DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
kelimpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Obsevasi yang berjudul TRADISI KEDURAI MUANG APEM MASYARAKAT
SUKU REJANG PETULAI TUBEI MARGA VIII. Laporan ini dibuat untuk
penyelesaian tugas dari mata kuliah Konsep Dasar Moral, Hukum, dan HAM.
Kami tentu menyadari bahwa Laporan Obsevasi ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi dan bermanfaat
bagi kami maupun yang membacanya. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang telah membimbing kami
dalam menulis laporan ini. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL..............................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................v
BAB I..............................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Pembatasan Masalah.....................................................................2
E. Manfaat penulisan.........................................................................2
BAB II ............................................................................................3
BAB III...........................................................................................8
PENUTUP .......................................................................................8
A. Kesimpulan ..................................................................................8
B. Saran...........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................9
B. Angket........................................................................................12
Tabel 1 ..........................................................................................3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 ........................................................................................5
DAFTAR LAMPIRAN
B. Angket........................................................................................12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kearifan lokal adalah cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok
masyarakat yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan
setempat yang terbentuk dari tinggal di tempat.
Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak
dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal diwariskan
secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut
ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, dan
permainan rakyat.
Penulisan laporan hasil observasi ini terbatas pada proses pelaksanaan Tradisi
Kedurai Muang Apem Masyarakat Suku Rejang Petulai Tubei Marga VIII dan
peran masyarakat sekitar dalam mengembangkan dan melestarikan Kearifan
Lokal Tradisi Kedurai Muang Apem Masyarakat Suku Rejang Petulai Tubei
Marga VIII.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat penulisan
BAB II
HASIL TEMUAN
Sekre Seni Bela Diri Rejang Pat Petulai ini terletak di Ds. Talang Karet, Kab.
Kepahiang, Kota Bengkulu. Sekre ini pertama sekali didirikan oleh ALM nenek
haji alirudin Tahar pada taun 1953 dan juga bang Ade Ramadani selaku guru
muda di Bengkulu, serta bang Rama Daniel sebagai pemegang ranting di
kepahiang. Pendirian seni bela diri Rejang Pat Petulai ini memiliki konsep dan
tujuan yang sangat jelas. Hal ini terlihat dari visi misi Rejang Pat Petulai, yakni
Visinya adalah “Membuat diri menjadi paham akan kebudayaan dan kearifan
lokal di daerah sekitar, dan tumbuh menjadi manusia yang peduli sesama
manusia bersikap tolong-menolong serta tangguh dalam situasi apapun. Visi ini
sangat sejelas dengan tujuan pelestarian kebudayaan. Sedangkan untuk
mewujudkan Visi dari seni bela diri Rejang Pat Petulai maka dari itu berikit ini
dilampirkan Misi sebagai berikut :
3. Melibatkan pelatih yang paham akan Rejang Pat Petulai dimulai dari sejarah
dan sebagainya supaya masyarakat sekitar tahu bahwa kearifan lokal seni bela
diri Rejang Pat Petulai ini harus dijaga dan dilestarikan.
No Alat Perlengkapan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seketika itu datanglah empat ( 4 ) orang Putra Biku yang disebut BIKEU.
Keempat Bikeu ini datang dari tanah Kerajaan Majapahit yang berasal dari
Kepulauan Jawa. Adapun nama-nama dari keempat Biku tadi dalam kata
Rejang ialah : Bikeu Bermano, Bikeu Bembo, Bikeu Bejengo, dan Bikeu
Sepanjang Jiwo. Disinilah awal mula sejarah Rejang Pat Petulai.
B. SARAN
Kesadaran akan kearifan lokal di wilayah sekitar merupakan suatu kewajiban
bagi masyarakat. Oleh karena itu, mulai sekarang marilah kita bersama-sama
menumbuh kembangkan kearifan lokal yang ada di wilayah sekitar kita dan
melestarikan budaya agar tidak luntur dan tetap terjaga. Kita juga bisa
mendapatkan ilmu budaya yang ada di sekitar kita dan menerapkannya di
dalam masyarakat.
Laporan observasi ini dilakukan secara berkelompok dan dibuat pada saat
masa Pandemic Covid-19 seperti sekarang ini. Kegiatan ini dilakukan:
Dikarenakan pada situasi seperti ini seluruh kegiatan latihan belum dapat
dilakukan secara tatap muka dan hanya dilakukan pada saat tertentu saja,
sehingga kegiatan observasi ini hanya bisa mewawancarai salah satu
pemegang ranting persilatan Rejang Pat Petulai di Kepahiang.
Umur : 21 tahun
Jabatan : Pemegang ranting di Persilatan Rejang Pat Petulai Kepahiang
Untuk membuat laporan observasi ini dengan keadaan yang seperti ini. Kami
mewawancara/diskusi dengan Pemegang ranting di Persilatan Rejang Pat
Petulai Kepahiang terkait laporan observasi ini. Terkait teknik pengumpulan
data saya menggunakan dengan cara wawancara/berdiskusi dengan
pemegang ranting.
A. Format Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
2. Apa ciri khas dari seni bela diri Ciri khas nya memakai seragam hitam
Rejang Pat Petulai yang ada di dan memakai sabuk di kepala dan
Kepahiang? latihan nya pada malam hari.
4. Siapa saja yang terlibat dalam 1. ALM nenek haji alirudin Tahar bin
kearifan lokal seni bela diri Tahar selaku guru besar di silat rejang
Rejang Pat Petulai? Pat petulai di seguring Curup
5. Bagaimana nilai budaya dari Nilai budaya Rejang Pat Petulai ini
seni bela diri Rejang Pat sangat di dukung oleh masyarakat
Petulai? sekitar karna di persilatan kami di
ajarkan tutur kata & sopan santun
serta sifat saling menghargai sesama
manusia.
Npm : A1G020
Kelas : 2A
TTL :
Alamat :
Umur : 18 Tahun
Agama : Islam
Npm : A1G020
Kelas : 2A
Umur : 18 Tahun
Agama : Islam