Anda di halaman 1dari 18

Pengembangan Metodologi Pembelajaran PAI

Tugas Terstruktur:

Pengembangan Metode Pembelajaran PAI model Communication Skills


(kemampuan berkomunikasi)

Dosen Pengampu:

Dr. Asmuri, M.Ag.

Dr. Nasrul HS, M.A.

Disusun oleh:

Muhammad Zuhdi 22290110073

KELAS I C MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022 M / 1443
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelasaikan tugas makalah yang berjudul “Pengembangan
Metode Pembelajaran PAI model Communication Skills (kemampuan
berkomunikasi) “pada mata kuliah Pengembangan Metodologi pembelajaran PAI.
Serta tidak lupa shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad
saw. atas petunjuk dan ajarannya, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
ke zaman terang benderang. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Terutama terima
kasih kami ucapkan kepada bapak Dr. Asmuri, M.Ag. dan Dr. Nasrul HS, M.A.
selaku dosen mata kuliah Pengembangan Metodologi Pembelajaran PAI.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat


kekurangan, oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca. Semoga melalui makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. Pengertian Pembelajaran PAI ................................................................... 3
B. Pengertian Communication Skills ............................................................ 4
C. Metode-metode Communication Skills ................................. …………...8
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 14
Kesimpulan .............................................................................................................. 14
Saran ........................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKAAN ................................................................................................ 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abad 21 ditandai dengan berkembangnya informasi, komputasi,


otomasi, dan komunikasi yang merambah dalam segala aspek kehidupan
manusia di semua belahan dunia. Hal ini tentunya berdampak pada
pendidikan yang diterapkan termasuk di dalamnya bagaimana model
pembelajarannya sehingga dapat mengadaptasi dan memenuhi semua
tuntutan abad 21. Pada kurikulum 2013 diharapkan dapat
diimplementasikan pembelajaran abad 211. Hal ini untuk menyikapi
tuntutan zaman yang semakin kompetitif. Adapun pembelajaran abad 21
mencerminkan empat hal. 1) Critical Thinking dan Problem Solving, 2)
Communication Skills, 3) Collaboration Skills, 4) Creativity Skills dan
Innovation. Tuntutan dunia internasional terhadap tugas guru memasuki
abad ke-21 tidaklah ringan. Guru diharapkan mampu dan dapat
menyelenggarakan proses pembelajaran yang bertumpu dan melaksanakan
empat pilar belajar yang dianjurkan oleh Komisi Internasional UNESCO
untuk Pendidikan, hal ini didasari bahwa Pendidikan merupakan
komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang dirancang untuk
menumbuhkan kegiatan belajar pada diri peserta didik.
Model pembelajaran pada Kurikulum 2013 berpusat kepada siswa
bukan guru, siswa diarahkan untuk belajar secara mandiri, memunculkan
kreatifitas dalam pembelajaran, mencari referensi-referensi dari berbagai
sumber belajar (literasi), mampu mengemukakan pendapat, menemukan
gagasan atau ide-ide yang baru di dalam kegiatan pembelajaran aka
dengan demikian akan terbentuklah karakter dan kepribadian peserta didik
tersebut. Untuk mewujudkan haltersebut maka seorang guru harus update
informasi, menggesa dirinya untuk mengupdate pengetahuan,
keterampilannya dalam mengajar.

1
Nurjanah, Siti Ahadiah, Analisis Kompetensi Abad-21 Dalam Bidang KomunikasiPendidikan, Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Leuwi Goong, Kabupaten Garut

1
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah/madrasah,
kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa
berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Belajar dan
mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama
lain, dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam suatu kegiatan manakala
terjadi interaksi pendidik dengan peserta didik, peserta didik dengan
peserta didik, pada saat pengajaran itu berlangsung2.
Usaha untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat
melibatkan peran aktif peserta didik, membutuhkan kemampuan pendidik
dalam menerapkan Metode pembelajaran yang cocok dan menarik.
Pembelajaran yang sesuai dan bervariasi agar peserta didik tidak merasa
bosan dan lebih melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Adanya
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan
motivasi yang tinggi dan pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan
hasil belajar3.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pembelajaran PAI?
2. Apa yang dimaksud Communication Skills (kemampuan berkomunikasi)?
3. Apa saja metode yang berkaitan dengan model communication skills
(kemampuan berkomunikasi) ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Pembelajaran PAI?


2. Untuk mengetahui maksud dari Communication Skills (kemampuan
berkomunikasi)?
3. Untuk mengetahui metode-metode dengan model Communication Skills
(kemampuan berkomunikasi) yang bisa diterapkan dalam pembelajaran
PAI?

2
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2002),h. 28.
3
Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA,
(Bandung: SinarBaru Algensindo, 2003), Cet. 3, h. 18

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran PAI

Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction”


yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang
berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional
adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara
bermakna melalui pembelajaran.4 Kegiatan belajar dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan
fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar.
Pembelajaran adalah kegiatan dimana guru melakukan
peranan-peranan tertentu agar siswa dapat belajar untuk mencapai
tujuan pendidikan yang diharapkan. Strategi pengajaran merupakan
keseluruhan metode dan prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan
peserta didik dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
tertentu.5
Selain itu, pembelajaran merupakan suatu proses
membelajarkan peserta didik agar dapat mempelajari sesuatu yang
relevan dan bermakna bagi diri mereka, disamping itu, juga untuk
mengembangkan pengalaman belajar dimana peserta didik dapat
secara aktif menciptakan apa yang sudah diketahuinya dengan
pengalaman yang diperoleh. Dan kegiatan ini akan mengakibatkan
peserta didik mempelajari sesuatu dengan cara lebih efektif dan
efisien.6
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam

4
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 265.
5 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), Cet. 16, h.201.
6 Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media, 1996), h. 157

3
adalah sebuah sistem pendidikan yang mengupayakan terbentuknya
akhlak mulia peserta didik serta memiliki kecakapan hidup
berdasarkan nilai-nilai Islam. Karena pendidikan agama Islam
mencakup dua hal, (1) mendidik peserta didik untuk berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam, (2) mendidik peserta didik
unuk mempelajari materi ajaran Islam yang sekaligus menjadi
pengetahuan tentang ajaran Islam iu sendiri. Sedangkan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam adalah suatu upaya membuat peserta didik
dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar, dan
tertarik untuk terus menerus mempelajari agama Islam, baik untuk
kepentingan mengetahui bagaimana cara beragama yang benar
maupun mempelajari Islam sebagai pengetahuan yang mengakibatkan
beberapa perubahan yang relatif tetap dalam tingkah laku seseorang
yang baik dalam kognitif, afektif, dan psikomotorik7

B. Communication Skills (Kemampuan berkomunikasi)

Communication skills merupakan salah satu poin dalam


kompetensi abad 21 yang dikenal dengan 4C. Dalam kompetensi abad
21 dikenal beberapa istilah 4C. Adapaun 4C tersebut adalah 1)
Critical Thinking dan Problem Solving, 2) Communication Skills,
3) Collaboration Skills, 4) Creativity Skills yang merupakan
kemampuan sesungguhnya yang ingin dicapai dalam penerapan
kurikulum 2013.8
Communication skills (kemampuan berkomunikasi) adalah
sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan
maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan
komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu
menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan
ataupun sebaliknya.
7
Hayati, Aulia Nur, and Lailatul Usriyah. "Implementasi Pendidikan Karakter untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah Menurut Abdul
Majid dan Dian Andayani." AKSELERASI: Jurnal Pendidikan Guru MI 1.1 (2020):h. 51.
8
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/kompetensi-kecakapan-hidup-abad-21.html

4
Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi
dengan sesamanya. Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu
hal yang terpenting dalam peradaban manusia. Tujuan utama
komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang dipilih
agar dapat dimengerti oleh penerima pesan. Komunikasi efektif tejadi
apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat
diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak
terjadi salah persepsi.
Supaya komunikasi antar manusia terjalin secara efektif
dibutuhkan teknik berkomunikasi yang tepat. Teknik komunikasi
adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi
dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan
adanya teknik ini diharapkan setiap orang dapat secara efektif
melakukan komunikasi satu sama lain dan secara tepat
menggunakannya.
Strategi yang sesuai untuk dilakukan guna meningkatkan
komunikasi peserta didik yaitu adalah dalam proses pembelajaran
guru harus membiasakan siswanya untuk saling berkomunikasi baik
tentang pelajaran maupun hal lain, baik dengan guru maupun dengan
siswa. Bahasa yang digunakan siswa dalam berkomunikasi akan
memberikan dampak pada siswa itu sendiri. Penggunaan kata yang
tidak baik dalam komunikasi membawa dampak negatif. Pesan yang
disampaikan oleh siswa tidak dapat diterima oleh penerima pesan. Hal
ini akan memicu terjadinya kesalahan dalam penerimaan pesan yang
dapat menimbulkan kesalahpahaman atau konflik dalam berinteraksi.
Selain itu, membiarkan peserta didik menggunakan kata-kata kasar
dalam berkomunikasi dapat menimbulkan kebiasaan buruk bagi
mereka. Penggunaan kata yang baik dalam berkomunikasi akan
membawa dampak positif pada peserta didik (Septikasari & Frasandy,
2018). Seiringnya perkembangan zaman, kita tentunya perlu tahu
bagaimana cara berkomunikasi secara efektif. Komunikasi efektif

5
yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap
(attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses
komunikasi. Komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa
nonverbal secara baik.
Beberapa teknik dalam komunikasi:
a) Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda dan
utuh.
b) Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
c) Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah
dan badan, pahami pikiran lawan bicara.
d) Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
e) Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
f) Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima
informasi
g) Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru
detailnya.
h) Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan Saudara sebagai
model langsung.
i) Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan,
membuat sadar dan menimbulkan kecemasan yang
mengcerahkan.
j) Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan
informasi Saudara diterima. Contoh dengan bertanya atau
menyuruh mengulanginya9.

Adapun manfaat yang didapat dalam penerapan


Comunication skills ini adalah
1. Bisa dijadikan sebagai penghubung
Seperti yang kita tahu bahwa komunikasi ini baru bisa terjadi
jika ada pemberi informasi dan penerima pesan, sehingga bisa
dibilang kalau kemampuan komunikasi bermanfaat untuk
dijadikan sebagai penghubung atau cara untuk berinteraksi
dengan lancar. Interaksi antara siswa dengan gurunya atau
dengan sesamanya akan terjalin dengan baikjika pihak
bersangkutan memiliki kemampuan dalam berkomunikasi.
9
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017

6
2. Memudahkan kita untuk meningkatkan produktifitas
Manfaat berikutnya dari kemampuan komunikasi adalah
memudahkan kita untuk meningkatkan produktivitas.
Seseorang akan lebih produktif dalam mengerjakan suatu
tugas yang diberikan, jika informasi yang diberikan sesuai.
Misalnya, seorang guru yang memberikan tugas kepada
peserta didik untuk menggambar rumah, maka peserta didik
akan menggambar rumah. Hal ini akan berbeda, jika seorang
guru hanya memberikan tugas menggambar saja, maka
sebagian siswa akan bingung harus menggambar apa.
3. Bermanfaat untuk menyelesaikan masalah
Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya yang di
mana setiap masalah bisa mengganggu kehidupannya. Oleh
karena itu, sudah seharusnya bahwa setiap masalah yang
sedang dihadapi harus segera diselesaikan agar kehidupan
yang dijalani terasa aman. Salah satu cara untuk
menyelesaikan masalah adalah dengan kemampuan
komunikasi, sehingga kemampuan ini bisa dibilang memiliki
manfaat untuk menyelesaikan suatu masalah.
Dengan kemampuan komunikasi yang baik, maka suatu
permasalahan akan mudah untuk diselesaikan. Namun,
komunikasi yang buruk bisa merumitkan suatu permasalahan
yang sedang dihadapi. Misalnya, ketika diadakan sebuah
rapat yang di mana setiap orang akan berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah, tetapi komunikasi antara individu
yang satu dengan individu lainnya ternyata berlangsung tidak
baik, sehingga tidak ditemukan suatu solusi dari masalah
yang sedang terjadi.
4. Bermanfaat untuk menyampaikan ide/gagasan
Ketika menempuh pendidikan di sekolah pasti kita sudah
pernah melakukan presentasi, baik itu secara kelompok atau

7
individu. Ketika melakukan presentasi, seseorang akan
melakukan komunikasi yang di mana komunikasi itu berupa
gagasan yang disampaikan kepada pendengar (guru dan
murid). Karena komunikasi itulah, kita bisa merasakan
manfaat dari komunikasi, jika komunikasi berjalan buruk,
maka kemungkinan besar pendengar akan sulit untuk
menerima informasi, begitu sebaliknya.
5. Memudahkan kita untuk mengambil keputusan
Dalam kehidupan yang kita jalani pasti akan melewati
tahapan di mana sulit untuk menentukan atau mengambil
keputusan dari suatu masalah yang sedang terjadi.
Pengambilan keputusan ini harus dilakukan dengan tepat agar
tak merugikan diri sendiri atau orang banyak. Ketika kita
sudah bingung dalam mengambil keputusan, sebaiknya
segera komunikasikan kepada seseorang yang lebih ahli atau
lebih tua. Dengan kemampuan komunikasi ini, kita bisa
mendapatkan sebuah keputusan yang bijak.

C. Metode yang berkaitan dengan model communication skills


(kemampuan berkomunikasi)
Dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa
dalam pembelajaran terutama Pembelajaran PAI, maka dibutuhkan
cara untuk melakasnakan kegiatan pembelajaran tersebut, cara itu
dalam pendidikan disebut metode, Ridwan Abdullah Sani
menerangkan metode pembelajaran sebagai langkah operasional dari
strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan
pembelajaran10. Wina Sanjaya menyebutkan metode pembelajaran
adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata11. Cara ini dipilih agar

10
Sani, Ridwan Abdullah. "Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum 2013." (2014).h.25
11
Sanjaya, Wina. "Penelitian pendidikan: jenis, metode dan prosedur." (2014).h.10

8
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal,

ada beberapa alternatif pilihan metode yang bisa diterapkan


oleh guru di dalam pembelajaran K13, berikut penjelasan dan
langkah-langkah penerapannya12.

1. Metode Pembelajaran Examples non Examples

Metode menginstruksikan pada para siswa menganalisis


gambar secara berkelompok lalu mendiskusikan hasilnya.
Langkah-langkah dari metode ini adalah :
1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran
2) Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan
melalui proyektor
3) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa
untuk memperhatikan atau menganalisa gambar
4) Melalui diskusi kelompok dengan jumlah 2-3 orang siswa,
hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5) Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil
diskusinya. Guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin
dicapai
6) Penutup; guru memberikan kesimpulan

2. Metode Numbered Heads Together

Metode ini terdiri dari tugas diberi nomor. Tujuan metode inia
dalah agar dipelajari oleh siswa yang mendapatkan nomor
tersebut dalam kelompok yang berbeda. Setelah itu masing-
masing siswa pemegang nomor akan berbagi dengan anggota
kelompok dan kelompok lainnya.
1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
2) Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomor
3) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya

12
https://penerbitdeepublish.com/metode-pembelajaran/

9
4) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya
5) Guru memanggil nomor siswa dan siswa yang memiliki nomor
tersebut harus melaporkan hasil kerja sama mereka
6) Tanggapan dari teman yang lain
7) Penutup
3. Metode Cooperated Script

Metode Naskah Kooperatif mengajak peserta didik bekerja


berpasangan dan bergantian untuk menjadi pembicara dan
pendengar.
Langkah-langkahnya meliputi:
1) Guru membagi siswa untuk berpasangan
2) Guru memberikan materi kepada tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan
3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4) Pembicara bertugas membacakan hasil meringkasnya dengan
cara menyampaikan ide pokok. Sementara itu, pendengar
menyimak penjelasan pembicara. Jika diperlukan, pendengar
bisa membantu atau mengoreksi pembicara lalu
menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang
dibacakan
5) Pembicara dan pendengar bertukar peran dan melakukan hal
sebaliknya
6) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan
siswa dan sesi belajarpun ditutup

4. Metode Kepala Bernomor Terstruktur

Langkah-langkah kegiatannya adalah:


1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap siswa
dalam kelompok akan mendapatkan nomor
2) Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor
yang didapatkan . Contohnya siswa nomor satu bertugas
mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa
nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan
3) Jika diperlukan, guru dapat meminta siswa untuk bekerja
kelompok

10
4) Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung
bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain
5) Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa
saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
6) Siswa melaporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang
lain
7) Penutup

5. Metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

Metode ini mengelompokkan siswa menurut prestasi, gender,


suku, dan sebagainya. Lantas kelompok siswa diminta untuk
mengerjakan tugas kelompok. Kemudian evaluasi dilakukan
dalam bentuk tes atau kuis. Nah dalam tes ini, kelompok tidak
boleh saling membantu.
1) Kelompok siswa dibentuk dengan jumlah empat orang
berdasarkan kategori tertentu seperti prestasi, jenis kelamin,
atau suku
2) Guru menyajikan materi pelajaran
3) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk tiap anggota.
Anggota kelompok yang telah memahami materi harus
menjelaskannya kepada anggota lain hingga semua anggota
kelompok memahaminya
4) Guru memberi pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis, siswa tidak boleh saling membantu
5) Guru memberi evaluasi
6) Penutup yang berisi kesimpulan

6. Metode Pembelajaran Jigsaw (Metode Tim Ahli)

Langkah-langkah metode Jigsaw adalah sebagai berikut:


1) Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota
2) Setiap anggota dalam tim diminta untuk menjadi seorang ahli
3) Semua tim ahli dari tim yang berbeda berkelompok dan
membentuk tim ahli untuk berdiskusi dan mempelajari materi
yang sama
4) Masing-masing tim ahli akan kembali ke kelompok mereka
untuk membagikan keahliannya pada tim asal tersebut
5) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

11
6) Guru memberikan evaluasi
7) Penutup

7. Metode Problem Based Introduction (PBI)

Pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan dengan cara


memberikan permasalahan yang harus dipecahkan oleh peserta
didik.
Langkah-langkah metode pembelajaran ini adalah :
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan logistik yang
dibutuhkan
2) Guru memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah yang dipilih
3) Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
4) Guru mendorong siswa agar mengumpulkan data dan
informasi yang sesuai dengan masalah.
5) Siswa melaksanakan penelitian atau eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah berdasarkan
pengumpulan data dan hipotesis dari eksperimen/penelitian.
6) Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi
tugas dengan temannya
7) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penelitian mereka
8) Penutup

8. Metode Pembelajaran Artikulasi

Metode pembelajaran ini meminta siswa untuk secara


berpasangan untuk menyampaikan materi yang diterima dari guru
dan mencatatnya secara bergantian.
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
dan menyajikan materi sebagaimana biasa
2) Guru membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari dua
orang
3) Siswa meminta salah satu dari pasangan itu menceritakan
materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya
mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil

12
4) Secara bergiliran siswa menyampaikan hasil wawancara
dengan pasangannya
5) Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa
6) Penutup

9. Metode Mind Mapping

Pada metode ini, guru memberikan permasalahan kepada


siswa. Kemudian si3swa membuat peta konsepnya dan mencari
solusi atas permasalahan tersebut.
Langkah-langkah metode mind mapping, yakni:
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2) Guru mengemukakan permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa
3) Guru membentuk kelompok, terdiri 2-3 siswa
4) Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5) Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya
6) Guru mencatatnya di papan tulis
7) Berdasarkan catatan yang ada di papan tulis, siswa diminta
untuk membuat kesimpulan atau guru memberikan
perbandingan materi sesuai dengan konsep yang ada

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan metode dalam pembelajaran merupakan upaya
sadar yang dilakukan oleh guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Ada berbagai macam metode yang bisa diterapkan
dalam pembelajaran sesuai dengan yang disajikan dipembahasan
seperti Metode Pembelajaran Examples non Examples, Metode
Pembelajaran Picture and Picture, Metode Numbered Heads
Together, Metode Cooperative Script, Metode Kepala Bernomor
Terstruktur , Metode Pembelajaran Jigsaw (Metode Tim Ahli),
Metode Problem Based Introduction (PBI), Metode Pembelajaran
Artikulasi dan Metode Mind Mapping.
Metode di atas dapat diterapkan dalam pembelajran PAI
untuk memberikan suasana pembelajaran yang lebih efektif,
kondusif dengan mengembangkan potensi/kemampuan siswa
dalam mewujudkan Kompetensi abad 21 yaitu 4C terutama dari
segi pengembangan communication skills (kemampuan
berkomunikasi) peserta didik.

B. Saran
Penyusun memberi saran kepada pembaca untuk tidak
menjadikan makalah ini sebagai sumber satu-satunya dalam
pembelajaran, karena kami sadar masih terdapat kekurangan di
dalam makalah ini.
.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Warsita, 2008, Teknologi Pembelajaran: landasan dan


Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal


Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2017

Fatimah, dkk, 2020, analisis ppk, literasi, 4c, dan hots pada silabus dan rpp
mata pelajaran fikih, Volume 8, Nomor 1, Jawa Timur, UIN Sunan
Ampel Surabaya

https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/kompetensi-kecakapan-hidup-
abad-21.html

https://penerbitdeepublish.com/metode-pembelajaran/

Hayati, Aulia Nur, and Lailatul Usriyah, 2020, Implementasi Pendidikan


Karakter untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah Menurut Abdul Majid
dan Dian Andayani, AKSELERASI: Jurnal Pendidikan Guru
MI 1.1.

Nurjanah, Siti Ahadiah, Analisis Kompetensi Abad-21 Dalam Bidang


Komunikasi Pendidikan, Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Leuwi Goong, Kabupaten Garut

Maulidi, M. Said. 2022, Tantangan Mengajar Guru Pada Abad 21. Jakarta.

Muhaimin dkk, 1996, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: Citra Media

Nana Sudjana, 2002, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung:


Sinar Baru Algensindo

Oemar Hamalik, 2003, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar


Berdasarkan CBSA, Bandung: SinarBaru Algensindo

Oemar Hamalik, 2014, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara

Sani, Ridwan Abdullah. 2014 "Pembelajaran saintifik untuk implementasi


kurikulum 2013”, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Wina Sanjaya. 2014, Penelitian pendidikan: jenis, metode dan


prosedur.Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri

15

Anda mungkin juga menyukai