Anda di halaman 1dari 22

LANDASAN ILMU PENDIDIKAN

“LANDASAN PEDAGOGIS PENDIDIKAN”


Konsep dan Prinsip Pedagogis, Fungsi dan Tujuan Pedagogis,
Kompetensi Pedagogis Bagi Pendidik, Analisis Pelaksanaan Di
Sekolah Dengan Menggunakan BMB3)

Dosen Pembimbing:

Dr. Yarmis Syukur, M. Pd., Kons.


Dr. Dina Sukma, S. Psi., M. Pd., Kons.

Kelompok 2:

Indra Geny 22151015


Mustika Sari 22151023
Nur Khofifah Simamora 22152026
Zulhelmi Narti 22151044

PROGRAM STUDI S2 BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Bersyukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami masih bisa mengikuti kegiatan perkuliahan sampai hari ini.
Shalawat juga kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, karena berkat
Nabi Muhammad SAW peradaban di dunia ini menjadi lebih baik. Selanjutnya
kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen yang membimbing dan
membina mata kuliah Landasan Ilmu Pendidikan, yaitu: Ibu Dr. Yarmis Syukur,
M. Pd., Kons. dan Ibu Dr. Dina Sukma, S. Psi., S.Pd., M. Pd.
Kami bersyukur telah merampungkan penyusunan makalah ini yang
berjudul “Landasan Pedagogis Pendidikan”. Pada makalah ini akan dijabarkan
dan dijelaskan mengenai konsep dan prinsip pedagogis, fungsi dan tujuan
pedagogis, kompetensi pedagogis bagi pendidik, dan analisis pelaksanaan di
sekolah menggunakan BMB3. Kami mengucapkan terima kasih sebesar besarnya
kepada pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah yang
telah kami susun ini.

Padang, 08 November 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................4
A. Konsep dan Prinsip Pedagogis........................................................................4
B. Fungsi dan Tujuan Pedagogis.........................................................................6
C. Kompetensi Pedagogis Bagi Pendidik............................................................7
D. Analisis Pelaksanaan (a, b, dan c) di Sekolah Menggunakan BMB3............13
BAB III PENUTUP...................................................................................................15
A. Kesimpulan.....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
SOAL OBJEKTIF DAN ESSAY.............................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk
meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar
dapat membangun diri sendiri dan bersama-sama membangun bangsa.
Melalui proses pendidikan diharapkan manusia berkembang kearah yang
lebih baik. Mendidik anak berarti bertindak dalam mempengaruhi
perkembangan peserta didik sebagai satu kesatuan pribadi. Kegiatan
mengajar dan melatih adalah dua kegiatan yang seiring dilakukan dalam
proses pendidikan.
Landasan pedagogis merupakan suatu landasan yang digunakan
oleh pendidik untuk dapaat melaksanakan proses pembelajaran dengan
baik dan mencapai tujuannya, yaitu membimbing peserta didik ke arah
tujuan tertentu, yaitu agar peserta didik dapat menyelesaikan masalah
dengan mandiri. Pedagogis berkaitan dengan metode alternatif yang
sesuai untuk memberikan sebuah pembelajaran agar mudah dipahami oleh
peserta didik. landasan pedagogis sangat diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran, karena dapat dijadikan sebagai dasar oleh pendidik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang
dikemukakan dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Apa Konsep dan Prinsip Pedagogis ?
2. Apa Fungsi dan Tujuan Pedagogis ?
3. Apa Saja Kompetensi Pedagogis Bagi Pendidik
4. Bagaimana Analisis Pelaksanaan (a,b, dan c) di Sekolah Dengan
Menggunakan BMB3 ?

1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan pada makalah ini, adalah :
1. Untuk mengetahui Konsep dan Prinsip Pedagogis
2. Untuk Mengetahui Apa Fungsi dan Tujuan Pedagogis
3. Untuk Mengetahui Kompetensi Pedagogis Bagi Pendidik
4. Untuk Mengetahui Analisis Pelaksanaan (a,b, dan c) di Sekolah
Dengan Menggunakan BMB3

2
BAB II

PEMBAHASA

Landasan pedagogis merupakan suatu landasan yang digunakan oleh


pendidik untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan
mencapai tujuannya, yaitu membimbing peserta didik ke arah tujuan tertentu,
yaitu agar peserta didik dapat menyelesaikan masalah dengan mandiri. Landasan
pedagogis ini sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran, karena dapat
dijadikan sebagai dasar oleh pendidik. Landasan pedagogis terbagi menjadi dua,
yaitu pembelajaran abad 21 dan pembelajaran tematik integratif. Landasan
pedagogis merupakan landasan yang digunakan untuk mengubah perilaku
sesorang untuk menjadi lebih baik dengan bimbingan orang yang lebih dewasa
kepada orang yang sedang belajar.
Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang berbasis teknologi
yang dapat dengan mudah ditemukan oleh semua kalangan secara cepat. Hal itu
sesuai dengan pendapat berikut “Partnership for 21st Century Skills (2007)
menegaskan bahwa keterampilan abad 21 terbentuk dari suatu pemahaman yang
solid terhadap content knowledge yang kemudian ditopang oleh berbagai
keterampilan, keahlian dan literasi yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk
mendukung kesuksesannya baik secara personal maupun professional.” Dengan
begitu dapat diketahui bahwa pembelajaran abad 21 ini tidak hanya terfokus pada
akademiknya saja, namun non-akademik juga diperhatikan yang dapat membantu
dalam berkompetisi dalam dunia global yang berkembang saat ini. Pembelajaran
abad 21 ini juga menimbulkan berbagai macam respon dari masyarakat, seperti
ada yang menganggap sebagai peluang, namun ada juga yang berpendapat sebagai
tantangan maupun hambatan dan semua itu bergantung pada cara pandang setiap
orang.
Pembelajaran tematik integratif merupakan pembelajaran yang disusun
dari beberapa disiplin ilmu yang memiliki tema yang yang sama untuk
digabungkan sehingga saling berkaitan antara satu tema dengan tema lainnya dan
mudah dipahami oleh pendidik maupun peserta didik. Pembelajaran tematik

3
integratif ini muncul sejak diubahnya KTSP menjadi Kurikulum 2013.
Pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan setiap peserta didik yang berbeda-beda.
Dalam pembelajaran tematik integratif ini juga telah mengubah fokus
dalam pembelajaran, yaitu pada masa lalu dalam pembelajaran lebih terfokus
bagaimana pendidik mengajarkan peserta dengan cara yang baik dan profesional,
namun dengan menggunakan tematik integratif ini lebih difokuskan bagaiamana
peserta didik dapat berperan aktif dalam pembelajaran.
A. Konsep dan Prinsip Pedagogis
1. Konsep Pedagogis
Adapun konsep pedagogis menurut beberapa ahli pendidikan
seperti yang tertera di bawah ini, yaitu:
a. Konstruktivisme (Jean Piaget):
 Konsep: Teori konstruktivisme menekankan bahwa siswa
membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi aktif
dengan lingkungan mereka.
 Implementasi: Guru dapat mendorong siswa untuk aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran, merancang tugas yang
melibatkan eksplorasi dan eksperimen, dan memberikan umpan balik
yang membantu siswa membangun pemahaman mereka sendiri.
b. Pembelajaran Kolaboratif (Lev Vygotsky):
 Konsep: Teori Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial
dalam pembelajaran. Siswa belajar lebih baik ketika mereka
berkolaborasi dengan teman sebaya atau guru.
 Implementasi: Guru dapat memfasilitasi kerja kelompok, proyek
kolaboratif, dan diskusi kelas untuk meningkatkan interaksi sosial
siswa dalam pembelajaran.
c. Pembelajaran Berpusat pada Siswa (Carl Rogers):
 Konsep: Rogers menekankan pentingnya memahami dan
mendukung kebutuhan individual siswa. Pembelajaran seharusnya
berfokus pada kepentingan, motivasi, dan pengalaman siswa.

4
 Implementasi: Guru dapat menggali minat dan kebutuhan siswa,
memberikan pilihan dalam pembelajaran, dan memberikan umpan
balik positif untuk mendukung perkembangan pribadi dan akademik
siswa.
d. Inklusi (Maria Montessori):
 Konsep: Montessori mempromosikan pendidikan inklusif di mana
setiap individu, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus, diterima
dan diberi peluang untuk belajar bersama.
 Implementasi: Sekolah dapat menyediakan lingkungan yang ramah
inklusi, mengadopsi metode Montessori yang berfokus pada
eksplorasi, dan mendukung semua siswa untuk berkembang sesuai
potensinya.
e. Pembelajaran Seumur Hidup (Malcolm Knowles):
 Konsep: Knowles menekankan pentingnya pendidikan sepanjang
hidup. Pendidikan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, tetapi
berlangsung sepanjang kehidupan.
 Implementasi: Guru dan lembaga pendidikan dapat menyediakan
program pendidikan kontinu, pelatihan berkelanjutan, dan sumber
belajar yang dapat diakses sepanjang hidup.

2. Prinsip-prinsip Proses Pedagogis


Menurut Addine (2001), ada beberapa prinsip-prinsip pedagogis
yaitu :
a. Kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses pedagogis yang
menyoroti bahwa setiap proses pedagogis harus terstruktur berdasarkan
temuan yang paling maju di bidan sains kontemporer dan dalam
korespondensi total dengan ideologi kita.
b. Merujuk pada kesatuan pengajaran pendidikan dan perkembangan
proses, karena didasarkan pada kesatuan dialektis antara pendidikan dan
pengajaran yang harus terkait dengan kegiatan pembangunan pada
umumnya.

5
c. Domain kognitif dan alektif tidak bisa berada dalam suasana yang
kering. Artinya proses pedagogis harus terstruktur berdasarkan kesatuan
dan hubungan antara kondisi manusia: kemungkinan mengetahui dunia
sekitarnya dan dunianya sendiri.
d. Prinsip terakhir adalah, bahwa masing-masing subsistem aktivitas,
komunikasi, dan kepribadian saling terkait satu sama lain

B. Fungsi dan Tujuan Pedagogis


1. Fungsi
(Kurniasih 2017) mengemukakan beberapa fungsi dari pedagogik
yang bermanfaat bagi ilmu pendidikan, yakni sebagai berikut:
a. Untuk memahami fenomena pendidikan (situasi pendidikan) secara
sistematis.
b. Memberikan petunjuk tentang apa yang seharusnya dilaksanakan oleh
pendidik.
c. Menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam praktik mendidik
anak, yaitu meliputi kesalahan konseptual, teknis, dan kekeliruan yang
bersumber dari kepribadian pendidik.
d. Mengenal diri sendiri serta mampu melakukan koreksi jika melakukan
kesalahan.
2. Tujuan
Kurniasih (2017) juga mengemukakan ada sejumlah tujuan dari
pelaksanaan kompetensi pedagogik bagi pendidik, berikut tujuan
kompetensi pedagogik:
a. Memahami peserta didik secara mendalam.
b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan
untuk kepentingan pembelajaran.
c. Menjadikan siswa-siswi lebih dewasa.
d. Melatih anak-anak agar dapat mencari jalan keluar ketika menghadapi
suatu masalah.
e. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.

6
f. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensinya

C. Kompetensi Pedagogis bagi Pendidik


Sementara itu, 10 kompetensi pedagogik guru yang harus dikuasai
dalam akan dipaparkan melalui table Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 tahun 2007 di bawah ini.

No. Kompetensi Inti Guru Indikator

1. Menguasai karakteristik peserta 1.1. Memahami karakteristik peserta didik yang


didik dari aspek fisik, moral, berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-
spiritual, sosial, kultural, emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-
emosional, dan intelektual. budaya.
1.2. Mengidentifikasi potensi peserta didik
dalam mata pelajaran yang diampu.
1.3. Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik
dalam mata pelajaran yang diampu.
1.4. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik
dalam mata pelajaran yang diampu.

2. Menguasai teori belajar dan 2.1. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-
prinsip-prinsip pembelajaran prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan
yang mendidik. mata pelajaran yang diampu.
2.2. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.

3. Mengembangkan kurikulum 3.1. Memahami prinsip-prinsip pengembangan


yang terkait dengan mata kurikulum.
pelajaran yang diampu. 3.2. Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu.
3.3. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai

7
No. Kompetensi Inti Guru Indikator

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.


3.4. Memilih materi pembelajaran yang diampu yang
terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran.
3.5. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai
dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik
peserta didik.
3.6. Mengembangkan indikator dan instrumen
penilaian.

4. Menyelenggarakan 4.1. Memahami prinsip-prinsip perancangan


pembelajaran yang mendidik. pembelajaran yang mendidik.
4.2. Mengembangkan komponen-komponen ran-
cangan pembelajaran.
4.3. Menyusun rancangan pembelajaran yang
lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun lapangan.
4.4. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di
kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan
memperhatikan standar keamanan yang
dipersyaratkan.
4.5. Menggunakan media pembelajaran dan sumber
belajar yang relevan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran yang diampu untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
4.6. Mengambil keputusan transaksional dalam
pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi
yang berkembang.

8
No. Kompetensi Inti Guru Indikator

5. Memanfaatkan teknologi 5.1. Memanfaatkan teknologi informasi dan


informasi dan komunikasi komunikasi dalam pembelajaran yang diampu.
untuk kepentingan
pembelajaran.

6. Memfasilitasi pengembangan 6.1. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran


potensi peserta didik untuk untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi
mengaktualisasikan berbagai secara optimal.
potensi yang dimiliki. 6.2. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran
untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik,
termasuk kreativitasnya.

7. Berkomunikasi secara efektif, 7.1. Memahami berbagai strategi berkomunikasi


empatik, dan santun dengan yang efektif, empatik, dan santun, secara lisan,
peserta didik. tulisan, dan/atau bentuk lain.
7.2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas
dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik
yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan
kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian
dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b)
ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c)
respons peserta didik terhadap ajakan guru, dan (d)
reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan
seterusnya.

8. Menyelenggarakan penilaian 8.1. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan


dan evaluasi proses dan hasil evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan
belajar. karakteristik mata pelajaran yang diampu.

9
No. Kompetensi Inti Guru Indikator

8.2. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil


belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang
diampu.
8.3. Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar
8.4. Mengembangkan instrumen penilaian
dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.5. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan dengan
mengunakan berbagai instrumen.
8.6. Menganalisis hasil penilaian proses dan
hasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.7. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.

9. Memanfaatkan hasil penilaian 9.1. Menggunakan informasi hasil penilaian dan


dan evaluasi untuk kepentingan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar
pembelajaran. 9.2. Menggunakan informasi hasil penilaian dan
evaluasi untuk merancang program remedial dan
pengayaan.
9.3. Mengkomunikasikan hasil penilaian
dan evaluasi kepada pemangku kepentingan.
9.4. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan
evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.

10. Melakukan tindakan reflektif 10.1. Melakukan refleksi terhadap


untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan.
pembelajaran. 10.2. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan

1
No. Kompetensi Inti Guru Indikator

dan pengembangan pembelajaran dalam mata


pelajaran yang diampu.
10.3. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata
pelajaran yang diampu.

Wahyudi, 2012 mengemukakan kompetensi pedagogik meliputi:


1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
9. Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Selanjutnya kompetensi pedagogik bagi pendidik menurut beberapa
ahli, diantaranya:
1. Shulman, 1986 ( 2014): Pedagogical Content Knowledge (PCK)
PCK adalah pemahaman guru tentang cara mengajarkan materi
pelajaran tertentu secara efektif, termasuk pemahaman tentang
kesalahpahaman yang mungkin dimiliki siswa dalam mata pelajaran
tersebut.

1
2. Dewey Penggunaan Beragam Metode Pengajaran:
John Dewey menekankan pentingnya guru menggunakan
beragam metode pengajaran yang memungkinkan siswa untuk aktif
dalam pembelajaran, seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi, dan
eksplorasi.
3. Glasser (Jones, V., & Jones 2012): Kemampuan Mengelola Kelas
William Glasser berpendapat bahwa guru perlu memiliki
kemampuan dalam mengelola kelas, mempertahankan disiplin, dan
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif.
4. Maslow, 1984: Pemahaman terhadap Kebutuhan Siswa
Abraham Maslow menyoroti pentingnya guru memahami
kebutuhan dasar siswa, seperti kebutuhan akan rasa aman, cinta, dan
pengakuan, dan berupaya memenuhi kebutuhan tersebut dalam
lingkungan belajar.
5. Brookfield Kemampuan Berpikir Kritis
Stephen Brookfield menekankan pentingnya guru
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dalam diri siswa dan
mendukung mereka dalam mengevaluasi informasi secara kritis.
6. Vygotsky Kemampuan Berkomunikasi:
Lev Vygotsky menyoroti peran komunikasi dalam pembelajaran.
Guru perlu mendorong komunikasi sosial dan dialog yang kaya antara
siswa.
7. Piaget Pemahaman terhadap Perkembangan Anak:
Jean Piaget menekankan pentingnya guru memahami
perkembangan kognitif anak-anak dan merancang pembelajaran yang
sesuai dengan tahap perkembangan siswa.
8. Tomlinson Inklusi :
Carol Ann Tomlinson mempromosikan pendekatan inklusif
dalam pendidikan, di mana guru harus memiliki pemahaman yang kuat
tentang keberagaman siswa dan dapat merancang pembelajaran yang
mendukung semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus.

1
9. Noddings Etika dan Sikap Profesional:
Nel Noddings menekankan pentingnya etika dalam pendidikan
dan mempertimbangkan sikap pedagogis guru yang peduli, penuh
perhatian, dan etis dalam memandu siswa.
Setiap ahli pendidikan memiliki pandangan dan penekanan yang
berbeda, tetapi kompetensi pedagogis yang diperlukan oleh seorang pendidik
sering kali mencakup kombinasi dari berbagai elemen di atas. Keseluruhan,
kompetensi pedagogis membantu pendidik untuk mencapai hasil yang positif
dalam pembelajaran siswa.

D. Analisis pelaksanaan (a, b, dan c) di sekolah (dengan menggunakan


BMB3)
Kualitas tampilan kehidupan manusia diwarnai oleh dinamika perilaku
dalam bentuk BMB3. Dengan demikian kualitas BMB3 itu sendiri akan
secara langsung mewarnai kualitas tampilan kehidupan yang dimaksudkan.
Dinamika BMB3 tersebut berlangsung dengan proses sebagai berikut
(Prayitno, 2021) :
a. B – Berpikir (Luas, Cerdas, dan Berasas)
Yaitu mengaitkan suatu hal dengan hal lainnya dalam keadaan atau
kondisi tertentu, sehingga diperoleh pemahaman, pemahaman tersebut
dapat terarah pada pemecahan masalah atau solusi atau mencapai tujuan
tertentu. Berpikir yang dikehendaki adalah yang berdasarkan asas
kebenaran. Tanpa menggunakan asas kebenaran maka berpikir itu akan
menghasilkan pemahaman yang salah, tidak sesuai dengan yang
dikehendaki. Kebenaran adalah kesesuaian antara makna suatu konsep
atau fakta dengan rujukannya.
b. M – Merasa (Secara Laras dan Terkemas)
Yaitu respon emosional pada diri individu terhadap perangsang yang
diterima. Merasa dalam kondisi positif maupun negatif tampilan
perilakunya mestinya laras dan terkemas, artinya warna perilaku yang
ditampilkan kondisinya lurus, tidak menyimpang dari kebenaran, dan

1
tampilan perilaku itu terkemas, artinya tersusun rapi sehingga enak
dilihat
c. B – Bersikap (Dengan Mawas, Mawas Diri dan Antar Lintas)
Yaitu kondisi yang terdahulu ada pada diri individu (predisposisi) terkait
dengan keadaan atau perangsang tertentu yang mengandung arah untuk
berbuat. Mawas artinya memperhatikan dengan teliti lengkap dan sebaik-
baiknya kondisi yang ada. Misalnya bersikap ingin menjumpai
seseorang, maka harus diperhatikan/dipertimbangkan apakah orang yang
ditemui itu layak untuk ditemui dan bagaimana cara menemuinya dengan
sebaik-baiknya. Mawas yang dimaksudkan itu juga bermakna mawas
diri. Artinya kondisi diri sendiri juga harus diperhatikan atau
dipertimbangkan. Dalam sikap ingin menemui seseorang itu harus
diperhatikan diri sendiri, apakah menemui dengan cara-cara ataupun
syarat apa saja untuk dapat/boleh menemuinya.
d. B – Bertindak (Berkualitas dan Tangkas)
Yaitu apa yang dilakukan secara nyata oleh individu yang bersikap
positif atau negatif terkait dengan keadaan atau perangsang tertentu yang
mengenai dirinya. Berkualitas artinya hasil perbuatan itu positif sesuai
dengan nilai, norma dan moral yang berlaku, serta hasilnya positif.
Tangkas artinya mandiri, tidak malu-malu, lancar dengan cara-cara tepat
dan tidak mencenderai siapapun.
e. B – Bertanggung Jawab (Sampai Tuntas)
Yaitu melakukan sesuatu di atas kebenaran, apa yang dilakukan adalah
benar, tujuan dan caranya adalah baik dan menguntungkan semua pihak,
diri sendiri, dan orang lain. Tuntas artinya tidak setengah-setengah,
sampai ke ketentuan yang paling tinggi. Perilaku dengan tanggung jawab
yang tuntas, maknanya adalah bahwa perilaku itu dapat dibenarkan
sampai ke tingkat kebeneran yang paling tinggi dengan rujukan firman
Tuhan YME.

1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pedagogis berkaitan dengan metode alternatif yang sesuai untuk
memberikan sebuah pembelajaran agar mudah dipahami oleh peserta
didik. Beberapa fungsi dari landasan pedagogis yaitu: (a) Untuk
memahami fenomena pendidikan (situasi pendidikan) secara sistematis ,
(b) Memberikan petunjuk tentang apa yang seharusnya dilaksanakan oleh
pendidik, (c) Menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam praktik
mendidik anak, yaitu meliputi kesalahan konseptual, teknis, dan
kekeliruan yang bersumber dari kepribadian pendidik, (d) Mengenal diri
sendiri serta mampu melakukan koreksi jika melakukan kesalahan.
landasan pedagogis sangat diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran, karena dapat dijadikan sebagai dasar oleh pendidik.
Landasan pedagogis merupakan suatu landasan yang digunakan oleh
pendidik untuk dapaat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan
mencapai tujuannya, yaitu membimbing peserta didik ke arah tujuan
tertentu, yaitu agar peserta didik dapat menyelesaikan masalah dengan
mandiri.

1
DAFTAR PUSTAKA

Jones, V., & Jones, L. 2012. Managemen Kelas Kompherensif Edisi Ke-9. Jakarta:
Kencana Prenada Media.
Kurniasih. 2017. Kompetensi Pedagogik. Bandung: Percikan Ilmu.
Maslow Abraham H. 1984. Motivatio and Personality (Teori Motivasi Dengan
(Motivasi Dan Kepribadian. Cet: 1. Yogyakarta: Cantrik Pustaka.
Prayitno. 2021. Paradigma Pendidikan. Padang.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun. 2007. Tentang Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.
Shulman, L. S.(1986). 2014. “Those Who Understand: Knowledge Growth in
Teaching.” Educational Researcher 15(2).
Wahyudi, I. 2012. Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru. Jakarta: PT.Prestasi
Pustakarya.

1
SOAL PILIHAN GANDA
1. Menekankan. pentingnya memahami dan mendukung kebutuhan
individual siswa. Pembelajaran seharusnya berfokus pada kepentingan,
motivasi, dan pengalaman siswa. Pernyataan tentang konsep pedodogis
berikut adalah menurut pendapat...
a. Jean Piaget
b. Lev Vygotsky
c. Carl Rogers
d. Maria Montessori
2. Landasan pedadogis dibagi menjadi dua adalah..
a. Pembelajaran abad 21 dan pembelajaran tematik integratif
b. Peserta didik
c. Kepala sekolah
d. Pembelajaran biologis
3. Pembelajaran tematik integratif ini lebih difokuskan bagaiamana peserta
didik dapat...
a. Berperan aktif
b. sombong
c. berdiam saja
d. cuek
4. Metode pengajaran yang memungkinkan siswa untuk aktif dalam
pembelajaran, seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi, dan
eksplorasi. Pernyataan tentang kompetensi pedadogis menurut pendapat...
a. Shulman.
b. Dewey
c. Glasser
d. Maslow
5. Berikut fungsi pedadogis yang benar adalah :
1) Untuk memahami fenomena pendidikan (situasi pendidikan) secara
sistematis.

1
2) Mengenal diri sendiri serta mampu melakukan koreksi jika melakukan
kesalahan.
3) Menjadikan siswa-siswi lebih dewasa
4) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 3
d. 3

ESSAY
1. Apa saja kompetensi pedagogik menurut wahyudi : 2012 ?
jawab : Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual, Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, Mengembangkan
kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, Menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik, Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran, Memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki,
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik,
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran dan Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
2. Sebutkan tujuan landasan pedadogis ?
Jawab :

Kurniasih (2017) juga mengemukakan ada sejumlah tujuan dari


pelaksanaan kompetensi pedagogik bagi pendidik, berikut tujuan
kompetensi pedagogik:
a. Memahami peserta didik secara mendalam.
b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan
pendidikan untuk kepentingan pembelajaran.

1
c. Menjadikan siswa-siswi lebih dewasa.
d. Melatih anak-anak agar dapat mencari jalan keluar ketika
menghadapi suatu masalah.
e. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.
f. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensinya.

Anda mungkin juga menyukai