Penyusun :
Nurul Maftukhah
Irma Yunita
Dewi Fatimah
Siti Afifah
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Sejarah Pendidikan Islam.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Sejarah Pendidikan
Islam ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kotabumi,
penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
fenomena yang muncul dalam sistem persekolahan yang ada
sekarang ini cenderung memperlakukan siswa secara kurang adil dan
kurang humanistis. Siswa pandai diberi label unggul dengan segala fasilitas
yang diberikannya, sementara siswa yang di kelas tak unggul memperoleh
label kurang dan predikat negatif yang lain. Siswa pada kelompok unggul
berkompetisi secara keras dan cenderung individualistik. Sementara siswa
di kelas tidak unggul merasa tidak mampu, frustasi dan selanjutnya
menerima keadaan itu.
Persoalan lain yang menunjukan aspek kompetitif dan
individualistik dalam pendidikan kita adalah model pembelajaran langsung
(model pembelajaran konvensional). Pada pembelajaran konvensional, guru
menjadi pusat pembelajaran, berperan mentransfer dan meneruskan
(transmit) informasi sehingga siswa tidak perlu mengkonstruksi ide-idenya.
Tingkat partisipasi siswa sangat terbatas karena arus interaksi didominasi
oleh guru. Bentuk penugasan dalam pembelajaran ini bersifat individual.
Sebagai konsekuensinya, evaluasi yang diterapkan dikelaspun juga
individual.
Dalam hal ini, guru perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dimana siswa dapat aktif membangun pengetahuannya
sendiri. Hal ini sesuai dengan pandangan kontruktivisme yaitu keberhasilan
belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi
juga pada pengetahuan awal siswa.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu pembelajaran kooperati
2. Apa saja konsep pembelajaran kooeratif
3. Apa saja langkah yang harus disiapkan dalam pembelajaran kooperatif
4. Apa saja metode yang ada dalam pembelajaran kooperatif
5. Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif
C. Tujuan masalah
1. Penjelasan tentang pembelajaran koperatif
2. Mengetahui Konsep pembelajaran kooperatif
3. Mencari tau langkah apa saja yang harus diambil
4. Metode metode yang dipakai di dalam pemebelajaran kooperatif
5. Kelebihan dan kekurangan
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap Planning atau tahap perencanaan tugas-tugas pembelajaran. Pada tahap ini
siswa bersama-sama merencanakan tentang: Apa yang mereka pelajari? Bagaimana
mereka belajar? Untuk tujuan apa mereka menyelidiki topik tersebut?
Tahap Investigation, yaitu tahap pelaksanaan proyek investigasi siswa. Pada tahap
ini, siswa melakukan kegiatan sebagai berikut: pertama siswa mengumpulkan
informasi, menganalisis data dan membuat simpulkan terkait dengan permasalahan-
permasalahan yang diselidiki, kemudian masing-masing anggota kelompok
memberikan masukan pada setiap kegiatan kelompok, lalu siswa saling bertukar,
berdiskusi, mengklarifikasi dan mempersatukan ide dan pendapat.
Yaitu tahap persiapan laporan akhir. Pada tahap ini kegiatan siswa sebagai berikut:
pertama anggota kelompok menentukan pesan-pesan penting dalam proteknya
masing-masing, kemudian anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka
laporkan dan bagaimana mempresentasikannya, lalu wakil dari masing-masing
kelompok membentuk panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
Pada tahap evaluating atau penilaian proses kerja dan hasil proyek siswa. Pada
tahap ini, kegiatan guru atau siswa dalam pembelajaran sebagai berikut: pertama
siswa menggabungkan masukan-masukan tentang topiknya, pekerjaan yang telah
mereka lakukan, dan tentang pengalaman-pengalaman efektifnya, kemudian guru
dan siswa mengkolaborasi, mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah
dilaksanakan, dan penilaian hasil belajar haruslah mengevaluasi tingkat
pemahaman siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan belajar kelompok yang
memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif
adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya
untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif dapat berjalan
dengan baik dan dapat diaplikasikan untuk semua jenis kelas, termasuk
kelas-kelas untuk anak-anak berbakat maupun kelas dengan tingkat
kecerdasan rata-rata.
Konsep pembelajaran cooperative merupakan konsep pembelajaran
yang mendukung pembelajaran konstektual. Sistem pembelajaran
cooperative dapat didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok
yang terstruktur.
Berikut ini adalah Langkah persiapan model cooperative learning
secara umum yang dapat dideskripsikan sebagai berikut:
• Menentukan tujuan pembelajaran.
• Melakukan identifikasi karakteristik siswa.
• Memilih materi pelajaran.
• Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif.
• Mengembangkan bahan-bahan ajar berupa contoh-contoh, ilustrasi,
tugas, dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
• Mempersiapkan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
Ada beberapa metode dalam pembelajaran kooperati diantara nya
sebagai berikut:
• Metode STAD (student achievement divisions)
• Metode Jigsaw
• Metode G (group investigation)
• Metode Picture and Picture
• Metode TPS (think pair share)
B. Saran
Saya selaku penulis makalah mohon maaf jika ada kata yang kurang
berkenan, dan juga saya mohon keritik dan saran pembeca guna
memperbaiki makalah-makalah selanjut nya.
DATAR PUSTAKA
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara.