Anda di halaman 1dari 15

I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan merupakan media untuk mencetak generasi yang unggul. Salah
satu media untuk membentuk generasi yang unggul dan berkarakter adalah
PAUD. PAUD sebagai lembga yang berperan dalam mendidik anak usia dini
sangat memerlukan pengelola dan SDM yang handal dan berdedikasi dalam
menjalankan manajemen PAUD.
Pegelola dan kepala sekolah lembaga PAUD, dalam mengelola suatu
lembaga, khusunya lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), diperlukan
manajemen pengelolaan yang baik. Lembaga yang tanpa dilengkapi
manajemen yang baik tidak akan berjalan dan berhasil mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Kalaupun ada lembaga yang tanpa menggunakan manajemen
yang baik, akan berjalan tidak seimbang dan terlihat asal-asalan. Bahkan
pernah ada sebuah lembaga PAUD yang memiliki manajemen asal-asalan,
akhirnya tidak bisa bertahan hingga harus di tutup.
Untuk mengantisipasi itu semua diperlukan prinsip-prinsip manajemen
PAUD, demi terlaksananya roda manajemen dalam pengelolaan suatu
lembaga PAUD, yang akan kami bahas dalam makalah ini dengan
pembahasan seputar 5 prinsip manajemen PAUD.
B. Permasalahan
Dalam makalah ini kami akan menbahas tentang
1. Pengertian 5 fungsi manajemen PAUD
2. Tujuan manajemen PAUD
3. 5 prinsip manajemen PAUD

1
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen PAUD


Kata manajemen berasal dari bahasa inggris management (kata dasarnya manage
= mengelola), jadi manajemen memiliki arti pengelolaan, pengarahan,
pengaturan yang ada di dalam sebuah lembaga. Kata Manajemen juga berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan
dan mengatur."1
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang
berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur.2
Menurut Wikipedia, Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Manajemen belum memiliki definisi yang luas dan diterima secara universal.
(id.wikipedia.org).3
Dengan demikian pengertian manajemen paud adalah suatu upaya mengelola,
mengatur, dan atau mengarahkan proses interaksi edukatif antara peserta didik,
guru, dan lingkungan secara teratur, terencana, dan tersistem untuk mencapai
tujuan pendidikan anak usia dini.4
1
https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2018/08/inilah-pengertian-manajemen-paud-
tujuan.html
2
Ibid
3
Ibid
4
Ibid

2
B. Tujuan manajemen PAUD
Manajemen paud bertujuan untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien. Kunci keberhasilan manajemen sekolah paud dilihat
dari dua hal tersebut, penjelasannya:
1. Efektif
Efektif dalam manajemen paud dapat diartikan sebagai indikasi terlaksananya
semua program paud secara tepat serta melibatkan seluruh komponen lembaga
paud tersebut.
2. Efisien
Sedangkan efisien berkaitan dengan efisiensi atau penghematan yaitu program
paud terlaksana dengan sumber daya seminimal mungkin. Dalam prakteknya
secara nyata di sekolah, manajemen paud yang efektif dan efisien tidak mudah
diimplementasikan secara operasional, sebab pengertian efektif dan efisien ini
terlalu akademis dan agak sulit dijabarkan ke dalam kongkret.
Inti efektif dan efisien dalam manajemen paud sering dikaitkan dengan
pengambilan cara atau keputusan yang tepat dan pemberdayaan seluruh
komponen paud yang ada untuk mencapai tujuan semaksimal mungkin. Untuk
memahami konsep efektif dan efisien kami berikan contoh berikut:
Dalam rangka menyediakan alat permainan edukatif, sekolah tidak perlu
membeli APE yang beredar di pasaran baik yang murah atau mahal karena
manajemen sekolah dapat melibatkan guru dan peserta didik -termasuk orang tua
anak- untuk bisa dilibatkan membuat alat permainan sendiri dengan
menggunakan bahan yang ada di sekitar lingkungan misalnya kardus bekas,
tangkai buah, kertas, daun kering, dll yang tentunya ape buatan sendiri lebih
murah jika dibanding ape dari hasil membeli.5
C. 5 fungsi manajemen PAUD
1. Perencanaan

5
https://www.paud.id/ruang-lingkup-manajemen-paud/

3
Rencana adalah pemikiran atau gagasan mengenai tindakan yang akan
dilakukan guna mencapai tujuan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
dijelaskan bahwa perencanaan merupakan rancangan atau konsep. Kedudukan
perencanaan sangat penting dalam setiap kegiatan, termasuk penyelenggaraan
PAUD.Bahkan, berhasil atau tidaknya sebuah kegiatan, tergantung pada
matang atau tidaknya sebuah perencanaan.
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan
Perencanaan dalam arti yang lebih luas, khususnya perencanaan kelembagaan,
seperti PAUD, perencanaan mencakup visi, misi dan fungsi organisasi, tujuan
kelembagaan, strategi mencapai tujuan, dan lain sebagainya.Dan semua untuk
cakupan perencanaan tersebut telah tersusun dengan rapi dalam proposal
pendirian PAUD.
Hampir semua pekerjaan dan kegiatan, termasuk penyelenggaraan program
selalu diawali dengan perencanaan yang matang.Oleh karena itu, seorang
manajer atau direktur PAUD yang ingin menjalankan program –program
PAUD sudah harus mematangkan visi dan misi serta tujuan dan strategi yang
ingin ditempuh sebagimana yang tertuang dalam proposal pendirian PAUD.
Perencanaan yang lebih rill dan aplikatif, biasanya dilengkapi dengan time
schedule atau penjadwalan.Dalam konteks kelembagaan PAUD, hal ini bisa
diimplikasikan kedalam kalender akademik yang memuat program sepanjang
tahun. Jadi, program apa saja yang ingin dilakukan tahun depan, telah
direncanakan secara matang sejak sekarang. Jika setiap manajer atau direktur
PAUD berhasil menyusun perencanaan secara matang sejak awal tahun, bisa

4
dipastikan program – program yang akan dijalankannya dapat berjalan mulus.
Dengan demikian, kunci keberhasilan sebuah program pendidikan, ditentukan
oleh kematangan sebuah perencanaan.6
2. Pengorganisasian
Walaupun diatas disebutkan bahwa berhasil atau tidaknya sebuah program
penyelenggaraan pendidikan anak tergantung pada perencanaan, tetapi
perencanaan sebaik apapun jika tidak diorganisasikan secara profesinal akan
menuai banyak kendala dan sulit untuk dioperasionalkan. Atas dasar ini, maka
sebuah perencanaan memerlukan pengorganisasian.
Pengorganisasian adalah pembagian tugas secara professional sesuai dengan
kemampuan masing-masing sumber daya dalam menjalankan tugasnya.Jadi,
setiap perencanaan harus diorganisasikan kedalam lingkup – lingkup yang
lebih kecil, sehingga semua komponen PAUD mendapat tugas sesuai dengan
kapasitasnya masing – masing.
Sekedar contoh, tahun depan PAUD Tunas Melati akan menyelenggarakan
lomba mewarnai. Rencana ini harus diorganisasikan, seperti siapa yang
membuat pengumuman acara tersebut dan memublikasikannya sehingga
menarik simpati anak – anak, siapa juri dalam perlombaan tersebut, apa saja
peralatan yang dibutuhkan, siapa saja yang terlibat, apa hadiah utama bagi
para pemenang, dan lain sebagainya.
Dengan pengorganisasian seperti ini, sebuah perencanaan menjadi lebih
matang, sehingga, sebuah perencanaan menjadi lebih matang, sehingga
kemungkinan berhasil lebih besar. Dan, sebagaimana disebutkam diatas,
bahwa keberhasilan dalam perencanaan sama halnya dengan merencanakan
keberhasilan.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang
6
http://melyloelhabox.blogspot.com/2013/10/fungsi-manajemen.html

5
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut,
dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.7
3. Pengarahan
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain
mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau
kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka
panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa
yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas
sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas
dapat terselesaikan dengan baik.
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi
terpenting dalam manajemen.Karena merupakan fungsi terpenting maka
hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang
pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan
kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja
anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan
adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut
dapatmembantu meningkatkan kinerja mereka.
Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:
1.      Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
2.      Memberikan petunjuk umum dan khusus
3.      Mempengaruhi anggota, dan
4.      Memotivasi
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara
memotivasi bawahan adalah:

7
Ibid

6
a)      Motivasi secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-
tengah para bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan,
instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.
b)      Adanya upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan
tujuan pribadi dari para anggota organisasi.
c)      Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi
dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau
insentif.
Fungsi pengarahan.
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-
tindakan agar betul-betul dilaksanakan.Oleh karena tindakan-tindakan itu
dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah
dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.
Pengarahan (leading)adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan
untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal
sebagai leading, directing,motivating atau actuating.
Pengarahan memiliki beberapa karakteristik:
1.      Pervasive Function, yaitu pengarahan diterima pada berbagai level
organisasi. Setiap manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada
bawahannya.
2.      Continous Activity, pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan
disepanjang masa organisas
3.      Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan
oleh karena itu berhubungan dengan human factor. Human factor adalah
perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4.      Creative Activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah
rencana ke dalam tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif
dan sumber fisik menjadi tak berarti.

7
5.      Executive Function, Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua
manajer dan eksekutif pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah
perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.
6.      Delegated Function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang
berhadapan dengan manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku
manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga
atasan seharusnya dapat mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan
yang diharapkan.
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1.      Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya
kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2.      Perintah
Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya
untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan
tertentu.
3.      Delegasi wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari
wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi,
mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan
ini bukan satu-satunya factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang.
Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu
meramalkan perilaku dari bawahannyaPengarahan merupakan fungsi
manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul
dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka
pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada
personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut
Pengarahan berarti para manajer mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi
para bawahan.

8
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha.8
4. Pengkoordinasian
Koordinasi adalah penyatuan, integrasi, sinkronisasi upaya anggota kelompok
sehingga memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama.  Ini
adalah kekuatan tersembunyi yang mengikat semua fungsi lain dari
manajemen. Menurut Mooney dan Reelay, “koordinasi adalah susunan teratur
dari upaya kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar
tujuan bersama”. Menurut Charles Worth, “koordinasi adalah integrasi dari
beberapa bagian ke dalam lubang teratur untuk mencapai tujuan pengertian”.
Manajemen berupaya untuk mencapai koordinasi melalui fungsi dasar
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan.
Itulah sebabnya, koordinasi bukan merupakan fungsi yang terpisah dari
manajemen karena mencapai keselarasan antara usaha-usaha individu
terhadap pencapaian tujuan kelompok merupakan kunci keberhasilan
manajemen. Koordinasi adalah inti dari manajemen dan implisit dan melekat
pada semua fungsi manajemen.
Koordinasi adalah elemen integral atau bahan dari semua fungsi manajerial
sebagaimana dijelaskan di bawah:
1.      Koordinasi melalui Perencanaan - Perencanaan memfasilitasi koordinasi
dengan mengintegrasikan berbagai rencana melalui diskusi bersama,
pertukaran ide. Misalnya – koordinasi antara anggaran keuangan dan
anggaran pembelian.
2.      Koordinasi melalui Pengorganisasian - Mooney menganggap koordinasi
sebagai esensi pengorganisasian. Bahkan ketika manajer kelompok dan
memberikan berbagai kegiatan untuk bawahan, dan ketika ia menciptakan
menonjol koordinasi departemen dalam benaknya.

8
Ibid

9
3.      Koordinasi melalui Staffing - Seorang manajer harus ingat bahwa hak
no. personil di berbagai posisi dengan tepat jenis pendidikan dan keterampilan
yang diambil yang akan menjamin orang yang tepat pada pekerjaan yang
tepat.
4.      Koordinasi melalui Mengarahkan - Tujuan memberi perintah, instruksi
& bimbingan kepada bawahan dilayani hanya ketika ada keselarasan antara
atasan dan bawahan.
5.      Koordinasi melalui Mengontrol - Manajer memastikan bahwa harus ada
koordinasi antara kinerja aktual dan kinerja standar untuk mencapai tujuan
organisasi.
Dari pembahasan di atas, kita dapat sangat banyak menegaskan bahwa
koordinasi adalah inti sangat banyak manajemen. Hal ini diperlukan dalam
setiap fungsi dan setiap tahap oleh karena itu tidak bisa dipisahkan.
Koordinasi dalam operasionalnya mengerjakan unit- unit, orang orang, lalu
lintas informasi, dan pengawasan seefektif mungkin, semuanya harus
seimbang dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Organisasi yang
baik memberikan susunan administratif, aturan-aturan, mekanisme
pengkoordinasian yang dibutuhkan untuk memudahkan menjalankan aktivitas
organisasi secara maksimal. Sebagaimana dikemukakan Henry L. Sisk bahwa
manajemen adalah koordinasi dari semua sumber melalui proses perencanaan,
pengorganisasian pimpinan, dan pengawasan agar dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Sedangkan koordinasi (coordination) mengandung makna menjaga agar tugas-
tugas yang telah dibagi, tidak dikerjakan menurut kehendak yang
mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang penyampaian
tujuan. Pengkoordinasian menurut The Liang Gie merupakan rangkaian
aktivitas menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang
dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama
menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan,
kekembaran kerja atau kekosongan kerja. Sedangkan Oteng

10
Sutisna merumuskan koordinasi ialah mempersatukan sumbangan sumbangan
dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain ke arah tercapainya maksud
yang ditetapkan. Purwanto mengemukakan koordinasi adalah aktivitas
membawa orang-orang, materiil, pikiran-pikiran, teknik-teknik, dan tujuan-
tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu
tujuan.
Dari pengertian ini dapat ditegaskan bahwa pengkoordinasian dalam
organisasi sekolah adalah mempersatukan rangkaian aktivitas
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dengan
menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan kepala sekolah,guru,
tenaga kependidikan, dan personal lainnya dan pekerjaannya dibawah
tanggung jawab kepala sekolah sehingga semuanya berlangsung secara tertib
kearah tercapainya maksud yang telah ditetapkan.
Koordinasi harus dapat meningkatkan kerjasama antara kepala sekolah dan
personal sekolah sebagai anggota organisasi semaksimal mungkin pada tatar
sekolah maupun unit kerja sekolah. Koordinasi harus menghasilkan penyatuan
arah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dari
tiap-tiap bagian maupun personal dalam keseluruhan agar terdapat hubungan
yang baik, segala sesuatu berjalan menurut rencana pada waktu yang tepat.
Pengkoordinasian mutlak diperlukan dalam organisasi pendidikan khususnya
sekolah, karena dalam organisasi sekolah ada pembagian kerja yang amat
pokok yaitu pekerjaan mendidik, pekerjaan manajemen sekolah dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu
yang dipersyaratkan.
Setiap orang harus mengetahui tugas masing-masing, sehingga yang tumpang
tindih dan pekerjaan yang tidak perlu dapat dihindarkan. Dalam menjalankan
tugas pendidikan di sekolah, pengatur waktu merupakan hal yang terpenting,
karena ada kegiatan yang harus didahulukan, dan ada yang harus dilakukan
kemudian atau bersamaan, semua dikoordinasikan oleh kepala sekolah
sebagai seorang pimpinan. Tanpa pengkoordinasian yang benar maka tiap

11
komponen seperti guru, tenaga kependidikan dan karyawan pendidikan
lainnya akan berjalan sendiri-sendiri tanpa arah yang jelas. Suatu usaha
kerjasama sekolah yang baik, pengkoordinasian yang efektif merupakan suatu
keharusan, dan koordinasi itu tidaklah timbul dengan sendirinya, melainkan
harus diusahakan oleh manajer sekolah pada setiap unit kerja pendidikan
disekolah dengan sungguh-sungguh dan terencana. Pembagian kerja dan
spesialisasi atas dasar tanggung jawab profesionalnya masing-masing berjalan
menuju kesatu titik tercapainya tujuan pendidikan. Titik fokus dari koordinasi
tersebut terselenggaranya seluruh program sekolah sesuai yang direncanakan
dan mencapai tujuan sesuai yang ditargetkan. Koordinasi yang baik akan
berhasil dengan syarat ;
1)      Pembagian kerja yang jelas dalam organisasi sekolah;
2)      Membangun semangat kerja sama yang besar diantara kepala sekolah,
guru, tenaga kependidikan dan personal sekolah lain dan adanya organisasi
informal yang sehat dalam tubuh organisasi yang bersangkutan
3)      Tersedianya fasilitas kerja dan kontrak hubungan yang cukup lancar
bagi semua pihak dalam organisasi;
4)      Memulai tahapan suatu kegiatan dengan benar dan mempertahankan
kualitas pekerjaan sebagai proses yang kontinu.
Kesimpulannya adalah Coordinating / koordinasi merupakan salah satu fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan,
menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja
sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha yang dapat
dilakukan untuk mencapai itu antara lain dengan memberi intruksi, perintah,
mengadakan pertemuan untuk memberikan kejelasan bimbingan dan nasihat,
dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.9
5. Pegawasan

9
Ibid

12
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah
satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan
ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan
semula.
Walaupun sebuah rencana telah disusun dengan matang dan dikerjakan secara
organisatoris, tetapi kedua hal ini belum menjamin sebuah rencana dapat
terealisasi dengan baik.Agar sebuah rencana dapat terealisasi dengan baik,
maka perlu adanya kontrol atau pengendalian. Idealnya hal ini dikerjakan oleh
seorang supervise atau pengawas.  Satu hal yang perlu digaris bawahi bagi
seorang supervise maupun manajer ketika melakukan kontrol  ataupun
pengendalian adalah, bahwa kegiatan ini bukan untuk menilai benar dan salah
maupun baik dan buruk. Tetapi seorang superviser dan manjer harus mampu
memotivasi, mengarahkan, memperbaiki dan upaya – upaya lain yang positif
kesemua komponen yang terlbat dalam realisasi perencanaan. Dengan pola
control maupun pengawasan yang demikian, diharapkan sebuah perencanaan
dapat terealisasi lebih optimal.
Dalam konteks manajemen PAUD, maka pengawasan merupakan upaya
control terhadap semua komponen kelembagaan PAUD dalam merealisasikan
program – program pembelajaran. Pengawasan bukan dimaksudkan untuk
menakut – nakuti sraf - staf yang terlibat didalamnya, tetapi lebih kepada
motivasi, pengarahan dan membantu memecahkan kendala dilapangan,
sehingga sebuah program kelembagaan PAUD  dapat berjalan secara mulus.10

KESIMPULAN
1. pengertian manajemen paud adalah suatu upaya mengelola, mengatur, dan atau
mengarahkan proses interaksi edukatif antara peserta didik, guru, dan lingkungan

10
Ibid

13
secara teratur, terencana, dan tersistem untuk mencapai tujuan pendidikan anak
usia dini.
2. Manajemen paud bertujuan untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
3. 5 fungsi manajemen PAUD adalah :
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
3) Pangarahan
4) Pengkoordinasian
5) Pengawasan

DAFTAR PUSTAKA

14
1. https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2018/08/inilah-pengertian
manajemen-paud-

2. https://www.paud.id/ruang-lingkup-manajemen-paud/

3. http://melyloelhabox.blogspot.com/2013/10/fungsi-manajemen.html

15

Anda mungkin juga menyukai