DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
RISWANDI (920862060044)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada nabi agung Muhammad SAW nabi penyempurna akhlak sekaligus sebagai
penutup nabi-nabi terdahulu.
Tujuan dari penyusunan ini makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah keterampilan dasar mengajar. Tidak lupa juga saya mengucapkan
terimakasih kepada dosen mata kuliah Bapak Dr. ABDUL WAHID S.Pd M.Pd.
dan teman-teman PGSD SEMESTER IV_A atas bantuan yang telah diberikan
baik materi maupun dukungan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
B. Rumusan masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEEMBAHASAN....................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................23
PENUTUP..............................................................................................................23
A. Kesimpulan.................................................................................................23
B. Saran............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Memimpin Diskusi Kelompok Kecil ?
2. Apakah Tujuan Keterampilan Membimbing Diskusi Keloponk
Kecil ?
3. Apa Saja Kelebihan Dan Kekurangan Memimpin Diskusi
Kelompok Kecil ?
4. Bagaimana Penggunaan Dalam Kelas Memimpin Diskusi
Kelompok Kecil ?
5. Apakah Manfaat Pelaksanaan Keterampilan Membimbing Diskusi
Kelompok Kecil ?
6. Apa Saja Komponen-Komponen Keterampilan Kelompok Kecil ?
7. Apa Saja Prinsip-Prinsip Keterampilan Membimbing Diskusi
Kelompok Kecil?
4
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
2. Untuk Mengetahui Tujuan Keterampilan Membimbing Diskusi
Keloponk Kecil
3. Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Memimpin Diskusi
Kelompok Kecil
4. Untuk Mengetahui Penggunaan Dalam Kelas Memimpin Diskusi
Kelompok Kecil
5. Untuk Mengetahui Manfaat Pelaksanaan Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
6. Untuk Mengetahui Komponen-Komponen Keterampilan
Kelompok Kecil
7. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Keterampilan Membimbing
Diskusi Kelompok Kecil
B.
5
BAB II
PEEMBAHASAN
6
kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman
atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.
Pengertian Menurut Beberapa Ahli:
Menurut Rusman, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah
salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran
yang dibutuhkan oleh siswa secara kelompok. Untuk itu keterampilan guru
harus dilatih dan dikembangkan, sehingga para guru memiliki kemampuan
untuk melayani siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok
kecil.
Menurut Dadang Sukirman keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing
diskusi kelompok kecil ialah keterampilan melaksanakan diskusi kelompok
kecil dengan efektif dalam rangka mencapai tujuanpembelajaran.
Jadi dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil merupakan keterampilan
seorang guru dalam mengarahkan atau memberikan petunjuk kepada siswa
agar dapat melakukan proses diskusi secara efektif agar dapat mencapai tujuan
yang diharapkan.
7
b. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir
dan berkomunikasi.
c. Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil memiliki tujuan yaitu membagi informasi, membuat keputusan, dan
memecahkan masalah
Menurut Hamid Darmadi, ada beberapa tujuan dari keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil, sebagai berikut:
a. Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi.
b. Meningkatkan disiplin.
c. Meningkatkan motivasi.
d. Mengembangkan sikap saling membantu.
e. Meningkatkan pemahaman.
Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memiliki tujuan yang sangat
berguna untuk meningkatkan kemampuan siswa baik secara kognitif, afektif
maupun psikomotorik dan juga dapat meningkatkan kesadaran sosial diantara
para siswa.
8
d. Anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat terhadap keputusan
yang diambil dengan melalui keterlibatannya dalam diskusi
e. Partisipasi dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian
antarindividu dalam satu kelompok dan dalam kelompok yang lain.
Kekurangan
a. Diskusi memakan waktu
Dalam membuat keputusan, diskusi kelompok kecil memerlukan
pertimbangan-pertimbangan yang memakan waktu daripada kalau
keputusan itu dibuat secara individual.
b. Pemborosan waktu
Diskusi tidak hanya memakan waktu, tetapi juga pemborosan waktu.
Diskusi yang tidak mendapat pengarahan dapat melantur dan tidak
relean, dapat salah atau batal karena salah informasi, dapat
membingungkan karena kombinasi yang tidak pada tempatnya.
c. Diskusi dapat menekan pendirian
Dalam diskusi kelompok kecil ditemukan perbedaan pendapat dengan
dukungan yang berbeda. Kelompok yang satu mendukung pendapat
yang seorang, sementara kelompok yang lain mendukung pendapat
yang lainnya. Anak didik yang pendapatnya selalu kurang mendapat
dukungan karena dianggap kurang rasional dan tidak argumentative,
terpaksa menekan pendiriannya dan di lain kesempatan dia akan
kurang optimis dalam hal mengemukakan pendapatnya dalam forum
diskusi, walaupun pendapatnya itu rasional dan argumentative.
9
pengembangan berpikir dan berkomnukasi secara efektif, meningkatkan
keterliatan aral didik dalam perencanaan, pengambilan keputusan,
memperbaiki kerja sama kelompok, terdapat keserasian dan moralis, semuanya
mempersiapkan anak didik untuk berpartisipasi secara efektif dalam kelompok
untuk keterampilan hari depan mereka dalam masyarakat dan dalam kegiatan-
kegiatan sosial.
Yang perlu diperhatikan guru dalam diskusi kelompok keal agar dapat efektif
dan efisien adalah, guru harus sering menjalankan fungsinya sebagai
pembimbing. Sebagai pembimbing, yang harus diperhatikan guru adalah :
1. Diskusi Harus Dilakukan dalam Suasana Terbuka Diskusi yang baik harus
dilaksanakan dalam suasana bebas terpimpin, suasana intim yang ditandai
dengan kehangatan antarpribadi, kesediaan menerima pendapat orang lain,
mengharga pendapat orang, antusias terhadap topik diskusi, memiliki
kesempatan untuk berpartisipasi, dan menikmati diskusi.
2. Perlunya Perencanaan yang Meliputi:
a) Pemilihan topik atau masalah yang akan didiskusikan Untuk ini tiga hal
yang perlu dipertimbangkan, adalah
1) Minat anak didik
2) Kemampuan anak didik
3) Bermakna
b) Dapat memastikan, bahwa guru dan anak didik telah memiliki latar
belakang informasi untuk mendiskusikan topik secara baik. Pada
permulaan diskusi, kelompok dapat menentukan apa yang dapat
diharapkan dari hasildiskusi, dan dapat memecahkan topik menjadi
subtopik untuk diteliti sebelumnya.
c) Diskusi kelompok kecil harus dipersiapkan secara baik; diperlukan
narasumber, pertanyaan kunci dan bahan yang tepat untuk mengatur
sikuen diskusi, yang bertujuan membimbing dan member stimulus pada
tanggapan anak didik.
d) Dalam mempersiapkan diskusi, ditetapkan dulu besarnya kelompok
10
Dalam hal ini tidak ada ketentuan yang pasti berapa besar anggota
kelompok. Semuanya dapat dipengaruhi oleh pengalaman, kedewasaan,
keterampilan anggota, intensitas minat dalam diskusi, latar belakang
pengetahuan topik, tingkat keserasian kelompok, pemahaman, dan
keterampilan guru dalam memimpin diskusi kelompok kecil.
e) Pengaturan tempat duduk
Untuk meningkatkan perhatian dan partisipasi, anak dicik harus duduk
saling berhadapan sehingga dapat saling melihat atau memandang.
11
Menurut Suyono dan Hariyanto membimbing diskusi kelompok kecil
bermanfaaat bagi siswa yaitu:
Berbagi informasi dan pengalaman dalam pemecahan masalah atau
penambahan wawasan kognitif.
Meningkatkan pemahaman terhadap masalah
Meningkatkan keterlibatan dalam pemecahan pembelajaran dan
pengambilan keputusan.
Membina kerja sama yang sehat dan efektif dalam kelompok yang
kohensif dan bertanggung jawab.
Meningkatkan pemahaman.
Menurut beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
manfaat keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil yaitu untuk berbagi
iinformasi dan pemahaman diantara para siswa dan guru, meningkatkan
keaktifan siswa, membina kerja sama antara siswa dan siswa maupun guru dan
siswa, serta membangun kekompakan diantara siswa
12
a. Merumuskan tujuan pada awal diskusi, serta mengenalkan
topik/masalah dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang
mengunggah rasa ingin tahu Pertanyaan yang dimaksud hendaknya
tidak terlampau luas, jelas, serta memungkinkan adanya alternative
jawaban.
b. Menyatakan masalah-masalah khusus dan menyatakannya kembali bila
terjadi penyimpangan-penyimpangan
c. Menandai dengan cermat perubahan perubahan yang tidak relevan yang
menyimpangkan diskusi dari tujuannya atau masalah khusus yang
sedang dibicarakan. Apabila hal itu terjadi, guru segera mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang didahului dengan komentar yang memaksa
dan mengarahkan siswa untuk mempertimbangkan pertanyaan tersebut
hingga diskusi kembali kea rah semula. Guru hendaknya berhati-hati
dan menghentikan penyimpangan tersebut agar jangan menyinggung
perasaan siswa. Kontrol yang terlampau ketat dapat mematikan
partisipasi. Misalnya topik yang sedang didiskusikan adalah: "Hal-hal
yang perlu dipersiapkan untuk mendaki gunung", kemudian ditengah-
tengah hangatnya diskusi, seorang siswa mengatakan: "mendaki gunung
tidak ada gunanya, hanya memboroskan tenaga saja." Dalam hal ini,
guru hendaknya menunjuk dan menghentikan penyimpangan tersebut,
misalnya dengan mengatakan: "itu satu pendapat yang baik tentang
berguna tidaknya mendaki gunung. Menurut pendapatmu, masih adakah
lagi yang perlu dipersiapkan oleh seseorang yang akan mendaki gunung
d. Merangkum hasil pembicaraan pada tahap-tahap tertentu, sebelum
melanjutkan dengan masalah berikutnya. Ini penting agar kelompok
menyadari hasil yang telah dicapai, target yang belum dicapai, serta apa
yang harus dibicarakan berikutnya. Rangkuman ini dibuat dengan
memanfaatkan gagasan siswa misalnya:
1) Mengakui gagasan siswa dengan jalan mengulang bagian penting
yang diucapkannya,
13
2) Memodifikasi gagasan menguraikannya kembali, tersebut dengan
cara
3) Menggunakan gagasan siswa untuk mencapai kesimpulan atau
menuju langkah berikutnya,
4) Membandingkan gagasan siswa dengan gagasan yang telah
diucapkan sebelumnya,
5) Merangkum hal-hal yang telah diuraikan siswa baik secara
perorangan ataupun kelompok
2. Memperjelas Masalah atau Urunan Pendapat
Selama diskusi berlanjut sering terjadi penyampaian ide yang kurang
jelas, hingga sukar ditangkap oleh anggota kelompok. Keadaan yang
demikian ini sering menimbulkan kesalahpahaman hingga keadaan dapat
menjadi tegang. Untuk menghindari hal itu guru haruslah memperjelas
penyampaian ide tersebut. Di kelas-kelas rendah tugas memperjelas ini
bahkan merupakan tugas yang paling banyak dilakukan guru yang sedang
memimpin diskusi. Dengan memperjelas, guru ataupun siswa akan
mempunyai gambaran yang sama tentang ide yang dikemukakan.
Memperjelas dapat dilakukan dengan cara:
a. Mengurangi kembali atau merangkum urunan tersebut hingga menjadi
jelas
b. Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang membantu mereka memperjelas ataupun mengembangkan ide
tersebut
c. Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan
atau contoh-contoh yang sesuai hingga kelompok memperoleh
pengertian yang lebih jelas
3. Menganalisis Pandangan Siswa
Di dalam suatu diskusi sering terjadi perbedaan pendapat diantara
anggota kelompok. Agar perbedaan pendapat ini dapat membimbing
kelompok untuk berpartisipasi secara konstruktif dan guru diharapkan
mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut, misalnya dengan:
14
a. Meneliti apakah alasan tersebut memang dasar yang kuat mempunyai
b. Memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.
Perbedaan pendapat dalam diskusi adalah sesuatu yang wajar dan
sangat mungkin terjadi. Namun yang harus diperhatikan oleh guru atau
pimpinan diskusi adalah bagaimana agar perbedaan tersebut menjadi
pendorong dan membimbing setiap anggota kelompok untuk berpartisipasi
secara aktif dan konstruktif terpecahkannya masalah yang didiskusikan.
Disinilah pentingnya melakukan analisis terhadap pandangan yang
berbeda yang dimunculkan oleh setiap peserta diskusi. Analisis terutama
ditujukan untuk meminta klasifikasi atau alasan yang dijadikan dasar
pemikiran terhadap pendapat dari masing-masing anggota kelompok
diskusi. Dengan demikian semua peserta diskusi akan memahami dan
menghargai terhadap perbedaan pendapat yang dikemukakannya.
4. Meningkatkan Urunan Siswa
Diskusi dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis,
hal ini dapat tercapai bila guru (pemimpin diskusi)mampu meningkatkan
urunan pikiran yang diberikan oleh siswa. Berbagai cara dapat dilakukan
untuk mengingatkan urunan pikiran ini, diantaranya sebagai berikut :
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk
berpikir, karena pertanyaan tersebut, merupakan tantangan bagi idea tau
kepercayaannya. Pertanyaan yang mulai dengan: misalnya
....Atau bagaimana bila.... Dapat meningkatkan urunan pikiran siswa.
Contoh :
Dalam diskusi tentang transmigrasi, guru mengajukan pertanyaan
sebagai berikut:
o Misalnya gunung didaerah yang padat penduduknya itu meletus, apa
yang harus dilakukan?
o Bagaimana bila anda sendiri adalah penduduk daerah yang tertimpa
bencana ?
b. Memberikan contoh-contoh baik erbal maupun non verbal yang sesuai
pada saat yang tepat : misalnya satu cerita, gambar, atau diagram.
15
c. Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan
yang mengundang perbedaan pendapat.
d. Memberi waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu dengan
komentar-komentar guru.
e. Memberikan dukungan terhadap urunan siswa dengan jalan
mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan komentar yang
positif atau mimik yang memberikan dorongan, serta sikap yang
bersahabat. Siswa yang merasa mendapat dukungan dari guru akan
terdorong untuk meningkatkan urunannya.
5. Menyebarkan Kesempatan Berpartisipasi
Dalam diskusi tidak jarang terjadi pembicaraan hanya monopoli oleh
beberapa anggota saja. Bahkan sering pembicaraan dimonopoli oleh guru
sebagai pemimpin diskusi sehingga kesempatan berpartisipasi bagi siswa
sangat kurang ini berarti tidak semua siswa mendapat kesempatan ang
sama untuk berpartisipasi Besarnya kelompok biasanya juga
mempengaruhi pemerataan kesempatan ini. Dalam kelompok kecil
kesempatan berpartisipasi bagi setiap anggota lebih besar daripada
kelompok besar. Agar hasil diskusi dapat dikatakan hasil kelompok serta
setiap anggota kelompok merasa terlibat dan mendapat kepuasan dalam
diskusi tersebut, kesempatan berpartisipasi ini perlu disebarkan. Dengan
demikian, guru memiliki keterampilan untuk memberikan kesempatan
yang sama bagi para siswa dalam brpartisipasi, serta mencegah dominasi
anggota tertentu yang akan merusak iklim kelompok. Dominasi ini akan
menyebabkan teradinya hal-hal yang tidak diingini seperti sikap acuh tak
acuh, atau menarik diri.
Penyebaran kesempatan berpartisipasi ini dapat dilakukan dengan cara-
cara berikut :
a. Mencoba memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan
mengarahkan pertanyaan langsung secara bijaksana. Misalnya, Saya
yakin Rini dapat memberi contoh Coba Rini!
16
b. Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak. Dengan memberi
giliran kepada siswa yang pendiam terlebih dahulu. Dengan demikian
pembicaraan dapat didengarkan oleh semua anggota.
c. Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli
pembicaraan.
d. Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya, hingga
interaksi antar siswa-siswa dapat di tingkatkan.
b. e Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi dengan
mengambil salah satu pendapat atau jalan tengah yang dianggap sesuai
oleh guru, apabila diskusi menemui jalan buntu (kemacetan) dapat
terjadi bila timbul ketidakcocokan antar anggota kelompok, hingga
terdapat dua pendapat yang sama kuat.
6. Menutup Diskusi
Keterampilan terakhir yang harus dikuasai guru adalah menutup diskusi.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut:
a. Membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa.
rangkuman yang dibuat bersama lebih efektif, daripada bila
rangkuman tersebut dibuat sendiri oleh guru.
b. Member bayangan tentang tindak lanjut hasil diskusi, ataupun tentang
topik diskusi yang akan datang.
c. Mengajak para siswa menilai proses maupun hasil diskusi yang telah
dicapai dengan cara observasi, wawancara, skala sikap, dan
sebagainya. Hasil penilaian ini memungkinkan siswa menyadari serta
menilai peran dan penampilannya dalam diskusi, serta sekaligus
merupakan balikan yang dapat dimanfaatkan dalam diskusi yang akan
datang.
17
a. Menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai dengan
minat dan latar belakang pengetahuan siswa.
b. Mendominasi diskusi antara lain dengan pertanyaan yang terlampau
banya dan menyediakan jawaban yang banyak juga.
c. Membiarkan siswa tertenru memonopoli diskusi
d. Membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dengan
pemicaraan yang tidak relevan
e. Tergesa-gesa meminta respon siswa atau mengisi waktu dengan
berbicara terus, sehingga siswa tidak sempat berpikir
f. Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi
g. Tidak memperjelas atau mendukung urunan pikiran siswa
h. Gagal mengakhiri diskusi secara efektif
Menurut Ramayulis, ada beberapa hal yang harus dihindari guru
sebagai pembimbing diskusi kelompok kecil yaitu:
a. Mendominasi atau memonopoli pembicaraan dalam diskusi.
b. Membiarkan terjadinya penyimpangan dalam diskusi.
18
c. adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik tersebut
agar para siswa memiliki latar belakang pengetahuan yang sama.
d. guru harus benar-benar siap dengan sumber informasi sebagai motivator
sehingga mampu memberikan penjelasan dan mengerjakan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat memotivasi siswa.
19
Meningkatkan motivasi belajar. Dalam diskusi kelompok peserta didik
yang pasif akan diminta untuk menyampaikan ide-idenya, sehingga peserta
didik yang lain dapat termotivasi oleh peserta didik yang pasif tadi.
Mengembangkan sikap saling membantu. Di dalam diskusi kelompok
peserta didik dapat saling membantu temannya yang kesulitan dalam
menyelesaikan sebuah permasalahaan yang diberikan oleh
Meningkatkan pemahaman. Peserta didik yang sebelumnya belum paham
dengan topik bahasan, akan lebih mudah memahami topik bahasan tersebut
melalui diskusi kelompok, karena peserta didik akan lebih paham ketika
yang menjelaskan temannya.
Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah. Pada
kegiatan diskusi peserta didik dapat berbagi dan menerima informasi dan
pengalamannya masing-masing, sehingga peserta didik dapat memecahkan
masalah dan dapat menyimpulkannya.
Meningkatkan kerjasama yang sehat. Diskusi dapat meningkatkan
kerjasama yang sehat karena dalam memecahkan masalah peserta didik
saling menyumbangkan pendapatnya masing-masing.
Meningkatkan toleransi. Setiap peserta didik dapat menghargai segala
pendapat yang dikemukakan peserta didik yang lain.
Mengingat banyak manfaat yang diperoleh siswa dari diskusi
kelompok kecil, dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan:
Agar jangan sampai diskusi didominasi oleh seorang siswa, dan tidak
memberikan kesempatan kepada siswa lainnya apalagi oleh guru.
Hindarkan monopoli pembicaraan oleh siswa tertentu.
Hindarkan pembicaraan yang tidak relevan dengan topik diskusi.
Mengatur agar siswa semua berpartisipasi dengan mendorong serta
memberi kesempatan-kepada siswa yang enggan untuk berpartisipasi
Memperjelas serta mempertegas sumbangan pemikiran siswa terhadap
pemecahan masalah yang didiskusikan.
20
Akhiri diskusi dengan membuat kesimpulan secara efektif.
1. Anggota kelompok heterogen, kelompok yang terdiri dari peserta didik yang
berbeda-beda kemampuan, dari yang kemampuan akademisnya tinggi,sedang
hingga yang berkemampuan kurang.
2. Anggota mampu mengatasi masalah tersebut setelah menyadari dan
memahami potensi serta kelemahan dan potensi untuk mengatasi masalah
yang dibahas.
3. Masalah yang dibahas mengakibatkan timbulnya berbagai jawaban yang
berbeda-beda.
4. Tiap anggota bertanggung jawab memberikan sumbangan untuk mencapai
tujuan kelompok.
5. Dalam kegiatan kelompok terjadi proses pertukaran pendapat.
peran pendidik dalam memimpin diskusi
1. Koordinator belajar, pendidik dapat mengkoordinir segala sesuatu yang dapat
meningkatkan kemajuan belajar peserta didik.
2. Fasilitator, pendidik dapat membantu mengelola suatu proses pertukaran
informasi dalam suatu kelompok dan membantu bagaimana diskusi
berlangsung.
3. Perencana tugas bersama, pendidik yang merencanakan tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik.
4. Katalisator adalah penghubung antar informasi dengan peserta
5. Pemadu aktifitas peserta didik.
6. Narasumber, pendidik sebagai narasumber untuk membantu peserta didik
menyelesaikan suatu masalah, baik masalah individu maupun masalah sosial.
7. Penilai kemajuan kelompok.
21
Ciri-ciri Pembelajaran Kelompok Kecil
Kelompok manuusia terdapat dimana-mana baik didaerah, perrkotaan, baik
berskala local, regional maupunn internasional. Mengelompok nampaknya
menjadi fitrah manusia. Kelompok manusia bisa berdasarkan agama, ras, suku,
negara, kepentinga, kepentingan dsb.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
cara guru membimbing diskusi kelompok kecil yang sudah sesuai dengan
komponen-komponen yang terdapat dalam keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil. Guru telah melakukan halhal yang dilakukan ketika
membimbing dikusi kelompok kecil mulai dari memusatkan perhatian siswa,
memperjelas masalah, menganalisis pandangan siswa, meningkatkan
partisipasi siswa terhadap kelompok, meyebarkan kesempatan berpartisipasi,
dan menutup diskusi. Seperti yang dikemukakan oleh Mulyasa (2005: 89)
bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing diskusi adalah
sebagai berikut (1) memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik
diskusi, (2) memperluas masalah atau urunan pendapat, (3) menganalisis
pandangan peserta didik, (4) meningkatkan partisipasi peserta didik, (5)
menyebarkan kesempatan berpatisipasi, dan (6) menutup diskusi. Sama
dengan pendapat Djamarah (2000: 160-163) yang mengatakan bahwa
komponen keterampilan ada enam yaitu, (a) pemusatan perhatian, (b)
mengklasifikasi masalah, (c) menganalisis pandangan anak didik, (d)
meningkatkan kontribusi, (e) membagi partisipasi, dan (f) menutup diskusi.
Cara yang paling sering guru lakukan pada saat memusatkan perhatian adalah
menyampaikan kembali tujuan diskusi dan cara mencapainya. Hal tersebut
selalu dilakukan guru ketika siswa sudah membentuk kelompok dan ruang
kelas menjadi gaduh agar siswa memperhatikan guru dan fokus kepada
masalah yang didiskusikan. Cara lain yang diterapkan oleh guru selama
memusatkan perhatian siswa adalah mencermati setiap penyimpangan yang
terjadi dan selalu mengingatkan supaya setiap kelompok kembali pada rambu-
rambu yang telah disepakati. Setelah memusatkan perhatian guru melanjutkan
kegiatan membimbing diskusi kelompok kecil dengan memperjelas masalah.
23
Cara yang dilakukan guru pada saat memperjelas masalah adalah meminta
siswa untuk member komentar dengan memberikan pertanyaanpertanyaan
yang membantu siswa memperjelas ide yang dimaksud dan
mengembangkannya.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat disampaikan pada hasil
penelitian ini adalah bagi guru, hendaknya guru pada saat akan membimbing
diskusi kelompok kecil lebih mempersiapkan materi dengan matang sehingga
masalah dimengerti siswa dan tepat waktu. Selain itu, walaupun komponen
yang dilaksanakan guru sudah sesuai dengan komponen yang ada pada
keterampilan membimbing dikusi kelompok kecil, alangkah lebih baik lagi
apabila keenam komponen diterapkan pada setiap kelas, bukan hanya kelas
tertentu saja. Bagi peneliti lain, karena penelitian mengenai keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil ini masih jarang diteliti secara
mendalam, peneliti menyarankan agar peneliti lain tertarik untuk meneliti
bidang ini dengan skala yang lebih luas, baik subjek maupun lokasinya.
Dengan adanya penelitian sejenis yang lebih banyak, diharapkan peneliti-
peneliti selanjutnya dapat menemukan temuan-temuan bermanfaat di
lapangan. Temuan inilah yang nantinya dapat diterapkan atau digunakan guru
untuk lebih meningkatkan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah.
24
DAFTAR PUSTAKA
Wahid, Abdul. 2019. Keterampilan DasarMengajar (Micro Teaching). Yogyakarta:
Samudra Biru (Anggota IKAPI
25