Anda di halaman 1dari 10

KOSMETIKA TRADISIONAL

BEDAK DINGIN

Dosen Pengampu : NENENG SITI SILFI AMBARWATI, M.Si, A.Pt

Disusun oleh :
Dania Nurazizah

1516617018

PENDIDIKAN VOKASIONAL TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2018
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bedak dingin adalah bedak yang terdiri dari campuran pati dan bahan pengharum,
berfungsi mendinginkan kulit akibat paparan sinar matahari. Sediaan bedak dingin digunakan
secara turun temurun hingga saat ini.

2. Manfaat

1. Mencerahkan kulit wajah secara alami

2. Menghaluskan kulit wajah

3. Mengecilkan pori-pori kulit wajah

4. Menghilangkan garis halus di wajah

5. Menyegarkan kulit wajah

6. melembabkan kulit wajah

7. Menyerap kelebihan minyak pada wajah

8. Menutrisi kulit wajah agar tetap sehat

3. Tujuan

Agar mengetahui bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat bedak dingin, cara
membuat bedak dingin, dan manfaatnya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Manfaat dan Kandungan Bangkuang

Bengkuang termasuk umbi-umbian yang memiliki kandungan air tinggi. Bentuknya


bulat dengan ujung yang meruncing. Buah ini sering digunakan untuk bahan rujak.
Bengkoang kaya akan vitamin C, kalsium, fosfor dan serat makanan (Sekarinda dan Rosalin,
2006). Komposisi kimia yang seperti itu memungkinkan umbi bengkuang digunakan sebagai
obat, baik obat luar maupun obat dalam. Untuk obat luar, bengkuang dijadikan masker wajah
yang memberikan kesegaran pada kulit wajah. Untuk obat dalam, bengkuang dapat mengatasi
penyakit diabetes melitus, demam, eksim, sariawan dan wasir.

Menurut Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1992) komposisi bengkuang


dapat dilihat pada tabel berikut:

Bengkuang baik dikonsumsi oleh penderita hiperglikemia. Dengan kandungan air


yang sangat besar, mengkomsumsi bengkuang akan memberi perasaan kenyang, tapi tidak
memberikan kalori dimana kandungan kalori pada 8 bengkuang 55 kkal dan tidak berpotensi
untuk meningkatkan indeks glikemik. Kandungan air dalam bengkuang sangat baik untuk
mempercepat proses pencernaan makanan. Pencernaan yang lancar akan mengurangi
penyerapan gula yang harus dihindari oleh penderita hiperglikemia (Hilman, 2012).

Kandungan vitamin C yang cukup tinggi, memungkinkan bengkuang digunakan


sebagai sumber antioksidan yang potensial untuk menangkal atau menetralisir serangan
radikal bebas yang cenderung meningkat dalam tubuh akibat hiperglikemia (stres oksidatif)
sehingga dapat menghambat terjadinya peroksidasi lipid, mencegah penurunan kadar asam
askorbat dalam testis dan mencegah penurunan kualitas spermatozoa (Hafiz, 2006 dalam
Fithroh dan Sukarjati, 2013).

Umbi bengkuang mengandung isoflavon yang dapat berperan sebagai antioksidan


sehingga berguna untuk mencegah kerusakan oksidatif dan membantu penyerapan kalsium
lebih kuat ke dalam tulang, sehingga tidak terjadi pengkeroposan tulang atau osteoporosis.

Bengkuang merupakan salah satu makanan yang mengandung fitoestrogen, sehingga


baik untuk dikonsumsi bagi mereka yang sudah memasuki masa menopause, yang berarti
dapat mempertahan kualitas hidup di usia tua (Lubis, 2012)

2. Manfaat dan Kandungan Beras

Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar
80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin(terutama pada bagian aleuron), mineral,
dan air.

Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:

 amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang


 amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket

Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna


(transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir
sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera
memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar
(tidak berlekatan) dan keras.
BAB III
METODE

1. Bahan

No Bahan Jumlah Kegunaan

1  Bengkuang  Dua buah. Untuk mencerahkan kulit


wajah.

2  Air  Satu liter. Untuk merendam beras.

3  Tepung beras  Setengah liter. Sebagai bahan baku utama


bedak dingin.
4  Bahan pewangi  Bunga mawar 5 Untuk menambah
kuntum, bunga wewangian.
kenanga 5 kuntum,
daun pandan, 10
lembar, bunga
melati setengah
genggam, bunga
cempaka setengah
genggam, dan
bunga sedap malam
setengah genggam

2. Alat

No Alat Jumlah Kegunaan

1  Parutan 1 Untuk menghaluskan bengkuang

 Kain saring 1 Menyaring bengkuang untuk mengambil


ekstrak pati bengkuang
 Wadah 3 Sebagai wadah untuk tempat bedak dingin

Sebagai wadah untuk tempat tepung beras

Sebagai wadah untuk tempat bengkuang

 Pengering 1 Untuk mempercepat pengeringan bedak


dingin

3. Pengerjaan

No Gambar Keterangan

1. Pengeringan beras

2. Pembuatan tepung beras.

Beras yang sudah di diamkan tiga


hari diblender lalu di saring agar
lebih halus.
3 Pencampuran tepung beras, dan
pati bengkuang

4. Pemberntukan bedak

5. Pengeringan bedak dilakukan


menggunakan hairdryer

6. Hasil
BAB IV
PENUTUPAN

1. Kesimpulan

Di tengah-tengah kemajuan ilmu kedokteran untuk kecantikan kulit wajah,


ada kecenderungan diantara masyarakat kita, terutama yang tinggal di kota besar,
untuk meninggalkan perawatan tradisional. Salah satu yang mulai ditinggalkan
adalah bedak dingin, yaitu perawatan tradisional yang berkhasiat untuk membuat
kulit wajah tetap lembab. Walaupun sebenarnya di kota kecil atau bahkan di
daerah-daerah, masih banyak orang yang percaya akan kh asiat perawatan
tradisional ini.

Bedak dingin yang berbahan dasar beras ini mengandung vitamin B dan
tiamin yang memang banyak terdapat dalam beras dan dipercaya mampu
mempertahankan kelembaban dan kesegaran kulit wajah, serta melindungi dari
serangan sinar matahari yang terik dan menyengat.

Pembuatan bedak dingin secara tradisional adalah dengan cara menggiling


bahan-bahan segar seperti daun, biji, atau kandungan herbal lainnya sampai
halus, dengan sedikit bantuan air matang. Rempah -rempah yang telah dihaluskan
itu kemudian dicampur dengan tepung beras, dan diaduk hingga menjadi
semacam pasta untuk kemudian dibentuk menjadi bulatan -bulatan kecil.
DAFTAR PUSTAKA

1. Wasitaatmadja, S. M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit


Universitas Indonesia.
2. Winarno. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: 2002
3. https://www.weddingku.com/blog/bedak-dingin-dan-khasiatnya

Anda mungkin juga menyukai