Anda di halaman 1dari 7

METODE PEMBELAJARAN CERAMAH,

DEMONSTRASI, DAN DISKUSI

Dosen Pengampu : Dra ETI HERAWATI, M.Si


Disusun Oleh :

No Nama NIM

1 Amalia Putri Ariyani 1516617050

2 Dania Nurazizah 1516617018

3 Sarinah Triastity 1516617017

PENDIDIKAN VOKASIONAL TATA RIAS


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
METODE PEMBELAJARAN CERAMAH

Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari
guru kepada peserta didik, dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru
dapat menggunakan alat-alat bantu media pembelajaran seperti gambar dan audio visual
lainnya. Definisi lain ceramah menurut bahasa berasal dari kata lego (bahasa latin) yang
diartikan secara umum dengan “mengajar” sebagai akibat guru menyampaikan pelajaran
dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan menggunakan buku kemudian
menjadi lecture method atau metode ceramah.

Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan jenisnya.
Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :
Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan secara
lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti,
serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
1. Metode ceramah adalah penyajian informasi secara lisan baik formal maupun
informal.
2. Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa
latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan
secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran
dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
3. Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang
disampaikan kepada siswa. Metode ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses
pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat perguruan
tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai metode yang terbaik bagi
guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi
bahan refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas penggunaan metode ceramah yaitu
mengenai minat dan motivasi siswa, bahkan akhirnya juga berdampak pada prestasi
siswa.
4. Metode ceramah juga disebut juga kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata.
Pengajaran sejarah, merupakan proses pemberian informasi atau materi kepada siswa
serta hasil dari penggunaan metode tersebut sering tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Makna dan arti dari materi atau informasi tersebut terkadang ditafsirkan
berbeda atau salah oleh siswa. Hal ini karena tingkat pemahaman setiap siswa yang
berbeda-beda atau dilain pihak guru sebagai pusat pembelajaran kurang pandai dalam
menyampaikan informasi atau materi kepada siswa. Jenis-jenis metode ceramah,
terdiri dari metode ceramah bervariasi, metode ceramah campuran dan metode
ceramah asli.

Kelebihan :
1. Guru mudah menguasai kelas.
2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
6. Lebih ekonomis dalam hal waktu.
7. Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan
kearifan.
8. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
9. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
10. Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan
keinginan belajar siswa dalam bidang akademik.
11. Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain

Kelemahan :
1. Mudah menjadi verbalisme.
2. Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar
menerimanya.
3. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
4. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
5. Cenderung membuat siswa pasif

METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau


mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan
oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan " ( Mulyani Sumantri,
dalam Roetiyah 2001 : 82 ).

Menurut Suaedy (2011) metode demonstrasi adalah suatu cara penyampaian materi
dengan memperagakan suatu proses atau kegiatan. Pengertian metode demonstrasi menurut
Syah (2000: 208) adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah adalah
metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau
untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik atau cara guru dalam
mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,
kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik
dalam bentuk yang sebenarnya maupun tiruan melalui penggunaan berbagai macam media
yang relevan dengan pokok bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif dalam memahami
materi.

Pupuh Fathur Rochman ( 2007: 98) mengemukakan bahwa tujuan penerapan metode
demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara
melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu seperti:
a) Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur keterampilan --
keterampilan fisik dan motorik.
b) Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan penglihatan para siswa
secara bersama -- sama.
c) Mengkonkritkan informasi yang disajikan kepada siswa.

Dengan kata lain, metode demonstrasi dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan
belajar dan pemahaman pelajaran yang diajarkan oleh guru.

Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, yaitu pembelajaran yang mengaktifkan


peserta didik, sehingga dengan menggunakan metode demonstrasi banyak kelebihan yang
akan diperoleh. Menurut Syaiful Sagala beberapa kelebihan dan kekurangan metode
demonstrasi yaitu:

1. Perhatian murid dapat dipusatkan


2. Dapat membimbing siswa kearah berpikir yang sama
3. Ekonomis dalam jam pelajaran
4. Siswa lebih mendapatakan gambaran yang jelas dari hasil pengamatan
5. Persoalan yang menimbulkan pertanyaan dapat di perjelas pada saat proses
demonstrasi

Selain mempunyai kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki kekurangan-


kekurangan, kekurangan metode demonstrasi adalah:

1. Derajat visibilitasnya kurang, kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak


terkontrol memerlukan alat-alat khsusus yang terkadang alat itu sukar di dapat.
2. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas
3. Kadang demonstrasi di dalam kelas beda dengan demonstrasi dalam situasi nyata.
4. Memerlukan ketelitian dan kesabaran

Menurut Hasibuan dan Mujiono (2006: 31) langkah-langkah metode Pembelajaran


demonstrasi adalah sebagai berikut:

 Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan
dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
 Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar
dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai
tujuan yang dirumuskan.
 Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan
sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
 Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas.
 Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya
sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada
waktunya.
 Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi
kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaanpertanyaan dan komentar selama
dan sesudah demonstrasi.

Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan:


 Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
 Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat
dengan jelas.
 Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya.

METODE DISKUSI

1. Pengertian

Menurut kamus besar bahasa indonesia, diskusi di artikan sebagai suatu pertemuan
ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai sustu masalah. Diskusi biasanya membahas suatu
topik yang menjadi perhatian umum dimana masingp-masing anggota kelompok mempunyai
kesempatan yang sama untuk bertanya dan memberikan pendapat.

Metode pembelajaran diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana
guru memberi kesempatan kepada para siswa(kelompok-kelompok siswa) untuk
mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau
menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah. Dengan demikian metode
pembelajaran diskusi dapat dikatakan sebagai metode partisipatif dan juga termasuk metode
kooperatif. Menurut Moh. Surya (1975:107)diskusi kelompok merupakan suatu proses
bimbingan dimana murid-murid akan mendapat suatu kesempatan untuk menyumbangkan
pemikiran masing-masing dalam memecahkan masalah bersama. Dan menurut Moh. Uzer
Usman (2005:94) menyatakan dahwa kiskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur
yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal,
pengembangan kesimpulan atau pemecahan masalah.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa layanan


bimbingan belajar dalam bentuk kelompok dalam bentuk diskusi kelompok adalah suatu cara
atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka,
dimana dalam setiap anggota kelompok akan mendapat kesempatan untuk menyumbangkan
pikiran masing-masing serta berbagi pengalaman atau informasi guna pemecahan masalah
atau pengambilan keputusan.

2. Jenis Diskusi

a) Whole group (lecture discussion)


Adalah diskusi kelompok utuh dimana kelas di modifikasi menjadi satu kelompok dengan
posisi guru berada di hadapan suatu kelas dan memberi informasi serta pertanyaan kepada
para siswa dan siswa juga mengambil bagian dengan menjawab pertanyaan. Kelas whole
group lebih ideal apabila jumlah anggotanya tidak lebih dari 15 orang.
b) Buzz group
Suatu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri atas 4-5 siswa.
Tempat di atur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah.
Diskusi dilakukan di tengah atau di akhir pelajaran dengan maksud menajamkan bahan
pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.
c) Panel (round table discussion)
Suatu kelompok kecil, biasanya 3-6 siswa. Mendiskusikan satu objek tertentu, duduk dalam
susunan semi melingkar, dipimpin oleh satu moderator.
d) Syndicate group
Suatu kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 siswa. Masing-masing kelompok kecil melakukan
tugas-tugas tertentu. Guru menjelaskan garis besar suatu masalah. Kemudian tiap-tiap
kelompok diberi tugas untuk mempelajari suatu aspek tertentu.guru menyegiakan referensi
dan informasi.
e) Brainstorming group
Merupakan diskusi uraian pendapat, dimana setiap kelompok menyumbangkan ide-ide baru
tanpa dinilai segera.
f) Symposium
Merupakan diskusi dimana beberapa siswa membahas tentang berbagai aspek dari sebuah
objek tertentu, dan membacakan di depan kelas secara singkat (5-20 menit), kemudian di
ikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari para pemdengar.
g) Colloquium
Merupakan diskusi dimana seseorang atau sumber menjawab pertanyaan dari siswa, dan
siswa melakukan wawancara terhadap orang atau sumber tersebut.
h) Informal debate
Yaitu diskusi yang di lakukan dimana siswa derhadapan satu sama lain dan membahas
perdebatan yang bersifat problematika bukan yang bersifat actual.
i) Fish bowl
Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok, yang disebut sebagai (kelompok dalam)
mendiskusikan suatu masalah tertentu, dan kelompok lainnya (kelompok luar) sebagai
pendengar.

3. Kelebihan

 Melatih siswa belajar untuk mengemukakan pemikiran dan pendapat.


 Memberikan kesempatan siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbagai
sumber.
 Memberi kesempatan siswa dapat mwnyelesaikan problem bersama-sama.
 Melatih siswa untuk berdiskusi di bawah asuhan guru.
 Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri menyetujui atau
menentang pendapat teman-teman.
 Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi terhadap pendapat yang bervariasi.
 Melatih siswa untuk dapat berfikir secara matang-matang sebelum berbicara.
 Melatih siswa berbicara secara sistematis.
 Menambah wawasan siswa terhadap problem yang di bahas.

4. Kekurangan

 Tidak semua tupik dapat di jadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat
problematic saja yang dapat didiskusikan.
 Diskusi yang mwndalam memerlukan banyak waktu.
 Sulit menuntukan batas luas atau kedalanan suatu uraian diskusi.
 Biasaanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat.
 Pembicaraan di dalam diskusi lebih di domonasi oleh siswa yang berani dan telah terbiasa
bicara.
 Memungkinkan minculnya rasa permusuhan antar kelompok,dan menganggap
kelompoknyalah yang paling benar.

Anda mungkin juga menyukai