Anda di halaman 1dari 16

APLIKASI METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN

AL QUR’AN HADITS

Oleh:

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mata Kuliah Pembelajaran Al Qur’an Hadits di MI/MTS/MA

Oleh :
INTAN PARIWARA
NIM/NIRM : 2025.0074/ 0705.2001.074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUMI SILAMPARI
LUBUKLINGGAU 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Aplikasi Metode Diskusi
Dalam Pembelajaran Al Qur’an Hadits”. Sholawat dan salam semoga
tercurahan kepada suri tauladan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
umatnya pada zaman jahiliyah menuju zaman ilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan saat ini.

Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak menerima bimbingan, bantuan,


masukan dari berbagai pihak. Baik itu bantuan tenaga, pikiran, materi, moril dan
do’a yang tulus yang senantiasa mengiringi saya. Atas semua bantuan dan
sumbangsih tersebut maka pada kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ngimadudin, S.Ag,MH. Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam


Bumi Silampari Lubuklinggau.
2. Ibu Fitriyani, S.Pd.I, M.Pd. Selaku ketua prodi Pendidikan Agama Islam
(PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuklinggau.
3. Bapak DR. H. ASRIL, M.Pd.I Selaku dosen pengampu mata kuliah Pemb. Al
qur’an hadits di Mi/Mts/Ma

Selanjutnya kami sadar akan kekurangan dan tidak kesempurnaan makalah


ini, maka dari itu penulis mohon maaf dan mengharapkan segala kritik dan saran
yang bersifat membangun. Dan tidak lupa pula saya mengucapkan terimakasih
banyak kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Dan saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya kepada
mahasiswa dan masyarakat pada umunya.

Lubuklinggau, 07 April 2023


Penulis,

Intan Pariwara

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................1

C. Tujuan ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Diskusi ..................................................................3

B. Langkah-langkah Diskusi......................................................................4

C. Tujuan dan Manfaat Diskusi..................................................................5

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi.........................................7

E. Pnerapan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran al Qur’an Hadits ........7

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ..............................................................................................9

B. Saran .....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan
seharI-hari. Pendidikan sama sekali tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat ataupun
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan maju mundurnya suatu
bangsa tidak terlepas dari kualitas pendidikan yang ada di suatu Negara.
pendidikan merupakan bagian penting yang sekaligus menjadi kebutuhan
pokok manusia kapanpun dan dimanapun karena tanpa adanya pendidikan
manusia tidak akan mengenal berbagai hal dan tidak akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan ke arah yang lebik baik. Di Negara Indonesia
Pendidikan menjadi salah satu program utama dalam pembangunan Nasional.
Dalam dirumuskan Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional dijelaskan
bahwa:“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik/siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.”1
Secara umum, metode pengajaran adalah “suatu cara kerja yang dipakai
untuk memudahkan dalam pencapaian tujuan pendidikan.”2 Penerapan
metode yang tepat sesuai dengan bahan atau materi ajar tentunya akan
menghasilkan hasil yang baik terhadap pemahaman peserta didik. Sebaliknya
penerapan metode yang tidak tepat tentunya juga akan menyulitkan dalam
pencapaian tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan salah satu
yang sangat diperlukan adalah dukungan metode yang tepat, yang diharapkan
dapat memperlancar keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam
kaitannya dengan metode-metode pembelajaran tentunya jenisnya banyak
sekali, seperti metode ceramah, demonstrasi, karya wisata, diskusi, dan lain
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 Ayat 1.
2
Ahmad Rohani, pengelolaan pengajaran (jakarta: Rineka cipta, 2004) hlm. 118

1
sebagainya yang kesemua itu saling melengkapi dan punya efektivitas masing-
masing dalam mewujudkan tercapainya tujuan dalam proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah penerapan metode diskusi pada pembelajaran Al
Qur’an Hhadits ?
2. Apa saja langkah-langkah penenerapan metode diskusi pada
pembelajaran Al Qur’an Hadits ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan metode diskusi
pada mata pelajaran Al Qur’an Hadits ?
C. Tujuan
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode
diskusi pada mata pelajaran Al Qur’an Hadits
2. Untuk mengetahui penerapan metode diskusi pada pembelajaran Al
Qur’an Hadits.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penenerapan metode diskusi pada
pembelajaran Al Qur’an Hadits.

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Metode Diskusi
Metode berasal dari bahasa yunani, yaitu metha dan hodos. Metha
berarti melalui atau melewati dan hodos berarti jalan atau cara. Metode
berarti jalan atau cara yag harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam bahasa arab, metode disebut “thariqah”.3
Kata ‘diskusi’ ditinjau dari aspek istilah atau pendapat para ahli pada
dasarnya ialah tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur
pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian
bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk
mempersiapkan dan merampungkan keputusan berasama (Sudjana, 1995:
79)
Diskusi adalah hal yang penting bagi semua aspek
pengajaran.Penggunaan diskusi kelas yeng efektif membutuhkan
pemahaman akanbeberapa topik yang penting yang berkenaan dengan
diskusi kelas. Diskusi merupakan situasi dimana guru dan siswa atau siswa
dn siswa lainnya saling berbicara satu sama lain dan berbagi gagasan dan
pendapat. Kebanyakan diskusi mengikuti pola yang sama. Tetapi, variasi
tetap ada, tergantung pada tujuan guru untuk pelajaran tertentu dan sifat
dari siswa yang terlibat. Lingkungan pembelajaran dan sistem pengelolaan
yang mengitari diskusi sangatlah penting. Lingkungan untuk
melaksanakan diskusi ditandai dengan proses terbuka dan peran aktif
siswa. Hal ini menuntut perhatian yang cermat pada penggunaan ruang
fisik. Guru dapat memberikan struktur dan fokus diskusi dengan berbagai
tingkatan tergantung pada sifat kelas dan tujuan pembelajaran.
Metode diskusi dalam proses pembelajaran adalah bagian yang untuk
menjadikan siswa kreatif berfikir dan aktif dalam belajar sebab diskusi
mengandung arti bertukar fikiran atau saling berbagi informasi. Dalam
kamus ilmiah populer dijelaskan bahwa “diskusi adalah pembahasan
bersama tentang sebuah masalah atau bertukar fikiran dalam
menyelesaikan masalah.”4. Kata diskusi berasal dari bahasa latin yaitu
discutureyang berarti to excamine, investigte (memeriksa atau
3
. Bukhari Umar, Ilmu pendidikan Islam (Cet.I; Jakarta: Amzah, 2010), h. 180

3
menyelidiki). Discuture berasal dari kata dis dan cuture, dis artinya
terpisah, cuture artinya mengulung atau memukul. Kalau diartikan maka
discutureadalah suatu pukulan yang dapat memisahkan sesuatu. Atau
dengan kata lain membuat sesuatu itu jelas dengan cara memecahkan atau
menguraikan sesuatu tersebut.5
Keterangan para ahli diatas sebenarnya memiliki makna yang sama,
hanya redaksinya saja yang berbeda, yaitu metode diskusi merupakan
percakapan ilmiah untuk memecahkan atau mencari jawaban kebenaran
atas suatu masalah. metode diskusi merupakan suatu cara yang dipakai
guru dalam pembelajaran yang dimana siswa dibentuk dalam beberapa
kelompok dan berikan suatu permasalahan untuk dicari jawabannya secara
bersama-sama dan saling tukar fikiran. metode diskusi sangat baik
diterapkan di dalam kelas, sebab metode tersebut memberikan kemudahan
bagi guru sehingga pemamnfaatan waktu menjadi lebih efektif. Dari segi
materi metode tersebut juga memliki keistimewaan tersendiri yang mampu
memberi pemahaman terhadap peserta didik secara baik dan memacu
mengembangkan berfikir siswa.
Selain itu metode diskusi juga tentunya memeliki tujuan, adapun tujuan
dari metode diskusi yakni “mendorong peserta didik berfikir kritis,
mendorong peserta didik mengekspresikan pendapatnya secara bebas,
mendorong peserta didik menyambungkan buah pikirannya untuk
memecahkan masalah bersama, dan mengambil satu atau beberapa
alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan
yang cermat.”6
Dalam dunia pendidikan, metode diskusi ini mendapat perhatian yang
cukup besar karena dengan diskusi merangsang murid-murid berfikir atau
mengeluarkan pendapat sendiri. Ini pun lazim berlaku dalam kehidupan
keluarga. Kerena proses kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari
khususnya di bidang pendidikan seringkali dihadapkan kepada persoalan-

4
Pius A Partanto dan M Dahlan Alibarry, kamus ilmiah populer, (surabaya, Arkola,
1994), hlm. 117.
5
Ramayulis , Metodologi PAI, ( Jakarta:Kalam Mulia, 2001) ,hlm. 145.
6
Roymond H Simamora Pendidikan Dalam Keperawatan, (Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2009). hlm. 56.

4
persoalan, dimana persoalan tersebut kadang-kadang tak dapat dipecahkan
oleh hanya dengan satu jawaban atau satu cara saja, akan tetapi
memerlukan pengetahuan untuk kemudian disusun pemecahan yang
mungkin berupa jalan alternatif terbaik. Metode diskusi ini dalam
pendidikan agama Islam dapat mengembangkan kreativitas anak gemar
memiliki ilmu pengetahuan, seperti sabda Rasulullah SAW.
“Dari Abdurrahman bin Abi Laili berkata: Berdiskusilah kamu,
sesungguhnya berkembangnya sebuah hadits muncul dari diskusi
tersebut”. (HR. al-Darimi).
Oleh karena itu metode diskusi dalam pendidikan agama Islam
bukanlah hanya percakapan atau debat biasa saja, tetapi diskusi timbul
karena ada masalah yang memerlukan jawaban atau pendapat yang
bermacam-macam. Peranan guru pendidikan agama Islam dalam metode
diskusi ini sangat penting dalam rangka menghidupkan kegairahan
pemikiran peserta didik mengungkapkan persoalan-persoalan pendidikan
yang dihadapi.
B. Langkah-langkah Diskusi
Sebagai suatu bagian dari metode pembelajaran di kelas, penerapan
metode diskusi harus benar-benar dipersiapkan agar dalam pelaksanaannya
agar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diahrapkan.
Adapun tahapan-tahapanya sebagai berikut:
1. Mempersiapkan rancangan diskusi.
2. Tentukan arah diskusi sehingga diskusi bisa sesuai dengan target
belajar.
3. Jumlah anggota grup diskusi disesuaikan dengan karakter dari diskusi
dan tujuan, anggota harus memiliki kualifikasi tertentu agar diskusi
berjalan lancar.
4. Masalah yang akan didiskusikan direncanakan dengan baik.
5. Manajemen waktu pelaksanaan diskusi harus ditentukan dengan baik
Syarat-syarat Ketentuan Pertanyaan Dalam Diskusi Dalam berdiskusi
pertanyaan-pertanyaan yang harus diajukan dari pserta diskusi diantaranya
harus mengandung nilai-nilai diskusi, jangan hanya satu jawaban yang

5
pasti, kemudian harus menstimulasi adanya pendapat-pendapat yang
banyak, harus mengandung kemungkinan jawaban lebih dari satu, dan
harus menarik perhatian anak,sedangkan tugas Guru Dalam Metode
Diskusi Dalam penerapan metode diskusi, guru tentunya harus memainkan
perannya dengan baik supaya metode yang digunakan dalam pembelajaran
menjadi berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, diantara
peran guru dalam penggunaan metode diksusi.
Selain itu Guru juga memiliki peranan yang lebih penting lagi selain
itu yaitu:
a. Guru Sebagai Pengatur
Dalam arti semua pendapat, saran, atau usul harus melalui
pemimpin diskusi. Dalam hal ini guru bertugas menceagah
peserta diskusi tertentu yang gemar berbicara menguasai diskusi.
Disamping itu guru memberikan kesempatan kepada anggota
yang pendiam dan pemalu untuk menyampaikan pendapatnya,
serta guru mengatur jalannya diskusi dengan tertib yang dimana
memberikan kesempatan anggota berbicara secara bergiliran.
dengan seperti ini guru bukan hanya sekedar memberikan
kesempatan akan tetapi dengan cara ini murid akan menjadi lebih
percaya diri dalam belajar.
b. Guru Sebagai Dinding Penagkis
Bahwa guru sebagai penerima pertanyaan dari para peserta,
kemudian dikembalikan kepada para anggota kelompok. Dan hal
yang perlu diperhatikan bahwa guru tidak perlu menjawab
pertanyaan melainkan memberikan kesempatan kepada para murid
untuk mengemukakan pendapat-pendapatnya.7
Dalam keterangan yang lain menurut zain sebagaimana
dikutif oleh affandi bahwa langkah dalam diskusi disebutkan
sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah secara jelas.

7
Zuharini, et all. Metodik Khusus Pendidikan Agama dilengkapi dengan sistem modul
dan permainan simulasi,(surabaya-indonesia: usaha nasional, 1983), hlm 91-92

6
2. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dan
mengatur jalannya diskusi.
3. Siswa diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru dalam
melakukan diskusi.
4. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar mau bekerja.
5. Materi diskusi harus dikerjakan oleh seluruh anggota kelompok
yang berdiskusi
6. Seluruh siswa mencatat hasil diskusi dengan baik
menyampaikan hasil didepan teman-temannya di kelas.
C. Tujuan Dan Manfaat Diskusi
Dalam Pendidikan agama islam metode diskusi diterapkan sebagai
salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar
mengajar di kelas. Kejenuhan terhadap materi yang dipelajari terkadang
muncul karena metode yang dipakai oleh guru dalam mengajar sifatnya
searah, yang dimana siswa hanya mendengar penjelasan guru. Dalam
penggunaan metode diskusi tentunya juga dapat dijadikan sebagai dasar
berfikir kritis siswa dalam memecahkan masalah yang muncul, khususnya
yang terkait dengan yang dipelajarinya. Metode diskusi juga dimaksudkan
untuk menstimulasi siswa dalam belajar berfikir dan mendaya gunakan
kemapuan dalam berfikir kritis secra rasional dalam memecahkan
permasalahan sehingga dengan metode diskusi tentu diharapkan pada
proses terbentuknya siswa yang memiliki kemandirian dalam pemecahan
terhadap berbagai persoalan. Dalam diskusi juga mengandung unsur-unsur
demokratis yang tentunya siswa diberikan kesempatan dalam mengeluarn
ide atau pendapatnya. Dalam bukunya J.s. Khamdi menerangkan tujuan
diskusi yaitu:
1. Menumbuh kembangkan tradisi intelektual untuk menumbuhkan
tardisi intelektual tentu harus dilatih untuk berfikir serta berpendapat,
dan tentunya metode diskusi memungkinkan seseorang untuk
menumpukan tradisi berfikir krits.
2. Mengambil keputusan dan kesimpulan keputusan adalah Kegiatan akal
yang mengakui atau mengingkari suatu permasalahn atau suatu realita..

7
dan di dalam disksusi dalam bentuknya bahwa sesama anggota diskusi
sama-sama merumuskan keputusan, dengan dengan adanya keputusan
makan dijadikan sebagai pijakan dalam mmenghadapi permasalahan.
3. Menyampaikan apresiasi, persepsi, dan, visi dalam berdiskusi tentu
ada permasalahan yang ingin di cari titik temunya yang menjadi
sebuah kesempatan terhadap jalan keluar suatu permasalahan.
4. Sarana komunikasi dan konsultasi sebagai sarana proses berfikir
bersama, diskusi menjadi sarana berkomunikasi dan konsultasi dengan
lebih efektif.8
Adapun terkait manfaat yang dapat diambil dari metode diskusi
antara lain:
a. Membantu siswa dalam mengambil sebuah keputusan karena
memungkinkannya beragam pendapat dan ide dalam diskusi.
b. Siswa tidak terjebak pada jalan fikirannya sendiri, yang kadang
salah, dan sempit.
c. Membangun komunikasi antara guru dan siswa
d. Memotivasi untuk senatiasa untuk meningkatkan kemapuan
berfikir
e. Dapat menstimulasi siswa untuk berfikir kritis ataupun
mengeluarkan ide-ide cemerlang.9
Dari uraian di atas bahwa manfaat diskusi adalah untuk
menumbuhkan rasa kebersamaan antara guru denga siswa , serta
mendorong untuk berfikir secara rasional serta masuk akal sehingga
muncul motivasi untuk bahan yang dibutuhkan untuk dipelajari.

D. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi


Dalam penerapan metode pembelajaran tentu tidak terlepas dari
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh suatu metode karena masing-
masing punya penya ketepatan dan efektifitas tersendiri dalam cara

8
J.S. Kamdhi, diskusi yang efektif,( yogyakarta: kanisisus, 1995), hlm. 16-19
9
Suryabrat, belajar mengajar disekolah, (jakarta: rineka cipta, 1997), hlm 185

8
kerjanya. Dalam metode juga punya kelebihan dan kekurangan.dan
diantara kelebihan dan kekurangannya yaitu:
1. Kelebihan
Dalam setiap metode tentunya tidak luput dari yang namnaya
kelebihan maupun kekuranagan adapun kelebihan dari metode diskusi
ini yakni.
a. Menumbuhkan dan membiasakan berfikir logis, keritis analitis dan
sistimatis (lebih mengutamakan penaralaran darpada kebenaran
yang dikemukakan).
b. Menumbuhkan dan memupuk keberanian kerja sama, toleransi dan
sosial dalam diri peserta didik.
c. Menumbuhkan kemampuan untuk mengemukakan argumentasi
dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
d. Membantu peserta didik yang memilki kelemahan dalam
pemecahan masalah.
2. Kelemahan
a. Hasil yang pasti dari diskusi sulit diperkirakan kendatipun telah
diorganisasikan dengan baik.
b. Kurang efisien dalam pemanfaatn waktu.
c. Belum tentu menjamin bahwa keputusan hasil yang dicapai akan
dilaksanakan.
d. proses diskusi sering didominasi oleh mereka yang pandai dan
senag bicara.10
E. Penerapan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits
Dalam pembelajaran tentu tidak bisadilepaskan dengan metode
yang di pakai oleh pendidik. Sebab metode merupakan komponen dalam
proses mengajar mengajar. Dalam pengertian metode yakni:
Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha dan hodos. Meta
berarti melewati atau melalui dan hodos berarti jalan atau cara . Metode
berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.

10
Milan Riyanto, Pendekatan Setrategi Dan Metode Pembelajaran, (Malang, Dierektorat
Jendral Peningkatan Mutu Kependidikan- Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP,
2006). hlm. 55.

9
Metode pemebelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan
pelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan pelajaran, baik
secara individual atau secara kelompok.11
Metode pembelajaran adalah salah satu faktor yang menentukan
terhadap keberhasilan pembelajaran. Dengan metode inilah guru dapat
menyampaikan materi pelajaran sehingga dapat dipahami dan dimengerti
oleh siswa. Di antara sekian banyak metode pembelajaran, diskusi
merupakan salah satu metode belajar mengajar yang penting untuk
diterapkan di sekolah, termasuk pada mata pelajaran Al Qur’an Hadits.
Dengan metode diskusi maka dapat dikembangkan keberanian
mengemukakan pendapat dan pemikiran siswa, serta mengembangkan rasa
toleran dan terbuka dalam menerima kritikan dan pendapat orang lain.
Permasalahan yang di teliti ini adalah penerapan metode diskusi dalam
mata pelajaran Al Qur’an Hadits.
  Mengingat pentingnya metode diskusi ini, maka seharusnyalah
kegiatan belajar mengajar banyak menggunakan metode ini terlebih lagi
kurikulum yang kini digunakan adalah kurikulum yang berbasis
kompetensi dimana siswa dan siswi di tuntut untuk lebih pro aktif dalam
pembelajaran sedang guru bertindak sebagai pengarah. Tidak hanya pada
mata pelajaran umum yang diajarkan di setiap sekolah, pada mata
pelajaran agama (pendidikan agama Islam) pun dianjurkan untuk
menerapkan metode diskusi dalam proses belajar mengajar terlebih lagi
pada mata pelajaran yang mengutamakan kepada pemahaman dan
penghayatan siswa terhadap materi yang diajarkan, salah satunya adalah
mata pelajaran Al Qur’an Hadits.
Dalam keterangan yang lain menurut zain sebagaimana dikutif oleh
affandi bahwa langkah dalam diskusi disebutkan sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah secara jelas.
2. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dan mengatur
jalannya diskusi.

11
Ibid, hlm. 49.

10
3. Siswa diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru dalam
melakukan diskusi.
4. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar mau bekerja.
5. Materi diskusi harus dikerjakan oleh seluruh anggota kelompok yang
berdiskusi
6. Seluruh siswa mencatat hasil diskusi dengan baik menyampaikan hasil
didepan teman-temannya di kelas.
Pendidikan Al Qur’an Hadits, dihubungkan dengan pendidikan Islam
di atas, merupakan komponen yang integral dari pendidikan agama. Di
samping pendidikan Islam lainnya. Pendidikan Al Qur’an Hadits memiliki
pembahasan pendidikan aqidah di satu sisi dan pendidikan akhlak pada sisi
lain, tetapi keduanya sangat sinergis, keduanya memang bukan satu-
satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan
kepribadian siswa.
Adapun Langkah-langkah pelaksanaan diskusi menurut Supriyati
(2020: 108) yaitu sebagai berikut:
a) Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan
memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara
pemecahannya. Dapat pula pokok masalah yang akan didiskusikan itu
ditentukan bersama-sama oleh guru dan siswa
b) Dengan dipimpin guru, para siswa membentuk kelompok diskusi
c) Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan
guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain.
d) Kemudian tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasilnya
yang dilaporkan itu ditanggapi oleh semua siswa (terutaa dari
kelompok laivn). Guru memberi ulasan atau penjelasan terhadap
laporan-laporan tersebut.
e) Akhirnya para siswa mencatat hasil diskusi dan guru mengumpulkan
laporan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok.

BAB III
PENUTUP

11
A. Kesimpulan
 Metode pembelajaran adalah salah satu faktor yang menentukan
terhadap keberhasilan pembelajaran. Dengan metode inilah guru dapat
menyampaikan materi pelajaran sehingga dapat dipahami dan dimengerti
oleh siswa. Di antara sekian banyak metode pembelajaran, diskusi
merupakan salah satu metode belajar mengajar yang penting untuk
diterapkan di sekolah, termasuk pada mata pelajaran aqidah akhlak.
Dengan metode diskusi maka dapat dikembangkan keberanian
mengemukakan pendapat dan pemikiran siswa, serta mengembangkan rasa
toleran dan terbuka dalam menerima kritikan dan pendapat orang lain.
Permasalahan yang di teliti ini adalah penerapan metode diskusi dalam
mata pelajaran Al Qur’an Hadits.
B. Saran
Demikianlah makalah ini disusun dengan segala usaha maksimal
kami, besar harapan kami dapat memenuhi tugas pada mata kuliah Al
Qur’an Hadits. Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Bukhari Umar, Ilmu pendidikan Islam (Cet.I; Jakarta: Amzah, 2010)

12
Nizar, Samsul dan Zainal Efendi Hasibuan. 2011. Hadis Tarbawi:
Membangun Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah, Jakarta: Kalam
Mulia. Cet. Ke- 1.
Nizar, Samsul. 2008. Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan
Pemikiran HAMKA tentang Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media Group.
Cet. Ke-1.
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran.. jakarta: Rineka cipta, 2004
Milan Riyanto, Pendekatan Setrategi Dan Metode Pembelajaran. Malang,
Dierektorat Jendral Peningkatan Mutu Kependidikan- Pusat Pengembangan
Penataran Guru IPS dan PMP, 2006.
Pius A partanto dan M Dahlan Alibarry, kamus ilmiah populer, (surabaya,
Arkola, 1994
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,
1994)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat
Zuharini, et all. Metodik Khusus Pendidikan Agama dilengkapi dengan
sistem modul dan permainan simulasi,(surabaya-indonesia: usaha nasional, 1983
Murnawati, Katarina. Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Vol 2, No 1. 2013

13

Anda mungkin juga menyukai