Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN

( METODE CERAMAH )

Diajukan Untuk Memenuhi salah satu Tugas Terstruktur

Mata Kuliah Strategi Pembelajaran

Dosen Pengampu: Dr. Nanang Hasan Susanto, M.Pd

Disusun oleh:

FATIH MUBAROK (5321013)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Ceramah ..................................................................3-5
B. Langkah-Langkah Metode Ceramah ......................................................5-7
C. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Ceramah ......................................8-9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan kebudayaan kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan
pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai
antisipasi kepentingan masa depan. Untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional pemenrintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan
peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di
lapangan belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Masalah utama dalam
pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih
rendahnya daya serap peserta didik, hal ini tampak dari hasil belajar peserta
didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya
merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan
tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu (belajar untuk belajar). Untuk
membantu siswa memahami konsep-konsep dan memudahkan guru dalam
mengajarkan konsep-konsep tersebut diperlukan suatu pendekatan
pembelajaran yang langsung mengaitkan materi konteks pelajaran dengan
pengalaman nyata dalam kehidupan sendiri. Persoalan sekarang adalah
bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk menyampaikan berbagai
konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat
lebih lama konsep tersebut.
Pada makalah ini akan dibahas metode yang biasa dipakai disekolah
formal dalam menyampaikan materi kepada anak didik yakni metode ceramah.
Namun akan ditemukan kekurangan dan kelebihan pada metode ini, dan perlu
diketahui bahwa tidak ada metode yang tepat untuk segala situasi dan kondisi.
Untuk itu pendidik diharapkan mampu menyesuaikan materi dengan metode
yang akan dipakai, agar materi tersampaikan dengan baik.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian metode ceramah ?
2. Bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
seorang guru dalam menggunakan metode ceramah?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
ceramah?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas tujuan dari makalah ini adalah:

1. Memahami pengertian metode ceramah.


2. Mendeskripsikan langkah-langkah yang harus dilakukan seorang guru
dalam menggunakan metode ceramah.
3. Memahami kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran ceramah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Ceramah


Metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan pelajaran kepada pelajar, karena penyampaian itu berlangsung
dalam interaksi edukatif. Metode mengajar ini dapat diartikan sebagai cara
yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar
pada saat berlangsungnya pengajaran. Pengajaran dikatakan efektif bila guru
dapat membimbing anak-anak untuk memasuki situasi yang memberikan
pengalaman yang dapat menimbulkan kegiatan belajar pada anak. Guru
secara terus menerus membimbing anak untuk berpartisipasi secara aktif dan
tekun mengikuti pelajaran secara sukarela. Oleh karena itu pengalaman
belajar yang diberikan oleh guru dalam kegiatan demonstrasi harus relavan
dengan kehidupan dan ada kesinambungan dengan pengalaman yang lalu
maupun pengalaman yang akan datang. Ceramah merupakan salah satu
metode mengajar yang paling banyak digunakan dalam proses belajar
mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan cara lisan.
Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian
1
pengajaran yang bahannya banyak peserta didik. Metode ceramah
merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan
dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai
metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini digunakan
sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Anggapan-anggapan negatif tentang metode ceramah sudah seharusnya patut
diluruskan, baik dari segi pemahaman artikulasi oleh guru maupun
penerapannya dalam proses belajar mengajar disekolah. Dalam pelaksanaan

1
Hanafiah, Nanang Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung. Refika
Aditama. Hlm. 23

3
ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat
bantu media pembelajaran seperti gambar dan audio visual lainnya. 2

Definisi lain ceramah menurut bahasa berasal dari kata lego (Bahasa
Latin) yang diartikan secara umum dengan “mengajar” sebagai akibat guru
menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan
pelajaran dengan menggunakan buku kemudian lecture method atau metode
ceramah. Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak
pengertian dan jenisnya.
Menurut Sagala, metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi
melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik.
Metode ceramah cara belajar atau mengajar yang menekankan pemberitahuan
satu arah dari pengajaran kepada pelajar (pelajar aktif, ataupun pelajar pasif).
Metode ceramah ini dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling
ekonomis untuk meyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi
kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli
dan paham siswa. 3 Adapun metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin:
ceramah berasal dari bahasa latin yaitu, Legu (Legree, lectus) yang berarti
membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat
dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan
mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku. Untuk mendapatkan
gambaran yang jelas tentang pengertian metode ceramah dapat kita lihat
beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu sebagai berikut:
a. Menurut Suryono, metode ceramah adalah penuturan atau penjelasan
guru secara lisan, dimana dalam pelaksaannya guru dapat meggunakan
alat bantu megajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada
murid-muridnya.

2
Kamsinah, 2008 . “Metodedalam Proses Pembelajaran: Studitentang Ragam dan
Implementasinya”, Lentera Pendidikan, 11(01), hlm. 109.
3
Hendyat Soetopo. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran. Malang: UMM Press. Hlm. 25
b. Menurut Team Didaktik Metodik, metode ceramah adalah penerangan
dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
c. Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan
murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang
dikemukakan oleh guru. Dengan berbagai macam pendapat yang penulis
paparkan diatas, maka setelah analisa dengan baik dan seksama maka
pada dasarnya pengertian itu sama, yaitu penulis mengambil kesimpulan
bahwa metode ceramah merupakana suatu cara penyampaian informasi
dengan lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan.4

B. LANDASAN ATAU DALIL METODE CERAMAH


Dalam setiap metode pembelajaran pendidikan agama Islam tentunya
disetiap metode memiliki landasan ataupun dalil yang menjadi acuan dalam
metode atau strategi pembelajaran tersebut. Metode ceramah ini pun memiliki
dalil atau landasan ayat yang menerangkan mengenai metode pembelajaran
tersebut, dimana metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam
pembelajaran guna menyampaikan atau mengajak pesertadidik dalam
mengikuti ajaran yang di terangkan.
Metode ceramah ini sering disandingkan dengan khutbah, atau
beberapa pendapat menyatakan metode ceramah ini disebut juga tablih,
menyampaikan suatu ajaran. Landasan atau dalil metode ceramah ini terdapat
pada Alquran serta hadis dimana sebagai berikut :
Dalam landasan Alquran terdapat dalam Q.S Al-A’raf ayat 35, sebagai
berikut :

ٰ َّ َ ٰ ُ َ َ َ ُّ ُ ُ ٌ ُ َّ َ َ ٰ
‫﴿ ٰي َب ِن ي ْٓ ا د َم ِاَّم ا ي َ أ ِت ي ن ك م ُر ُس ل ِم ن ك م َي ق ص و ن ع ل ي ك م ا ٰي ِت يْۙ ف َم ِن ات ق ى‬

َ ُ َ ُ َ َ َ ٌ َ َ َ َ َ َ
﴾ ٣٥ ‫َو ا ص ل ح ف ل ا خ و ف ع ل ي ِه م َو ل ا ه م ي ح َز ن و ن‬

4
Hanafiah, Nanang Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung. Refika
Aditama. Hlm. 23

5
35. Wahai anak cucu Adam, jika datang kepadamu rasul -rasul
dari kalanganmu sendiri, yan g menceritakan kepadamu ayat -ayat-
Ku, siapa pun yang bertakwa dan melakukan perbaikan, tidak ada
rasa takut menimpa mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.

Dalam ayat tersebut menerangkan bahwa, landasan dari metode


ceramah ialah pertama kali, di utuskan untuk anak – anak Adam supaya
mengerti berbagai cerita dari ayat – ayat Allah. Maka dari itu menjadi
landasan metode ceramah saat ini, yang dimana dalam pembelajarannya
haruslah menyampaikan atau mengajak peserta didik dalam sebuah kebaikan
dan juga materi pendidikan yang sesuai.
Sedangkan dalam sebuah hadits, terdapat sebagai berikut:
َ
َّ َ َ ُ َ ُ َ ُ َ َ
‫اص َر ِض َي االل عنهما أن النبي صلى االل علىه‬
َ ِ ‫َوعن عب ِد االلِ ب ِن ع َم َر َوب ِن الع‬
ِ

َ َ َ ََ َ َ ُ َ َ َ
َ َ
‫ ومن‬،‫ائیل ولا حرج‬ ‫ر‬َ ‫س‬‫إ‬ ‫ي‬ ‫ن‬ َ
‫ب‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ث‬‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫َة‬ ‫آ‬ ‫و‬ ‫ل‬ َ ‫وسلم قال َ"بل ُغوا َعني‬
‫و‬
ِ ِ ِ ِ ‫ی‬ ِ ِ

َّ َ َ َ َ ََ َ َ ََّ
))‫كذ َب علَّي ُمتع ِمدا فلیَت َبَّوأ َمقعد ُه ِم َن الن ِار (( رواه البخاري‬

"Sampaikanlah apa yang datang dariku walaupun satu ayat, dan ceritakanlah
apa yang kamu dengar dari Bani Isra’il, dan hal itu tidak ada Salahnya, dan
barang siapa berdusta atas namaku maka bersiap-siaplah untuk menempati
tempatnya dineraka". (HR. Bukhori.)
Dalam hadits diatas menerangkan bahwa landasan metode cerama
melalui penyampaian walau satu ayat, yang saat ini mampu diartikan
sebagaimana dalam mengajarkan dengan metode ceramah segala sesuatu
dalam pembelajaran haruslah di sampaikan meskipun itu hanya satu bab atau
materi atau bahkan satu kalimat.
C. Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh guru dalam menerapkan
metode ceramah
Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah metode ceramah paling populer
dikalangan para pendidik. Sebelum metode lain yang dipakai untuk mengajar,
metode ceramah yang paling dulu digunakan, hanya bagaimana menggunakan
metode ceramah yang efektif dan efisien. Oleh karena itu disarankan agar
para pendidik dapat mengikuti langkah-langkah penggunaan metode ceramah
di bawah ini:
1. Melakukan pendahuluan sebelum bahan baru diberikan dengan cara
sebagai berikut:
a. Menjelaskan tujuan lebih dulu kepada peserta didik dengan maksud
agar peserta didik mengetahui arah kegiatannya dalam belajar,
bahkan tujuan itu dapat membangkitkan motivasi belajar jika
bertalian dengan kebutuhan mereka.
b. Setelah itu baru dikemukakan pokok-pokok materi yang akan
dibahas. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik melihat luasnya
bahan pelajaran yang akan dipelajarinya.
c. Memancing pengalaman peserta didik yang cocok dengan materi
yang akan dipelajarinya. Caranya ialah dengan pertanyaan-
pertanyaan yang menarik perhatian mereka.
2. Menyajikan bahan baru dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:
a. Perhatian peserta didik dari awal sampai akhir pelajaran harus tetap
terpelihara. Semangat mengajar memberi bantuan sepenuhnya dalam
memelihara perhatian peserta didik kepada pelajarannya.
b. Menyajikan pelajaran secara sistematis, tidak berbelit-belit dan tidak
meloncat-loncat.
c. Kegiatan belajar mengajar diciptakan secara variatif, jangan
membiarkan peserta didik hanya duduk dan mendengarkan, tetapi
berilah kesempatan untuk berpikir dan berbuat. Misalnya pelatihan

7
mengerjakan tugas, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, atau melihat
peragaan.
d. Memberi ulangan pelajaran kepada response, jawaban yang salah
dan benar perlu ditanggapi sebaik-baiknya.
3. Menutup pelajaran pada akhir pelajaran. Kegiatan yang perlu
diperhatikan pada penutupan itu adalah sebagai berikut:
a. Mengambil kesimpulan dari semua pelajaran yang telah diberikan,
dilakukan oleh peserta didik di bawah bimbingan guru.
b. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanggapi
materi pelajaran yang telah diberikan terutama mengenai hubungan
dengan pelajaran lain.
c. Melaksanakan penilaian secara komprehensif untuk mengukur
perubahan tingkah laku.
Dalam memberikan suatu ceramah seharusnya menggunakan gaya
percakapan yang antusias, dan ceramah juga harus disampaikan dengan suara
yang cukup nyaring. Banyak guru yang berbicara terlalu lemah, sehingga
kelas gaduh. Hal ini dapat menimbulkan frustasi pada siswa yang tidak
pandai menangkap arti kata-kata yang di ucapkan oleh guru. Bahaya lain
yang tersembunyi yaitu kecenderungan guru-guru yang biasa menggunakan
bahasa yang hanya dipahami oleh kalangan tertentu. Ini sering dilakukan
untuk menunjukan bahwa mereka cerdas, berpendidikan tinggi. Padahal
sebenarnya sebagian besar dari mereka tidak memahaminya. Seharusnya jika
ingin menggunakan kata-kata baru, terlebih dahulu seorang guru harus
memberikan definisinya. Teknik lain yaitu menggunakan gerakan badan,
karena banyak guru dalam pelaksanaan mengajar hanya terpaku di mejanya.
Mereka tidak pernah berjalan-jalan diantara tempat duduk siswanya.
Penceramah seharusnya bebas bergerak, dengan demikian, ia dapat menarik
perhatian siswa-siswanya (seperti sasaran yang bergerak), disamping dapat
juga mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh siswa-siswanya.
Selanjutnya, begitu memulai pelajaran tataplah muka para siswa adakanlah
kontak mata, mereka akan lebih tertarik bila melihat gurunya memberikan
perhatian kepada mereka. Selain itu perlu juga dihindarkan kebiasaan-
kebiasaan bicara yang kiranya dapat mengganggu mereka. Karena bila
digunakan secara berlebihan sudah pasti sangat merugikan. Nada suara yang
monoton pun dapat membelokan perhatian terhadap materi pelajaran.5

D. Kelebihan dan kekurangan metode ceramah


Setiap metode pembelajaran yang sering digunakan oleh para pendidik
dalam proses belajar mengajar memilki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Salah satunya seperti metode cerama. Metode ini merupakan metode
pembelajaran yang paling dominan digunakan oleh para pengajar. Walaupun
demikian metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya.
1. Kelebihan Metode Ceramah
Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering
digunakan, yaitu:
a. Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk
dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan
peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain
seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang
ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak
terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi
pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-
pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang
mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang
ingin dicapai.

5
Ungguh, Muliawan Jasa. 2017. 45 Model Pembelajaran Spektakuler. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media. Hlm. 33

9
d. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena se-
penuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan
ceramah.
e. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi
lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang
beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal
siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka
ceramah sudah dapat dilakukan.
f. Melalui penerapan teknik lainnya seperti teknik pemodelan untuk
memotivasi dan pemahaman konsep pada siswa saat belajar dikelas.
Dalam teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa/siswi untuk
memiliki pengalaman secara empiris mengenai konsep dan teori yang
sedang dipelajari sehingga lebih mudah dalam memahami konsep
pembelajaran.6

2. Kelemahan metode ceramah


Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki
beberapa kelemahan, di antaranya: Materi yang dapat dikuasai siswa
sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang
diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai
siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
a. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan
terjadinya verbalisme.
b. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah
sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi,
walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental
siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran,

6
B. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
pikirannya melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh
karena gaya bertutur guru tidak menarik.
c. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa
sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa
diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang
bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.7

7
Hardini, Isriani Dan Dewi, Puspitasari. 2017. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,
Konsep, & Implementasi. Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti Media).

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi
dengan lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan.
Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling banyak
digunakan dalam prosesbelajar mengajar. Metode ceramah ini dilakukan
dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara
langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat
praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan
mempunyai banyak peserta didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar
yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan,
oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode
pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai
alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Dalam
penerapan metode ceramah ada perlu dengan memperhatikan tahap-tahap
seperti Melakukan pendahuluan, Menyajikan bahan/ materi baru dan
Menutup pelajaran pada akhir pelajaran.
Adapun Kelebihan metode ceramah: Ceramah merupakan metode
yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti proses
ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan
metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah,
memang ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak
terlalu memerlukan persiapan yang rumit. Sedangkan Kelemahan metode
ceramah: Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan
terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan
yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang
dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa
yang dikuasai guru. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat
mengakibatkan terjadinya verbalisme.
Adapun untuk anak-anak siswa/siswi bisa dilatih untuk belajar menggunting,
mewarnai, menggambar, menempel, dan menyusun objek lukisan yang indah
sebagai dalam metode ceramah tersebut. (N, Hakim, 2019).

13
DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, Nanang Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung.


Refika Aditama.
Hardini, Isriani Dan Dewi, Puspitasari. 2017. Strategi Pembelajaran Terpadu
(Teori, Konsep, & Implementasi. Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti
Media).
Kamsinah, 2008 . “Metodedalam Proses Pembelajaran: Studitentang Ragam dan
Implementasinya”, Lentera Pendidikan, 11(01), hlm. 109.
Soetopo, Hendyat. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran. Malang: UMM Press.
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ungguh, Muliawan Jasa. 2017. 45 Model Pembelajaran Spektakuler. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai