Disusun oleh:
Kelompok 9
1. Fifi Jauharatul Fardila 2113021020
2. Elsya Salsabilla Dasaad 2113021066
3. Selvia Andani Hidayah 2113021036
4. Thesa Amelia Br Sitepu 2113021008
Dosen Pengampu:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat, karunia serta kasih sayang-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Analisis
Aplikasi Ceramah,Ekspositori,Demonstrasi Dalam Pembelajaran Matematika”
dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi
Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Pentatito Gunowibowo, M.Pd. dan Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd. selaku dosen
mata Kuliah Startegi Pembelajaran Matematika.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan
serta kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan
teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami dalam
membuat tugas makalah.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..............................................................................................2
1.3 Tujuan……………...................................................................................5
BAB IV PENUTUP...............................................................................................23
4.1 Kesimpulan..............................................................................................23
4.2 Saran......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Langkah-langkah Metode Ceramah
1. Melakukan pendahuluan
a. Memulai pelajaran dengan menatap muka para siswa. Dengan
adanya kontak mata dan guru memberikan perhatian kepada
mereka, mereka akan lebih tertarik menyimak pelajaran. Pada
video yang telah disajikan guru masuk ke dalam kelas dan
langsung menatap para siswa di kelas yang akan guru tersebut
aja sehingga dapat dikatakan point a telah ditetapkan.
b. Menjelaskan terlebih dulu kepada siswa tujuan dari
pembelajaran agar peserta didik mengetahui ke mana arah
kegiatan belajarnya, bahkan tujuan itu dapat membangkitkan
motivasi belajar jika bertalian dengan kebutuhan mereka.
Dalam video pembelajaran guru memberikan tujuan
pembelajaran di kehidupan sehari-hari agar siswa lebih paham
akan aritmatika sosial yang dipelajari di kehidupan sehari-hari.
2. Memelihara perhatian peserta didik sepanjang pelajaran dan
menyemangatinya.
a. Sistematis dalam penyampaian, tidak berputar-putar dan tidak
loncat-loncat.Dari video yang telah ditampilkan guru
menyampaikan materi secara sistematis karena dimulai dari
perbandingan ke aritmatika sosial.
b. Bervariasi dalam kegiatan pembelajaran, dan berinteraksi
dengan siswa semisal memberi latihan mengerjakan tugas,
mengajukan pertanyaan dan berdiskusi.Vidio yang telah
ditampilkan ternyata guru telah menerapkan poin kedua yaitu
mengajukan pertanyaan.
c. Menggunakan media pelajaran yang variatif, yang sesuai
dengan tujuan pelajaran.Dari video yang telah ditampilkan
ternyata guru telah menerapkan poin yaitu menggunakan
7
media pembelajaran yang variatif. Yaitu memilih banner
berkaitan dengan diskon yang ada di pembelajaran misal
Matahari.
d. Memberi ulangan pelajaran kepada respons, jawaban yang
salah dan benar perlu ditanggapi sebaik-baiknya.
e. Menyampaikan materi dengan antusias dan dengan suara yang
lantang dan jelas.
f. Bergerak, tidak terpaku di meja, sehingga dapat respons
menarik perhatian siswa-siswanya dan di samping itu bisa
mengawasi mereka dari dekat. Dalam video pembeljaran guru
tidak terpaku di meja saja , guru menjelaskan didepan kelas
dan menggunakan papan tulis untuk memberikan contoh pada
siswa.
g. Hendaknya dihindari penggunaan bahasa yang hanya
dimengerti oleh kalangan tertentu. Karena hal itu sering di
latar belakangi keinginan untuk menunjukkan kapasitas diri
bahwa ia pembicara cerdas dan berpendidikan tinggi. Padahal
sebagian besar dari audiens tidak memahaminya. Seharusnya
jika menggunakan kata-kata yang tak biasa didengar, seorang
guru yang bijak harus menerangkannya.Dalam video
pembelajaran guru menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti oleh siswa.
3. Melakukan langkah penutupan pelajaran di akhir pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Mengambil kesimpulan dari pelajaran yang telah disampaikan
yang dilakukan siswa dengan bimbingan guru.
b. Memberikan kesempatan untuk menanggapi atas materi
pembelajaran.Dalam video pembelajaran, guru memberikan
kesempatan siswa untuk menanggapi atas materi pembelajaran
dengan berupa interaksi guru dengan siswa dalam penjelasan
materi.
8
4. Langkah aplikasi penggunaan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam
berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.
Adapun kekurangan dari metode ceramah yang bisa dianalisis oleh para
ahli yang bisa dikumpulkan
adalah sebagai berikut
1. Minimnya kesempatan untuk berdiskusi memecahkan
masalah dan mengembangkan keberanian dalam
mengemukakan pendapat.
2. Proses penyerapan pengetahuan kurang dikarenakan bertumpu
pada satu arah.
9
3. Kurang memberi ruang bagi para siswa untuk mengembangkan
kreativitas.
4. Guru yang kurang kreativitas akan mengakibatkan situasi kelas
yang monoton.
5. Kurangnya kemampuan guru dalam berorasi yang baik akan
membuat peserta didik cepat bosan.
6. Sangat sulit mendeteksi sejauh mana tingkat pemahaman
seluruh siswa.
7. Siswa mudah lupa atas apa yang sudah disampaikan.
8. Tidak merangsang siswa untuk membaca.
10
Suherman, dkk. (2001) menjelaskan metode ekspositori adalah “metode
pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih
dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan
contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah,
demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Penggunaan metode ini siswa
tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan
prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung
berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi
pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Dari beberapa
pengertian yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru
kepada sekelompok siswa atau peserta didik dengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal. Guru cenderung
menjadi lebih berperan sebagai fokus pembelajaran yang memberikan
informasi sedangkan peserta didik tidak terlalu banyak aktif untuk
menemukan materi.
11
C. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Ekspositori
Ada beberapa langkah dalam penerapan Metode ekspositori, yaitu:
1. Persiapan
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk
menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori..
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di
antaranya adalah:
1) Memberikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif.
12
pelajaran yang penuh dengan tantangan dan sangat
mengasyikkan. Memang dulu, ada kakak kelas kalian yang
kurang menguasai materi ini.saya kira, hal ini diebabkan karena
mereka kurang bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya.
Oleh sebab itu, saya harapkan kalian untuk meningkatkan
sedikit motivasi bekajar agar materi pelajaran yang sangat
penting ini dapat kalian kuasai dengan optimal”.
13
itu guru menggunakan istilah-istilah yang sama sekali asing bagi
kita.
2. Penyajian
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran
sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan
guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat
dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Karena itu, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini,
yaitu: (1) penggunaan bahasa, (2) intonasi suara, (3) menjaga kontak
mata dengan siswa, dan (4) menggunakan joke-joke yang
menyegarkan.
3. Korelasi
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran
dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang
memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya.
4. Menyimpulkan
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti {core) dari materi
pelajaran yang telah disajikan.
5. Mengaplikasikan
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah
mereka menyimak penjelasan guru. Melalui langkah ini guru akan
dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman
materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah
ini di antaranya: (1) dengan membuat tugas yang relevan dengan
14
materi yang telah disajikan, (2) dengan memberikan tes yang sesuai
dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
15
Menurut Syaiful Sagala, Metode demonstrasi ialah pendekatan yang
paling mudah dibandingkan dengan strategi pengajaran lainnya. Metode
demonstrasi memuat langkah-langkah yang mengarah pada munculnya
prilaku yang dicontohkan, sehingga peserta didik dapat memahaminya
secara konkret atau meniruhnya(Nugraha &Suyatmin,2021). Menurut Nahdi,
metode demonstrasi ialah suatu strategi pengajaran yang meliputi
mendemonstrasikan hal-hal dan cara yang tepat untuk melakukan suatu
tindakan, baik secara langsung maupun dengan menggunakan sumber-
sumber pengajaran yang dikaitkan dengan isi atau mata pelajaran yang
diberikan (Toruan,2021).
16
1. merumuskan tujuan yang harus dicapai setelah proses
demonstrasi berkahir;
2. menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang
akan dialakukan;
3. melakukan uji coba demonstrasi
b. tahap pelaksanaan
c. langkah pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal
yang harus di perhatikan, diantaranya:
1. mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan
2. mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa
3. mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan leh
siswa ,missalnya siswa ditugaskna untuk mencatat hal-hal yang
dianggap penting.dari pelaksanaan demontrasi langkah –
langkah pelaksanaan demonstrasi
1. mulailah demonstrasi dengan kegiatan– kegiatan yang
merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui
pertanyaan yang mengandung teka–teki sehingga siswa
tertarik memperhatikan proses demonstrasi.
2. ciptakan suasana yang menyejukan dengan menghindari
suasana yang menegangkan langkah –langkah mengakhiri
demonstrasi Apabila demonstrasi telah selesai dilakukan
proses pembelajaran yang diakhiri dengan :
a) memberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan
proses pencapaian tujuan pembelajaran
b) melakukan evaluasi bersama tentang jalannya
proses demonstrasi untuk perbaikan selanjutnya
17
C. Kelebihan Dan Kekurangan
Kelebihan dan kekurang metode demonstrasi menurut Abdul Majid (2015:
199-200), bahwa ”Sebagai salah satu metode pembelajaran metode
demonstrasi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan diataranya sebagai
berikut:
a. Kelebihan
Metode demonstrasi menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran,
dalam hal ini siswa memperhatikan secara langsung bahan pelajaran yang
dijelaskan secara langsung oleh guru, dengan demikian siswa dapat
memilki kemampuan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan
dan pada akhirnya siswa dapat menyakini kebenaran materi pembelajaran.
b. Kekurangan
Metode demonstrasi dinilai kurang efektif karena dalam tahap persiapan
dan pelaksanaan, memerlukan beberapa persiapan yang lebih matang dan
teliti ,dalam hal ini apabila terjadi kurangnya persiapan akan
mengakibatkan proses demontrasi menjadi gagal, serta dalam
pelaksanaannya perlu kreativitas guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Selanjutnya dari kelebihan dan kekurangan dapat
disimpulkan bahwa metode demonstrasi harus betul-betul memperhatikan
kesiapan guru dalam perencanaan maupun pelaksanaan, persiapan guru
sangat diperlukan dalam penerapan metode pembelajaran baik itu dari segi
kemampuan dan ketermpilan serta alat pendukung untuk mendukukung
proses pembelajaran yang lebih efektif.
a. Pembuka pembelajaran
18
Sebelum memulai pembelajaran, guru mempersiapkan semua hal yang
akan digunakan untuk pembelajaran. Setelah itu guru memasuki kelas
dan menyapa siswa di dalam kelas dengan salam. Lalu sebelum
pembelajaran dimulai salah satu siswa memimpin doa menurut agama
dan keyakinan selanjutnya guru memeriksa kehadiran siswa serta
keadaan siswa di dalam kelas.
b. Kegiatan inti
Membahas perbandingan senilai dan tak senilai, skala lalu guru masuk
ke materi baru yaitu aritmatika sosial guru memberikan gambar diskon
atau potongan harga aritmatika sosial. Berikan contoh diskon di tempat
perbelanjaan yang ada di sekitar siswa di situ guru menjelaskan
berkaitan harga jual dan harga beli serta menentukan keuntungan dan
kerugian juga bunga tunggal, bruto, netto, tara, lalu guru bertanya
kepada siswa tentang pengertian selisih apa. Lalu guru pun
mengingatkan kembali arti dari selisih. Selanjutnya guru memberikan
contoh-contoh di kehidupan sehari-hari untuk menentukan keuntungan
dan kerugian serta menentukan presentase keuntungan yang didapat
saat membeli barang di sebuah toko perbelanjaan yang sedang diskon.
c. Penutup
19
2.5 Hasil Analisis berdasarkan Kajian Teori
20
yang variatif. Yaitu memilih banner berkaitan dengan diskon suatu
took yang ada di pembelajaran.
d. Memberi ulangan pelajaran kepada respons, jawaban yang salah
dan benar perlu ditanggapi sebaik-baiknya.
e. Menyampaikan materi dengan antusias dan dengan suara yang
lantang dan jelas.
f. Bergerak, tidak terpaku di meja, sehingga dapat respons menarik
perhatian siswa-siswanya dan di samping itu bisa mengawasi
mereka dari dekat. Dalam video pembeljaran guru tidak terpaku di
meja saja, guru menjelaskan didepan kelas dan menggunakan
papan tulis untuk memberikan contoh pada siswa.
g. Hendaknya dihindari penggunaan bahasa yang hanya dimengerti
oleh kalangan tertentu. Karena hal itu sering di latar belakangi
keinginan untuk menunjukkan kapasitas diri bahwa ia pembicara
cerdas dan berpendidikan tinggi. Padahal sebagian besar dari
audiens tidak memahaminya. Seharusnya jika menggunakan kata-
kata yang tak biasa didengar, seorang guru yang bijak harus
menerangkannya.
h. Dalam video pembelajaran guru menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti oleh siswa.
3) Melakukan langkah penutupan pelajaran di akhir pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Mengambil kesimpulan dari pelajaran yang telah disampaikan yang
dilakukan siswa dengan bimbingan guru.
b. Memberikan kesempatan untuk menanggapi atas materi
pembelajaran. Dalam video pembelajaran, guru memberikan
kesempatan siswa untuk menanggapi atas materi pembelajaran
dengan berupa interaksi guru dengan siswa dalam penjelasan
materi.
4) Langkah aplikasi penggunaan Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh
digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.
21
Dalam video pembelajaran, di akhir pembelajaran guru memberikan
kesimpulan atas materi yang sudah dibahas bersama-sama.
Berdasarkan definisi setiap metode yang telah ada pada kajian teori, diperoleh
perbedaan bahwa jika dalam demonstrasi lebih menonjolkan mengenai suatu
kemampuan misalnya membuktikan atau menurunkan rumus. Pada metode
ekspositori pada dasarnya sama dengan metode ceramah, namun pada metode
ekspositori siswa belajar lebih aktif misalnya mengerjakan soal latihan
mandiri atau bersama dengan teman. Dimana syarat metode demonstrasi dan
ekspostori tersebut tidak ada dalam video pembelajaran, sehingga berdasarkan
hasil analisis video diperoleh bahwa pada video pembelajaran tersebut hanya
menerapkan metode ceramah.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tidak hanya itu guru atau pendidik juga harus memperhatikan materi
pelajaran dan barulah dapat menentukan metode apa yang baik digunakan
karena tidak semua mata pelajaran bisa menggunakan metode yang sering
digunakan di ke
4.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Killen, Roy. 1998. effective Teaching Straties: Lesson From Reseach and Practice,
Secand Edition- Australia: Sosial Saence Press.
Mudjiono dan Dimiyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta;
Cetakan 3.
Nugraha, A. E., & Suyatmin. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas
Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata
Pelajaran Matematika Di SD Negeri2 Neglasari Tasikmalaya. Journal of
Islamic Education at Elementary School, 2(1), 12–21.
24
Wirabumi, R. (2020, October). Metode Pembelajaran Ceramah. In Annual
Conference on Islamic Education and Thought (ACIET) (Vol. 1, No. 1, pp.
105-113).
25