Disusun Oleh :
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah swt. Dzat yang mengetahui
segala ilmuyang tidak diketahui oleh mahklunya baik dilangit maupun di bumi serta puji
syukur hanya milik Allah atas limpahan rahmat dan curahan nikmat termaksud kesempatan
yang telah diberikannya kepada pemakalah sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat
berbingkaikan salam semoga tetap terlimpahkan kepangkuan baginda Rasullah Saw. Sebagai
tauladan dan idola utama semoga kita , orang tua kita dan keluarga kita termasuk umatnya
yang mendapat syafaat beliau di hari akhir kelak. Aamiin Ya Rabbal’Alamin.
Berkat rahmat dan taufik dan hidayah Allah SWT. Pemakalah dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan judul “Ahkamul Mad Wal Qashar : Pengertian Mad dan
Qashar, Jenis-jenis Mad”. Mudah-mudahan makalah ini dapat berkontribusi dalam
menambah wawasan pembaca dalam bidang Pembelajaran Keterampilan Membaca dan
Menulis Al-Qur’an.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian Mad.........................................................................................................2
B. Pengertian Qashar.....................................................................................................2
C. Jenis-jenis Mad.........................................................................................................3
BAB III PENUTUP.............................................................................................................7
A. Kesimpulan .............................................................................................................7
B. Saran.........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempelajari ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah. Jika dalam suatu
tempat ada seseorang yang menguasai ilmu ini, maka bagi yang lainnya tidak
menanggung dosa, dan sebaliknya jika tidak seorangpun yang menguasai ilmu ini,
maka seluruh penduduk daerah tersebut menanggung dosa. Adapun membaca Al-
Qur’an dengan tajwid hukumnya fardhu ‘ain. Jika seseorang tidak menggunakan
tajwid dalam membaca Al-Qur’an, maka ia berdosa. Ilmu tajwid sangat penting sekali
untuk dipelajari sebelum belajar membaca Al-Qur’an, karena dengan ilmu tajwid kita
dituntun bagaimana cara melafalkan huruf hijaiyah, bagaimana cara memanjangkan
atau memendekkan bacaan atau yang disebut dengan Hukum Mad, dan lain
sebagainya.
Dalam pembacaan ayat-ayat al-Quran kalian mungkin sering mendengarkan
para pembaca al-Quran terkadang membaca ayat dengan suara yang panjang dan
terkadang dengan suara yang pendek. Inilah yang dalam ilmu tajwid disebut bacaan
mad atau bacaanvpanjang. Membaca ayat-ayat al-Quran memang berbeda dengan
membaca kalimat-kalimat berbahasa Arab yang bukan al-Quran. Selain al-Quran
tidak ada aturan hukum bacaan mad. Karena itu ketika membaca kalimat Arab selain
alQuran, kalian tidak harus membeda-bedakan bacaan-bacaan panjang yang ada.
Akan tetapi, dalam pembacaan ayat-ayat al-Quran kalian harus membacanya dengan
panjang yang berbeda-beda, tergantung pada jenis madnya. Untuk itulah memahami
hukum bacaan mad ini sangat penting bagi kalian, sehingga kalian dapat membaca
panjang pendek ayat-ayat al-Quran dengan benar.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari mad ?
b. Apa pengertian dari qashar ?
c. Apa saja jenis-jenis dari mad ?
C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengetahui pengertian dari mad
b. Untuk mengetahui pengertian dari qashar
c. Untuk mengethui apa saja jenis-jenis dari mad.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mad
Dari segi bahasa, kata mad berasal dari bahasa Arab mad yang berarti
memanjangkan atau tambah. Sedang menurut istilah, mad berarti memanjangkan
suara dengan suatu huruf di antara huruf-huruf mad. Secara mudah hukum
bacaan mad berarti hukum bacaan panjang. Lawan dari bacaan mad adalah bacaan
qashar yang berarti bacaan pendek, yakni memendekkan bunyi atau suara huruf
mad yang sebenarnya dibaca panjang.1
Adapun huruf-huruf yang dibaca panjang atau huruf-huruf mad ada tiga
macam, yaitu :
1. Huruf وmati yang jatuh setelah huruf yang bertanda baca dhammah. Contoh :
َ , َج َعلُوْ ا
َعلِ ُموْ ا, َذ َكرُوْ ا. ظلَ ُموْ ا
2. Huruf يmati yang jatuh setelah huruf yang bertanda baca kasrah. Contoh :
3. Huruf اmati yang jatuh setelah huruf yang bertanda baca fathah. Contoh :
Maka apabila ada huruf-huruf hijaiyah disertai huruf mad tersebut, harus
dibaca panjang. Sedangkan panjangnya sesuai ketentuan yang berlaku.
1
Ariani, Safrina dan Realita, “Program Bengkel Mengaji (Upaya Meningkatkan Kemampuan Tahsin
AL-Qur’an Mahasiswa PAI)”. Vol.5 No. 1 (Januari-Juni 2015) hal. 127
2
Qashar menurut arti bahasa adalah “tertahan”. Menurut arti istilah adalah
memendekkan bunyi huruf mad atau layyin yang sebenarnya dibaca panjang atau
membuang huruf mad dari suatu kata.2
C. Jenis-jenis Mad
a. Mad Thabi'i.
Mad Thabi'i(mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada
alif yang terletak sesudah fathah, atau ya' sukun terletak sesudah kasrah atau juga
huruf wau yang terletak sesudah dhammah, maka ini dihukumi sebagai bacaan
mad thabi'i. Di mana Mad berarti panjang dan Thabi'i yang artinya biasa.Cara
membacanya satu alif atau sepanjang dua harakat, contohnya :
س ِم ْي ٌع- يَقُوْ ُل- ٌكتَا ب
b. Mad Far'i
Mad Wajib Muttasil terjadi apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada
satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang
lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah
alif). Contohnya:
َُوﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَ ة
2
Abdul Aziz Abdul Rauf Al-Hafizh, Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif (Jakarta:Markaz Al-Qur’an,
2017)
3
3. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i
bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah panjang enam
harakat. Contohnya:
آﻻَن
4. Mad Layyin
Mad Layyin terjadi apabila wawu dan ya’ berharakat sukun dan huruf
sebelumnya berharakat fathah dan setelahnya ada huruf hidup. Kemudia bacaan
diwaqafkan. Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar
lunak dan lemas saja. Contohnya:
ٌ َْريْبٌ خَ و
ف
7. Mad ‘Iwadl
Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan
pada waqaf atau pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara
membaca mad ini adalah seperti Mad Thabi’i. Contohnya adalah:
8. Mad Badal
Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah ( ) ءbertemu dengan sebuah Mad ,
maka cara untuk membacanya adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya:
آ َد َم إيْما َ ٌن
ن–ق–ص–ع–س–ل–ك–م
Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang enam
harakat. Contohnya adalah:
ح–ي–ط–ﻫ–ر
Contohnya adalah:
حم الم
5
Mad Tamkienini terjadi jika terdapat ya’ sukun yang didahului dengan ya’
yang bertasydid dan harakatnya kasrah. Contohnya:
قُلْ ءٰ اﷲُ ا ِذنَ لَ ُك ْم ءٰٰ اﷲُ َخ ْي ٌراَ ّمايُ ْش ِر ُكون قُلْ ءٰٰ ال َّذ َك َر ْي ِن
BAB III
6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu, Mad adalah ilmu
mengenai ukuran panjang suatu huruf dalam membaca Al-Qur’an. Mad terbagi
menjadi 2 bagian yaitu :
1. Mad Ashli/Mad Thabi’i (tidak butuh sebab)
2. Mad Far’i (butuh sebab). dimana Mad Far’i ini terbagi lagi menjadi beberapa
golongan
Ada yang panjangnya satu alif atau dua harakat yaitu Mad Badal, Mad Iwadl
dan Mad Shilah Qasirah, Mad Tamkin. Ada yang panjangnya 1 sampai 3 alif yaitu
Mad Wajib Muttasil, Mad Jaiz Munfashil, Mad Arid Lissukun, Mad Shilah Thawilah.
Ada juga yang panjangnya 3 alif yaitu Mad Lazim Kalimi Mutsaqal, Mad Lazim
Kalimi Mukhaffaf, Mad Lazim Harfi Mutsaqal, Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf, Mad
Farqi.
Namun ada juga bacaan yang tidak dibaca Mad meski memenuhi syarat Mad,
bacaan ini biasa disebut dengan shifir yang terbagi menjadi dua (mustadir dan
mustathil).
B. Saran
Dalam makalah ini kami membahas tentang Mad dan pembagiannya. Kami
berharap pembaca tidak puas dengan makalah yang kami sajikan ini dan berusaha
mencari sumber lain yang berkaitan dengan materi ini demi kesempurnaan
pengetahuan dalam memahami ilmu tajwid.
DAFTAR PUSTAKA
7
Abdul Aziz Abdul Rauf Al-Hafizh, Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif. Jakarta:Markaz Al-
Qur’an, 2017.
Ariani, Safrina dan Realita, Program Bengkel Mengaji (Upaya Meningkatkan Kemampuan
Tahsin AL-Qur’an Mahasiswa PAI). Banda Aceh:Mudarrisuna, 2015.