Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS APLIKASI 

PENDEKATAN CERAMAH, EKSPOSITORI,


DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(Strategi Pembelajaran Matematika)

Disusun oleh:
Kelompok 9
1. Fifi Jauharatul Fardila 2113021020
2. Elsya Salsabilla Dasaad 2113021066
3. Selvia Andani Hidayah 2113021036
4. Thesa Amelia Br Sitepu 2113021008

Dosen Pengampu:

Drs. Pentatito Gunowibowo, M.Pd.


Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat, karunia serta kasih sayang-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Analisis
Aplikasi Ceramah,Ekspositori,Demonstrasi Dalam Pembelajaran Matematika”
dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi
Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Pentatito Gunowibowo, M.Pd. dan Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd. selaku dosen
mata Kuliah Startegi Pembelajaran Matematika.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan
serta kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan
teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami dalam
membuat tugas makalah.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Bandarlampung, 20 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI……………… ..................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN…. ..................................................................................4

1.1 Latar Belakang….. ..................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................5

1.3 Tujuan……………...................................................................................5

BAB II KAJIAN TEORI….....................................................................................6

2.1 Metode Ceramah ..................................................................................6

2.2 Metode Ekspositori.................................................................................10


2.3 Metode Demonstrasi...............................................................................15
BAB III HASIL ANALISIS..................................................................................18

3.1. Narasi Video Pembelajaran.....................................................................18

3.2. Hasil Analisis Berdasarkan ....................................................................20

BAB IV PENUTUP...............................................................................................23

4.1 Kesimpulan..............................................................................................23

4.2 Saran......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode merupakan bagian terpadu dan integral dari proses pembelajaran.


Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang menghubungkan seseorang
dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif
dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat
menghubungkan dua pihak yaitu siswa sebagai pebelajar dan guru sebagai
fasilitator, yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya
proses belajar (learning process).

metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran

proses pembelajarn harus meningkatkan proses belajar yang


memungkinkan perolehan hasil belajar yang memungkinkan perolehan
hasil belajar yang baik. Dengan kata lain semakin kecil hasil belajar dari
proses belajar dari proses pembelajaran.

Metode pembelajaran dapat dijabarkan ke dalam teknik dan gaya


pembelajaran demikian teknik pembelajaran diartikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah
siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya
secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada
kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan
metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif.
Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama.

4
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Pendekatan Ceramah?


1.2.2 Bagaimana Pendekatan Ekspositoris?
1.2.3 Bagaimana Pendekatan Demonstrasi?

1.3 Tujuan Masalah

1.3.1 Menjelaskan Pendekatan Ceramah


1.3.2 Menjelaskan Pendekatan Ekspositoris
1.3.3 Menjelaskan Pendekatan Demonstrasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode Ceramah


A. Pengertian Metode Ceramah
Menurut Noer (2017), metode ceramah merupakan salah satu
penyampaian informasi secara lisan dari seseorang kepada sejumlah
pendengar kegiatan berpusat pada penceramah dan penceramah
mendominasi seluruh kegiatan, pendengar hanya memerhatikan dan
mencatat seperlunya.
Menurut Roestiyah (2008: 34) Metode ceramah adalah Suatu cara
mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau
informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah
secara lisan. Sedangkan menurut Sagala (2010: 201) metode ceramah
adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan
dari guru kepada siswa. Kemudian menurut Sanjaya (2008: 147)
mengemukakan bahwa metode ceramah dapat diartikan sebagai cara
menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan
langsung kepada sekelompok siswa. Dari beberapa pendapat ahli
tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa metode ceramah
merupakan cara seorang guru dalam menyampaikan materi kepada
siswa denga cara lisan dan sedangkan peranan siswa adalah
mendengarkan, serta mencatat yang pokok materi yang disampaikan
oleh guru.

6
B. Langkah-langkah Metode Ceramah

Berdasarkan pendapat Wirabumi (2020), menyatakan bahwa agar


pembelajaran metode ceramah dapat efektif dan efisien hendaknya
para pendidik memperhatikan langkah-langkah berikut ini:

1. Melakukan pendahuluan
a. Memulai pelajaran dengan menatap muka para siswa. Dengan
adanya kontak mata dan guru memberikan perhatian kepada
mereka, mereka akan lebih tertarik menyimak pelajaran. Pada
video yang telah disajikan guru masuk ke dalam kelas dan
langsung menatap para siswa di kelas yang akan guru tersebut
aja sehingga dapat dikatakan point a telah ditetapkan.
b. Menjelaskan terlebih dulu kepada siswa tujuan dari
pembelajaran agar peserta didik mengetahui ke mana arah
kegiatan belajarnya, bahkan tujuan itu dapat membangkitkan
motivasi belajar jika bertalian dengan kebutuhan mereka.
Dalam video pembelajaran guru memberikan tujuan
pembelajaran di kehidupan sehari-hari agar siswa lebih paham
akan aritmatika sosial yang dipelajari di kehidupan sehari-hari.
2. Memelihara perhatian peserta didik sepanjang pelajaran dan
menyemangatinya.
a. Sistematis dalam penyampaian, tidak berputar-putar dan tidak
loncat-loncat.Dari video yang telah ditampilkan guru
menyampaikan materi secara sistematis karena dimulai dari
perbandingan ke aritmatika sosial.
b. Bervariasi dalam kegiatan pembelajaran, dan berinteraksi
dengan siswa semisal memberi latihan mengerjakan tugas,
mengajukan pertanyaan dan berdiskusi.Vidio yang telah
ditampilkan ternyata guru telah menerapkan poin kedua yaitu
mengajukan pertanyaan.
c. Menggunakan media pelajaran yang variatif, yang sesuai
dengan tujuan pelajaran.Dari video yang telah ditampilkan
ternyata guru telah menerapkan poin yaitu menggunakan

7
media pembelajaran yang variatif. Yaitu memilih banner
berkaitan dengan diskon yang ada di pembelajaran misal
Matahari.
d. Memberi ulangan pelajaran kepada respons, jawaban yang
salah dan benar perlu ditanggapi sebaik-baiknya.
e. Menyampaikan materi dengan antusias dan dengan suara yang
lantang dan jelas.
f. Bergerak, tidak terpaku di meja, sehingga dapat respons
menarik perhatian siswa-siswanya dan di samping itu bisa
mengawasi mereka dari dekat. Dalam video pembeljaran guru
tidak terpaku di meja saja , guru menjelaskan didepan kelas
dan menggunakan papan tulis untuk memberikan contoh pada
siswa.
g. Hendaknya dihindari penggunaan bahasa yang hanya
dimengerti oleh kalangan tertentu. Karena hal itu sering di
latar belakangi keinginan untuk menunjukkan kapasitas diri
bahwa ia pembicara cerdas dan berpendidikan tinggi. Padahal
sebagian besar dari audiens tidak memahaminya. Seharusnya
jika menggunakan kata-kata yang tak biasa didengar, seorang
guru yang bijak harus menerangkannya.Dalam video
pembelajaran guru menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti oleh siswa.
3. Melakukan langkah penutupan pelajaran di akhir pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Mengambil kesimpulan dari pelajaran yang telah disampaikan
yang dilakukan siswa dengan bimbingan guru.
b. Memberikan kesempatan untuk menanggapi atas materi
pembelajaran.Dalam video pembelajaran, guru memberikan
kesempatan siswa untuk menanggapi atas materi pembelajaran
dengan berupa interaksi guru dengan siswa dalam penjelasan
materi.

8
4. Langkah aplikasi penggunaan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam
berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah


a. Kelebihan
1. Murah dikarenakan tidak memerlukan biaya yang besar
sehingga dapat menampung kelas besar dan tiap siswa
mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan.
2. Mudah dikarenakan cukup menggunakan media lisan tanpa
perlu persiapan yang rumit. Siswa bisa langsung menerima ilmu
pengetahuan. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran
dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat terlaksananya
pelajaran dengan ceramah.
3. Konsep dan materi yang disajikan secara hierarki
4. Dapat mencakup materi pelajaran yang banyak dan luas.
5. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang pentin
hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.
6. Keadaan kelas dapat terkontrol, karena kondusifitas kelas dan
kenyamananny untuk digunakan sebagai ruang belajar adalah
tanggung jawab guru.
7. Organisasi kelas dapat disetting secara lebih sederhana.

Adapun kekurangan dari metode ceramah yang bisa dianalisis oleh para
ahli yang bisa dikumpulkan
adalah sebagai berikut
1. Minimnya kesempatan untuk berdiskusi memecahkan
masalah dan mengembangkan keberanian dalam
mengemukakan pendapat.
2. Proses penyerapan pengetahuan kurang dikarenakan bertumpu
pada satu arah.

9
3. Kurang memberi ruang bagi para siswa untuk mengembangkan
kreativitas.
4. Guru yang kurang kreativitas akan mengakibatkan situasi kelas
yang monoton.
5. Kurangnya kemampuan guru dalam berorasi yang baik akan
membuat peserta didik cepat bosan.
6. Sangat sulit mendeteksi sejauh mana tingkat pemahaman
seluruh siswa.
7. Siswa mudah lupa atas apa yang sudah disampaikan.
8. Tidak merangsang siswa untuk membaca.

2.2 Metode Ekspositori

A. Pengertian Metode Ekspositoris


Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti memberi
penjelasan. Dalam konteks pembelajran, eksposisi merupakan strategi
yang dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta,
gagasangagasan dan informasi-informasi penting lainnya kepada para
pembelajar. Roy Killen (1998), menamakan metode ekspositori ini dengan
istilah strategi pembelajaran langsung (direct insruction). Dalam sistem
ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara
rapih, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan
mencernanya secara teratur dan tertib. Siswa juga dituntut untuk
menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut. Menurut David P.
Ausubel dalam Pentatito Gunowibowo (1998:6-7), pendekatan ekspositori
ini merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam
menanamkan belajar bermakna. Sejalan dengan itu Dimyati dan Mudjiono
(1999:172) mengatakan” metode ekspositori adalah memindahkan
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa.

10
Suherman, dkk. (2001) menjelaskan metode ekspositori adalah “metode
pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih
dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan
contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah,
demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Penggunaan metode ini siswa
tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan
prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung
berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi
pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Dari beberapa
pengertian yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru
kepada sekelompok siswa atau peserta didik dengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal. Guru cenderung
menjadi lebih berperan sebagai fokus pembelajaran yang memberikan
informasi sedangkan peserta didik tidak terlalu banyak aktif untuk
menemukan materi.

B. Karakteristik strategi pembelajaran ekspositori

1. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi


pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat
utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang
mengidentikkannya dengan ceramah.
2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran
yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang
harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu sendiri.
Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat
memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengunkapkan
kembali materi yang telah diuraikan.

11
C. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Ekspositori
Ada beberapa langkah dalam penerapan Metode ekspositori, yaitu:

1. Persiapan
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk
menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori..
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di
antaranya adalah:
1) Memberikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif.

Memberikan sugesti yang positif akan dapat membangkitkan


kekuatan pada siswa untuk menembus rintangan dalam belajar.
Sebaliknya, sugesti yang negatif dapat menghentikan semangat
belajar. Perhatikan cintoh sugesti yang negatif yang diberikan oleh
guru sebelum ia menyajikan materi pelajaran. “anak-anak hari ini
kita akan mempelajari materi pelajaran tersulit yang pernah
kalian pelajari. Banyak, bahkan hampir semua anak-anak kelas
kalian yang gagal menguasai materi pelajaran ini. Oleh seba itu,
kalian harus bersungguh-sungguh untuk belajar agar tidak
mendapat nasib seperti yang dialami oleh kanak-kanak kelas
kalian”.

Apa yang anda rasakan seandainya guru andaakan berkata


demikian sebelum ia memulai pelajaran? Ya, pasti dalam bayangan
anda, anda akan merasa berat untuk mempelajari materi pelajaran
yang akan disampaikan. Seakan-akan anda akan menghadapi
pekerjaan yang sangat “wah”. Sehingga selum belajar dimulai
energi anda sudah terkuras habis, selanjutnya andapun akan tidak
akan bergairah untuk belajar. Mana kala perasaan itu muncul,
jangan harap proses pembelajaran akan menghasilkan sesuatu yang
akan diharapkan. Coba anda bandingkan dengan pernyataan guru
dibawah ini “anak-anak hari ini kita akan mempelajari materi

12
pelajaran yang penuh dengan tantangan dan sangat
mengasyikkan. Memang dulu, ada kakak kelas kalian yang
kurang menguasai materi ini.saya kira, hal ini diebabkan karena
mereka kurang bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya.
Oleh sebab itu, saya harapkan kalian untuk meningkatkan
sedikit motivasi bekajar agar materi pelajaran yang sangat
penting ini dapat kalian kuasai dengan optimal”.

Pernyataan diatas berbeda dengan pernyataan sebelumnya, bukan?


Ya, pernyataan diatas merupakan pernyataan yang bisa mendorong
siswa belajar lebih giat. Siswa tidak akan merasa dibebani, justru
mereka akan merasa tertantang untuk mempelajari materi pelajaran
yang akan disampaikan.

2) Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.

Mengemukakan sangat penting artinya dalam setiap proses


pembelajaran. Dengan mengemukakan tujuan siswa akan
pahamapa yang hars mereka kuasai serta mau dibawa kemana
mereka. Dengan demikian, tujuan mereka ‘pengikut’ baik bagi
guru maupun bagi siswa. Langkah penting ini sering dilupakan
oleh guru dalam pembelajaran guru menjelaskan materi pelajaran.
Dengan demikian bagi siswa akan mengalami kesulitan, sebab
mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi terhadap materi
pelajaran yang dibahas. Bahkan, sering terjadi untuk siswa tertentu
proses adaptasi memerlukan waktu yang cukup lama. Artinya,
walaupaun sudah lama guru bicara tapi mereka belum mengerti apa
yang hendak dicapai oleh pembicara guru.

3) Bukalah file dalam otak siswa.

Seandainya seorang guru menyampaikan pelajaran yang sama


sekali asing bagi anda kenal. Anda akan sulit menagkap materi ya
ng disampaikan, bukan? Apalagi jika dalam menyampaikan materi

13
itu guru menggunakan istilah-istilah yang sama sekali asing bagi
kita.

Bagaikan kerja sebuah komputer, data akan dismpan manakala filenya


sudah tersedia. Demikian juga otak siswa, materi pelajaran akan bisa
ditangkap dan disimpan dalam memori manakala sudah tersedia file
atau kapling yang sesuai. Artinya, sebelum kita akan menyampaikan
materi pelajaran maka terlebih dahulu kita harus membuka file dalam
otak siswa agar materi itu bisa ditangkap.

2. Penyajian
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran
sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan
guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat
dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Karena itu, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini,
yaitu: (1) penggunaan bahasa, (2) intonasi suara, (3) menjaga kontak
mata dengan siswa, dan (4) menggunakan joke-joke yang
menyegarkan.
3. Korelasi
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran
dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang
memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya.
4. Menyimpulkan
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti {core) dari materi
pelajaran yang telah disajikan.
5. Mengaplikasikan
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah
mereka menyimak penjelasan guru. Melalui langkah ini guru akan
dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman
materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah
ini di antaranya: (1) dengan membuat tugas yang relevan dengan

14
materi yang telah disajikan, (2) dengan memberikan tes yang sesuai
dengan materi pelajaran yang telah disajikan.

D. Kelebihan dan Kekurangan

1) Kelebihan Metode Ekspositori


a. Dengan Metode Pembelajaran Ekspositori guru bisa mengontrol urutan
dan keluasan materi pelajaran dengan demikian guru dapat mengetahui
sampai sejauh mana siswa mengasai bahan yang telah disampaikan.
b. Metode ini dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus
dikuasai siswa sangat luas sementara waktunya sangat terbatas.
c. Melalui metode ini selain siswa mendengarkan melalui penuturan tentang
suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau
mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi.
d. Metode ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang
besar.
2) Kelemahan Metode Ekspositori
a. Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa
yang memiliki kemampuan mendengar secara baik.
b. Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan individual.
c. Karena metode lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi
kemampuan interpersonal serta kemampuan berfikir kritis.
d. Keberhasilan metode ini sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru
seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiame,
motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan berkomunikasi
dan kemampuan mengelola kelas.

2.3 Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi ialah teknik mengajar yang melibatkan, menunjukkan


kepada siswa bagaimana melakukan sesuatu dengan
mendemonstrasikannya secara langsung atau dengan memanfaatkan alat
peraga yang terkait dengan materi pelajaran yang dibahas(Shoimin, 2014).

15
Menurut Syaiful Sagala, Metode demonstrasi ialah pendekatan yang
paling mudah dibandingkan dengan strategi pengajaran lainnya. Metode
demonstrasi memuat langkah-langkah yang mengarah pada munculnya
prilaku yang dicontohkan, sehingga peserta didik dapat memahaminya
secara konkret atau meniruhnya(Nugraha &Suyatmin,2021). Menurut Nahdi,
metode demonstrasi ialah suatu strategi pengajaran yang meliputi
mendemonstrasikan hal-hal dan cara yang tepat untuk melakukan suatu
tindakan, baik secara langsung maupun dengan menggunakan sumber-
sumber pengajaran yang dikaitkan dengan isi atau mata pelajaran yang
diberikan (Toruan,2021).

Proses interaksi belajar mengajar di kelas sangat didukung dengan


penggunaan metode demonstrasi. Manfaatnya ialah kesalahan yang terjadi
ketika pembelajaran direncanakan dapat diatasi melalui observasi dan
contoh konkret sebagai akibat dari perhatian siswa yang terbukti lebih
fokus pada pelajaran yang diberikan. Sehingga kesan yang diberikan
pada siswa lebih mendalam dan bertahan lebih lama dalam jiwanya.
Siswa sangat didorong untuk bekerja lebih keras dalam studi mereka
dengan hasil berikutnya. Dengan demonstrasi itu, siswa dapat
berpartisipasi aktif, mendapatkan pengalaman praktis, dan mempertajam
keterampilan mereka, meskipun masih ada kekurangan untuk pendekatan
ini. (Zuliatin,2021).

B.Langkah-Langkah Metode Demonstrasi

Abdul Majid (2015:198) mengemukakan bahwa ”sebagai metode penyajian,


demontrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru, walaupun
dalam proses demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.”
Adapun langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi menurut Abdul
Majid (2015:198-199):
a. tahap persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus
dilakukan diantaranya;

16
1. merumuskan tujuan yang harus dicapai setelah proses
demonstrasi berkahir;
2. menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang
akan dialakukan;
3. melakukan uji coba demonstrasi
b. tahap pelaksanaan
c. langkah pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal
yang harus di perhatikan, diantaranya:
1. mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan
2. mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa
3. mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan leh
siswa ,missalnya siswa ditugaskna untuk mencatat hal-hal yang
dianggap penting.dari pelaksanaan demontrasi langkah –
langkah pelaksanaan demonstrasi
1. mulailah demonstrasi dengan kegiatan– kegiatan yang
merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui
pertanyaan yang mengandung teka–teki sehingga siswa
tertarik memperhatikan proses demonstrasi.
2. ciptakan suasana yang menyejukan dengan menghindari
suasana yang menegangkan langkah –langkah mengakhiri
demonstrasi Apabila demonstrasi telah selesai dilakukan
proses pembelajaran yang diakhiri dengan :
a) memberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan
proses pencapaian tujuan pembelajaran
b) melakukan evaluasi bersama tentang jalannya
proses demonstrasi untuk perbaikan selanjutnya

17
C. Kelebihan Dan Kekurangan
Kelebihan dan kekurang metode demonstrasi menurut Abdul Majid (2015:
199-200), bahwa ”Sebagai salah satu metode pembelajaran metode
demonstrasi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan diataranya sebagai
berikut:
a. Kelebihan
Metode demonstrasi menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran,
dalam hal ini siswa memperhatikan secara langsung bahan pelajaran yang
dijelaskan secara langsung oleh guru, dengan demikian siswa dapat
memilki kemampuan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan
dan pada akhirnya siswa dapat menyakini kebenaran materi pembelajaran.
b. Kekurangan
Metode demonstrasi dinilai kurang efektif karena dalam tahap persiapan
dan pelaksanaan, memerlukan beberapa persiapan yang lebih matang dan
teliti ,dalam hal ini apabila terjadi kurangnya persiapan akan
mengakibatkan proses demontrasi menjadi gagal, serta dalam
pelaksanaannya perlu kreativitas guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Selanjutnya dari kelebihan dan kekurangan dapat
disimpulkan bahwa metode demonstrasi harus betul-betul memperhatikan
kesiapan guru dalam perencanaan maupun pelaksanaan, persiapan guru
sangat diperlukan dalam penerapan metode pembelajaran baik itu dari segi
kemampuan dan ketermpilan serta alat pendukung untuk mendukukung
proses pembelajaran yang lebih efektif.

2.4 Narasi Video Pembelajaran

Video pembelajaran yang dianalisis adalah video pembelajaran


matematika SMP Mardi Putra, sampel video pembelajaran berdurasi 20
menit 40 detik yang diambil dari sumber YouTube berjudul video kelas 07-
matematika-aritmatika sosial . Yang diunggah pada tanggal 5 Maret 2019
kronologi pada video pembelajaran

a. Pembuka pembelajaran

18
Sebelum memulai pembelajaran, guru mempersiapkan semua hal yang
akan digunakan untuk pembelajaran. Setelah itu guru memasuki kelas
dan menyapa siswa di dalam kelas dengan salam. Lalu sebelum
pembelajaran dimulai salah satu siswa memimpin doa menurut agama
dan keyakinan selanjutnya guru memeriksa kehadiran siswa serta
keadaan siswa di dalam kelas.

b. Kegiatan inti
Membahas perbandingan senilai dan tak senilai, skala lalu guru masuk
ke materi baru yaitu aritmatika sosial guru memberikan gambar diskon
atau potongan harga aritmatika sosial. Berikan contoh diskon di tempat
perbelanjaan yang ada di sekitar siswa di situ guru menjelaskan
berkaitan harga jual dan harga beli serta menentukan keuntungan dan
kerugian juga bunga tunggal, bruto, netto, tara, lalu guru bertanya
kepada siswa tentang pengertian selisih apa. Lalu guru pun
mengingatkan kembali arti dari selisih. Selanjutnya guru memberikan
contoh-contoh di kehidupan sehari-hari untuk menentukan keuntungan
dan kerugian serta menentukan presentase keuntungan yang didapat
saat membeli barang di sebuah toko perbelanjaan yang sedang diskon.
c. Penutup

Siswa diminta untuk menyimpulkan aktivitas belajar pada hari itu.


Setelah itu siswa diminta guru untuk mempelajari materi selanjutnya
dan dilanjutkan salam.

19
2.5 Hasil Analisis berdasarkan Kajian Teori

Berdasarkan pendapat Wirabumi (2020), menyatakan bahwa agar


pembelajaran metode ceramah dapat efektif dan efisien hendaknya para
pendidik memperhatikan langkah-langkah berikut ini:
1) Melakukan pendahuluan
a. Memulai pelajaran dengan menatap muka para siswa. Dengan
adanya kontak mata dan guru memberikan perhatian kepada
mereka, mereka akan lebih tertarik menyimak pelajaran. Pada
video yang telah disajikan guru masuk ke dalam kelas dan langsung
menatap para siswa di kelas yang akan guru tersebut aja sehingga
dapat dikatakan point a telah ditetapkan.
b. Menjelaskan terlebih dulu kepada siswa tujuan dari pembelajaran
agar peserta didik mengetahui ke mana arah kegiatan belajarnya,
bahkan tujuan itu dapat membangkitkan motivasi belajar jika
bertalian dengan kebutuhan mereka. Dalam video pembelajaran
guru memberikan tujuan pembelajaran di kehidupan sehari-hari
agar siswa lebih paham akan aritmatika sosial yang dipelajari di
kehidupan sehari-hari.
2) Memelihara perhatian peserta didik sepanjang pelajaran dan
menyemangatinya.
a. Sistematis dalam penyampaian, tidak berputar-putar dan tidak
loncat-loncat. Dari video dari video yang telah ditampilkan guru
menyampaikan materi secara sistematis karena dimulai dari
perbandingan ke aritmatika sosial.
b. Bervariasi dalam kegiatan pembelajaran, dan berinteraksi dengan
siswa semisal memberi latihan mengerjakan tugas, mengajukan
pertanyaan dan berdiskusi. Dia yang telah ditampilkan ternyata
guru telah menerapkan poin kedua yaitu mengajukan pertanyaan.
c. Menggunakan media pelajaran yang variatif, yang sesuai dengan
tujuan pelajaran. Dari video yang telah ditampilkan ternyata guru
telah menerapkan poin yaitu menggunakan media pembelajaran

20
yang variatif. Yaitu memilih banner berkaitan dengan diskon suatu
took yang ada di pembelajaran.
d. Memberi ulangan pelajaran kepada respons, jawaban yang salah
dan benar perlu ditanggapi sebaik-baiknya.
e. Menyampaikan materi dengan antusias dan dengan suara yang
lantang dan jelas.
f. Bergerak, tidak terpaku di meja, sehingga dapat respons menarik
perhatian siswa-siswanya dan di samping itu bisa mengawasi
mereka dari dekat. Dalam video pembeljaran guru tidak terpaku di
meja saja, guru menjelaskan didepan kelas dan menggunakan
papan tulis untuk memberikan contoh pada siswa.
g. Hendaknya dihindari penggunaan bahasa yang hanya dimengerti
oleh kalangan tertentu. Karena hal itu sering di latar belakangi
keinginan untuk menunjukkan kapasitas diri bahwa ia pembicara
cerdas dan berpendidikan tinggi. Padahal sebagian besar dari
audiens tidak memahaminya. Seharusnya jika menggunakan kata-
kata yang tak biasa didengar, seorang guru yang bijak harus
menerangkannya.
h. Dalam video pembelajaran guru menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti oleh siswa.
3) Melakukan langkah penutupan pelajaran di akhir pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Mengambil kesimpulan dari pelajaran yang telah disampaikan yang
dilakukan siswa dengan bimbingan guru.
b. Memberikan kesempatan untuk menanggapi atas materi
pembelajaran. Dalam video pembelajaran, guru memberikan
kesempatan siswa untuk menanggapi atas materi pembelajaran
dengan berupa interaksi guru dengan siswa dalam penjelasan
materi.
4) Langkah aplikasi penggunaan Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh
digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.

21
Dalam video pembelajaran, di akhir pembelajaran guru memberikan
kesimpulan atas materi yang sudah dibahas bersama-sama.

Berdasarkan definisi setiap metode yang telah ada pada kajian teori, diperoleh
perbedaan bahwa jika dalam demonstrasi lebih menonjolkan mengenai suatu
kemampuan misalnya membuktikan atau menurunkan rumus. Pada metode
ekspositori pada dasarnya sama dengan metode ceramah, namun pada metode
ekspositori siswa belajar lebih aktif misalnya mengerjakan soal latihan
mandiri atau bersama dengan teman. Dimana syarat metode demonstrasi dan
ekspostori tersebut tidak ada dalam video pembelajaran, sehingga berdasarkan
hasil analisis video diperoleh bahwa pada video pembelajaran tersebut hanya
menerapkan metode ceramah.

22
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam penggunaan metode pembelajaran banyak yang harus diperhatikan


baik itu dalam kelebihan dan kelemahannya oleh sebab itu guru atau
pendidik harus pintar memilih metode pembelajaran, agar tujuan dari
pendidikan bisa tercapai. Tidak hanya metode ceramah, ekspositori dan
demonstrasi yang bisa digunakan banyak juga metode yang lainnya.
Dimana setiap metode mempunyai ciri khas sehingga adanya kelebihan
dan keunggulan sendiri.

Tidak hanya itu guru atau pendidik juga harus memperhatikan materi
pelajaran dan barulah dapat menentukan metode apa yang baik digunakan
karena tidak semua mata pelajaran bisa menggunakan metode yang sering
digunakan di ke

4.2 Saran

Dengan adanya makalah ini tentang metode ceramah, ekspositori dan


demonstrasi, penulis mengharapkan pembaca untuk dapat menggunakan
dan mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam
pembelajaran matematika. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritikan dan masukan yang membangun

23
DAFTAR PUSTAKA

Darmawani, E. (2018). Metode Ekspositori dalam Pelaksanan Bimbingan dan


Konseling Klasikal. Jurnal Wahana Konseling, 1(2), 30-44.

Killen, Roy. 1998. effective Teaching Straties: Lesson From Reseach and Practice,
Secand Edition- Australia: Sosial Saence Press.

Majid, Abdul. (2015). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mudjiono dan Dimiyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta;
Cetakan 3.

Nugraha, A. E., & Suyatmin. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas
Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata
Pelajaran Matematika Di SD Negeri2 Neglasari Tasikmalaya. Journal of
Islamic Education at Elementary School, 2(1), 12–21.

Rohani, R. (2019). Media pembelajaran.

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Yogyakarta: Ar-RuzzMedia

Suherman, dkk. 2001. Common TexBook Strategi Pembelajaran Matematika


Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung

Toruan, N. L. (2021). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan


MenggunakanMetodeDemonstrasi Dan Media PotonganLidi. Jurnal
Global Edukasi, 4(4), 247-252

24
Wirabumi, R. (2020, October). Metode Pembelajaran Ceramah. In Annual
Conference on Islamic Education and Thought (ACIET) (Vol. 1, No. 1, pp.
105-113).

Zuliatin, L. (2021). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Mapel Matematika Pada Siswa Kelas 2 SDN Alang-Alang
Caruban 1 Tahun Pembelajaran 2019/2020. Educational Technology
Journal, 1(1), 31–40.

25

Anda mungkin juga menyukai