Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBINAAN KOMPETENSI MENGAJAR

KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK

DOSEN PENGAMPU

JULI YANTI HARAHAP, S.Psi.,M.Psi.

OLEH

KELOMPOK 9

PG-PAUD V H

INDAH ANGGRAINI 191424030

MILWANA HARAHAP 201424020

CHAIRANI BR GINTING 201424025

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASLIYAH

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan
rahmat dan hikmah, kesehatan dan keselamatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul, “KETERAMPILAN MEMBIMBING
DISKUSI KELOMPOK” tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat dan salam
kepada nabi Muhammad SAW yang telah memberikan syafaat di yaumil akhir
kelak. Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat nilai agar mempermudah dan
memahami materi yang di sajikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah


member semangat dan dorongan kepada kami. Semoga makalah ini bermanfaat
dan besar keinginan saya dapat menginspirasi para pembaca.

Medan, Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar belakang....................................................................................1
B. Rumusan masalah..............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

A. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok................................3


1. Pengertian Diskusi Kelompok.....................................................3
2. Pengertian Diskusi Kelompok Kecil............................................4
3. Pengertian Diskusi Kelompok Besar...........................................5
B. Komponen-komponen Keterampilan Diskusi Kelompok..................5
C. Tujuan Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil dan
Besar..................................................................................................11
D. Ciri-ciri Diskusi Kelompok yang Efektif...........................................8
E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dan Dihindari dalam
Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok....................................9

BAB III PENUTUP......................................................................................11

A. Kesimpulan........................................................................................11
B. Saran..................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen salah satunya


komponen berbicara. Kemampuan berbicara berkembang setelah keterampilan
menyimak. Kegiatan berbicara sangat berhubungan dengan ekspresi lisan
sehingga kemampuan berbicara berhubungan erat dengan perkembangan kosa
kata yang diperoleh sang anak, dimulai dari kosa kata lalu membentuk kalimat
kemudian membentuk sebuah paraghraph. Banyak cara yang dilakukan dalam
kegiatan meningkatkan berbicara yang efektif dan lugas bagi peserta didik salah
satunya diskusi kelompok.

Diskusi kelompok sangat bermanfaat bagi perkembangan kemampuan


berbicara sang anak, dimana anak dilatih untuk berpikir secara kritis karena salah
satu tujuan dari diskusi kelompok yaitu untuk memecahkan suatu permasalahan
melalui proses berpikir kelompok. Pada intinya, diskusi kelompok adalah suatau
kegiatan kerja sama atau aktifitas untuk menyelesaikan suatu permasalahan
melalui proses berpikir kelompok yang mengandung langkah-langkah dasar
tertentu yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok.

Diskusi kelompok merupakan salah satu cara dimana manusia dapat


mengemukakan beberapa pendekatan untuk mengetahui keseluruhan suatu pokok
pembicaraan dengan jalan mengetahui segala hal yang dikatakan oleh orang yang
mempunyai pendapat yang berbeda dan pengalaman-pengalaman yang berbeda,
kemudian diarahkan dengan satu tujuan pemikiran yang sama secara
berkelompok. Kemudian untuk keterampilan mengajar dalam kelompok kecil
Akhir-akhir ini telah dikembangkan usaha meningkatkan peranan anak didik dan
mengurangi peranan guru dalam proses interaksi edukatif yang terkenal dengan
nama “cara belajar siswa aktif” (CBSA). Salah satu cara dari sekian banyak cara
untuk meningkatkan kadar CBSA, adalah dengan mengembangkan keterampilan
mengajar.

1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian diskusi kelompok?
2. Jelaskan pengertian diskusi kelompok kecil?
3. Jelaskan pengertian diskusi kelompok besar?
4. Jelaskan komponen-komponen keterampilan membimbing diskusi
kelompok?
5. Sebutkan ciri-ciri diskusi kelompok yang efektif?
6. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dan dihindari dalam
keterampilan memimpin diskusi kelompok?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian diskusi kelompok.
2. Untuk mengetahui pengertian diskusi kelompok kecil.
3. Untuk mengetahui pengertian diskusi kelompok besar.
4. Untuk mengetahui komponen-komponen keterampilan membimbing
diskusi kelompok.
5. Untuk mengetahui ciri-ciri diskusi kelompok yang efektif.
6. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dan dihindari dalam
keterampilan memimpin diskusi kelompok.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok


1. Pengertian Diskusi Kelompok

Diskusi merupakan suatu metode yang diterapkan oleh guru saat mengajar
di kelas dimana dalam penerapannya adanya kerjasama antara murid dan guru itu
sendiri. Diskusi dapat diartikan juga suatu percakapan yang dilakukan oleh dua,
tiga, orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama untuk memecahkan
masalah. Menurut Moh. Uzer Usman diskusi kelompok adalah suatu proses yang
teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan
atau pemecahan masalah.

Menurut Dewa Ketut Sukardi diskusi kelompok adalah suatu pertemuan


dua orang atau lebih, yang ditunjukkan untuk saling tukar pengalaman dan
pendapat, dan biasanya menghasilkan suatu keputusan bersama. Jadi dari menurut
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan diskusi kelompok adalah suatu
bentuk kegiatan yang bercirikan suatu keterikatan pada suatu pokok masalah atau
pertanyaan, dimana anggota-anggota atau peserta diskusi itu secara jujur berusaha
memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan dan mempelajari, serta
mempertimbangkan pendapat-pendapat yang dikemukakan dalam diskusi.

Diskusi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih yang berbentuk kelompok untuk bertukar pikiran, gagasan, dan informasi
secara lisan dan bertatap muka untuk mencari kesepakatan dalam menyelesaikan
suatu masalah. Berdiskusi dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman.
Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Menurut
(Majid, 2013) Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang
melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan
berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan
masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa
menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses

3
yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
bersikap positif.

Dengan demikian, diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas


siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi, termasuk di dalamnya
keterampilan berbahasa. Jadi Keterampilan membimbing diskusi merupakan suatu
keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam membina dan
mengarahkan siswanya pada saat diskusi berlangsung, diskusi kelompok tersebut
bertujuan untuk memecahkan masalah bersama, yang dilakukan secara teratur dan
tatap muka guna untuk berbagi pengalaman, pengetahuan diantara siswanya.

2. Pengertian Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil juga merupakan suatu proses yang teratur dengan
melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi yang kooperatif yang optimal
dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau
memecahkan suatu masalah. Menurut Edi Soegiarto dan Yuliarni Nurani diskusi
kelompok kecil adalah bentuk mengajar klasikal biasa yang memungkinkan guru
dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil yang belajar secara
berkelompok.

Diskusi kelompok kecil juga merupakan suatu proses yang teratur dengan
melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi yang kooperatif yang optimal
dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau
memecahkan suatu masalah. Diskusi kelompok kecil dapat dipandang sebagai
sebuah variasi dari pola interaksi yang penting dikembangkan dalam proses
belajar mengajar. Variasi proses belajar mengajar dengan cara diskusi kelompok
kecil dapat menumbuhkembangkan pemikiran peserta didik untuk berpikir lebih
kritis dan lebih rasional.Tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh
sekelompok kecil orang dapat disebut sebagai diskusi.

Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah keterampilan


melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan diskusi
kelompok kecil dengan efektif.7 Dan menurut Helmiati, membimbing diskusi
kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok

4
orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.

3. Pengertian Diskusi Kelompok Besar

Jenis diskusi kelompok besar dilakukan dengan memandang kelas sebagai


satu kelompok. Pada diskusi kelompok besar ini, guru sekaligus sebagai
pemimpin diskusi. Guru sebagai pemimpin diskusi, berperan dalam memprakarsai
terjadinya diskusi, untuk itu guru dapat mengajukan permasalahan-permasalahan
serta mengklarifikasinya sehingga mendorong anak untuk mengajukan pendapat.
Pada saat diskusi kelompok besar, tidak semua siswa menaruh perhatian yang
sama, karena itu tugas guru sebagai pemimpin diskusi untuk membangkitkan
perhatian anak terhadap masalah yang sedang didiskusikan.

Di samping itu, distribusi siswa yang ingin berpendapat perlu


diperhatikan. Diskusi kelompok besar dalam hal pembicaraan sering didominasi
oleh anak-anak tertentu, akibatnya tidak semua anak berkesempatan untuk
berpendapat. Salah satu cara untuk menghindari keadaan itu, pemimpin diskusi
perlu mengatur distribusi pembicaraan. Tugas terberat bagi pemimpin diskusi
adalah menumbuhkan keberanian peserta untuk mengemukakan pendapatnya.
Praktik diskusi kelompok besar tidak sedikit anak-anak yang kurang berani
berpendapat dalam berdiskusi. Terlebih bagi anak yang kurang menguasai
permasalahan yang menjadi bahan diskusi.

B. Komponen-Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok


 Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi
a. Rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi
b. Kemukakan masalah-masalah khusus
c. Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan
d. Rangkum hasil pembicaraan diskusi
 Memperjelas masalah maupun usulan/pendapat
a. Merangkum usulan tersebut sehingga menjadi jelas
b. Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut

5
c. Menguraikan gagasan siswa dengan memberikaninformasi tambahan atau
contoh-contoh yang sesuai sehingga kelompok dapat memperoleh
informasi secara lebih jelas.
 Menganalisis pandangan/pendapat siswa.

Di dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat di antara anggota


kelompok. Dengan demikian guru hendaknya mampu menganalisis alasan
perbedaan tersebut dengan cara sebagai berikut :

a. Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat


b. Menjelaskan hal-hal yang disepakati maupun yang tidak disepakati
 Meningkatkan usulan siswa
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk berpikir
b. Memberikan contoh-contoh verbal yang sesuai secara tepat
c. Memberikan waktu untuk berpikir
d. Memberikan dukungan kepada usulan pendapat siswa dengan penuh
perhatian.
 Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
a. Mencoba memancing usulan siswa yang enggan berpartisipasi dengan
mengarah langsung secara bijaksana
b. Mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan memberi giliran
kepada siswa yang pendiam terlebih dahulu
c. Secara bijaksana mencegah siswa yang suka memonopoli pembicaraan.
d. Mendorong siswa untuk mengomentari usulan temannya sehingga
interaksi antar siswa dapat ditingkatkan.
 Menutup diskusi
a. Dengan bantuan para siswa, membuat rangkuman hasil diskusi.
b. Memberi gambaran tentang tindak lanjt hasil diskusi.
c. Mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi yang telah
tercapai.

6
C. Tujuan Keterampilan Membimbing Diskusi Kelopompok Kecil dan
Besar

Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memiliki tujuan


sebagai berikut:

a. Siswa dapat saling memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi


gagasan baru atau masalah yang harus dipecahkan mereka.
b. Siswa mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan
berkomunikasi.
c. Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Menurut Udin Syaefudin Sa’ud, ada beberapa tujuan dari keterampilan


membimbing diskusi kelompok kecil, sebagai berikut:

a. Siswa dapat memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi


gagasan baru atau masalah yang harus dipecahkan oleh mereka.
b. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir
dan berkomunikasi.
c. Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.16

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, keterampilan membimbing diskusi


kelompok kecil memiliki tujuan yaitu membagi informasi, membuat keputusan,
dan memecahkan masalah.

Menurut Hamid Darmadi, ada beberapa tujuan dari keterampilan


membimbing diskusi kelompok kecil, sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi.


b. Meningkatkan disiplin.
c. Meningkatkan motivasi.
d. Mengembangkan sikap saling membantu.
e. Meningkatkan pemahaman.

Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memiliki tujuan yang sangat

7
berguna untuk meningkatkan kemampuan siswa baik secara kognitif, afektif
maupun psikomotorik dan juga dapat meningkatkan kesadaran sosial diantara para
siswa.

Tujuan yang ingin dicapai dalam diskusi kelompok besar adalah:

a. Dapat memperoleh informasi yang berharga dari teman diskusi dan


pembimbing diskusi.
b. Dapat membangkitkan motivasi dan semangat peserta diskusi atau siswa
untuk melakukan sesuatu tugas.
c. Mengembangkan kemamampuan siswa berpikir kritis,mampu melakukan
analisis dan sintesis atas data atau informasi yang diterimanya.
d. Mengembangkan keterampilan dan keberanian siswa untuk
mengemukakan pendapat secara jelas dan terarah.

D. Ciri - ciri Diskusi Kelompok yang Efektif

Keberhasilan diskusi kelompok dapat dilihat dari segi hasil dan proses
diskusi:

a. Dari segi hasilnya, diskusi yang efektif ialah :


 Masalah yang didiskusikan dapat terpecahkan.
 Ada keputusan yang dapat direalisasikan.
 Waktu diskusi tidak diperpanjang.
 Semua peserta diskusi menerima dan menghormati keputusan diskusi,
meskipun di luar tempat dan waktu diskusi.
b. Dari segi prosesnya, diskusi yang efektif ialah:
 Semua peserta mengambil bagian secara aktif.
 Pertentangan pendapat dan ketegangan dapat diatasi,sebelum diskusi
selesai.
 Diskusi memberikan rasa puas diantara anggotanya.
 Keterampilan para siswa makin bertambah.

8
E. Hal-Hal yang Perlu Diperhatiakan dan Dihindari dalam Keterampilan
Memimpin Diskusi Kelompok

Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam diskusi kelompok besar dan
kecil agar dapat efektif dan efisien adalah guru harus sering menjalankan
fungsinya sebagai pembimbing. Sebagai pembimbing, yang harus diperhatikan
guru adalah sebagai berikut:

1. Diskusi Harus Dilakukan dalam Suasana Terbuka

Diskusi yang baik harus dilaksanakan dalam suasana bebas terpimpin,


suasana intim yang ditandai dengan kehangatan antar pribadi, kesediaan
menerima pendapat orang lain, menghargai pendapat orang, antusias terhadap
topik diskusi, memiliki kesempatan untuk berpartisipasi, dan menikmati diskusi.

2. Perlunya Perencanaan yang Meliputi:


a. Pemilihan topik atau masalah yang akan didiskusikan. Untuk ini tiga hal
yang perlu dipertimbangkan, adalah: minat anak didik, kemampuan anak
didik, dan bermakna.
b. Dapat memastikan bahwa guru dan anak didik telah memiliki latar
belakang informasi untuk mendiskusikan topik secara baik. Pada
permulaan diskusi, kelompok dapat menentukan apa yang dapat dihasilkan
dari diskusi, dan dapat memecahkan topik menjadi subtopik untuk diteliti
sebelumnya.
c. Diskusi kelompok kecil harus dipersiapkan secara baik; diperlukan
narasumber, pertanyaan kunci dan bahan yang tepat untuk mengatur
sikuen diskusi, yang bertujuan membimbing dan memberi stimulasi pada
tanggapan anak didik.
d. Dalam mempersiapkan diskusi, ditetapkan dulu besarnya kelompok.
Dalam hal ini tidak ada ketentuan yang pasti berapa besar anggota
kelompok. Semuanya dapat dipengaruhi oleh pengalaman, kedewasaan,
keterampilan anggota, intensitas minat dalam diskusi, latar belakang
pengetahuan topik, tingkat keserasian kelompok, pemahaman, dan
keterampilan guru dalam memimpin diskusi kelompok kecil.

9
e. Pengaturan tempat duduk. Untuk meningkatkan perhatian dan partisipasi,
anak didik harus duduk saling berhadapan sehingga dapat saling melihat
atau memandang.

Selain hal-hal yang perlu diperhatikan di atas, guru juga harus


memperhatikan hal-hal yang perlu dihindari dalam memimpin diskusi kelompok,
yaitu:

a. Menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai dengan minat


dan latar belakang pengetahuan anak didik.
b. Mendominasi diskusi melalui pertanyaan yang terlalu banyak, dan
menyediakan jawaban yang terlalu banyak juga, sehingga anak didik tidak
diberi kesempatan.
c. Membiarkan anak didik tertentu memonopoli diskusi.
d. Gagal berdiskusi karena rendahnya sumbangan pikiran anggota dalam
artian membiarkan peserta didik tidak aktif.
e. Membiarkan diskusi menyimpang jauh dari topik pembicaraan.
f. Tergesa-gesa meminta respons siswa atau mengisi waktu dengan terus
berbicara, sehingga siswa tak sempat berpikir.
g. Mengabaikan anak didik untuk mengklasifikasi, untuk memperbaiki,
memperluas, dan menyumbangkan pikiran mereka.
h. Gagal mengakhiri diskusi secara produktif dengan rangkuman yang baik
dan menutup secara efisien.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Diskusi kelompok adalah suatu bentuk kegiatan yang bercirikan suatu


keterikatan pada suatu pokok masalah atau pertanyaan, dimana anggota-anggota
atau peserta diskusi itu secara jujur berusaha memperoleh kesimpulan setelah
mendengarkan dan mempelajari, serta mempertimbangkan pendapat-pendapat
yang dikemukakan dalam diskusi. Keberhasilan diskusi kelompok dapat dilihat
dari segi hasil dan proses diskusi. Diskusi kelompok terbagi menjadi dua bagian,
yaitu diskusi kelompok besar dan kecil. Jenis diskusi kelompok besar dilakukan
dengan memandang kelas sebagai satu kelompok. Sedangkan diskusi kelompok
kecil merupakan pembagian dari kelompok besar yang dibagi menjadi kelompok-
kelompok kecil.

Komponen dalam memimpin diskusi kelompok besar dan kecil ada 6,


yaitu memusatkan perhatian, memperjelas masalah atau uraian pendapat,
menganalisis pandangan, meningkatkan uraian, menyebarkan kesempatan
berpartisipasi, dan menutup diskusi. Tujuan dan manfaat memimpin diskusi
kelompok besar dan kecil adalah setiap peserta dapat saling berbagi informasi atau
pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru atau masalah, mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan berkomunikasi, peserta didik
terlibat dalam perencanaan dan penganbilan keputusan, meningkatkan disiplin,
meningkatkan motivasi belajar, mengembangkan sikap saling membantu, dan
meningkatkan pemahaman. Hal-hal yang perlu diperhatiakan dan dihindari dalam
keterampilan memimpin diskusi kelompok besar dan kecil adalah berkaitan
dengan diskusi harus dilakukan dalam suasana terbuka, dan perencanaan dalam
melalukan diskusi kelompok besar dan kecil.

11
B. Saran

Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul


Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok, dan kami sadar begitu banyak
kekurangan dan kehilafan kami, oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan
saran dari temen-temen dan ibu dosen khususnya kami harapkan semoga makalah
ini bermanfaat.

1. Seorang calon dan seorang guru harus memiliki keterampilan dalam


memimpin diskusi dalam kelompok besar dan kecil.
2. Pembagian kelompok diskusi kecil sebaiknya ditentukan secara merata anak-
anak yang aktif dan pasif, sehingga tidak ada suatu kelompok atau siswa yang
mendominasi berbicara dalam berdiskusi, dapat mengaktifkan siswa dan
sikap toleransi serta sifat sosial diantara mereka.

12
DAFTAR PUSTAKA

Suska. 2017. Keterampilan diskusi kelompok kecil. http://repository.uin-


suska.ac.id/19440/7/7.%20BAB%20II_20171031PIPS-E.pdf. Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2021.

Maimun. 2015. Micro Teaching.


http://maimunhazmi.blogspot.com/2015/06/makalah-micro-teaching.html.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2021.

Radius. 2019. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok.


https://iainpspblog.blogspot.com/2019/02/makalah-keterampilan-
memimpin-diskusi.html?m=1. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2021.

Edi Soegito dan Yuliyani Nurani. 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. Jakarta:
Universitas Terbuka.

13

Anda mungkin juga menyukai