakinkan kejelasan peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari.
Sebelum kegiatan diakhiri, guru bersama peserta didik menyimpulkan
hasil pembelajaran.

41
4

2. Hasil Pratindakan
Soal pratindakan dibagikan setelah kegiatan pembelajaran
pratindakan berakhir. Tujuan peneliti memberikan soal pratindakan adalah
sebagai acuan untuk membandingkan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran PAI materi pokok Zakat Fitrah sebelum diberikan tindakan dan
hasil belajar peserta didik setelah diberikan tindakan yaitu penerapan
metode simulasi yang dapat diketahui setiap akhir siklus. soal pre test
dibagikan pada 24 Agustus 2021 dengan hasil sebagai berikut:
a. Hasil belajar peserta didik pra tindakan
Tabel 4.1
Hasil Belajar Peserta didik Pra Tindakan

No Nama Nilai Keterangan


1 Aisyah Putri Ramadani 80 T
2 Akhiru Khallam Yakha Wabuhu 33 BT
3 Anindita Ramadanti 67 BT
4 Azhela Lanandita Rhasyafa 47 BT
5 Aziz Dwi Nurrahman 87 T
6 Dinda Ayu Wulandari 80 T
7 Dyaz Pramana Nugroho 80 T
8 Exsan Wahyu Purnomo 40 BT
9 Faadhilah Putra Sudana 33 BT
10 Fitri Nur Jannah 40 BT
11 Fitria Rahmadhani 80 T
12 Hisyam Aziz Fakhrudiin 87 T
13 Muhammad Dava Refai 47 BT
14 Muhammad Yusuf Saputra 47 BT
15 Naila Dwi Septiana 87 T
16 Praditia Duta Pratama 53 BT
17 Rafassya Fathian Natara 80 T
4

18 Rani Kisya Astuti Ramadhani 73 BT


19 Renjana Naafi Sinarya Lathiif 80 T
20 Ridho Setiawan 40 BT
21 Satria Fanendra Mahardika 47 BT
22 Syahril Duwi Saputro 80 T
Jumlah 1388
Rata-rata 63,09
Nilai Terendah 33
Nilai Tertinggi 80
Nilai > 75 10 45,46%
Nilai < 75 12 54,54%

Tabel 4.2
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta didik Pra
Tindakan
Kategori Jumlah Peserta Persentase Keterangan
Nilai didik
75 – 100 10 45,46% Tuntas
00 – 74 12 54,54% Belum Tuntas
Jumlah 22 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat disajikan diagram batang


tingkat hasil belajar peserta didik pada pra tindakan dalam
pembelajaran mata pelajaran PAI materi Zakat Fitrah kelas VI SD
Negeri 01 Dayu sebagai berikut:
4

Ketuntasan Belajar

56 54,54
54
52
50
48 45,46
46
44
42
40

Tuntas
Belum Tuntas

Ketuntasan Belajar Siswa

Gambar 4.1
Diagram Batang Tingkat Ketuntasan Belajar Peserta didik Pra
Tindakan

Hasil pratindakan tersebut menunjukkan bahwa 12 peserta


didik mendapatkan nilai di bawah KKM, sehingga dapat diketahui
bahwa hasil belajar peserta didik sebanyak 45,46% masih belum
tuntas atau belum memenuhi KKM.

B. Siklus Tindakan
1. Siklus Pertama (Siklus I)
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
RPP kemudian dipergunakan sebagai perangkat pembelajaran dari
tindakan yang akan dilakukan. RPP Siklus I terlampir.
2) Menyusun media pembelajaran yang telah direncanakan pada RPP.
3) Menyusun dan mempersiapkan instrumen lembar observasi.
Observasi dilakukan terhadap guru dan peserta didik selama proses
4

pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang disiapkan


meliputi observasi aktifitas guru dan peserta didik
4) Menyusun intrumen lembar evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 30
Oktober 2021. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru
menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti laptop, LCD, pengeras
suara, beras, timbangan, uang mainan. Kegiatan pembelajaran dimulai
dengan berdoa bersama, kemudian dilanjutkan guru membuka
pelajaran dengan salam dan mengabsen peserta didik dan menyanyikan
lagu nasional. Selanjutnya guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada hari ini yaitu memahami Zakat Fitrah.
Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan guru
kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan guru sebagai apersepsi,
seperti: 1) Gambar apakah ini? 2) Pernahkan anak-anak melihat atau
melakukan kegiatan ini? 3) Kapan kalian menjumpai kegiatan ini?.
Setelah itu, guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan
dipelajari yaitu zakat fitrah. Guru juga menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini. Pada kegiatan inti, peserta didik mengamati
video tentang zakat fitrah. Kemudian, peserta didik menyebutkan apa
yang diketahuinya dari video tersebut dan menyebutkan apa yang
dimaksud dengan zakat fitrah sepengetahuannya. Guru menjelaskan
pengertian zakat, ketentuan zakat fitrah, dan tata cara berzakat fitrah.
Setelah itu, guru membentuk peserta didik menjadi 2
kelompok. Guru mendemonstrasikan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik yaitu simulasi zakat fitrah. Setiap kelompok menentukan
pemeran simulasi zakat fitrah. Lalu, membagi peran masing-masing
pemeran yang bertugas memperagakan simulasi zakat fitrah, meliputi
peran sebagai muzakki, amil, fakir, miskin, ibnu sabil, fisabilillah,
mualaf, gharim, dan budak. Peserta didik yang ditunjuk sebagai
pemain
4

memperagakan simulasi zakat fitrah dengan alat dan bahan simulasi


dengan bimbingan guru. Sementara peserta didik lainnya mengamati
simulasi zakat fitrah yang diperagakan. Setelah selesai simulasi,
pemain kembali berdiskusi dan menyimpulkan materi zakat fitrah
bersama- sama dengan kelompoknya masing-masing dengan mengisi
lembar kerja (LK) yang disediakan guru. Beberapa kelompok
mengkomunikasikan hasil diskusinya. Guru mengapresiasi keaktifan
peserta didik. Guru juga bertanya pada peserta didik jika ada yang
ingin ditanyakan atau ada yang masih belum jelas. Pada kegiatan
akhir, peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan membuat
kesimpulan belajar sehari dengan tanya jawab. Lalu, guru memberikan
umpan balik dan penguatan materi. Selanjutnya, guru melakukan
evaluasi pembelajaran. Setelah selesai evaluasi, peserta didik berdo’a
sesudah belajar. Kemudian guru mengucapkan salam untuk
mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan
1) Pengumpulan Data
Kegiatan pengamatan pada siklus I ini meliputi
pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator tentang kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi oleh guru
melalui lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.
Pengamatan pada siklus I ini, dilakukan peneliti setiap kegiatan
pembelajaran berlangsung.
4

(a) Hasil Observasi aktivitas guru


Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran
berlangsung pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Guru

Skor
NO Hal Yang diamati
1 2 3 4
1 Persiapan Guru
1. Guru mempersiapkan perlengkapan untuk mengajar √
2. Guru mempersiapkan materi ajar √
2 Persiapan Kelas
3. Guru mengondisikan peserta didik agar tidak ramai √
4. Guru mengatur tatanan ruang kelas √
3 Pendahuluan
5. Guru membuka pelajaran dengan salam √
6. Guru menanyakan kabar peserta didik √
7. Guru mengajak peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
8. Guru melakukan presensi √
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
10. Guru menyampaikan appersepsi dengan mengaitkan materi zakat √
fitrah dengan kehidupan sehari-hari
4 Kegiatan Inti
11. Kelancaran guru dalam menjelaskan materi √
12. Kemampuan guru menjawab pertanyaan √
13. Keragaman pemberian contoh √
5 Penyajian Materi
14. Ketuntasan uraian materi yang guru sampaikan √
15. Urutan materi sesuai dengan SK dan KD √
7 Langkah kegiatan Pembelajaran
16. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok √
17. Guru menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan proses simulasi √
4

18. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya √


8 Performance
19. Kejelasan suara guru selama kegiatan pembelajaran √
20. Kekomukatifan guru dengan peserta didik √
21. Keluwesan sikap Guru terhadap peserta didik √
9 Kegiatan Penutup
22. Guru memberi Penguatan terhadap hasil peserta didik √
23. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran √
24. Guru melakukan evaluasi penilaian hasil belajar √
25. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan √
26. Guru berdoa bersama peserta didik untuk menutup pembelajaran √
27. Guru menutup pembelajaran dengan salam √
Jumlah Skor 8 42 36
Total Skor 86
Skor maksimal 108
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 79,62
Nilai Akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Dari tabel diatas dapat dijelaskan, penilaian terhadap


masing-masing aspek yang diamati pada pelaksanaan siklus I,
diantaranya sebagai berikut:
(1) Aspek pengamatan yang mendapat skor 4 karena dapat
dilakukan, sesuai perencanaan, efektif, dan tepat waktu,
meliputi guru melakukan evaluasi pembelajaran, guru dan
peserta didik membaca do’a sesudah belajar, dan guru
mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.
(2) Aspek pengamatan yang mendapat skor 3 karena dapat
dilakukan sesuai perencanaan, namun kurang efektif, dan
tidak tepat waktu, meliputi guru mengucapkan salam dan
menanyakan kabar peserta didik, guru dan peserta didik
berdoa sebelum belajar, guru mengecek kehadiran peserta
didik, guru melakukan apersepsi dan mengaitkan apersepsi
dengan materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan
4

tujuan pembelajaran, guru menjelaskan pengertian,


ketentuan, dan tata cara zakat fitrah, guru memimpin
diskusi, guru bersama peserta didik melakukan refleksi dan
membuat kesimpulan belajar, guru memberikan penguatan
materi.
(3) Aspek pengamatan yang mendapat skor 2 karena dapat
dilakukan namun tidak sesuai perencanaan, tidak efektif,
dan tidak tepat waktu, meliputi guru mengorganisasikan
peranan yang disimulasikan.
(4) Tidak terdapat aspek pengamatan yang mendapat skor 1.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui
bahwa dengan menerapkan metode simulasi dalam pada
materi zakat fitrah pada siklus I diperoleh skor 79,62. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa aktivitas guru pada saat
proses belajar mengajar masih dalam kategori cukup.

Dari perolehan nilai yang telah dijelaskan di atas,


disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini perlu adanya
perbaikan pada siklus II. Hal tersebut karena indikator
keberhasilan data penelitian ini yaitu skor aktivitas guru
sekurang-kurangnya berkategori baik.

(b) Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik


Observasi juga dilakukan pada aktivitas peserta didik selama
pembelajaran. Adapun hasil observasi terhadap peserta didik
selama pembelajaran berlangsung pada siklus I dapat dilihat
pada tabel berikut :
5

Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik

Skor
NO Hal Yang diamati 1 2 3 4
1 Persiapan Kelas
1. Suasana kelas tenang dan tidak ramai √
2. Tatanan ruang kelas rapi dan nyaman untuk pembelajaran √
2 Pendahuluan
3. Peserta didik menjawab salam dari guru √
4. Peserta didik menjawab sapaan guru √
5. Peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
6. Peserta didik menjawab ketika presensi √
7. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran √
8. Peserta didik menjawab appersepsi guru √
3 Kegiatan Inti
9. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi dari guru √
10. Peserta didik memperhatikan penjelasan langkah-langkah √
pelaksanaan simulasi dari guru
11. Peserta didik mengikuti arahan dari guru ketika proses √
simulasi
12. Peserta didik berdikusi bersama teman satu kelompok √
13. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru √
4 Kegiatan Penutup
14. Peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran √
15. Peserta didik mengerjakan evaluasi penilaian hasil belajar √
16. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran √
17. Peserta didik berdoa bersama untuk menutup pembelajaran √
18. Peserta didik menjawab salam penutup dari guru √
Jumlah Skor 6 33 16
Total Skor 55
Skor maksimal 72
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 76,38
Nilai Akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
5

Dari hasil observasi aktivitas peserta didik dapat dijelaskan


tentang penilaian terhadap masing-masing aspek yang diamati
pada pelaksanaan siklus I, diantaranya sebagai berikut:
(1) Aspek pengamatan yang mendapat skor 4 karena dapat
dilakukan sesuai perencanaan, efektif, dan tepat waktu
meliputi peserta didik bersemangat saat guru memberikan
ice breaking, peserta didik mengerjakan soal sebagai
evaluasi pembelajaran, peserta didik membaca do’a sesudah
belajar, dan peserta didik menjawab salam dari guru.
(2) Aspek pengamatan yang mendapat skor 3 karena dapat
dilakukan sesuai perencanaan, namun kurang efektif dan
tidak tepat waktu, meliputi berdo’a sebelum belajar, dan
merespon ketika diabsen guru, peserta didik menjawab
pertanyaan yang diajukan guru, peserta didik
mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian,
ketentuan, dan tata cara zakat fitrah, peserta didik
memperhatikan saat guru mendemonstrasikan kegiatan
simulasi zakat fitrah yang akan dilakukan peserta didik,
peserta didik mengikuti arahan guru terkait peranan yang
disimulasikan, peserta didik bersama guru melakukan
refleksi dan membuat kesimpulan belajar sehari, peserta
didik menerima umpan balik, dan peserta didik
memperhatikan saat guru memberikan penguatan materi.
(3) Aspek pengamatan yang mendapat skor 2 karena dapat
dilakukan, namun tidak sesuai perencanaan, tidak efektif,
dan tidak tepat waktu, meliputi peserta didik mendengarkan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan peserta didik
berdiskusi bersama kelompoknya, peserta didik menjawab
pertanyaan dari guru.
(4) Tidak terdapat aspek pengamatan yang mendapat skor 1.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas peserta didik dapat
5

diketahui bahwa dengan menerapkan metode simulasi


dalam pelajaran fiqih materi zakat fitrah pada siklus I
diperoleh skor 76,38. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
aktivitas peserta didik pada saat pembelajaran masih dalam
kategori cukup.

Dari perolehan nilai yang telah dijelaskan di atas,


disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini perlu adanya
perbaikan pada siklus II. Hal tersebut karena indikator
keberhasilan data penelitian ini yaitu skor aktivitas guru
sekurang-kurangnya berkategori baik.

(c) Data Hasil Belajar Siklus I


Tabel 4.5
Hasil belajar siklus I
No Nama Nilai Siklus I Ket
1 Aisyah Putri Ramadani 87 T
2 Akhiru Khallam Yakha Wabuhu 53 BT
3 Anindita Ramadanti 80 T
4 Azhela Lanandita Rhasyafa 67 BT
5 Aziz Dwi Nurrahman 87 T
6 Dinda Ayu Wulandari 87 T
7 Dyaz Pramana Nugroho 80 T
8 Exsan Wahyu Purnomo 60 BT
9 Faadhilah Putra Sudana 60 BT
10 Fitri Nur Jannah 60 BT
11 Fitria Rahmadhani 87 T
12 Hisyam Aziz Fakhrudiin 87 T
13 Muhammad Dava Refai 60 BT
14 Muhammad Yusuf Saputra 53 BT
5

15 Naila Dwi Septiana 87 T


16 Praditia Duta Pratama 73 BT
17 Rafassya Fathian Natara 87 T
18 Rani Kisya Astuti Ramadhani 80 T
19 Renjana Naafi Sinarya Lathiif 80 T
20 Ridho Setiawan 60 BT
21 Satria Fanendra Mahardika 67 BT
22 Syahril Duwi Saputro 80 T
Jumlah 1622
Rata-rata 73,72
Nilai Terendah 33
Nilai Tertinggi 80
Nilai > 75 12 54,54%
Nilai < 75 10 45,46%

Tabel 4.6
Persentase Ketuntasan Peserta didik Siklus I
Kategori Nilai Jumlah Persentase Keterangan
Peserta didik
75 – 100 12 54,54% Tuntas
0 – 74 10 45,46% Belum Tuntas
Jumlah 22 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat disajikan diagram batang


ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus I dalam
pembelajaran mata pelajaran PAI materi zakat fitrah kelas VI SD
Negeri 01 Dayu sebagai berikut:
5

Diagram Ketuntasan Belajar


56 54,54
54
52
50
48
46 45,46
44
42
40
Tuntas
Tidak Tuntas

Ketuntasan belajar

Gambar 4.2
Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus I

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa


ketuntasan hasil belajar siklus I ada kenaikan dari hasil belajar pra
tindakan yaitu ada 12 peserta didik atau 54,54 % peserta didik
mendapatkan nilai > 75, sehingga dapat diketahui bahwa hasil
belajar peserta didik siklus I ada 12 peserta didik atau 54,54 %
peserta didik sudah tuntas atau memenuhi KKM. Meskipun pada
siklus I hasil belajar peserta didik telah meningkat, namun masih
belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni 90%
peserta didik tuntas atau memenuhi KKM. Maka penelitian akan
dilanjutkan dan diperbaiki pada siklus II

d. Analisis Data Hasil Belajar


Pemberian tindakan pada siklus pertama berupa penerapan metode
simulasi pada materi zakat fitrah, hasil belajar menunjukkan bahwa
pada siklus I mengalami peningkatan rata-rata klasikal menjadi
73,72 dan
5

peserta didik persentase peserta didik yang tuntas dalam pembelajaran


menjadi 12 peserta didik atau sebesar 54,54% peserta didik tuntas
belajar. Adapun data hasil belajar pada siklus pertama jika
dibandingkan dengan hasil belajar pra siklus dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 4.7
Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus 1

Nilai Nilai
No Nama Pra Ket Siklus Ket
Siklus I
1 Aisyah Putri Ramadani 80 T 87 T

2 Akhiru Khallam Yakha Wabuhu 33 BT 53 BT

3 Anindita Ramadanti 67 BT 80 T

4 Azhela Lanandita Rhasyafa 47 BT 67 BT

5 Aziz Dwi Nurrahman 87 T 87 T

6 Dinda Ayu Wulandari 80 T 87 T

7 Dyaz Pramana Nugroho 80 T 80 T

8 Exsan Wahyu Purnomo 40 BT 60 BT

9 Faadhilah Putra Sudana 33 BT 60 BT

10 Fitri Nur Jannah 40 BT 60 BT

11 Fitria Rahmadhani 80 T 87 T

12 Hisyam Aziz Fakhrudiin 87 T 87 T

13 Muhammad Dava Refai 47 BT 60 BT

14 Muhammad Yusuf Saputra 47 BT 53 BT


5

15 Naila Dwi Septiana 87 T 87 T

16 Praditia Duta Pratama 53 BT 73 BT

17 Rafassya Fathian Natara 80 T 87 T

18 Rani Kisya Astuti Ramadhani 73 BT 80 T

19 Renjana Naafi Sinarya Lathiif 80 T 80 T

20 Ridho Setiawan 40 BT 60 BT

21 Satria Fanendra Mahardika 47 BT 67 BT

22 Syahril Duwi Saputro 80 T 80 T

Jumlah 1388 1622

Rata-rata 63,09 73,72

Nilai Terendah 33 33

Nilai Tertinggi 80 80

Nilai > 75 10 45,46% 12 54,54%

Nilai < 75 12 54,54% 10 45,46%

Tabel 4.8
Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik

Kategori Pra Siklus Siklus I Keterangan


Nilai Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Peserta Peserta
didik didik
75 – 100 10 45,46% 12 54,54% Tuntas
00 – 74 12 54,54% 10 45,46% Belum
Tuntas
Jumlah 22 100% 22 100%
5

Berdasarkan tabel diatas dapat disajikan diagram batang perbandingan


antara hasil belajar peserta didik pra siklus dengan hasil belajar peserta
didik siklus I pada mata pelajaran PAI materi zakat fitrah sebagai
berikut:

Ketuntasan Belajar

56

54

52

50

48

46

44

42

40
Tuntas Belum Tuntas

Pra SiklusSiklus 1

Gambar 4.3
Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan
siklus 1

e. Refleksi
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh observer dan
hasil diskusi antara peneliti dengan observer menunjukkan bahwa guru
telah melakukan semua aspek yang sudah dirancang pada RPP. Peserta
didik juga cukup baik dalam merespon kegiatan dan dapat mengikuti
arahan guru. Peserta didik antusias dan senang dalam kegiatan belajar
mengajar pada siklus I.
5

Berdasarkan data hasil belajar peserta didik, menunjukkan adanya


peningkatan, meski belum sesuai dengan persentase capaian target
yang ditentukan. Berdasarkan data hasil observasi, peneliti dan
Observer mencatat terdapat kekurangan pada siklus I yaitu :
1) Penggunaan waktu kurang sesuai dengan alokasi waktu yang telah
direncanakan pada RPP. Hal ini disebabkan karena ada beberapa
kegiatan pembelajaran yang tidak dibatasi waktunya oleh guru
sehingga penggunaan waktu pembelajaran lebih lama dari waktu
yang telah ditentukan sebelumnya.
2) Peserta didik yang tidak berperan dalam simulasi zakat fitrah
banyak yang tidak duduk pada tempatnya masing-masing sehingga
pelaksanaan simulasi sebagai kegiatan inti dalam pembelajaran ini
kurang kondusif. Hal ini disebabkan guru tidak
mengkomunikasikan pada peserta didik yang tidak berperan dalam
simulasi zakat fitrah agar tetap duduk ditempatnya dan mengamati
simulasi dengan tertib. Dan guru lebih banyak terfokus hanya pada
peserta didik yang berperan dalam simulasi.
3) Guru dalam memberikan contoh kasus perhitungan zakat kurang
variatif dan menarik, sehingga peserta didik masih kurang
memahami dalam menyelesaikan penghitungan zakat fitrah dan
kesulitan menyimpulkan dan merefleksikan hasil kegiatan belajar
mengajar.
4) Peserta didik kurang dalam merespon pertanyaan dari guru. Hal ini
disebabkan Guru kurang memberikan kesempatan bertanya kepada
peserta didik karena guru lebih terfokus pada penjelasan proses
pelaksanaan simulasi yang cukup menyita waktu.

Berdasarkan faktor-faktor penyebab adanya kendala dan


kekurangan pada siklus I, peneliti mengupayakan perbaikan pada
pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan harapan dapat
5

meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah. Upaya perbaikan yang


dilakukan diantaranya sebagai berikut :
1) Guru lebih memperhatikan ketepatan waktu dalam kegiatan
pembelajaran, baik ketepatan memulai pembelajaran, pelaksanaan
kegiatan-kegiatan pembelajaran, dan ketepatan mengakhiri
pembelajaran dengan membatasi waktu setiap kegiatan
pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung
efektif sesuai dengan RPP yang telah dirancang. Guru juga
mengkomunikasikan waktu kepada peserta didik ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung seperti ketika peserta didik berdiskusi
dan pelaksanaan evaluasi.
2) Guru harus mengkomunikasikan pada peserta didik yang tidak
bertugas memainkan peran dalam simulasi zakat fitrah agar tetap
duduk di tempatnya masing-masing dan memperhatikan simulasi
zakat fitrah dengan tenang dan tertib.
3) Guru harus lebih variatif dalam memberikan contoh perhitungan
zakat fitrah, agar peserta didik tidak kesulitan ketika harus
menyelesaikan penghitungan zakat.

2. Siklus II
Siklus II terdiri dari empat tahapan yang sama dengan siklus I, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada siklus II peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus I. Kegiatan
perencanaan yang dilakukan peneliti pada siklus II adalah sebagai
berikut :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah
diberikan tindakan perbaikan dari siklus I yang kemudian
dipergunakan sebagai perangkat pembelajaran dari tindakan yang
akan dilakukan.
2) Menyusun media pembelajaran yang telah direncanakan pada RPP.
6

3) Menyusun dan mempersiapkan instrumen lembar observasi.


Observasi dilakukan terhadap guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang disiapkan
meliputi observasi aktifitas guru dan peserta didik
4) Menyusun intrumen lembar evaluasi.
b. Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Hari Selasa, 9
November 2021 pukul 09.00-10.10 WIB. Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan pada jam pelajaran kedua. Kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Pada kegiatan awal ini diawali dengan guru mengucapkan
salam dan menanyakan kabar peserta didik. Kemudian peserta didik
dan guru berdo’a sebelum belajar. Guru juga mengecek kehadiran
peserta didik. Guru memberikan ice breaking dengan menyanyikan
lagu yang berjudul “Zakat Itu Apa”. Lalu, peserta didik menjawab
pertanyaan yang diajukan guru sebagai apersepsi, seperti: Masih
ingatkah anak- anak bagaimana cara kita menyucikan jiwa kita?.
Setelah itu, guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan
dipelajari yaitu zakat fitrah. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini. Pada kegiatan inti, peserta didik mengamati
video zakat fitrah. Kemudian, peserta didik menyebutkan apa yang
diketahuinya dari video tersebut. Selanjutnya, guru menjelaskan
pengertian zakat, ketentuan zakat fitrah, dan tata cara berzakat fitrah
dengan media slide. Pada pelaksanaan siklus II guru memberikan
contoh-contoh kasus pada pelaksanaan zakat fitrah seperti pelaksanaan
zakat fitrah yang diwujudkan dengan uang dengan nominal yang
ditentukan oleh instansi resmi terkait. Guru juga memberikan contoh
terkait dengan orang-orang yang harus dikeluarkan zakatnya seperti
kematian dan kelahiran yang terjadi selama bulan ramadhan yang
berkaitan erat dengan perhitungan zakat yang wajib dikeluarkan.
Selanjutnya, guru membentuk peserta didik menjadi 2 kelompok.
Guru juga mendemonstrasikan kegiatan
6

yang akan dilakukan peserta didik yaitu simulasi zakat fitrah. Guru
juga menkomunikasikan agar peserta didik yang tidak berperan dalam
simulasi zakat fitrah diminta untuk tetap duduk di temaptnya masing-
masing dan memperhatikan jalannya simulasi zakat fitrah dengan
tertib. Kemudian, guru membagi peran masing-masing yang bertugas
memperagakan simulasi zakat fitrah, meliputi peran sebagai muzakki,
amil, fakir, miskin, ibnu sabil, fisabilillah, mualaf, gharim, dan budak.
Peserta didik yang ditunjuk sebagai pemain memperkenalkan dirinya
dengan menyebutkan tokoh yang diperankannya beserta tugasnya.
Setelah memperkenalkan diri dan perannya, para pemain
memperagakan simulasi zakat fitrah dengan menggunakan alat peraga
yang disediakan dengan bimbingan guru. Peserta didik lainnya
mengamati simulasi zakat fitrah yang diperagakan. Setelah selesai
simulasi, pemain kembali berdiskusi dan menyimpulkan materi zakat
fitrah bersama-sama dengan kelompoknya masing-masing dengan
mengisi lembar kerja (LK) yang disediakan guru. Beberapa kelompok
mengkomunikasikan hasil dikusinya. Guru mengapresiasi keaktifan
peserta didik. Guru juga bertanya pada peserta didik jika ada yang
ingin ditanyakan atau ada yang masih belum jelas. Pada kegiatan akhir,
peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan membuat
kesimpulan belajar sehari dengan tanya jawab. Lalu, guru memberikan
umpan balik dan penguatan materi. Selanjutnya, guru melakukan
evaluasi pembelajaran. Setelah selesai evaluasi, peserta didik berdo’a
sesudah belajar. Kemudian guru mengucapkan salam untuk
mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan
1) Pengumpulan Data
Kegiatan pengamatan pada siklus II ini meliputi
pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator tentang kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi oleh guru
6

melalui lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.


Pengamatan pada siklus II ini, dilakukan peneliti setiap kegiatan
pembelajaran berlangsung.
(a) Hasil Observasi aktivitas guru
Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran
berlangsung pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Skor
NO Hal Yang diamati 1 2 3 4
1 Persiapan Guru
1. Guru mempersiapkan perlengkapan untuk mengajar √
2. Guru mempersiapkan materi ajar √
2 Persiapan Kelas
3. Guru mengondisikan peserta didik agar tidak ramai √
4. Guru mengatur tatanan ruang kelas √
3 Pendahuluan
5. Guru membuka pelajaran dengan salam √
6. Guru menanyakan kabar peserta didik √
7. Guru mengajak peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
8. Guru melakukan presensi √
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
10. Guru menyampaikan appersepsi dengan mengaitkan materi √
zakat fitrah dengan kehidupan sehari-hari
4 Kegiatan Inti
11. Kelancaran guru dalam menjelaskan materi √
12. Kemampuan guru menjawab pertanyaan √
13. Keragaman pemberian contoh √
5 Penyajian Materi
14. Ketuntasan uraian materi yang guru sampaikan √
15. Urutan materi sesuai dengan SK dan KD √
7 Langkah kegiatan Pembelajaran
16. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok √
6

17. Guru menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan proses √


simulasi
18. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk √
bertanya
8 Performance
19. Kejelasan suara guru selama kegiatan pembelajaran √
20. Kekomukatifan guru dengan peserta didik √
21. Keluwesan sikap Guru terhadap peserta didik √
9 Kegiatan Penutup
22. Guru memberi Penguatan terhadap hasil peserta didik √
23. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan √
pembelajaran
24. Guru melakukan evaluasi penilaian hasil belajar √
25. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan √
26. Guru berdoa bersama peserta didik untuk menutup √
pembelajaran
27. Guru menutup pembelajaran dengan salam √
Jumlah Skor 48 44
Total Skor 93
Skor maksimal 108
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 85,18
Nilai Akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Dari tabel diatas dapat dijelaskan, penilaian terhadap


masing-masing aspek yang diamati pada pelaksanaan siklus II,
diantaranya sebagai berikut:
(1) Aspek pengamatan yang mendapat skor 4 karena dapat
dilakukan, sesuai perencanaan, efektif, dan tepat waktu,
meliputi guru melakukan guru mengondisikan peserta didik
agar tidak ramai, guru mengatur tatanan ruang kelas, guru
membuka pelajaran dengan salam, guru menyapa dan
menanyakan kabar peserta didik, guru menyampaikan
appersepsi, guru mengucapkan salam, pelaksanaan evaluasi
penilaian, berdoa bersama.
6

(2) Aspek pengamatan yang mendapat skor 3 karena dapat


dilakukan sesuai perencanaan, namun kurang efektif, dan
tidak tepat waktu, Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, meliputi guru melakukan apersepsi dan
mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari,
guru menjelaskan pengertian, ketentuan, dan tata cara zakat
fitrah, guru memimpin diskusi, guru bersama peserta didik
melakukan refleksi dan membuat kesimpulan belajar, guru
memberikan penguatan materi.
(3) Tidak terdapat aspek pengamatan yang mendapat skor 1.
(4) Tidak terdapat aspek pengamatan yang mendapat skor 1.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui
bahwa dengan menerapkan metode simulasi dalam pada
materi zakat fitrah pada siklus II diperoleh skor 85,18. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa aktivitas guru pada saat
proses belajar mengajar berada dalam kategori baik.

Dari perolehan nilai observasi aktivitas yang telah


dijelaskan di atas, disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini sudah dalam ketagori baik dan
sudah mencapai indikator keberhasilan.

(b) Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik


Observasi juga dilakukan pada aktivitas peserta didik selama
pembelajaran. Adapun hasil observasi terhadap peserta didik
selama pembelajaran berlangsung pada siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut :
6

Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II

Skor
NO Hal Yang diamati
1 2 3 4
1 Persiapan Kelas
1. Suasana kelas tenang dan tidak ramai √
2. Tatanan ruang kelas rapi dan nyaman untuk pembelajaran √
2 Pendahuluan
3. Peserta didik menjawab salam dari guru √
4. Peserta didik menjawab sapaan guru √
5. Peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
6. Peserta didik menjawab ketika presensi √
7. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran √
8. Peserta didik menjawab appersepsi guru √
3 Kegiatan Inti
9. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi dari guru √

10. Peserta didik memperhatikan penjelasan langkah-langkah √


pelaksanaan simulasi dari guru
11. Peserta didik mengikuti arahan dari guru ketika proses simulasi √
12. Peserta didik berdikusi bersama teman satu kelompok √
13. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru √
4 Kegiatan Penutup
14. Peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran √
15. Peserta didik mengerjakan evaluasi penilaian hasil belajar √
16. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran √
17. Peserta didik berdoa bersama untuk menutup pembelajaran √
18. Peserta didik menjawab salam penutup dari guru √
Jumlah Skor 2 24 36
Total Skor 62
Skor maksimal 72
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 86,11
Nilai Akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
6

Dari hasil observasi aktivitas peserta didik dapat dijelaskan


tentang penilaian terhadap masing-masing aspek yang diamati
pada pelaksanaan siklus I, diantaranya sebagai berikut:
(1) Aspek pengamatan yang mendapat skor 4 karena dapat
dilakukan sesuai perencanaan, efektif, dan tepat waktu
meliputi suasana kelas tenang dan tidak ramai, tatanan
ruang kelas rapid dan nyaman, peserta didik bersemangat
saat guru memberikan ice breaking, peserta didik
mengerjakan soal sebagai evaluasi pembelajaran, peserta
didik membaca do’a sebelum dan sesudah belajar, peserta
didik menjawab salam dari guru, dan peserta didik
menjawab ketika presensi.
(2) Aspek pengamatan yang mendapat skor 3 karena dapat
dilakukan sesuai perencanaan, namun kurang efektif dan
tidak tepat waktu, peserta didik memperhatikan tujuan
pembelajaran, peserta didik menjawab pertanyaan yang
diajukan guru, peserta didik mendengarkan penjelasan guru
tentang pengertian, ketentuan, dan tata cara zakat fitrah,
peserta didik memperhatikan saat guru mendemonstrasikan
kegiatan simulasi zakat fitrah yang akan dilakukan peserta
didik, peserta didik mengikuti arahan guru terkait peranan
yang disimulasikan, peserta didik bersama guru melakukan
refleksi dan membuat kesimpulan belajar sehari, peserta
didik menerima umpan balik, dan peserta didik
memperhatikan saat guru memberikan penguatan materi.
(3) Aspek pengamatan yang mendapat skor 2 karena dapat
dilakukan, namun tidak sesuai perencanaan, tidak efektif,
dan tidak tepat waktu, meliputi peserta didik berdiskusi
bersama kelompoknya.
(4) Tidak terdapat aspek pengamatan yang mendapat skor 1.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas peserta didik dapat
diketahui bahwa dengan menerapkan metode simulasi
dalam
6

pelajaran fiqih materi zakat fitrah pada siklus I diperoleh


skor 86,11. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas
peserta didik pada saat pembelajaran berada dalam kategori
baik.

Dari perolehan nilai yang telah dijelaskan di atas,


disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik dalam Penelitian
Tindakan Kelas pada siklus II berada dalam kategori baik dan
sudah mencapai indikator keberhasilan. Namun hasil observasi
peserta didik masih terdapat skor 2 yang menandakan tidak
efektifnya kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan,
maka akan dilakukan perbaikan pada siklus III.

(c) Data Hasil Belajar Siklus II

Tabel 4.11
Hasil Belajar Siklus II

No Nama Nilai Ket


Siklus II
1 Aisyah Putri Ramadani 88 T
2 Akhiru Khallam Yakha Wabuhu 64 BT
3 Anindita Ramadanti 80 T
4 Azhela Lanandita Rhasyafa 76 T
5 Aziz Dwi Nurrahman 92 T
6 Dinda Ayu Wulandari 88 T
7 Dyaz Pramana Nugroho 80 T
8 Exsan Wahyu Purnomo 72 BT
9 Faadhilah Putra Sudana 72 BT
10 Fitri Nur Jannah 76 T
11 Fitria Rahmadhani 88 T
6

12 Hisyam Aziz Fakhrudiin 92 T


13 Muhammad Dava Refai 72 BT
14 Muhammad Yusuf Saputra 72 BT
15 Naila Dwi Septiana 88 T
16 Praditia Duta Pratama 76 T
17 Rafassya Fathian Natara 88 T
18 Rani Kisya Astuti Ramadhani 84 T
19 Renjana Naafi Sinarya Lathiif 88 T
20 Ridho Setiawan 72 BT
21 Satria Fanendra Mahardika 76 T
22 Syahril Duwi Saputro 88 T
Jumlah 1772
Rata-rata 80,54545
Nilai Terendah 64
Nilai Tertinggi 92
Nilai > 75 16 72,72%
Nilai < 75 6 27,28%

Tabel 4.12
Persentase Ketuntasan Peserta didik Siklus II
Kategori Nilai Jumlah Persentase Keterangan
Peserta didik
75 – 100 16 72,72% Tuntas
0 – 74 6 27,28% Belum Tuntas
Jumlah 22 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat disajikan diagram batang


ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus II dalam
pembelajaran mata pelajaran PAI materi zakat fitrah kelas VI SD
Negeri 01 Dayu sebagai berikut:
6

Diagram Ketuntasan Belajar


80 72,72
70

60

50
40
30 27,28
20
10
0
Tuntas
Tidak Tuntas

Ketuntasan belajar

Gambar 4.4
Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus II

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa


ketuntasan hasil belajar siklus II ada kenaikan dari hasil belajar
siklus I yaitu ada 16 peserta didik atau 72,72 % peserta didik
mendapatkan nilai > 75, sehingga dapat diketahui bahwa hasil
belajar peserta didik siklus II ada 16 peserta didik atau 72,72 %
peserta didik sudah tuntas atau memenuhi KKM. Meskipun sudah
mengalami peningkatan namun kenaikan hasil belajar peserta didik
pada siklus II belum mencapai target indikator kinerja yang
ditetapkan yakni 90% peserta didik tuntas atau memenuhi KKM.
Maka pemberian tindakan akan dilanjutkan dan diperbaiki pada
siklus III.
7

f. Analisis Data Hasil Belajar


Pemberian tindakan pada siklus kedua berupa penerapan metode
simulasi pada materi zakat fitrah, hasil belajar menunjukkan bahwa
pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata klasikal menjadi 80,54
dan persentase peserta didik yang tuntas dalam pembelajaran menjadi
16 peserta didik atau sebesar 72,72% peserta didik tuntas belajar.
Adapun data hasil belajar pada siklus pertama jika dibandingkan
dengan hasil belajar pra siklus dengan siklus I dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 4.13
Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus I dan
Siklus II

Nilai Nilai Nilai


No Nama Pra Ket Siklus Ket Siklus Ket
Siklus I II
Aisyah Putri
1 80 T 87 T 88 T
Ramadani
Akhiru Khallam
2 33 BT 53 BT 64 BT
Yakha Wabuhu
3 Anindita Ramadanti 67 BT 80 T 80 T
Azhela Lanandita
4 47 BT 67 BT 76 T
Rhasyafa
5 Aziz Dwi Nurrahman 87 T 87 T 92 T
Dinda Ayu
6 80 T 87 T 88 T
Wulandari
Dyaz Pramana
7 80 T 80 T 80 T
Nugroho
Exsan Wahyu
8 40 BT 60 BT 72 BT
Purnomo
Faadhilah Putra
9 33 BT 60 BT 72 BT
Sudana
10 Fitri Nur Jannah 40 BT 60 BT 76 T
11 Fitria Rahmadhani 80 T 87 T 88 T
Hisyam Aziz
12 87 T 87 T 92 T
Fakhrudiin
7

Muhammad Dava
13 47 BT 60 BT 72 BT
Refai
Muhammad Yusuf
14 47 BT 53 BT 72 BT
Saputra
15 Naila Dwi Septiana 87 T 87 T 88 T
Praditia Duta
16 53 BT 73 BT 76 T
Pratama
Rafassya Fathian
17 80 T 87 T 88 T
Natara
Rani Kisya Astuti
18 73 BT 80 T 84 T
Ramadhani
Renjana Naafi
19 80 T 80 T 88 T
Sinarya Lathiif
20 Ridho Setiawan 40 BT 60 BT 72 BT
Satria Fanendra
21 47 BT 67 BT 76 T
Mahardika
Syahril Duwi
22 80 T 80 T 88 T
Saputro
Jumlah 1388 1622 1772
80,54
Rata-rata 63,09 73,72
545
Nilai Terendah 33 33 64
Nilai Tertinggi 80 80 92
Nilai > 75 10 45,46% 12 54,54% 16 72,72%
Nilai < 75 12 54,54% 10 45,46% 6 27,28%

Tabel 4.14
Perbandingan Persentase ketuntasan belajar peserta didik antara
Pra Siklus dengan Siklus I dan II

Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II Ket


Nilai Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Peserta Peserta Peserta
didik didik Didik
75 – 100 10 45,46% 12 54,54% 16 72,72% Tuntas
00 – 74 12 54,54% 10 45,46% 6 27,28% Belum
Tuntas
Jumlah 22 100% 22 100% 22 100%
7

Berdasarkan tabel diatas dapat disajikan diagram batang perbandingan


antara hasil belajar peserta didik pra siklus dengan hasil belajar peserta
didik siklus II pada mata pelajaran PAI materi zakat fitrah sebagai
berikut :

Ketuntasan Belajar

80

70

60

50

40

30

20

10
Tuntas Belum Tuntas
0
Pra SiklusSiklus 1Siklus 2

Gambar 4.5
Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan
siklus I dan II

g. Refleksi
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh observer dan
hasil diskusi antara peneliti dengan observer menunjukkan bahwa guru
telah melakukan semua aspek yang sudah dirancang pada RPP yang
telah diperbaiki berdasarkan kekurangan pada siklus I. Peserta didik
baik dalam merespon kegiatan dan dapat mengikuti arahan guru.
Peserta didik antusias dan senang dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus II.
Berdasarkan data hasil belajar peserta didik, menunjukkan adanya
peningkatan, meski belum sesuai dengan persentase capaian target
yang
7

ditentukan. Berdasarkan data hasil observasi, peneliti dan Observer


mencatat terdapat kekurangan pada siklus II yaitu :
1) Peserta didik yang berperan dalam simulasi zakat fitrah masing-
masing hanya fokus pada bagian peran yang didapatnya dan kurang
memperhatikan bagian peran lain dalam simulasi, sehingga peserta
didik hanya menguasai materi yang menjadi bagian perannya saja.
Hal ini disebabkan peserta didik yang memerankan simulasi adalah
peserta didik yang sama pada siklus I.
2) Peserta didik yang tidak berperan lupa dalam mengenali peran
temannya, hal ini disebabkan dalam simulasi peserta didik yang
berperan menyebutkan perannya hanya sekali ketika akan
dimulainya proses simulasi dan tidak menggunakan atribut (label
dada peran).

Berdasarkan faktor-faktor penyebab adanya kendala dan


kekurangan pada siklus II, peneliti mengupayakan perbaikan pada
pelaksanaan tindakan pada siklus III dengan harapan dapat
meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah. Upaya perbaikan yang
dilakukan diantaranya sebagai berikut :
1) Peran peserta didik pada proses simulasi dirolling, sehingga semua
peserta didik pernah merasakan semua peran seperti yang awalnya
menjadi muzakki berganti peran menjadi amil, yang menjadi amil
berganti peran menjadi mustahik.
2) Pada proses simulasi peserta didik yang berperan menggunakan
atribut berupa label dada yang bertuliskan muzakki, amil dan
mustahik (fakir, miskin, hamba sahaya, amil, gharim, fisabilillah,
ibnu sabil).
7

3. Siklus III
Siklus III terdiri dari empat tahapan yang sama dengan siklus I dan II,
yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada siklus III peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus II.
Kegiatan perencanaan yang dilakukan peneliti pada siklus III adalah
sebagai berikut :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah
diberikan tindakan perbaikan dari siklus III yang kemudian
dipergunakan sebagai perangkat pembelajaran dari tindakan yang
akan dilakukan.
2) Menyusun media pembelajaran yang telah direncanakan pada RPP.
3) Menyusun dan mempersiapkan instrumen lembar observasi.
Observasi dilakukan terhadap guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang disiapkan
meliputi observasi aktifitas guru dan peserta didik
4) Menyusun intrumen lembar evaluasi.

b. Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Hari Kamis,
18 November 2021 pukul 09.00-10.10 WIB. Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan pada jam pelajaran kedua. Kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Pada kegiatan awal ini diawali dengan guru mengucapkan
salam dan menanyakan kabar peserta didik. Kemudian peserta didik
dan guru berdo’a sebelum belajar. Guru juga mengecek kehadiran
peserta didik. Guru mengajak peserta didik melakukan “tepuk zakat”
dan “tepuk penerima zakat”. Lalu, peserta didik diberi pertanyaan yang
terkait zakat sebagai apersepsi, seperti: Masih ingatkan siapakah
orang-orang yang termasuk golongan mustahik zakat?. Setelah itu,
guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari yaitu
zakat fitrah.
7

Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Pada


kegiatan inti, peserta didik mengamati video pelaksanaan zakat fitrah.
Kemudian, peserta didik menjelaskan kembali apa yang dipahami dari
video tersebut. Selanjutnya, guru menjelaskan pengertian zakat fitrah,
ketentuan zakat fitrah, dan tata cara berzakat fitrah dengan media slide.
Pada pelaksanaan siklus III guru memberikan contoh-contoh cara
menghitung zakat fitrah yang harus dikeluarkan dalam satu keluarga
baik dalam bentuk bahan makanan pokok maupun zakat fitrah yang
diwujudkan dalam bentuk uang. Guru juga memberikan contoh yang
terkait dengan kematian dan kelahiran yang terjadi selama bulan
ramdhan yang menentukan jumlah muzakki yang wajib mengeluarkan
zakatnya dalam satu keluarga. Kemudian, guru membentuk peserta
didik menjadi 2 kelompok. Guru mendemonstrasikan kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik yaitu simulasi zakat fitrah. Kemudian
peserta didik berdiskusi dengan dibimbing Guru membagi peran
simulasi. Penentuan peran simulasi pada siklus III tidak boleh sama
dengan peran pada siklus II, peserta didik saling bertukar peran satu
sama lain. Peserta didik yang sebelumnya berperan sebagai muzakki
pada siklus II berganti peran menjadi amil (panitia zakat) pada siklus
III. Peserta didik yang berperan sebagai amil (panitia zakat) pada
siklus II berganti peran menjadi mustahik zakat pada siklus III.
Sebelum kegiatan simulasi dimulai guru mengkomunikasikan agar
peserta didik yang tidak berperan dalam simulasi zakat fitrah diminta
untuk tetap duduk di temaptnya masing-masing dan memperhatikan
jalannya simulasi zakat fitrah dengan tertib. Peserta didik yang
ditunjuk sebagai pemain mengenakan label dada dan memperkenalkan
dirinya dengan menyebutkan tokoh yang diperankannya beserta
tugasnya. Setelah memperkenalkan diri dan perannya, para pemain
memperagakan simulasi zakat fitrah dengan menggunakan alat peraga
yang disediakan dengan bimbingan guru. Peserta didik lainnya
mengamati simulasi zakat fitrah yang diperagakan. Setelah selesai
simulasi, pemain kembali
7

berdiskusi dan menyimpulkan materi zakat fitrah bersama-sama


dengan kelompoknya masing-masing dengan mengisi lembar kerja
(LK) yang disediakan guru. Beberapa kelompok mengkomunikasikan
hasil dikusinya. Guru mengapresiasi keaktifan peserta didik. Guru juga
bertanya pada peserta didik jika ada yang ingin ditanyakan atau ada
yang masih belum jelas. Pada kegiatan akhir, peserta didik bersama
guru melakukan refleksi dan membuat kesimpulan belajar sehari
dengan tanya jawab. Lalu, guru memberikan umpan balik dan
penguatan materi. Selanjutnya, guru melakukan evaluasi pembelajaran.
Setelah selesai evaluasi, peserta didik berdo’a sesudah belajar.
Kemudian guru mengucapkan salam untuk mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan
1) Pengumpulan Data
Kegiatan pengamatan pada siklus III meliputi
pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator tentang kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi oleh guru
melalui lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.
Pengamatan pada siklus III ini, dilakukan peneliti setiap kegiatan
pembelajaran berlangsung.
(a) Hasil Observasi aktivitas guru
Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran
berlangsung pada siklus III dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.15
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III

Skor
NO Hal Yang diamati 1 2 3 4
1 Persiapan Guru
1. Guru mempersiapkan perlengkapan untuk mengajar √
2. Guru mempersiapkan materi ajar √
2 Persiapan Kelas
3. Guru mengondisikan peserta didik agar tidak ramai √
7

4. Guru mengatur tatanan ruang kelas √


3 Pendahuluan
5. Guru membuka pelajaran dengan salam √
6. Guru menanyakan kabar peserta didik √
7. Guru mengajak peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
8. Guru melakukan presensi √
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
10. Guru menyampaikan appersepsi dengan mengaitkan materi √
zakat fitrah dengan kehidupan sehari-hari
4 Kegiatan Inti
11. Kelancaran guru dalam menjelaskan materi √
12. Kemampuan guru menjawab pertanyaan √
13. Keragaman pemberian contoh √
5 Penyajian Materi
14. Ketuntasan uraian materi yang guru sampaikan √
15. Urutan materi sesuai dengan SK dan KD √
7 Langkah kegiatan Pembelajaran
16. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok √
17. Guru menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan proses √
simulasi
18. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk √
bertanya
8 Performance
19. Kejelasan suara guru selama kegiatan pembelajaran √
20. Kekomukatifan guru dengan peserta didik √
21. Keluwesan sikap Guru terhadap peserta didik √
9 Kegiatan Penutup
22. Guru memberi Penguatan terhadap hasil peserta didik √
23. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan √
pembelajaran
24. Guru melakukan evaluasi penilaian hasil belajar √
25. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan √
26. Guru berdoa bersama peserta didik untuk menutup √
pembelajaran
7

27. Guru menutup pembelajaran dengan salam √


Jumlah Skor 30 68
Total Skor 98
Skor maksimal 108
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 90,74
Nilai Akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Dari tabel diatas dapat dijelaskan, penilaian terhadap


masing-masing aspek yang diamati pada pelaksanaan siklus III,
diantaranya sebagai berikut:
(1) Aspek pengamatan yang mendapat skor 4 karena dapat
dilakukan, sesuai perencanaan, efektif, dan tepat waktu,
meliputi guru melakukan guru mengondisikan peserta didik
agar tidak ramai, guru mengatur tatanan ruang kelas, guru
membuka pelajaran dengan salam, guru menyapa dan
menanyakan kabar peserta didik, guru menyampaikan
appersepsi, guru mengucapkan salam, guru membagi
peserta didik menjadi beberapa kelompok, guru
menjelaskan pelaksanaan proses simulasi, pelaksanaan
evaluasi penilaian, berdoa bersama.
(2) Aspek pengamatan yang mendapat skor 3 karena dapat
dilakukan sesuai perencanaan, namun kurang efektif, dan
tidak tepat waktu, Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, meliputi guru melakukan apersepsi dan
mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari,
guru menjelaskan pengertian, ketentuan, dan tata cara zakat
fitrah, guru bersama peserta didik melakukan refleksi dan
membuat kesimpulan belajar, guru memberikan penguatan
materi.
(3) Tidak terdapat aspek pengamatan yang mendapat skor 2.
(4) Tidak terdapat aspek pengamatan yang mendapat skor 1.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui
bahwa dengan menerapkan metode simulasi dalam pada
materi zakat fitrah pada siklus III diperoleh skor 89,81.
Hasil
7

tersebut menunjukkan bahwa aktivitas guru pada saat


proses belajar mengajar berada dalam kategori baik.

Dari perolehan nilai observasi aktivitas yang telah


dijelaskan di atas, disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini sudah dalam kategori baik dan
sudah mencapai indikator keberhasilan.

(b) Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik


Observasi juga dilakukan pada aktivitas peserta didik selama
pembelajaran. Adapun hasil observasi terhadap peserta didik
selama pembelajaran berlangsung pada siklus III dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.16
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus III

Skor
NO Hal Yang diamati
1 2 3 4
1 Persiapan Kelas
1. Suasana kelas tenang dan tidak ramai √
2. Tatanan ruang kelas rapi dan nyaman untuk pembelajaran √
2 Pendahuluan
3. Peserta didik menjawab salam dari guru √
4. Peserta didik menjawab sapaan guru √
5. Peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
6. Peserta didik menjawab ketika presensi √
7. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran √
8. Peserta didik menjawab appersepsi guru √
3 Kegiatan Inti
9. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi dari guru √

10. Peserta didik memperhatikan penjelasan langkah-langkah √


pelaksanaan simulasi dari guru
8

11. Peserta didik mengikuti arahan dari guru ketika proses √


simulasi
12. Peserta didik berdikusi bersama teman satu kelompok √
13. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru √
4 Kegiatan Penutup
14. Peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran √
15. Peserta didik mengerjakan evaluasi penilaian hasil belajar √
16. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran √
17. Peserta didik berdoa bersama untuk menutup pembelajaran √
18. Peserta didik menjawab salam penutup dari guru √
Jumlah Skor 15 52
Total Skor 67
Skor maksimal 72
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 93,05
Nilai Akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Dari hasil observasi aktivitas peserta didik dapat dijelaskan


tentang penilaian terhadap masing-masing aspek yang diamati
pada pelaksanaan siklus I, diantaranya sebagai berikut:
(1) Aspek pengamatan yang mendapat skor 4 karena dapat
dilakukan sesuai perencanaan, efektif, dan tepat waktu
meliputi suasana kelas tenang dan tidak ramai, tatanan
ruang kelas rapi dan nyaman, peserta didik memperhatikan
penjelasan guru, peserta didik mengikuti arahan guru ketika
proses simulasi, peserta didik menjawab pertanyaan guru
dengan benar, peserta didik peserta didik mengerjakan soal
sebagai evaluasi pembelajaran, peserta didik membaca do’a
sebelum dan sesudah belajar, peserta didik menjawab salam
dari guru, dan peserta didik menjawab ketika presensi.
(2) Aspek pengamatan yang mendapat skor 3 karena dapat
dilakukan sesuai perencanaan, namun kurang efektif dan
tidak tepat waktu, peserta didik memperhatikan tujuan
pembelajaran, peserta didik menjawab pertanyaan yang
8

diajukan guru, peserta didik bersama guru melakukan


refleksi dan membuat kesimpulan belajar sehari, peserta
didik menerima umpan balik, dan peserta didik
memperhatikan saat guru memberikan penguatan materi.
(3) Tidak terdapat aspek pengamatan yang mendapat skor 2.
(4) Tidak terdapat aspek pengamatan yang mendapat skor 1.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas peserta didik dapat
diketahui bahwa dengan menerapkan metode simulasi
dalam pelajaran fiqih materi zakat fitrah pada siklus I
diperoleh skor 93,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
aktivitas peserta didik pada saat pembelajaran berada dalam
kategori sangat baik.

Dari perolehan nilai yang telah dijelaskan di atas,


disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik dalam Penelitian
Tindakan Kelas pada siklus III berada dalam kategori sangat
baik dan sudah mencapai indikator keberhasilan.

(c) Data Hasil Belajar Siklus III


Tabel 4.17
Hasil Belajar Siklus III

Nilai
No Nama Ket
Siklus III
1 Aisyah Putri Ramadani 92 T
2 Akhiru Khallam Yakha Wabuhu 72 BT
3 Anindita Ramadanti 84 T
4 Azhela Lanandita Rhasyafa 80 T
5 Aziz Dwi Nurrahman 96 T
6 Dinda Ayu Wulandari 88 T
7 Dyaz Pramana Nugroho 84 T
8 Exsan Wahyu Purnomo 76 T
9 Faadhilah Putra Sudana 80 T
10 Fitri Nur Jannah 80 T
11 Fitria Rahmadhani 92 T
8

12 Hisyam Aziz Fakhrudiin 96 T


13 Muhammad Dava Refai 76 T
14 Muhammad Yusuf Saputra 76 T
15 Naila Dwi Septiana 96 T
16 Praditia Duta Pratama 84 T
17 Rafassya Fathian Natara 96 T
18 Rani Kisya Astuti Ramadhani 88 T
19 Renjana Naafi Sinarya Lathiif 92 T
20 Ridho Setiawan 76 T
21 Satria Fanendra Mahardika 84 T
22 Syahril Duwi Saputro 92 T
Jumlah 1880
Rata-rata 85,45455
Nilai Terendah 72
Nilai Tertinggi 96
Nilai > 75 21 95,45%
Nilai < 75 1 4,55%

Tabel 4.18
Persentase Ketuntasan Peserta didik Siklus III

Kategori Nilai Jumlah Persentase Keterangan


Peserta didik
75 – 100 21 95,45% Tuntas
0 – 74 1 4,55% Belum Tuntas
Jumlah 22 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat disajikan diagram batang


ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus II dalam
pembelajaran mata pelajaran PAI materi zakat fitrah kelas VI SD
Negeri 01 Dayu sebagai berikut:
8

Diagram Ketuntasan Belajar


95,45
100

80

60

40

20
4,55
0
Tuntas
Tidak Tuntas

Ketuntasan belajar

Gambar 4.6
Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus III

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa


ketuntasan hasil belajar siklus III ada kenaikan dari hasil belajar
siklus III yaitu ada 21 peserta didik atau 95,45 % peserta didik
mendapatkan nilai > 75, sehingga dapat diketahui bahwa hasil
belajar peserta didik siklus III ada 21 peserta didik atau 95,45 %
peserta didik sudah tuntas atau memenuhi KKM. Kenaikan hasil
belajar peserta didik pada siklus III telah mencapai Indikator
kinerja yang ditetapkan yakni 90% peserta didik tuntas atau
memenuhi KKM. Penelitian dman pemberian tindakan dihentikan
pada siklus III karena Indikator Kinerja yang ditetapkan telah
tercapai.

2) Analisis Data Hasil Belajar


Pemberian tindakan pada siklus ketiga berupa penerapan
metode simulasi pada materi zakat fitrah dengan mengganti peserta
didik saling bertukar peran ketika proses simulasi dan
menggunakan
8

label dada peran sehingga memudahkan peserta didik mengingat


peran dan tugas dalam simulasi, hasil belajar menunjukkan bahwa
pada siklus III mengalami peningkatan rata-rata klasikal menjadi
85,45 dan persentase peserta didik yang tuntas dalam pembelajaran
menjadi 21 peserta didik atau sebesar 95,45 % peserta didik tuntas
belajar. Adapun data hasil belajar pada siklus III jika dibandingkan
dengan hasil belajar pra siklus dengan siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.19
Perbandingan Hasil Belajar (Nilai) Pra Siklus Dengan Siklus I,
Siklus II dan Siklus III

Nilai Nilai Nilai Nilai Ket


No Nama Pra Ket Siklus Ket Siklus Ket Siklus
Siklus I II III
Aisyah Putri
1 80 T 87 T 88 T 92 T
Ramadani
Akhiru Khallam
2 33 BT 53 BT 64 BT 72 BT
Yakha Wabuhu
3 Anindita Ramadanti 67 BT 80 T 80 T 84 T
Azhela Lanandita
4 47 BT 67 BT 76 T 80 T
Rhasyafa
Aziz Dwi
5 87 T 87 T 92 T 96 T
Nurrahman
Dinda Ayu
6 80 T 87 T 88 T 88 T
Wulandari
Dyaz Pramana
7 80 T 80 T 80 T 84 T
Nugroho
Exsan Wahyu
8 40 BT 60 BT 72 BT 76 T
Purnomo
Faadhilah Putra
9 33 BT 60 BT 72 BT 80 T
Sudana
10 Fitri Nur Jannah 40 BT 60 BT 76 T 80 T
11 Fitria Rahmadhani 80 T 87 T 88 T 92 T
Hisyam Aziz
12 87 T 87 T 92 T 96 T
Fakhrudiin
8

Muhammad Dava
13 47 BT 60 BT 72 BT 76 T
Refai
Muhammad Yusuf
14 47 BT 53 BT 72 BT 76 T
Saputra
15 Naila Dwi Septiana 87 T 87 T 88 T 96 T
Praditia Duta
16 53 BT 73 BT 76 T 84 T
Pratama
Rafassya Fathian
17 80 T 87 T 88 T 96 T
Natara
Rani Kisya Astuti
18 73 BT 80 T 84 T 88 T
Ramadhani
Renjana Naafi
19 80 T 80 T 88 T 92 T
Sinarya Lathiif
20 Ridho Setiawan 40 BT 60 BT 72 BT 76 T
Satria Fanendra
21 47 BT 67 BT 76 T 84 T
Mahardika
Syahril Duwi
22 80 T 80 T 88 T 92 T
Saputro
Jumlah 1388 1622 1772 1880
Rata-rata 63,09 73,72 80,54 85,45
Nilai Terendah 33 33 64 72
Nilai Tertinggi 80 80 92 96
Nilai > 75 10 45,46% 12 54,54% 16 72,72% 21 95,45%
Nilai < 75 12 54,54% 10 45,46% 6 27,28% 1 4,55%

Tabel 4.20
Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pra
Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III

Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus II Ket


Nilai Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Peserta Peserta Peserta Peserta
didik didik Didik Didik
75 – 100 10 45,46% 12 54,54% 16 72,72% 21 95,45% Tuntas
Belum
00 – 74 12 54,54% 10 45,46% 6 27,28% 1 4,55% Tuntas
Jumlah 22 100% 22 100% 22 100% 22 100%
8

Berdasarkan tabel diatas dapat disajikan diagram batang


perbandingan antara hasil belajar peserta didik pra siklus dengan hasil
belajar peserta didik siklus I, siklus II dan siklus III pada mata
pelajaran PAI materi zakat fitrah sebagai berikut :

Ketuntasan Belajar

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Tuntas Belum Tuntas

Pra SiklusSiklus 1Siklus 2Siklus 3

Gambar 4.7
Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan
siklus 1, siklus 2 dan siklus 3

d. Refleksi
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh observer dan
hasil diskusi antara peneliti dengan observer menunjukkan bahwa guru
telah melakukan semua aspek yang sudah dirancang pada RPP yang
telah diperbaiki berdasarkan kekurangan pada siklus II. Seperti
pertukaran antar peran peserta didik ketika simulasi sehingga setiap
peserta didik merasakan dan memahami semua peran dan tugas setiap
peran masing-masing. Selain itu proses simulasi juga menggunakan
label dada peran, sehingga memudahkan peserta didik dalam
mengenali
8

serta mengingat tugas dan peran pada proses simulasi. Peserta didik
baik dalam merespon kegiatan dan dapat mengikuti arahan guru.
Peserta didik antusias dan senang dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus III meskipun mengulang materi yang sama.
Berdasarkan data hasil belajar peserta didik pada siklus III,
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus sebelumnya
yaitu terdapat 95,45% peserta didik yang tuntas. Sehingga hasil yang
diperoleh pada siklus III ini sudah memenuhi indikator kinerja yang
ditentukan oleh peneliti, yaitu telah mencapai persentase ketuntasan
belajar 90%.

C. PEMBAHASAN
1. Pembahasan Pra Siklus
Melalui hasil observasi dapat diketahui bahwa pada saat pra
tindakan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI khususnya
pada materi zakat fitrah masih belum maksimal. Dengan demikian diambil
kesimpulan pemahaman peserta didik terkait zakat fitrah masih sangat
kurang. Dalam proses pembelajaran peserta didik susah untuk fokus pada
pelajaran. Peserta didik sering berbicara dengan teman sebangkunya,
sering menguap dan sering menyenderkan kepala di atas meja. Sehingga
ketika guru menjelaskan materi peserta didik kurang memahami apa yang
dijelaskan guru. Selama ini dalam proses pembelajaran guru menggunakan
metode ceramah. Metode ceramah yang digunakan masih belum bisa
membuat peserta didik fokus pada pembelajaran. Maka guru mencoba
menjelaskan materi dengan metode ceramah, dipadukan tanya jawab yaitu
dengan guru memberi pertanyaan terkait materi zakat fitrah pada peserta
didik secara acak dengan harapan peserta didik dapat lebih fokus ketika
mendapat pertanyaan dari guru. Setelah mencoba beberapa metode hasil
belajar peserta didik masih belum menunjukkan hasil yang maksimal.
maka metode yang sudah diterapkan dikombinasikan dengan metode
simulasi. Metode simulasi merupakan kegiatan bermain peran dimana
peserta didik
8

memainkan skenario proses pelaksanaan zakat fitrah petugas dan orang


yang terkait kegiatan pelaksanaan zakat fitrah. Dengan metode simulasi
diharapkan peserta didik mendapatkan pengalaman langsung mengenai
proses pelaksanaan zakat fitrah dan mempermudah peserta didik dalam
memahami materi tentang zakat fitrah sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar.

2. Pembahasan Siklus I, siklus II dan siklus III


Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I, siklus II dan siklus III
pada mata pelajaran PAI kelas VI materi zakat fitrah di SD Negeri 01
Dayu diperoleh data sebagai berikut :
a. Observasi Aktivitas Guru
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke
siklus III. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut :

Tabel 4.21
Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I,
Siklus II, Siklus III

Siklus I Siklus II Siklus III


NO Hal yang diamati Skor Skor Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan Guru
1. Guru mempersiapkan √ √ √
perlengkapan untuk mengajar
2. Guru mempersiapkan materi √ √ √
ajar
2 Persiapan Kelas
3. Guru mengondisikan peserta √ √ √
didik agar tidak ramai
4. Guru mengatur tatanan ruang √ √ √
kelas
3 Pendahuluan
5. Guru membuka pelajaran √ √ √
dengan salam
6. Guru menanyakan kabar √ √ √
peserta didik
8

7. Guru mengajak peserta didik √ √ √


berdoa bersama sebelum
belajar
8. Guru melakukan presensi √ √ √
9. Guru menyampaikan tujuan √ √ √
pembelajaran
10. Guru menyampaikan √ √ √
appersepsi dengan mengaitkan
materi zakat fitrah dengan
kehidupan sehari-hari
4 Kegiatan Inti
11. Kelancaran guru dalam √ √ √
menjelaskan materi
12. Kemampuan guru menjawab √ √ √
pertanyaan
13. Keragaman pemberian contoh √ √ √
5 Penyajian Materi
14. Ketuntasan uraian materi yang √ √ √
guru sampaikan
15. Urutan materi sesuai dengan √ √ √
SK dan KD
7 Langkah kegiatan Pembelajaran
16. Guru membagi peserta didik √ √ √
menjadi beberapa kelompok
17. Guru menjelaskan langkah- √ √ √
langkah pelaksanaan proses
simulasi
18. Guru memberi kesempatan √ √ √
kepada peserta didik untuk
bertanya
8 Performance
19. Kejelasan suara guru selama √ √ √
kegiatan pembelajaran
20. Kekomukatifan guru dengan √ √ √
peserta didik
21. Keluwesan sikap Guru √ √ √
terhadap peserta didik
9 Kegiatan Penutup
22. Guru memberi Penguatan √ √ √
terhadap hasil peserta didik
23. Guru membimbing peserta √ √ √
didik membuat kesimpulan
pembelajaran
24. Guru melakukan evaluasi √ √ √
penilaian hasil belajar
25. Guru merefleksi kegiatan √ √ √
pembelajaran yang
dilaksanakan
9

26. Guru berdoa bersama peserta √ √ √


didik untuk menutup
pembelajaran
27. Guru menutup pembelajaran √ √ √
dengan salam
Jumlah Skor 8 42 36 48 44 30 68
Total Skor 86 92 98
Skor maksimal 108 108 108
Nilai Akhir = 79,62 85,18 90,74
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disajikan diagram batang


perbandingan antara observasi aktivitas guru siklus I, siklus II dan
siklus III pada mata pelajaran PAI materi zakat fitrah sebagai berikut :

Diagram Aktivitas Guru

90,74
92
90
88
86 85,18

84
82
79,62
80
78
76
74

Aktivitas Guru

Siklus ISiklus IISiklus III

Gambar 4.8
Diagram batang Perbandingan aktivitas guru siklus I, II dan III
9

Dari tabel dan diagram diatas dapat diketahui aktivitas guru selama
proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan
skor yakni 86 pada siklus I dan naik menjadi 92 pada siklus II dan
pada siklus III skor akhir meningkat menjadi 98 sehingga dapat
dihitung berdasarkan skor akhir dari siklus III sebesar 90,74.
Berdasarkan perhitungan tersebut aktivitas guru dalam
pembelajaran dengan menerapkan metode simulasi untuk
meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah sudah mencapai skor
sangat baik dan dinyatakan berhasil karena sudah mencapai indikator
kinerja yang ditentukan yaitu minimal 80 sampai 89 atau sekurang-
kurangnya berkategori baik.

b. Observasi Aktivitas Peserta didik


Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke
siklus III. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut :

Tabel 4.22
Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I, II dan III

NO Hal Yang diamati Skor Skor Skor


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan Kelas
1. Suasana kelas tenang dan √ √ √
tidak ramai
2. Tatanan ruang kelas rapi dan √ √ √
nyaman untuk pembelajaran
2 Pendahuluan
3. Peserta didik menjawab √ √ √
salam dari guru
4. Peserta didik menjawab √ √ √
sapaan guru
5. Peserta didik berdoa bersama √ √ √
sebelum belajar
6. Peserta didik menjawab √ √ √
ketika presensi
7. Peserta didik memperhatikan √ √ √
tujuan pembelajaran
9

8. Peserta didik menjawab √ √ √


appersepsi guru
3 Kegiatan Inti
9. Peserta didik memperhatikan √ √ √
penjelasan materi dari guru
10. Peserta didik memperhatikan √ √ √
penjelasan langkah-langkah
pelaksanaan simulasi dari
guru
11. Peserta didik mengikuti √ √ √
arahan dari guru ketika
proses simulasi
12. Peserta didik berdikusi √ √ √
bersama teman satu
kelompok
13. Peserta didik menjawab √ √ √
pertanyaan dari guru
4 Kegiatan Penutup
14. Peserta didik membuat √ √ √
kesimpulan pembelajaran
15. Peserta didik mengerjakan √ √ √
evaluasi penilaian hasil
belajar
16. Peserta didik melakukan √ √ √
refleksi kegiatan
pembelajaran
17. Peserta didik berdoa bersama √ √ √
untuk menutup pembelajaran
18. Peserta didik menjawab √ √ √
salam penutup dari guru
Jumlah Skor 6 33 16 2 24 36 15 52
Total Skor 55 62 67
Skor maksimal 72 72 72
Nilai Akhir = 76,38 86,11 93,05
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disajikan diagram batang


perbandingan antara observasi aktivitas peserta didik siklus I, siklus II
dan siklus III pada mata pelajaran PAI materi zakat fitrah sebagai
berikut :
9

Aktivitas Peserta Didik

93,05
100 86,11
76,38
80

60

40

20

0
Aktivitas peserta didik

Siklus ISiklus IISiklus III

Gambar 4.9
Diagram batang Perbandingan aktivitas peserta didik siklus I, II dan III

Dari tabel dan diagram diatas dapat diketahui aktivitas peserta


didik selama proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan skor yakni 55 pada siklus I dan naik menjadi 62 pada
siklus II dan pada siklus III skor akhir meningkat menjadi 67 sehingga
dapat dihitung berdasarkan skor akhir dari siklus III sebesar 93,05.
Berdasarkan perhitungan tersebut aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran dengan menerapkan metode simulasi untuk
meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah sudah mencapai skor
sangat baik dan dinyatakan berhasil karena sudah mencapai indikator
kinerja yang ditentukan yaitu minimal 80 sampai 89 atau sekurang-
kurangnya berkategori baik.

c. Hasil belajar peserta didik


Berdasarkan data hasil belajar peserta didik dengan menggunakan
metode simulasi mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus I,
9

siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III. Hal ini dapat dilihat
pada tabel dan diagram berikut :

Tabel 4.23
Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus I,
siklus II dan siklus III

Nilai Nilai Ket


Nilai Nilai
No Nama Pra Ket Ket Ket Siklus
Siklus I Siklus II
Siklus III
1 Aisyah Putri 80 T 87 T T T
88 92
Ramadani
2 Akhiru Khallam 33 BT 53 BT BT BT
64 72
Yakha Wabuhu
3 Anindita Ramadanti 67 BT 80 T 80 T 84 T

4 Azhela Lanandita 47 BT 67 BT T T
76 80
Rhasyafa
5 Aziz Dwi 87 T 87 T T T
92 96
Nurrahman
6 Dinda Ayu 80 T 87 T T T
88 88
Wulandari
7 Dyaz Pramana 80 T 80 T T T
80 84
Nugroho
8 Exsan Wahyu 40 BT 60 BT BT T
72 76
Purnomo
9 Faadhilah Putra 33 BT 60 BT BT T
72 80
Sudana
10 Fitri Nur Jannah 40 BT 60 BT 76 T 80 T
11 Fitria Rahmadhani 80 T 87 T 88 T 92 T

12 Hisyam Aziz 87 T 87 T T T
92 96
Fakhrudiin
13 Muhammad Dava 47 BT 60 BT BT T
72 76
Refai
14 Muhammad Yusuf 47 BT 53 BT BT T
72 76
Saputra
15 Naila Dwi Septiana 87 T 87 T 88 T 96 T

16 Praditia Duta 53 BT 73 BT T T
76 84
Pratama
9

17 Rafassya Fathian 80 T 87 T T T
88 96
Natara
18 Rani Kisya Astuti 73 BT 80 T T T
84 88
Ramadhani
19 Renjana Naafi 80 T 80 T T T
88 92
Sinarya Lathiif
20 Ridho Setiawan 40 BT 60 BT 72 BT 76 T

21 Satria Fanendra 47 BT 67 BT T T
76 84
Mahardika
22 Syahril Duwi 80 T 80 T T T
88 92
Saputro
Jumlah 1388 1622 1772 1880
Rata-rata 63,09 73,72 80,54 85,45
Nilai Terendah 33 33 64 72
Nilai Tertinggi 80 80 92 96
Nilai > 75 10 45,46% 12 54,54% 16 72,72% 21 95,45%
Nilai < 75 12 54,54% 10 45,46% 6 27,28% 1 4,55%

Tabel 4.24
Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pra
Siklus, Siklus I, II dan III

Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus II Ket


Nilai Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Peserta Peserta Peserta Peserta
didik didik Didik Didik
75 – 100 10 45,46% 12 54,54% 16 72,72% 21 95,45% Tuntas
Belum
00 – 74 12 54,54% 10 45,46% 6 27,28% 1 4,55%
Tuntas
Jumlah 22 100% 22 100% 22 100% 22 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disajikan diagram batang perbandingan


antara hasil belajar peserta didik pra siklus dengan hasil belajar peserta
didik siklus I, siklus II dan siklus III pada mata pelajaran PAI materi
zakat fitrah sebagai berikut :
9

Ketuntasan Belajar
95,45
100
90
80 72,72
70
60 54,54 54,54
50 45,46 45,46
40
30 27,28
20
10
0 4,55

TuntasBelum Tuntas

Pra SiklusSiklus 1Siklus 2Siklus 3

Gambar 4.10
Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan
siklus I, siklus II dan siklus III
Dari tabel dan diagram diatas dapat diketahui menunjukkan adanya
peningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik pada pra siklus yaitu
sebesar 63,09, meningkat pada siklus I menjadi 73,72 dan pada siklus
II meningkat menjadi 80,54 dan pada siklus III menjadi 85,45. Selain
itu data diatas juga menunjukkan adanya peningkatan persentase
ketuntasan belajar pada tiap siklus, yang terdiri dari pra siklus, siklus I,
siklus II dan siklus III. Persentase ketuntasan belajar pada pra siklus
sebesar 45,45%, lalu setelah dilaksanakan siklus I dengan menerapkan
metode simulasi meningkat menjadi 54,54%, dan setelah dilakukan
perbaikan pada siklus II meningkat menjadi 72,72% dan dilakukan
perbaikan kembali pada siklus III yang meningkat menjadi 95,45 %.
Berikut ini adalah ringkasan tabel peningkatan skor aktivitas guru
dan peserta didik beserta persentase ketuntasan hasil belajar peserta
didik kelas VI SD Negeri 01 Dayu :
9

Tabel 4.25

Peningkatan Skor Aktivitas Guru, Peserta didik, Persentase


Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, II dan III

Peningkatan Peningkatan Peningkatan


Pra Siklus Siklus Siklus
No Deskripsi Pra Siklus Siklus I ke Siklus II ke
siklus I II III
ke siklus I Siklus II Siklus III
1 Skor aktivitas 79,62 85,18
90,74
Guru - (Cukup)
-
(Baik)
5,56 (Sangat 5,56
Baik)
2 Skor 93,05
76,38 86,11
Aktivitas - (Cukup)
-
(Baik)
9,73 (Sangat 6,94
Peserta didik Baik)
3 Persentase
ketuntasan
45,45% 54,54% 9,09% 72,72% 18,18 95,45% 22,73
belajar
peserta didik

Berdasarkan data dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Skor


aktivitas guru dan peserta didik mengalami peningkatan pada skor
pada tiap siklusnya, dimana pada siklus I persentase skor aktivitas guru
yaitu 79,62 dengan kategori cukup dan persentase skor aktivitas
peserta didik yaitu 76,38 dengan kategori cukup. Hasil tersebut masih
belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu sekurang-
kurangnya persentase skor aktivitas guru dan peserta didik baik.
Sehingga Kegiatan aktivitas guru dan peserta didik diperlukan adanya
perbaikan pada siklus selanjutnya dan pada siklus II persentase skor
aktivitas guru dan peserta didik meningkat menjadi 85,18 untuk
aktivitas guru dan 86,11 untuk aktivitas peserta didik dan meningkat
lagi pada siklus III persentase skor aktivitas guru meningkat menjadi
90,74 dan persentase aktivitas peserta didik menjadi 93,05 dan berada
pada kategori sangat baik. Persentase aktivitas guru dan peserta didik
pada akhir siklus III telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang
ditetapkan yaitu minimal persentase skor memiliki nilai 80 dan pada
kategori baik.
9

Sedangkan data hasil belajar peserta didik dapat dijelaskan bahwa


pada siklus I hasil belajar peserta didik dari pra siklus ke siklus I,
siklus I ke siklus II dan siklus II ke siklus III, menunjukkan adanya
peningkatan persentase Ketuntasan belajar peserta didik. Pada tiap
siklus persentase ketuntasan belajar mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dimana pada pra siklus hanya 10 atau 45,46% peserta
didik yang mendapat nilai tuntas, kemudian bertambah sebanyak 2 atau
9,09% peserta didik yang tuntas sehingga pada siklus I peserta didik
yang tuntas menjadi 12 atau 54,54%, pada siklus II bertambah 4 atau
18,18% peserta didik yang tuntas sehingga pada siklus II terdapat 16
atau 72,72% peserta didik yang tuntas. Pada siklus ke III bertambah 5
atau 22,73% peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM sehingga
pada siklus III terdapat 21 atau 95,45% peserta didik yang tuntas.
Persentase tersebut sudah memenuhi indikator kinerja yang ditentukan
oleh peneliti, yaitu persentase ketuntasan belajar minimal 90%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan
metode simulasi pada kelas VI SD Negeri 01 Dayu dapat
meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah.
9

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 01 Dayu
pada tahun 2021/2022, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
simulasi dapat meningkatkan pemahaman terhadap mata pelajaran PAI kelas
VI khususnya materi Zakat. Hal ini bisa dilihat dari hasil peningkatan nilai
dibawah ini.
Kondisi awal (pra tindakan) peserta didik yang belum tuntas belajar
atau nilai belum memenuhi KKM sebanyak 12 peserta didik atau 45,46%.
Kemudian bertambah sebanyak 2 atau 9,09% peserta didik yang tuntas
sehingga pada siklus I peserta didik yang tuntas menjadi 12 atau 54,54%, pada
siklus II bertambah 4 atau 18,18% peserta didik yang tuntas sehingga pada
siklus II terdapat 16 atau 72,72% peserta didik yang tuntas. Pada siklus ke III
bertambah 5 atau 22,73% peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM
sehingga pada siklus III terdapat 21 atau 95,45% peserta didik yang tuntas.
Persentase tersebut sudah memenuhi indikator kinerja yang ditentukan oleh
peneliti, yaitu persentase ketuntasan belajar minimal 90%. Dengan
meningkatnya hasil belajar peserta didik menunjukkan adanya peningkatan
pemahaman peserta didik pada materi zakat fitrah

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran
kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian
ini. Adapun saran – saran tersebut adalah:
1. Guru
a. Guru seharusnya dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil
yang maksimal bisa menggunakan metode yang bervariasi disesuaikan
dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik. Seperti

99
100

penggunaan metode simulasi untuk meningkatkan hasil belajar


khususnya pada materi zakat fitrah.
b. Guru harus dapat mengatur dan memanage suasana dan kondisi
pembelajaran dengan baik sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar.
2. Sekolah
a. Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas LCD proyektor disetiap kelas
sehingga memudahkan guru untuk penggunaanya dan tidak memakan
waktu yang lama untuk mempersiapkan media.
1

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011

Bern, Robert G. dan Patricia M. Erickson. (2001). Contextual Teaching and


learning: Preparing Students for the New Economy. Tersedia
dalam http://eric.ed.gov/?id=ED452376 (diakses, 9 Oktober 2021)

Ghozaly, Feisal dan Anwar Hindun, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2018

Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, Semarang: Rasail,


2008

Mulyono. 2012. Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad


Global. Malang: UIN-Maliki Press

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996

S Nasution, Teknologi Pendidikan, Bandung: CV Jammars, 1999

Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 1993

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1999


Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan
KTSP, Jakarta: Kencana, 2008

101
102

LAMPIRAN -
LAMPIRAN
PEMERINTAH KABUPATEN
KARANGANYAR DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 01 DAYU
Alamat : Grenjeng Rt 03 / 02, Dayu, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar 57188 Email :
sdn01dayu@gmail.com

MATERI AJAR
ZAKAT
FITRAH

Satuan Pendidikan : SD Negeri 01 Dayu


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas / Semester : VI (Empat) / I (Satu)

I. Kompetensi Dasar

3.13. Memahami hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam

II. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.13.1 Menganalisis makna zakat fitrah (C3)


3.13.2 Menjelaskan makna zakat fitrah (C2)
3.13.3 Menghitung zakat fitrah yang harus dikeluarkan sesuai ketentuan (C3)
3.13.4 Mengidentifikasi orang-orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah (C4)
3.13.5 Menyimpulkan waktu pelaksanaan zakat fitrah (C5)
3.13.6 Mengidentifikasi orang-orang yang berhak menerima zakat (C4)
3.13.7 Menguraikan tata cara pelaksanaan zakat fitrah (C4)
3.13.8 Menyimpulkan manfaat zakat (C5)

III. PETUNJUK BELAJAR

Untuk membantu memahami materi ajar ini perhatikan petunjuk belajar berikut :
1. Bacalah uraian materi tentang zakat fitrah yang mecakup pokok bahasan :
a. Pengertian Zakat Fitrah
b. Ketentuan Zakat Fitrah
c. Orang yang Wajib Mengeluarkan Zakat Fitrah
d. Waktu Membayar Zakat Fitrah
e. Orang yang Berhak Menerima Zakat
f. Tata Cara Memberikan Zakat Fitrah
g. Hikmah Zakat
2. Untuk memudahkan materi pemahaman terhadap materi ajar ini bacalah peta konsep
dengan seksama.
3. Bacalah masalah yang muncul dalam materi ajar ini yang terdiri dari masalah yang
secara umum muncul ketika mempelajari materi tentang zakat fitrah.

IV. MATERI
Perhatikan peta konsep berikut !

Pengertian Zakat Fitrah

Ketentuan Zakat Fitrah


Zakat Fitrah
Orang yang wajib
mengeluarkan zakat
fitrah

Waktu membayar zakat


fitrah

Orang yang berhak


menerima zakat fitrah

Tata cara memberikan


Zakat Fitrah

Hikmah Zakat

a. Pengertian Zakat Fitrah


Secara bahasa zakat berarti tumbuh, bersih, berkembang dan berkah.
Sedangkan dalam istilah, zakat memiliki arti Zakat fitrah adalah pemberian yang
wajib diberikan dari harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada
golongan tertentu.1
Zakat fitrah atau zakat jiwa yaitu harta berupa makanan pokok yang harus
diberikan oleh setiap jiwa/ orang yang beragama Islam kepada orang yang berhak
menerimanya pada bulan Ramadhan sampai dengan sebelum shalat Idul Fitri pada
bulan Syawal. Fitrah berarti suci, sehingga zakat ini bertujuan untuk mensucikan
setiap jiwa seorang muslim pada setiap tahunnya.

1
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004, hal.
161.
b. Ketentuan Zakat Fitrah
Mengeluarkan zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap orang Islam baik laki-
laki maupun perempuan, merdeka atau hamba sahaya. Orang yang berkewajiban
membayar zakat fitrah apabila mempunyai kelebihan makanan sehari semalam
dalam keluarga itu yang hidup sejak awal sampai terbenamnya matahari akhir
bulan Ramadan.
َ َ َّ َ ُ َّ ُ ْ َ ْ
‫ل زك ا ة‬ ‫ع ن ه َما َ ض ر ُسول ص لى الل ه ع ل‬ ‫عن ا بن ع َم َر ر ِض ُي‬
‫ْي ِه َم و‬ ‫الل ِه‬ ‫ق ال ر‬ ‫الل ه‬
َ ‫ف‬
‫س‬
َ ْ َ َّ ِ ْ
‫ْ ّ وال ذ كر أل ن ثى‬ ْ َ ْ ْ
:ْ ‫ا ل َع ْب‬ ْ
‫من ت مر أ و صاعا من ِ عي‬ ‫ا ل ِف ط ِر‬
‫وا‬ ‫وا‬ َ ٍ
‫ر‬ ِ ‫ل‬ ‫ٍر ش‬ ‫صاعا‬
ِ ‫ِد ع لى‬
‫ح‬
‫خ ُروج ال َّناس إ َلى ال ِة‬ ‫ق‬ َ َ َ ْ َ ْ
‫ر ب ها ؤ‬ ‫س ِل‬ ‫ال‬ ‫وال ص وا ل كبير‬
ََ َ
‫ا لص‬ ‫ْبل‬ ‫ِمين أن وأ م‬ ‫م ُم ن‬ ‫ِغير‬

َ
‫دى ت‬
]‫[رواه البخاري‬

Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu
sha' (+ 2,5 kg atau 3 liter) dari korma atau satu sha' dari gandum atas budak
maupun orang merdeka, laki-laki, perempuan, kecil dan dewasa dari orang-orang
Islam, dan beliau menyuruh supaya dikeluarkan zakat fitrah itu sebelum orang-
orang keluar pergi shalat ('Idul Fitri)". [HR. Bukhari]

Dengan hadis di atas, zakat fitrah merupakan alat pembersih bagi orang-orang
yang berpuasa dan dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri. Kemudian yang harus
kita berikan perorang/jiwa sebanyak 3,1 liter atau sekitar 2,5 kg dan hanya
diberikan dalam setahun sekali.

c. Orang yang wajib mengeluarkan zakat


Orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah, yaitu sebagai berikut :
1) Beragama Islam, laki-laki dan perempuan, sejak usia bayi, anak-anak, atau
lanjut usia.
2) Memiliki penghasilan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Zakat fitrah
untuk anak-anak menjadi tanggungan orang tua mereka.
3) Orang itu masih hidup sampai akhir Ramadan.

d. Waktu Membayar Zakat Fitrah


Adapun waktu membayar zakat fitrah adalah sebagai berikut:
1) Waktu wajib yaitu sejak terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadan
samapai menjelang Shalat Idul Fitri
2) Waktu haram yaitu membayar zakat fitrah setelah terbenam matahari pada hari
raya Idul Fitri.
3) Waktu afdal (lebih baik) yaitu sesudah shalat subuh tanggal 1 Syawal sebelum
pergi ke shalat Idul fitri.
4) Waktu mubah (boleh) yaitu sejak tanggal 1 Ramadan sampai dengan akhir
bulan Ramadan.
5) Waktu makruh yaitu sesudah shalat idul fitri sebelum terbenamnya matahari
pada tanggal 1 Syawal.

e. Orang yang berhak menerima zakat


Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahiq zakat. Allah Swt. telah
menetapkan golongan orang yang berhak menerima zakat dalam firman-Nya Q.S.
at-Taubah/9:60 berikut ini :

ۡ ُ ٰ
‫و ِفى ال‬ ‫قلو‬
ۡ َ َ
‫وا ل ٰع ِم ع ل ۡي ها وا ل ُم‬
ۡ ‫ِا َّن َما الص َد ق ت ل ۡل ُف َق َ ٓرا ِ ك‬
‫ۡ ي ِن‬
:َ ُ ُ َ َّ َ ۡ
‫ِّر قاب‬ ‫بــ ه ۡم‬ ‫ؤ ل ـ ف ِة‬ ‫ِل ۡين‬ ‫ِء وا ل َم س‬
” :ۡ
‫م‬e ‫ع ِل َ ِك ۡي‬ ّٰ ‫سب ۡي ِل ف ِِ َۡ ة‬ ۡ ۡ ۡ
‫وا ل ٰغ رم ۡين و فى س ِب ي ِل وا ب‬
‫من ال ل ِه وال‬ ِ :ِ ِ
‫م‬e ‫ۡي‬ ُ ّٰ ِ
‫ِن ال‬ ّٰ
‫له‬ ‫ال ل ِه‬
Artinya: ”Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin,
amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan)
hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan
Allah Swt. dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai
kewajiban dari Allah Swt. Allah Swt. Maha Mengetahui,
Mahabijaksana.”

Berdasarkan ayat diatas terdapat 8 kelompok yang berhak menerima zakat yaitu :
1) Orang fakir, yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai
tenaga dan harta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Orang miskin, yaitu orang yang tidak cukup penghasilan untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari.
3) Pengurus zakat (amil), yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan
membagikan zakat.
4) Mualaf, yaitu orang yang bukan Islam (non-Islam) yang berkeinginan masuk
Islam, untuk masuk Islam, dan orang yang baru masuk Islam yang imannya
masih lemah.
5) Orang berutang, yaitu orang yang berutang karena untuk kepentingan yang
bukan maksiat dan ia tidak sanggup membayarnya. Orang yang berutang untuk
memelihara persatuan umat Islam.
6) Orang yang berjuang pada jalan Allah (fisabilillah), yaitu orang yang berjuang
untuk keperluan pertahanan Islam di zaman Nabi Muhammad saw. Fisabilillah
itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum, seperti mendirikan masjid,
musalah, sekolah/madrasah, rumah sakit, dan sebagainya.
7) Hamba sahaya, yaitu budak yang harus dimerdekakan.
8) Ibnu sabil, yaitu seorang anak yang sedang menuntut ilmu, namun kesulitan
dalam pembiayaan

f. Tata Cara Memberikan Zakat Fitrah


Tata cara dalam memberikan zakat fitrah adalah sebagai berikut :
1) Kita memilih makanan pokok (seperti beras, sagu, jagung dll.) yang terbaik,
minimal sama dengan yang biasa kita makan setiap harinya
2) Kita takar sesuai dengan ketentuan yang ada yaitu bila menggunakan takaran
literan maka gunakan ukuran 3,1 liter. Bila menggunakan timbangan pastikan
timbangannya tepat tidak berkurang, kita ambil 2,5 kg beras.
3) Bagi yang mengeluarkan zakat boleh berdoa dengan niat:

َ ً ْ َ َ ِ ‫ت أخ‬ ْ َ
‫ضا ِلل ت َعا لى‬ ‫عن نفسي‬ ‫ِ ز كا ة ا ل ِ ف‬ ۡ‫نو‬
َ
ْ َ ‫ان‬
‫ِه ف ْر‬ ‫ط ِر‬ ‫ج‬

Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri wajib karena
Allah.”
4) Makanan pokok (beras) kita berikan langsung kepada yang berhak atau
diserahkan kepada amil baik di masjid atau lainnya.
5) Kita serahkan tepat waktu sesuai dengan permintaan panitia, atau kita bagikan
sendiri kepada yang berhak pada malam idul fitri atau pagi harinya sebelum
shalat Idul Fitri.
6) Panitia menerima zakat dengan berdoa
َ ْ َ
‫ و َبا ك ف ْي َما أ ب ق ْيت‬،‫ و َج َع ل ُه ُ ه را‬،‫آج َر َك الل ُه ْ ي َ ط ت‬
َ َ ْ ‫لك‬ َ
‫وط ركل‬ ‫ما أ ْي‬
‫ف ع‬

Artinya: “Semoga Allah memberikan pahala kepadamu dalam apa yang telah
engkau berikan, dan semoga Allah menjadikan apa yang engkau
berikan kesucian bagimu, dan semoga Allah memberkatimu di dalam
harta yang telah engkau sisihkan.”
7) Panitia bertanggung jawab membagikan kepada yang berhak menerimanya.

g. Hikmah Zakat
1) Mengatasi ketimpangan sosial.
Di dalam masyarakat, pasti ada golongan mampu dan yang tidak mampu.
Dengan adanya zakat, golongan yang mampu tersebut terdorong untuk
membantu golongan yang tidak mampu.
2) Membersihkan diri dari penyakit kikir.
Diharapkan dari harta yang dikeluarkan untuk zakat tersebut akan
mengubah sifat kikir yang dimiliki oleh seseorang, menjadi sifat dermawan
yang sangat disukai oleh Allah SWT.
3) Semakin mensyukuri nikmat harta yang berasal dari Allah SWT.
Ketika mengeluarkan zakat, sebenarnya kita tengah belajar berbagi dan
memberi. Seseorang juga belajar muhasabah diri kita, bahwa masih ada
beberapa orang yang tidak memiliki keberuntungan yang sama dan
membutuhkan uluran pertolongan orang lain. Pada akhirnya ini akan
mendorong untuk lebih bersyukur dengan nikmat harta yang Allah SWT
berikan.
4) Pembersih harta dan jiwa.
Di dalam harta yang dimiliki, terkandung hak-hak orang lain. Sebab, dalam
setiap pekerjaan yang telah terselesaikan, ada campur tangan orang lain baik
disengaja ataupun tidak. Setelah menunaikan zakat, perasaan juga akan lebih
lega dan hati lebih tenang karena salah satu kewajiban sudah dilaksanakan.
5) Sarana pengendalian diri.
Selain dapat membantu umat muslim untuk mengekang (zuhud) keinginan dan
kecintaan pada harta, zakat juga dapat membuat seseorang mengintrospeksi
dan mengendalikan diri.
6) Dapat mengelola uang.
Dengan kewajiban berzakat setiap tahunnya, seseorang dapat belajar untuk
mengatur keuangan rumah tangga. Ini juga akan membuat seseorang lebih
bijak dalam menggunakan harta yang dimiliki.
7) Sarana pemerataan untuk mencapai keadilan sosial.
Selain mendapatkan pahala, dalam Islam diajarkan bahwa salah satu manfaat
zakat adalah memperpendek jurang antara rang kaya dan miskin atau rasio gini
(gini ratio). Ini juga menjadi tolak ukur kemajuan ekonomi suatu negara.
Mengelola zakat dengan memberikan sebagian harta kepada orang-orang yang
membutuhkan juga dapat membantu pemerintah untuk mengurangi
kemiskinan.
A. LEMBAR KERJA SISWA

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama: ……………………………………………….
No. Absen: ……………………………………………….
Kelompok: ……………………………………………….
Kelas: ……………………………………………….

Zakat fitrah

KOMPETENSI DASAR
3.13 Memahami hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam
4.13 Menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam
TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik mampu menyimpulkan zakat fitrah dengan benar.(C4)


Peserta didik mampu mensimulasikan tata cara pelaksanaan zakat fitrah dengan tepat (P3)

ALAT DAN BAHAN


Alat tulis (buku pensil dan penghapus)

LANGKAH_LANGKAH KEGIATAN
.
Siapkan alat tulis.
Biasakanlah selalu berdoa sebelum dan sesudah belajar.
Tulislah nama dan nomor presensi pada kolom yang telah disediakan.
Bacalah dengan cermat setiap petunjuk kegiatan.
Bertanyalah kepada gurumu jika terdapat petunjuk maupun pertanyaan yang belum kamu pahami
Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab
Amatilah video tentang Zakat fitrah !
Diskusikan dengan kelompokmu, apa yang dapat kamu simpulkan dari tayangan video te
Diskusikan dengan kelompokmu perencanaan kegiatan simulasi yang akan dilakukan !
Bagilah tugas dan peran tiap orang sesuai dengan arahan guru !
Tulis jawabanmu pada lembar jawaban yang telah disediakan!

Lembar
Lembar
Jawaban
Jawaban Kesimpulan video tentang Zakat fitrah
Skenario Simulasi Zakat fitrah
:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Tahukah kalian tata cara pelaksanaan zakat fitrah ?


Diskusikan dengan kelompokmu!
Peragakan tata cara pelaksanaan zakat fitrah dengan teman sekelompokmu!
Peragakanlah di depan kelas dengan percaya diri!
B. INSTRUMEN PENILAIAN

INSTRUMEN PENILAIAN

1. Penilaian Sikap
Berilah tanda centang (🗸) pada kolom yang sesuai
Nama Penilaian Sikap
Peserta didik Pantang Tanggung Jawab Percaya Diri Disiplin
menyerah
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K

Keterangan
SB : Sangat baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang

Kriteria Penilaian
SB (4) B (3) C (2) K (1)
Disiplin Selalu disiplin Sering disiplin Kadang-kadang Tidak pernah
Dalam mengikuti Dalam mengikuti disiplin Disiplin dalam
proses proses dalam mengikuti mengikuti proses
pembelajaran pembelajaran proses pembelajaran
pembelajran

Percaya Selalu ercaya Diri sering percaya Kadang-kadang Tidak pernah


Diri Dalam mengikuti diri percaya diri percaya diri
proses Dalam Dalam Dalam
pembelajaran mengikuti mengikuti mengikuti
proses proses proses
pembelajaran pembelajaran
pembelajaran
Tanggu Selalu Sering Kadang Tidak pernah
ng Bertanggung jawab Bertanggung kadang Bertanggung jawab
Jawab dalam mengerjakan jawab dalam Bertanggung dalam mengerjakan
tugas mengerjakan jawab dalam tugas
tugas mengerjakan
tugas

Kerjasam Selalu Sering Kadang Tidak pernah


a kerjasama kerjasama Kadang kerjasama dalam
dalam proses dalam proses kerjasama proses
pembelajaran pembelajaran dalam proses pembelajaran
pembelajaran
2. Penilaian Pengetahuan (KI-3)

PEMERINTAH KABUPATEN
KARANGANYAR DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 01 DAYU
Alamat : Grenjeng Rt 03 / 02, Dayu, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar 57188 Email :
sdn01dayu@gmail.com

Nama :
Nomor Absen :
Kelas :
Materi :

Petunjuk Umum
1. Tulislah nama dan nomor absen di lembar jawaban
2. Bacalah soal dengan teliti
3. Periksalah kembali pekerjaanmu sebelum diberikan kepada pengawas/guru

Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang paling tepat!
1. Setiap tahun, beberapa orang muslim yang kaya terketuk hatinya untuk mengeluarkan zakat
yang diberikan kepada fakir miskin. Dengan zakat, banyak diantara mereka yang merasakan
kebahagiaan luar biasa. Yang dimaksud dengan zakat yang paling tepat ialah….
a. kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan kepada orang yang berhak menerimanya dengan
beberapa syarat tertentu sesuai dengan syariat Islam
b. kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan setiap tahun kepada orang yang berhak
menerimanya sesuai dengan syariat islam
c. sejumlah harta yang sebaiknya dikeluarkan sesuai syariat islam dalam rangka
membahagiakan fakir miskin dan lainnya
d. sejumlah harta yang wajib dikeluarkan orang yang berhak menerima zakat dengan
beberapa syarat tertentu sesuai syariat islam

2. Setiap muslim tidak asing lagi ketika bulan puasa datang, mereka selalu mengeluarkan zakat
fitrah dalam tenggang waktu awal ramadhan hingga sebelum sholat ied dilaksanakan. Mereka
menginginkan kembali ke fitri lagi setelah sebulan melaksanakan puasa. Berdasarkan ilustrasi
tersebut, maka zakat fitrah memiliki pengertian paling tepat sebagaimana dibawah ini yaitu ….
a. zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang Islam, baik laki-laki dan perempuan, besar
dan kecil dengan tujuan untuk membersihkan jiwa bagi seorang muslim
b. zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang Islam, baik laki-laki dan perempuan, besar
dan kecil dengan tujuan untuk membersihkan harta benda setiap muslim
c. zakat yang pahalanya besar bagi setiap orang Islam, baik laki-laki dan perempuan, besar
dan kecil dengan tujuan untuk mengikuti sunah rasul
d. zakat yang pahalanya besar bagi setiap orang Islam, baik laki-laki dan perempuan, besar
dan kecil dengan tujuan untuk mengikuti sunah rasul dan umat-umat sebelumnya

3. Bacalah ilustrasi berikut! Bu siti sedang mengandung selama sembilan bulan lebih ketika ia
memasuki hari-hari terakhir bulan ramadhan. Pada tanggal 30 ramadhan, ia merasa bahwa bayi
dalam kandungannya segera lahir. Pak Samsul sebagai suaminya segera membawanya ke bidan
terdekat. Pukul 17.15 WIB tepat, sang buah hati akhirnya lahir dalam keadaan selamat. Dari
ilustrasi tersebut, dapat diputuskan solusi berupa ….
a. Bayi yang lahir wajib dikeluarkan zakatnya karena menemui sedikitnya waktu
ramadhan
b. Bayi yang lahir wajib dikeluarkan zakatnya sebagai rasa syukur karena lahir di bulan
ramadhan
c. Bayi yang lahir tidak wajib dikeluarkan zakatnya karena belum mengenal makanan selain
asi
d. Bayi yang lahir mubah dikeluarkan zakatnya karena ia tidak menemui penuh bulan
ramadhan

4. Bacalah ilustrasi berikut! Pak Jamal telah berusia 70 tahun, siapa sangka di usia yang terbilang
tua dan sehat wal afiat, ia harus kembali ke rahmatullah setelah shalat isya hari ke 30 bulan puasa.
Namun ia tidak berwasiat kepada keluarga bahwa ia belum membayar zakat dan menyuruh
anaknya membayarkan zakat fitrah nya. Dari ilustrasi tersebut, dapat diputuskan solusi berupa ….
a. Pak jamal tidak wajib dibayarkan zakatnya karena ia tidak menemui sholat idul fitri
b. Pak jamal tidak wajib dibayarkan zakatnya karena ia tidak berwasiat kepada
keluarganya
c. Pak jamal wajib dibayarkan zakatnya karena ia telah menemui malam tanggal satu bulan
syawal
d. Pak jamal boleh dibayarkan atau tidak wajib dibayarkan zakatnya karena ia
meninggal sebelum waktu tengah malam

5. Pak Aristo mempunyai 7 orang anak laki-laki, 3 anak perempuan, dan seorang istri. Maka zakat
fitrah yang seharusnya ia keluarkan dengan tanggungan tersebut sebanyak

a. 30 kg beras
b. 15 kg beras
c. 25 kg beras
d. 13 kg beras
e. 17 kg beras
6. Bulan ramadhan tiba siswa siswi SD Negeri 01 Dayu dididik untuk menunaikan zakat fitrah bisa
berupa makanan pokok atau uang. Diperkirakan 1 kg berasa setara dengan uang Rp. 10.000. dari
panduan monitoring kegiatan didapati Asep membawa beras 3kg, siti membawa beras 2,4 kg,
Alin membayar dengan uang Rp. 20.000,-. Pernyataan yang sesuai dengan cerita tersebut adalah

a. Zakat fitrah yang dikeluarkan Asep dan Siti sah karena memakai beras
b. Zakat yang dikeluarkan Alin sah karena dibayar dengan uang
c. Zakat fitrah Alin dan Siti tidak sah karena kurang dari ketentuan
d. Sakat fitrah Asep dan Siti tidak sah karena kurang dari ketentuan
7. Setiap bulan ramadhan, umat islam di seluruh dunia sudah diperbolehkan menunaikan zakat
fitrah. Begitu juga dengan Arifin sebagai seorang muslim, dia juga berkewajiban menunaikan
zakat fitrah. Menurut kalian sebaiknya yang dilakukan Arifin adalah …
a. Arifin menunaikan zakat setelah terbenamnya matahari pada hari raya idul fitri
b. Arifin menunaikan zakat sejak terbenamnya matahari pada akhir bulan ramadhan sampai
menjelang shalat idul fitri
c. Arifin menunaikan zakat sesudah shalat subuh tanggal 1 Syawal sebelum sholat idul fitri
d. Arifin menunaikan zakat fitrah sejak tanggal 1 ramadhan sampai dengan akhir bulan
ramadhan

8. Pak Rudi seorang pedagang sembako, sejak awal bulan ramadhan dia sudah memilih beras
yang terbaik untuk membayar zakat. Kemudian dia mendatangi amil zakat didesanya. Amil
tersebut menjelaskan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan pak Rudi dalam
membayar zakat fitrah yaitu …
a. Pak Rudi menakar beras sesuai ketentuan, mengucapkan niat dan diserahkan setelah
terbenamnya matahari pada hari raya idul fitri.
b. Pak Rudi menakar beras 2,8 kg, mengucapkan niat, diserahkan sejak terbenamnya matahari
pada akhir bulan ramadhan sampai menjelang idul fitri
c. Pak Rudi menakar beras 3 kg, tidak mengucapkan niat, diserahkan sesudah salat idul fitri
d. Pak Rudi menakar beras 2,5 kg tidak mengucapkan niat, diserahkan sejak tanggal 1
Ramadhan sampai dengan akhir ramadhan.

9. Pak lurah memiliki 1 orang istri dan 2 orang anak. Pada saat bulan Ramadhan pak lurah ingin
membayarkan zakat fitrah untuk semua keluarganya, harga beras per liter 12.000. berapa rupiah
uang yang harus dikeluarkan pak lurah untuk membayar zakat fitrah untuk semua keluarganya ...
a. Rp. 158.000
b. Rp. 48.000
c. Rp. 168.000
d. Rp. 144.000

10. Ibu Ainun 3 hari menjelang lebaran, melahirkan seorang putra, bu Ainun hendak membayar
zakat untuk keluarganya, pernyataan dibawah ini yang seharusnya dilakukan bu Ainun adalah…
a. Putra bu Ainun hanya di zakati setengah dari zakatnya orang dewasa Karena masih bayi
b. Putra bu Ainun tidak dizakati karena masih bayi
c. Putra bu Ainun tidak dizakati karena lahir di akhir-akhir bulan ramadhan
d. Putra bu Ainun tetap dizakati sesuai dengan ketentuan zakat, karena lahir sebelum
ramadhan berakhir

11. Pada malam hari menjelang idul Fitri Faisal menikah Winda, ijab qabul dilaksanakan pada
pukul 19.00 malam menjelang idul fitri. Kebetulan pada saat itu sedang ada kegiatan
pengumpulan zakat di masjid. Maka yang berkewajiban membayarkan zakat Winda adalah …
a. Faisal (suami Winda)
b. Ayah Faisal (mertua Winda)
c. Ayah Winda
d. Kakak Winda

12. Pak Wijaya memiliki seorang istri beserta 3 orang putra, salah satu putra pak Wijaya
merupakan seorang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Berapakah zakat fitrah yang
wajib dikeluarkan pak Wijaya …
a. 12,5 kg
b. 15 kg
c. 7,5 kg
d. 17,5 kg

13. Di rumah pak Gunawan memiliki seorang istri dengan 1 orang anak, dan memiliki 1 orang
pembantu, pada bulan ramadhan ini kedua pembantu pak Gunawan tidak mudik ke kampung
halaman, maka zakat fitrah yang harus ditanggung pak Gunawan yaitu ….
a. 3 orang (pak Gunawan, istri, anak)
b. 2 orang (pak Gunawan dan istri)
c. 4 orang (pak Gunawan, istri, anak dan pembantu)
d. 1 orang (pak Gunawan sendiri)

14. Daffi pada tahun ini menjadi petugas panitia zakat (amil) di masjid di desanya. Pada tahun ini
zakat yang didapat cukup banyak sehingga setelah dihitung dan dibagikan kepada fakir miskin
sangat mencukupi dan masih banyak zakat yang bisa disalurkan, maka selain membagikan
kepada para fakir miskin zakat yang di kelola bisa di salurkan kepada ….
a. Ustadz dan ustadzah yang mengajar di TPA
b. Seluruh sisa zakat yang belum disalurkan di bagi rata untuk panitia zakat
c. Dibagikan kepada warga yang memiliki hutang karena membeli mobil
d. Dijual kemudian digunakan untuk kas masjid

15. Bu Sinta memiliki 2 anak, bulan ramadhan tahun ini, anak bu Sinta yang nomor 2 sakit, pada
hari ke 30 ramadhan pada pukul 17.15 sore anak bu Sinta meninggal di rumah sakit. Dari
ilustrasi tersebut maka kewajiban membayar zakat fitrah bagi anak bu Sinta dapat diputuskan
yaitu …
a. Anak bu Sinta tetap wajib dibayarkan zakatnya
b. Anak bu Sinta zakatnya dibayar separuh dari zakat yang seharusnya
c. Anak bu Sinta zakatnya dibayarkan 2/3 dari takaran zakat yang seharusnya karena
meninggal di akhir ramadhan
d. Anak bu Sinta tidak wajib dibayarkan zakatnya

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !


16. Pada bulan ramadhan tahun ini keluarga pak Budi merasa bahagia sekaligus sedih, karena pada
hari ke-30 bulan ramadhan putra kembar pak Budi lahir, si kakak lahir dengan berat badan 2,1 kg
dengan kondisi sehat, sedang adik lahir dengan berat 1,5 kg dengan kondisi kritis. Tepat pukul
17.20 sore 12 menit sebelum berbuka puasa adik meninggal. Dari ilustrasi tersebut jawablah
pertanyaan berikut ini :
a. Siapa saja yang wajib dikeluarkan zakatnya pada akhir ramadhan dan jelaskan alasannya ?
b. Berapa kg besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan pak Budi untuk seluruh anggota
keluarganya ?
17. Hari ini adalah hari terakhir pada bulan ramadhan, pagi ini keluarga bu Yuni sedang berduka
karena satu-satunya orang tua bu Yuni yakni ayah bu Yuni meninggal dunia tepatnya pada pukul
8 pagi pada usia 7 tahun. Ibu Yuni dan suaminya beserta ketiga putrinya merasa sangat bersedih,
sebelum meninggal ayah bu Yuni tidak berwasiat terkait zakat. Dari ilustrasi diatas jawablah
pertanyaan berikut ini :
a. Tentukan siapa saja dari keluarga bu Yuni yang wajib dikeluarkan zakatnya? Jelaskan
alasannya ?
b. Zakat fitrah pada tahun ini bu Yuni wujudkan dalam bentuk uang, jika setiap orang wajib
mengeluarkan zakat sebesar Rp. 30.000,-. Berapakah besarnya zakat yang wajib dikeluarkan
keluarga ibu Yuni ?
KUNCI JAWABAN

No Kunci jawaban Skor


1 B 0-1
2 A 0-1
3 A 0-1
4 C 0-1
5 A 0-1
6 C 0-1
7 B 0-1
8 B 0-1
9 D 0-1
10 D 0-1
11 C 0-1
12 A 0-1
13 C 0-1
14 A 0-1
15 D 0-1
16 a. 3 orang (ayah, ibu, kakak) 0-3
Alasan : kakak dizakati karena masih hidup
hingga tenggelamnya matahari pada akhir bulan
ramadhan, sedang adik tidak dikeluarkan zakatnya
karena meninggal sebelum tenggelamnya matahari
pada akhir bulan ramadhan

Penskoran :
- Tidak dijawab / jawaban salah 0
- Dapat menyebutkan jumlah muzakki tapi tak 1
dapat menjelaskan alasan 2
- Dapat menyebutkan jumlah muzakki dan 3
dapat menjelaskan alasannya
b. 3 orang (ayah, ibu, kakak) 3 x 0-2
2,5 kg = 7,5 kg

Penskoran :
- Tidak dijawab / jawaban salah 0
- Dapat menghitung jumlah muzakki namun 1
tidak dapat menghitung jumlah beras yang
dikeluarkan
- Dapat menghitung jumlah muzakki dan jumlah 2
beras zakat yang wajib dikeluarkan
17 a. 5 orang (bu Yuni, suami, 3 orang anak) Alasan : 0-3
ayah bu Yuni tidak wajib dizakati karena
meninggal sebelum tenggelamnya
matahari pada akhir ramadhan

Penskoran :
- Tidak dijawab 0
- Dapat menyebutkan jumlah muzakki tapi tak 1
dapat menjelaskan alasan 2
- Dapat menyebutkan jumlah muzakki dan 3
dapat menjelaskan alasannya
b. 5 orang (bu Yuni, suami dan 3 orang anak) 5 x 0-2
Rp. 30.000,- = Rp. 150.000,-

Penskoran :
- Tidak dijawab 0
- Dapat menghitung jumlah muzakki namun 1
tidak dapat menghitung jumlah uang zakat
fitrah yang wajib dikeluarkan
- Dapat menghitung jumlah muzakki dan jumlah 2
uang zakat fitrah yang wajib dikeluarkan

Jumlah Skor Maksimal 25

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rubrik Penilian

Skor nomor Jumlah


No. Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
3. Penilaian Psikomotorik (KI-4)

PENILAIAN PSIKOMOTORIK/ UNJUK KERJA


(PROSES DAN PRODUK)

Lembar Observasi Unjuk Kerja


Aspek yang Diamati
Kesesuaian
Bahasa yang Jumla
No Nama peragaan Nilai
digunakan h Skor
dengan materi
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jumlah
Rata-rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah

Pedoman pensekoran

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Nilai Akhir =
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja


Skor
Aspek Indikator
Perolehan
Bahasa yang Menggunakan bahasa runtut dan sopan 4
digunakan Menggunakan bahasa kurang runtut dan sopan 3
Menggunakan bahasa kurang runtut dan kurang 2
sopan
Menggunakan bahasa tidak runtut dan tidak sopan 1
Peragaan dilakukan dengan khidmat/sungguh- 4
sungguh dan sesuai dengan materi
Kesesuaian Peragaan dilakukan kurang khidmat/ sungguh- 3
peragaan sungguh dan sesuai dengan materi
dengan Peragaan dilakukan kurang khidmat/ sungguh- 2
materi sungguh dan kurang sesuai dengan materi
Peragaan dilakukan kurang khidmat/ sungguh- 1
sungguh dan tidak sesuai dengan materi
Rekapitulasi Nilai Siklus I

Skor nomor Jumlah


No. Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor

Aisyah Putri
1 Ramadani 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 87
Akhiru Khallam
2 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 8 53
Yakha Wabuhu
Anindita
3 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 80
Ramadanti
Azhela
4 Lanandita 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 10 67
Rhasyafa
Aziz Dwi
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 87
Nurrahman
Dinda Ayu
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 87
Wulandari
Dyaz Pramana
7 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12 80
Nugroho
Exsan Wahyu
8 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 9 60
Purnomo
Faadhilah
9 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9 60
Putra Sudana
Fitri Nur
10 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 9 60
Jannah
Fitria
11 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 87
Rahmadhani
Hisyam Aziz
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13 87
Fakhrudiin
Muhammad
13 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 9 60
Dava Refai
Muhammad
14 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 8 53
Yusuf Saputra
Naila Dwi
15 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 87
Septiana
Praditia Duta
16 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 11 73
Pratama
Rafassya
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13 87
Fathian Natara
Rani Kisya
18 Astuti 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 80
Ramadhani
Renjana Naafi
19 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12 80
Sinarya Lathiif
Ridho
20 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 9 60
Setiawan
Satria
21 Fanendra 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 10 67
Mahardika
Syahril Duwi
22 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 80
Saputro
Rekapitulasi Nilai Siklus II

Skor nomor Jumlah


No. Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Skor

Aisyah Putri
1 Ramadani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 3 5 22 88
Akhiru
Khallam
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 16 64
Yakha
Wabuhu
Anindita
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 5 20 80
Ramadanti
Azhela
4 Lanandita 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 2 5 19 76
Rhasyafa
Aziz Dwi
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 23 92
Nurrahman
Dinda Ayu
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 22 88
Wulandari
Dyaz Pramana
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 5 2 20 80
Nugroho
Exsan Wahyu
8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 3 2 18 72
Purnomo
Faadhilah
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 3 2 18 72
Putra Sudana
Fitri Nur
10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 5 19 76
Jannah
Fitria
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 22 88
Rahmadhani
Hisyam Aziz
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 23 92
Fakhrudiin
Muhammad
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 5 18 72
Dava Refai
Muhammad
14 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 2 5 18 72
Yusuf Saputra
Naila Dwi
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 22 88
Septiana
Praditia Duta
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 3 3 19 76
Pratama
Rafassya
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 22 88
Fathian Natara
Rani Kisya
18 Astuti Ramadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 5 21 84

Renjana Naafi
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 5 22 88
Sinarya Lathiif
Ridho
20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 2 5 18 72
Setiawan
Satria
21 Fanendra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 2 5 19 76
Mahardika
Syahril Duwi
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 3 5 22 88
Saputro
Rekapitulasi Nilai Siklus

Skor nomor Jumlah


No. Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Skor

Aisyah Putri
1 Ramadani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 23 92
Akhiru
Khallam
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 18 72
Yakha
Wabuhu
Anindita
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 21 84
Ramadanti
Azhela
4 Lanandita 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 2 5 20 80
Rhasyafa
Aziz Dwi
5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 5 5 24 96
Nurrahman
Dinda Ayu
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 22 88
Wulandari
Dyaz Pramana
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 5 3 21 84
Nugroho
Exsan Wahyu
8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 19 76
Purnomo
Faadhilah
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 5 2 20 80
Putra Sudana
Fitri Nur
10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 3 5 20 80
Jannah
Fitria
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 23 92
Rahmadhani
Hisyam Aziz
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 5 5 24 96
Fakhrudiin
Muhammad
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 5 19 76
Dava Refai
Muhammad
14 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 2 5 19 76
Yusuf Saputra
Naila Dwi
15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 5 5 24 96
Septiana
Praditia Duta
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 3 5 21 84
Pratama
Rafassya
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 24 96
Fathian Natara
Rani Kisya
18 Astuti Ramadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 22 88

Renjana Naafi
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 5 22 92
Sinarya Lathiif
Ridho
20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 2 5 19 76
Setiawan
Satria
21 Fanendra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 5 21 84
Mahardika
Syahril Duwi
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 23 92
Saputro
FOTO KEGIATAN SIKLUS I
FOTO KEGIATAN SIKLUS II
FOTO KEGIATAN SIKLUS III
JURNAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun oleh :
SULISTYO RINI PUJI ASTUTY, S.Pd.I

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN 2021
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN TENTANG ZAKAT FITRAH MATA
PELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01
DAYU, GONDANGREJO, KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Oleh :
Sulistyo Rini Puji Astuty, S.Pd.I
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said
Surakarta. 2021
Email : nikiculiz@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang zakat


fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Dayu,
Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan menerapkan
metode simulasi. Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata
pelajaran PAI peserta didik kelas VI SDN 01 Dayu tahun pelajaran 2021 / 2022
rendah karena dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode
ceramah, pembelajaran menjadi kurang menarik sehingga mempengaruhi hasil
belajar peserta didik menjadi rendah yaitu dari 22 peserta didik, sebanyak 12
peserta didik atau 54,54% peserta didik yang belum tuntas atau belum memenuhi
KKM (<75), sedangkan yang sudah tuntas atau memenuhi KKM (>75) ada 10
peserta didik atau 45,46% dari jumlah keseluruhan.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VI di SD Negeri 01 Dayu Tahun
Pelajaran 2021/2022, pada bulan September 2021 sampai bulan Nopember 2021.
Subyek yang melakukan tindakan adalah guru Pendidikan Agama Islam dan
Subyek yang dikenai tindakan adalah Peserta didik kelas VI SD Negeri 01 Dayu
yang berjumlah 22 siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik Dokumentasi,
Observasi dan Tes. Teknik analisis data menggunakan analisis data observasi dan
analisis data tes. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah 90% peserta didik
kelas VI SD Negeri 01 Dayu mendapat nilai diatas KKM yaitu 75. Penelitian ini
dilakukan dengan 3 tahap, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Penerapan Metode Simulasi
dapat Meningkatkan Pemahaman Tentang Zakat Fitrah Mata Pelajaran PAI
Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun
Pelajaran 2021/2022. Hal ini terlihat dari hasil belajar 22 peserta didik pada
saat sebelum menggunakan metode simulasi ada 10 peserta didik atau 45,46%
peserta didik yang tuntas atau memenuhi KKM, namun setelah menggunakan
media simulasi pada siklus I hasil belajar peserta didik yang sudah tuntas atau
nilainya memenuhi KKM sebanyak 12 peserta didik atau 54,54%. Pada siklus II
jumlah peserta didik yang sudah tuntas atau nilainya memenuhi KKM sebanyak
16 peserta didik atau 72,72%. Pada Siklus III peserta didik yang tuntas atau
memenuhi KKM sebanyak 21 peserta didik atau 95,45%.
Kata Kunci : Simulasi, Metode Pembelajaran, Pemahaman
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemahaman materi agama merupakan bekal yang penting untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Memahami materi agama bukan sekedar mengetahui atau
menghafal namun juga dituntut dapat menampilkan hasil dari materi yang telah
dipelajari, sehingga melalui pemahaman materi tersebut selanjutnya dapat
dilaksanakan dalam kehidupan nyata. Salah satu materi agama yang perlu
dipahami peserta didik pada tingkat Sekolah Dasar yaitu Mata Pelajaran PAI.
Pada Mata Pelajaran PAI mengajarkan berbagai hal yang menyangkut pengenalan
dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu materi yang menuntut pemahaman tentang cara-cara


pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu
materi zakat fitrah. Zakat fitrah mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia
baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat. Banyak sekali
manfaat mengeluarkan zakat fitrah, oleh sebab itu pemahaman tentang zakat fitrah
dalam mata pelajaran PAI sangat perlu dikuasai oleh peserta didik, tetapi fakta di
lapangan menunjukkan masih ada permasalahan yang merujuk pada
ketidakmampuan peserta didik dalam memahami materi zakat fitrah pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal seperti ini terjadi pada peserta didik kelas
VI SD Negeri 01 Dayu. Kemampuan memahami materi zakat fitrah pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa kelas VI SD Negeri 01 Dayu
masih kurang.

Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran PAI di SD


Negeri 01 Dayu, diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran, hampir
seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh guru. Metode yang
digunakan metode ceramah. Yang mengakibatkan peserta didik merasa bosan,
jenuh dan mengantuk dalam proses pembelajaran. Selain itu peserta didik juga
menjadi kurang antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sehingga proses
transfer ilmu pengetahuan yang terkait dengan materi zakat fitrah tidak dapat
diterima secara optimal oleh peserta didik dan menyebabkan pemahaman peserta
didik pada materi zakat fitrah masih sangat kurang. Akibat dari kurangnya
pemahaman materi terhadap zakat fitrah mempengaruhi hasil belajar peserta didik
menjadi rendah.

Untuk menjawab permasalahan di atas, diperlukan metode yang sesuai dan


tepat untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Peneliti memilih metode
simulasi untuk meningkatkan kemampuan memahami materi zakat pada mata
pelajaran PAI. Hal tersebut karena konsep tentang zakat fitrah yang awalnya
berupa konsep abstrak menjadi konkret, sebab melalui metode simulasi peserta
didik dapat mempraktikkan atau mengamati proses perhitungan, pembayaran serta
pengeluaran zakat fitrah secara langsung. Dengan mempraktikkan simulasi
mengeluarkan dan menerima zakat fitrah secara langsung peserta didik dapat
belajar memahami materi zakat fitrah. Selain itu peserta didik memiliki
karakteristik yang aktif dan cenderung lebih menyukai kegiatan pembelajaran
yang melibatkan aktifitas fisik. Melalui metode simulasi ini pula, keaktifan,
ketertarikan, kesenangan dalam diri peserta didik ketika mengikuti proses
pembelajaran dapat meningkat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif pada


penerapan metode simulasi untuk meningkatkan pemahaman materi zakat fitrah
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Peneliti menggunakan model
penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 4 tahap penelitian yaitu
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dam
refleksi (reflecting). Subjek penelitian ini adalah guru PAI di SD Negeri 01 Dayu
dan Subyek yang menerima tindakan adalah siswa kelas VI SD Negeri 01 Dayu
sebanyak 22 orang. Metode pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data observasi dan
analisis data tes.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan dapat dinyatakan terjadi peningkatan


pemahaman materi zakat fitrah pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan
metode simulasi pada pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Dalam
pembahasan hasil penelitian, secara garis besar pemahaman materi zakat fitrah
pada mata pelajaran PAI dari pra siklus dan setelah dilakukan tindakan pada
siklus I, siklus II dan siklus III dengan menggunakan metode simulasi adalah
sebagai berikut :

1. Pra Siklus
Selama ini dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode
ceramah. Metode ceramah yang digunakan masih belum bisa membuat peserta
didik fokus pada pembelajaran, sehingga pemahaman peserta didik terkait
zakat fitrah masih sangat kurang. Dalam proses pembelajaran peserta didik
susah untuk fokus pada pelajaran. Peserta didik sering berbicara dengan teman
sebangkunya, sering menguap dan sering menyenderkan kepala di atas meja.
Sehingga ketika guru menjelaskan materi peserta didik kurang memahami apa
yang dijelaskan guru. Terbukti dari hasil tes belajar pada pra siklus dari 22
peserta didik, sebanyak 12 peserta didik atau 54,54% peserta didik yang belum
tuntas atau belum memenuhi KKM (<75), sedangkan yang sudah tuntas atau
memenuhi KKM (>75) ada 10 peserta didik atau 45,46% dari jumlah
keseluruhan.
Hasil pengamatan pada prasiklus ini menjadi alasan peneliti menggunakan
metode simulasi pada materi zakat fitrah dengan harapan mampu
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik.
2. Siklus I, Siklus II dan Siklus III

Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I, siklus II dan siklus III pada
mata pelajaran PAI kelas VI materi zakat fitrah di SD Negeri 01 Dayu
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1

Peningkatan Skor Aktivitas Guru, Peserta didik, Persentase


Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, II dan III

Peningkatan Peningkatan Peningkatan


Pra Siklus Siklus Siklus Siklus II ke
No Deskripsi Pra Siklus Siklus I ke
siklus I II III Siklus III
ke siklus I Siklus II
90,74
79,62 85,18
Skor aktivitas - - 5,56 5,56
1 (Sangat
Guru (Cukup) (Baik)
Baik)

93,05
Skor 76,38 86,11
2 Aktivitas - - 9,73 (Sangat 6,94
(Cukup) (Baik)
Peserta didik Baik)

Persentase
ketuntasan 22,73
3 45,45% 54,54% 9,09% 72,72% 18,18 95,45%
belajar
peserta didik

Berdasarkan data dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Skor aktivitas
guru dan peserta didik mengalami peningkatan pada skor pada tiap siklusnya,
dimana pada siklus I persentase skor aktivitas guru yaitu 79,62 dengan
kategori cukup dan persentase skor aktivitas peserta didik yaitu 76,38 dengan
kategori cukup. Hasil tersebut masih belum mencapai indikator kinerja yang
ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya persentase skor aktivitas guru dan
peserta didik baik. Sehingga Kegiatan aktivitas guru dan peserta didik
diperlukan adanya perbaikan pada siklus selanjutnya dan pada siklus II
persentase skor aktivitas guru dan peserta didik meningkat menjadi 85,18
untuk aktivitas guru dan 86,11 untuk aktivitas peserta didik dan meningkat
lagi pada siklus III persentase skor aktivitas guru meningkat menjadi 90,74
dan persentase aktivitas peserta didik menjadi 93,05 dan berada pada kategori
sangat baik. Persentase aktivitas guru
dan peserta didik pada akhir siklus III telah memenuhi kriteria indikator
kinerja yang ditetapkan yaitu minimal persentase skor memiliki nilai 80 dan
pada kategori baik.

Sedangkan data hasil belajar peserta didik dapat dijelaskan bahwa pada
siklus I hasil belajar peserta didik dari pra siklus ke siklus I, siklus I ke siklus
II dan siklus II ke siklus III, menunjukkan adanya peningkatan persentase
Ketuntasan belajar peserta didik. Pada tiap siklus persentase ketuntasan belajar
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dimana pada pra siklus hanya
10 atau 45,46% peserta didik yang mendapat nilai tuntas, kemudian bertambah
sebanyak 2 atau 9,09% peserta didik yang tuntas sehingga pada siklus I
peserta didik yang tuntas menjadi 12 atau 54,54%, pada siklus II bertambah 4
atau 18,18% peserta didik yang tuntas sehingga pada siklus II terdapat 16 atau
72,72% peserta didik yang tuntas. Pada siklus ke III bertambah 5 atau 22,73%
peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM sehingga pada siklus III
terdapat 21 atau 95,45% peserta didik yang tuntas. Persentase tersebut sudah
memenuhi indikator kinerja yang ditentukan oleh peneliti, yaitu persentase
ketuntasan belajar minimal 90%.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 01 Dayu pada


tahun 2021/2022, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode simulasi
dapat meningkatkan pemahaman terhadap mata pelajaran PAI kelas VI khususnya
materi Zakat. Hal ini bisa dilihat dari hasil peningkatan nilai dibawah ini.
Kondisi awal (pra tindakan) peserta didik yang belum tuntas belajar atau
nilai belum memenuhi KKM sebanyak 12 peserta didik atau 45,46%. Kemudian
bertambah sebanyak 2 atau 9,09% peserta didik yang tuntas sehingga pada siklus I
peserta didik yang tuntas menjadi 12 atau 54,54%, pada siklus II bertambah 4 atau
18,18% peserta didik yang tuntas sehingga pada siklus II terdapat 16 atau 72,72%
peserta didik yang tuntas. Pada siklus ke III bertambah 5 atau 22,73% peserta
didik yang mendapat nilai diatas KKM sehingga pada siklus III terdapat 21 atau
95,45%
peserta didik yang tuntas. Persentase tersebut sudah memenuhi indikator kinerja
yang ditentukan oleh peneliti, yaitu persentase ketuntasan belajar minimal 90%.
Dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik menunjukkan adanya
peningkatan pemahaman peserta didik pada materi zakat fitrah

Peneliti memberikan saran sebagai berikut : (1) Guru seharusnya dalam


proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal bisa menggunakan
metode yang bervariasi disesuaikan dengan karakteristik materi dan karakteristik
peserta didik. Seperti penggunaan metode simulasi untuk meningkatkan hasil
belajar khususnya pada materi zakat fitrah. (2) Guru harus dapat mengatur dan
memanage suasana dan kondisi pembelajaran dengan baik sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. (3) Sekolah hendaknya menyediakan
fasilitas LCD proyektor disetiap kelas sehingga memudahkan guru untuk
penggunaanya dan tidak memakan waktu yang lama untuk mempersiapkan media.

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011


Bern, Robert G. dan Patricia M. Erickson. (2001). Contextual Teaching and
learning: Preparing Students for the New Economy. Tersedia
dalam http://eric.ed.gov/?id=ED452376 (diakses, 9 Oktober 2021)
Ghozaly, Feisal dan Anwar Hindun, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2018
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, Semarang: Rasail,
2008
Mulyono. 2012. Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad
Global. Malang: UIN-Maliki Press
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996

S Nasution, Teknologi Pendidikan, Bandung: CV Jammars, 1999


Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1993
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1999

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan


KTSP, Jakarta: Kencana, 2008

Anda mungkin juga menyukai