Disusun Oleh :
Kelompok 1
Silpa Nurjanah NIM (1930210050)
Yulyanti NIM (1930210044)
(193021
Dyah Lely Wahyuningsih NIM (1930210107)
Dosen Pengampu:
Izza Fitri, M.Pd.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang Perencanaan Pembelajaran Anak Usia Dini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Perencanaan Pembelajaran
Anak Usia Dini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah dibuat,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon
kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR BAGAN................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................2
C. Tujuan ...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran..............................................................3
B. Fungsi Perencanaan Pembelajaran ....................................................................5
C. Jenis-jenis Perencanaan Pembelajaran ..............................................................7
D. Kapan dan Siapa yang Menyusun Perencanaan Pembelajaran .......................10
E. Rambu-rambu dalam Menyusun Perencanaan Pembelajaran .........................11
F. Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19 ........12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR BAGAN
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang dibentuk oleh subsistem
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sub-sub sistem tersebut saling
berinterelasi satu dengan yang lainnya, jika satu subsistem bermasalah maka akan
mempengaruhi subsistem yang lainnya dan pembelajaran pun tudak akan berjalan
dengan baik. Untuk menjadikan pembelajaran berkualitas maka guru dihadapkan
pada tantangan bagaimana mengelola sub-sub sistem tersebut agar saling
mendukung dan pada akhirnya dapat memfasilitasi pembelajaran yang
menyenangkan bagi anak dan anakpun menjadi suka belajar.
Kurikulum paud menjadi pedoman dalam perencanaan pembelajaran baik
yang berkenaan dengan upaya pembinaan, pembimbingan, dan pengasuhan anak
usia dini. Guru menjabarkan kurikulum kedalam program-program operasional
yang menggambarkan upaya menstimulasi anak untuk mewujudkan capaian-
capaian pembelajaran anak usia dini. Di dalam implementasinya selain
dipedomani oleh kurikulum, pembelajaran juga dipengaruhi oleh banyak faktor,
misalkan suasana kelas, profesionalisme guru, sarana, sosial budaya masyarakat,
dan waktu.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran, guru hendaklah memperhatikan
beberapa hal, yaitu mampu mengembangkan TPP (Tunjangan Profesi Pendidik)
dari semua aspek perkembangan kedalam sejumlah indikator pencapaian,
mempelajari sejumlah tema yang dapat menjadi payung sejumlah indikator
capaian perkembangan sesuai dengan kondisi lingkungan anak, cermat
mengidentifikasi permainan yang menantang anak usia dini, mendesain evaluasi
yang mengacu pada pengembangan potensi anak, dan mampu mengemasnya
dalam rencana pembelajaran baik untuk program tahunan, semester, mingguan,
maupun harian.
Namun dalam membuat perencanaan pembelajaran, terdapat beberapa
kendala, antara lain yaitu umumnya kualifikasi guru PAUD bukan dari ke PAUD
an, harapan sebagian besar orang tua tidak sejalan dengan filosofi pendidikan
1
untuk anak usia dini, sejumlah lembaga PAUD didominasi oleh kepentingan
personal yang tidak memihak pada kepentingan anak sebagai sasaran didik.
Secara empirik sering sekali ditemukan guru memposisikan anak usia dini tidak
ubahnya seperti anak yang belajar di jenjang menengah, perannya sebagai
pendengar dan pelaksana tugas. Guru memposisikan gurunya sebagai pengajar
yang mengembangkan pembelajaran secara akademik.
Seiring dengan lahirnya kurikulum nasional 2013 PAUD, maka diharapkan
akan menuntun guru untuk meningkatkan profesionalismenya melalui upaya
memperluas wawasan, memperbaiki pola pikir, dan mendalami kajian-kajian ke
PAUD-an yang akhirnya akan bermuara pada pengembangan kurikulum dalam
perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran?
2. Apa saja fungsi dari perencanaan pembelajaran?
3. Apa saja jenis-jenis dari perencanaan pembelajaran?
4. Kapan dan siapa yang menyusun perencanaan pembelajaran?
5. Bagaimana rambu-rambu dalam menyusun perencanaan pembelajaran?
6. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang harus disusun pada saat masa
pandemi covid-19?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari perencanaan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui fungsi dari perencanaan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari perencanaan pembelajaran.
4. Untuk mengetahui kapan dan siapa yang menyusun perencanaan
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui bagaimana rambu-rambu dalam menysuun perencanaan
pembelajaran.
6. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran yang harus disusun pada saat
masa pandemi covid-19.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Anik Lestariningrum. Perencanaan Pembelajaran Anak Usia Dini. (Nganjuk: Adjie Media
Nusantara, 2017), hlm. 13-14
3
pendekatan dan metode pembelajaran serta merupakan implementasi dari
kurikulum yang telah ditetapkan sebelumnya.
Makna pembelajaran pada anak usia dini bahwa kegiatan pembelajaran pada
anak usia dini pada hakikatnya pengembangan kurikulumyang berupa seperangkat
rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang
dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi (konten) dan proses
belajar.2
Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya pembelajaran adalah adanya proses
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sesuai dengan metode serta
strategi yang telah ditentukan dimana proses belajar pada anak usia dini ini
berorientasi bukan pada hasil melainkan dari prosesnya, pembelajaran yang tepat
digunakan untuk anak usia dini yaitu dengan bermain sambil belajar.
Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu tahapan dalam standar
proses. Dalam kompetensi pedagogik, seorang dipandang profesional jika ia dapat
merencanakan pembelajaran berikut dokumentasinya yang terukur sesuai dengan
tuntutan kompetensi.3 Dalam PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pada pasal 19 dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.4
Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan
pengembangan dari kurikulum. Dalam membuat perencanaan pembelajaran tentu
saja guru selain mengacu pada tuntutan kurikulum juga harus mempertimbangkan
situasi dan kondisi serta potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal ini tentu
saja akan berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang
2
Yuliani Nurani Sujiono. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta : PT Indeks, 2013),
hlm 138
3
Rudi Ahmad Suryadi dan Aguslani Mushlih. Desain dan Perencanaan Pembelajaran.
(Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm. 13-14
4
PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
4
dikembangkan oleh setiap guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dihadapi
setiap sekolah.5
Jadi, dapat disimpulkan perencanaan pembelajaran anak usia dini adalah
gambaran bagaimana langkah-langkah yang mencakup unsur-unsur yang akan
diharapkan nantinya dimana berupa materi yang akan diberikan kepada anak usia
dini dengan menggunakan metode/strategi yang digunakan oleh pendidik untuk
nantinya dapat melihat pencapaian tujuan perencanaan tersebut melalui evaluasi
yang dilakukan oleh pendidik untuk menilai hasil belajar peserta didik,
perencanaan pembelajaran dibuat sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
5
Nana dan Sukirman. Perencanaan Pembelajaran.(Bandung: UPI Press, 2008), hlm. 2
5
perencanaan tidak mungkin dapat menentukan pilihan yang tepat. Fungsi
selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi pembelajaran yang
dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Melalui proses perencanaan
maka guru dapat menentukan materi mana yang sesuai dan mana materi yang
tidak sesuai.
d. Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap
yang terlibat, baik kepada guru, siswa, kepala sekolah bahkan kepada pihak
eksternal seperti orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus
dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik tentang tujuan dan hasil
yang ingin dicapai, strategi atau rangkaian kegiatan yang dapat dilakukan.
Oleh sebab itu, perencanaan memiliki fungsi komunikasi.
e. Fungsi Prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dan menggambarkan apa
yang akan terjadi setelah dilakukan suatu treatment sesuai dengan program
yang disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat
menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi. Di samping itu, fungsi
prediktif dapat menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
f. Fungsi Akurasi
Sering terjadi, guru merasa kelebihan bahan pelajaran sehingga merasa waktu
yang tersedia tidak sesuai dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari
siswa. Akibatnya proses pembelajaran tidak normal lagi, sebab kriteria
keberhasilan diukur dari sejumlah materi pembelajaran yang telah
disampaikan kepada siswa tidak perduli apakah materi itu dipahami atau
tidak. Perencanaan yang matang dapat menghindari hal seperti itu, sebab
melalui proses perencanaan guru dapat menakar setiap waktu yang diperlukan
untuk menyampaikan bahan pembelajaran tertentu. Guru dapat menghitung
jam pelajaran efektif, melalui program perencanaan.
6
g. Fungsi Pencapaian Tujuan
Pembelajaran memiliki dua sisi yang sama pentingnya yaitu sisi hasil belajar
dan sisi proses belajar. Melalui perencanaan kedua sisi pembelajaran dapat
dilakukan secara berimbangan.
h. Fungsi Kontrol
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam suatu proses pembelajaran tertentu. Melalui
perencanaan dapat ditentukan sejauh mana materi pembelajaran telah dapat
diserap oleh siswa, materi mana yang sudah dan belum dipahami oleh siswa.
Dalam hal inilah, perencanaan berfungsi sebagai kontrol yang selanjutnya
dapat memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program
pembelajaran selanjutnya.6
Selanjutnya menurut Nurdin dan Usman fungsi dari perencanaan
pembelajaran yang dipersiapkan guru antara lain yaitu menentukan arah kegiatan
pembelajaran, memberi isi dan makna tujuan, menentukan cara bagaimana
mencapai tujuan yang diharapkan, dan mengukur seberapa jauh tujuan itu telah
tercapai dan tindakan apa yang harus dilakukan apabila tujuan belum tercapai.7
Jadi, dapat disimpulkan fungsi dari perencanaan pembelajaran yaitu dimana
nantinya pendidik akan lebih jelas mengenai tujuan yang akan dicapai yang
berhubungan dengan pembelajaran yang dilaksanakan, membantu pendidik untuk
memperjelas materi yang akan disampaikan kepada peserta didiknya, dan dengan
adanya perencanaan pembelajaran juga nantinya dapat membantu guru
menyampaikan materi secara terkotrol dan sistematis.
6
Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.(Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2013), hlm. 35
7
Rusydi Ananda. Perencanaan Pembelajaran. (Medan: LPPPI, 2019), hlm. 19-20
7
1. Dokumen I berisi sekurang-kurangnya: visi, misi, tujuan satuan pendidikan,
program pengembangan dan materi pembelajaran, pengaturan beban belajar,
kalender pendidikan dan program tahunan, dan SOP.
2. Dokumen II berisi perencanaan program semester (Prosem), rencana
pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM), dan rencana pelaksanaan
pembelajaran harian (RPPH) yang dilengkapi dengan rencana penilaian
perkembangan anak. Berkaitan dengan tugas guru sebagai perencana,
perencanaan pembelajaran wajib disusun oleh guru secara mandiri, sesuai
dengan yang tertuang dalam dokumen II. Terdapat tiga jenis perencanaan
pembelajaran yang harus disusun dan disiapkan oleh guru sebelum
melaksanakan pembelajaran yaitu:
a. Program Semester (Prosem)
Program semester berisi mengenai daftar tema satu semester yang
dikembangkan menjadi subtema atau sub-sub tema, serta kompetensi yang
ditetapkan untuk mencapai pada setiap tema, dan alokasi waktu setiap
tema.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
Rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan disusun untuk pembelajaran
selama satu minggu. RPPM dijabarkan dari Program Semester. RPPM
berisi tentang identitas program layanan, kompetensi dasar yang dipilih,
materi pembelajaran, dan rencana kegiatan.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Rencana pelaksanaan pembelajaran harian merupakan acuan untuk
mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH disusun dan
dilaksanakan oleh guru. Format RPPH tidak harus baku, tetapi memuat
komponen-komponen yang ditetapkan. Komponen RPPH terdiri atas
identitas program, materi, alat dan bahan, kegiatan pembukaan, kegiatan
inti, kegiatan penutup, dan rencana penilaian.
Dalam menyusun ketiga jenis perencanaan di atas, harus mengacu pada
muatan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam Dokumen 1 (pemetaan materi
pembelajaran berdasarkan program dan kompetensi dasar). Hal-hal yang perlu
8
diperhatikan dalam menyusun kegiatan pembelajaran antara lain pemilihan tema,
penetapan metode, pemilihan model pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian.8
Alur pengembangan perencanaan dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :
STPPA (Standar Tingkat Program
Pencapaian Perkembangan Anak) pengembangan/lingkup
perkembangan :
KI/KD 1. Nilai agama dan moral
(Sikap, pengetahuan, keterampilan) 2. Fisik motorik
3. Seni
Semester
Kegiatan pembelajaran
RPPM
RPPH
Metode, mediasi/sumber belajar
Penilaian
8
Direktorat Pembinaan PAUD. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PAUD. (Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015), hlm. 3
9
D. Kapan dan Siapa yang Menyusun Perencanaan Pembelajaran
Untuk kapan perencanaan pembelajaran disusun yaitu perencanaan wajib
disusun oleh guru sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Sebaiknya guru
menyusun perencanaan pada awal minggu pembelajaran akan dimulai. Misalnya,
untuk pembelajaran minggu depan, guru sudah harus menyiapkan minggu
sebelumnya. Perencanaan yang disusun guru berlaku selama seminggu dan dapat
digunakan setiap hari. Dengan demikian, perencanaan tidak disusun hanya ketika
ada permintaan dari pengawas/penilik atau ketika hendak mengajukan akreditasi.
Guru juga harus menghindari mengopi perencanaan milik orang lain atau
membeli RPP yang sudah jadi. Jadi, gurulah yang paling mengetahui minat dan
kemampuan anak. Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh perencanaan
yang disusun oleh guru dengan teliti dan bersungguh-sungguh.
Untuk siapa yang menyusun perencanaan pembelajaran dimana perencanaan
pembelajaran merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh guru.
Dengan demikian, guru yang bertanggung jawab pada setiap rombongan belajar
(rombel) atau guru yang ditunjuk menjadi wali kelas pada kelompok usia tertentu.
Misalnya, bila guru adalah wali kelas kelompok usia 4 sampai dengan 5 tahun,
guru wajib menyusun rencana untuk murid-murid di rombongan belajar tersebut.
Bila mana di dalam satu rombongan belajar di bimbing oleh 2 (dua) orang guru,
yang menjadi guru inti menyusun rencana dibantu oleh guru pendamping. Guru
inti dan guru pendamping dapat berkomunikasi melalui media Sosial, seperti SMS
dan Whatsapp untuk berdiskusi tentang perencanaan. Namun, bilamana tidak ada
media sosial, guru inti yang bertanggung jawab menyusun RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran).9
Rencana pembelajaran yang disusun guru akan membantu mencapai
tujuan pembelajaran secara efektif. Rencana yang disusun oleh guru juga dapat
memandu orang tua dalam menyiapkan alat dan bahan main atau media bermain
dan mendampingi anaknya selama beraktivitas di rumah. Orang tua tentu saja
dapat memberikan saran atau masukan kepada guru tentang kegiatan main atau
9
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. (Jakarta:
Direktorat PAUD KEMDIKBUD, 2020), hlm. 3-6
10
bahan dan alat main yang diperlukan, mengingat orang tua lebih mengetahui
minat dan kemampuan anaknya masing-masing. Berikut manfaat perencanaan
yang disusun guru:
1. Mengembangkan enam aspek perkembangan anak, yakni perkembangan
nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, dan
seni.
2. Mendukung pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kompetensi
inti adalah gambaran capaian standar tingkat pencapaian perkembangan anak
pada akhir layanan PAUD yaitu usia 6 tahun, sedangkan kompetensi dasar
adalah gambaran tingkat kemampuan anak dalam konteks tema, muatan
pembelajaran, dan Pengalaman sehari- hari, yang berdasarkan pada
kompetensi inti.
3. Mendukung pencapaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang perlu
dimiliki anak.
4. Mendukung pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan
sehingga mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. Mengarahkan orang tua dalam menyiapkan alat dan bahan main yang
diperlukan sesuai dengan kondisi pada setiap orang tua di rumah.10
Jadi dapat disimpulkan mengenai kapan perencanaan itu dibuat, dimana
perencanaan itu dibuat sebelum dilaksanakannya pembelajaran. Sedangkan yang
membuat perencanaan pembelajaran adalah pendidik/guru.
10
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. (Jakarta:
Direktorat PAUD KEMDIKBUD, 2020), hlm. 5
11
Memahami STPPA sebagai hasil akhir program PAUD
(Kompetensi Inti)
12
Penyusunan program semester dilakukan dengan langkah berikut:
1) Membuat daftar tema satu semester. Pemilihan dan penentuan tema
dilakukan guru sebelum awal semester kegiatan pembelajaran
dimulai dengan memperhatikan prinsip prinsip pengembangan tema.
2) Mengembangkan tema menjadi sub tema dan atau sub sub
tema yang dikembangkan merupakan topic topic yang lebih khusus
dan lebih dalam. Ke khususan dan kedalaman sub tema dan sub sub
tema memperhatikan usia anak kesiapan guru dan ketersediaan sumber
belajar pendukung pengembangan tema dapat dipelajari pada pedoman
pengembangan tema.
3) Menentukan alokasi waktu untuk setiap tema, sub tema dan sub
sub tema waktu pembehasan setiap setiap tema sub tema dan sub sub
tema disesuaikan dengan minat anak keluasan, kedalaman dan sumber
media yang tersedia.
4) Menentukan KD di setiap tema penentuan KD memuat seluruh
aspek perkembangan nilai agama moral, motorik, kognitif, sosial
emosiaonal bahasa dan seni.
5) Penluisan KD dapat ditulis lengkap atau dapat dituliskan kodenya saja.
6) KD dapat diulang ulang ditiap tema sub tema dan sub sub tema yang
berbeda
7) Tema sub tema dan sub sub tema yang sudah ditentukan di awal dapat
berubah bila ada kondisi tertentu dengan melibatkab anak tanpa
harus merubah KD yang sudah ditetapkan.
13
2.1,3.3-4.,3.4-4,4 ( Motorik) Kesukaanku 2 minggu
2.5,2.6,2.7,2.8,3.13,4.13 ( Sosem) Keluargaku 3 minggu
2.2,3.6-4.6,3.7,-4.7,3.8-4.8 ( Kognitif)
2.14,3,10-4.10,3.11-4.11,3.12-4.
12 (Bahasa), Puncak tema diriku
3.15,-4.15 (Seni)
1.1,1.2,3.1-4.1 (Nam)
2.1,3.3,-4.3.3.3.4-4.4 (Motorik) Binatang Ayam 1 minggu
2.3.3.-4.5,3.6-4.6,3.7-4.7.3.9-4.9 Ikan 2 minggu
(Kognitif) Kupu Kupu 3 minggu
2.14,3,10-4.10.3.11-4.11,3.12,4.1 Belalang 1 minggu
Harimau 1 minggu
2 ( Bahasa)
3.15-4.15 (Seni)
Puncak Tema Binatang
Dst…………………………………
……………………….
Alokasi waktu : 17 minggu
14
Contoh Program Pengembangan dan Muatan Pernbelajaran
PROGRAM KOPETENSI
MATERI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN YANG DICAPAI
1.1 Mengetahui sifat Tuhan sebagai
Mempercayai adanya pencipta, mengenal ciptaan-ciptaan
Tuhan melalui Tuhan, membiasakan mengucapkan
Ciptaan-Nya kalimat pujian terhadap penciptaan
T'uhan
15
PROGRAM KOMPETENSI
MATERI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGA N YANG DICAPAI
Aturan atau kesepakatan, dan
mengakui kelebihan
16
PROGRAM KOMPETENSI
MATERI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN YANG DICAPAI
Fisik Motorik 2.1 Kebiasaan anak makan seimbang,
Memiliki perilaku kebiasaan membiasakan diri
yang misalnya; mencuci tangan,
mencerminkan hidup menggosok gigi berpakaian bersih,
sehat menjaga Kebersihan lingkungan
mlsalnya; kebersihan tempat
belajar dan lingkungan
3.3 Nama anggota tubuh,
Mengenal anggora fungsi anggota tubuh, cara
tubuh, fungsi, dan merawat, kebutuhan agar anggota
gerakan nya untuk tubuh tetap sehat, berbagai
pengembangan gerakan untuk melatih motorik
motorik kasar kasar dan halus
17
PROGRAM KOMPETENSI
MATERI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN YANG DICAPAI
18
PROGRAM KOMPETENSI YANG
MATERI PEMBELAJARAN
PEGEMBANGAN DICAPAI
2.2
Memiliki Membiasakan eksploratif, cara
perilaku yang bertanya, cara mendapatkan
mencerminkan sikap jawaban
ingin tahu
2.3
Memiltki Memahami tentang
perilaku yang kreatif, membïasakan kerja secara
mencerminkan sikap kreatif
kreatif
3.5
Mengetahui cara
memecahkan Cara mengenal
masalah masalah, cara mengetahui
sehari-hari dan penyebab masaïah, cara
berperilaku kreatif meogatasi masalah,
4.5 menyelesaikan kegiatan dengan
Menyelesaikan masalah berbagai cara untuk mengatasi
sehar-harisecara masalah
kreatif
19
3.6 Bentuk dua dimensi
Mengenali benda- (persegi,segitiga, bulat
benda disekitarnya segi panjang), bentuk tiga dimensi)
20
PROGRAM KOMPETENSI YANG MATERI
PENGEMBANGAN DICAPAI PEMBELAJARAN
3.9 Mengenal Nama beda, begian bagian
Teknologi sederhana benda , fungsi benda , cra
(peralatan rumah peralatan menggunakan secara tepat dan
pertukungan,dl1.) cara merawat alat dan benda
yang dimaksud dapat beuba
peralatan rumh tangga pekakas
kerja, peralaan elektronik,
barang barang bekas
pakai
21
3.9
Mengenal
teknologi sederhana
(peralatan rumah peralatan Nama beda, begian bagian
pertukungan, dl1.) benda, fungsi benda, cara
menggunakan secara tepat dan
4.9 cara merawat alat dan benda
Menggunakan teknoîogi yang dimaksud dapat beuba
sederhana untuk peralatan rumh tangga pekakas
menyelesaikan tugas dan kerja, peralaan elektronik,
kegiatannya (peralatan barang barang bekas pakai
rumah tangga, dll
22
2.7 Cara menahan diri saat marah,
Memiliki perilaku yang ciri diri dan orang lain, cara
mencerminkan sikap antre, cara menyelesainkan
sabar (mau menuggu gagasannya hingga tuntas,
giliran, mau mendengar berusaha tidak meyakiti atau
ketika orang lain membalas dengan kekrasan
berbicara) untuk melatih
kedisiplinan
23
PROGRAM KOMPETENSI YANG MATERI
PEGEMBANGAN DICAPAI PEMBELAJARAN
3.13
Mengenal emosi Cara menghadapi orang
diri dan orang yang tidak dikenal, penyebab
lain sedih, marah gembira,
4.13 kecewa, atau mengerti jika ia
Menunjukkan reaksi emosi membantu temanya aka
diri secara wajar senang mengendalikan
emosi secara wajar
24
sesuai dengan gagasan
yang dimilikinya,
membuat karya sesuai
dengan gagasannya,
dst, cara berbicara
secara santun,
menghargai tema dan
orang yang lebih tua
usianya
Bahasa 2.14 Cara berbicara secara
Memiliki santun, menghargai
perilaku yang teman dan orang yang
mencerminkan sikap rendah hati dan lebih tua usianya,
santun kepada orang tua, pendidik, pemahaman sikap
dan teman rendah hati, contoh
peiilaku rendah hati
dan santun.
3.11 Mengungkapkan
Memahami bahasa ekspresif keinginannya
25
PROGRAM
KOMPETENSI
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
YANG DICAPAI
GAN
Seni 2.4 Cara menjaga kerapian diri dan
Memiliki perilaku yang cara menghargai hasil karya baik
mencerminkan sikap dalam bentuk gambar, lukisan
estetis pahat gerak, atau bentuk seni
lainnya, cara merawat kerapian
keberhasilan dan keutuhan benda
mainan atau milki pribadinya
26
a. Identitas Program Layanan Memuat
1) Nama Satuan PAUD adalah nama satuan PAU D yang menyusun RPPM
2) Semester/bulan/minggu yang keberapa
3) Tema/Subtema/Sub-subtema diambil/subtema/sub-sub tema yang
disusun diprogram semester
4) Kelompok usia anak diisi dengan kelompok sasaran program
Contoh
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)
TAMAN KANAK-KANAK KENCANA
Pada akhir satu atau beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan puncak tema.
Puncak tema merupakan kegiatan penyimpul bagi anak-anak terkait dengan semua
konsep, aktivitas yang dilakukan Sepanjang tema berlangsung. Puncak tema dapat
berupa kegiatan antara lain pameran hasil karya, kunjungan wisata, kegiatan
bazaar makanan dan minuman hasil masakan anak dan orang tua, dll.
Rambu-rambu penyusunan RPPM:
a) Mengacu pada KD yang memuat sikap, pengetahuan, dan
keterampilan untuk mewujudkan ketercapaian KI (KI-1, KI-2, KI-3, KI-4).
b) Memilih kegiatan selaras dengan tujuan pembelajaran.
c) Mengembangkan kegiatan main yang berpusat pada anak.
d) Menggunakan pembelajaran tematik.
e) Mengembangkan cara berpikir pendekatan saintifik.
27
f) Berbasis budaya lokal dan memanfaatkan lingkungan alam sekitar,
sebagai media bermain anak.
b. Kompetensi Dasar
1) KD yang ditetapkan dalam RPPM sesuai dengan KD yang sudah ditetapkan
di Program Semester atau jika dipandang penting dapat dirubah sesuai
kondisi.
2) Komposisi KD yang diambil mewakili seluruh program pengembangan
(nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, social-emosional.,
dan seni).
3) KD untuk subtema atau sub-sub tema dapat diambil seluruhnya atau
hanya sebagian dari KD yang ada ditema.
4) KD yang sudah dipilih dapat diulang kembali untuk digunakan ditema
lainnya.
5) Penulisan KD dapat dituliskan dengan urutan angka atau dituliskan secara
utuh.
6) Penempatan KD dapat masuk ke dalam kolom atau ditulis di atas setelah
Identitas program.
28
KD untuk tema “Diriku” deprogram semester terdiri atas:
• 1.1, 1.2, 3.1-4.1 (NAM),
• 2.1, 3.3-4.3 ,3.4-4.4 (motorik)
• 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.13-4.13 (sosem),
• 2.2, 3.6-4.6, 3.7-4.7, 3.8-4.8 (kognitif),
• 2.13, 3,10-4.10, 3.11-4.11, 3.12-4.12 (bahasa),
• 3.15-4.15 (seni)
KD yang terpilih untuk RPPM dengan Sub tema “tubuhku” terdiri atas:
• 1.1, 3.1-4.1(NAM),
• 2.1, 3.4-4.4 (Motorik)
• 2.5.2.6 (Sosem),
• 3.6-4.6, (Kognitif),
• 2.13,3,10-4.10 (Bahasa), BAB III
• 3.15-4.15 (Seni)
Sub tema berikutnya dapat menggunakan KD sisanya atau mengulang KD
yang sama.
Tabel 4: Contoh KD
c. Materi Pembelajaran
1) Materi pembelajaran diambil dari materi pembelajaran yang sudah
dijabarkan di KTSP (lihat contoh).
2) Banyaknya materi pembelajaran yang diambil disesuaikan dengan
kemampuan belajar anak.
3) Materi pengembangan sikap dimasukkan ke dalam SOP dan menjadi
pembiasaan yang diterapkan sehari-hari sepanjang tahun.
4) Materi pengembangan sikap yang telah dimasukkan ke dalam SOP
terus diterapkan walaupun tidak lagi dicantumkan dalam RPPM.
5) Materi pembelajaran dikaitkan dengan tema/subtema/subsubtema.
29
6) Materi pelajaran untuk satu tema/subtema/sub-subtema akan diulang-
ulang sesuai dengan alokasi waktu RPPM untuk penguatan kemampuan
anak.
d. Rencana Kegiatan
1) Rencana kegiatan berisi beberapa rencana kegiatan yang dapat diikuti
anak.
2) Rencana kegiatan harus menarik dan membolehkan anak-anak untuk
memilih dari banyak kegiatan yang disiapkan guru.
3) Rencana kegiatan untuk 1 minggu harus bervariasi agar anak tidak bosan.
4) Jumlah kegiatan yang disediakan seriap harinya minimal 4 kegiatan
berbeda untuk tetap menjaga minat belajar anak dan agar anak memiliki
pengalaman belajar yang beragam.
5) Rencana kegiatan harus dapat mencerminkan pendekatan saintitik.
6) Rencana kegiatan memperhatikan model pembelajaran (area, sentra,
sudut, kelompok dengan kegiatan pengaman) yang digunakan di setiap
satuan PAUD.
7) Rencana kegiatan untuk satu minggu member pengalaman nyata anak
dengan bermain balok, drama, alam, dll.
8) Materi pembelajaran diulang setiap harinya selama alokasi waktu yang
diterapkan di RPPM tetapi dengan kegiatan yang berbeda. Tujuannya agar
30
anak dapat mencapai hasil belajar yang Optimal dengan pengalaman
belajar yang menarik sehingga tidak membosankan.
9) Renacana kegiatan disesuaikan dengan tema.
10) Untuk menunjukkan kebermaknaan pelaksanaan pembelajaran tematik,
setiap akhir tema dikuatkan dengan kegiatan puncak tema.
11) Puncak tema dapat berupa kegiatan antara lain membuat kue/makanan,
makan bersama, pameran hasil karya, pertunjukan, panen tanaman dan
kunjungan.
31
Aku senang mengikuti Melukis dengan cat air
2.6
aturan, Menggambar dengan krayon
Pengelompokan berdasarkan atau spidol.
3.6 – 4.6
warna (merah, biru, Mencetak bentuk tubuh
kuning), bentuk dua diimensi dari pasir, membuat kolase
(persegi, segi tiga), dan jumlah bentuk dan bagian muka dari
bilangan (5 – 10) daun kering, menggambar
jari tangan dengan krayon
atau spidol, mengukur
tinggi badan dengan tali raffia
Menyusun huruf anggota
Aku anak ramah,
tubuh berdasarkan contoh dari
2.14
kartu kata bergambar
Main peran pergi ke dokter
Aku suka mendengar cerita.
gigi
3.10
Lagu “Aku Ciptaan Membuat roti berbentuk
3.15 – 4.15 Tuhan” wajah
Membangun rumah dari
balok
Tabel 6 : Contoh RPPM Model Format Kolom
32
dilaksanakan oleh pendidik. Format RPPH tidak harus baku tetapi memuat
komponen-kontponen yang ditetapkan.
Komponen RPPH terdiri atas identitas program, materi, alat dan bahan, kegiatan
pembukaan, kegiatan inti, kegiatan penutup, rencana penilaian. Adapun langkah-
langkah menyusun RPPH adalah:
a) Disusun berdasarkan kegiatan mingguan.
b) Kegiatan harian berisi kegiatan pembukaan/awal, kegiatan istirahat
dan penutup/akhir.
c) Pelaksanaan pembelajaran dalam satu hari dilaksanakan sesuai prinsip-
prinsip pembelajaran anak usia dini.
d) Penyusunan kegiatan harian disesuaikan dengan kondisi satuan
pendidikan masing-masing dan menggunakan pendekatan saintifik.
e) Kegiatan harian dapat dibuat oleh satuan pendidikan dengan format
sesuai kebutuhan masing-masing.
a. Identitas RPPH
1) Nama Satuan PAUD adalah nama satuan PAUD yang menyusun
2) Semester/bulan/minggu yang keberapa.
3) Hari/tanggal.
4) Tema/sub tema/sub-sub tema diambil dari tema sub tema/sub-sub
tema yang disusun di program semester.
5) Kelompok usia anak di isi dengan kelompok sasaran.
b. Materi
1) Materi diambil dari materi yang telah dijabarkan di RPPM.
2) Materi sejalan dengan tujuan yang telah dituliskan di atasnya.
3) Materi dapat dibedakan:
a) Materi untuk pengembangan sikap dapat dituliskan di RPP lalu
masuk ke SOP atau langsung dimasukkan menjadi kegiatan rutin
dan diterapkan melalui pembiasaan serta di ulang-ulang setiap hari
sepanjang tahunnya (ditindak lanjuti dengan dimasukkan ke dalam
SOP kegiatan).
33
b) Materi pengembangan pengetahuan dan keterampilan dikenalkan
sesuai RPPH.
c. Alat dan Bahan
1) Alat dan bahan sangat terkait dengan kegiatan yang akan
dikelola guru pada hari itu
2) Kegiatan diambil dari beberapa rencana kegiatan yang ada di
RPPM.
3) Kegiatan yang ditetapkan tergantung pada pengelolaan model
pendekatan yang digunakan di satuan PAUD tersebut.
4) Alat dan bahan di tata untuk menarik minat belajar anak
d. Kegiatan Pembukaan
1) Kegiatan pembukaan ditujukkan untuk membantu membangun minat
anak agar anak siap bermain di kegiatan Inti.
2) Kegiatan pembukaan penting untuk mengenalkan materi
pembelajaran.
3) Kegiatan pembukaan dimanfaatkan guru untuk mengenalkan
kegiatan bermain yang sudah disiapkan, aturan bermain,
4) Menerapkan pembiasaan-pembiasaan, dan sebagainya.
e. Kegiatan Inti
1) Proses belajar menerapkan pendekatan saintifik yakni anak mengamati
sesuai dengan tema yang dibahas, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengomunikasikan.
2) Proses pembelajaraan dengan pendekatan saintitik diterapkan secara
lebih fleksibel dan lebih luas. Artinya bisa diterapkan di dalam ruangan,
di luar ruangan, menggunakan sumber belajar yang ada, atau
memanfaatkan sumber belajar lingkungan.
3) Kegiatan inti memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi
membangun pengalaman bermain yang bermakna.
4) Pada tahap mengomunikasikan ditekankan pada anak
menyampaikan gagasannya melalui berbagai kegiatan bermain yang
disiapkan.
34
5) Kegiatan bermain disesuaikan dengan model pembelajaran
6) Sentra/sudut/ kelompok dengan kegiatan pengaman.
7) Jumlah kegiatan yang disediakan setiap harinya minimal 4 kegiatan
yang berbeda untuk mefasilitasi anak agar tetap fokus bermain. Pada
kegiatan tertentu misalnya memasak, main peran/drama, atau
pengenalan sain guru dapat menyediakan 1 kegiatan saja
8) Penguatan mengingat (recalling) merupakan bagian dari
kagiatan main diinti. Recalling untuk menguatkan kembali
9) pengalaman bermain dan konsep yang dipelajari anak
f. Kegiatan Penutup
1) Kegiatan penutup dilakukan di akhir kegiatan hari tersebut.
2) Kegiatan penutup berupa transisi dari sckolah ke rumah. Di isi
dengan berbagai kegiatan yanp membuat anak rileks.
3) Di kegiatan penutup dapat mengulang kembali apa yang
dilakukan pada saal kegiatan pembukaan.
4) Kegiatan penutup juga dapat di isi dengan kegiatan rutin untuk
memperkuat sikap yang diharapkan.
5) Kegiatan penutup dilakukan untuk menarik minat anak belajar esok
harinya.
g. Rencana Penilaian
Indikator penilaian memuat indikator perkembangan dan teknik
pengumpulan data yang akan digunakan.
1) Indikator perkembangan mengacu pada indikator yang tertuang pada
lampiran Permendikbud Nomer 146 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 PAUD dan dapat diperkaya oleh satuan PAUD sesuai dengan
visi, misi, tujuan dan kekhasan lembaga.
2) Indikator penilaian disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan
materi pembelajaran.
3) Indikator penilaian sudah dikelompokan ke dalam program
pengembangan untuk memudahkan dalam penyusunan laporan.
35
4) Format rencana penilaian tidak bersifat baku.11
Contoh :
RPPH MODEL PEMBELAJARAN AREA
Kelompok : A (4-5 Tahun)
Tema/Sub Tema : Diriku/Identitasku
Hari/Tanggal : Senin/ 02 Februari 2021
Semester/Minggu ke : I/ Minggu ke-4
KD yang dicapai : 1.2, 2.1, 3.3, 4.3, 3.7, 4.7, 3.10, 4.10, 3.15, 4.15
Muatan Materi :
1. Diri sendiri sebagai ciptaan Tuhan (NAM).
2. Perilaku hidup sehat (Sosem).
3. Mengenal anggota tubuh (FM).
4. Mengenal lingkungan sosial (Kognitif).
5. Mengungkapkan identitas diri (Bahasa).
6. Bahasa reseptit (Bahasa).
7. Membuat karya seni yang berkaitan dengan identitas diri (Seni).
Tujuan Pembelajaran:
1. Anak dapat memahami diri sendiri sebagai ciptaan Tuhan.
2. Anak dapat mengetahui perilaku hidup sehat.
3. Anak dapat mengenal anggota tubuh.
4. Anak dapat mengungkapkan identitas diri.
5. Anak dapat memahami bahasa reseptif.
6. Anak dapat membuat karya seni yang berkaitan dengan identitas diri.
11
Anik Lestariningrum. Perencanaan Pembelajaran Anak Usia Dini. (Nganjuk: Adjie Media
Nusantara, 2017), hlm. 62-95
36
Langkah-langkah Kegiatan (KBM)
Kegiatan Awal (30 menit)
1. Berdoa
2. Menyanyi
3. Latihan gerak
Kegiatan Inti (60 menit)
1. Mengamati: anak duduk melingkar lalu berkenalan menyebut nama diri
bergantian.
2. Anak lain menyimak ketika temannya memperkenalkan diri.
3. Menanya: anak melakukan proses menanya nama teman yang ada di kiri dan
kanan.
4. Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk tanya jawab.
5. Mengumpulkan informasi, menalar, mengkomunikaskan
Area Bahasa
Kegiatan : Bermain tebak foto
Cara bermain :
a. Guru meminta anak mengumpulkan foto diri.
b. Guru meletakkan foto dengan tertutup.
c. Anak diminta untuk membuka toro dan menyebutkan namanya.
d. Anak mencocokkan foto dengan temannya.
e. Anak mencari papan nama yang sesuai area seni/motorik
Kegiatan : Membuat pigura
Cara bermain
a. Guru menyediakan alat.
b. Anak melihat contoh pigura yang sudah disediakan guru.
c. Anak mencontoh pigura yang sudah dipilih.
d. Anak memajang hasil karyanya area drama
Kegiatan : Bermain bersama teman
Cara bermain
a. Anak mencoba baju yang ada.
37
b. Anak berkenalan.
c. Anak merencanakan sebuah permainan.
d. Guru melihat interaksi anak-anak.
Media/sumber belajar:
1. Foto diri, (foto keluarga, kertas, lem, krayon, baju laki-laki, baju perempuan,
spidol).
Jakarta,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas
........................... ........................
38
Contoh Format Penilaian yang dapat digunakan
Kompetensi
Kompetensi
Yang 1 2 3 4
Inti
Ingin
Sikap Memahami
Spiritual diri sendiri
sebagai
ciptaan
Tuhan
Sikap Sosial Mengetahui
perilaku
hidup sehat
Pengetahuan Mengenal
anggota
tubuh
Mengenal
lingkungan
sosial
Memahami
bahasa
reseptif
Mengetahui
nama diri
Keterampilan Menyebutkan
identitas diri
Menyebutkan
anggota
tubuh dan
fungsinya
39
Pada masa pandemi saat ini, guru cukup menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan (RPPM) yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan diselaraskan dengan karakteristik keluarga anak didik. Maksudnya, guru
menyesuaikan kegiatan dan alat bahan dengan kondisi sosial budaya anak
didiknya serta apa saja yang ada didalam dan disekitar rumah anak.
Penyusunan RPPM pada masa pandemi dilakukan dengan cara yaitu :
1. Menetapkan KD, penentuan KD memuat 6 aspek perkembangan. KD yang
ditetapkan didalam RPPM dipilih dari KD yang ada di dokumen 1 KTSP.
2. Menuliskan materi pembelajaran untuk setiap KD. Rumusan materi
pembelajaran dapat dilihat di dalam dokumen 1 KTSP setiap satuan PAUD.
3. Menyusun kegiatan pembelajaran 1 minggu. Kegiatan pembelajaran yang
disusun haruslah menarik, menyenangkan, dan membuat anak aktif di rumah.
Aktivitas yang disusun disesuaikan dengan tema dan lingkungan belajar anak
di rumah. Guru harus menyampaikan aktivitas pembelajaran ini kepada orang
tua sehingga orang tua dapat melaksanakannya di rumah. Orang tua dapat
memilih kegiatan main mana dulu yang akan dimainkan bersama anaknya.
Bilamana anak tidk tertarik dengan tema atau kegiatan yang dirancang oleh
guru, orang tua dapat mengganti dengan tema atau kegiatan main yang lain.
Guru dan orang tua harus mengkomunikasikan bersama bilamana ada
perubahan yang terjadi. Untuk ragam mainnya diserahkan kepada orang tua
dengan melihat ketertarikan anak dan kemampuan orang tua. Bilamana dinilai
kemampuan orang tua hanya dapat membimbing anak bermain dengan 1
kegiatan, tidak masalah. Yang terpernting belajar dirumah menjadi
pengalaman yang menyenangkan dan mendukung perkembangan anak.
Meskipun kegiatan main yang disampaikan kepada orang tua adalah untuk
satu minggu, komunikasi antara guru dan orang tua dapat dilakukan setiap
hari. Yang terpenting adalah dijaga kontinuitas komunikasi antara guru dan
orang tua, serta antara guru dan anak. Komunikasi ini juga dilakukan untuk
40
mengetahui minat anak, kesulitan yang dialami oleh orang tua, saran/masukan
orang tua, ataupun capaian perkembangan anak.12
12
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. (Jakarta:
Direktorat PAUD KEMDIKBUD, 2020), hlm. 7-10
41
JADWAL KEGIATAN BERMAIN ANAK DI RUMAH
MINGGU Ke–........(HariI, II, II dan IV ............................... 2020)
RA.........................
42
Mengetahui, .............................
Kepala RA Guru Kelas
........................... ...........................
Tabel 8 : Contoh Jadwal Kegiatan Bermain Anak di Rumah
43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)
Semester/Bulan/Minggu : 1/08/ke-3
Tema : Rumahku, Tempat Bermainku
Subtema : Semua Yang Ada Di Rumah
Kelompok : B (Usia 5-6 Tahun)
44
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah kegiatan menetapkan, merumuskan tujuan dan
mempersiapkan segala hal guna untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan. Pembelajaran adalah adanya proses merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi sesuai dengan metode serta strategi yang telah ditentukan
dimana proses belajar pada anak usia dini ini berorientasi bukan pada hasil
melainkan dari prosesnya, pembelajaran yang tepat digunakan untuk anak usia
dini yaitu dengan bermain sambil belajar. Perencanaan pembelajaran anak usia
dini adalah gambaran bagaimana langkah-langkah yang mencakup unsur-unsur
yang akan diharapkan nantinya dimana berupa materi yang akan diberikan kepada
anak usia dini dengan menggunakan metode/strategi yang digunakan oleh
pendidik untuk nantinya dapat melihat pencapaian tujuan perencanaan tersebut
melalui evaluasi yang dilakukan oleh pendidik untuk menilai hasil belajar peserta
didik, perencanaan pembelajaran dibuat sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan.
Fungsi dari perencanaan pembelajaran yaitu dimana nantinya pendidik akan
lebih jelas mengenai tujuan yang akan dicapai yang berhubungan dengan
pembelajaran yang dilaksanakan, membantu pendidik untuk memperjelas materi
yang akan disampaikan kepada peserta didiknya, dan dengan adanya perencanaan
pembelajaran juga nantinya dapat membantu guru menyampaikan materi secara
terkotrol dan sistematis.
Terdapat tiga jenis perencanaan pembelajaran yang harus disusun dan
disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran yaitu: Program
Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Mengenai kapan
perencanaan itu dibuat, dimana perencanaan itu dibuat sebelum dilaksanakannya
pembelajaran. Sedangkan yang membuat perencanaan pembelajaran adalah
pendidik/guru. Rambu-rambu dalam menyusun perencanaan pembelajaran yaitu
45
memahami STPPA, memahami KD, menenyukan materi pembelajaran, dan
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran anak yaitu mendukung pencapaian
KD dan KI, mendukung keberhasilan pengelolaan pembelajaran yang bermakna,
mengarahkan guru dalam menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
mengarahkan guru untuk membangun sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diharapkan dimiliki oleh anak, dan mendukung keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran.
Penyusunan perencanaan pembelajaran pada masa pandemi covid-19 dimana
guru cukup menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan diselaraskan dengan
karakteristik keluarga anak didik. Maksudnya, guru menyesuaikan kegiatan dan
alat bahan dengan kondisi sosial budaya anak didiknya serta apa saja yang ada
didalam dan disekitar rumah anak.
46
DAFTAR PUSTAKA