Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran Fisika
Dosen pengampu: 1. Drs. Yudi Dirgantara, M.Pd
2.M. Minan Chusni, S.Pd,Si, M.Pd.Si
Disusun oleh :
Adinda Sisi Setiawati (1162070003)
Ai Teti Rosmayanti (1162070009)
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah Belajar dan Pembelajaran Fisika ini yang berjudul ”Metode
Pembelajaran kelompok”. Makalah ini dibuat berdasarkan pengalaman kami
dalam membaca sumber-sumber yang berkaitan dengan materi ini.
Kami ucapkan terimakasih kepada pengarang buku tentang metode
pembelajaran kelompok atas karangannya kami dapat membuat makalah ini.
Di dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan untuk membuat
makalah yang sempurna, oleh karena itu kami meminta saran dan kritik yang
membangun agar makalah ini menjadi makalah yang lebih baik. kami harap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Penyusun
i2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................3
B. Rumusan Maslah......................................................................................5
C. Tujuan.......................................................................................................6
1. Metode Seminar....................................................................................9
2. Metode Forum.....................................................................................15
3. Metode Panel......................................................................................20
4. Metode Simposium.............................................................................23
BAB II PENUTUP......................................................................................28
A. Kesimpulan.............................................................................................28
B. Saran.......................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................30
3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kamus bahasa indonesia didefinisikan metode adalah cara yang
digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah
suatu proses untuk menuju yang lebih baik. (Depdiknas, 2002)
Supriyono mendefinisikan metode pembelajaran adalah pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
(Supriyono, 2009, p. 1)
Metode pembelaajran adalah salah satu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer dan lain-lain.
(Trianto, 2007, p. 5)
Sudjana (2005) berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan secara
menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur,
tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada
suatu pendekatan tertentu. Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu pendekatan
yang sudah jelas kebenarannya, sedangkan metode bersifat procedural yaitu
pendekatan dengan menerapkan langkah-langkah. Metode bersifat prosedural
maksudnya penerapan dalam pembelajaran dikerjakan melalui langkah-
langkah yang teratur dan secara bertahap yang dimulai dari penyusunan.
perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan
penilaian hasil belajar.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran merupakan sebuah perencanaan yang utuh dan bersistem dalam
menyajikan materi pelajaran. Metode pembelajaran dilakukan secara teratur
dan bertahap dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tertentu
dibawah kondisi yang berbeda.
14
Belajar kooperatif atau kelompok adalah suatu model pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari enam orang, dengan struktur
kelompok yang bersifat heterogen. (Mudjiono, 2006, p. 10)
Berdasarkan pengertian tersebut, pembelajaran kelompok merupakan
metode pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan tim kecil,
yaitu empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademik yang berbeda, jenis kelamin, rasa tau suku yang berbeda. Sistem
penilaian dilakukan terhadap kelompok.
Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa metode yang digunakan
dalam mentransfer materi baik dari guru kesiswa, ataupun dari siswa itu
sendiri, antara lain dengan metode ceramah, diskusi, tanya-jawab, penemuan
terbimbing, metode permainan dan beberapa metode-metode lainnya. Namun
metode yang sering digunakan oleh pendidik dalam kegiatan PBM adalah
metode pembelajaran dengan diskusi dan permainan. Dimana metode diskusi
itu sendiri dipandang efektif untuk menggali potensi siswa supaya dapat
belajar dengan lebih aktif. Sedangkan metode permainan sendiri merupakan
alternative lain agar siswa tidak jenuh dalam menerima pelajaran Maka tidak
salah apabila metode diskusi dan permainan menjadi pilihan para guru untuk
melatih dan mengembangkan kemampuan siswa-siswinya.
Pentingnya metode pembelajaran dalam proses pembelajaran,yaitu untuk
menunjang keberhasilan dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar. Oleh
karena itu dalam makalah ini, kami akan paparkan beberapa ulasan mengenai
metode pembelajaran kelompok.
B. Rumusan Maslah
Adapun rumusan masalah yang akan diajukan dalam pembuatan makalah ini,
yaitu:
1. Bagaimana penjelasan mengenai metode pembelajaran kelompok?
2. Bagaimana penjelasan mengenai metode seminar?
3. Bagaimana penjelasan mengenai metode forum?
35
4. Bagaimana penjelasan mengenai metode panel?
5. Bagaimana penjelasan mengenai metode simposium?
6. Bagaimana penjelasan mengenai metode muker?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu metode pembelajaran kelompok.
2. Untuk mengetahui penjelasan metode seminar
3. Untuk mengetahui penjelasan metode forum
4. Untuk mengetahui penjelasan metode panel
5. Untuk mengetahui penjelasan metode simposium
6. Untuk mengetahui penjelasan metode muker
36
BAB II
KAJIAN TEORI
37
dari guru, melainkan bisa juga dari pihak yang terlibat dalam pembelajaran itu
yaitu teman sebaya. (Trianto, 2007, p. 50)
Menurut Robert L. Cilstrap dan William R. Martin metode pembelajaran
adalah teknik penyajian pelajaran yang dipergunakan guru untuk mengajar
atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran
tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik. Ada
berbagai macam teknik penyajian dari yang tradisional yang telah
dipergunakan sejak dulu sampai dengan pada teknik modern yang
dipergunakan sekarang ini. Teknik pembelajaran kelompok merupakan salah
satu strategi belajar mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang
sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap
kelompok terdiri dari 3 sampai dengan 5 siswa, mereka bekerjasama dalam
memecahkan masalah atau melaksanakan tugas tertentu dan berusaha
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan guru. Kerja kelompok
adalah kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang
diorganisir untuk kepentingan belajar, di mana keberhasilan kelompok ini
menuntut kegiatan yang kooperatif dari individu anggota kelompok tersebut.
(Roestiyah, 1991, p. 45)
Pembelajaran efektif bukan skedar learning to know, melainkan harus
meliputi learning to do, learning to be, hingga learning to live together. Guru
bukan hanya sebagai fasilitator tapi juga memfasilitasi siswa untuk
mengaplikasikan keterampilan yang dimilikinya sehingga dapat berkembang
dan dapat mendukung keberhasilan siswa nantinya (learning to do). Serta
membentuk siswa berdasarkan hubungannya dengan bakat dan minat,
perkembangan fisik dan kejiwaan, kepribadian anak serta kondisi
lingkungannya (learning to be). Bagi anak yang agresif, proses pengembangan
diri akan berjalan bila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi.
Sebaliknya, bagi anak yang pasif peran guru pengarah dan fasilitator sangat di
butuhkan untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya dalam kegiatan belajar
dan pengembangan diri. Selanjutnya, kebiasaan hidup bersama, saling
menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu di tumbuh kembangkan
38
termasuk dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi seperti ini
memungkinkan terjadinya proses learning to live together (belajar untuk
menjalani kehidupan bersama).
Dalam pelaksanaannya, tujuan belajar yang utama ialah bahwa yang di
pelajari itu berguna di kemudian hari, yakni membantu kita untuk dapat
belajar terus dengan cara yang lebih mudah, sehingga tercapai proses
pembelajaran seumur hidup (long life education). Untuk mewujudkan hal ini,
sangat dibutuhkan kerjasama antara berbagai pihak, terutama antara peserta
didik atau siswa dengan pendidik atau guru. Peran guru sebagai penduduk
sangat penting. Oleh karena itu, guru di tuntut dapat menerapkan berbagai
metode yang efektif dan menarik bagi siswa dalam proses penyampaian materi
pembelajaran. Salah satu moder pembelajaran yang aktif dan interaktif adalah
model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) karena melibatkan
seluruh peserta didik dalam bentuk kelompok-kelompok. (Leonard, 2006, p.
4)
Kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode belajar secara
berkelompok dipandang sebagai pengalaman belajar yang mengarahkan sisa
kepada prestasi siswa yang tinggi. Lingkungan belajar dengan interaksi yang
multi proses akan sangat potensial untuk dapat membimbing siswa dalam
pengembangannya. Namun demikian, dalam situasi pembelajaran bentuk
apapun, pengembangan kemampuan siswa akan bisa berkembang apabila guru
meningkatkan kemampuannya dalam mengajar terutama dalam penggunaan
metode pembelajaran. (Linda, 2016, p. 44)
B. Jenis-jenis Metode Pembelajaran Kelompok
1. Metode Seminar
a. Pengertian
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh
beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas /
mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari
jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaannya.
(Salahududin, 1981, p. 76)
39
b. Tujuan seminar
Seminar tentunya haruslah direncanakan baik waktu, tempat,
peserta dan juga menentukan pengarah dan sumber dari hasil karya
ilmiah agar dapat terlaksana dengan baik sesuai dengn tujuan seminar
yang akan dilaksanakan. Sebagaimana kita ketahui tujuan seminar
pendidikan adalah untuk mengkoreksi kembali hasil dari sebuah karya
ilmiah untuk mengambil keputusan bersama demi kesempurnaan hasil.
Kegiatan seminar pendidikan tanpa perencanaan akan jauh dari pada
tujuan seminar tersebut, seorang peneliti atau narasumber dalam
seminar juga harus benar-benar sudah memahami dan menguasai isi
dari hasil yang ia dapatkan dan peserta juga telah mengetahui untuk
apa dia mengikuti seminar dan benar-benar sudah mengetahui minimal
judul dari yang akan diseminarkan serta harus ada seorang pengarah
dalam acara seminar tersebut. Adapun yang terlibat dalam seminar
adalah
1) Ruang seminar
Ruang seminar yang memadai adalah sebuah ruang yang
memungkinkan interaksi aktif bagi selurah orang yng aktif mengikuti
seminar. Sebuah meja bundar besar meliputi kursi adalah sebuah
contoh yang baik atau bentuk forum dilokal juga baik. Ruangan tentu
saja harus cukup tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim
yang enak untuk mengadakan kegiatan seminar pendidikan. Adanya
sebuah papan tulis yang dapat membantu serta sarana dan prasarana
lainnya yang dapat mendukung kegiatan seminar berlangsung.
2) Pengarah
Dalam kegiatan seminar proposal pendidikan juga sangat dibutuhkan
seorang pengarah yang memiliki fungsi sebagai orang yang dapat
menengahkan pendapat antara peserta dan peyaji tentunya pengarah
disini adalah orang yang benar-benar ahli dalam pendidikan. Pengarah
adalah ahli yang memiliki kompetensi pendidikan sehingga dalam
kegiatan seminar semua permasalahan yang ada dan tidak dapat di
310
pecahkan dapat diselesaikan oleh seorang pengarah, sehingga tujuan
seminar dapat terlaksana dengan baik tanpa melenceng dari isi karya
ilmiah penyaji, berbeda dengan seminar yang secara umum tentunya
tidak ada pengarah hanya penyaji saja yang dapat menjawab dari
beberapa kritikan dari peserta. Pengarah dapat berbicara dan
memberikan pendapat setelah selesai karya ilmiah disajikan dan
kritikan dari peserta, boleh juga berbicara di tengah berjalannya
kegiatan namun dengan alasan sesuatu hal yang memang sangat
penting disampaikan ketika ada permasalahan tentang isi karya ilmiah.
3) Peserta
Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik, semua peserta adalah
bukan kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah.
Mereka harus sudah membaca tentang tema yang akan diseminarkan.
Mereka bisa membuat sebuah esei pendek tentang tema yang
diseminarkan. Bila yang diseminarkan adalah sebuah teks, teks
tersebut telah dibaca secara analitis, ditandai, disertai tanggapan dan
kritik. Dengan terlebih dahulu membaca tentang tema yang akan
diseminarkan, mereka telah mengolahnya di dalam kepala mereka.
Mereka telah memiliki bayangan akan apa yang diseminarkan. Kertas
di tangan yang berisi ringkasan tema yang diseminarkan menurut
masing-masing peserta, akan memandu mereka nantinya di dalam
seminar.
4) Moderator
Seorang moderator di dalam seminar berbeda dengan seorang lektor di
dalam kuliah. Ia bukanlah seorang yang memberikan pelajaran,
melainkan orang yang mengarahkan jalannya seminar. Semestinyalah
seorang moderator adalah orang yang paling senior dalam tema yang
akan diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah yang paling
benar. Senioritas dalam penguasaan materi semata-mata untuk
mengarahkan seminar, karena ia mestinya yang paling tahu tentang
seluk beluk tema yang diseminarkan. Peran seorang moderator ada
311
dua: mengarahkan (directing) dan memoderasi (moderating). Dalam
mengarahkan, ia menjaga agar seminar tidak melenceng dari tema.
Dengan memoderasi, ia menjaga agar tidak ada satu orang atau satu
ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema
seminar tidak tereksplorasi dengan baik. Sebelum seminar, seorang
moderator harus telah membaca tema yang akan diseminarkan,
menyiapkan catatan tentang tema tersebut, menentukan kata-kata
kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan kunci yang nantinya akan
ditanyakan di dalam seminar. Di awal seminar ia dapat menuliskan
terlebih dahulu poin-poin yang akan didiskusikan atau
menggambarkan sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan
didiskusikan. Seorang moderator yang baik haruslah seorang
pendengar dan pembicara yang baik. Ia mampu menangkap maksud
sebuah pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Ia mampu
memparafrasekan sebuah pertanyaan menjadi pertanyaan lain yang
lebih jelas. Mengingat beratnya tugas seorang moderator, sebaiknya
seorang moderator tidak memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali
dalam sehari.
5) Notulen
Notulen adalah orang yang diberi tugas dalam seminar untuk
membuat catatan singkat tentang jalannya persidangan/ rapat/ seminar
juga merangkum isi secara tertulis dari persidangan/ rapat atau
seminar. Seorang notulen juga sangat berfungsi dalam kegiatan ilmiah
sebab moderator sebagai pengelola kegiatan butuh catatan penting
tentang jalannya kegiatan. Pada kebiasaannya tempat notulen
berdekatan dengan moderator sehingga ketika berjalan kegiatan tidak
terjadi miss communication (kurang komunikasi) antara notulen
dengan moderator, dalam hal ini notulen tidak saja menulis dari awal
kegiatan namun sampai dengan berakhirnya kegiatan notulen juga
berkewajiban menulis jalannya kegiatan. : (Tageh & Made, 2013, pp.
12-13)
312
c. Jalannya seminar
Seminar dimulai dengan pengantar singkat dari moderator, dan
langsung dilanjutkan dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh
semua peserta secara bergiliran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan
baik:
1) Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang
lebih mendominasi pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk
memperhatikan ini.
2) Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah
jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain
yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya. Pertanyaan jenis
kedualah yang memberikan manfaat terbesar. Tidaklah banyak
pertanyaan yang seperti demikian.
3) Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa
ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas,
moderator harus bisa menunjukkan itu dan meminta sang pengujar
untuk memperjelasnya.
4) Masih berhubungan dengan poin pertama, setiap pertanyaan
haruslah jelas sebelum ditanggapi dengan jawaban. Penanggap
berhak meminta penjelasan lebih lanjut atas pertanyaan sebelum ia
menjawab. Tanggapan tentunya juga harus relevan dengan
pernyataan. Moderator juga harus memperhatikan ini.
5) Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada
pertanyaan lain yang lebih mendasar. Hanya dengan cara demikian
sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih.
6) Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda
oleh beberapa orang, moderator harus menunjukkan itu dan
membuat kesepakatan dalam arti apa istilah itu dipakai sebelum
melanjutkan seminar.
313
7) Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di
sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan.
Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat diikuti
oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan
dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan
dengan wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak ada
yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif
yang kadang membangkitkan tawa.
8) Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah
tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun
menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar
semua orang memiliki posisi yang sama.
Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah
kesimpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya
masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka lebih terbuka,
mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan
oleh mereka. (Roestiyah, 1991, p. 47)
d. Fungsi seminar
Kita sebagai mahasiswa yang aktif hendaklah mengikuti
seminar,karena seminar sangat bermanfaat bagi kita untuk
memperdalam ilmu.di samping itu seminar membuat kita bebas
mengaspirasikan pendapat ataupun pertanyaan yang sulit kita ketahui.
Seminar Pendidikan ini juga berfungsi sebagai media komunikasi
untuk saling memberikan andil pengetahuan dan bertukar pengalaman
selain itu juga tempat ilmuan untuk mengidentifikasikan masalah,
mengembangkan rencana dan metologi penelitian, dan tempat ilmuan
memikirkan cara bagaimana menerapkan hasil penelitiannya.
(Roestiyah, 1991, p. 48)
e. Kelemahan dan kelebihan
1) Kelebihan metode seminar
a) Peserta mendapatkan keterangan teoritis yang luas dan
314
mendalam tentang masalah yang diseminarkan
b) Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk
melaksanakan tugasnya
c) Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir secara ilmiah
d) Terpupuknya kerja sama antar peserta
e) Terhubungnya lembaga pendidikan dan masyarakat
2) Kelemahan metode seminar
a) Memerlukan waktu yang lama
b) Peserta menjadi kurang aktif
c) Membutuhkan penataan ruang tersendiri
f. Contoh seminar
2. Metode Forum
a. Pengertian
Forum adalah suatu gelanggang terbuka, dimana seseorang
mendapat kesempatan berbicara tentang masalah apapun. Pembicara
dapat datang dari kelompok massa, dan segera setelah selesai
pembicaraannya ia harus kembali ke tempat semula. Jadi dalam forum
tidak ada anggota tertentu yang duduk terpisah dari pendengar, tetapi
ditekankan pada pemberian kesempatan bagi setiap orang untuk
mengemukakan pikiran dan perasaan di depan khalayak. (Sanjay,
2007, p. 21)
Metode Forum (debate) adalah cara pembelajaran yang dilakukan
melalui diskusi terbuka yang disampaikan oleh beberapa nara sumber
dengan topik masalah yang kontroversional. Metode debat merupakan
salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan
disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam
kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang
lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang
ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua
315
posisi pro dan kontra diberikan kepada guru. Selanjutnya guru dapat
mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi
kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat
dalam prosedur debat. Dengan pembelajaran metode forum debat, siswa
dibentuk menjadi hanya dua jenis kelompok yaitu Pro dan Kontra.
b. Langkah-langkah debat
Berikut ini adalah langkah-langkah debat yang biasanya diterapkan
di kelas dalam lingkup sekolah menengah atas:
1) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok peserta debat, yang
satu pro dan yang lainnya kontra.
2) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan
diperdebatkan oleh kedua kelompok di atas.
3) Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu
anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian setelah
selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya
sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4) Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis
inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah
ide yang diharapkan.
5) Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan.
6) Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa
membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik
yang ingin dicapai. Dengan adanya acuan teknis diatas, dapat
dilihat bahwa model debat mengadopsi gabungan dari beberapa
metode pembelajaran seperti Diskusi, Ceramah, dan Pembelajaran
Kooperatif.
c. Kelebihan dan kekurangan metode forum debat
1) Beberapa kelebihan dari model pembelajaran debat diantaranya
adalah:
a) Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi
pelajaran yang telah diberikan.
316
b) Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang
telah diberikan.
c) Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat.
2) Selain itu juga terdapat kekurangan dalam model pembelajaran
debat, diantaranya adalah:
a) Ketika menyampaikan pendapat saling berebut.
b) Terjadi debat kusir yang tak kunjung selesai bila guru tidak
menengahi.
c) Siswa yang pandai berargumen akan slalu aktif tapi yang
kurang pandai berargumen hanya diam dan pasif.
d) Menghabiskan banyak waktu untuk melakukan sesi debat antar
kelompok.
e) Perlunya tema yang mudah dipahami oleh siswa.
f) Tema haruslah dapat diperdebatkan.
g) Perataan siswa dalam kelompok terkadang tidak heterogen.
d. Perbedaan diskusi dan forum debat
1) Diskusi
Diskusi adalah metode untuk memecahkan permasalahan
dengan proses berpikir secara berkelompok atau bersama-sama
sehingga menghasilkan penyelesaian atau penjelasan secara
mufakat. Diskusi dilakukan dengan cara para peserta
mengutarakan pendapatnya tentang permasalahan yang dibahas,
kemudian dilakukan proses berpikir bersama-sama, sehingga
tercapailah suatu kesimpulan secara mufakat. (Yamin, Martinis. :
2003)
Tujuan dalam berdiskusi mencari penyelesaian suatu masalah
dan penyamaan persepsi, sehingga akan diperoleh kesimpulan
melalui jalan mufakat. Selain itu, diskusi bertujuan untuk
menghasilkan ide-ide dan memperoleh informasi serinci mungkin
melalui pendapat yang dikemukakan oleh peserta diskusi.
a) Ciri-ciri diskusi
317
(1) Tidak adanya pihak pro dan kontra
(2) Bertujuan untuk memecahkan masalah secara bersama-
sama, sehingga diperoleh kesimpulan secara mufakat.
(3) Adanya forum terbuka untuk melakukan sesi tanya jawab
yang bertujuan untuk memperoleh informasi tambahan.
(4) Hasil diskusi diperoleh melalui musyawarah mufakat.
(5) Adanya moderator atau ketua diskusi yang berperan
sebagai pengontrol jalannya diskusi agar diskusi tertib dan
tidak keluar dari tema diskusi.
b) Etika berdiskusi
(1) Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dengan cara
memperdalam bahan-bahan atau materi yang didiskusikan
(2) Berbahasa yang baik, benar dan komunikatif
(3) Tetap pada tema, jangan kaluar dari persoalan yang
didiskusikan
(4) Tanyakan hal yang kurang jelas
c) Contoh diskusi
Diskusi umumnya dilakukan di sekolahan, yaitu
di kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah
gambaran dari sebuah diskusi yang dilakukan
siswa A kelas 2 SMA setelah menyaksikan
demontrasi mengenai mekanika fluida
318
nilai yang berbeda, maka terdapat jumlah tak
terbatas saat inersia. Momen inersia adalah massa
rotasi. Karena objek hanya memiliki satu massa,
itu hanya dapat punya satu momen inersia.”
moderator : "Terima kasih Saudari Alifia dan Saudara Joko.
Saya kira kita sudah sependapat. Jadi, kesimpulan
Ada jumlah tak terbatas saat inersia untuk suatu
benda. Sifat acak pengukuran akan selalu
menghasilkan nilai yang berbeda, maka terdapat
jumlah tak terbatas saat inersia masing-masing
untuk X-, Y-, dan Z- sumbu.
2) Forum debat
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara pihak yang
berpandangan affirmatif (mendukung topik) dan negatif (tidak
mendukung topik), baik secara perorangan maupun kelompok,
terhadap permasalahan yang dibahas, sehingga salah satu pihak
dapat memperoleh kemenangan. Debat dilakukan menuruti
aturan-aturan yang jelas dan hasilnya diperoleh melalui voting
atau keputusan juri. (Sudjana, 1989, p. 35)
Tujuan berdebat adalah salah satu pihak berhasil memperoleh
kemenangan melalui adu argumentasi. Tiap-tiap pihak saling
menyampaikan argumennya disertai dengan bukti yang
mendukung, sehingga pihak tersebut mampu menguatkan
pendapatnya dan mematahkan pendapat lawan.
a) Ciri-ciri debat
(1) Terdapat dua sudut pandang , yaitu affirmatif (pihak yang
menyetujui topik) dan negatif (pihak yang tidak
menyetujui topik)
(2) Adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat
antara kedua belah pihak
(3) Adanya saling adu argumentasi yang tujuannya untuk
319
memperoleh kemenangan
(4) Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri
(5) Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk
menjatuhkan pihak lawan
(6) Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang
biasanya dilakukan oleh moderator.
b) Etika debat
(1) Dalam berdebat, harus diperhatikan beberapa etika, yaitu:
(2) Berfikir logis dan memiliki pengetahuan yang mendukung
permasalahan yang dibahas dalam debat
(3) Mampu berbahasa dengan baik, benar dan komunikatif
serta tanggap terhadap respon yang diterima
(4) Dilarang menyangkut pautkan pembahasan dengan SARA
c) Contoh debat
Berikut contoh debat fisika tentang energi nukklir yang
dimana Chris Anderson sebagai moderator dan peserta debat
lain adalah para ahli di negara asing.
Chris Anderson: Kita akan berdebat. Topik debat ini adalah
"Apa yang dibutuhkan dunia sekarang adalah energi nuklir"
— benar atau salah? Dan sebelum kita berdebat, Saya ingin
melakukan survei dulu — sekarang ini, apakah Anda
mendukung atau menentangnya? Jadi bagi yang mendukung,
angkatlah tangan Anda. Baik. turunkan tangan. Yang
menentang, silakan angkat tangan. Baik. Jadi sekitar 75 %
mendukung energi nuklir pada awalnya. Kita akan melakukan
voting lagi di akhir acara dan melihat kalau ada perubahan.
Jadi inilah formatnya: Mereka masing - masing akan berbicara
selama enam menit, dan setelah mereka melakukan tanya
jawab singkat, Saya ingin memberikan kesempatan dua
penonton dari setiap sisi perdebatan ini selama 30 detik untuk
membuat sebuah poin yang singkat, kritis dan mengena.
320
1:01 Jadi, yang mendukung topik ini,
mungkin mengejutkan, adalah seorang
pendiri pergerakan lingkungan, seorang
TEDster, pendiri Whole Earth Catalog,
seseorang yang kita semua kenal dan
cintai, Steward Brand.
321
ada di kota yang kita inginkan, selain pekerjaan, adalah listrik.
Dan jika itu tidak mudah diperoleh, kita akan berusaha
mengambil dan mencurinya. Ini adalah salah satu hal yang
paling diinginkan oleh orang - orang miskin di seluruh dunia,
di kota dan di desa. Listrik di kota - kota biasa disebut listrik
beban - dasar. Yang menyala sepanjang waktu. Dan sejauh ini
hanya ada tiga sumber penting — batu bara dan gas, tenaga
air, yang di banyak tempat telah dimaksimalkan
penggunaannya — dan nuklir. Saya ingin memiliki sumber
keempat, namun dalam hal energi yang konstan, bersih, dan
dapat dilipatgandakan. Tenaga surya, angin dan sumber daya
terbaharui yang lain belum memadai karena mereka tidak
konstan. Nuklir konstan dan telah ada selama 40 tahun.
322
menyebabkan masalah yang sangat kita khawatirkan. Jadi
ketika Anda memperhitungkan gas rumah kaca dalam siklus
hidup dari berbagai macam sumber energi, nuklir dapat
dibandingkan dengan tenaga angin dan air, di bawah tenaga
surya dan sangat jelas sekali, di bawah bahan bakar fosil.
323
menggunakan lahan pertanian. Panel
surya bagus dipasang di atap - atap. Tetapi
di luar sana, satu gigawatt listrik
membutuhkan 50 mil persegi gurun yang
diratakan.
5:58 Dalam hal senjata, alat pelucutan yang paling baik sejauh
ini adalah tenaga nuklir. Kita telah melucuti hulu ledak Rusia,
mengubahnya menjadi listrik. 10 persen tenaga listrik
Amerika berasal dari hulu ledak yang sudah tidak dipakai.
Kita bahkan belum melucuti persediaan Amerika. Saya pikir
yang sangat menarik bagi seorang penonton TED adalah
generasi terbaru dari reaktor nuklir yang sangat kecil, sekitar
10 sampai 125 Megawatt. Yang dibuat oleh Toshiba. Inilah
yang telah dibangun orang Rusia, yang terapung di atas rakit.
Dan ini akan sangat menarik di negara berkembang. Biasanya,
benda ini diletakkan di atas tanah. Disebut sebagai baterai
nuklir. Baterai ini sangat aman, dan tidak dapat diubah
324
menjadi senjata. Ini adalah versi komersil dari New Mexico
yang disebut dengan Hyperion, dan yang berasal dari Oregon
disebut NuScale. Babcock & Wilcox membuat reaktor -
reaktor nuklir itu... ini adalah reaktor terintegrasi. Reaktor
Thorium di mana Nathan Myhrvold terlibat di dalamnya.
Pemerintahan dunia harus memutuskan apakah batu baru
perlu dibuat menjadi mahal, dan apakah hal ini akan
berlangsung. Dan inilah masa depan.
325
Anda lihat, tenaga angin dan surya terkonsentrasi memiliki
emisi CO2 paling rendah, jika Anda lihat pada grafik. Nuklir
— ada dua batang di sini. Satu adalah estimasi rendah, dan
satu lagi adalah estimasi tinggi. Estimasi rendah adalah
estimasi nuklir dari industri-industri nuklir. Yang tinggi
adalah rata - rata dari 103 studi ilmiah, yang telah ditinjau
ulang oleh sesama ilmuwan. Dan ini hanya CO2 dari siklus
hidup.
326
melihat perbedaan bahwa nuklir mengeluarkan paling tidak
sembilan sampai 17 kali lebih banyak emisi CO2 daripada
tenaga angin. Dan ini bahkan belum memperhitungkan
akibatnya pada tanah.
9:54 Jika Anda melihat efek kesehatan dari polusi udara, ini
adalah jumlah kematian per tahun di tahun 2020 hanya dari
asap buang kendaraan. Bayangkan jika kita mengubah semua
kendaraan di Amerika Serikat menjadi kendaraan elektrik
bertenaga baterai, kendaraan berbahan bakar hidrogen atau
kendaraan berbahan bakar campuran yang menggunakan E85
(campuran etanol - bensin) Sekarang ini di Amerika Serikat,
50 sampai 100.000 orang meninggal setiap tahunnya dari
polusi udara, dan 25.000 di antaranya berasal dari polusi
kendaraan. Di tahun 2020, jumlahnya akan turun menjadi
15.000 karena peningkatan. Di sebelah kanan, Anda melihat
emisi bensin, angka kematian pada tahun 2020. Bila Anda
melihat etanol dari jagung atau selulosa, Anda akan melihat
sedikit peningkatan pada angka kematian. Jika Anda beralih
ke nuklir, Anda melihat pengurangan yang besar, tetapi tidak
sebanyak angin dan atau surya terkonsentrasi.
327
sekarang. Dan Venezuela akan
melakukannya jika mereka mulai
membangun fasilitas energi nuklir. Jika
Anda melakukan ekspansi energi nuklir
skala besar di seluruh dunia, dan sebagai
hasilnya hanya ada satu bom nuklir yang
diciptakan untuk memusnahkan satu kota
seperti Mumbai atau kota besar lainnya
tambahan angka kematian karena hal ini
dirata-ratakan sepanjang 30 tahun dan
disesuaikan dengan populasi Amerika
Serikat adalah ini. Jadi, apakah kita
memerlukannya?
328
luasnya sekitar 17 kilometer persegi Dan Anda juga memiliki
tambang uranium yang harus Anda perhitungkan.
12:21 Kalau kita bicara soal wilayah, lebih banyak lagi yang
lebih buruk dari nuklir atau angin. Sebagai contoh, etanol dari
selulosa, untuk menjalankan seluruh kendaraan Amerika, ini
adalah jumlah tanah yang Anda butuhkan. Ini untuk selulosa,
generasi kedua bahan bakar bio dari rumput di padang. Ini
untuk etanol dari jagung. Lebih kecil. Ini berdasarkan
berbagai data, tetapi jika Anda lihat nuklir, dibutuhkan daerah
seluas Rhode Island untuk menjalankan kendaraan Amerika.
Untuk angin, dibutuhkan wilayah yang lebih luas, tetapi
meninggalkan jejak yang lebih kecil. Dan tentu saja, untuk
angin, Anda dapat mendirikannya di sepanjang pantai timur,
di lepas pantai secara teori, atau Anda dapat membaginya.
Dan sekarang, jika Anda lihat untuk tenaga panas bumi
bahkan lebih kecil daripada keduanya, dan tenaga surya
sedikit lebih besar daripada wilayah untuk nuklir, tetapi masih
cukup kecil. Dan ini untuk menjalankan seluruh kendaraan
Amerika. Untuk menerangi seluruh dunia dengan 50 persen
tenaga angin, Anda akan memerlukan sekitar satu persen dari
tanah di seluruh dunia.
329
dunia daripada yang kita butuhkan. Lalu akhirnya mari kita
urutkan. Dan satu slide terakhir yang saya ingin tunjukkan:
inilah pilihannya. Anda bisa menggunakan angin atau nuklir.
Jika Anda menggunakan angin, Anda bisa memastikan bahwa
es akan tetap ada. Nuklir, dari sisi keterambatannya saja akan
membiarkan es di Arktik dan tempat lain meleleh lebih
banyak lagi. Dan kita bisa menjamin langit yang bersih dan
biru atau masa depan yang tidak pasti dengan energi nuklir.
30
menyatakan, "Yah tentu saja perang tidak
dapat dihindari dan karena itu kita akan
melihat kota terbakar dan sebagainya,"
yang sepertinya kata-katanya telah
dihaluskan, sedikit, saya kira.
Kenyataannya adalah ada 21 negara yang
punya energi nuklir Tujuh punya senjata
nuklir. Di setiap kasus, mereka punya
senjata sebelum mereka punya energi
nuklir. Ada dua negara, Korea Utara dan
Israel, yang punya senjata nuklir dan tidak
punya energi nuklir sama sekali. Tempat
yang kita inginkan untuk mempunyai
sumber energi yang benar-benar bersih
adalah Cina, India, Eropa, Amerika Utara,
semuanya telah menegaskan pendirian
mereka dalam hal energi nuklir. Jadi yang
tersisa adalah beberapa tempat seperti
Iran, mungkin Venezuela, yang ingin
Anda pantau dengan teliti tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan nuklir.
Melanjutkan dengan energi nuklir artinya
kita akan benar - benar tahu di mana
semua bahan baku nuklir, dan kita bisa
menuju ke arah di mana tidak ada senjata,
sekali kita tahu semuanya.
31
mereka mengembangkan senjata nuklir
secara rahasia di pabrik - pabrik. Hal
lainnya adalah kita tidak butuh energi
nuklir. Ada banyak tenaga surya dan
angin. Dan Anda bisa membuatnya dapat
diandalkan, seperti yang saya tunjukkan di
diagram tadi. Itu dari data nyata. Dan ini
adalah riset yang berkelanjutan. Bukan
ilmu roket. Memecahkan masalah dunia
dapat dilakukan, jika Anda benar - benar
serius dan menggunakan energi yang
bersih dan terbaharui. Energi nuklir itu
benar - benar tidak dibutuhkan.
32
saja mungkin dan merupakan masalah
yang sangat nyata. Tetapi, saya berpikir
bahwa ada solusi untuk keduanya dimana
kedua pihak bisa memenangkan debat ini
dan itu adalah, kita menghadapi situasi
dimana jumlah karbon harus dibatasi di
planet ini atau mati. Dan di senat Amerika
Serikat, kita butuh dukungan dari
bipartisan — hanya satu atau dua suara
yang diperlukan — untuk membawa
pemanasan global ke senat, dan ruangan
ini bisa membantu. Jadi kalau kita
berhasil, Mark akan memecahkan masalah
ini. Terima kasih Chris.
33
tiap hari. Tolong katakan pada saya tidak
akan terjadi kecelakaan. Katakan pada
saya kecelakaan itu tidak akan
menyebabkan materi itu menyebar ke
lingkungan yang akan beracun selama
ratusan sampai ribuan tahun Dan tolong
katakan pada saya bahwa setiap truk dan
kereta itu bukan target potensial teroris.
34
akhirnya, masalah aritmatika tidak akan
pergi. Kita tidak akan mendapat cukup
energi dari sumber daya terbaharui saja.
Kita butuh energi yang berkelanjutan. Jika
kita ingin lampu tetap menyala, nuklir
adalah solusinya.
35
19:50 CA: Poin yang bagus. Terima kasih.
36
20:54 (Tepuk tangan)
37
yang memilih hal yang berbeda. Kalian
yang berubah pikiran menjadi
"mendukung" silakan angkat tangan.
Baik. Jadi inilah hasilnya. Kedua pihak
memenangkan dukungan, tetapi menurut
perhitungan saya, mood di komunitas
TED berubah dari sekitar 75 - 25 menjadi
65 - 35 mendukung energi nuklir.
3. Metode Panel
a. Pengertian
Metode panel adalah cara pembelajaran yang melibatkan
perwakilan beberapa ahli untuk mendiskusikan suatu permasalahn
yang di hadapi peserta. (Hadisoewito, 2009, p. 30)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
panel, yaitu :
1) Para panelis harus membahas permasalahan sesuai dengan
keahliannya
2) Mendiskusikan keterkaitan pembahasannya dengan panelis lainnya
3) Peserta diskusi panel harus mempersiapkan wawasan untuk
memecahkan masalah
4) Peserta diskusi panel harus memberikan tanggapan atau pertanyaan
5) Peserta harus dapat menghormati pendapat orang lain.
Bahan-bahan yang di panelkan itu hendaknya sesuai dengan
kemampuan para pelajar sehingga bahan-bahan tersebut tidak harus di
ambil dari kurikulum saja, tetapi boleh juga di luar kurikulum dan
sifatnya actual. (Ramayulis, 2010, p. 149)
38
b. Tatacara pelaksanaan diskusi panel
1) Langkah persiapan
Hal yang perlu di perhatiakn dalam langkah persiapan adalah :
a) Merumuskan tujuan
b) Menetapkan topik masalah
c) Menyusun laporan diskusi panel
d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
teknis pelaksanaan diskusi
2) Pelaksanaan diskusi
a) Memeriksa segala persiapan
b) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi
c) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan
d) Mengajukan pertanyaan dalam diskusi
e) Menyampaikan gagasan dalam diskusi
f) Mengemukakan gagasan secara jelas dan mudah diikuti
g) Memberikan kritikan dan dukungan dalam diskusi
h) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta
diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya
i) Mengendalikan pebicaraan kepada pokok persoalan yang
sedang di bahas
3) Menutup diskusi
a) Membuat pokok pembahsan sebagai kesimpulan
b) Menilai jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari
seluruh peserta
c) Menyusun laporan diskusi panel
Laporan diskusi panel dibuat setelah diskusi selesai
dilaksanakan. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam
penyusunan laporan hasil diskusi panel sama dengan laporan
diskusi lainnya. Laporan sebaiknya tersusun atas bagian
pendahuluan, bagian urian pelaksanaan, serta bagian penutup
yang mencakup kesimpulan dan saran.
39
(1) Bagian pendahuluan laporan harus meliputi
(a) Latar belakang pelaksanaan diskusi panel
(b) Tujuan diskusi panel
(c) Persiapan-persiapan diskusi panel
(2) Bagian uraian atau isi laporan meliputi
(a) Pelaksanaan diskusi panel (hari, tanggal, waktu dan
tempat)
(b) Peserta yang mengikuti diskusi panel
(c) Hasil diskusi panel
(d) Jalannya diskusi panel
(3) Bagian-bagian penutup meliputi
(a) Kesimpulan hasil diskusi panel
(b) Hal-hal yang di sarankan dalam diskusi panel
(4) Lampiran-lampiran dapat berupa
(a) Surat ijin pelaksanaan diskusi panel (jika diskusi panel
dilaksanakan secara resmi dan luas)
(b) Proposal penyeleggaraan diskusi panel
(c) Makalah-makalah yang di diskusikan
(d) Susunan penitia penyelanggaraan
(e) Ringkasan makalah
(f) Daftar hadir peserta. (Silberman, 1996, p. 5)
c. Contoh panel
Contoh panel misalnya sebuah diskusi yang membahas tentang Pengaruh gaya
gravitasi terhadap bumi yang disajikan oleh panelis baik para ahli fisika
maupun guru fisika.
4. Metode Simposium
a. pengertian
Kata simposium berasal dari bahsa Yunani yaitu symposion. Akar
katanya ialah syn artinya bersama dan posisi artinya minuman. Jadi
simposium artinya sekumpulan orang minum dengan gembira
bersama.
340
Menurut Webster “symposium diartikan sebagai pertemuan sosial
dimana di adakan pertukaran secara bebas, jadi cirinya adalah bersifat
sosial, berfungsi mencapai saling pengertian dan tempat menghimpun
pendapat-pendapat. (Ramayulis, 2010, p. 150)
Metode simposium mengetengahkan suatu sari ceramah mengenai
berbagai kelompok topik dalam bidang tertentu. Ceramah tersebut
diberikan oleh beberapa ahli. Pendapat tersebut menegaskan bahwa
simposium adalah cara pembelajaran yang dilakukan dengan
pengungkapan serangkaian ceramah-ceramah yang di sampaikan oleh
sejumlah pembicara sesuai dengan keahliannya. (Hadisoewito, 2009, p.
30)
b. Penggunaan simposium
Simposium dapat di gunakan untuk :
1) Untuk mengemukaakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik
tertentu
2) Jika kelompok peserta besar
3) Kalau kelempok membutuhkan keterampilan yang ringkas
4) Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang
di soroti).
c. Kelebihan dan kelemahan
1) Kelemahan
(a) Membangkitkan pikiran
(b) Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda
(c) Mendorong ke analisis lebih lanjut
(d) Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses
pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.
2) Kelebihan
(a) Mudah tersesat bila moderator tidak terampil
(b) Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak
(c) Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara
(d) Cenderung menjadi serial pidato pendek
341
(e) Membutuhkan persiapan yang cukup masak
d. Contoh simposium
Contoh imposium adalah Simposium Fisika Nasional XXII and
International Conference on Advance Material for Energyyang
diselenggarakan oleh Himpunan Fisika Indonesia (HFI) Cabang Gorontalo
. Simposium ini sangat bermanfaat bagi akademisi, pakar, praktisi,
pemerintah daerah dan masyarakat pemerhati Fisika. Simposium iniakan
menghadirkan para pakar Fisika dunia dan para pakar fisika Nasional yang
diundang sebagai pembicara utama.
Fisika Nuklir
Fisika Teknik
Fisika Pendidikan
Fisika Material
Fisika Teori dan Komputasi
Fisika Bumi
Fisika dalam Perikanan dan Kelautan
342
Fisika Elektronika
Fisika Ekonomi
Fisika Optik
Fisika Lingkungan
Fisika Teologi
atau bidang lain yang berkaitan. Dan akan
dihadiri oleh Pembicara Tamu sebagai berikut :
343
Makalah yang diterima adalah makalah yang belum pernah dipublikasikan dan
penulisannya memenuhi persyaratan penulisan ilmiah dalam Bahasa Indonesia
atau Bahasa Inggris
344
a. Pengertian
Muker atau Raker merupakan suatu bentuk media komunikasi
kelompok resmi yang bersifat tatap muka, yang sering dilaksanankan
oleh banyak organisasi, baik swasta atau pemerintah. Tujuannya untuk
mendapat mufakat melalui musyawarah kelompok. Selain itu rapat
merupakan pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor atau
perusahaan atau organisasi sendiri untuk membicarakan,
merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
(Wursanto, 2000, p. 135)
b. Penyebab diadakannya rapat kerja (Raker)
1) Pemimpin memerlukan sumbangan pemikiran atau pendapat dari
para staf atau para pembantunya, karena pemimpin tidak mau
mengambil keputusan secara sepihak.
2) Materi yang akan dibicarakan bersifat rahasia, sehingga pemimpin
berpendapat bahwa materi itu tidak tepat apabila melalui saluran
administrasi pada umumnya.
3) Masalah yang merupakan subject matter tidak dapat di pecahkan
melalui saluran administrasi, karena masalah itu harus segera
dipecahkan.
4) Pemimpin bermaksud memberikan kesempatan kepada para
bawahan untuk memberikan saran-saran, pendapat secara langsung
kepada pemimpin terhadap suatu masalah yang berhubungan
dengan kepentingan bersama.
5) Ada masalaha yang jelas dan harus mendapat penyelesaian melalui
rapat.
6) Telah diputuskan oleh pemimpin agar di selenggarakan rapat atau
telah tiba saatnya untuk diselenggarakan rapat secara berkala.
(Wursanto, 2000, p. 137)
c. Persiapan-persiapan rapat
1) Agenda, yaitu menentukan materi yang akan dibahas dan
banyaknya waktu yang diperlukan untuk membahas materi
345
tersebut.
2) Working paper, jika dianggap perlu harus di tentukan siapa yang
akan membuatnya, jika sudah siap kepada siapa working paper itu
dibagikan.
3) Pemimpin rapat, tentukan siapa yang akan memimpinnya.
4) Jumlah peserta rapat, perlu di perhitungkan jumlah anggota rapat.
Terlalu banyak anggota rapat akan mengurangi keefektifan rapat.
5) Undangan rapat, sebaiknya diedarkan jangan terlalu jauh dari hari
H-nya. Undangan harus lengkap berisi antara lain:
a) Hari, tanggal, tempat rapat, agenda dan acara rapat.
b) Bentuk surat undangan jika jenis rapat bersifat intern cukup
dengan undangan biasa.
c) Jika jenis rapat ekstern, undangan perlu dirancang khusus
sesuai dengan yang lazim digunakan.
6) Pengaturan ruang rapat, perlu diperhatikan cahaya dan ventilasi
serta pengaturan tempat duduk.
7) Alat perlengkapan rapat. Agar rapat terselenggara dengan baik
perlu perlengkapan di siapkan dengan baik. Alat-alat tersebut
misalnya pengeras suara, papan tulis lengkap dengan penghapus
dan alat tulis, OHP, dan alat tulis lainnya yang diperlukan.
8) Kesehataan termasuk di dalamnya menu konsumsi serta obat.
9) Akomodasi jika dianggap perlu, jika rapat memakan waktu lebih
dari satu hari. (Widjaja, 1997, p. 157)
d. Syarat-syarat rapat yang baik
1) Dipimpin oleh seorang pimpinan yang baik
Pimpinan yang baik adalah: seseorang yang aktif berwawasan
luas, cakap, dapat memberikan bimbingan dan pengarahan pada
saat rapat berlangsung. Dapat berbicara dengan jelas, bersikap
tegas, tidak mendominasi pekerjaan, tidak otoriter, memberikan
kesempatan yang sama pada setiap anggota untuk memberikan
suaranya.
346
2) Suasana rapat terbuka
Artinya tidak ada hal-hal yang disembunyikan. Tiap anggota
rapat berbicara secara terbuka, objektif sehingga tidak
menimbulkan prasangka negative terhadap peserta rapat yang lain.
3) Tiap peserta rapat berpartisipasi aktif dan hindarai terjadinya
monopoli pembicaraan.
4) Selalu mendapat bimbingan dan pengawasan
Pimpinan rapat berfungsi sebagai pemberi bimbingan,
pengarahan, kemudahan terhadap para peserta rapat. Pemimpin
harus mampu mengadakan pengawasan terhadap jalannya rapat,
pengawasan terhadap para peserta rapat, baik secara kelompok,
maupun secara individu, agar pembicaraan tidak menyimpang dari
tujuan rapat.
5) Hindari perdebatan
Suatu rapat tidak efektif apabila terjadi debat yang
berkepanjangan tanpa arah, sehingga menghabiskan waktu dan
tujuan rapat tidak tercapai.
6) Pertanyaan singkat dan jelas. (Widjaja, 1997, p. 159)
f. Contoh Musyawarah kerja
Contoh musyawarah kerja merupakan Rapat kerja yang
dilakukan oleh pengurus HMPS-Fisika 2017.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Metode pembelajaran adalah teknik penyajian pelajaran yang
dipergunakan guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran
kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap,
dipahami dan digunakan siswa dengan baik.
2. Jenis-jenis metode pembelajaran
e. Metode semiar
347
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh
beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas /
mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari
jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.
f. Metode forum
Forum adalah suatu gelanggang terbuka, dimana seseorang mendapat
kesempatan berbicara tentang masalah apapun. Pembicara dapat
datang dari kelompok massa, dan segera setelah selesai
pembicaraannya ia harus kembali ke tempat semula. Jadi dalam forum
tidak ada anggota tertentu yang duduk terpisah dari pendengar, tetapi
ditekankan pada pemberian kesempatan bagi setiap orang untuk
mengemukakan pikiran dan perasaan di depan khalayak.
g. Metode panel
Metode panel adalah cara pembelajaran yang melibatkan perwakilan
beberapa ahli untuk mendiskusikan suatu permasalahan yang dihadapi
peserta.
h. Metode simposium
simposium diartikan sebagai pertemuan sosial dimana di adakan
pertukaran secara bebas, jadi cirinya adalah bersifat sosial, berfungsi
mencapai saling pengertian dan tempat menghimpun pendapat-
pendapat.
i. Metode muker
Muker atau Raker merupakan suatu bentuk media komunikasi
kelompok resmi yang bersifat tatap muka, yang sering dilaksanankan
oleh banyak organisasi, baik swasta atau pemerintah. Tujuannya untuk
mendapat mufakat melalui musyawarah kelompok.
B. Saran
Saran dari penyusun setelah menyusun makalah ini:
1. Bagi pembaca. Kami harap dengan adanya makalah ini bisa menjadi
refernsi dalam pembelajaran, dan menjadi dasar untuk bisa memahami
metode pembelajaran kelompok
348
2. Bagi guru. Kami harap makalh ini bisa menjadi acuan dalam melakukan
belajar dan pembelajaran dikelas agar bisa memilih metode pembelajaran
kelompok yang paling tepat untuk membantu proses belajar pembelajaran
menjadi lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
349
Leonard, I. (2006). Meningkatkan Kerja Sama Siswa Melalui Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share. Formatif, 3(1), 1-10.
Silberman, M. (1996). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:
Nusamedia.
350
Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
LAMPIRAN
Laporan Diskusi
Hari/tanggal : Rabu, 05 April 2017
Waktu :
Tempat : Ruang Kelas
Judul Makalah : Metode Pembelajaran Kelompok
Moderator dan Pemateri 1 : Adinda Sisi Setiawati
Penelis dan pemateri 2 : Ai Teti Rosmayanti
351
A. Pembukaan
Moderator membuka diskusi dengan membacakan CV pemateri lelu
mempersilahkannya untuk mempersentasikan makalah yang akan di
diskusikan.
B. Penyajian
Pemateri mempresentasikan materi mengenai metode pembelajaran secara
garis besar. Inti dari makalah yang di sampaikan adalah sebagai berikut:
3. Pengertian metode pembelajaran kelompok
4. Penjelasan metode seminar
5. Penjelasan metode forum
6. Penjelasan metode panel
7. Penjelasan metode simposium
8. Penjelasa metode muker
C. Tanya Jawab
Pertanyaan pokok:
1. Ahmad Halwani : Apa perbedaan seminar dengan diskusi? Dan apakah
muker itu sama dengan problem solving?
2. Disah Nurul Fariha :Apakah ada batasan jumlah orang dalam seminar?
Dan apakah seminar bisa dilakukan di ruang kelas?
3. Lilis Lisnawati : apakah perbedaan simposium dan seminar?
Jawaban dan diskusi
1. Jawaban pemateri
a. menurut kelompok kami seminar dan diskusi itu jelas berbeda dapat
dilihat dari :
No Ciri-ciri Seminar Diskusi
1 Pengertian Metode seminar adalah Bentuk tukar fikiran
suatu kegiatan ilmiah antara dua oeang atau
yang dilakukan oleh lebih tentang suatu
beberapa orang dalam masalah untuk
suatu sidang yang mencapai tujuan
352
berusaha membahas / tertentu
mengupas masalah-
masalah atau hal-hal
tertentu
2 Jumlah peserta Dalam jumlah banyak Bisa dalam jumlah
lebih dari 30 orang banyak dan dalam
jumlah yang sedikit (2
orang atau lebih)
3 Peran peserta Hanya bertanya Selain bertanya semua
peserta juga dapat
mengemukakan
pendapata, berupa
sanggahan, pemecahan
masalah serta
kesimpulan yang
berbobot
b. menurut kelompok kami muker dan problem solving itu memiliki
tujuan yang sama, yaitu memcahkan suatu masalah, namun dalam segi
pelaksanannya dan aturannya jelas berbeda.
Muker atau musyawarah kerja adalah suatu rapat atau diskusi yang
dihadiri oleh beberapa peserta yang memiliki latar belakang pekerjaan
yang sama, mereka saling bertukar fikiran untuk menyelesaikan
masalah yang lebih dari satu, bahkan masalh itu sering tidak
terselesaikan dalam satu pertemuan karena saking banyaknya masalah
yang di angkat dalam muker. Muker juga dilaksanankan dalam waktu
lama bisa mencapai semingggu bahkan lebih dengan tambahan acara
seperti rekreasi dan lain sebagainya.
Sedangkan problem solving adalah cara pemecahan masalah yang bisa
dilakukan oleh beberapa orang yang tidak memiliki latar belakang
pekerjaan yang sama. Kemudian masalah yang dibahaspun hanya satu
masalah, dan tidak perlu memakan waktu yang sangat lama.
353
2. Mengenai batasan orang dalam seminar kami belum mengetahui pasti,
namun menurut buku yang kami baca, bahwa jumlah orang dalam seminar
itu biasanya lebih dari 30 orang, karena jumlah orang dalam seminar itu
biasanya banyak.
Tentu saja seminar itu dapat dilakukan di dalam kelas yang penting bahwa
kita membahas suatu masalah dengan argument-argumen yang logis, tidak
emosional. Dalam penyelenggaraan seminar kelas, seorang ditugasi
sebagai moderator, guru sebagai narasumber dan satu atau dua orang
bertugas sebagai notulis yang bertugas menyusun laporan.
3. Menurut kelompok kami perbedaan antara simposium dan seminar adalah:
No Ciri-ciri Seminar Simposium
1 Pengertian Metode seminar adalah Serangkaian pidato
suatu kegiatan ilmiah pendek di depan
yang dilakukan oleh peserta dengan
beberapa orang dalam seorang pemimpin,
suatu sidang yang pidato-pidato itu
berusaha membahas / mengemukakan aspek
mengupas masalah- yang berbeda dari
masalah atau hal-hal topik tertentu
tertentu
2 Peran peserta Hanya bertanya Pendengar diberi
kesempatan bertanya
dan menyanggah
3 Peran pemateri Sebagai seseorang yang Dalam simposium ada
memaparkan atau dua orang pemateri.
menjelaskan materi Pemateri pertama
sebagai pembahas
utama dan pemateri
kedua sebagai
penyanggah atau
pembanding pemateri
354
pertama.
355