Dosen Pengampu:
KELOMPOK 6
PGSD 4_A
Rahmanillah (920862060001)
Nur Hafidah (920862060015)
Syamsinar (920862060025)
Nurpaida (920862060030)
Fadli Muhammad (920862060024)
Farhan Lukman (920862060018)
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik, dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, karena pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas........................................................3
B. Tujuan Penggunaan Pengelolaan Kelas.............................................................5
C. Pendekatan Pengelolaan Kelas............................................................................7
D. Prinsip Pengelolaan Kelas...................................................................................9
E. Komponen Keterampilan Mengelola kelas......................................................11
F. Starategi pengelolaan kelas...............................................................................16
BAB III...........................................................................................................................22
PENUTUP.......................................................................................................................22
A. Kesimpulan.........................................................................................................22
B. Saran...................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian
besar terjadi dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyelidiki
kondisi belajar yang optimal dapat dicapai jika guru mampu mengatur peserta
didik dan sasaran pembelajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang
menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengaturan yang
berkaitan dengan penyampaian pesan penngajaran (instruksional) atau dapat
pula berkaitan dengan penyediaan kondisi belajar (pengelolaan kelas). Bila
pengaturan kondisi dapat dikerjakan secara optimal, maka proses belajar
berlangsung secara optimal pula. Tetapi bila tidak dapat disediakan secara
optimal, tentu saja akan menimbulkan gangguan terhadap belajar mengajar.
Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan
sarana pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan
untuk mencapai tujuan pelajaran. Akan tetapi apabila terdapat kekurang
serasian antara tugas, dan sarana atau alat atau terputusnya keinginan dengan
keinginan yang lain, antara kebutuhan dan pemenuhanya maka akan terjadi
gangguan terhadap proses belajar mengajar. Baik gangguan sifat sementara
maupun sifat yang serius atau terus menerus. Gangguan dapat berifat
sementara sehinngga perlu dikembalikan ke dalam iklim belajar yang serasi
(kemampuan kedisiplinan), akan tetapi gangguan dapat pula bersifat cukup
serius dan terus menerus sehingga diperlukan kemampuan meremedial.
1
kelas yang efektif merupakan prasyarat bagi terjadinya proses pembelajaran
yang efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari keterampilan mengelola kelas?
2. Apakah tujuan dari keterampilan mengelola kelas?
3. Apa sajakah pendekatan pengelolaan kelas?
4. Apa sajakah prinsip keterampilan mengelola kelas?
5. Apa sajakah komponen keterampilan dalam mengelola kelas?
6. Apa saja strategi pengelolaan kelas?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian keterampilan pengelolaan kelas.
2. Mengetahui tujuan keterampilan pengelolaan kelas.
3. Mengetahui pendekatan pengelolaan kelas.
4. Mengetahui prinsip keterampilan pengelolaan kelas.
5. Mengetahui komponen keterampilan dalam mengelola kelas.
6. Mengetahui strategi pengelolaan kelas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas
3
terjadinya proses belajar (pembinaan, penghentian tigkah laku peserta didik yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketetapan waktu
penyelesaian tugas, dan sebagainya).
Menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono, bahwa pengelolaan kelas adalah suatu
rangkaian tingkah laku yang kompleks, di mana guru dituntut untuk
mengembangkan dan mengatur kondisi kelas yang akan memungkinkan siswa
mencapai tujuan belajar yang efisien.
1. Kondisi belajar yang optimal, kondisi belajar yang nyaman, tenang, sejuk
sehingga sangat membantu perhatian siswa pada materi pelajaran.
2. Menunjukkan sikap tanggap, perilaku positif atau negatif yang muncul di
dalam kelas harus dapat disikapi dengan baik sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Memusatkan perhatian kelompok, dengan memusatkan perhatian secara
terus menerus terhadap siswa dapat mempertahankan konsentrasi siswa
disebabkan oleh ketidak pahaman siswa terhadap arah dan sasaran yang
akan dicapai.
4. Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, sering terjadi kurangnya
konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidak pahaman siswa terhadap arah
dan sasaran yang akan dicapai.
5. Memberikan teguran dan penguatan, teguran diberikan untuk
mengarahkan tingkah laku siswa, dan penguat perlu dilakukan untuk
memberikan respon positif dengan cara memberikan pujian dan
penghargaan.
4
hubungnya dengan kegiatan belajar mengajar, atau suatu kegiatan yang
mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar.
5
masalah tingkah laku siswa yang berlebih-lebihan atau terus menerus melawan di
kelas.
6
2. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya
setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang
diberikan kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tahu dan dapat
melaksanakan tugasnya, tetapi mengerjakannya kurang semangat dan
mengulur waktu bekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak tertib.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah
menyediakan, menciptakan, dan memelihara kondisi yang optimal di dalam kelas
sehingga siswa dapat belajar dan bekerja dengan baik.
C. Pendekatan Pengelolaan Kelas
Beberapa pendekatan dalam mengelola kelas, sebagai berikut :
1. Pendekatan Kekuasaan
2. Pendekatan Ancaman
3. Pendekatan Kebebasan
7
Pendekatan ini dikatakan dengan mendaftar apa yang harus dan apa yang
tidak boleh dikerjakan guru dalam mereaks semua masalah atau situasi yang
terjadi dikelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap yang harus
dikerjakan oleh guru Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk sesuai yang
tertulis dalam resep
5. Pendekatan Pengajaran
7. Pendekatan Sosioemosional
9. Pendekatan Pluralistik
8
Para pendekatan pluralistik, pengelolaan kelas berusaha menggunakan
berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan
mempertahankan suatu kondisi yang memungkinkan proses interaksi edukatif
berjalan efektif dan efisien.
9
2. Tantangan
3. Bervariasi
4. Keluwesan
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada
hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang
negatif.
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan
dislipin diri sendiri dan guru hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan
pelaksanaan tanggung jawab.
10
1. Keterampilan yang Berhubungan dengan Penerapan dan Pemeliharaan
Kondisi Belajar yang Optimal
2) Gerak mendekati
3) Member pernyataan
11
teguran haruslah diberikan pada saat yang tepat serta di alamatkan pada sasaran
yang tepat.
b. Membagi perhatian
1) Visual
Dalam hal ini guru mengalihkan pendangannya dari satu kegiatan kepada
kegiatan yang lain sedemikian rupa sehingga ia mengadakan suatu kontak
pandang yang singkat terhadap sekelompok siswa atau seorang siswa secara
individu.
2) Verbal
Guru dapat member komentar singkat terhadap aktivitas seorang siswa yang
dilihatnya atau yang dilaporkan oleh siswa tersebut, sementara ia terlibat dalam
kegiatan siswa yang lain.
1) Menyiagakan siswa
Hal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh kewajiban dan
tanggung jawab yang dilakukan siswa, serta keterliatan mereka dalam tugas-tugas.
12
Untuk hal ini petunjuk guru haruslah bersifat langsung, dengan bahasa yang
jelas, dan tidak membingungkan serta dengan tuntutan yang wajar yang dapat
dipenuhi oleh siswa.
e. Menegur
1) Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta kepada
tingkah launya yang harus dihentikan.
2) Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang
mengandung penghinaan
3) Menghindari ocean atau ejekan guru, lebih-lebih yang berlepanjangan.
f. Memberi penguatan
13
Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang
berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial
untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
b. Pengelolaan kelompok
1) Memperlancar tugas-tugas
14
a) Mengusahakan terjadinya kerjasama dan kesatuan dalam tugas
b) Menetapkan standar-standar dan mengkoordinasikan prosedur kerja
c) Memperbaiki kondisi di dalam system dengan menggunakan pemecahan
masalah malalui diskusi, analisis, serta saran-saran siswa mengenai
masalah kelas.
d) Memodifikasikan kondisi dalam kelas kearah lebih menyenangkan
Tugas ini meliputi tiga jenis pola tingkah laku guru untuk mendukung dan
memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, yaitu :
15
6) Mengulangi penjelasan secara tidak perlu, misalnya guru member
penjelasan yang sama kepada beberapa kelompok secara satu persatu,
dimana penjelasan ini mestinya diberikan secara klasikal diar.
16
dengan mudah di pindah-pindah, maka sangat mungkin formasi ini sesuai dengan
yang di inginkan.
Hiasan dinding.
Dinding merupakan pajangan pesan yang setiap hari bisa dirubah, di ganti sesuai
pesan yang yang di sampaikan. Papan tulis, kapur tulis, dan lain-lain
Ukurannya di sesuaikan, warnanya harus kontras, penempatannya memperhatikan
estetika dan terjangkau oleh anak didik.
Halaman sekolah
Manajemen sekolah wajib membuat segalanya hidup, memberi pesan dan
membawa kesan. Kebersihan akan membawa rasa nyaman saat belajar. Guru
memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas dan halaman di sekolah. Selain
pengelolaan kelas secara fisik yang telah di sebutkan di atas seorang guru juga
sebaiknya mengelola lingkungan sosial didalam kelas dengan baik, pengelolaan
sosial di dalam kelas dengan baik, pengelolaan sosial di dalam kelas dengan baik,
pengelolaan sosial di dalam kelas bisa dengan menerapkan berbagai macam
metode pembelajaran yang berfariasi.
17
Kondusif Dan Menyenangkan. Susunan Bangku Kelas yang Bagus pastinya akan
membuat siswa merasa nyaman dan senang mengikuti pembelajaran di kelas, Satu
hal yang mesti kita ketahui adalah dalam pembelajaran terkadang seorang guru
menerapkan metode, model, teknik dan strategi pembelajaran yang pastinya
membutuhkan pola tempat duduk yang berbeda pula agar pembelajaran yang
berlangsung bisa tercapai maksimal. Namun dalam menyusun denah tempat
duduk di kelas ada beberapa kriteria penataan ruangan kelas yang mesti dipahami,
agar pola-pola tataan tempat duduk bisa berbanding lurus dengan tingkat
keefektifan tercapainya tujuan pembelajaran dan pembelajaran bisa terasa
menyenagkan bagi siswa.
18
harus diperhatikan. Jadi bukan hanya proses belajar yang dimaksimalkan akan
tetapi juga kemudahan dalam mengakses sumber-sumber belajar juga harus di
maksimalkan.
Memudahkan Interaksi antara Siswa dengan Siswa dan Siswa dengan
Guru
Kritetria selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang kelas yang
efektif dan menyengankan adalah pola mengacak tempat duduk siswa bisa
memudahkan siswa dalam berinteraksi dengan siswa lain dan memudahkan siswa
berinterkasi dengan gurunya. Interkasi antara siswa dan siswa serta interaksi
antara siswa dan guru merupakan komponen kecerdasan afektif bagi siswa
(kemampuan sosial), sehingga jangan pernah mengabaikan bagaimana memebri
kemudahan bagi siswa sehingga mudah melakukan interkasi. Ruangan kelas yang
dirancang untuk memudahkan siswa untuk saling berinteraski akan berperan besar
dalam meningkatkakan kemampuan sosial siswa (kecerdasan sosial) dan akan
menjadi bagian dari karakter siswa yang sosialis dan mudah bergaul nantinya.
Memudahkan dalam Menciptakan Variasi dalam pembelajaran.
Terakhir, Menata Tempat Duduk Siswa Agar Pembejaran Efektif dan
Menyenangkan, sebaiknya juga mempertimbangkan bagaimana pola tempat
duduk atau denah kelas yang dirancang tersebut bisa memudahkan guru dalam
melaksanakan atau menerapkan variasi dalam pembelajaran, misalnya saja
berdiskusi, presentasi, demonstrasi dll. Cara Menata Tempat Duduk Siswa Agar
Pembelajaran Efektif dan Menyenangkan, juga harus mempertimbangkan faktor
siswa yang akan mengikuti pembelajaran berikut beberapa tipsnya yaitu :
1. Siswa yang lambat belajar duduk di bagian depan atau dekat dengan guru
Menata tempat duduk juga harus memperimbangkan kemampuan siswa
dalam menangkap pembelajaran, jadi usahakan tatan kelas memudahkan
siswa yang lambat belajar lebih mudah untuk mendengar, melihat materi
pelajaran yang disampaikan. Siswa-Siswa yang lambat belajar sebaiknya
duduk di bagian depan atau dekat dengan guru agar mereka bisa lebih
mudah mendengar berbagai penjelasan dari guru. Hal ini bertujuan untuk
19
meminimalisir keterlambatan siswa tersebut dalam memahami pelajaran
ketimbang temannya yang lain.
2. Siswa yang pintar duduk berdampingan dengan siswa yang kurang pintar
Sejatinya tidak ada siswa yang bodoh, yang ada adalah ada siswa yang
lambat dalam memahami pelajaran dan ada siswa yang cepat dalam
memahami pelajaran, jadi pola tataan tuang kelas atau tempat duduk siswa
juga harus memerhatikan kemudahan siswa untuk saling bekerjasama dan
saling membantu.Sebaiknya Siswa yang pintar duduk berdampingan
dengan siswa yang kurang pintar, agar siswa yang pintar tersebut bisa
membantu temannya yang lambat paham, juga bisa menjadi motivasi
untuk pribadi siswa yang kurang pintar tersebut untuk belajar agar bisa
menjadi berprestasi dengan siswa/teman duduknya yang pintar.
- Cara Menata Pola atau denah tempak duduk siswa sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran
Ada beberapa cara menata pola atau denah tempak duduk siswa sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran yaitu:
Pola atau denah tempak duduk siswa berbentuk huruf U
Pola tempat duduk yang berbentuk huruf U sangat efektif untuk meminimalisir
siswa yang tidak memerahtikan penjelasan guru. Dengan menerapkan model kursi
U di kelas guru dapat memerhatikan aktivitas siswanya. Beda halnya dengan
mode kurus traditional yang disusun bersusun yang memduhkan siswa untuk
bersembunyi, bermain-main atau tidur di dalam kelas karena bisa bersembunyi
dibalik kursi temannya. Denah tempat duduk siswa berbentuk huruf U juga
memudahkan guru untuk berkeling di hadapan siswa dan di belakang siswanya.
Pola tempat duduk dengan model U kemungkinan besar mampu memicu
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Pola Tempat duduk siswa berbentuk persegi
Pola tempat duduk berbentuk rectangular (segi empat) sangat cocok untuk tipe
pembelajaran dikusi kelompok atau kerja kelompok. Dalam keterampilan berpikir
tingkat tinggi beberapa komponennya bisa tercapai dengan model tempat duduk
20
rectangular (segi empat). Kerja kelompok dengan mode tempat duduk rectangular
dapat memudahkan siswa untuk berkomunikasi sehingga bisa memunculkan
kemampuan berkomunikasi siswa (comunicationg skills), dapat memudahkan
siswa untuk bekerjasama sehingga dapat memunculkan kemampuan berkolaborasi
siswa (colaboration skills).
Pola Tempat Duduk Siswa berbentuk Parallel (Sejajar)
Pola tempat duduk Parallel (sejajar) adalah pola tempat duduk yang sudah sangat
lazim ditemui di sekolah-sekolah. Kekurangan pola tempat duduk ini adalah ada
beberapa titik yang tidak bisa dilihat oleh guru, misalnya saja siswa yang duduk di
bangku belakang dan duduk dibelakang temannya. Namun mode tempat duduk
parallel juga memiliki kelebiha, misalnya siswa bisa melihat secara horizontal
pada gurunya yang tepat berada di depannya.
BAB III
PENUTUP
21
A. Kesimpulan
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan keterampilan untuk mengembalikan
kondisi yang optimal, apabila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang
bersifat gangguan kecil dan sementara maupun yang bersifat gangguan yang
berkelanjutan
Keterampilan mengelola kelas terbagi dalam dua jenis, yaitu (1) keterampilan
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal, dan (2) keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian ke kondisi
belajar yang optimal. Kelompok yang pertama bersifat preventif dan yang kedua
bersifat represif.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://erniyunita12.blogspot.com/2014/05/pentingnya-filsafat-sains-dan-
agama.html
22
https://irnawatysevtyningsihamir.wordpress.com/micro-teaching/
https://rhafera.blogspot.com/2019/11/makalah-keterampilan-mengelola-kelas.html
http://erniyunita12.blogspot.com/2014/05/pentingnya-filsafat-sains-dan-
agama.html
23