Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

(KETERAMPILAN MEMBIMBING KELOMPOK KECIL DAN


KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS)

DOSEN : Prof. Dr. Rakimahwati

Kelompok 6:
NOVITA RAMANDA RKT (19022105)
Riri Afrilia ( 19022123)
Tarisya Ayunda Putri (19022133)
Tifany Andarista (19022134)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehinga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimaksih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karna keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengaharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 10 Desember 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil…………………………………

Keterampilan Mengelola Kelas…………………………………………………

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya
manusia melalui kegiatan pengajaran. Arus globalisasi saat ini tidak bisa dihindari. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya perubahan didalam masyarakat. Perubahan ini terjadi secara
cepat seiring perkembangan dibidang teknologi dan informasi. Oleh karena itu dampak dari
adanya globalisasi ini pun sudah dapat dirasakan. Dari beberapa aspek perkembangan salah
satunya yang dlpandang dalam penggunaan Bahasa Inggris.
Pada masa Emas (golden age) sangatlah penting mengembangkan bahasa anak-anak
ada pada periode usia dini yaitu karena dimasa inilah anak dapat mengembangkan semua
keterampilan dan kemampuan anak dalam berbahasa melalui interaksi yang dilakukan anak
dari setiap tahapan periode yang dialaminya. Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak. Bahasa adalah alat komunikasi atau
alat penghubung atau komunikasi antara satu dengan yang lainnya, antara anggota
masyarakat, antar Negara satu dengan Negara yang lainnya yang terdiri dari individu-
individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginan yang ada dimasing-masing
individu.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil?

2. Bagaimana Keterampilan Mengelola Kelas?

Tujuan

1. Untuk Mengetahui Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil

2. Untuk Mengetahui Keterampilan Mengelola Kelas


BAB II
PEMBAHASAN

Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil

Membimbing secara harfiah dalam istilah asing disebut guide yang berarti
mengarahkan, memandu, mengelola, dan menyetir. Diskusi merupakan interkasi antara siswa
dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis memecahkan masalah, menggali atau
memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Diskusi kelompok kecil adalah suatu
proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang formal
dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan pemecahan
masalah. Siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dibawah bimbingan guru atau
temanya untuk berbagai informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Diskusi
kelompok kecil merupakan salah satu metode yang memberi ruang dan peluang kepada
peserta didik untuk menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu maslah melalui suatu
memberi kesempatan berfikir, berinteraksi, serta berlatih untuk bersikap member dan
menerima pendapat orang lain secara positif. Tujuannya adalah memberikan ruang atau
peluang bagi peserta didik untuk belajar secara aktif (partisifatif) dalam menguasi,
memecahkan maslah, dan mengembangkan pola pikir positif dalm berinteraksi.

Membimbing diskusi kelompok berarti suatu proses yang teratur dengan melibatkan
kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan
berbagai informasi atau pengalaman mengambil keputusan. Drs.Muhammad Uzair Usman
menyatakan bahwa diskusi kelompok kecil adalah peserta didik berdiskusi dalam kelompok-
kelompok kecil di bawah pembinaan guru atau temannya untuk berbagi informasi,
pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan, dilaksanakan dalam suasana terbuka.

A. Komponen Keterampilan Membiming Diskusi Kelompok Kecil


1. Memusatkan perhatian yang dilakukan dengan jalan :
a. Merumuskan tujuan pada awal diskusi dan mengenalkan topik atau masalah yang
dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang mengugah rasa ingin
tahu
b. Menyatakan masalah-masalah khusus dan menyatakan kembali bila terjadi
penyimpangan
c. Mencatat perubahan-perubahan yang tidak relevan yang mengakibatkan
penyimpangan dari tujuan atau masalah pokok yang dipecahkan
d. Merangkum hasil pembicaraan pada tahap-tahap tertentu sebelum melanjutkan
masalah berikutnya

2. Memperjelas masalah atau urutan pendapat sehingga peserta diskusi mendapat


gambararn yang sama tentang apa yang dikernukakan dan membantu
mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik.Adapun caranya:
a. Menguraikan kembali gagasan peserta didik yang kurang jelas itu hingga menjadi
jelas (dimengerti oleh anggota kelompok).
b. Meminta komentar peserta diskusi yang lain dengan mengajukan pertanyaan yang
membantu memperjelas/ mengembangkan ide
c. Menguraikan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi tambahan atau
contoh-contoh sehingga mudah dimengerti

3. Menganalisis pandangan peserta didik.


Perbedaan pendapat diantara anggota kelompok dalam diskusi sering terjadi. Hal ini
dapat dimanfaatkan untuk membimbing peserta didik berpartisipasi secara konstruktif
dan kreatif dengan cara, guru (pemimpin diskusi) mampu menganalisis alasan
perbedaan pendapat misalnya:
a. Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat
b. Memperjelas hai-hal yang telah disepakati dan tidak di sepakati.

4. Menganalisis pendapat peserta didik, dengan jalan:


a. Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang peserta didik untuk berpikir.
b. Memberikan contoh baik verbal maupun non verbal
c. Menghangatkan suasana dengan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat
d. Memberi waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu oleh komentar guru
e. Memberikan dukungan terhadap urun peserta didik dengan jalan mendengarkan
dengan penuh perhatian, memberikan komentar yang positif, sikap yang
bersahabat, mimik yang memberikan penguatan

5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, yang dilakukan dengan jalan:


a. Mencoba memancing peserta didik yang malu-malu mengeluarkan pendapat
b. Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak dengan memberi giliran pada
peserta didik yang pendiam lebih dulu
c. Mencegah secara bijaksana peserta didik yang memonopoli pembicaraan
d. Mendorong peserta didik mengomentari urunan pikiran temannya sehingga
interaksi antar peserta didik dapat ditingkatkan
e. Jika terjadi jalan buntu karena perbedaan pendapat dapat dicari jalan pemecahan
masalah secara alternatif

6. Menutup diskusi dengan cara


a. Membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan peserta didik
b. Memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi atau tentang topik diskusi
yang akan datang
c. Mengajak peserta didik menilai proses maupun hasil diskusi yang telah dicapai
dengan cara observasi, wawancara, skala sikap dan sebagiannya. Dengan ini
peserta didik menyadari peran dan penampilannya dalam diskusi dan merupakan
balikan untuk perbaikan yang akan datang.

B. Manfaat dan Tujuan Diskusi Kelompok Kecil

Penggunaan kelompok kecil dalam kegiatan pembelajaran bertujuan agar siswa siswa :

1. Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah


2. Meningkatkan pemahaman atas masalh penting
3. Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
4. Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi
5. Membina kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif, dan bertanggung jawab.

Diskusi kelompok kecil bermanfaat bagi siswa untuk:

1. Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi


2. Meningkatkan disiplin
3. Meningkatkan motivasi belajar
4. Mengembangkan sikap saling membantu
5. Meningkatkan pemahaman

Diskusi kelompok kecil sangat bermanfaat untuk memberikan pengalaman pendidikan


bagi anak didik yang terlibat di dalamnya.potensi yang berpengaruh terhadap partisipasi
seperti saling member informasi, dapat mengeksplorasi gagasan, meningkatkan pemahaman
baru tentang hal-hal yang bermanfaat, dapat membantu menilai dan memecahkan masalah,
mendorong pengembangan berfikir, dan berkomunikasi secara efektif dalam kelompok
untuk keterampilan hari depan mereka dalam masyarakat dan dalam kegiatan-kegiatan
sosial.

C. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Diskusi Kelompok Kecil


Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam diskusi kelompok kecil agar dapat efektif
dan efisien adalah guru harus sering menjalankanfungsinya sebagai pembimbing. Sebagai
pembimbing yang harus diperhatikan guru adalah:
1. Diskusi harus dilakukan dalam suasana terbuka
2. Dapat memastikan bahwa guru dan anak didik telah memilki latar belakang informasi
untuk mendiskusikan topic secara baik
3. Diskusi kelompok secil harus dipersiapkan secara baik, diperlukan narasumber,
pertanyaan kunci, dan bahan yang tepat untuk mengatur sikuen diskusi, yang
bertujuan membimbing dan memberi stimulasi pada tanggapan anak didik.
4. Dalam mempersiapkan diskusi, ditetapkan dulu besarnya kelompok
5. Pengaturan tempat duduk
6. Diskusi yang efektif selalui didahului oleh perencanaan yang matang, mencakup:
topic yang sesuai, persiapan/pemberian informs pendahuluan, menyiapkan diri
sebagai pimpinan diskusi, pembentukan kelompok diskusi, dan pengaturan tempat
duduk yang memungkinkan semua anggota kelompok tatap muka.

Hampir senada dengan hal tersebut, dikatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan agar
diskusi berjalan lancara dan efektif adalah:
1. Diskusi hendaknya berlangsung secara terbuka
2. Dilakukan dengan perencanaan dan persiapan yang matang. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam mempersiapkan pelaksanaan diskusi adalah:
a. Perumusan masalah
b. Penyiapan informasi pendahuluan
c. Penyiapan diri sebaik-baiknya sebagai pemimpin diskusi
d. Penetapkan besar kelompok siswa siswi
e. Pengaturan tempat duduk
3. Pemanfaatan secara maksimal kemanfaatan diskusi
4. Meminimalisasi kelemahat-kelemahan diskusi
D. Prinsip Pelaksanan
1. Diskusi Hendaknya Berlangsung Dalam Iklim Terbuka
Hal ini ditandai oleh adanya kehangatan hubungan antar pribadi, kesediaan menerima
dan mengenal topik lebih jauh, keantusiasan berpartisipasi dan kesediaan menghargai
pendapat orang lain serta terbinanya perasaan aman dan bebas berpendapat.

2. Kegiatan diskusi dapat berlangsung secara efektif jika didahului oleh perencanaan dan
persiapan yang matang meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Pemilihan topik sesuai dengan indikator khusus yang akan dicakup, minat dan
kemampuan peserta didik serta bermak.a bagi peningkatan kemampuan
berpikirnya.
b. Perumusan, masalah hendaknya mengandung jawaban yang komplek atau
jawaban bermacam-macam yang berbeda hanya tingkat kebenaran, sudut
pandang dan arah peninjauannya.
c. Penyiapan informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik agar peserta
didik memiliki latar belakang pengetahuan yang sama yang dapat diIakukan
dengan membaca artikel, melakukan observasi dan lain-lain.
d. Penyiapan diri sebaik-baiknya sebagai pemimpin diskusi. Dalam hal ini guru
hendaknya selalu siap sebagai sumber informasi, motivator.Sehingga dapat
memberiikan penjelasan yang diperlukan dan menyusun pertanyaan yang
memotivasi peserta didik dan memahami kesulitannya.
e. Penetapan besar kelompok peserta didik. Besar kecilnya kelompok mempunyai
kekuatan dan kelemahan yang berbeda.Karena itu hendaknya dipertimbangkan
pengalaman, kematangan dan keterampilan peserta didik, tingkat kekompakan,
intensitas minat, latar belakang pengetahuan dan keterampilan guru memimpin
diskusi.
f. Pengaturan tempat duduk, agar diupayakan anggota kelompok dapat bertatap
muka dan pemimpin diskusi berada dalam posisi yang memungkinkan dapat
berhadapan dengan anggota.Sehingga terpupuk suasana kehangatan,
persahabatan, keko hesivan antar peserta.
Keterampilan Mengelola Kelas

Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan


memelihara kondisi belajar yang optimal, dan keterampilan untuk mengembalikan kondisi
belajar yang optimal, apabila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang bersifat
gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang berkelanjutan.

A. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas


1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal.
a. Memperlihatkan sikap yang tanggap dengan melihat secara jeli dan seksama,
mendekatkan diri, memberikan sebuah pernyataan, atau memberi reaksi
terhadap gangguan kelas.
b. Membagi perhatian secara visual dan verbal.
c. Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut
tanggungjawab siswa.
d. Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas.
e. Menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas, bukan berupa peringatan
atau ocehan, serta membuat aturan.
f. Memberikan penguatan seperlunya.

2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal.


a. Modifikasi tingkah laku. Dalam strategi ini, hal pokok yang harus dikuasai
seorang guru adalah mengajarkan tingkah laku baru yang diinginkan dengan
cara memberikan contoh, bimbingan dan meningkatkan munculnya tingkah laku
siswa yang baik dengan memberikan penguatan.
b. Pengelolaan/ proses kelompok. Dalam strategi ini kelompok dimanfaatkan
dalam memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas yang muncul, terutama
melalui diskusi.
c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Dalam
strategi ini perlu ditekankan bahwa setiap tingkahlaku yang keliru merupakan
gejala dari suatu permasalahan.

B. Tujuan Pengelolaan Kelas


Pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas
belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang
baik.
2. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan
alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan
belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Adapun tujuan dari pengelolaan kelas menurut (Suharsimi, 1996) adalah agar setiap
anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara
efektif dan efisien. Pengelolaan kelas tersebut dimaksudkan untuk menciptakan suatu
kondisi dalam kelompok kelas yang baik, kondusif dan terarah yang memungkinkan siswa
untuk berbuat dan beraktifitas sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya.

C. Prinsip Penggunaan Keterampilan Mengelola Kelas


Menurut (Wardani, 2005) dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas perlu
diingat 6 prinsip, yaitu:
1. Kehangatan dan keantusiasan dalm mengajar, yang dapat menciptakan iklim kelas
yang menyenangkan.
2. Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk berfikir.
3. Menggunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.
4. Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas.
5. Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif.
6. Penanaman disiplin diri sendiri.

Sedangkan prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh (Usman, 2013)


adalah sebagai berikut:

1. Kehangatan dan keantusiasan


2. Tantangan
3. Bervariasi
4. Keluwesan
5. Penekanan pada hal-hal yang positif
6. Penanaman disiplin diri
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam membimbing diskusi kelompok kecil, guru dituntut untuk bisa mengatur
jalannya diskusi sehingga metode diskusi tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pada
dasarnya, diskusi merupakan metode pembelajaran yang mengupayakan bagi semua siswa
untuk proaktif dalam berfikir dan mengungkapkan pendapat. Untuk itu, pelaksanaan diskusi
harus dilaksanakan dalam iklim terbuka yang memungkinkan semua anggota kelompok untuk
berpartisipasi. Selain itu guru sebagai pembimbing diskusi kelompok kecil, harus
mempersiapkan jalannya diskusi kelompok tersebut dengan berbagai persiapan. Persiapan itu
meliputi pemilihan topik diskusi yang menarik dan sesuai dengan indikator, perumusan
masalah yang mengundang jawaban kompleks, memberi pengetahuan awal yang melatar
belakangi topik diskusi, serta penetapan besar anggota kelompok dan penataan tempat duduk.

Setiap guru, baik itu guru kelas maupun guru bidang studi, secara langsung pasti
terlibat dalam kegiatan pengelolaan. Lebih tepatnya dalam pengelolaan kelas. Hal ini
berkaitan dengan kemampuan seorang guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan
pelajaran. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran itu sendiri dapat berjalan efektif dan
efisien, sehingga kompetensi yang diharapkan mampu dikuasai oleh siswa dan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Udin S, dkk (2002) ‘Strategi Belajar Meengajar’ Jakarta : Universitas Terbuka: 19-30

Susanto, Pudyo. (2006). ‘Keterampilan Membimbing Diskusi’ Dalam UPT Program


Pengalaman Lapangan (Ed.), Pengajaran Mikro Berbasis Kompetensi. Malang: Universitas
Negeri Malang: 1-4

Entang, T raka Joni an Prayitno. (1985). ‘Pengelolaan Kelas, Proyek Pengembangan


Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.’ Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai