Anda di halaman 1dari 11

AHKAMUL MAD WAL QASHAR : PENGERTIAN MAD DAN

QASHAR, JENIS-JENIS MAD


Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Keterampilan
Membaca dan Menulis Al-Qur’an

Dosen Pengampu : Nurjannah, M.HI

Disusun Oleh :

Irma Yani Br Manik : 0308182117


Nur Syafitry : 0308182077
Nurwaidah Pane : 0308182100
Putri Farika Rahmadani : 0308183135
Sri Delima : 0308182078

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah swt. Dzat yang mengetahui
segala ilmuyang tidak diketahui oleh mahklunya baik dilangit maupun di bumi serta puji
syukur hanya milik Allah atas limpahan rahmat dan curahan nikmat termaksud kesempatan
yang telah diberikannya kepada pemakalah sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat
berbingkaikan salam semoga tetap terlimpahkan kepangkuan baginda Rasullah Saw. Sebagai
tauladan dan idola utama semoga kita , orang tua kita dan keluarga kita termasuk umatnya
yang mendapat syafaat beliau di hari akhir kelak. Aamiin Ya Rabbal’Alamin.

Berkat rahmat dan taufik dan hidayah Allah SWT. Pemakalah dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan judul “Ahkamul Mad Wal Qashar : Pengertian Mad dan
Qashar, Jenis-jenis Mad”. Mudah-mudahan makalah ini dapat berkontribusi dalam
menambah wawasan pembaca dalam bidang Pembelajaran Keterampilan Membaca dan
Menulis Al-Qur’an.

Terimakasih diucapkan kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam


mensukseskan penulisan makalah ini. Mohon maaf atas segala kesalahan, kekhilafan, dan
kekurangan yang terdapat didalam makalah ini, untuk itu masukan dan perbaikan dari
pembaca akan di terima dengan senang hati dan terimakasih, semoga kita menjadi orang
orang yang sukses didunia dan diakhirat serta apa yang dicitacitakan dapat tercapai.

Medan, 18 Juni 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian Mad.........................................................................................................2
B. Pengertian Qashar.....................................................................................................2
C. Jenis-jenis Mad.........................................................................................................3
BAB III PENUTUP.............................................................................................................7
A. Kesimpulan .............................................................................................................7
B. Saran.........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mempelajari ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah. Jika dalam suatu
tempat ada seseorang yang menguasai ilmu ini, maka bagi yang lainnya tidak
menanggung dosa, dan sebaliknya jika tidak seorangpun yang menguasai ilmu ini,
maka seluruh penduduk daerah tersebut menanggung dosa. Adapun membaca Al-
Qur’an dengan tajwid hukumnya fardhu ‘ain. Jika seseorang tidak menggunakan
tajwid dalam membaca Al-Qur’an, maka ia berdosa. Ilmu tajwid sangat penting sekali
untuk dipelajari sebelum belajar membaca Al-Qur’an, karena dengan ilmu tajwid kita
dituntun bagaimana cara melafalkan huruf hijaiyah, bagaimana cara memanjangkan
atau memendekkan bacaan atau yang disebut dengan Hukum Mad, dan lain
sebagainya.
Dalam pembacaan ayat-ayat al-Quran kalian mungkin sering mendengarkan
para pembaca al-Quran terkadang membaca ayat dengan suara yang panjang dan
terkadang dengan suara yang pendek. Inilah yang dalam ilmu tajwid disebut bacaan
mad atau bacaanvpanjang. Membaca ayat-ayat al-Quran memang berbeda dengan
membaca kalimat-kalimat berbahasa Arab yang bukan al-Quran. Selain al-Quran
tidak ada aturan hukum bacaan mad. Karena itu ketika membaca kalimat Arab selain
alQuran, kalian tidak harus membeda-bedakan bacaan-bacaan panjang yang ada.
Akan tetapi, dalam pembacaan ayat-ayat al-Quran kalian harus membacanya dengan
panjang yang berbeda-beda, tergantung pada jenis madnya. Untuk itulah memahami
hukum bacaan mad ini sangat penting bagi kalian, sehingga kalian dapat membaca
panjang pendek ayat-ayat al-Quran dengan benar.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari mad ?
b. Apa pengertian dari qashar ?
c. Apa saja jenis-jenis dari mad ?
C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengetahui pengertian dari mad
b. Untuk mengetahui pengertian dari qashar
c. Untuk mengethui apa saja jenis-jenis dari mad.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mad
Dari segi bahasa, kata mad berasal dari bahasa Arab mad yang berarti
memanjangkan atau tambah. Sedang menurut istilah, mad berarti memanjangkan
suara dengan suatu huruf di antara huruf-huruf mad. Secara mudah hukum
bacaan mad berarti hukum bacaan panjang. Lawan dari bacaan mad adalah bacaan
qashar yang berarti bacaan pendek, yakni memendekkan bunyi atau suara huruf
mad yang sebenarnya dibaca panjang.1
Adapun huruf-huruf yang dibaca panjang atau huruf-huruf mad ada tiga
macam, yaitu :
1. Huruf ‫ و‬mati yang jatuh setelah huruf yang bertanda baca dhammah. Contoh :
َ , ‫َج َعلُوْ ا‬
‫ َعلِ ُموْ ا‬, ‫ َذ َكرُوْ ا‬. ‫ظلَ ُموْ ا‬

2. Huruf ‫ ي‬mati yang jatuh setelah huruf yang bertanda baca kasrah. Contoh :

َ‫ فِ ْيه‬, َ‫ َحافِ ِظ ْين‬, ‫ اَ ْل َحلِ ْي ُم‬, ‫اَ ْل َخبِ ْي ُر‬

3. Huruf ‫ ا‬mati yang jatuh setelah huruf yang bertanda baca fathah. Contoh :

ُ‫ اَل َّز َكاة‬, ‫صيَا ُم‬


ِّ ‫ اَل‬, ُ‫صاَل ة‬
َّ ‫اَل‬

Maka apabila ada huruf-huruf hijaiyah disertai huruf mad tersebut, harus
dibaca panjang. Sedangkan panjangnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Panjang bacaan mad terdapat tiga bagian yaitu:


َ َ‫ )اَ ْلق‬yaitu cara membaca huruf mad sepanjang 1 alif (dua
1. Panjang yang pendek ( ‫ص ُر‬
ketukan/harakat)
2. Panjang yang tengah-tengah (ُ‫ )اَلتَّ َو ُّسط‬yaitu cara membaca huruf mad sepanjang 1 ½
alif (3 ketukan/harakat)
ُّ َ‫ )ا‬yaitu cara membaca huruf mad sepanjang 2 ½ alif (5
3. Panjang yang panjang (‫لطوْ ُل‬
ketukan/harakat) atau 3 alif (6 ketukan).
B. Pengertian Qashar

1
Ariani, Safrina dan Realita, “Program Bengkel Mengaji (Upaya Meningkatkan Kemampuan Tahsin
AL-Qur’an Mahasiswa PAI)”. Vol.5 No. 1 (Januari-Juni 2015) hal. 127

2
Qashar menurut arti bahasa adalah “tertahan”. Menurut arti istilah adalah
memendekkan bunyi huruf mad atau layyin yang sebenarnya dibaca panjang atau
membuang huruf mad dari suatu kata.2
C. Jenis-jenis Mad
a. Mad Thabi'i.
Mad Thabi'i(mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada
alif yang terletak sesudah fathah, atau ya' sukun terletak sesudah kasrah atau juga
huruf wau yang terletak sesudah dhammah, maka ini dihukumi sebagai bacaan
mad thabi'i. Di mana Mad berarti panjang dan Thabi'i yang artinya biasa.Cara
membacanya satu alif atau sepanjang dua harakat, contohnya :
‫ س ِم ْي ٌع‬- ‫ يَقُوْ ُل‬- ٌ‫كتَا ب‬

b. Mad Far'i
Mad Wajib Muttasil terjadi apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada
satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang
lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah
alif). Contohnya:

‫ ِج ْي َء‬- ‫ َجآ َء‬- ‫َس َوآ ٌء‬

1. Mad Jaiz Munfashil


Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah,
namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh,
sedangkan Munfashil memiliki arti terpisah. Untuk membaca mad ini adalah
boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i.
Contohnya:

‫َوﻻَأ ْنتُ ْم بِ َما أُ ْن ِز َل‬

2. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi


Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan
tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini adalah harus panjang
selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat. Contohnya:

ُ‫َوﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَ ة‬

2
Abdul Aziz Abdul Rauf Al-Hafizh, Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif (Jakarta:Markaz Al-Qur’an,
2017)

3
3. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i
bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah panjang enam
harakat. Contohnya:

‫آﻻَن‬

4. Mad Layyin
Mad Layyin terjadi apabila wawu dan ya’ berharakat sukun dan huruf
sebelumnya berharakat fathah dan setelahnya ada huruf hidup. Kemudia bacaan
diwaqafkan. Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar
lunak dan lemas saja. Contohnya:

ٌ ْ‫َريْبٌ خَ و‬
‫ف‬

5. Mad ‘Arid Lisuukun


Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian
dan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Layyin. Cara
membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam:
 Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil
atau setara 6 harakat.
 Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya
Mad Thobi’i.
 Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti Mad Thobi’i biasa.
Contohnya:

ِ َّ‫ص ْي ٌر خَ الِ ُدوْ نَ والن‬


‫اس َس ِم ْي ٌع‬ ِ َ‫ب‬

6. Mad Shilah Qashirah


Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada 'haa dhamir' dan sebelum haa tadi
terdapat huruf hidup (berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah
panjang seperti halnya mad thobi’i. Contohnya:

‫اِنَّهُ َكانَ ﻻَ َش ِريْك لَه‬

Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini


dihukumi jika ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ‫) ء‬. Cara untuk
membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil. Contohnya adalah:
4
ُ‫ِع ْن َدهُ اِﻻَّبِ ْاذنِه لَهُ اَ ْخلَ َده‬

7. Mad ‘Iwadl
Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan
pada waqaf atau pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara
membaca mad ini adalah seperti Mad Thabi’i. Contohnya adalah:

‫َسم ْيعًا بَص ْيرًا َعلِ ْي ًما َح ِكي ًما‬

8. Mad Badal
Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah ( ‫ ) ء‬bertemu dengan sebuah Mad ,
maka cara untuk membacanya adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya:

‫آ َد َم إيْما َ ٌن‬

9. Mad Lazim Harfi Musyabba’


Mad Lazim Harfi Musyabba’ adalah bacaan mad yang biasanya kita temukan
pada permulaan surat dari beberapa surat di Al-Qur’an. 3 Beberapa huruf mad
yang biasanya kita temukan pada surat-surat di Al-Qur’an tersebut ada 8 huruf
dimana diantaranya adalah sebagai berikut:

‫ن–ق–ص–ع–س–ل–ك–م‬

Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang enam
harakat. Contohnya adalah:

‫َوالقلَم آلم ن يس‬

10. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf


Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau
lebih dari antara huruf yang lima ya’ni :

‫ح–ي–ط–ﻫ–ر‬

Contohnya adalah:

‫حم الم‬

11. Mad Tamkie


3
Ariani, Safrina dan Realita, “Program Bengkel Mengaji (Upaya Meningkatkan Kemampuan Tahsin
AL-Qur’an Mahasiswa PAI)”. Vol.5 No. 1 (Januari-Juni 2015) hal. 128

5
Mad Tamkienini terjadi jika terdapat ya’ sukun yang didahului dengan ya’
yang bertasydid dan harakatnya kasrah. Contohnya:

‫النَبِيّي َ›ْن حُييِّ ْيتُ ْم‬

12. Mad Farq


Terakhir adalah mad farqi, yaitu bertemunya dua hamzah dimana satu hamzah
istifham sedangkan yang kedua hamzah washol pada lam alif ma’rifat. Cara
membacanya adalah sepanjang 6 harakat. Contohnya:

‫قُلْ ءٰ اﷲُ ا ِذنَ لَ ُك ْم ءٰٰ اﷲُ َخ ْي ٌراَ ّمايُ ْش ِر ُكون قُلْ ءٰٰ ال َّذ َك َر ْي ِن‬

BAB III

6
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu, Mad adalah ilmu
mengenai ukuran panjang suatu huruf dalam membaca Al-Qur’an. Mad terbagi
menjadi 2 bagian yaitu :
1. Mad Ashli/Mad Thabi’i (tidak butuh sebab)
2. Mad Far’i (butuh sebab). dimana Mad Far’i ini terbagi lagi menjadi beberapa
golongan
Ada yang panjangnya satu alif atau dua harakat yaitu Mad Badal, Mad Iwadl
dan Mad Shilah Qasirah, Mad Tamkin. Ada yang panjangnya 1 sampai 3 alif yaitu
Mad Wajib Muttasil, Mad Jaiz Munfashil, Mad Arid Lissukun, Mad Shilah Thawilah.
Ada juga yang panjangnya 3 alif yaitu Mad Lazim Kalimi Mutsaqal, Mad Lazim
Kalimi Mukhaffaf, Mad Lazim Harfi Mutsaqal, Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf, Mad
Farqi.
Namun ada juga bacaan yang tidak dibaca Mad meski memenuhi syarat Mad,
bacaan ini biasa disebut dengan shifir yang terbagi menjadi dua (mustadir dan
mustathil).

B. Saran
Dalam makalah ini kami membahas tentang Mad dan pembagiannya. Kami
berharap pembaca tidak puas dengan makalah yang kami sajikan ini dan berusaha
mencari sumber lain yang berkaitan dengan materi ini demi kesempurnaan
pengetahuan dalam memahami ilmu tajwid.

DAFTAR PUSTAKA

7
Abdul Aziz Abdul Rauf Al-Hafizh, Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif. Jakarta:Markaz Al-
Qur’an, 2017.

Ariani, Safrina dan Realita, Program Bengkel Mengaji (Upaya Meningkatkan Kemampuan
Tahsin AL-Qur’an Mahasiswa PAI). Banda Aceh:Mudarrisuna, 2015.

Anda mungkin juga menyukai