Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….. ................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................
A. Latar Belakang
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebgai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolaan kelas.1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strtegi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hal. 51
Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam melibatkan peserta didik secara aktif
dalam proses belajar mengajar adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
karena dengan adanya pembelajaran kooperatif terjadi interaksi antara peserta didik yang satu
dengan yang lain. Pembelajaran kooperatif dapat melatih peserta didik mengungkapkan pendapat
atau bertanya dengan peserta didik yang lain dan dapat melatih mental mereka untuk belajar
bersama dan berdampingan dengan orang lain, selain itu dengan pembelajaran kooperatif dapat
menekan kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan kelompok. Pembelajaran
kooperatif akan efektif digunakan apabila guru menekankan pentingnya usaha bersama
disamping usaha secara individual. Guru menghendaki pemerataan perolehan hasil belajar, guru
ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri, guru menghendaki adanya
pemerataan partisipasi aktif peserta didik, guru menghendaki kemampuan siswa dalam
memecahkan berbagai permasalah.5 Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011) hal 26
Model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah suatu model
pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar
yang berpusat pada peserta didik (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan
yang ditemukan guru dalam mengaktifkan peserta didik, yang tidak dapat bekerja sama dengan
orang lain, peserta didik yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.6 Isjoni, Cooperative Learning
Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung, Alfabera, 2011), hal 16
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Model Pembelajaran Kelompok?
2. Bagaimana Bentuk Model Pembelajaran Kelompok?
3. Bagaimana Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kelompok?
4. Apa Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Kelompok?
C. Tujuan
1. Agar memahami Konsep Model Pembelajaran Kelompok.
2. Agar memahami Bentuk Model Pembelajaran Kelompok.
3. Agar memahami Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kelompok.
4. Agar memahami Kekurangan Dan Kelebihan Pembelajaran Kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua faktor, yaitu faktor dari dalam
(intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor dari dalam yaitu sebagai berikut.
a. Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih
banyak tenaga, pemikiran dan waktu;
b. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat
dan biaya yang cukup memadai;
c. Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topic permasalahan yang
sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, dan
d. Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang
lain menjadi pasif.
Slavin (Miftahul, 2011: 68) mengidentifikasi tiga kendala utama atau apa yang disebutnya
pitfalls (lubang-lubang perangkap) terkait dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut.
a. Free Rider
Jika tidak dirancang dengan baik, pembelajaran kooperatif justru berdampak pada
munculnya free rider atau “pengendara bebas”. Yang dimaksud free rider disini adalah
beberapa siswa yang tidak bertanggungjawab secara personal pada tugas kelompoknya
mereka hanya “mengekor” saja apa yang dilakukan oleh teman-teman satu kelompoknya
yang lain. Free rider ini sering kali muncul ketika kelompok-kelompok kooperatif
ditugaskan untuk menangani atu lembar kerja, satu proyek, atau satu laporan tertentu.
Untuk tugas-tugas seperti ini, sering kali ada satu atau beberapa anggota yang mengerjakan
hampir semua pekerjaan kelompoknya, sementara sebagian anggota yang lain justru “bebas
berkendara”, berkeliaran kemana-mana.
b. Diffusion of responsibility
Yang dimaksud dengan diffusion of responsibility (penyebarantanggung jawab) ini adalah
suatu kondisi di mana beberapa anggota yang dianggap tidak mampu cenderung diabaikan
oleh anggota-anggota lain yang“lebih mampu”. Misalnya, jika siswa ditugaskan untuk
mengerjakan tugasIPA, beberapa anggota yang dipersepsikan tidak mampu menghafal
ataumemahami materi tersebut dengan baik sering kali tidak dihiraukan olehteman-
temannya yang lain. Siswa yang memiliki skill IPA yang baik punterkadang malas
mengajarkan keterampilannya pada teman-temannya yangkurang mahir di bidang IPA. Hal
ini hanya membuang-buang waktu danenergi saja.
c. Learning a Part of Task Specialization
Beberapa model pembelajaran tertentu, seperti Jigsaw, GroupInvestigation, dan metode-
metode lain yang terkait, setiap kelompokditugaskan untuk mempelajari atau mengerjakan
bagian materi yang berbedaantarsatu sama lain. Pembagian semacam ini sering kali
membuat siswahanya fokus pada bagian materi lain yanng dikerjakan oleh kelompok
lainhampir tidak dihiraukan sama sekali, padahal semua materi tersebut salingberkaitan satu
sama lain.
Slavin (Miftahul,2011: 69) mengemukakan bahwa ketiga kendala inibisa diatasi jika guru
mampu melakukan beberapa faktor sebagai berikut:
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami selaku penyusun mohon
diberi saran dan kritik yang membagun guna terciptanya makalah yang lebih baik di waktu yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Indrijati, Herdina. 2017. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:
Kencana
Sit, Masganti. 2017. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Depok: Kencana.
Harianto. & Sugiyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugihartono dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY press.
Jamaris, Martini. 2012. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Driscoll, P. Marcy. 2005. Psychology of Learning for Instruction. Boston: Pearson Education,
Inc.
Khadijah. 2016.Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Perdana Publishing
https://www.kompasiana.com/fkipipthukawkupang/teori-belajar-dan-implikasinya-dalam-
pembelajaran_54ffc47ea33311825c5102db