Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD
DOSEN PENGAMPU :
ZAIN AHMAD FAUZI, M. Pd.

DISUSUN OLEH :
KELAS 5A PGSD
KELOMPOK 6

RINDANG WIDYA PUJI LESTARI 1910125220001


SILVY NORAZIZAH 1910125220031
AINUN FARIDAH 1910125220081
LAILY FATMAWATI 1910125220111
MUHAMMAD FAJRIN MAULANA 1910125310038
HERLIA PRISMA IRAWANTI 1910125320001
TUTUT ARIYANI 1910125320011

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata`ala yang karena anugerah
dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil” tepat waktu.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Zain Ahmad Fauzi, M. Pd.
selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan SD dan
telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.

Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada teman-teman atas kerja
samanya baik dalam pencarian ide, referensi, dan tenaganya sehingga makalah ini
bisa selesai tepat pada waktunya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pembuatnya dan para
pembaca. Tiada manusia yang sempurna, begitu pun dengan makalah ini, tentu
memiliki kekurangan yang akan menjadi lebih baik lagi jika mendapat saran dan
kritik bagi yang membacanya. Maka, kami mengharapkan itu dari kalian.

Banjarmasin, 12 Agustus 2021

Penyusun,

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Diskusi Kelompok Kecil.............................................................3

B. Komponen-Komponen Keterampilan Diskusi Kelompok Kecil..................5

C. Tahap-Tahap Penyelenggaraan Diskusi Kelompok Kecil............................6

D. Prinsip-Prinsip Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil......................9

E. Kelebihan dan Kelemahan Diskusi Kelompok Kecil.................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................12

B. Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak lepas dari yang namanya masalah yang
menuntut individu untuk mengambil keputusan. Setiap individu tentunya akan
menjumpai begitu banyak persoalan dalam lingkungannya yang mungkin
tidak dapat diselesaikan secara individu. Oleh sebab itu, dibutuhkan pendapat
atau opini dari individu lain berkaitan dengan persoalan yang dihadapinya.
Prose tersebut dikenal dengan diskusi.
Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang menghadapkan
siswa pada suatu permasalahan. Tujuannya untuk memecahkan masalah
tersebut, menjawab pertanyaan-pertanyaan, menambah pengetahuan dan
pemahaman siswa, serta melatih untuk mengambil keputusan (Killen dalam
Sanjaya, 2010: 154). Diskusi bukanlah debat yang bersifat adu argumen, lebih
tepatnya untuk menentukan keputusan secara bersama-sama.
Selain tujuan pengetahuan, diskusi juga melatih pembentukan sikap dan
keterampilan. Itu sebabnya pembelajaran dituntut menggunakan model
pembelajaran yang melibatkan potensi peserta didik secara optimal, yaitu
diskusi kelompok. Kegiatan diskusi memungkinkan peserta didik untuk
menguasai konsep materi untuk memecahkan masalah melalui proses berpikir
kritis, percaya diri, berani berpendapat, dan saling berinteraksi dengan teman
dan lingkungannya.
Fungsi guru disini sebagai fasilitator, motivator serta evaluator yang
dituntut memiliki keterampilan-keterampilan dasar dalam mengajar. Salah
satunya yaitu keterampilan dalam memnimbing diskusi kelompok kecil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian diskusi kelompok kecil?
2. Apa komponen-komponen keterampilan diskusi kelompok kecil?
3. Bagaimana tahap-tahap penyelenggaraan diskusi kelompok kecil?
4. Apa saja prinsip-prinsip keterampilan membimbing kelompok kecil?
5. Apa saja kelebihan dan kelemahan diskusi kelompok kecil?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian diskusi kelompok kecil.
2. Mengetahui komponen-komponen keterampilan diskusi kelompok kecil.
3. Mengetahui tahap-tahap penyelenggaraan diskusi kelompok kecil.
4. Mengetahui prinsip-prinsip keterampilan membimbing kelompok kecil.
5. Mengetahui kelebihan dan kelemahan diskusi kelompok kecil.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diskusi Kelompok Kecil


Diskusi kelompok kecil merupakan suatu proses yang teratur dan
melibatkan sekelompok individu dalam suatu interaksi tatap muka secara
kooperatif yang bertujuan saling berbagi informasi, membuat keputusan, dan
memecahkan masalah (Djamarah, 2000: 157).
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah keterampilan
melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan diskusi
kelompok kecil dengan efektif. Menurut Helmiati, membimbing diskusi
kelompok keicl yaitu suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman
atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.
Menurut Rusman, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
adalag salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem
pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara kelompok. Untuk itu
keterampilan guru haru dilatih dan dikembangkan, sehingga para guru
memiliki kemampuan untuk melayani siswa dalam melakukan kegiatan
pembelajaran kelompok kecil. Menurut Dadang Sukirman, keterampilan
membimbing kelompok kecil ialah keterampilan melaksanakan diskusi
kelompok kecil dengan efektif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Dari beberapa pendapat yang telah dijabarkan, dapat dotarik kesimpulan
bahwa keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil merupakan
keterampilan seorang guru dalam mengarahkan atau memberikan petunjuk
kepada siswa agar dapat melakukan proses diskusi secara efektif agar dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Keterampilan dapat menunjukkan pada sifat khusus yang ditampilkan atau
pada sifat dimana keterampilan itu dilaksanakan. Banyak kegiatan dianggap
sebagai suatu keterampilan, terdiri dari beberapa keterampilan dan derajat
penguasaan yang dicapai oleh seseorang menggambarkan tingkat
keterampilannya. Hal ini terjadi karena kebiasaaan yang sudah diterima umum

3
menyakatakn bahwa satu atau beberapa pola gerak atau perilaku yang
diperluas bisa disebut keterampilan, misalnya menulis, memainkan alat musik,
menyetel mesin, berjalan, berlari, melompat dan sebagainya. Jika ini yang
digunakan, maka kata “keterampilan” yang dimaksud adalah kata benda
(Fauzi, 2010: 7).
Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006: 79), diskusi kelompok adalah
suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi
informasi/pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu
masalah.
Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa
menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah memalui proses
yang memberi kesempatan untuk berfikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
bersikap positif. Dengan demikian, diskusi kelompok dapat meningkatkan
kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di
dalamnya keterampilan berbahasa.
Diskusi kelompok kecil mempunyai karakterisktik sebagai berikut :
1. Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang (idealnya
5-9 orang).
2. Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan paksaan)
dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan
untuk saling beradu pandang dan saling mendengarkan serta saling
berkomunikasi dengan yang lain.
3. Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerja sama antar
anggota kelompok.
4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu
kesimpulan.
Jadi, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah
melaksanakan kegiatan membimbing peserta didik agar dapat melaksanakan
diskusi kelompok kecil secara efektif dalam rangka mencapai indikator.
Sanjaya (2006: 157) mengatakan bahwa diskusi kelompok kecil dilakukan
dengan membagikan siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah antara

4
kelompok 3-5 orang pelaksanaannya dilakukan dengan guru menyajikan
permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi ke dalam
sub masalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Setelah
diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.

B. Komponen-Komponen Keterampilan Diskusi Kelompok Kecil


Berikut adalah penjabaran dari komponen keterampilan diskusi kelompok
kecil yang diantaranya adalah :
1. Pemusatan Perhatian
Memusatkan perhatian yaitu dengan guru merumuskan tujuan pada
awal diskusi disertai dengan pengenalan topik atau masalah, menyatakan
dengan tegas masalah-masalah khusus yang sedang dibahas guru dan
menyatakannya kembali apabila terjadi penyimpangan.
2. Memperjelas Masalah
Memperjelas atau mengklasifikasi masalah dapat dilakukan dengan :
a) Menyusun kembali atau merangkum sumbangan pikiran anak didik
yang agak membingungkan atau agak panjang sehingga jelas untuk
guru ataupun kelompok.
b) Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk
memperjelas ide.
c) Menguraikan sumbangan pikiran anak didik dengan jalan memberi
informasi atau contoh yang sesuai sehingga memperjelas pemahaman.
3. Menganalisa Pandangan Siswa
Menganalisa pandangan siswa yaitu guru menganalisis pandangan
siswa dengan cara meminta siswa memberi alasan dan dasar pandangan
yang diajukannya dengan memperjelas atau menguraikan inti gagasan
siswa tentang hal-hal yang sudah disepakati dan yang belum disepakati.
4. Meningkatkan Urusan Pikiran Siswa
Meningkatkan urunan yaitu guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kunci yang mampu menantang siswa untuk berpikir,
memberikan contoh-contoh pada saat yang tepat, mengajukan pertanyaan
yang mengandung banyak pendapat/jawaban, dan memberikan dukungan
terhadap uraian yang dikemukakan siswa.

5
5. Menyebarkan Kesempatan Berpartisipasi
Semua anggota kelompok seharusnya memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi memberi sumbangan pikiran. Dalam usaha membagi
partisipasi kepada anak didik, guru dapat :
a) Mencegah anak didik cenderung memonopoli diskusi.
b) Secara berhati-hati meminta pandangan anak didik yang kurang
berpartisipasi tanpa harus melakukan atau tanpa mengejek.
c) Mencegah kegaduhan sehingga pembicaraan seseorang dapat
didengarkan oleh semua anggota.
6. Menutup Diskusi
Proses diskusi harus berjalan sampai penutup. Dan untuk itu perhatian
guru menyangkut :
a) Merangkum hasil diskusi secara jelas dan singkat pada hal-hal yang
penting.
b) Memberikan topik diskusi berikutnya atau menyebutkan kerja tindak
lanjut untuk kelompok.
c) Guru melibatkan diri dalam mengevaluasi hasil atau proses diskusi
kelompok kecil.

C. Tahap-Tahap Penyelenggaraan Diskusi Kelompok Kecil


Dalam melaksanakan diskusi, diperlukan tahapan-tahapan pelaksanaan
untuk menunjang keberhasilan dan pencapaian hasil diskusi yang diinginkan.
Beberapa tahapan penyelenggaraan diskusi kelompok kecil antara lain :
1. Merencanakan dan Mempersiapkan Diskusi Kelompok Kecil
Langkah-langkah merencanakan dan mempersiapkan diskusi
kelompok kecil yaitu :
a) Memilih topik atau masalah yang akan didiskusikan
Sebelum memasuki diskusi hal yang paing utama adalah pemilihan
topik. Pemilihan topik dapat dilakukan oleh guru sendiri, oleh guru
bersama siswanya, atau oleh siswa sendiri. Topik yang akan dipilih
hendaknya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, minat dan
kemampuan siswa. Topik yang dipilih harus bermakna bagi

6
peningkatan kemampuan berpikir siswa serta memenuhi syarat sebagai
topik yang baik untuk didiskusikan.
b) Membagi siswa dalam beberapa kelompok
Pemilihan anggota kelompok dilakukan secara heterogen dengan
melihat latar belakang pengetahuan peserta didik, gender dan lain
sebagainya. Guru tidak boleh membentuk kelompok dengan
kemampuan peserta didik menengah ke atas dalam satu kelompok atau
kemapuan peserta didik menengah ke bawah dalam satu kelompok.
Sebab jika itu terjadi maka akan ada kelompok yang paling dominan
terlihat sangat baik dan kelompok yang paling dominan terlihat tidak
baik.
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang pengetahuan dan
pengalamannya seimbang atau sama terhadap topik yang akan
didiskusikan. Salah satu kriteria dari sukses tidaknya suatu diskusi
adalah sejauh mana tiap anggota berpartisipasi.
c) Merumuskan tujuan diskusi
Sebuah diskusi pasti memiliki tujuan yang akan dicapai. Oleh
karena itu perlunya menjelaskan satu persatu tujuan yang ingin dicapai
dalam diskusi tersebut. Hal ini akan mencapai hasil belajar yang anda
inginkan.
2. Menyiapkan dan Membagikan Bahan Pelajaran
Berikan topik kepada peserta didik jauh sebelum diskusi dimulai.
Sehingga mereka mempunyai kesempatan untuk mempelajari dan
memikirkan topik itu.
a) Mengatur ruangan diskusi
Susunan duduk peserta didik adalah disesuaikan dengan model
yang guru tetapkan. Model pembentukan dan langkah-langkah
kelompok diskusi dapat bervariasi bisa dalam bentuk penomoran
bersama, bentuk debat (pro-kontra), bermain peran, pemecahan
masalah, pembelajaran projeck, games, ada beberapa peserta yang
mencari jawaban di dalam kelas dan ada juga peserta didik yang
mencari jawaban di luar kelas.

7
b) Pengarahan
Guru memberi pengarahan bagaimana tata cara diskusi yang
diadakan. Agar diskusi berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai
tujuan diskusi.
3. Memulai Diskusi Kelompok Kecil
Dalam memulai diskusi kelompok kecil, hal-hal yang harus dilakukan
antara lain :
a) Membuat skets mengenai topik diskusi
Apabila partisipan sudah duduk, mereka harus mulai berpikir,
berpendapat, dan belajar tentang hal yang menjadi permasalahan dalam
diskusi. Guru mengidentifikasi tujuan diskusi tersebut dengan jalan
mengarahkan pikiran peserta diskusi kepada topik diskusi sehingga
akan menimbulkan konsentrasi. Hal ini memudahkan diskusi pada
jalan yang benar.
b) Memberikan pertanyaan yang merangsang pikiran
Berikan pertanyaan yang sulit dijawab oleh peserta diskusi, hal ini
memaksa peserta diskusi untuk bereaksi dan berpikir.
4. Menjaga Agar Diskusi Berjalan Sukses
Saat diskusi berjalan guru tidak boleh hanya berdiam diri duduk di
kursi ataupun berdiri di depan peserta didik, guru memantau jalannya
diskusi dengan seksama misalnya, dengan cara berjalan di setiap
kelompok. Karena dengan cara berjalan dan mendekati setiap kelompok
maka peserta didik akan merasakan adanya perhatian dari guru, selain itu
jika guru berjalan dan mendekati kelompok diskusi maka akan
mempermudah peserta didik jika ada yang ingin ditanyakan kepada guru.
Saat diskusi berjalan guru memberikan bimbingan dan arahan kepada
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, dengan bimbingan
tersebut maka peserta didik mendapatkan arahan yang jelas untuk
menyelesaikan tugas kelompoknya.
Jika terjadi suatu kesalahan dalam diskusi guru tidak boleh
langsung menghakimi peserta didik tanpa alasan yang jelas, guru harus

8
memberikan kesempatan kepada peserta didik tersebut untuk memperbaiki
kesalahannya dan menyempurnakan kembali jawabannya.
5. Penyampaian Hasil Diskusi dan Tanya Jawab
Setelah diskusi selesai maka guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menyampaikan hasil yang telah didiskusikan kepada
teman-temannya, saat kelompok penyaji menyampaikan hasil diskusinya
selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada audiens atau kelompok
lain untuk bertanya, menanggapi ataupun berkomentar terhadap hasil
diskusi kelompok penyaji.
6. Menyampaikan Kesimpulan dan Penguatan
Setelah semua jawaban dari kelompok lain dijawab kelompok
penyaji guru kemudian memberikan penguatan terhadap hasil diskusi
tersebut. Jika jam pelajaran telah selesai maka guru bersama-sama peserta
didik memberikan kesimpulan dengan cara memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menyampaikan kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari.
Setelah beberapa peserta didik memberikan pendapat maka
selanjutnya guru memperkuat jawaban peserta didik dan menyimpulkan
materi yang telah dipelajari secara singkat, padat dan jelas. Diakhir
pelajaran guru harus mampu memberikan motivasi untuk meningkatkan
semangat belajar peserta didik setelah itu menyampaikan materi yang akan
diajarkan minggu depan.

D. Prinsip-Prinsip Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil


Dalam menerapakan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
guru perlu memegang prinsip-prinsip membimbing kelompok kecil menurut
Saud dan Sutarsih (2007, hlm. 63) prinsip-prinsip keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil yaitu :
1. Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka.
2. Perlu perencanaan dan persiapan matang.
Iklim terbuka yang ditandai dengan adanya keantusiasan dalam
berpartisipasi, kehangatan hubungan antar pribadi, kesediaan menerima, dan
mengenal lebih jauh topik diskusi serta menghargai pendapat orang lain

9
dengan demikian semua anggota kelompok mempunyai keinginan untuk
mengenal dan dihargai, dapat merasa aman dan bebas mengemukakan
pendapat. Saat akan melakukan diskusi perlu perencanaan dan persiapan
matang mencakup :
1. Topik yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
minat, dan kemampuan siswa.
2. Masalah hendaknya mengandung jawaban yang kompleks, bukan jawaban
tunggal.
3. Adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik tersebut
agar para siswa memiliki latar belakang pengetahuan yang sama.
4. Guru harus benar-benar siap dengan sumber informasi sebagai motivator
sehingga mampu memberikan penjelasan dan mengerjakan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat memotivasi siswa.
5. Dipertimbangkan kelemahan dan kekurangannya.
Sedangkan menurut Barnawi dan Arifin (2012, hlm. 232) “guru dapat
memegang prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Anggota keompok diskusi memiliki kadar pengetahuan yang memadai dan
merata terkait dengan masalah yang dibahas.
2. Dilaksanakan pada jenjang kelas yang sudah memiliki kemampuan dalam
mengungkapkan pendapat secara lisan.
3. Topik yang diangkat memang memerlukan pendapat dari orang banyak.
4. Dilangsungkan dalam suasana yang saling menghormati.”
Dalam membimbing diskusi kelompok kecil guru harus mengupayakan
agar diskusi tersebut berjalan dengan optimal.

E. Kelebihan dan Kelemahan Diskusi Kelompok Kecil


1. Kelebihan
Diskusi kelompok kecil mempunyai kelebihan yang dapat
dimanfaatkan secara baik dalam pembelajaran, diantaranya adalah :
a) Kelompok memiliki sumber informasi yang lebih banyak dari pada
individu, karena itu dapat menghasilkan keputusan lebih baik daripada
keputusan individu.
b) Anggota kelompok sering mendapat motivas dari anggota yang lain.

10
c) Anggota yang pemalu lebih berani berinteraksi pada kelompok kecil
dari pada kelompok besar.
d) Anggota kelompok mempunyai ikatan yang kuat terhadap keputusan
yang diambil karena keterlibatannya dalam pengambilan keputusan.
e) Partisipasi dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar
individu dalam satu kelompok dan dalam kelompok yang lain.
2. Kelemahan
Disamping memiliki kelebihan, diskusi kelompok juga memiliki
kelemahan atau keterbatasan di antaranya adalah :
a) Diskusi kelompok memakan waktu yang lebih banyak dari pada cara
belajara biasa.
b) Sering terjadi pemborosan waktu, misalnya diskusi yang tidak berjalan
dengan baik dapat melantur dan tidak relevan dengan masalah yang
dibahas.
c) Anggota yang kurang aktif (pendiam dan pemalu) sering tidak
berminat dengan diskusi.
d) Diskusi sering didominasi oleh anggota tertentu saja.
e) Sering juga terjadi penekanan pendirian, misalnya dalam diskusi
kelompokkecil ditemukan pebedaan pendapat dengan dukungan yang
berbeda. Kelompok satu mendukungpendapat seorang, sementara
kelompok lain mendukung pendapat yang lainnya. Peserta didik yang
pendapatnya selalu kurang mendapat dukungan karena dianggap
kurang rasional dan tidak argumentatif, terpaksa menekan
pendiriannya dan di lain kesempatan ia akan pesimis atau kurang
percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya, walaupun
pendapatnya itu rasional dan argumentatif.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diskusi kelompok kecil merupakan suatu proses yang teratur dan
melibatkan sekelompok individu dalam suatu interaksi tatap muka secara
kooperatif yang bertujuan saling berbagi informasi, membuat keputusan, dan
memecahkan masalah. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
adalah keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat
melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan efektif.
Komponen keterampilan diskusi kelompok kecil yang diantaranya adalah
pemusatan perhatian, memperjelas masalah, menganalisa pandangan siswa,
meningkatkan urunan pemikiran siswa, menyebarkan kesempatan
berpartisipasi, dan menutup diskusi.
Dalam melaksanakan diskusi, diperlukan tahapan-tahapan pelaksanaan
untuk menunjang keberhasilan dan pencapaian hasil diskusi yang diinginkan.
Beberapa tahapan penyelenggaraan diskusi kelompok kecil antara lain dimulai
dari mempersiapkan, menyiapkan bahan, proses diskusi, tanya jawab dan
diakhiri dengan penguatan dan kesimpulan.
Dalam menerapakan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
guru perlu memegang prinsip-prinsip membimbing kelompok kecil
diantaranya, diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka dan perlu
perencanaan dan persiapan matang.
Diskusi kelopok kecil memiliki kelebihan yaitu siswa saling termotivasi
dalam belajar, namun juga memiliki kekurangan yaitu memakan waktu yang
lebih lama.

B. Saran
Sebagaimana pembuat makalah ini bukanlah orang yang sempurna, begitu
pula dengan makalahnya tentu memiliki kekurangan, maka dari itu kami
berharap pembaca dapat memberikan saran yang membangun kepada kami
agar untuk kedepannya lebih baik lagi. Semoga makalah yang kami susun ini

12
memberikan manfaat untuk pembaca dan juga terutama untuk kami yang
membuatnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Zulfanidar, Syafrina, A., & Yamin, M. (2016). Keterampilan Guru Membimbing


Diskusi Kelompok Kecil di SD Negeri Garot Aceh Besar. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa PGSD FKIP Unsyiah.

Safitri, M., Gunatama, G., & Darmayanti, I. A. (2014). KETERAMPILAN


MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL OLEH GURU
BAHASA INDONESIA DI KELAS VII SMP LABORATORIUM
UNDIKSHA. e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2-3.

Lufri, Ardi, Yogica, R., Muttaqiin, A., & Fitri, R. (2020). Metodologi
Pembeljaaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran.
Malang: CV IRDH.

Sunaengsih, C., & Sunarya, D. T. (2018). Pembelajaran Mikro. Jawa Barat: Upi
Sumedang Press.

Rusmaini. (2019). Kemampuan Dasar Mengajar. Banten: Unpam Press.

14
15

Anda mungkin juga menyukai