Kelompok 6:
NOVITA RAMANDA RKT (19022105)
Riri Afrilia ( 19022123)
Tarisya Ayunda Putri (19022133)
Tifany Andarista (19022134)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehinga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimaksih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karna keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengaharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya
manusia melalui kegiatan pengajaran. Arus globalisasi saat ini tidak bisa dihindari. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya perubahan didalam masyarakat. Perubahan ini terjadi secara
cepat seiring perkembangan dibidang teknologi dan informasi. Oleh karena itu dampak dari
adanya globalisasi ini pun sudah dapat dirasakan. Dari beberapa aspek perkembangan salah
satunya yang dlpandang dalam penggunaan Bahasa Inggris.
Pada masa Emas (golden age) sangatlah penting mengembangkan bahasa anak-anak
ada pada periode usia dini yaitu karena dimasa inilah anak dapat mengembangkan semua
keterampilan dan kemampuan anak dalam berbahasa melalui interaksi yang dilakukan anak
dari setiap tahapan periode yang dialaminya. Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak. Bahasa adalah alat komunikasi atau
alat penghubung atau komunikasi antara satu dengan yang lainnya, antara anggota
masyarakat, antar Negara satu dengan Negara yang lainnya yang terdiri dari individu-
individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginan yang ada dimasing-masing
individu.
Rumusan Masalah
Tujuan
Membimbing secara harfiah dalam istilah asing disebut guide yang berarti
mengarahkan, memandu, mengelola, dan menyetir. Diskusi merupakan interkasi antara siswa
dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis memecahkan masalah, menggali atau
memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Diskusi kelompok kecil adalah suatu
proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang formal
dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan pemecahan
masalah. Siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dibawah bimbingan guru atau
temanya untuk berbagai informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Diskusi
kelompok kecil merupakan salah satu metode yang memberi ruang dan peluang kepada
peserta didik untuk menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu maslah melalui suatu
memberi kesempatan berfikir, berinteraksi, serta berlatih untuk bersikap member dan
menerima pendapat orang lain secara positif. Tujuannya adalah memberikan ruang atau
peluang bagi peserta didik untuk belajar secara aktif (partisifatif) dalam menguasi,
memecahkan maslah, dan mengembangkan pola pikir positif dalm berinteraksi.
Membimbing diskusi kelompok berarti suatu proses yang teratur dengan melibatkan
kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan
berbagai informasi atau pengalaman mengambil keputusan. Drs.Muhammad Uzair Usman
menyatakan bahwa diskusi kelompok kecil adalah peserta didik berdiskusi dalam kelompok-
kelompok kecil di bawah pembinaan guru atau temannya untuk berbagi informasi,
pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan, dilaksanakan dalam suasana terbuka.
Penggunaan kelompok kecil dalam kegiatan pembelajaran bertujuan agar siswa siswa :
Hampir senada dengan hal tersebut, dikatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan agar
diskusi berjalan lancara dan efektif adalah:
1. Diskusi hendaknya berlangsung secara terbuka
2. Dilakukan dengan perencanaan dan persiapan yang matang. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam mempersiapkan pelaksanaan diskusi adalah:
a. Perumusan masalah
b. Penyiapan informasi pendahuluan
c. Penyiapan diri sebaik-baiknya sebagai pemimpin diskusi
d. Penetapkan besar kelompok siswa siswi
e. Pengaturan tempat duduk
3. Pemanfaatan secara maksimal kemanfaatan diskusi
4. Meminimalisasi kelemahat-kelemahan diskusi
D. Prinsip Pelaksanan
1. Diskusi Hendaknya Berlangsung Dalam Iklim Terbuka
Hal ini ditandai oleh adanya kehangatan hubungan antar pribadi, kesediaan menerima
dan mengenal topik lebih jauh, keantusiasan berpartisipasi dan kesediaan menghargai
pendapat orang lain serta terbinanya perasaan aman dan bebas berpendapat.
2. Kegiatan diskusi dapat berlangsung secara efektif jika didahului oleh perencanaan dan
persiapan yang matang meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Pemilihan topik sesuai dengan indikator khusus yang akan dicakup, minat dan
kemampuan peserta didik serta bermak.a bagi peningkatan kemampuan
berpikirnya.
b. Perumusan, masalah hendaknya mengandung jawaban yang komplek atau
jawaban bermacam-macam yang berbeda hanya tingkat kebenaran, sudut
pandang dan arah peninjauannya.
c. Penyiapan informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik agar peserta
didik memiliki latar belakang pengetahuan yang sama yang dapat diIakukan
dengan membaca artikel, melakukan observasi dan lain-lain.
d. Penyiapan diri sebaik-baiknya sebagai pemimpin diskusi. Dalam hal ini guru
hendaknya selalu siap sebagai sumber informasi, motivator.Sehingga dapat
memberiikan penjelasan yang diperlukan dan menyusun pertanyaan yang
memotivasi peserta didik dan memahami kesulitannya.
e. Penetapan besar kelompok peserta didik. Besar kecilnya kelompok mempunyai
kekuatan dan kelemahan yang berbeda.Karena itu hendaknya dipertimbangkan
pengalaman, kematangan dan keterampilan peserta didik, tingkat kekompakan,
intensitas minat, latar belakang pengetahuan dan keterampilan guru memimpin
diskusi.
f. Pengaturan tempat duduk, agar diupayakan anggota kelompok dapat bertatap
muka dan pemimpin diskusi berada dalam posisi yang memungkinkan dapat
berhadapan dengan anggota.Sehingga terpupuk suasana kehangatan,
persahabatan, keko hesivan antar peserta.
Keterampilan Mengelola Kelas
Adapun tujuan dari pengelolaan kelas menurut (Suharsimi, 1996) adalah agar setiap
anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara
efektif dan efisien. Pengelolaan kelas tersebut dimaksudkan untuk menciptakan suatu
kondisi dalam kelompok kelas yang baik, kondusif dan terarah yang memungkinkan siswa
untuk berbuat dan beraktifitas sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya.
3.1 Kesimpulan
Dalam membimbing diskusi kelompok kecil, guru dituntut untuk bisa mengatur
jalannya diskusi sehingga metode diskusi tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pada
dasarnya, diskusi merupakan metode pembelajaran yang mengupayakan bagi semua siswa
untuk proaktif dalam berfikir dan mengungkapkan pendapat. Untuk itu, pelaksanaan diskusi
harus dilaksanakan dalam iklim terbuka yang memungkinkan semua anggota kelompok untuk
berpartisipasi. Selain itu guru sebagai pembimbing diskusi kelompok kecil, harus
mempersiapkan jalannya diskusi kelompok tersebut dengan berbagai persiapan. Persiapan itu
meliputi pemilihan topik diskusi yang menarik dan sesuai dengan indikator, perumusan
masalah yang mengundang jawaban kompleks, memberi pengetahuan awal yang melatar
belakangi topik diskusi, serta penetapan besar anggota kelompok dan penataan tempat duduk.
Setiap guru, baik itu guru kelas maupun guru bidang studi, secara langsung pasti
terlibat dalam kegiatan pengelolaan. Lebih tepatnya dalam pengelolaan kelas. Hal ini
berkaitan dengan kemampuan seorang guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan
pelajaran. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran itu sendiri dapat berjalan efektif dan
efisien, sehingga kompetensi yang diharapkan mampu dikuasai oleh siswa dan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Udin S, dkk (2002) ‘Strategi Belajar Meengajar’ Jakarta : Universitas Terbuka: 19-30