Anda di halaman 1dari 18

Penataan Sanggul Daerah Betawi, Palembang, Aceh,

Kalimantan, dan Yogya (Cemara dan Hairpiece)

Dosen pengampu : Nurina Ayuningtyas, M.Pd

Disusun oleh

Dhea Meriska Fitri – 1516617008

Hasri Mutiara Putri – 1516617009

Habibah – 1516617013

Pendidikan Vokasional Rias

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta

2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kekuatan dan kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas diskusi kami yang membahas tentang Penataan
Sanggul Daerah Betawi, Palembang, Aceh, Kalimantan, dan Yogya
(Cemara dan Hairpiece)
Adapun hasildiskusi ini kami susun guna memenuhi
persyaratan nilai tugas dalam mata kuliah Penataan Sanggul.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu
mata kuliah Penataan Sanggulkarena telah memberikan kami tugas
sehingga menambah pengetahuan dan wawasan kami. Dan secara
khusus kami juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
kami yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan serta do’a
yang selalu mengiringi kami.
Kami selaku penyusun sadar akan ketidaksempurnaan dan
kekurangan dalam hasil diskusi ini baik dalam hal sistem penyusunan
maupun hasil pembahasan. Oleh sebab itu kami sangat berharap atas
kritik dan saran yang membangun guna mengembangkan pengetahuan
kita bersama dan penunjang lebih baik lagi untuk hasil diskusi selanjutnya.

Jakarta, 5 Maret 2019

Penyusun

i
Daftar Isi
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1. Latar Belakang...................................................................................................... 1
a. Desain sanggul daerah, yang mempertimbangkan: ................................... 1
b. Faktor-faktor budaya yang mempengaruhi penataan sanggul daerah .... 2
BAB II ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
1. Penataan sanggul Daerah Betawi ..................................................................... 3
a. Cara membentuk sanggul Daerah Betawi ................................................... 3
2. Penataan sanggul Daerah Palembang ............................................................. 4
a. Cara membentuk sanggul Daerah Palembang ........................................... 4
3. Penataan sanggul Daerah Aceh ........................................................................ 6
a. Cara membentuk sanggul Daerah Aceh ...................................................... 7
4. Penataan sanggul Daerah Kalimantan ............................................................. 8
a. Cara membentuk sanggul Daerah Kalimantan ........................................... 8
5. Penataan sanggul Daerah Yogya.................................................................... 10
a. Cara membentuk sanggul Daerah Yogya .................................................. 11
6. Hair piece dan cemara ...................................................................................... 12
BAB III .............................................................................................................................. 14
PENUTUP ....................................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 14
B. SARAN ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penataan merupakan proses yang meliputi semua segi yang dapat


diberikan kepada seseorang dalam rangka memperindah penampilan
seseorang melalui pengaturan rambutnya. Menurut Rostamailis (2008),
menjelaskan bahwa penataan pengaturan rambut melibatkanberbagai
proses seperti penyampoan, pemangkasan, pengeritingan,pewarnaan,
pelurusan, pratata dan penataan itu sendiri.

Sanggul daerah merupakan istilah yang menggambarkan penataan


rambut dengan gaya dan bentuk-bentuk tertentu yang memberikan ciri
khusus pada seseorang, sekelompok orang, suku ataupun bangsa.
Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang memiliki adat istiadat dan
budaya yang beragam.Keanekaan ini memberikan ciri khas yang begitu
kental dengan tradisi.Contohnya dalam penataan sanggul Daerah Betawi,
Palembang, Aceh, Kalimantan, dan Yogya yang tentunya memiliki ciri
khas masing-masing.

Sanggul daerah memiliki keunikan tersendiri yaitu rambut


menggambarkan tingkat kedudukan seseorang dalam masyarakat seperti
bangsawan, ratu, para selir atau rakyat biasa. Untuk itu penataan rambut,
khususnya sanggul daerah dipengaruhi oleh dua hal pokok yaitu :

a. Desain sanggul daerah, yang mempertimbangkan:


1) Keseimbangan bentuk sanggul (memperhatikan besarnya
kepala, tinggi tubuh, kondisi rambut, usia dan tujuan
pemakaiannya)
2) Keharmonisan (sanggul yang ditata sudah terlihat harmonis
secara keseluruhan atau belum)

1
3) Irama (pemakai ataupun orang yang melihat tidak merasa
bosan atau tetap menarik)
4) Bentuk sanggul (dipengaruhi banyak faktor seperti ketentuan
yang berlaku bagi suatu daerah, pengaruh adat istiadat dan
sebagainya)
5) Pemakaian asesoris
b. Faktor-faktor budaya yang mempengaruhi penataan sanggul
daerah
1) Kedudukan
2) Ciri-ciri dari suatu suku
3) Ciri-ciri dari suatu daerah

Sanggul daerah dan sanggul pengantin tentunya mempunyai


perbedaan.Diantaranya adalah, sanggul daerah hanya dikhususkan untuk
upacara adat atau acara resmi/tidak resmi, sedangkan sanggul pengantin
hanya diperuntukkan untuk mempelai saja dan tidak boleh dipergunakan
untuk upacara adat selain upacara pernikahan. Bentuk dan asesoris
sanggul daerah untuk remaja dan orang dewasa berbeda yang fungsinya
untuk menggambarkan status, sedangkan sanggul pengantin memiliki
bentuk yang hampir sama atau sedikit lebit rumit dari sanggul daerah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Penataan sanggul Daerah Betawi

Sanggul Daerah Betawi biasa disebut dengan “Konde Cepol


Betawi”.Istilah cepol dalam bahasa Betawi berarti “tinju”.Sanggul ini
berbentuk sederhana, dan ukuran sanggul ini sebesar kepalan tangan
yang terletak dibelakang kepala agak tinggi yang menggambarkan
kesederhanaan dan kepraktisan bersikap.Sanggul ini selalu digunakan
oleh None Jakarta yang biasanya digunakan untuk perayaan Hari Ulang
Tahun Jakarta.Perhiasan yang biasa digunakan adalah Roje Melati,
Bunga Segar dan Tusuk Konde. Busana yang biasa digunakan daerah
betawi untuk perempuan adalah baju kurung, kain sarung dengan motif,
dan kerudung jika memakai kerudung. Untuk laki-laki sadariah atau baju
koko putih pada umumnya, celana kain dengan motf batik, peci, dan
selendang atau sorban.

a. Cara membentuk sanggul Daerah Betawi


1) Beri minyak kelapa yang telah dicampur dengan wangi-wangian
kembang kenanga agar sanggul tampak licin dan berkilat
2) Pertama-tama seluruh rambut disisir rapih ke belakang,
dikumpulkan dipuncak kepala bagian tengah kepala, dipegang
dan ikat
3) Kemudian dibentuk menjadi sanggul
4) Bagian bawah dibentuk longgar dinamakan buntut bebek

3
2. Penataan sanggul Daerah Palembang

Sanggul Daerah Palembang biasa disebut dengan “Gelung Malang


Palembang”.Sanggul ini berbentuk angka delapan dan terletak di puncak
kepala.Perhiasan yang digunakan terbuat dari emas yang
menggambarkan kekayaan alamnya. Contohnya adalah Perhiasan Emas
Kembang Goyang, Bunga Cempako, dan Bunga Segar

a. Cara membentuk sanggul Daerah Palembang


1) Rambut bagian depan di sisir kearah puncak kepala,
demikian pula rambut bagian belakang di sisir mulai dari

4
bagian tekuk ke arah puncak kepala hingga berkumpul
menjadi satu.
2) Ikat rambut sekuat mungkin agar rambut tidak mudah
lepas.Lalu di tekuk arah ke kanan dan ke kiri lagi sehingga
bentuknya mirip angka delapan. Apabila terdapat sisa
rambut, tekuk kembali.
3) Selanjutnya ujung rambut di simpulkan pada bagian
tengah tekukan tadi sehingga berfungsi sebagai pengikat
rambut dan agar letaknya lebih kokoh.
4) Terakhir, lipatan rambut tadi diselipkan pada bagian atas
depan yang di angkat sedikit.

Untuk keperluan sehari-hari, biasanya cukup diselipkan sisir pada


sanggul dan tidak memerlukan tusuk rambut, harnal, atau jepitan.Letak
gelung malang agak tinggi, yaitu kira-kira di atas puncak kepala.
Walaupun bentuk dan nama gelungan itu sama, tetap di perlukan
hiasan yang di letakan pada tempat yang kokoh. Dengan demikian, cara
membentuk gelung malang itu agak berbeda sedikit dari biasanya.
Bedanya ialah rambut pada gelung malang di ikat dengan tali sesuai
dengan lebatnya rambut. Setelah rambut terkumpul di atas puncak kepala
dan di ikat, rambut di pilin dan di lipat kearah kanan, sesampai di tengah
rambut lalu di ikatkan dengan bagian rambut yang di ambil dari bagian
tengah depan. Rambut ini berfungsi sebagai tali pengikat dan sisanya di
lipat kearah kiri dan kembali ke tengah lagi sehingga berbentuk angka
delapan, yang biasanya di sumbal dengan bunga rampai.
Bunga rampai ini berupa pandan yang di selipkan dengan berbagai
bunga atau irisan pandan.Letaknya pada bagian atas dan bergantung
pada keadaan rambut serta ketrampilan si penata rias.Sisa ujung
rambutnya diikatkan di tengah-tengah sanggul tadi agar lebih aman.
Busana daerah Palembang dibagi menjadi 2 yaitu, Aesan
Pasangko dan Aesan Gede

5
3. Penataan sanggul Daerah Aceh

Sanggul Daerah Aceh ini disebut sebagai “Sempol Gampang


Kemang”. Accesoris yang digunakan biasanya adalah; Pating renggiep,
Pating emas, lelayang (terbuat dari emas atau perak), telap malo (pita
merah). Busana Daerah yang biasa digunakan Daerah Aceh untuk pria
adalah bernama Linta Baro sedangkan untuk wanita adalah Dara Baro.

6
a. Cara membentuk sanggul Daerah Aceh
1) Rambut bagian tengah depan diambil kira-kira 2-3 jari untuk tali
sempol/lungsen.
2) Semua rambut diikat menjadi satu di ubun-ubun. Pasang
cemara.
3) Pasang ornament lelayang sebelum membentuk sanggul.
4) Membentuk sanggul bagian kanan lebih besar sejajar dengan
telinga, kemudian membentuk sebelah kiri.PErbandingan 2:3
jari lebihnya dari atas kepala.
5) Memasang harnet, tali sempol dibelitkan kepangkal sanggul
tetapi tidak boleh terlalu ditekan. Fungsinya untuk menguatkan
sanggul.
6) 3 buah ornament berbentuk sisir dipasangkan dibawah sanggul
dan di depan (pating emas)
7) Pasang pating renggiep tepat dibagian atas pangkal rambut

7
4. Penataan sanggul Daerah Kalimantan

Sanggul Daerah Kalimantan biasa disebut dengan “Jambul Lipet


Dayak”.Sanggul yang secara turun temurun dipakai oleh para wanita
Dayak yang terkenal menggunakan dedaunan dan buah untuk perawatan.

a. Cara membentuk sanggul Daerah Kalimantan


1) Sisir rambut agar terlihat rapih
2) Lalu gulung rambut bentuk menjadi 2 bulatan ke kanan dan ke
kiri

8
3) Rapihkan rambut, lalu ikat dibagian luar oleh rambut tengah dari
depan

Modifikasi pada bentuk sanggulnya dengan dibuat lebih banyak


lengkungan agar terlihat lebih luwes.Perhiasan yang biasa digunakan
adalah tusuk konde Emas atau tusuk konde berbentuk bunga yang terbuat
dari clay. Busana Daerah yang biasa digunakan adalah pakaian dayak.

9
5. Penataan sanggul Daerah Yogya

Sanggul Daerah Yogya biasa disebut dengan “Ukel Tekuk


Yogya”.Sanggul yang dahulunya hanya dipakai oleh putrid remaja dan
dewasa yang melambangkan gadis yang sedang mekar. Dibentuk untuk
menutupi tengkuk dan memerlukan rambut yang panjang atau rambut
tambahan (cemara).

Cara penggunaannya disesuaikan dengan usia dan keperluan.


Perbedaan ini terlihat dari kelengkapan perhiasan dan pakaian yang
dikenakan, antara lain sebagai berikut:

a) Putri remaja
Putri yang telah mendapatkan haidakan memakai ukel tekuk dengan
hiasan peniti ceplok ditengah dan peniti renteng di kanan dan kiri sanggul,
memakai kain garis miring dengan model tanpa baju (pinjung
kencong). Sanggul dipakai waktu menghadap raja pada hari ulang tahun
raja (wiosan).

10
b) Putri dewasa memakai ukel tekuk dengan hiasan sebagaimana pada
putri remaja, memakai kain dengan semekan, dan kebaya pendek tanpa
bef. Memakainya sebagai pakaian sehari-hari dalam keratin juga memakai
kain seredan. Sedangkan untuk putri yang sudah menikah memakai ukel
tekuk dengan hiasan pethat emas dan bunga ceplok jebehan, memakai
kain batik wiron, kebaya beludru/sutra panjang dengan pelisir pita emas
dan memakai peniti susun tiga.
Sanggul ini dipakai pengiring raja ketika menghadiri resepsi diluar keraton.

Makna sanggul yogya pada Kaum wanita yang memakai sanggul


adalah menandakan bahwa ia telah lepas dari dunia remaja dan mulai
menginjak masa kedewasaannya. Hal ini juga merupakan perlambang
bahwa gadis itu bagaikan bunga yang sedang mekar dan harum
semerbak. Seorang gadis dewasa harus sanggup memikul tugas dan
tanggung jawabnya yang berarti ia sudah layak menjadi ibu rumah tangga.

Perhiasan yang umum digunakan adalah perhiasan Ceplok


Jebehan berupa bunga artificial berbentuk mawar dari bludru /
organdi.Dan perhiasan Pethat berbentuk Gunung. Sedikit modifikasi
perhiasan emas dan bunga segar.

a. Cara membentuk sanggul Daerah Yogya


1) Rambut dibagi menjadi 2 bagian, depan dan belakang
2) Bagian depan dikedua sisi diatas telinga dibentuk sunggar.
Sisanya dijadikan satu dengan bagian belakang, diikat
setinggi mungkin kira-kira 5 jari
3) Dibentuk setengah lingkaran dan diperkuat dengan lungsen.

Busana Daerah Yogya yang biasa digunakan untuk laki-laki adalah


Blankon, baju surjam, dan juga sandal atau selop. Sedangkan untuk
perempuan berupa kebaya dengan bawahan kain batik atau jarik.

11
6. Hair piece dan cemara

12
Hair piece adalah sekumpulan potongan rambut yang dirangkai
dengan penataan tertentu sehingga membentuk hiasan / ornament
rambut. Rambut tambahan tersebut diberi dasar yang dibuat dari kain
gas yang berbentuk gelas kecil bulat/oval.

Macam-macam hair piece:

- hair piece pipih (lungsen) yang dapat digunakan sebagai


ornamen rambut palsu untuk tambahan dalam sanggul
- hair piece bulan dan diamond digunakan untuk membuat
sanggul tample/sanggul jadi
- hair piece panjang (cemara) baik yang bulat atau pipih
digunakan untuk membuat sanggul tanple/sanggul jadi.

Fungsi hair piece:

- mengubah penampilan
- menutupi kekurangan seperti botak, dll
- ornament rambut

Contoh hair piece:

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penataan merupakan proses yang meliputi semua segi yang dapat


diberikan kepada seseorang dalam rangka memperingan pengaturan
rambutnya. Sanggul daerah merupakan istilah yang menggambarkan
penataan rambut dengan gaya dan bentuk tertentu yang memberikan ciri
khusus pada seseorang, sekelompok orang, atau sekelompok suku.

Sangul daerah memiliki keunikan tersendiri yaitu rambut


menggambarkan tingkat kedudukan seseorang dalam masyarakat seperti
bangsawan, ratu para selir atau rakyat biasa.Macam-macam daerah
memiliki keunikan dan ciri khas sanggulnya masing-masing.

B. SARAN

Keanekaragaman dari masing-masing sanggul tiap daerah memiliki ciri


khas adat istiadat tersendiri. Jadi kita sebagai penerus bangsa yang
mendalami ilmu dibidang ketata riasan harus bisa memahami dan
mempertahankan ciri khas budaya tiap sanggul daerah masing-masing.

14
DAFTAR PUSTAKA

Silalahi, Nuniek. Sanggul Nusantara dan Modifikasinya Seri 1. PT. Menuju Insan
Cemerlang

Zahra, E. Lutfia. 2015. Sanggul Daerah dan Hiasan Kepala : Dalam Busana Daerah di
Indonesia. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta

Kelompok Penulis Buku Persatuan Ahli Kecantikan & Pengusaha Salon Indonesia “Tiara
Kusuma”. 2011. 33 Sanggul Daerah Indonesia. Meutia Cipta Sarana dan Persatuan Ahli
Kecantikan & Pengusaha Salon Indonesia Tiara Kusuma

Purnomo, Echo. 2014. Pengertian Sanggul dan Pengaruhnya Bagi Budaya. http://tehnik-
tatarias.blogspot.com/2014/09/pengertian-sanggul-dan-pengaruhnya-bagi.html

Asi Trianti dan Eni Juniastuti. Sanggul dan Busana Daerah.


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132306623/pendidikan/PPT+SANGGUL+DAERAH.pdf

Lestari, Mira. 2012. Sanggul Daerah Palembang.


http://penataansangguldaerah.blogspot.com/2012/10/sanggul-daerah-palembang.html

Wulan. 2018. Sanggul Ukek Tekuk-Jogja-DI Jogjakarta-Tata Rambut. https://budaya-


indonesia.org/Sanggul-Ukel-Tekuk-Jogja-DI-Jogjakarta-Tata-Rambut

Marliati, Nolis. 2015. Sanggul Tradisional.


https://www.slideshare.net/nolismarliati/sanggul-tradisional

Indah, Dewi. 2016. Sanggul Hairpiece (Merak).


https://dewiindahpermatasari.wordpress.com/2016/01/

15

Anda mungkin juga menyukai