Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Madzahib At-
Tafsir
Dosen Pembimbing : Dr. H. MOH. TORIQUDDIN, Lc. M. TH.I
Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah
mencurahkan karunia-nya yang tiada terhingga, juga telah memberikan
nikmat sehat, islam dan iman kepada kita semua. Dengan karunia-nya lah
pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari
mata kuliah Madzahib At-Tafsir. Selanjutnya sholawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan alam baginda nabi besar Muhammad
SAW, kerena beliaulah yang telah membawa ummat manusia dari zaman
kejahilan menuju zaman yang terang benderang dan penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat sekarang ini.
Ucapan terima kasih juga tak lupa kami haturkan kepada dosen
pengampu mata kuliah tafsir tematik muamalah/ekonomi, Ustadz Dr. H.
Moh. Toriquddin, Lc. M. Th.I. yang telah memberikan bimbingan juga
kesempatan kepada kami dalam membuat makalah ini. tanpa bimbingan
beliau tidaklah mungkin makalah ini dapat tersusun dengan sempurna.
Pemakalah juga sangat berharap kritikan dan saran yang membangun dari
para pembaca dengan harapan pemakalah mampu menjadi lebih baik
kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan para pembaca
Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada nabi
Muhammad SAW sebagai petunjuk dan pedoman bagi ummat nya yaitu
ummat islam. Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya
ajaran islam, banyak ummat islam yang tidak mengerti maksud dari suatu
ayat tertentu sehingga dibutuhkan suatu ilmu yang menjelaskan maksud
tertentu dari ayat ayat Al-Qur’an yang sekarang kita kenal dengan ilmu
Tafsir.
Ilmu tafsir berkembang pesat dikalangan ummat islam dan
melahirkan kitab tafsir yang ditulis oleh para mufassir dengan berbagai
corak. Diantaranya adalah tafsir corak fiqhi, tafsir corak teologi falsafi,
tafsir corak sufi juga tafsir corak adabi ijtima’i. Dan tafsir corak adabi
ijtima’i inilah yang menjadi pembahasan pada makalah kali ini.
Tafsir adabi ijtima’i merupakan salah satu corak dari metode tafsir
tahlili. Salah satu ciri khas dari metode tafsir tahlili ini yaitu menampilkan
penafsiran-penafsiran dari Nabi, sahabat, hingga para ahli tafsir lainnya
dengan latar yang berbeda-beda, seperti teologi, fiqih, bahasa, sastra, dan
sebagainya. Dengan salah satu ciri khas tersebut, tafsir ini diwarnai dengan
kecenderungan dan keahlian mufasirnya, sehingga lahir berbagai corak
penafsiran seperti fiqhi, sufi, falsafi, ilmi, adabi ijtima’i, dan seterusnya.1
Makalah ini akan membahas tentang corak tafsir adabi ijtima’i.
Membahas tentang pengertian, karakteristik, latar belakang munculnya
corak ini, sampai pada tokoh yang menggunakan corak ini. Juga
mengetahui kelebihan dan kekurangan corak tafsir adabi ijtima’i.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tafsir corak adabi ijtima’i?
2. Siapa saja tokoh tokoh mufassir corak adabi ijtima’i?
3. Apa kelebihan dan kekurangan tafsir corak adabi ijtima’i?
1
Kusroni, K. (2019). MENGENAL TAFSIR TAHLILI IJTIHADI CORAK ADABI IJTIMA’I. Hermeneutik :
Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, 10(1), 117-139. Hlm 118-119.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu tafsir corak adabi ijtima’i.
2. Untuk mengetahui tokoh tokoh mufassir corak adabi ijtima’i.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan tafisr corak adabi
ijtima’i.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
2
Ibid. Hlm 124
3
Syafril, S., & Amaruddin, A. (2019). TAFSIR ADABI IJTIMA’I Telaah Atas Pemikiran Tafsir
Muhammad Abduh. SYAHADAH: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman, 7(1), 1-12. Hlm 6.
petunjuk dari al-Qur’an agar dapat memperbaiki kondisi sosial masyarakat
tersebut.4
Dari kedua pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa, corak tafsir
ini menggunakan pendekatan bahasa utamanya dari segi keindahan bahasa (sastra)
dan pendekatan sosial dengan mencari kandungan ayat yang berhubungan dengan
fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Pendekatan bahasa al-Qur’an dengan
tujuan untuk menarik jiwa manusia dan menuntunnya untuk lebih giat beramal
serta melaksanakan petunjuk al-Qur’an. Pendekatan sosial masyarakat dengan
menghubungkan ayat-ayat al-Qur’an dengan sunnatullah yang berlaku dalam
masyarakat agar tafsir al-Qur’an dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh
masyarakat, karena adanya kaitan apa yang terkandung dalam ayat al-Qur’an
dengan realitas hidup yang mereka alami.5
Dengan meengetahui beberapa pengertian di atas, maka penulis
mengambil kesimpulan bahwa corak tafsir adabi ijtima’i adalah penafsiran ayat
al-Qur’an yang menggunakan metode penafsiran tahlili, yang mana mufassir
menggunakan latar belakang sastra bahasa Arab dan berfokus pada kajian sosial
masyarakat yang terjadi pada masing-masing mufassir. Berkaitan dengan ini,
ketika ada seseorang yang ingin menggunakan corak tersebut harus mempunyai
kapasitas dalam ilmu sastra bahasa arab, juga mempunyai kapasitas dalam bidang
ilmu sosiologi dan sejarah.
B. Latar Belakang Munculnya dan Karakteristik Corak Tafsir Adabi ijtima’i
4
Kusroni, K. (2019). MENGENAL TAFSIR TAHLILI IJTIHADI CORAK ADABI
IJTIMA’I. Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, 10(1), 117-139. Hlm 124
5
Syafril, S., & Amaruddin, A. (2019). TAFSIR ADABI IJTIMA’I Telaah Atas Pemikiran Tafsir
Muhammad Abduh. SYAHADAH: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman, 7(1), 1-12. Hlm 7-8
Kemunculan corak tafsir ini dipelopori oleh Muhammad Abduh.
Muhammad Abduh dengan sekolah tafsirnya, mengajarkan dan menyampaikan
tafsir al-Qur'an dengan metode dan corak yang bisa dikatakan baru. Apa yang
ditempuhnya berbeda dengan apa yang dilakukan oleh mufasir klasik, bahkan ia
banyak menyampaikan kritikan terhadap produk tafsir klasik Menurutnya. produk
tafsir fase-fase awal cenderung fanatik terhadap mazhab dan golongan
mufasirnya. Banyak di antaranya juga terdapat riwayat israiliyyat tanpa terseleksi
dengan baik serta banyak termuat riwayat-riwayat yang lemah dan maudu. Tafsir
klasik juga dinilai cenderung berkepanjangan dalam memasukkan kajian bahasa
dan cabang cabang ilmu pengetahuan, tidak mengambilnya sekedar dan sesuai
kebutuhan saja. Hal ini menjadikan hidayat al-Qur'an semakin jauh dari
masyarakat dan tidak membumi.
Karakteristik dari corak penafsiran ini, yang berbeda dengan corak yang
lain yaitu mengurai problematika yang sedang berkembang kemudian menjadikan
Al-Qur'an sebagai solusi dalam mengatasi problematika tersebut. Kemudian yang
menjadi unsur pokok dari corak tafsir adabi ijtima’i yakni: menguraikan ketelitian
redaksi ayat-ayat Al-Qur’an, menguraikan makna dan kandungan ayat-ayat Al-
Qur’an dengan susunan kalimat yang indah, aksentuasi yang menonjol pada
tujuan utama diuraikannya Al-Qur’an, serta penafsiran ayat dikaitkan dengan
sunnatullah yang berlaku dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Kusroni, K. (2019). “MENGENAL TAFSIR TAHLILI IJTIHADI CORAK
ADABI IJTIMA’I”. Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir,
10(1), 117-139.
Mufakhiroh, Kholiliyyatul : Makalah Tafsir Al-Ilmu Dan Al-Ijtima’i. IAINU
Kebumen. 26 November 2017
Tanjung, Abdurrahman Rusli : ANALISIS TERHADAP CORAK TAFSIR
AL ADABY AL-IJTIMA’I. Analytica, Vol. 3, No. 1, 2014: 162-177.
Syafril, S., & Amaruddin, A. (2019). TAFSIR ADABI IJTIMA’I Telaah Atas
Pemikiran Tafsir Muhammad Abduh. SYAHADAH: Jurnal Ilmu al-
Qur'an dan Keislaman