Disusun oleh :
SULISTYO RINI PUJI ASTUTY, S.Pd.I
PERSEMBAHAN
1. Ibu dan Bapakku atas nasehat, cinta dan kasih sayang yang tiada tara
2. Suami dan anak-anakku (Thoriq, Azka dan Ayesha)
3. Kakak dan adikku (Arif, alm. Taufiq, Wulan, dan Linda) atas doa, bantuan,
dan dukungannya selama ini
4. Sahabat-sahabat terbaikku yang selalu mendukungku
5. Teman-teman PPG Daljab Kelas B prodi PAI yang telah mendorong
aku untuk segera menyelesaikan karya ini
6. Semua orang yang telah menjadi bagian dalam hidupku
7. Dan almamater UIN Raden Mas Said Surakarta
iv
MOTTO
ُ م ٰم َ َّ ّٰ ْ
ِ ل ُ
ر ُ من:ِسل و خ نه ي هد ي به ا له من ا ت
ُ ي ال
ه رضوا ب َبع
س
ْْ مس َت ِق ٰ ْ ن و َ ُ
ِ َ
ى ِراط: ي ال ِ ِ ِ الظلم ت ا لى
ْ َ
ٍم ص ُّ ر ا ه ذ ي › ه
ِهم د ال ن
و ب
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Judul Penerapan Metode Simulasi Untuk
Meningkatkan Pemahaman Tentang Zakat Fitrah Mata Pelajaran PAI Pada Siswa
Kelas VI SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran
2021/2022. Shalawat serta salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada
junjungan dan uswatun hasanah kita, Rasulullah Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari adanya bimbingan,
motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami menghanturkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Noor Alwiyah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
selalu memberikan bimbingan yang baik hingga terselesaikannya
penyusunan laporan ini.
2. Bapak Abdul Hakim, S.Ag., M.Pd.I selaku Dosen Pamong yang selalu
memberi motivasi dan memberikan nasehat-nasehat terbaiknya untuk
kebaikan kami.
3. Bapak Suripto, S.Pd.SD selaku Kepala SDN 01 Dayu Gondangrejo,
Karanganyar yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
4. Kepada orang tua dan keluarga yang selalu memberikan semangat,
dukungan, dan do’a yang tiada hentinya.
5. Seluruh guru dan staff SD Negeri 01 Dayu Gondangrejo, Karanganyar yang
telah membantu penulis dalam proses penyusunan laporan.
6. Teman-teman PPG Dalam Jabatan Tahun 2021 Gelombang 2 Kelas PAI B
yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam proses
penyusunan laporan.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan moral maupun material kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan baik.
vi
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
ABSTRAK
Sulistyo Rini Puji Astuty, 2021, “Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan
Pemahaman Tentang Zakat Fitrah Mata Pelajaran PAI Pada Siswa Kelas VI SD
Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022”.
Skripsi: Pendidikan Profesi Guru Program Studi Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah, UIN Raden Mas Said Surakarta.
Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran PAI
peserta didik kelas VI SDN 01 Dayu tahun pelajaran 2021 / 20222 rendah karena
dalam proses pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran yang sangat
sederhana dan metode ceramah, sehingga kurang menarik dalam meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik. Dalam proses pembelajaran
peserta didik sering berbicara sendiri, bermain sendiri dan menguap, selain itu
hasil penilaian harian dari 22 peserta didik, sebanyak 12 peserta didik atau
54,54% peserta didik yang belum tuntas atau belum memenuhi KKM (<75),
sedangkan yang sudah tuntas atau memenuhi KKM (>75) ada 10 peserta didik
atau 45,46% dari jumlah keseluruhan.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VI di SD Negeri 01 Dayu Tahun
Pelajaran 2021/2022, pada bulan September 2021 sampai bulan Nopember 2021.
Subyek yang melakukan tindakan adalah guru Pendidikan Agama Islam dan
Subyek yang dikenai tindakan adalah Peserta didik kelas VI SD Negeri 01 Dayu.
Pengumpulan data menggunakan teknik Dokumentasi, Observasi dan Tes.
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah 90% peserta didik kelas VI SD
Negeri 01 Dayu mendapat nilai diatas KKM yaitu 75. Penelitian ini dilakukan
dengan 3 tahap, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Penerapan Metode Simulasi
dapat Meningkatkan Pemahaman Tentang Zakat Fitrah Mata Pelajaran PAI Pada
Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran
2021/2022. Hal ini terlihat dari hasil belajar 22 peserta didik pada saat sebelum
menggunakan metode simulasi ada 10 peserta didik atau 45,46% peserta didik
yang tuntas atau memenuhi KKM, namun setelah menggunakan media simulasi
pada siklus I hasil belajar peserta didik yang sudah tuntas atau nilainya memenuhi
KKM sebanyak 12 peserta didik atau 54,54%. Pada siklus II jumlah peserta didik
yang sudah tuntas atau nilainya memenuhi KKM sebanyak 16 peserta didik atau
72,72%. Pada Siklus III peserta didik yang tuntas atau memenuhi KKM sebanyak
21 peserta didik atau 95,45%.
viii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Ketuntasan Belajar Peserta didik Pra
Tindakan
Gambar 4.2 Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus I
dengan
siklus 1
Gambar 4.4 Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus II
dengan
siklus I dan II
Gambar 4.6 Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus III
dengan
siklus 1, siklus 2 dan siklus 3
Gambar 4.8 Diagram batang Perbandingan aktivitas guru siklus I, II dan III
II
dan III
Gambar 4.10 Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan
siklus I, siklus II dan siklus III
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perolehan Hasil Belajar Penilaian Harian Mapel PAI Kelas VI
SDN 01 Dayu
Tabel 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta didik Pra Tindakan
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus 1
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus I dan
Siklus II
Tabel 4.14 Perbandingan Persentase ketuntasan belajar peserta didik antara Pra
Siklus dengan Siklus I dan II
Tabel 4.19 Perbandingan Hasil Belajar (Nilai) Pra Siklus Dengan Siklus
I, Siklus II dan Siklus III
Tabel 4.23 Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus
I, siklus II dan siklus III
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 1.1
Perolehan Hasil Belajar Penilaian Harian Mapel PAI Materi Zakat
Fitrah Kelas VI SDN 01 Dayu Gondangrejo
Tahun Ajaran Kelas KKM Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
≤75 12 54,54 %
2021/2022 VI 75
≥75 10 45,46 %
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah peserta didik yang
belum tuntas atau belum mencapai KKM sebanyak 45,46 %. Peneliti juga
melakukan pengamatan dalam proses pembelajaran, dari hasil pengamatan
tersebut terlihat bahwa: Banyak peserta didik lebih memilih untuk bermain
sendiri daripada memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika guru bertanya
tentang materi yang telah dipelajari hanya sedikit siswa yang merespon.
Peserta didik merasa bosan dan mengantuk ketika guru menjelaskan materi.
Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran PAI di SD
Negeri 01 Dayu, diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran,
hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh guru. Metode
yang digunakan metode ceramah. Yang mengakibatkan peserta didik merasa
bosan, jenuh dan mengantuk dalam proses pembelajaran. Selain itu peserta
didik juga menjadi kurang antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Sehingga proses transfer ilmu pengetahuan yang terkait dengan materi zakat
fitrah tidak dapat diterima secara optimal oleh peserta didik dan menyebabkan
pemahaman peserta didik pada materi zakat fitrah masih sangat kurang.
Metode pengajaran memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam
mendukung keberhasilan pengajaran. Berdasarkan analisis yang dilakukan
peneliti, masalah
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa sangat rendah hal ini dapat dilihat dari tingkat
keberhasilan siswa dalam mengerjakan soal Penilaian Harian (PH) yang
tuntas atau memenuhi KKM hanya 45,46 %
4
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada penerapan metode simulasi untuk
meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa
Kelas VI SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran
2021/2022.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerapan metode
simulasi untuk meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah mata pelajaran
PAI pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar
Tahun Pelajaran 2021/2022 ?
E. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman tentang zakat fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI SD
Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022
dengan menerapkan metode simulasi.
F. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
mengenai bagaimana penerapan metode simulasi untuk meningkatkan
pemahaman tentang zakat fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI
SD Negeri 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran
2021/2022.
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah akan
pentingnya pemilihan metode pembelajaran dalam meningkatkan
pemahaman hasil belajar siswa.
b. Bagi siswa
Dengan adanya penelitian diharapkan siswa lebih semangat
dan tertarik dalam belajar sehingga dapat memahami pelajaran dan
mencapai hasil belajar yang baik.
c. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru
SD Negeri 01 Dayu untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja
guru dalam proses pembelajaran dengan memiliki ketrampilan
memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan.
6
A. KERANGKA TEORI
1. PEMAHAMAN
a. Pengertian Pemahaman
Pemahaman adalah kesanggupan untuk mendefinisikan,
merumuskan kata yang sulit dengan perkataan sendiri. Dapat pula
merupakan kesanggupan untuk menafsirkan suatu teori atau melihat
konsekuensi atau implikasi, meramalkan kemungkinan atau akibat
sesuatu.1
Memahami dapat juga berarti membangun pengertian dari
pesan pembelajaran. Berdasarkan taksonomi Bloom, pemahaman
merupakan jenjang kognitif C2, pada jenjang ini kemampuan
pemahaman meliputi tranlasi (kemampuan mengubah simbol dari satu
bentuk ke bentuk lain), interpretasi (kemampuan menjelaskan materi)
dan ekstrapolasi (kemampuan memperluas arti). Menurut Berns &
Erickson (2001) mengungkapkan bahwa, dalam suatu domain belajar,
pemahaman merupakan prasyarat mutlak untuk tingkatan kemampuan
kognitif yang lebih tinggi, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.2
Menurut Benyamin S. Bloom pemahaman adalah kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan di ingat. Seorang peserta didik dikatakan memahami
sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian
yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan bahasa sendiri.3
1
S Nasution, Teknologi Pendidikan, Bandung: CV Jammars, 1999, h. 27.
2
Bern, Robert G. dan Patricia M. Erickson. (2001). Contextual Teaching and learning: Preparing
Students for the New Economy. Tersedia dalam http://eric.ed.gov/?id=ED452376 (diakses, 9
Oktober 2021)
3
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 50
6
7
b. Indikator Pemahaman
Indikator pemahaman menunjukkan bahwa pemahaman lebih
tinggi satu tingkat dari pengetahuan. Jika pada tingkat pengetahuan,
siswa dituntut untuk mengetahui, mengingat atau menghafal suatu
konsep tanpa menangkap pengertian atau maksud dari suatu konsep.
Sementara pemahaman meliputi perilaku yang menunjukkan
kemampuan siswa dalam menangkap makna atau arti dari suatu
konsep.
Indikator dalam pemahaman diantaranya yaitu :4
1) Menjelaskan kembali. Setelah selesai proses pembelajaran, peserta
didik akan mampu menjelaskan kembali materi yang telah
dipelajari.
2) Menguraikan dengan kata-kata sendiri. Setelah selesai proses
pembelajaran, peserta didik akan mampu menguraikan kembali
materi yang telah disampaikan dengan menggunakan kata-katanya
sendiri. Dalam hal ini peserta didik menjelaskan dengan kata yang
berbeda tetapi mempunyai makna yang sama.
3) Merangkum. Peserta didik mampu meringkas uraian dari pendidik
maupun anggota kelompok dalam proses diskusi tanpa mengurangi
kandungan makna yang ada dalam materi .
4) Memberikan contoh. Setelah selesai proses pembelajaran, peserta
didik akan mampu memberikan contoh-contoh suatu peristiwa
yang berkaitan dengan materi. Dari penjelasan yang ada akan
dikembangkan melalui contohcontoh yang lebih nyata dalam
kehidupan yang dialami.
5) Menyimpulkan Peserta didik akan mampu menemukan inti yang
paling mendasar dari materi yang telah dipelajari
4
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1999, hlm. 251
8
c. Tingkatan Pemahaman
Dalam memahami sebuah materi, setiap orang memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang memahami secara
menyeluruh, ada yang hanya sebagian dan ada juga yang tidak
memahami sama sekali materi yang di berikan.
Tingkatan pemahaman pada seorang individu diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu :5
1) Menerjemahkan. Menerjemahkan di sini bukan saja pengalihan
bahasa yang satu ke bahasa yang lain, tetapi dapat juga dari
konsepsi abstrak menjadi satu model simbolik untuk
mempermudah orang mempelajarinya.
2) Menginterpretasikan/ Menafsirkan. Menginterpretasi ini lebih luas
dari pada menerjemahkan. Menginterpretasi adalah kemampuan
untuk mengenal atau memahami ide-ide utama suatu komunikasi.
3) Mengekstrapolasi. Sedikit berbeda dengan menterjemahkan dan
menafsirkan, ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi
yaitu dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat
dibalik yang tertulis dapat membuat ramalan tentang konsentrasi
atau dapat memperluas masalahnya.
5
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan KTSP, Jakarta:
Kencana, 2008, h. 45
6
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996, h. 52
9
2) Faktor Eksternal
Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa
yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini di
antaranya adalah lingkungan sosial. Yang dimaksud dengan
lingkungan sosial di sini yaitu manusia atau sesama manusia, baik
manusia itu hadir ataupun tidak langsung hadir. Kehadiran orang
lain pada waktu sedang belajar, sering mengganggu aktivitas
belajar.
Salah satu dari lingkungan sosial tersebut yaitu lingkungan
siswa di sekolah yang terdiri dari teman sebaya, teman lain kelas,
guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya yang dapat juga
mempengaruhi proses dan hasil belajar individu.
Faktor instrumen yaitu faktor yang berhubungan dengan
perangkat pembelajaran seperti kurikulum, struktur program,
sarana dan prasarana pembelajaran (media pembelajaran), serta
guru sebagai perancang pembelajaran (penentuan penggunaan
metode pembelajaran). Dalam penggunaan perangkat pembelajaran
tersebut harus dirancang oleh guru agar sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
2. METODE SIMULASI
a. Pengertian Metode Simulasi
Metode pembelajaran dijelaskan dalam buku “strategi
pembelajaran paikem”, adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh
yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan
tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang
diharapkan.7
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau
berbuat seolah-olah, atau perbuatan yang pura-pura saja.8 Simulasi
dapat dikatakan seperti latihan, tetapi tidak dalam realitas sebenarnya,
7
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, Semarang: Rasail, 2008, hlm. 7
8
Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993, hlm. 126.
1
b. Jenis-jenis Simulasi
Menurut Wina Sanjaya Simulasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu
sebagai berikut:
1) Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah–masalah yang berkaitan dengan fenomena
sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia
seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga
yang otoriter dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk
memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah
sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk
memecahkannya.
2) Psikodrama
Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran
yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis.
Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya,
menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan-
tekanan yang dialaminya.
3) Role Playing
Role playing atau permainan peran adalah metode pembelajaran
sebagai bagian dari metode simulasi yang diarahkan untuk
1
9
Wina Sanjaya, Op. Cit. Hal 160-161.
10
Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993, hlm. 126-127
11
Ibid hal 127-128
1
3. ZAKAT FITRAH
a. Pengertian Zakat Fitrah
Secara bahasa zakat berarti tumbuh, bersih, berkembang dan
berkah. Sedangkan dalam istilah, zakat memiliki arti Zakat fitrah
adalah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut
sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu.14
Zakat fitrah atau zakat jiwa yaitu harta berupa makanan pokok
yang harus diberikan oleh setiap jiwa/ orang yang beragama Islam
kepada orang yang berhak menerimanya pada bulan Ramadhan sampai
dengan sebelum shalat Idul Fitri pada bulan Syawal. Fitrah berarti
suci, sehingga zakat ini bertujuan untuk mensucikan setiap jiwa
seorang muslim pada setiap tahunnya.
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Bumi
14
َ
ع ل ْي ِه َّ َ عن ا ْبن ع َم َر َر ضي ُ ه قا
ر ُسو ل الل ص لى الل ِ
ه
ُ ِه ض الل ُه َما ع ل ر
ف ْ
ن
ٍ
ح ِ
ْ َ َ
ْ َ
ّ من ش ِعي ٍر ْ على ال َعبْ ِد ْ َ ْ و َس ز ك ا ة ا ل ِ ف
وال من ت مر أ و
ِ صاعا صاعا ْ
ر ط ِر
َ
ل َم
َ :َ ْ ْ َ ْ :ْ َ َّ
َ َ
ص ِغير وا ل ا ل س ِل ِمين و أ م ر ب ت ؤ والذكر و األ ن ثى
َ
ّ َ
َ ك ب ي ر م ُم ن وال
ها أن
َ
دى
َ ْ
]س إلى ال ِة [رواه البخاري ق بل خ ُرو ِج
ِ
ال ص
َّ
ال نا
Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat
fitrah satu sha' (+ 2,5 kg atau 3 liter) dari korma atau satu sha' dari
gandum atas budak maupun orang merdeka, laki-laki, perempuan,
kecil dan dewasa dari orang-orang Islam, dan beliau menyuruh supaya
dikeluarkan zakat fitrah itu sebelum orang-orang keluar pergi shalat
('Idul Fitri)". [HR. Bukhari]
َ ً ْ َ َ ِ ت أخ ْ َ
ضا ِلل ت َعا لى عن نفسي ِ ز كا ة ا ل ِ ف ۡنو
َ
َ
ِه ف ْر ط ِر
ْ ان ج
g. Hikmah Zakat
1) Mengatasi ketimpangan sosial.
Di dalam masyarakat, pasti ada golongan mampu dan yang tidak
mampu. Dengan adanya zakat, golongan yang mampu tersebut
terdorong untuk membantu golongan yang tidak mampu.
2) Membersihkan diri dari penyakit kikir.
Diharapkan dari harta yang dikeluarkan untuk zakat tersebut akan
mengubah sifat kikir yang dimiliki oleh seseorang, menjadi sifat
dermawan yang sangat disukai oleh Allah SWT.
3) Semakin mensyukuri nikmat harta yang berasal dari Allah SWT.
Ketika mengeluarkan zakat, sebenarnya kita tengah belajar berbagi
dan memberi. Seseorang juga belajar muhasabah diri kita, bahwa
2
C. Kerangka Berpikir
Pemahaman materi zakat fitrah pada mata pelajaran PAI Kelas VI
SDN 01 Dayu, Gondangrejo, Karanganyar relatif rendah, dimana banyak
siswa lebih memilih untuk bermain sendiri daripada memperhatikan
penjelasan dari guru. Ketika guru bertanya tentang materi yang telah dipelajari
hanya sedikit siswa yang merespon. Siswa kurang tertarik untuk mengikuti
pelajaran PAI, hal ini dapat dilihat dalam proses Kegiatan Belajar Mengejar
(KBM) banyak siswa yang mengantuk (menguap) atau sering bercerita sendiri
dengan teman sebangkunya. Karena proses belajar mengajar yang
membosankan membuat siswa kurang tertarik dan berpengaruh pada
pemahaman materi PAI yang rendah juga. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
ulangan harian siswa kelas VI yang mendapatkan nilai diatas Kritria
Ketuntasan Minimal (KKM) hanya ada 10 orang saja sedangkan yang lainnya
masih dibawah KKM..
Berdasarkan hal di atas diperkirakan metode yang digunakan guru
dalam menyampaikan PAI kurang mampu menarik perhatian siswa, sehingga
siswa menunjukkan gejala tidak tertarik pada proses pembelajaran
berlangsung. Tentu hal ini jika dibiarkan terus menerus akan berdampak pada
hasil. Oleh sebab itu maka perlu memilih metode yang tepat untuk menarik
perhatian belajar, dalam penelitian ini akan dicoba untuk menerapkan metode
simulasi pada pembelajaran PAI khususnya materi zakat. Penggunaan metode
simulasi
2
dalam proses pembelajaran menjadi satu media yang menarik, sehingga dapat
perhatian siswa dan termotivasi untuk belajar. Metode simulasi juga dapat
mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran karena siswa
akan mendapatkan pengalaman secara langsung dengan proses penerimaan
dan pembagian zakat fitrah.
Alur proses pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi
dapat digambarkan sebagai berikut:
PAI
Gambar 2.1
Alur Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Simulasi
2
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di
atas dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
“Penerapan metode simulasi dapat meningkatkan pemahaman tentang zakat
fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Dayu,
Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022”
2
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam
rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah
dimaksudkan sebagai suatu pemecahan (solusi) langsung bagi permasalahan
yang dihadapi, karena penelitian merupakan sebagian dari usaha pemecahan
masalah yang lebih besar. Fungsi penelitian adalah mencariakan penjelasan
dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi
kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Adapun jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas.
Menurut Kemmis dan McTaggart (1988) dalam Sutama (2015:134) penelitian
tindakan adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri,
pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana dan
dengan sikap mawas diri. Penelitian ini dapat dilakukan guru secara
perorangan untuk kepentingan perbaikan pengajarannya di kelas atau
dilakukan oleh sekelompok atau seluruh guru untuk memperbaiki keadaan.
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengadakan perbaikan
atau peningkatan mutu praktis pembelajaran di kelas. Melalui PTK guru
senantiasa memperbaiki praktik pembelajaran di kelas berdasarkan
pengalaman-pengalaman langsung yang nyata dipandu dengan perluasan
wawasan ilmu pengetahuan dan penguasaan teoritik praktis pembelajaran
(Sutama, 2015:137). Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah pemahaman
tentang zakat fitrah mata pelajaran PAI pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01
Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Tahun Pelajaran 2021/2022. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel input adalah siswa kelas VI SD Negeri 01
Dayu. Variabel proses adalah metode simulasi sedangkan yang menjadi
variabel bebas out put adalah peningkatan pemahaman tentang zakat pada
mata pelajaran PAI.
23
2
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Dayu Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Peneliti ingin mengadakan
penelitian dengan pertimbangan masih kurangnya pemahaman tentang
zakat yang mengakibatkan hasil belajar siswa bab zakat pada mata
pelajaran PAI rendah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Dayu Kecamatan
Colomadu Kabupaten Karanganyar. Adapun waktu yang digunakan untuk
meneliti ini pada 01 September sampai dengan 20 November 2021.
C. Subjek Penelitian
1. Subyek yang melaksanakan tindakan
Subyek yang akan melaksanakan tindakan adalah peneliti
sendiri sebagai guru PAI di SD Negeri 01 Dayu, oleh karena itu peneliti
akan dibantu oleh guru kelas VI yang akan bertugas sebagai kolaborator
untuk melakukan observasi ketika proses pembelajaran berlangsung.
2. Subyek yang menerima tindakan
Subyek yang menerima tindakan adalah siswa kelas VI SD
Negeri 01 Dayu sebanyak 22 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 12
orang dan perempuan sebanyak 10 orang.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu metode yang dipergunakan untuk
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkip,
buku, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya. Dibanding dengan
metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila
ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan
metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.
(Suharsimi Arikunto, 2002: 206)
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dari
bermacam- macam sumber data berupa silabus, lembar absen peserta
didik, foto pembelajaran, lembar evaluasi dan lain sebagainya yang
dianggap menunjang penelitian di SDN 01 Dayu, Gondangrejo.
3. Metode Tes
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan
pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. Salah tes yang digunakan adalah tes prestasi
yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu (Subana dan Moersetyo Rahadi, 2005: 28-29)
2
4. Metode Wawancara
Wawancara, yaitu digunakan dalam rangka mengumpulkan data
tentang permasalahan yang ditemukan guru ketika proses belajar
mengajar di kelas, karakteristik siswa, metode yang digunakan guru,
sarana dan prasarana, dan hambatan-hambatan yang dijumpai oleh guru.
Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara bebas dengan waktu
dan tempat wawancara tidak ditentukan secara mendetail.
E. Indikator Kinerja
Indikator kinerja pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sekurang-kurangnya berkategori baik.
dari sejumlah siswa kelas VI SDN 01 Dayu Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar sebanyak 90 % siswa mendapat nilai diatas KKM.
F. Prosedur Penelitian
Kegiatan ini dirancang dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
kegiatan ini diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam peserta didik. Tahapan langkah disusun dalam siklus penelitian. Setiap
siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi:
2
Keterangan :
Siklus I
Perencanaan (plan)
Tindakan dan observasi
(act and observe)
Refleksi (reflect)
Siklus II
Perencanaan ulang (revised plan)
Tindakan dan observasi II
(act and observe)
Refleksi II (reflect)
Keterangan :
1. Perencanaan (planing)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan,dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan
dilakukan
2. Tindakan (acting)
Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di
kelas. Pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti dan guru, harus sesuai
dengan apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, namun juga tetap
harus berlaku wajar, dan tidak dibuat-buat.
3. Pengamatan (observing)
Dalam tahap pengamatan, peneliti mengamati secara langsung
kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dan mencatat setiap hal
yang terjadi selama tahap berlangsung. Catatan tersebut dijadikan sebagai
data yang akurat untuk memperbaiki siklus berikutnya.
4. Refleksi (reflecting)
Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi, peneliti
akan mengetahui sejauh mana hasil dari tindakan yang telah dilakukan.
2
2. Siklus Pertama
Pada siklus pertama, yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan dilaksanakan berdasarkan masalah yang akan
dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. Penyusunan rencana
merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Dalam tahap perencanaan
pada siklus I, yang perlu peneliti siapkan adalah:
2
b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti atau guru bersama dengan kolaborator dalam
menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan skenario
pembelajaran pada pokok bahasan zakat fitrah yang telah
dipersiapkan sebelumnya, yaitu tindakan dipandu dengan RPP yang
telah disusun. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus I
secara garis besar adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran.
2) Memberikan apersepsi tentang zakat fitrah.
3) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran melalui metode
simulasi.
4) Menyajikan materi pelajaran tentang zakat fitrah meliputi
pengertian, ketentuan, tata cara, dan hikmah adanya perintah
mengeluarkan zakat fitrah.
5) Peneliti membagi kelas menjadi 2 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 10 sampai 12 orang.
3
c. Observasi
Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan
berlangsung. Pengamatan ini mengungkapkan hal-hal menarik selama
pembelajaran menggunakan media pembelajaran. aspek-aspek yang
diamati meliputi: sikap guru saat proses pembelajaran berlangsung,
keaktifan siswa selama proses pembelajaran, keseriusan siswa dalam
mengerjakan tugas, respon siswa selama proses pembelajaran
berlangsung, kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil
pembelajaran, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
kegiatan siswa selama mengikuti proses kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengkaji keseluruhan tindakan
yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan evaluasi untuk
menyempurnakan siklus berikutnya. Untuk memperkuat hasil refleksi
kegiatan yang telah dilakukan, digunakan data dari hasil observasi,
dan tes yang telah dikerjakan siswa. Data observasi menunjukkan
keberhasilan penerapan metode simulasi dalam usaha meningkatkan
motivasi belajar siswa. Data soal digunakan untuk melihat hasil
peningkatan hasil belajar siswa. Data observasi dan data soal yang
3
3. Siklus Ke II
Pada siklus kedua, yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan dilaksanakan berdasarkan masalah yang akan
dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. Penyusunan rencana
merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Dalam tahap perencanaan
pada siklus II, yang perlu peneliti siapkan adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian.
3) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan soal.
4) Mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktifitas
pembelajaran.
b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti atau guru bersama dengan kolaborator dalam
menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan skenario
pembelajaran pada pokok bahasan zakat fitrah yang telah
dipersiapkan sebelumnya, yaitu tindakan dipandu dengan RPP yang
telah disusun.
3
c. Observasi
Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pengamatan ini mengungkapkan hal-hal menarik selama
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran. aspek-aspek yang
diamati Peneliti dan kolaborator meliputi:
1) Aktivitas guru selama proses pembelajaran.
2) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
3) Pemahaman konsep dan hasil evaluasi siswa.
3
d. Refleksi
Secara kolaboratif peneliti dan kolaborator menganalisis hasil
kegiatan siklus I dan siklus II dengan mengkaji ketercapaian tujuan
pembelajaran melalui metode simulasi sehingga dapat diketahui
perbandingan hasil tindakan siklus I dan siklus II terkait peningkatan
pemahaman tentang zakat fitrah pada mata pelajaran PAI di SDN 01
Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus II.
4. Siklus Ke III
Pada siklus ketiga, yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan dilaksanakan berdasarkan masalah yang akan
dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. Penyusunan rencana
merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Dalam tahap perencanaan
pada siklus III, yang perlu peneliti siapkan adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian.
3) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan soal.
4) Mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktifitas
pembelajaran.
b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti atau guru bersama dengan kolaborator dalam
3
c. Observasi
Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pengamatan ini mengungkapkan hal-hal menarik selama
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran. aspek-aspek yang
diamati Peneliti dan kolaborator meliputi:
3
d. Refleksi
Secara kolaboratif peneliti dan kolaborator menganalisis hasil
kegiatan siklus I, II dan siklus III dengan mengkaji ketercapaian
tujuan pembelajaran melalui metode simulasi sehingga dapat
diketahui perbandingan hasil tindakan siklus I, II dan siklus III terkait
peningkatan pemahaman tentang zakat fitrah pada mata pelajaran PAI
di SDN 01 Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus III.
G. Instrumen Penelitian
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan data yang teliti dan akurat. Untuk
itu, peneliti perlu mengembangkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data secara mudah, dan
dengan hasil yang cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah untuk
diolah.
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan peneliti adalah
lembar observasi (observasi terstruktur) dan lembar soal.
1. Soal
Penelitian ini menggunakan instrumen soal yang digunakan
dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap mata
pelajaran PAI pokok bahasan Zakat Fitrah.
a. Penulisan item butir soal
Kegiatan dalam penulisan butir soal yaitu penyusunan kisi-
kisi instrumen. Kisi-kisi soal dalam penelitian ini dikembangkan
berdasarkan indikator hasil belajar yang dikemukakan oleh Bloom
3
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk merekam setiap aktifitas
yang terjadi selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
multimedia pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah penyusunan
lembar observasi yang digunakan dalam peneltian ini adalah:
a. Penulisan item atau butir observasi
Kegiatan dalam penulisan butir observasi yaitu penyusunan
kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi observasi dalam penelitian ini
dikembangkan berdasarkan teori yang disampaikan oleh Syaiful
Bahri Djamarah (2010: 67) yang menyatakan enam urutan kegiatan
yang dapat diterapkan untuk kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media:
1) Merumuskan tujuan
2) Persiapan guru
3) Persiapan kelas
4) Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media
5) Langkah kegiatan belajar siswa
6) Langkah evaluasi pengajaran
b. Penyuntingan
Dalam tahap penyuntingan, peneliti melengkapi lembar
observasi dengan waktu pelaksanaan observasi, materi, guru, dan
kolaborator.
3
TABEL 3.1
KRITERIA TINGKAT KEBERHASILAN GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
2. Analisis Ketuntasan
Data hasil belajar pendidikan agama Islam peserta didik dihitung dengan
menggunakan rumus:
a. Merekapitulasi nilai hasil belajar PAI siswa setiap akhir siklus yang
dihitung dengan menggunakan rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
b. Menghitung rata-rata kelas nilai hasil belajar PAI peserta didik setiap
akhir siklus dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
X = nilai rata-rata kelas
ΣX = jumlah nilai
N = banyaknya siswa
4
Tabel 3.3
Interpretasi Hasil Belajar PAI
BAB IV
41
4
2. Hasil Pratindakan
Soal pratindakan dibagikan setelah kegiatan pembelajaran
pratindakan berakhir. Tujuan peneliti memberikan soal pratindakan adalah
sebagai acuan untuk membandingkan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran PAI materi pokok Zakat Fitrah sebelum diberikan tindakan dan
hasil belajar peserta didik setelah diberikan tindakan yaitu penerapan
metode simulasi yang dapat diketahui setiap akhir siklus. soal pre test
dibagikan pada 24 Agustus 2021 dengan hasil sebagai berikut:
a. Hasil belajar peserta didik pra tindakan
Tabel 4.1
Hasil Belajar Peserta didik Pra Tindakan
Tabel 4.2
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta didik Pra
Tindakan
Kategori Jumlah Peserta Persentase Keterangan
Nilai didik
75 – 100 10 45,46% Tuntas
00 – 74 12 54,54% Belum Tuntas
Jumlah 22 100%
Ketuntasan Belajar
56 54,54
54
52
50
48 45,46
46
44
42
40
Tuntas
Belum Tuntas
Gambar 4.1
Diagram Batang Tingkat Ketuntasan Belajar Peserta didik Pra
Tindakan
B. Siklus Tindakan
1. Siklus Pertama (Siklus I)
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
RPP kemudian dipergunakan sebagai perangkat pembelajaran dari
tindakan yang akan dilakukan. RPP Siklus I terlampir.
2) Menyusun media pembelajaran yang telah direncanakan pada RPP.
3) Menyusun dan mempersiapkan instrumen lembar observasi.
Observasi dilakukan terhadap guru dan peserta didik selama proses
4
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 30
Oktober 2021. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru
menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti laptop, LCD, pengeras
suara, beras, timbangan, uang mainan. Kegiatan pembelajaran dimulai
dengan berdoa bersama, kemudian dilanjutkan guru membuka
pelajaran dengan salam dan mengabsen peserta didik dan menyanyikan
lagu nasional. Selanjutnya guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada hari ini yaitu memahami Zakat Fitrah.
Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan guru
kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan guru sebagai apersepsi,
seperti: 1) Gambar apakah ini? 2) Pernahkan anak-anak melihat atau
melakukan kegiatan ini? 3) Kapan kalian menjumpai kegiatan ini?.
Setelah itu, guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan
dipelajari yaitu zakat fitrah. Guru juga menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini. Pada kegiatan inti, peserta didik mengamati
video tentang zakat fitrah. Kemudian, peserta didik menyebutkan apa
yang diketahuinya dari video tersebut dan menyebutkan apa yang
dimaksud dengan zakat fitrah sepengetahuannya. Guru menjelaskan
pengertian zakat, ketentuan zakat fitrah, dan tata cara berzakat fitrah.
Setelah itu, guru membentuk peserta didik menjadi 2
kelompok. Guru mendemonstrasikan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik yaitu simulasi zakat fitrah. Setiap kelompok menentukan
pemeran simulasi zakat fitrah. Lalu, membagi peran masing-masing
pemeran yang bertugas memperagakan simulasi zakat fitrah, meliputi
peran sebagai muzakki, amil, fakir, miskin, ibnu sabil, fisabilillah,
mualaf, gharim, dan budak. Peserta didik yang ditunjuk sebagai
pemain
4
c. Pengamatan
1) Pengumpulan Data
Kegiatan pengamatan pada siklus I ini meliputi
pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator tentang kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi oleh guru
melalui lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.
Pengamatan pada siklus I ini, dilakukan peneliti setiap kegiatan
pembelajaran berlangsung.
4
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Guru
Skor
NO Hal Yang diamati
1 2 3 4
1 Persiapan Guru
1. Guru mempersiapkan perlengkapan untuk mengajar √
2. Guru mempersiapkan materi ajar √
2 Persiapan Kelas
3. Guru mengondisikan peserta didik agar tidak ramai √
4. Guru mengatur tatanan ruang kelas √
3 Pendahuluan
5. Guru membuka pelajaran dengan salam √
6. Guru menanyakan kabar peserta didik √
7. Guru mengajak peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
8. Guru melakukan presensi √
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
10. Guru menyampaikan appersepsi dengan mengaitkan materi zakat √
fitrah dengan kehidupan sehari-hari
4 Kegiatan Inti
11. Kelancaran guru dalam menjelaskan materi √
12. Kemampuan guru menjawab pertanyaan √
13. Keragaman pemberian contoh √
5 Penyajian Materi
14. Ketuntasan uraian materi yang guru sampaikan √
15. Urutan materi sesuai dengan SK dan KD √
7 Langkah kegiatan Pembelajaran
16. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok √
17. Guru menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan proses simulasi √
4
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik
Skor
NO Hal Yang diamati 1 2 3 4
1 Persiapan Kelas
1. Suasana kelas tenang dan tidak ramai √
2. Tatanan ruang kelas rapi dan nyaman untuk pembelajaran √
2 Pendahuluan
3. Peserta didik menjawab salam dari guru √
4. Peserta didik menjawab sapaan guru √
5. Peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
6. Peserta didik menjawab ketika presensi √
7. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran √
8. Peserta didik menjawab appersepsi guru √
3 Kegiatan Inti
9. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi dari guru √
10. Peserta didik memperhatikan penjelasan langkah-langkah √
pelaksanaan simulasi dari guru
11. Peserta didik mengikuti arahan dari guru ketika proses √
simulasi
12. Peserta didik berdikusi bersama teman satu kelompok √
13. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru √
4 Kegiatan Penutup
14. Peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran √
15. Peserta didik mengerjakan evaluasi penilaian hasil belajar √
16. Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran √
17. Peserta didik berdoa bersama untuk menutup pembelajaran √
18. Peserta didik menjawab salam penutup dari guru √
Jumlah Skor 6 33 16
Total Skor 55
Skor maksimal 72
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 76,38
Nilai Akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
5
Tabel 4.6
Persentase Ketuntasan Peserta didik Siklus I
Kategori Nilai Jumlah Persentase Keterangan
Peserta didik
75 – 100 12 54,54% Tuntas
0 – 74 10 45,46% Belum Tuntas
Jumlah 22 100 %
Ketuntasan belajar
Gambar 4.2
Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus I
Tabel 4.7
Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus 1
Nilai Nilai
No Nama Pra Ket Siklus Ket
Siklus I
1 Aisyah Putri Ramadani 80 T 87 T
3 Anindita Ramadanti 67 BT 80 T
11 Fitria Rahmadhani 80 T 87 T
20 Ridho Setiawan 40 BT 60 BT
Nilai Terendah 33 33
Nilai Tertinggi 80 80
Tabel 4.8
Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik
Ketuntasan Belajar
56
54
52
50
48
46
44
42
40
Tuntas Belum Tuntas
Pra SiklusSiklus 1
Gambar 4.3
Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan
siklus 1
e. Refleksi
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh observer dan
hasil diskusi antara peneliti dengan observer menunjukkan bahwa guru
telah melakukan semua aspek yang sudah dirancang pada RPP. Peserta
didik juga cukup baik dalam merespon kegiatan dan dapat mengikuti
arahan guru. Peserta didik antusias dan senang dalam kegiatan belajar
mengajar pada siklus I.
5
2. Siklus II
Siklus II terdiri dari empat tahapan yang sama dengan siklus I, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada siklus II peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus I. Kegiatan
perencanaan yang dilakukan peneliti pada siklus II adalah sebagai
berikut :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah
diberikan tindakan perbaikan dari siklus I yang kemudian
dipergunakan sebagai perangkat pembelajaran dari tindakan yang
akan dilakukan.
2) Menyusun media pembelajaran yang telah direncanakan pada RPP.
6
yang akan dilakukan peserta didik yaitu simulasi zakat fitrah. Guru
juga menkomunikasikan agar peserta didik yang tidak berperan dalam
simulasi zakat fitrah diminta untuk tetap duduk di temaptnya masing-
masing dan memperhatikan jalannya simulasi zakat fitrah dengan
tertib. Kemudian, guru membagi peran masing-masing yang bertugas
memperagakan simulasi zakat fitrah, meliputi peran sebagai muzakki,
amil, fakir, miskin, ibnu sabil, fisabilillah, mualaf, gharim, dan budak.
Peserta didik yang ditunjuk sebagai pemain memperkenalkan dirinya
dengan menyebutkan tokoh yang diperankannya beserta tugasnya.
Setelah memperkenalkan diri dan perannya, para pemain
memperagakan simulasi zakat fitrah dengan menggunakan alat peraga
yang disediakan dengan bimbingan guru. Peserta didik lainnya
mengamati simulasi zakat fitrah yang diperagakan. Setelah selesai
simulasi, pemain kembali berdiskusi dan menyimpulkan materi zakat
fitrah bersama-sama dengan kelompoknya masing-masing dengan
mengisi lembar kerja (LK) yang disediakan guru. Beberapa kelompok
mengkomunikasikan hasil dikusinya. Guru mengapresiasi keaktifan
peserta didik. Guru juga bertanya pada peserta didik jika ada yang
ingin ditanyakan atau ada yang masih belum jelas. Pada kegiatan akhir,
peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan membuat
kesimpulan belajar sehari dengan tanya jawab. Lalu, guru memberikan
umpan balik dan penguatan materi. Selanjutnya, guru melakukan
evaluasi pembelajaran. Setelah selesai evaluasi, peserta didik berdo’a
sesudah belajar. Kemudian guru mengucapkan salam untuk
mengakhiri pembelajaran.
c. Pengamatan
1) Pengumpulan Data
Kegiatan pengamatan pada siklus II ini meliputi
pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator tentang kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi oleh guru
6
Skor
NO Hal Yang diamati 1 2 3 4
1 Persiapan Guru
1. Guru mempersiapkan perlengkapan untuk mengajar √
2. Guru mempersiapkan materi ajar √
2 Persiapan Kelas
3. Guru mengondisikan peserta didik agar tidak ramai √
4. Guru mengatur tatanan ruang kelas √
3 Pendahuluan
5. Guru membuka pelajaran dengan salam √
6. Guru menanyakan kabar peserta didik √
7. Guru mengajak peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
8. Guru melakukan presensi √
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
10. Guru menyampaikan appersepsi dengan mengaitkan materi √
zakat fitrah dengan kehidupan sehari-hari
4 Kegiatan Inti
11. Kelancaran guru dalam menjelaskan materi √
12. Kemampuan guru menjawab pertanyaan √
13. Keragaman pemberian contoh √
5 Penyajian Materi
14. Ketuntasan uraian materi yang guru sampaikan √
15. Urutan materi sesuai dengan SK dan KD √
7 Langkah kegiatan Pembelajaran
16. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok √
6
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II
Skor
NO Hal Yang diamati
1 2 3 4
1 Persiapan Kelas
1. Suasana kelas tenang dan tidak ramai √
2. Tatanan ruang kelas rapi dan nyaman untuk pembelajaran √
2 Pendahuluan
3. Peserta didik menjawab salam dari guru √
4. Peserta didik menjawab sapaan guru √
5. Peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
6. Peserta didik menjawab ketika presensi √
7. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran √
8. Peserta didik menjawab appersepsi guru √
3 Kegiatan Inti
9. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi dari guru √
Tabel 4.11
Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.12
Persentase Ketuntasan Peserta didik Siklus II
Kategori Nilai Jumlah Persentase Keterangan
Peserta didik
75 – 100 16 72,72% Tuntas
0 – 74 6 27,28% Belum Tuntas
Jumlah 22 100 %
60
50
40
30 27,28
20
10
0
Tuntas
Tidak Tuntas
Ketuntasan belajar
Gambar 4.4
Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus II
Tabel 4.13
Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus I dan
Siklus II
Muhammad Dava
13 47 BT 60 BT 72 BT
Refai
Muhammad Yusuf
14 47 BT 53 BT 72 BT
Saputra
15 Naila Dwi Septiana 87 T 87 T 88 T
Praditia Duta
16 53 BT 73 BT 76 T
Pratama
Rafassya Fathian
17 80 T 87 T 88 T
Natara
Rani Kisya Astuti
18 73 BT 80 T 84 T
Ramadhani
Renjana Naafi
19 80 T 80 T 88 T
Sinarya Lathiif
20 Ridho Setiawan 40 BT 60 BT 72 BT
Satria Fanendra
21 47 BT 67 BT 76 T
Mahardika
Syahril Duwi
22 80 T 80 T 88 T
Saputro
Jumlah 1388 1622 1772
80,54
Rata-rata 63,09 73,72
545
Nilai Terendah 33 33 64
Nilai Tertinggi 80 80 92
Nilai > 75 10 45,46% 12 54,54% 16 72,72%
Nilai < 75 12 54,54% 10 45,46% 6 27,28%
Tabel 4.14
Perbandingan Persentase ketuntasan belajar peserta didik antara
Pra Siklus dengan Siklus I dan II
Ketuntasan Belajar
80
70
60
50
40
30
20
10
Tuntas Belum Tuntas
0
Pra SiklusSiklus 1Siklus 2
Gambar 4.5
Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan
siklus I dan II
g. Refleksi
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh observer dan
hasil diskusi antara peneliti dengan observer menunjukkan bahwa guru
telah melakukan semua aspek yang sudah dirancang pada RPP yang
telah diperbaiki berdasarkan kekurangan pada siklus I. Peserta didik
baik dalam merespon kegiatan dan dapat mengikuti arahan guru.
Peserta didik antusias dan senang dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus II.
Berdasarkan data hasil belajar peserta didik, menunjukkan adanya
peningkatan, meski belum sesuai dengan persentase capaian target
yang
7
3. Siklus III
Siklus III terdiri dari empat tahapan yang sama dengan siklus I dan II,
yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada siklus III peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus II.
Kegiatan perencanaan yang dilakukan peneliti pada siklus III adalah
sebagai berikut :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah
diberikan tindakan perbaikan dari siklus III yang kemudian
dipergunakan sebagai perangkat pembelajaran dari tindakan yang
akan dilakukan.
2) Menyusun media pembelajaran yang telah direncanakan pada RPP.
3) Menyusun dan mempersiapkan instrumen lembar observasi.
Observasi dilakukan terhadap guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang disiapkan
meliputi observasi aktifitas guru dan peserta didik
4) Menyusun intrumen lembar evaluasi.
b. Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Hari Kamis,
18 November 2021 pukul 09.00-10.10 WIB. Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan pada jam pelajaran kedua. Kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Pada kegiatan awal ini diawali dengan guru mengucapkan
salam dan menanyakan kabar peserta didik. Kemudian peserta didik
dan guru berdo’a sebelum belajar. Guru juga mengecek kehadiran
peserta didik. Guru mengajak peserta didik melakukan “tepuk zakat”
dan “tepuk penerima zakat”. Lalu, peserta didik diberi pertanyaan yang
terkait zakat sebagai apersepsi, seperti: Masih ingatkan siapakah
orang-orang yang termasuk golongan mustahik zakat?. Setelah itu,
guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari yaitu
zakat fitrah.
7
c. Pengamatan
1) Pengumpulan Data
Kegiatan pengamatan pada siklus III meliputi
pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator tentang kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi oleh guru
melalui lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.
Pengamatan pada siklus III ini, dilakukan peneliti setiap kegiatan
pembelajaran berlangsung.
(a) Hasil Observasi aktivitas guru
Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran
berlangsung pada siklus III dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.15
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III
Skor
NO Hal Yang diamati 1 2 3 4
1 Persiapan Guru
1. Guru mempersiapkan perlengkapan untuk mengajar √
2. Guru mempersiapkan materi ajar √
2 Persiapan Kelas
3. Guru mengondisikan peserta didik agar tidak ramai √
7
Skor
NO Hal Yang diamati
1 2 3 4
1 Persiapan Kelas
1. Suasana kelas tenang dan tidak ramai √
2. Tatanan ruang kelas rapi dan nyaman untuk pembelajaran √
2 Pendahuluan
3. Peserta didik menjawab salam dari guru √
4. Peserta didik menjawab sapaan guru √
5. Peserta didik berdoa bersama sebelum belajar √
6. Peserta didik menjawab ketika presensi √
7. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran √
8. Peserta didik menjawab appersepsi guru √
3 Kegiatan Inti
9. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi dari guru √
Nilai
No Nama Ket
Siklus III
1 Aisyah Putri Ramadani 92 T
2 Akhiru Khallam Yakha Wabuhu 72 BT
3 Anindita Ramadanti 84 T
4 Azhela Lanandita Rhasyafa 80 T
5 Aziz Dwi Nurrahman 96 T
6 Dinda Ayu Wulandari 88 T
7 Dyaz Pramana Nugroho 84 T
8 Exsan Wahyu Purnomo 76 T
9 Faadhilah Putra Sudana 80 T
10 Fitri Nur Jannah 80 T
11 Fitria Rahmadhani 92 T
8
Tabel 4.18
Persentase Ketuntasan Peserta didik Siklus III
80
60
40
20
4,55
0
Tuntas
Tidak Tuntas
Ketuntasan belajar
Gambar 4.6
Diagram Batang Tingkat Hasil Belajar Peserta didik Siklus III
Tabel 4.19
Perbandingan Hasil Belajar (Nilai) Pra Siklus Dengan Siklus I,
Siklus II dan Siklus III
Muhammad Dava
13 47 BT 60 BT 72 BT 76 T
Refai
Muhammad Yusuf
14 47 BT 53 BT 72 BT 76 T
Saputra
15 Naila Dwi Septiana 87 T 87 T 88 T 96 T
Praditia Duta
16 53 BT 73 BT 76 T 84 T
Pratama
Rafassya Fathian
17 80 T 87 T 88 T 96 T
Natara
Rani Kisya Astuti
18 73 BT 80 T 84 T 88 T
Ramadhani
Renjana Naafi
19 80 T 80 T 88 T 92 T
Sinarya Lathiif
20 Ridho Setiawan 40 BT 60 BT 72 BT 76 T
Satria Fanendra
21 47 BT 67 BT 76 T 84 T
Mahardika
Syahril Duwi
22 80 T 80 T 88 T 92 T
Saputro
Jumlah 1388 1622 1772 1880
Rata-rata 63,09 73,72 80,54 85,45
Nilai Terendah 33 33 64 72
Nilai Tertinggi 80 80 92 96
Nilai > 75 10 45,46% 12 54,54% 16 72,72% 21 95,45%
Nilai < 75 12 54,54% 10 45,46% 6 27,28% 1 4,55%
Tabel 4.20
Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pra
Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III
Ketuntasan Belajar
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Gambar 4.7
Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan
siklus 1, siklus 2 dan siklus 3
d. Refleksi
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh observer dan
hasil diskusi antara peneliti dengan observer menunjukkan bahwa guru
telah melakukan semua aspek yang sudah dirancang pada RPP yang
telah diperbaiki berdasarkan kekurangan pada siklus II. Seperti
pertukaran antar peran peserta didik ketika simulasi sehingga setiap
peserta didik merasakan dan memahami semua peran dan tugas setiap
peran masing-masing. Selain itu proses simulasi juga menggunakan
label dada peran, sehingga memudahkan peserta didik dalam
mengenali
8
serta mengingat tugas dan peran pada proses simulasi. Peserta didik
baik dalam merespon kegiatan dan dapat mengikuti arahan guru.
Peserta didik antusias dan senang dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus III meskipun mengulang materi yang sama.
Berdasarkan data hasil belajar peserta didik pada siklus III,
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus sebelumnya
yaitu terdapat 95,45% peserta didik yang tuntas. Sehingga hasil yang
diperoleh pada siklus III ini sudah memenuhi indikator kinerja yang
ditentukan oleh peneliti, yaitu telah mencapai persentase ketuntasan
belajar 90%.
C. PEMBAHASAN
1. Pembahasan Pra Siklus
Melalui hasil observasi dapat diketahui bahwa pada saat pra
tindakan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI khususnya
pada materi zakat fitrah masih belum maksimal. Dengan demikian diambil
kesimpulan pemahaman peserta didik terkait zakat fitrah masih sangat
kurang. Dalam proses pembelajaran peserta didik susah untuk fokus pada
pelajaran. Peserta didik sering berbicara dengan teman sebangkunya,
sering menguap dan sering menyenderkan kepala di atas meja. Sehingga
ketika guru menjelaskan materi peserta didik kurang memahami apa yang
dijelaskan guru. Selama ini dalam proses pembelajaran guru menggunakan
metode ceramah. Metode ceramah yang digunakan masih belum bisa
membuat peserta didik fokus pada pembelajaran. Maka guru mencoba
menjelaskan materi dengan metode ceramah, dipadukan tanya jawab yaitu
dengan guru memberi pertanyaan terkait materi zakat fitrah pada peserta
didik secara acak dengan harapan peserta didik dapat lebih fokus ketika
mendapat pertanyaan dari guru. Setelah mencoba beberapa metode hasil
belajar peserta didik masih belum menunjukkan hasil yang maksimal.
maka metode yang sudah diterapkan dikombinasikan dengan metode
simulasi. Metode simulasi merupakan kegiatan bermain peran dimana
peserta didik
8
Tabel 4.21
Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I,
Siklus II, Siklus III
90,74
92
90
88
86 85,18
84
82
79,62
80
78
76
74
Aktivitas Guru
Gambar 4.8
Diagram batang Perbandingan aktivitas guru siklus I, II dan III
9
Dari tabel dan diagram diatas dapat diketahui aktivitas guru selama
proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan
skor yakni 86 pada siklus I dan naik menjadi 92 pada siklus II dan
pada siklus III skor akhir meningkat menjadi 98 sehingga dapat
dihitung berdasarkan skor akhir dari siklus III sebesar 90,74.
Berdasarkan perhitungan tersebut aktivitas guru dalam
pembelajaran dengan menerapkan metode simulasi untuk
meningkatkan pemahaman tentang zakat fitrah sudah mencapai skor
sangat baik dan dinyatakan berhasil karena sudah mencapai indikator
kinerja yang ditentukan yaitu minimal 80 sampai 89 atau sekurang-
kurangnya berkategori baik.
Tabel 4.22
Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I, II dan III
93,05
100 86,11
76,38
80
60
40
20
0
Aktivitas peserta didik
Gambar 4.9
Diagram batang Perbandingan aktivitas peserta didik siklus I, II dan III
siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III. Hal ini dapat dilihat
pada tabel dan diagram berikut :
Tabel 4.23
Perbandingan Hasil belajar (Nilai) Pra siklus dengan Siklus I,
siklus II dan siklus III
4 Azhela Lanandita 47 BT 67 BT T T
76 80
Rhasyafa
5 Aziz Dwi 87 T 87 T T T
92 96
Nurrahman
6 Dinda Ayu 80 T 87 T T T
88 88
Wulandari
7 Dyaz Pramana 80 T 80 T T T
80 84
Nugroho
8 Exsan Wahyu 40 BT 60 BT BT T
72 76
Purnomo
9 Faadhilah Putra 33 BT 60 BT BT T
72 80
Sudana
10 Fitri Nur Jannah 40 BT 60 BT 76 T 80 T
11 Fitria Rahmadhani 80 T 87 T 88 T 92 T
12 Hisyam Aziz 87 T 87 T T T
92 96
Fakhrudiin
13 Muhammad Dava 47 BT 60 BT BT T
72 76
Refai
14 Muhammad Yusuf 47 BT 53 BT BT T
72 76
Saputra
15 Naila Dwi Septiana 87 T 87 T 88 T 96 T
16 Praditia Duta 53 BT 73 BT T T
76 84
Pratama
9
17 Rafassya Fathian 80 T 87 T T T
88 96
Natara
18 Rani Kisya Astuti 73 BT 80 T T T
84 88
Ramadhani
19 Renjana Naafi 80 T 80 T T T
88 92
Sinarya Lathiif
20 Ridho Setiawan 40 BT 60 BT 72 BT 76 T
21 Satria Fanendra 47 BT 67 BT T T
76 84
Mahardika
22 Syahril Duwi 80 T 80 T T T
88 92
Saputro
Jumlah 1388 1622 1772 1880
Rata-rata 63,09 73,72 80,54 85,45
Nilai Terendah 33 33 64 72
Nilai Tertinggi 80 80 92 96
Nilai > 75 10 45,46% 12 54,54% 16 72,72% 21 95,45%
Nilai < 75 12 54,54% 10 45,46% 6 27,28% 1 4,55%
Tabel 4.24
Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pra
Siklus, Siklus I, II dan III
Ketuntasan Belajar
95,45
100
90
80 72,72
70
60 54,54 54,54
50 45,46 45,46
40
30 27,28
20
10
0 4,55
TuntasBelum Tuntas
Gambar 4.10
Diagram batang perbandingan ketuntasan belajar pra siklus dengan
siklus I, siklus II dan siklus III
Dari tabel dan diagram diatas dapat diketahui menunjukkan adanya
peningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik pada pra siklus yaitu
sebesar 63,09, meningkat pada siklus I menjadi 73,72 dan pada siklus
II meningkat menjadi 80,54 dan pada siklus III menjadi 85,45. Selain
itu data diatas juga menunjukkan adanya peningkatan persentase
ketuntasan belajar pada tiap siklus, yang terdiri dari pra siklus, siklus I,
siklus II dan siklus III. Persentase ketuntasan belajar pada pra siklus
sebesar 45,45%, lalu setelah dilaksanakan siklus I dengan menerapkan
metode simulasi meningkat menjadi 54,54%, dan setelah dilakukan
perbaikan pada siklus II meningkat menjadi 72,72% dan dilakukan
perbaikan kembali pada siklus III yang meningkat menjadi 95,45 %.
Berikut ini adalah ringkasan tabel peningkatan skor aktivitas guru
dan peserta didik beserta persentase ketuntasan hasil belajar peserta
didik kelas VI SD Negeri 01 Dayu :
9
Tabel 4.25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 01 Dayu
pada tahun 2021/2022, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
simulasi dapat meningkatkan pemahaman terhadap mata pelajaran PAI kelas
VI khususnya materi Zakat. Hal ini bisa dilihat dari hasil peningkatan nilai
dibawah ini.
Kondisi awal (pra tindakan) peserta didik yang belum tuntas belajar
atau nilai belum memenuhi KKM sebanyak 12 peserta didik atau 45,46%.
Kemudian bertambah sebanyak 2 atau 9,09% peserta didik yang tuntas
sehingga pada siklus I peserta didik yang tuntas menjadi 12 atau 54,54%, pada
siklus II bertambah 4 atau 18,18% peserta didik yang tuntas sehingga pada
siklus II terdapat 16 atau 72,72% peserta didik yang tuntas. Pada siklus ke III
bertambah 5 atau 22,73% peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM
sehingga pada siklus III terdapat 21 atau 95,45% peserta didik yang tuntas.
Persentase tersebut sudah memenuhi indikator kinerja yang ditentukan oleh
peneliti, yaitu persentase ketuntasan belajar minimal 90%. Dengan
meningkatnya hasil belajar peserta didik menunjukkan adanya peningkatan
pemahaman peserta didik pada materi zakat fitrah
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran
kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian
ini. Adapun saran – saran tersebut adalah:
1. Guru
a. Guru seharusnya dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil
yang maksimal bisa menggunakan metode yang bervariasi disesuaikan
dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik. Seperti
99
100
DAFTAR PUSTAKA
Ghozaly, Feisal dan Anwar Hindun, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2018
101
102
LAMPIRAN -
LAMPIRAN
PEMERINTAH KABUPATEN
KARANGANYAR DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 01 DAYU
Alamat : Grenjeng Rt 03 / 02, Dayu, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar 57188 Email :
sdn01dayu@gmail.com
MATERI AJAR
ZAKAT
FITRAH
I. Kompetensi Dasar
3.13. Memahami hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam
Untuk membantu memahami materi ajar ini perhatikan petunjuk belajar berikut :
1. Bacalah uraian materi tentang zakat fitrah yang mecakup pokok bahasan :
a. Pengertian Zakat Fitrah
b. Ketentuan Zakat Fitrah
c. Orang yang Wajib Mengeluarkan Zakat Fitrah
d. Waktu Membayar Zakat Fitrah
e. Orang yang Berhak Menerima Zakat
f. Tata Cara Memberikan Zakat Fitrah
g. Hikmah Zakat
2. Untuk memudahkan materi pemahaman terhadap materi ajar ini bacalah peta konsep
dengan seksama.
3. Bacalah masalah yang muncul dalam materi ajar ini yang terdiri dari masalah yang
secara umum muncul ketika mempelajari materi tentang zakat fitrah.
IV. MATERI
Perhatikan peta konsep berikut !
Hikmah Zakat
1
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004, hal.
161.
b. Ketentuan Zakat Fitrah
Mengeluarkan zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap orang Islam baik laki-
laki maupun perempuan, merdeka atau hamba sahaya. Orang yang berkewajiban
membayar zakat fitrah apabila mempunyai kelebihan makanan sehari semalam
dalam keluarga itu yang hidup sejak awal sampai terbenamnya matahari akhir
bulan Ramadan.
َ َ َّ َ ُ َّ ُ ْ َ ْ
ل زك ا ة ع ن ه َما َ ض ر ُسول ص لى الل ه ع ل عن ا بن ع َم َر ر ِض ُي
ْي ِه َم و الل ِه ق ال ر الل ه
َ ف
س
َ ْ َ َّ ِ ْ
ْ ّ وال ذ كر أل ن ثى ْ َ ْ ْ
:ْ ا ل َع ْب ْ
من ت مر أ و صاعا من ِ عي ا ل ِف ط ِر
وا وا َ ٍ
ر ِ ل ٍر ش صاعا
ِ ِد ع لى
ح
خ ُروج ال َّناس إ َلى ال ِة ق َ َ َ ْ َ ْ
ر ب ها ؤ س ِل ال وال ص وا ل كبير
ََ َ
ا لص ْبل ِمين أن وأ م م ُم ن ِغير
َ
دى ت
][رواه البخاري
Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu
sha' (+ 2,5 kg atau 3 liter) dari korma atau satu sha' dari gandum atas budak
maupun orang merdeka, laki-laki, perempuan, kecil dan dewasa dari orang-orang
Islam, dan beliau menyuruh supaya dikeluarkan zakat fitrah itu sebelum orang-
orang keluar pergi shalat ('Idul Fitri)". [HR. Bukhari]
Dengan hadis di atas, zakat fitrah merupakan alat pembersih bagi orang-orang
yang berpuasa dan dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri. Kemudian yang harus
kita berikan perorang/jiwa sebanyak 3,1 liter atau sekitar 2,5 kg dan hanya
diberikan dalam setahun sekali.
ۡ ُ ٰ
و ِفى ال قلو
ۡ َ َ
وا ل ٰع ِم ع ل ۡي ها وا ل ُم
ۡ ِا َّن َما الص َد ق ت ل ۡل ُف َق َ ٓرا ِ ك
ۡ ي ِن
:َ ُ ُ َ َّ َ ۡ
ِّر قاب بــ ه ۡم ؤ ل ـ ف ِة ِل ۡين ِء وا ل َم س
” :ۡ
مe ع ِل َ ِك ۡي ّٰ سب ۡي ِل ف ِِ َۡ ة ۡ ۡ ۡ
وا ل ٰغ رم ۡين و فى س ِب ي ِل وا ب
من ال ل ِه وال ِ :ِ ِ
مe ۡي ُ ّٰ ِ
ِن ال ّٰ
له ال ل ِه
Artinya: ”Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin,
amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan)
hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan
Allah Swt. dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai
kewajiban dari Allah Swt. Allah Swt. Maha Mengetahui,
Mahabijaksana.”
Berdasarkan ayat diatas terdapat 8 kelompok yang berhak menerima zakat yaitu :
1) Orang fakir, yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai
tenaga dan harta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Orang miskin, yaitu orang yang tidak cukup penghasilan untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari.
3) Pengurus zakat (amil), yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan
membagikan zakat.
4) Mualaf, yaitu orang yang bukan Islam (non-Islam) yang berkeinginan masuk
Islam, untuk masuk Islam, dan orang yang baru masuk Islam yang imannya
masih lemah.
5) Orang berutang, yaitu orang yang berutang karena untuk kepentingan yang
bukan maksiat dan ia tidak sanggup membayarnya. Orang yang berutang untuk
memelihara persatuan umat Islam.
6) Orang yang berjuang pada jalan Allah (fisabilillah), yaitu orang yang berjuang
untuk keperluan pertahanan Islam di zaman Nabi Muhammad saw. Fisabilillah
itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum, seperti mendirikan masjid,
musalah, sekolah/madrasah, rumah sakit, dan sebagainya.
7) Hamba sahaya, yaitu budak yang harus dimerdekakan.
8) Ibnu sabil, yaitu seorang anak yang sedang menuntut ilmu, namun kesulitan
dalam pembiayaan
َ ً ْ َ َ ِ ت أخ ْ َ
ضا ِلل ت َعا لى عن نفسي ِ ز كا ة ا ل ِ ف ۡنو
َ
ْ َ ان
ِه ف ْر ط ِر ج
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri wajib karena
Allah.”
4) Makanan pokok (beras) kita berikan langsung kepada yang berhak atau
diserahkan kepada amil baik di masjid atau lainnya.
5) Kita serahkan tepat waktu sesuai dengan permintaan panitia, atau kita bagikan
sendiri kepada yang berhak pada malam idul fitri atau pagi harinya sebelum
shalat Idul Fitri.
6) Panitia menerima zakat dengan berdoa
َ ْ َ
و َبا ك ف ْي َما أ ب ق ْيت، و َج َع ل ُه ُ ه را،آج َر َك الل ُه ْ ي َ ط ت
َ َ ْ لك َ
وط ركل ما أ ْي
ف ع
Artinya: “Semoga Allah memberikan pahala kepadamu dalam apa yang telah
engkau berikan, dan semoga Allah menjadikan apa yang engkau
berikan kesucian bagimu, dan semoga Allah memberkatimu di dalam
harta yang telah engkau sisihkan.”
7) Panitia bertanggung jawab membagikan kepada yang berhak menerimanya.
g. Hikmah Zakat
1) Mengatasi ketimpangan sosial.
Di dalam masyarakat, pasti ada golongan mampu dan yang tidak mampu.
Dengan adanya zakat, golongan yang mampu tersebut terdorong untuk
membantu golongan yang tidak mampu.
2) Membersihkan diri dari penyakit kikir.
Diharapkan dari harta yang dikeluarkan untuk zakat tersebut akan
mengubah sifat kikir yang dimiliki oleh seseorang, menjadi sifat dermawan
yang sangat disukai oleh Allah SWT.
3) Semakin mensyukuri nikmat harta yang berasal dari Allah SWT.
Ketika mengeluarkan zakat, sebenarnya kita tengah belajar berbagi dan
memberi. Seseorang juga belajar muhasabah diri kita, bahwa masih ada
beberapa orang yang tidak memiliki keberuntungan yang sama dan
membutuhkan uluran pertolongan orang lain. Pada akhirnya ini akan
mendorong untuk lebih bersyukur dengan nikmat harta yang Allah SWT
berikan.
4) Pembersih harta dan jiwa.
Di dalam harta yang dimiliki, terkandung hak-hak orang lain. Sebab, dalam
setiap pekerjaan yang telah terselesaikan, ada campur tangan orang lain baik
disengaja ataupun tidak. Setelah menunaikan zakat, perasaan juga akan lebih
lega dan hati lebih tenang karena salah satu kewajiban sudah dilaksanakan.
5) Sarana pengendalian diri.
Selain dapat membantu umat muslim untuk mengekang (zuhud) keinginan dan
kecintaan pada harta, zakat juga dapat membuat seseorang mengintrospeksi
dan mengendalikan diri.
6) Dapat mengelola uang.
Dengan kewajiban berzakat setiap tahunnya, seseorang dapat belajar untuk
mengatur keuangan rumah tangga. Ini juga akan membuat seseorang lebih
bijak dalam menggunakan harta yang dimiliki.
7) Sarana pemerataan untuk mencapai keadilan sosial.
Selain mendapatkan pahala, dalam Islam diajarkan bahwa salah satu manfaat
zakat adalah memperpendek jurang antara rang kaya dan miskin atau rasio gini
(gini ratio). Ini juga menjadi tolak ukur kemajuan ekonomi suatu negara.
Mengelola zakat dengan memberikan sebagian harta kepada orang-orang yang
membutuhkan juga dapat membantu pemerintah untuk mengurangi
kemiskinan.
A. LEMBAR KERJA SISWA
Nama: ……………………………………………….
No. Absen: ……………………………………………….
Kelompok: ……………………………………………….
Kelas: ……………………………………………….
Zakat fitrah
KOMPETENSI DASAR
3.13 Memahami hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam
4.13 Menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam
TUJUAN PEMBELAJARAN
LANGKAH_LANGKAH KEGIATAN
.
Siapkan alat tulis.
Biasakanlah selalu berdoa sebelum dan sesudah belajar.
Tulislah nama dan nomor presensi pada kolom yang telah disediakan.
Bacalah dengan cermat setiap petunjuk kegiatan.
Bertanyalah kepada gurumu jika terdapat petunjuk maupun pertanyaan yang belum kamu pahami
Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab
Amatilah video tentang Zakat fitrah !
Diskusikan dengan kelompokmu, apa yang dapat kamu simpulkan dari tayangan video te
Diskusikan dengan kelompokmu perencanaan kegiatan simulasi yang akan dilakukan !
Bagilah tugas dan peran tiap orang sesuai dengan arahan guru !
Tulis jawabanmu pada lembar jawaban yang telah disediakan!
Lembar
Lembar
Jawaban
Jawaban Kesimpulan video tentang Zakat fitrah
Skenario Simulasi Zakat fitrah
:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Berilah tanda centang (🗸) pada kolom yang sesuai
Nama Penilaian Sikap
Peserta didik Pantang Tanggung Jawab Percaya Diri Disiplin
menyerah
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
Keterangan
SB : Sangat baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Kriteria Penilaian
SB (4) B (3) C (2) K (1)
Disiplin Selalu disiplin Sering disiplin Kadang-kadang Tidak pernah
Dalam mengikuti Dalam mengikuti disiplin Disiplin dalam
proses proses dalam mengikuti mengikuti proses
pembelajaran pembelajaran proses pembelajaran
pembelajran
PEMERINTAH KABUPATEN
KARANGANYAR DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 01 DAYU
Alamat : Grenjeng Rt 03 / 02, Dayu, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar 57188 Email :
sdn01dayu@gmail.com
Nama :
Nomor Absen :
Kelas :
Materi :
Petunjuk Umum
1. Tulislah nama dan nomor absen di lembar jawaban
2. Bacalah soal dengan teliti
3. Periksalah kembali pekerjaanmu sebelum diberikan kepada pengawas/guru
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang paling tepat!
1. Setiap tahun, beberapa orang muslim yang kaya terketuk hatinya untuk mengeluarkan zakat
yang diberikan kepada fakir miskin. Dengan zakat, banyak diantara mereka yang merasakan
kebahagiaan luar biasa. Yang dimaksud dengan zakat yang paling tepat ialah….
a. kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan kepada orang yang berhak menerimanya dengan
beberapa syarat tertentu sesuai dengan syariat Islam
b. kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan setiap tahun kepada orang yang berhak
menerimanya sesuai dengan syariat islam
c. sejumlah harta yang sebaiknya dikeluarkan sesuai syariat islam dalam rangka
membahagiakan fakir miskin dan lainnya
d. sejumlah harta yang wajib dikeluarkan orang yang berhak menerima zakat dengan
beberapa syarat tertentu sesuai syariat islam
2. Setiap muslim tidak asing lagi ketika bulan puasa datang, mereka selalu mengeluarkan zakat
fitrah dalam tenggang waktu awal ramadhan hingga sebelum sholat ied dilaksanakan. Mereka
menginginkan kembali ke fitri lagi setelah sebulan melaksanakan puasa. Berdasarkan ilustrasi
tersebut, maka zakat fitrah memiliki pengertian paling tepat sebagaimana dibawah ini yaitu ….
a. zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang Islam, baik laki-laki dan perempuan, besar
dan kecil dengan tujuan untuk membersihkan jiwa bagi seorang muslim
b. zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang Islam, baik laki-laki dan perempuan, besar
dan kecil dengan tujuan untuk membersihkan harta benda setiap muslim
c. zakat yang pahalanya besar bagi setiap orang Islam, baik laki-laki dan perempuan, besar
dan kecil dengan tujuan untuk mengikuti sunah rasul
d. zakat yang pahalanya besar bagi setiap orang Islam, baik laki-laki dan perempuan, besar
dan kecil dengan tujuan untuk mengikuti sunah rasul dan umat-umat sebelumnya
3. Bacalah ilustrasi berikut! Bu siti sedang mengandung selama sembilan bulan lebih ketika ia
memasuki hari-hari terakhir bulan ramadhan. Pada tanggal 30 ramadhan, ia merasa bahwa bayi
dalam kandungannya segera lahir. Pak Samsul sebagai suaminya segera membawanya ke bidan
terdekat. Pukul 17.15 WIB tepat, sang buah hati akhirnya lahir dalam keadaan selamat. Dari
ilustrasi tersebut, dapat diputuskan solusi berupa ….
a. Bayi yang lahir wajib dikeluarkan zakatnya karena menemui sedikitnya waktu
ramadhan
b. Bayi yang lahir wajib dikeluarkan zakatnya sebagai rasa syukur karena lahir di bulan
ramadhan
c. Bayi yang lahir tidak wajib dikeluarkan zakatnya karena belum mengenal makanan selain
asi
d. Bayi yang lahir mubah dikeluarkan zakatnya karena ia tidak menemui penuh bulan
ramadhan
4. Bacalah ilustrasi berikut! Pak Jamal telah berusia 70 tahun, siapa sangka di usia yang terbilang
tua dan sehat wal afiat, ia harus kembali ke rahmatullah setelah shalat isya hari ke 30 bulan puasa.
Namun ia tidak berwasiat kepada keluarga bahwa ia belum membayar zakat dan menyuruh
anaknya membayarkan zakat fitrah nya. Dari ilustrasi tersebut, dapat diputuskan solusi berupa ….
a. Pak jamal tidak wajib dibayarkan zakatnya karena ia tidak menemui sholat idul fitri
b. Pak jamal tidak wajib dibayarkan zakatnya karena ia tidak berwasiat kepada
keluarganya
c. Pak jamal wajib dibayarkan zakatnya karena ia telah menemui malam tanggal satu bulan
syawal
d. Pak jamal boleh dibayarkan atau tidak wajib dibayarkan zakatnya karena ia
meninggal sebelum waktu tengah malam
5. Pak Aristo mempunyai 7 orang anak laki-laki, 3 anak perempuan, dan seorang istri. Maka zakat
fitrah yang seharusnya ia keluarkan dengan tanggungan tersebut sebanyak
…
a. 30 kg beras
b. 15 kg beras
c. 25 kg beras
d. 13 kg beras
e. 17 kg beras
6. Bulan ramadhan tiba siswa siswi SD Negeri 01 Dayu dididik untuk menunaikan zakat fitrah bisa
berupa makanan pokok atau uang. Diperkirakan 1 kg berasa setara dengan uang Rp. 10.000. dari
panduan monitoring kegiatan didapati Asep membawa beras 3kg, siti membawa beras 2,4 kg,
Alin membayar dengan uang Rp. 20.000,-. Pernyataan yang sesuai dengan cerita tersebut adalah
…
a. Zakat fitrah yang dikeluarkan Asep dan Siti sah karena memakai beras
b. Zakat yang dikeluarkan Alin sah karena dibayar dengan uang
c. Zakat fitrah Alin dan Siti tidak sah karena kurang dari ketentuan
d. Sakat fitrah Asep dan Siti tidak sah karena kurang dari ketentuan
7. Setiap bulan ramadhan, umat islam di seluruh dunia sudah diperbolehkan menunaikan zakat
fitrah. Begitu juga dengan Arifin sebagai seorang muslim, dia juga berkewajiban menunaikan
zakat fitrah. Menurut kalian sebaiknya yang dilakukan Arifin adalah …
a. Arifin menunaikan zakat setelah terbenamnya matahari pada hari raya idul fitri
b. Arifin menunaikan zakat sejak terbenamnya matahari pada akhir bulan ramadhan sampai
menjelang shalat idul fitri
c. Arifin menunaikan zakat sesudah shalat subuh tanggal 1 Syawal sebelum sholat idul fitri
d. Arifin menunaikan zakat fitrah sejak tanggal 1 ramadhan sampai dengan akhir bulan
ramadhan
8. Pak Rudi seorang pedagang sembako, sejak awal bulan ramadhan dia sudah memilih beras
yang terbaik untuk membayar zakat. Kemudian dia mendatangi amil zakat didesanya. Amil
tersebut menjelaskan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan pak Rudi dalam
membayar zakat fitrah yaitu …
a. Pak Rudi menakar beras sesuai ketentuan, mengucapkan niat dan diserahkan setelah
terbenamnya matahari pada hari raya idul fitri.
b. Pak Rudi menakar beras 2,8 kg, mengucapkan niat, diserahkan sejak terbenamnya matahari
pada akhir bulan ramadhan sampai menjelang idul fitri
c. Pak Rudi menakar beras 3 kg, tidak mengucapkan niat, diserahkan sesudah salat idul fitri
d. Pak Rudi menakar beras 2,5 kg tidak mengucapkan niat, diserahkan sejak tanggal 1
Ramadhan sampai dengan akhir ramadhan.
9. Pak lurah memiliki 1 orang istri dan 2 orang anak. Pada saat bulan Ramadhan pak lurah ingin
membayarkan zakat fitrah untuk semua keluarganya, harga beras per liter 12.000. berapa rupiah
uang yang harus dikeluarkan pak lurah untuk membayar zakat fitrah untuk semua keluarganya ...
a. Rp. 158.000
b. Rp. 48.000
c. Rp. 168.000
d. Rp. 144.000
10. Ibu Ainun 3 hari menjelang lebaran, melahirkan seorang putra, bu Ainun hendak membayar
zakat untuk keluarganya, pernyataan dibawah ini yang seharusnya dilakukan bu Ainun adalah…
a. Putra bu Ainun hanya di zakati setengah dari zakatnya orang dewasa Karena masih bayi
b. Putra bu Ainun tidak dizakati karena masih bayi
c. Putra bu Ainun tidak dizakati karena lahir di akhir-akhir bulan ramadhan
d. Putra bu Ainun tetap dizakati sesuai dengan ketentuan zakat, karena lahir sebelum
ramadhan berakhir
11. Pada malam hari menjelang idul Fitri Faisal menikah Winda, ijab qabul dilaksanakan pada
pukul 19.00 malam menjelang idul fitri. Kebetulan pada saat itu sedang ada kegiatan
pengumpulan zakat di masjid. Maka yang berkewajiban membayarkan zakat Winda adalah …
a. Faisal (suami Winda)
b. Ayah Faisal (mertua Winda)
c. Ayah Winda
d. Kakak Winda
12. Pak Wijaya memiliki seorang istri beserta 3 orang putra, salah satu putra pak Wijaya
merupakan seorang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Berapakah zakat fitrah yang
wajib dikeluarkan pak Wijaya …
a. 12,5 kg
b. 15 kg
c. 7,5 kg
d. 17,5 kg
13. Di rumah pak Gunawan memiliki seorang istri dengan 1 orang anak, dan memiliki 1 orang
pembantu, pada bulan ramadhan ini kedua pembantu pak Gunawan tidak mudik ke kampung
halaman, maka zakat fitrah yang harus ditanggung pak Gunawan yaitu ….
a. 3 orang (pak Gunawan, istri, anak)
b. 2 orang (pak Gunawan dan istri)
c. 4 orang (pak Gunawan, istri, anak dan pembantu)
d. 1 orang (pak Gunawan sendiri)
14. Daffi pada tahun ini menjadi petugas panitia zakat (amil) di masjid di desanya. Pada tahun ini
zakat yang didapat cukup banyak sehingga setelah dihitung dan dibagikan kepada fakir miskin
sangat mencukupi dan masih banyak zakat yang bisa disalurkan, maka selain membagikan
kepada para fakir miskin zakat yang di kelola bisa di salurkan kepada ….
a. Ustadz dan ustadzah yang mengajar di TPA
b. Seluruh sisa zakat yang belum disalurkan di bagi rata untuk panitia zakat
c. Dibagikan kepada warga yang memiliki hutang karena membeli mobil
d. Dijual kemudian digunakan untuk kas masjid
15. Bu Sinta memiliki 2 anak, bulan ramadhan tahun ini, anak bu Sinta yang nomor 2 sakit, pada
hari ke 30 ramadhan pada pukul 17.15 sore anak bu Sinta meninggal di rumah sakit. Dari
ilustrasi tersebut maka kewajiban membayar zakat fitrah bagi anak bu Sinta dapat diputuskan
yaitu …
a. Anak bu Sinta tetap wajib dibayarkan zakatnya
b. Anak bu Sinta zakatnya dibayar separuh dari zakat yang seharusnya
c. Anak bu Sinta zakatnya dibayarkan 2/3 dari takaran zakat yang seharusnya karena
meninggal di akhir ramadhan
d. Anak bu Sinta tidak wajib dibayarkan zakatnya
Penskoran :
- Tidak dijawab / jawaban salah 0
- Dapat menyebutkan jumlah muzakki tapi tak 1
dapat menjelaskan alasan 2
- Dapat menyebutkan jumlah muzakki dan 3
dapat menjelaskan alasannya
b. 3 orang (ayah, ibu, kakak) 3 x 0-2
2,5 kg = 7,5 kg
Penskoran :
- Tidak dijawab / jawaban salah 0
- Dapat menghitung jumlah muzakki namun 1
tidak dapat menghitung jumlah beras yang
dikeluarkan
- Dapat menghitung jumlah muzakki dan jumlah 2
beras zakat yang wajib dikeluarkan
17 a. 5 orang (bu Yuni, suami, 3 orang anak) Alasan : 0-3
ayah bu Yuni tidak wajib dizakati karena
meninggal sebelum tenggelamnya
matahari pada akhir ramadhan
Penskoran :
- Tidak dijawab 0
- Dapat menyebutkan jumlah muzakki tapi tak 1
dapat menjelaskan alasan 2
- Dapat menyebutkan jumlah muzakki dan 3
dapat menjelaskan alasannya
b. 5 orang (bu Yuni, suami dan 3 orang anak) 5 x 0-2
Rp. 30.000,- = Rp. 150.000,-
Penskoran :
- Tidak dijawab 0
- Dapat menghitung jumlah muzakki namun 1
tidak dapat menghitung jumlah uang zakat
fitrah yang wajib dikeluarkan
- Dapat menghitung jumlah muzakki dan jumlah 2
uang zakat fitrah yang wajib dikeluarkan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rubrik Penilian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
3. Penilaian Psikomotorik (KI-4)
Pedoman pensekoran
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Nilai Akhir =
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Aisyah Putri
1 Ramadani 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 87
Akhiru Khallam
2 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 8 53
Yakha Wabuhu
Anindita
3 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 80
Ramadanti
Azhela
4 Lanandita 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 10 67
Rhasyafa
Aziz Dwi
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 87
Nurrahman
Dinda Ayu
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 87
Wulandari
Dyaz Pramana
7 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12 80
Nugroho
Exsan Wahyu
8 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 9 60
Purnomo
Faadhilah
9 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9 60
Putra Sudana
Fitri Nur
10 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 9 60
Jannah
Fitria
11 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 87
Rahmadhani
Hisyam Aziz
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13 87
Fakhrudiin
Muhammad
13 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 9 60
Dava Refai
Muhammad
14 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 8 53
Yusuf Saputra
Naila Dwi
15 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 87
Septiana
Praditia Duta
16 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 11 73
Pratama
Rafassya
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13 87
Fathian Natara
Rani Kisya
18 Astuti 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 80
Ramadhani
Renjana Naafi
19 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12 80
Sinarya Lathiif
Ridho
20 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 9 60
Setiawan
Satria
21 Fanendra 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 10 67
Mahardika
Syahril Duwi
22 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 80
Saputro
Rekapitulasi Nilai Siklus II
Aisyah Putri
1 Ramadani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 3 5 22 88
Akhiru
Khallam
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 16 64
Yakha
Wabuhu
Anindita
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 5 20 80
Ramadanti
Azhela
4 Lanandita 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 2 5 19 76
Rhasyafa
Aziz Dwi
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 23 92
Nurrahman
Dinda Ayu
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 22 88
Wulandari
Dyaz Pramana
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 5 2 20 80
Nugroho
Exsan Wahyu
8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 3 2 18 72
Purnomo
Faadhilah
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 3 2 18 72
Putra Sudana
Fitri Nur
10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 5 19 76
Jannah
Fitria
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 22 88
Rahmadhani
Hisyam Aziz
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 23 92
Fakhrudiin
Muhammad
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 5 18 72
Dava Refai
Muhammad
14 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 2 5 18 72
Yusuf Saputra
Naila Dwi
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 22 88
Septiana
Praditia Duta
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 3 3 19 76
Pratama
Rafassya
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 22 88
Fathian Natara
Rani Kisya
18 Astuti Ramadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 5 21 84
Renjana Naafi
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 5 22 88
Sinarya Lathiif
Ridho
20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 2 5 18 72
Setiawan
Satria
21 Fanendra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 2 5 19 76
Mahardika
Syahril Duwi
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 3 5 22 88
Saputro
Rekapitulasi Nilai Siklus
Aisyah Putri
1 Ramadani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 23 92
Akhiru
Khallam
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 18 72
Yakha
Wabuhu
Anindita
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 21 84
Ramadanti
Azhela
4 Lanandita 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 2 5 20 80
Rhasyafa
Aziz Dwi
5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 5 5 24 96
Nurrahman
Dinda Ayu
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 22 88
Wulandari
Dyaz Pramana
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 5 3 21 84
Nugroho
Exsan Wahyu
8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 19 76
Purnomo
Faadhilah
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 5 2 20 80
Putra Sudana
Fitri Nur
10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 3 5 20 80
Jannah
Fitria
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 23 92
Rahmadhani
Hisyam Aziz
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 5 5 24 96
Fakhrudiin
Muhammad
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 5 19 76
Dava Refai
Muhammad
14 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 2 5 19 76
Yusuf Saputra
Naila Dwi
15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 5 5 24 96
Septiana
Praditia Duta
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 3 5 21 84
Pratama
Rafassya
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 24 96
Fathian Natara
Rani Kisya
18 Astuti Ramadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 22 88
Renjana Naafi
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 5 22 92
Sinarya Lathiif
Ridho
20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 2 5 19 76
Setiawan
Satria
21 Fanendra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 5 21 84
Mahardika
Syahril Duwi
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 23 92
Saputro
FOTO KEGIATAN SIKLUS I
FOTO KEGIATAN SIKLUS II
FOTO KEGIATAN SIKLUS III
JURNAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Disusun oleh :
SULISTYO RINI PUJI ASTUTY, S.Pd.I
Oleh :
Sulistyo Rini Puji Astuty, S.Pd.I
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said
Surakarta. 2021
Email : nikiculiz@gmail.com
Latar Belakang
Pemahaman materi agama merupakan bekal yang penting untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Memahami materi agama bukan sekedar mengetahui atau
menghafal namun juga dituntut dapat menampilkan hasil dari materi yang telah
dipelajari, sehingga melalui pemahaman materi tersebut selanjutnya dapat
dilaksanakan dalam kehidupan nyata. Salah satu materi agama yang perlu
dipahami peserta didik pada tingkat Sekolah Dasar yaitu Mata Pelajaran PAI.
Pada Mata Pelajaran PAI mengajarkan berbagai hal yang menyangkut pengenalan
dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya
dalam kehidupan sehari-hari.
METODE PENELITIAN
1. Pra Siklus
Selama ini dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode
ceramah. Metode ceramah yang digunakan masih belum bisa membuat peserta
didik fokus pada pembelajaran, sehingga pemahaman peserta didik terkait
zakat fitrah masih sangat kurang. Dalam proses pembelajaran peserta didik
susah untuk fokus pada pelajaran. Peserta didik sering berbicara dengan teman
sebangkunya, sering menguap dan sering menyenderkan kepala di atas meja.
Sehingga ketika guru menjelaskan materi peserta didik kurang memahami apa
yang dijelaskan guru. Terbukti dari hasil tes belajar pada pra siklus dari 22
peserta didik, sebanyak 12 peserta didik atau 54,54% peserta didik yang belum
tuntas atau belum memenuhi KKM (<75), sedangkan yang sudah tuntas atau
memenuhi KKM (>75) ada 10 peserta didik atau 45,46% dari jumlah
keseluruhan.
Hasil pengamatan pada prasiklus ini menjadi alasan peneliti menggunakan
metode simulasi pada materi zakat fitrah dengan harapan mampu
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik.
2. Siklus I, Siklus II dan Siklus III
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I, siklus II dan siklus III pada
mata pelajaran PAI kelas VI materi zakat fitrah di SD Negeri 01 Dayu
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1
93,05
Skor 76,38 86,11
2 Aktivitas - - 9,73 (Sangat 6,94
(Cukup) (Baik)
Peserta didik Baik)
Persentase
ketuntasan 22,73
3 45,45% 54,54% 9,09% 72,72% 18,18 95,45%
belajar
peserta didik
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Skor aktivitas
guru dan peserta didik mengalami peningkatan pada skor pada tiap siklusnya,
dimana pada siklus I persentase skor aktivitas guru yaitu 79,62 dengan
kategori cukup dan persentase skor aktivitas peserta didik yaitu 76,38 dengan
kategori cukup. Hasil tersebut masih belum mencapai indikator kinerja yang
ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya persentase skor aktivitas guru dan
peserta didik baik. Sehingga Kegiatan aktivitas guru dan peserta didik
diperlukan adanya perbaikan pada siklus selanjutnya dan pada siklus II
persentase skor aktivitas guru dan peserta didik meningkat menjadi 85,18
untuk aktivitas guru dan 86,11 untuk aktivitas peserta didik dan meningkat
lagi pada siklus III persentase skor aktivitas guru meningkat menjadi 90,74
dan persentase aktivitas peserta didik menjadi 93,05 dan berada pada kategori
sangat baik. Persentase aktivitas guru
dan peserta didik pada akhir siklus III telah memenuhi kriteria indikator
kinerja yang ditetapkan yaitu minimal persentase skor memiliki nilai 80 dan
pada kategori baik.
Sedangkan data hasil belajar peserta didik dapat dijelaskan bahwa pada
siklus I hasil belajar peserta didik dari pra siklus ke siklus I, siklus I ke siklus
II dan siklus II ke siklus III, menunjukkan adanya peningkatan persentase
Ketuntasan belajar peserta didik. Pada tiap siklus persentase ketuntasan belajar
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dimana pada pra siklus hanya
10 atau 45,46% peserta didik yang mendapat nilai tuntas, kemudian bertambah
sebanyak 2 atau 9,09% peserta didik yang tuntas sehingga pada siklus I
peserta didik yang tuntas menjadi 12 atau 54,54%, pada siklus II bertambah 4
atau 18,18% peserta didik yang tuntas sehingga pada siklus II terdapat 16 atau
72,72% peserta didik yang tuntas. Pada siklus ke III bertambah 5 atau 22,73%
peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM sehingga pada siklus III
terdapat 21 atau 95,45% peserta didik yang tuntas. Persentase tersebut sudah
memenuhi indikator kinerja yang ditentukan oleh peneliti, yaitu persentase
ketuntasan belajar minimal 90%.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA