Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

“UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM METODE


DISKUSI KELOMPOK”
Mata Kuliah: Strategi Pembelajaran Geografi
Dosen Pengampu: Eni Yuniatuti S.Pd, M.Sc

KELOMPOK 5

EVITRISNA SIMATUPANG (3211131020)


NOVIDA SINAGA (3213331013)
PRIMA ALEXANDER SUBURIAN (3212431004)
RAFIKA YANA (3211131022)
TRI WANDANI LASE (3212431010)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Rekaya Ide ini.
Adapun tujuan dari Rekayasa Ide ini adalah untuk memenuhi tugas dari Eni Yuniastuti, S.Pd,
M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Geografi. Selain itu
bertujan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.

Jika dalam penulisan ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, kepada pembaca
penulis memohon maaf. Dan penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Semoga dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan
manfaat berupa ilmu pengetahuan bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, November 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Bekalang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
SOLUSI DAN PEMBAHASAN REKAYASA IDE.................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................7
III. I Kesimpulan....................................................................................................................7
III.II Saran..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Bekalang
Metode pembelajaran adalah suatu proses penyampaian materi pendidikan kepada
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur oleh tenaga pengajar atau guru.

Pendapat lain mengatakan, metode pembelajaran adalah suatu strategi atau taktik dalam
melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh tenaga pengajar
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Seorang guru harus bisa menerapkan metode yang tepat dalam kegiatan belajar-mengajar,
sesuai dengan karakter para siswanya. Dengan begitu, proses belajar-mengajar menjadi lebih
menyenangkan dan siswa dapat menyerap pelajaran dengan lebih mudah.

1. Hasby Ashydiqih

Menurut Hasby Ashydiqih, metode pembelajaran adalah seperangkat cara yang


dilakukan guna mencapai tujuan tertentu dalam proses pembelajaran.

2. Abdurrahman Ginting

Menurut Abdurrahman Ginting, metode pembelajaran adalah cara atau pola yang khas
dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber
daya terkait lainnya supaya terjadi proses pembelajaran pada diri siswa.

3. Ahmadi

Menurut Ahmadi, metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang beberapa


cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur.

Pembelajaran geografi adalah sebuah pembelajaran yang bersifat naturalistic dimana


para peserta didik diharuskan membuka cakrawala pengetahuan dengan memadukan
pembelajaran di kelas dan pembelajaran di alam. Sehingga menguatkan bahwa penerapan
Ilmu geografi di sekolah sangat penting mengingat pendekatan ilmunya mengarah lingkungan
yang ada di sekitar kita (Hasriyanti, 2019).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam metode pembelajaran diskusi
kelompok yang diterapkan guru pada mata pelajaran geografi di Sma Negeri 1
Tanjung Morawa?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam metode pembelajaran
diskusi kelompok yang diterapkan guru pada mata pelajaran geografi di Sma Negeri 1
Tanjung Morawa.

2
BAB II

SOLUSI DAN PEMBAHASAN REKAYASA IDE


A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN

Menurut Darsono, (2000: 24) metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.
Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa
sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Sedangkan Ahmadi (1997: 52)
menyatakan metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh guru atau instruktur. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa
metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar
atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun
secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa
dengan baik.

B. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN

Menurut Sudjana (1989:78-86), terdapat bermacam-macam metode dalam


pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode resitasi,
metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen, metode sosiodrama (role-
playing), metode problem solving, metode sistem regu (team teaching), metode latihan
(drill), metode karyawisata (field-trip), metode survei masyarakat, dan metode simulasi.

Dalam pembelajaran geografi di Kelas XI IPS 1 guru menggunakan metode diskusi,


namun Namun dalam metode kegiatan diskusi kelompok tidak semua peserta didik turut aktif
dalam proses pembelajaran, tampak mereka kurang semangat dan banyak anggota kelompok
yang tidak melakukan diskusi sesuai materi, melainkan melakukan diskusi tentang masalah
lain di luar materi. Hal tersebut membuat pembelajaran dikelas menjadi tidak efektif.
Menurut (thLaelisqiah, 2016) proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh peserta
didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya.

Metode diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar informasi,


pendapat dan unsur- unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat
pengertian yang sama, lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan
dan merampungkan keputusan bersama. Oleh karena itu, diskusi bukanlah debat, karena
debat adalah perang mulut orang beradu argumentasi, beradu paham dan kemampuan
persuasi untuk memenangkan pahamnya sendiri. Dalam diskusi tiap orang diharapkan

3
memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina
bersama. Metode diskusi memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu:

a. Kelebihan Metode Diskusi

1. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa dan
terobosan baru dalam pemecahan masalah. Rangsangan kreativitas ini sangat
berpotensi karena setiap orang yang terlibat dalam diskusi memliki peluang yang
sama dalam menyampaikan ide, gagasan, pendapat mereka.
2. Mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain. Dalam berdiskusi,
tentu tidak selamanya semua peserta diskusi memiliki pandangan, pendapat, dan
persepsi yang sama. Perbedaan ini memberi peluang untuk menanamkan rasa
menghargai pendapat yang berbeda dengan pendapat sendiri. Pada waktu yang sama,
perbedaan pendapat memberikan peluang untuk menerima dengan lapang dada
pendapat diri sendiri yang tidak dijadikan sebagai suatu keputusan.
3. Memperluas wawasan. Berdiskusi dapat memperluas wawasan sebab seorang peserta
diskusi akan mendengarkan beragam pendapat dan informasi dari peserta diskusi
yang lain. Hal ini akan membuka dan memperluas wawasan seorang peserta diskusi.
4. Membina untuk terbiasa musyawarah dalam memecahkan suatu masalah. Prinsip
diskusi adalah bermusyawarah untuk memecahkan masalah sehingga setiap solusi
pemecahan masalah yang diperoleh dari hasil diskusi akan disikapi dengan lapang
dada dan kerelaan mengikutinya. Hal ini sangat tepat ditanamkan pada diri siswa.

b. Kelemahan metode diskusi

1) Membutuhkan waktu yang panjang. Konsep pembelajaran yang dikemas dalam


bentuk diskusi memang membutuhkan waktu yang panjang sebab seluruh siswa yang
terbagi dalam beberapa kelompok harus bergantian dalam menyampaikan
gagasannya. Hal ini menyebabkan pembelajaran membutuhkan waktu yang panjang.
2) Tidak dapat dipakai untuk kelompok yang besar. Atas dasar kebutuhan waktu yang
panjang, metode diskusi memang kurang pas diterapkan pada kelas dengan kelompok
besar. Dengan demikian, kelompok besar lebih pas menggunakan metode
pembelajaran lain misalnya ceramah.
3) Didominasi oleh siswa yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri. Penenerapan
diskusi yang memberikan peluang kepada semua peserta diskusi untuk

4
menyampaikan pendapatnya memungkinkan kegiatan diskusi akan didominasi oleh
seorang atau beberapa siswa yang memang suka berbicara.

C. UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM METODE


DISKUSI KELOMPOK

Adapun upaya yang dapat kami berikan dalam meningkatkan keaktifan peserta didik saat
menerapkan metode diskusi kelompok agar berlangsung secara efektif antara lain:

1) Bagi siswa hendaknya lebih dapat mengembangkan keaktifan dirinya dalam diskusi
kelompok, karena dengan aktifnya dalam diskusi kelompok mereka akan terbiasa
mengeluarkan pendapatnya, ide serta gagasan dimanapun mereka belajar. Selain itu
juga memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang dapat
digunakan sebagai media belajar, berkonsultasi, dan menyelesaikan masalah.
2) Guru harus konsisten dengan waktu pembelajaran Dalam metode diskusi kelompok
membutuhkan waktu yang cukup panjang, sehingga waktu sangat mempengaruhi,
jadi guru tidak boleh datang terlambat masuk kelas, tidak mengulur waktu selesai
pembelajaran, tidak mengganti/menukar jam pelajaran secara mendadak. Selama
proses pembelajaran guru juga harus menggunakan waktu yang ada untuk belajar
bukan dengan hal lain yang akan menghilangkan mood belajar siswa. Dengan waktu
yang cukup maka proses pembelajaran diskusi kelompok dapat berjalan baik dan
efektif.
3) Guru harus mampu menghilangkan semua hal yang mungkin bisa mengganggu
konsentrasi siswa untuk belajar. Hal pertama yang harus guru lakukan untuk membuat
siswa fokus belajar adalah menghilangkan semua hal yang mungkin bisa mengganggu
konsentrasi siswa untuk belajar, seperti hiasan yang terlalu ramai atau pajangan yang
ada di atas meja guru.
4) Guru Harus Menyisipkan waktu istirahat saat proses belajar mengajar. Melansir dari
Teach Starter, umumnya otak siswa hanya bisa fokus belajar selama 45 menit. Oleh
karena itu, jangan lupa untuk memberikan waktu istirahat singkat dengan durasi 5-10
menit setelah siswa belajar 45 menit. Istirahat yang terlalu lama justru bisa membuat
siswa menjadi sulit untuk fokus belajar.
5) Guru harus bisa Mengubah metode mengajar. Mengubah metode mengajar memang
tidak semudah yang dibayangkan. Namun, tidak ada salahnya jika mulai sekarang

5
sesekali guru mengubah metode mengajar. Karena mengubah metode mengajar telah
terbukti efektif untuk membuat siswa selalu fokus belajar. Beberapa contoh
mengubah metode mengajar yang mudah dilakukan adalah mengubah metode
mengajar dari menyampaikan materi satu arah menjadi diskusi atau sebaliknya.
Namun, tetap batasi durasi mengubah metode mengajar ya. Karena jika dilakukan
terlalu sering, hal ini justru bisa mengganggu konsentrasi siswa saat belajar.
6) Guru Mampu Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Suasana kelas yang
menyenangkan ternyata juga bisa bermanfaat untuk membuat siswa selalu fokus
belajar . Beberapa cara membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan adalah
dengan menghias kelas dengan hasil karya siswa atau membuat yel-yel khusus dan
mengucapkannya di saat suasana belajar terasa membosankan.
7) Guru mampu memBerikan satu tugas dalam satu waktu. Kadang, saat mengajar ada
kalanya guru harus memberikan satu tugas kepada siswa untuk dikerjakan saat itu
juga. Ketika hal ini terjadi, usahakan untuk memberikan siswa satu tugas saja dalam
satu waktu . Karena memberikan siswa terlalu banyak tugas, justru bisa mengganggu
konsentrasi siswa, sehingga siswa menjadi tidak fokus saat belajar. Dan malas saat
mengerjakan tugas.

6
BAB III

PENUTUP
III. I Kesimpulan
Menurut Darsono, (2000: 24) metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.
Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa
sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Sedangkan Ahmadi (1997: 52)
menyatakan metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh guru atau instruktur. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa
metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar
atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun
secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa
dengan baik.

Metode diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar informasi, pendapat
dan unsur- unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian yang
sama, lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan
merampungkan keputusan bersama. Oleh karena itu, diskusi bukanlah debat, karena debat
adalah perang mulut orang beradu argumentasi, beradu paham dan kemampuan persuasi
untuk memenangkan pahamnya sendiri. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan
sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama.

III.II Saran
Saran dari kami kiranya guru menggunakan metode diskusi ini sesuai materi pelajaran, agar
proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Karena tidak semua materi pelajaran
cocok digunakan dengan metode diskusi juga kiranya dapat menggunakan taktik-taktik
pembelajaran yang menyenangkan.

7
DAFTAR PUSTAKA
Hadija, Kapile, C., & Juraid. (2018). Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan hasil
belajar kelas IV pada mata pelajaran IPS di SDN no 2 Tamarenja Kecamatan Sindeu
Tobata. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 4(8), 11–30.

Rizkina, M. (2013). Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Diskusi Kelompok Melalui
Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas Viiie Di Smpn I9 Semarang Skripsi.
27. http://lib.unnes.ac.id/17319/1/1301408046.pdf

Sahnun, S. (2018). Efektivitas Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pkn
Materi Menjelaskan Proses Pemilu Dan Pilkada Pada Siswa Kelas Vi Sdn 7 Montong
Baan. El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA, 17(2), 221–238.
https://doi.org/10.20414/tsaqafah.v17i2.468

Anda mungkin juga menyukai