Anda di halaman 1dari 11

MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK

Dosen Pengampuh:Raisah Armayanti Nasution, M.Pd


D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Anis Tasya Farhanah : 0308183167
Fanny Apriliani Widodo :
Tri Apriana : 0308182116
Widya Sukma Irawan :

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Model Pembelajaran Kelompok”.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah “Model-Model
Pembelajaran Anak Usia Dini”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan senang hati kami
menerima segala saran dan kritik daari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Model Pembelajaran Kelompok” ini
dapat memberikan manfaat serta memberi informasi terhadap pembaca.

Medan, September 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….. ................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Model Pembelajaran Kelompok ..............................................................

B. Bentuk Model Pembelajaran Kelompok ...............................................................

C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kelompok .............................................

D. Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Kelompok ..........................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................................

B. Saran ......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebgai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolaan kelas.1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strtegi dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hal. 51
Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam melibatkan peserta didik secara aktif
dalam proses belajar mengajar adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
karena dengan adanya pembelajaran kooperatif terjadi interaksi antara peserta didik yang satu
dengan yang lain. Pembelajaran kooperatif dapat melatih peserta didik mengungkapkan pendapat
atau bertanya dengan peserta didik yang lain dan dapat melatih mental mereka untuk belajar
bersama dan berdampingan dengan orang lain, selain itu dengan pembelajaran kooperatif dapat
menekan kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan kelompok. Pembelajaran
kooperatif akan efektif digunakan apabila guru menekankan pentingnya usaha bersama
disamping usaha secara individual. Guru menghendaki pemerataan perolehan hasil belajar, guru
ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri, guru menghendaki adanya
pemerataan partisipasi aktif peserta didik, guru menghendaki kemampuan siswa dalam
memecahkan berbagai permasalah.5 Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011) hal 26
Model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah suatu model
pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar
yang berpusat pada peserta didik (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan
yang ditemukan guru dalam mengaktifkan peserta didik, yang tidak dapat bekerja sama dengan
orang lain, peserta didik yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.6 Isjoni, Cooperative Learning
Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung, Alfabera, 2011), hal 16

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Model Pembelajaran Kelompok?
2. Bagaimana Bentuk Model Pembelajaran Kelompok?
3. Bagaimana Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kelompok?
4. Apa Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Kelompok?
C. Tujuan
1. Agar memahami Konsep Model Pembelajaran Kelompok.
2. Agar memahami Bentuk Model Pembelajaran Kelompok.
3. Agar memahami Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kelompok.
4. Agar memahami Kekurangan Dan Kelebihan Pembelajaran Kelompok.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Model Pembelajaran Kelompok

B. Bentuk Model Pembelajaran Kelompok

C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kelompok


Pembelajaran kelompok merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama
diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:
1. untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama
2. kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
3. jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin,
maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
4. penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
1. Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas
akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep yang sulit.
2. Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai macam latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social
siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,
memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok.

Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif :


Fase Indikator Aktivitas Guru
1 Menyampaikan tujuan dan Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin
memotivasi siswa dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan
demonstrasi atau lewat bahan bacaan
3 Mengorganisasikan siswa ke Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
dalam kelompok-kelompok membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
belajar kelompok agar melakukan transisi efisien
4 Membimbing kelompok bekerja Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada
dan belajar saat mengerjakan tugas
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil
belajar siswa baik individu maupun kelompok.

D. Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Kelompok


1. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua faktor, yaitu faktor dari dalam
(intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor dari dalam yaitu sebagai berikut.
a. Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih
banyak tenaga, pemikiran dan waktu;
b. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat
dan biaya yang cukup memadai;
c. Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topic permasalahan yang
sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, dan
d. Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang
lain menjadi pasif.
Slavin (Miftahul, 2011: 68) mengidentifikasi tiga kendala utama atau apa yang disebutnya
pitfalls (lubang-lubang perangkap) terkait dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut.
a. Free Rider
Jika tidak dirancang dengan baik, pembelajaran kooperatif justru berdampak pada
munculnya free rider atau “pengendara bebas”. Yang dimaksud free rider disini adalah
beberapa siswa yang tidak bertanggungjawab secara personal pada tugas kelompoknya
mereka hanya “mengekor” saja apa yang dilakukan oleh teman-teman satu kelompoknya
yang lain. Free rider ini sering kali muncul ketika kelompok-kelompok kooperatif
ditugaskan untuk menangani atu lembar kerja, satu proyek, atau satu laporan tertentu.
Untuk tugas-tugas seperti ini, sering kali ada satu atau beberapa anggota yang mengerjakan
hampir semua pekerjaan kelompoknya, sementara sebagian anggota yang lain justru “bebas
berkendara”, berkeliaran kemana-mana.
b. Diffusion of responsibility
Yang dimaksud dengan diffusion of responsibility (penyebarantanggung jawab) ini adalah
suatu kondisi di mana beberapa anggota yang dianggap tidak mampu cenderung diabaikan
oleh anggota-anggota lain yang“lebih mampu”. Misalnya, jika siswa ditugaskan untuk
mengerjakan tugasIPA, beberapa anggota yang dipersepsikan tidak mampu menghafal
ataumemahami materi tersebut dengan baik sering kali tidak dihiraukan olehteman-
temannya yang lain. Siswa yang memiliki skill IPA yang baik punterkadang malas
mengajarkan keterampilannya pada teman-temannya yangkurang mahir di bidang IPA. Hal
ini hanya membuang-buang waktu danenergi saja.
c. Learning a Part of Task Specialization
Beberapa model pembelajaran tertentu, seperti Jigsaw, GroupInvestigation, dan metode-
metode lain yang terkait, setiap kelompokditugaskan untuk mempelajari atau mengerjakan
bagian materi yang berbedaantarsatu sama lain. Pembagian semacam ini sering kali
membuat siswahanya fokus pada bagian materi lain yanng dikerjakan oleh kelompok
lainhampir tidak dihiraukan sama sekali, padahal semua materi tersebut salingberkaitan satu
sama lain.
Slavin (Miftahul,2011: 69) mengemukakan bahwa ketiga kendala inibisa diatasi jika guru
mampu melakukan beberapa faktor sebagai berikut:

i. Mengenakan sedikit banyak karakteristik dan level kemampuan siswanya.


ii. Selalu menyediakan waktu khusus untuk mengetahui kemajuan setiapsiswanya dengan
mengevaluasi mereka secara individual setelah bekerjakelompok, dan yang paling penting
iii. Mengintegrasikan metode yang satudengan metode yang lain.
2. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
Kelebihan model pembelajaran kooperatif terdiri atas:
a. Dapat mengurangi rasa kantuk dibanding belajar sendiri Jika belajar sendiri sering kali rasa
bosan timbul dan rasa kantuk pun datang. Apalagi jika mempelajari pelajaran yang kurang
menarik perhatian atau pelajaran yang sulit.Dengan belajar bersama, orang punya teman
yang memaksa aktif dalam belajar.Demikian pula ada kesempatan bersenda gurau sesedikit
mungkin untuk mengalihkan kebosanan.
b. Dapat merangsang motivasi belajar
Melalui kerja kelompok, akan dapat menumbuhkan perasaan ada saingan. Jika udah
menghabiskan waktu dan tenaga yang sama dan ternyata ada teman yang mendapat nilai
lebih baik, akan timbul minat mengejarnya. Jika sudah berada di atas, tentu ingin
mempertahankan agar tidak akan dikalahkan teman-temannya.
c. Ada tempat bertanya
Kerja secara kelompok, maka ada tempat untuk bertanya dan ada orang lain yang
dapat mengoreksi kesalahan anggota kelompok. Belajar sendiri sering terbentur pada
masalah sulit terutama jika mempelajari sejarah.Dalam belajar berkelompok, seringkali
dapat memecahkan soal yang sebelumnya tidak bisa diselesaikan sendiri.Ide teman dapat
dicoba dalam menyelesaikan soal latihan. Jika ada lima orang dalam kelompok itu, tentu
ada lima kepala yang mempunyai tingkat pengetahuan dan kreativitas yang berbeda. Pada
saat membahas suatu masalah bersama akan ada ide yang saling melengkapi.
d. Kesempatan melakukan resitasi oral
Kerja kekompok, sering anggota kelompok harus berdiskusi dan menjelaskan suatu
teori kepada teman belajar.Inilah saat yang baik untuk resitasi.Akan dijelaskan suatu teori
dengan bahasa sendiri. Belajar mengekspresikan apa yang diketahui, apa yang ada dalam
pikiran ke dalam bentuk kata-kata yang diucapkan.
e. Melalui kerja kelompok akan dapat membantu timbulnya asosiasi dengan peristiwa lain
yang mudah diingat. Misalnya, jika ketidaksepakatan terjadi di antara kelompok, maka
perdebatan sengit tak terhindarkan. Setelah perdebatan ini, biasanya akan mudah mengingat
apa yang dibicarakan dibandingkan masalah lain yang lewat begitu saja. Karena dari
peristiwa ini, ada telinga yang mendengar, mulut yang berbicara, emosi yang turut campur
dan tangan yang menulis.Semuanya sama-sama mengingat di kepala.Jika membaca
sendirian, hanya rekaman dari mata yang sampai ke otak, tentu ini dapat kurang kuat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami selaku penyusun mohon
diberi saran dan kritik yang membagun guna terciptanya makalah yang lebih baik di waktu yang
akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Indrijati, Herdina. 2017. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:
Kencana
Sit, Masganti. 2017. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Depok: Kencana.
Harianto. & Sugiyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugihartono dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY press.
Jamaris, Martini. 2012. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Driscoll, P. Marcy. 2005. Psychology of Learning for Instruction. Boston: Pearson Education,
Inc.
Khadijah. 2016.Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Perdana Publishing
https://www.kompasiana.com/fkipipthukawkupang/teori-belajar-dan-implikasinya-dalam-
pembelajaran_54ffc47ea33311825c5102db

Anda mungkin juga menyukai