Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Metode Tanya Jawab dan Diskusi”

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Strategi Pembelajaran Biologi”

Dosen Pengampu: Nasrul Hakim, M. Pd.

Disusun oleh kelompok 10:

Kelas A

1. Riza Erviana (1801062011)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun jauh dari
kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
agung Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim
yang beriman secara kaffah.

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
pada mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi di Institut Agama Islam Negeri Metro. Serta
membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk menambah wawasan tentang Metode Tanya
Jawab dan Metode Diskusi.

Akhir kata, kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Namun,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam pembuatan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Metro, 26 Maret 2020

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Tanya Jawab................................................................................3


B. Langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab...................................................4
C. Prinsip Metode Tanya Jawab......................................................................................5
D. Bentuk-Bentuk Pertanyaan dalam Penerapan Metode Tanya Jawab..........................6
E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab....................................................8
F. Pengertian Metode Diskusi.........................................................................................9
G. Langkah-langkah Metode Diskusi............................................................................10
H. Jenis-jenis Diskusi....................................................................................................10
I. Peranan Guru dalam Diskusi....................................................................................11
J. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi............................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan
peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang diciptakan berbagai
pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran seharusnya menggunakan metode-
metode pembelajaran. Mengajar adalah proses menyampaikan pengetahuan pada anak
didik guna mecapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, dimana tujuannya untuk
meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep anak didik (Hakim, dkk (2020: 1).
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru atau peserta didik dalam mengolah
informasi yang berupa fakta, data, dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin
terjadi dalam suatu strategi.
Dengan demikian dalam proses pembelajaran terdapat hubungan yang erat antara
strategi dan metode. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, diperlukan
strategi pembelajaran yang tepat. Pada saat menetapkan strategi yang digunakan, guru
harus cermat memilih dan menentapkan metode yang sesuai. Menurut Hakim (2015: 2)
menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk mencapai
keberhasilan pembelajaran yang sesuai dengan harapan adalah dengan memperhatikan
mahasiswa, materi pelajaran, metode pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat,
sehingga dalam proses belajar mengajar perlu adanya pemilihan strategis yang sesuai
dengan karakteristik mahasiswa.
Menurut Sadikin dan Hakim (2017: 13) metode adalah upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan
strategi yang telah ditetapkan. Tanya jawab dan diskusi salah satu metode alternatif yang
menuntut keaktifan murid dalam belajar secara total dan tuntas. Didalamnya mencakup
penggunaan metode penyampaian yang bervariasi, penggunaan media pembelajaran dan

1
juga penggunaan motivasi dalam pelajaran. Hal ini secara langsung dapat mengatasi
masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimksud dengan pengertian metode tanya jawab?
2. Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab?
3. Bagaimana prinsip metode tanya jawab?
4. Bagaimana bentuk-bentuk pertanyaan dalam penerapan metode tanya jawab?
5. Apa saja kekurangan dan kelebihan metode tanya jawab?
6. Apakah yang dimaksud dengan pengertian metode diskusi?
7. Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode diskusi?
8. Apa saja jenis-jenis dari metode diskusi?
9. Bagiamana peranan guru dalam metode diskusi?
10. apa saja kelebihan dan kekurangan metode diskusi?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian metode tanya jawab.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab.
3. Untuk mengetahui bagaimana prinsip metode tanya jawab.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pertanyaan dalam penerapan metode tanya jawab.
5. Untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode tanya jawab.
6. Untuk mengetahui pengertian metode diskusi.
7. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode diskusi.
8. Untuk mengetahui jenis-jenis metode diskusi.
9. Untuk mengetahui peranan guru dalam metode diskusi.
10. Untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode diskusi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Tanya Jawab


Kata metode merupakan suau tata cara untuk melakukan kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, maka dengan demikian metode pembelajaran adalah suatu tata
cara yang behubungan erat dengan pelaksanaan proses pembelajaran . Metode digunakan
guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatau cara yang digunakan guru dalam
interaksi dengan peserta didik pada saat proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang teah ditetapkan. Metode pembelajaran yang digunakan membawa
pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian hasil yang diharapkan.
Oleh karena itu, metode pembelajaran memegang peranan penting dan merupakan satu
kunci keberhasilan proses belajar mengajar yang diselenggarakan. Kualitas belajar
peserta didik dapat dicapai dengan menggunakan metode pembelajaran yang efektif,
karena metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mendukung terhadap
keberhasilan belajar di samping faktor-faktor lainnya, seperti bahan pelajaran, kondisi
belajar dan lain sebagainya.
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada
guru.
Berikut ini beberapa pengertian metode tanya jawab menurut para ahli:
1) Menurut Drs. Roestiyah N.K, metode tanya jawab adaah suatu cara
mengajar dimana guru dan siswa aktif bersama, guru bertanya siswa
memberikan jawaban, siswa mengemukakan pendapat ide baru, dan
dengan ini guru bertujuan.
2) Menurut Drs. Soetomo metode tanya jawab adalah suatu metode dimana
guru menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa
menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya pada guru dan guru menjawab
pertanyaan siswa.
3) Menurut Syaifu B. metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama oleh guru kepada
siswa, tapi dapat pula dari siswa kepada guru.

3
4) Menurut Armai Rief, metode tanya jawab adaah suatu teknik penyampaian
pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan. Atay suatu metode di
dalam pendidikan diaman guru bertanya sedangkan siswa menjawab
tentang materi yang diperoleh.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpukan bahwa metode tanya


jawab adalah suatu teknik penyampaian pelajaran dimana guru dan siswa
aktif, guru memberikan siswa pertanyaan dan siswa menjawab atau bisa
sebaiknya siswa yang bertanya dan guru yang menjawab.

B. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Tanya Jawab


penggunaan metode tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk dan tujuan khusus
dan berpusat pada tingkah laku peserta didik.
2) Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab.
3) Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan.
4) Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari
pokok persoalan.
5) Menyediakan kesempatan bertanya bagi peserta didik.

Berdasarkan langkah-langkah yang diatas, maka tindakan guru dalam


menggunakan metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam
bentuk rencana pengajaran yang detail dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab.


b. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
khusus.
c. Menyimpulkan jawaban peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
d. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya pada hal-hal yang
belum dipahami.
e. Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya pada
hal-hal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan.
f. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang
relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan.
g. Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus.
h. Memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca materi berikutnya di rumah
dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan seorang guru dalam memberikan tanya jawab
adalah sebagai berikut:

4
1) Ciri pertanyaan yang baik antara lain:
a) Merangsang siswa untuk berpikir.
b) Jelas dan tindak menimbulkan banyak penafsiran.
c) Singkat dan mudah dipahami siswa.
d) Disesuaikan dengan kemampuan siswa.
2) Teknik mengajukan pertanyaan antara lain:
a) Pertanyaan diajukan pada seluruh siswa.
b) Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir.
c) Usahakan setiap siswa diberikan giliran menjawab.
d) Dilakukan dalam suasana rileks, tidak tegang.
3) Sikap guru terhadap jawaban siswa antara lain:
a) Tafsirkan jawaban siswa ke arah yang baik.
b) Hargai secara wajar sekalipun jawaban siswa kurang tepat.
c) Pada saat tertentu berikan kepada siswa lain untuk menilai jawaban yang
diberikan temannya.
4) Sikap guru terhadap pertanyaan siswa antara lain:
a) Memberikan keberanian kepada siswa untuk bertanya.
b) Pertanyaan siswa perlu disusun secara keseluruhan.
c) Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib.

C. Prinsip Metode Tanya Jawab


Selain menggunkan langkah-langkah dari metode tanya jawab tersebut seorang guru
harus mengetahui dan melakukan beberapa prinsip penggunaan metode tanya jawab
diantaranya yaitu:
1) Penyebaran (distribution). Agar siswa banyak berpatisipasi pada suatu kegiatan
belajar mengajar sebaiknya guru menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara
acak dan kalau perlu secara merata.
2) Pemberian waktu berfikir (pausing). Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh
kelas, guru sepatutnya memberikan kesepakatan kepada siswa untuk befikir sejenak
kemudian baru menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.
3) Penggunaan pertanyaan pelacak (probing). Suatu saat guru ingin meningkatkan
jawaban siswanya. Untuk itu dapat digunakan teknik probing (pelacak) agar jawaban
siswa meningkat menjadi lebih sempurna. Adapun teknik pelacak yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:
a) Klasifikasi guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa
menjelaskan atau mengatakan dengan jawaban atau kata-kata lain sehingga
jawaban siswa tersebut menjadi lebih baik.
b) Meminta siswa memberikan alasan. Guru dapat meminta siswa mengemukakan
alasan atau pendapat yang telah dikemukakan dalam menjawab pertanyaan.
c) Meminta kesepakatan pandangan. Susatu saat guru dapat memninta kepada para
siswa untuk memberikan pandangan atas jawaban yang dikemukakan oleh teman

5
mereka. Siswa yang lain dapat menerima atau menolak pandangan tersebut atau
menambahkan sehingga diperoleh kesempatan jawaban yang disetujui bersama.
d) Meminta ketepatan jawaban. Guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali
jawaban apabila jawaban siswa kurang tepat, agar diperoleh jawaban yang tepat
dengan mengajukan pertanyaan pelacak. Pertanyaan yang diajukan tidak boleh
membuat siswa tertekan, malu atau rendah hati.
e) Meminta jawaban yang lebih relevan. Guru dapat mengajukan pertanyaan yang
memungkinkan siswa menilai kembali jawabannya, atau mengemukakannya
kembali dengan kata-kata lain sehingga jawaban yang kurang tepat menjadi tepat
dan benar.
f) Meminta contoh. Guru dapat meminta siswa itu untuk memberi ilustrasi atau
contoh konkret tentang apa yang dimaksudnya.
g) Meminta jawaban yang lebih kompleks.
h) Guru dapat meminta siswa untuk memberi penjelasan lebih lanjut tentang
pendapatnya tadi.

D. Bentuk-Bentuk Pertanyaan dalam Penerapan Metode Tanya Jawab


Bermacam bentuk atau jenis pertanyaan menurut para ahli dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar, bergantung pada sudut pandangnya. Berikut pertanyaan-
pertanyaan yang didasarkan pada sudut pandang yang didasarkan pada taksonomi
Bloom,yakni sebagai berikut:
1) Pertanyaan Ingatan (knowledge). kata-kata yang digunakan biasanya: siapa, apa,
dimana, kapan, definisi, ingat, kenal. Contoh:
a) Apa arti kata besar kepala?
b) Siapa nama presiden RI yang kedua?
2) Pertanyaan Pemahaman (comprehension). Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui
pemahaman siswa bahwa ia telah mempunyai pengertian yang cukup untuk
mengorganisasi dan menyusun materi yang telah diketahuinya. Yag dituntut dari
siswa lebih dari sekadar mengingat kembali informasi, yaitu kemampuan memberikan
deskripsi dengan kata-kata sendiri dan menggunakannya dalam bentuk perbandingan.
kata-kata yang sering digunakan ialah: deskripsikan, uraikan, bandinngkan, cari
perbedaan, sederhanakan, katakan dengan kata-katamu sendiri. Contoh:
a) Bandingkan novel dengan cerpen!
b) Jelaskan ide pokok yang ditunjukkan dalam paragraf pertama!
3) Pertanyaan Penerapan (application). Bentuk pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menerapkan informasi yang telah didapat dan dipahami ke
dalam pemecahan suatu masalah dari suatu aturan, generalisasi, aksioma, atau suatu
proses. Kata-kata yang biasa digunakan seperti: terapkan, klasifikasi, gunakan pilih,
manfaatkan, tulis suatu contoh, berapa banyak, yang mana, apakah. Contoh:
a) Jika X = 2 dan Y = 5, berapa X2 + 2Y?

6
b) Dari contoh-contoh kejadian berikut ini, mana yang merupakan kata berimbuhan
berawalan ber?
4) Pertanyaan Analisis. Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan siswa
berpikir secara kritis dan mendalam. Siswa dituntut untuk:
a) Mengidentifikasi motif, alasan-alasan atau sebab-sebab suatu kejadian.
b) Mempertimbangkan dan menganalisis informasi agar diperoleh kesimpulan atau
generalisasi atau dasar informasi itu.
c) Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan kejadian-
kejadian yang dapat mendukung atau menolak suatu kesimpulan atau alasan
tertentu.
Kata-kata yang digunakan seperti: identifikasi apa motif atau sebab-sebabnya,
buat kesimpulan, tentukan kejadian, dukungan, analisis, mengapa. Contoh:
a) Mengapa perlu digunakan CBSA dalam proses belajar mengajar?
b) Kesimpulan apa yang dapat anda ambil setelah membaca karya sastra itu?
5) Pertanyaan Sintesis. Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan berpikir
lebih tinggi dalam bentuk pikiran orginal dan kreatif. Dalam pertanyaan ini siswa
dituntut untuk:
a) Menghasilkan komunikasi-komunikasi atau buah pikiran yang asli.
b) Membuat ramalan.
c) Memecahkan masalah secara kreatif dan bervariasi.
Kata-kata yang digunakan seperti:
Perkirakan,hasilkan, tulis, rencanakan, kembangkan, sintesiskan, kontruksikan,
bagaimana kita bisa meningkatkan, apa yang akan terjadi jik…, bagaimana kita
memecahkan persoalan. Contoh:
1. Untuk menghasilkan komunikasi asli:
a) Nama apa yang layak bagi mesin sebaik ini?
b) Tuliskan surat tentang isu social yang ada sangkut pautnya dengan anda
kepada editor suatu majalah?
2. Memecahkan masalah.
a) Bagaimana cara mengukur tinggi suatu gedung jika kita tidak bisa masuk
ke dalamnya dan tidak bisa pula memanjat dindingnya?
b) Dari mana kita memperoleh uang untuk membiayai pembangunan bangsa
ini?
6) Pertanyaan Evaluasi. Bentuk pertanyaan evaluasi ini termasuk pertanyaan tingkat
tinggi di samping pertanyaan sintesis. Siswa dikembangkan kemampuan berpikirnya
melalui penggunaan proses mental yang tinggi. Dalam hal ini siswa di tuntut untuk
dapat membuat keputusan tentang baik tidaknya suatu ide, pemecahan masalah,
suatu karya seni, atau pendapatnya mengenai isu tertentu yang sedang berkembang.
Kata-kata yang dapat digunakan seperti: apa argumentasinya, putuskan, evaluasi,

7
berikan pendapatmu, yang mana gambar yang paling baik, apakah anda setuju,
apakah hal itu akan lebih baik. Contoh:
a) Apakah anak-anak diberi keleluasaan membaca sembarang buku yang mereka
ingin tanpa mempertimbangkan akibat-akibatnya?
b) Gambar mana yang paling anda sukai. Mengapa?

E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab


Suatu metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar tentu mempunyai
kelebihan atau keunggulan dan kekurangan, begitupun dengan metode tanya jawab.
Menurut Sudirman (1991: 118); metode tanya jawab banyak memiliki kelebihan sebagai
berikut:
1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Bahkan siswa
yang sedang ribut sekalipun, apabila guru melontarkan sebuah pertanyaan,
biasanya keributan langsung berubah menjadi tenang kembali. Siswa yang
mengantuk, biasanya segera kembali tegar dan hilang kantuknya.
2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk
daya ingatnya.
3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
4) Metode ini dapat mengetahui kemampuan berpikir siswa dan
kesistematisannya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam
jawabannya.
5) Metode ini dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang
apa yang sedang dan atau telah dipelajari. Dengan demikian, dapat pula
dijadikan sebagai bahan intropeksi bagi guru dalam hal cara mengajar yang
telah dilakukannya.
6) Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa
untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada
berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat kabar, kamus,
ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam dan sebagainya.

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kelebihan metode tanya
jawab: 1) Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan
menyampaikan pikiran melalui berbicara. 2) Baik sekali untuk melatih anak
didik agar berani mengemukakan pendapatnya. 3) Akan membawa kelas
kedalam suasana diskusi.

Kekurangan metode tanya jawab adalah sebagai berikut:

Beberapa kelemahan atau kekurangan metode tanya jawab antara lain sebagai
berikut:

8
1) Siswa sering merasa takut, apalagi kalau guru kurang dapat mendorong siswa
untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang dan akrab.
2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan
mudah dipahami siswa.
3) Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
4) Guru masih tetap mendominasi proses belajar mengajar. Biasanya guru
kurang terbuka, dalam arti ingin jawaban siswa selalu sesuai dengan
keinginannya.
5) Siswa yang tidak bisa atau salah menjawab pada waktu itu belum tentu ia
bodoh, siapa tahu karena disebabkan oleh tergesa-gesa menjawab, kurang
waktu untuk memikirkan jawaban, atau kurang mempelajari materi yang
sedang atau telah dibahas pada waktu lain.
6) Apabila jumlah siswa puluhan, tidak mungkin cukup waaktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. Sering menjawab diborong oleh
sejumlah kecil siswa yang menguasai dan senang berbicara, sedangkan
banyak siswa lainnya tidak memikirkan jawabannya.
7) Dengan menjawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok
persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain
walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam
hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.

F. Pengertian Metode Diskusi


Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar
informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak
ingin mencari jawaban/ penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang
ada (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : 1994).
Menurut Hasibun dalam bukunya Proses Belajar Mengajar (2006: 10)
mengatakan bahwa diskusi merupakan proses penglihatan dua atau lebih individu
yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau
sasaran yang sudah tertentu melalui cara menukar informasi, mempertahankan
pendapat atau pemecahan masalah.
Metode diskusi adalah cara penyajian pembelajaran dimana siswa-siswa
dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang
bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama (Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zain : 2006). Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran
dengan menugaskan peserta didik atau kelompok belajar untuk melaksanakan
pecakapan ilmiah untuk mencari kebenaran dalam rangka mewujudkan tujuan
pengajaran (Karo-karo, 1998: 25). Menurut Djajadisastra (1983: 12) metode diskusi
adalah format belajar mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antara
anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas belajar secara

9
bersama. Karena itu, guru dituntut untuk mampu melibatkan keaktifan anak
bekerjasama dan berkolaborasi dalam kelompok.
Sementara itu Sudirman dkk (1992: 150) menyatakan, “Metode diskusi adalah
cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan bersama”.
Menurut Ali Sadikin dan Nasrul Hakim (2017: 26) menyatakan bahwa metode
diskusi bahan atau materi pembelajaran tidak diorganisir sebelumnya serta tidak
disajikan secara langsung kepada siswa, materi pembelajaran ditemukan dan
diorganisir oleh siswa sendiri. Maka tujuan utama metode ini bukan hanya sekedar
hasil belajar, tetapi yang lebih penting adalah proses belajar.

G. Langkah-langkah Metode Diskusi


Langkah-langkah penggunaan metode diskusi adalah sebagai berikut:
1) Taraf persiapan meliputi: a) Memilih dan menetapkan topik atau tema sekurang-
kurangnya; mengidentifikasi masalah yang merupakan alternatif untuk dipilih dan
didiskusikan. b) mengidentifikasi dan menetapkan satu atau beberapa sumber
bahan bacaan atau informasi yang hendak dipelajari oleh siswa, sehingga kalau
memasuki arena diskusi diharapkan telah membawa bahan pemikiran. c)
menetapkan atau menyediakan alternatif pemimpin diskusi pada guru atau siswa.
2) Siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi memilih pimpinan diskusi (ketua,
sekretaris, pelapor) mengatur tempat duduk, ruangan, dan sebagainya dengan
bimbingan guru.
3) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan guru berkeliling
dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban, serta
memberikan dorongan dan bantuan agar anggota kelompok berpatisipasi aktif dan
diskusi dapat berjalan lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis
apa yang akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi.
4) Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan
ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan
ulasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut.
5) Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan laporan
hasil diskusi dari setiap kelompok.

H. Jenis-jenis Diskusi
Terdapat bermacam pengembangan metode diskusi, berikut ini beberapa jenis diskusi
yang dapat digunakan guru, antara lain:
1) Whole Group, merupakan bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal, paripurna,
dsb).
2) Buz Group, merupakan diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang.

1
3) Panel, merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek
tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator. Jika
dalam diskusi tersebut melibatkan partisipasi audience pengunjung disebut panel
forum.
4) Syndicate Group, merupakan bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi
beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing
melakukan tugas-tugas yang berbeda.
5) Brainstorming, merupakan diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan
ide baru tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat.
6) Symposium, merupakan bentuk diskusi yang dilaksanaka dengan membahas berbagai
aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering menggunakan sidang
paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya
dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari audience.
Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil symposium. Jika
symposium melibatkan partisipasi aktif pengunjung disebut symposium forum.
7) Colloquium, strategi diskusi yang dilakukan dengan melibatkan satu atau beberapa
narasumber yang berusaha menjawab pertanyaan dari audience. Audience
menginterview narasumber selanjutnya diteruskan dengan mengundang pertanyaan
dari peserta lain. Topik dalam diskusi ini adalah topik baru sehingga tujuan utama
dari diskusi ini adalah ingin memperoleh informasi dari tangan pertama.
8) Informal Debate, merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok
yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata
tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dari kedalamannya tinggi.
Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut
diskusi informal. Adapun langkah dalam diskusi informal adalah: (a). menyampaikan
problema; (b). pengumpulan data; (c). alternatif penyelesaian; (d). memilih cara
penyelesaian yang terbaik.
9) Fish Bowl, merupakan diskusi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang
ketua mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya
diatur dengan tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap
peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga
seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok.

I. Peranan Guru dalam Diskusi


Menurut Brooks & Brooks (lim Waliman, dkk, 2001) terdapat beberapa ciri yang
menggambarkan seorang guru yang kontruktivis dalam melaksanakan proses
pembelajaran siswa, yaitu sebagai berikut:
1) Guru mendorong, menerima insiatif dan kemandirian siswa.
2) Guru menggunakan data mentah sebagai sumber utama pada fokus materi
pembelajaran.

1
3) Guru memberikan tugas-tugas kepada siswa yang terarah pada pelatihan kemampuan
mengklasifikasi, menganalisis, memprediksi, dan menciptakan.
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguraikan isi pelajaran dan
mengubah strategi belajar mengajar.
5) Menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh kelas dapat
mendengarkan apa yang sedang dikemukakan.
6) Mengatur giliran berbicara agar jangan siswa yang berani dan berambisi menonjolkan
diri saja yang menggunakan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya
7) Mengatur agar sifat dan isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok/problem.
8) Mencatat hal-hal yang menurut pendapat guru harus segera dikoreksi yang
memungkinkan siswa tidak menyadari pendapat yang salah.
9) Selalu berusaha agar diskusi berlangsung antara siswa dengan siswa.
10) Bukan lagi menjadi pembicara utama melainkan menjadi pengatur pembicaraan.

Peranan guru yang memimpin suatu diskusi lebih sukar daripada bila ia memakai
cara mengajar yang lain. Cara ini meminta persiapan yang seksama dan bimbingan
yang cakap. Guru harus mempunyai latar belakang pengalaman dan simpanan
pengetahuan agar dia bisa memimpin sebuah diskusi secara kreatif, guru tidak
mendominasi pembicaraan, atau bahkan bisa sekedar sebagai stimulus, informan, dan
motivator dalam sebuah rangkaian kegiatan.

J. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi


Menurut Wahab (1998), keunggulan dari metode diskusi adalah sebagai berikut :
a) memberikan kemungkinana untuk saling mengemukakan pendapat, b) menyebabkab
pendekatan yang demokratis, c) mendorong rasa kesatuan, d) memperluas pandangan, e)
menghayati kepemipinan bersama-sama, f) membantu mengembangkan kepempinan, dan
g) meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Secara umum kelebihan dan kekurangan metode diskusi adalah sebagai berikut:
Kelebihan metode diskusi adalah:
1) Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagagsan prakarsa, dan terobosan
baru dalam pemecahan suatu masalah.
2) Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
3) Memperluas wawasan.
4) Membina untuk terbiasa musyawarah untuk memperkua dalam memecahkan
masalah.

Menurut Ali Sadikin dan Nasrul Hakim (2017: 28) kelebihan dari metode diskusi
adalah:
1) Dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan
dan ide-ide.

1
2) Dapat melatih siswa untuk membiasakan diir bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan.
3) Dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat atau ide secara verbal.
4) Diskusi juga dapat melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

Kekurangan metode diskusi adalah:

1) Tidak dapat diakui pada kelompok yang besar.


2) Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
3) Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
4) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak
dikontrol akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga
dapat mengganggu iklim pembelajaran.

1
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode merupakan suau tata
cara untuk melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Metode
digunakan guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan,
maka dengan demikian metode pembelajaran adalah suatu tata cara yang behubungan
erat dengan pelaksanaan proses pembelajaran . Metode pembelajaran yang digunakan
membawa pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian hasil yang
diharapkan. Metode adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada
guru. Sedangkan metode diskusi adalah cara penyajian pembelajaran dimana siswa-
siswa dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan
yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Maka tujuan utama
metode ini bukan hanya sekedar hasil belajar, tetapi yang lebih penting adalah proses
belajar. Kualitas belajar peserta didik dapat dicapai dengan menggunakan metode
pembelajaran yang efektif, karena metode pembelajaran merupakan salah satu faktor
yang mendukung terhadap keberhasilan belajar di samping faktor-faktor lainnya, seperti
bahan pelajaran, kondisi belajar dan lain sebagainya.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan (typo) maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi
juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kepada para
pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat
membangun agar kedepannya dapat lebih maksimal dalam penyusunan makalah yang
berhubungan dengan tema makalah ini.

1
DAFTAR PUSTAKA

Ainamulyana. 2015. Metode Tanya Jawab dan Prinsip Penerapannya.


https://ainamulyana.blogspot.com/2015/04/metode-tanya-jawab-dan-
prinsip.html?m=1. Diakses pada 22 maret 2020
Darmadi, H. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika
Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.
Dewi, Sinta, Dewi, Nurul Huda, Nasrul Hakim, Hifni Septina Carolina, Tika Mayang
Sari. 2020. Penerapan Teknik Permodelan Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Pemahaman Konsep Mahasiswa Pada Matakuliah Strategi Pembelajaran.
Hakim, N. 2015. PENERAPAN PROJECT-BASED LEARNING DIPADU GROUP
INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, DAN HASIL
BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG. Jurnal Biodik. Vol. 1, No. 1, Hal. 2
Martawijaya, M Agus. 2016. Microteaching “Model Pembelajaran Berbasis Kearifan
Lokal”. Makasar: CV. Masagena.
Sadikin, A., Hakim, N. 2017. Dasar Dasar dan Prose Pembelajaran Biologi. Salim:
Media Indonesia.
Ulfi. 2013. Metode Diskusi. http://ulfiaatm.blogspot.com/2013/06/metode-
diskusi.html?m=1.
Diakses pada 24 maret 2020

Anda mungkin juga menyukai