Diobservasi oleh :
2018
1
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa tim observer juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan tim observer semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik.
2
UCAPAN TERIMA KASIH
Perkenankan dalam ucapan ini, tim observer menyampaikan ucapan terima
kasih kepada yth. Ibu/Bapak:
3
ABSTRAK
Kampung pulo adalah kampung wisata yang dinilai mempunyai budaya yang
khas. Kampung Pulo ini berlokasi di desa cangkuang, kecamatan leles, garut dan
terletak di tengah-tengah situ cangkuang yang merupakan sebuah danau. Meskipun
Kampung Pulo adalah sebuah kampung tradisional, kampung ini hanya memiliki 6
Kepala keluarga. Seiring dengan berjalannya waktu, kampung ini telah dijadikan
sebagai kampung wisata oleh pemerintah. Oleh karena itu perlu adanya kajian lebih
lanjut mengenai kemurnian dan keaslian kampung pulo sebagai kampung adat.
Diharapkan dengan adanya kajian ini dapat menambah pengetahuan menganai status
Kampung Pulo sebagai kampung adat wisata. Dalam penelitian Kampung Pulo ini
digunakan matode kualitativ yang dilakukan berdasarkan observasi lapangan,
wawancarra, dan pengambilan data. Berdasarkan observasi dan analisis yang telah
dilakukan, kampung pulo adalah kampung adat yang sudah tidak murni lagi statusnya
sebagai kampung adat, artinya kampung ini sudah banyak di pengaruhioleh
kebudayaan luar dan mulai meninggalkan kebudayaan aslinya.
4
DAFTAR ISI
PRAKATA ....................................................................................................................2
UCAPAN TERIMA KASIH .........................................................................................3
ABSTRAK ....................................................................................................................4
DAFTAR ISI .................................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................8
1.1 Latar Belakang ................................................................................................8
1.2 Manfaat ...........................................................................................................8
1.3 Rumusan dan Batasan Masalah ......................................................................9
1.4 Tujuan .............................................................................................................9
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................................10
2.1 Kebudayaan dan Permukiman ......................................................................10
2.1.1 Kebudayaan ...........................................................................................10
2.1.2 Permukiman ...........................................................................................11
2.2 Arsitektur Tradisional Masyarakat Sunda ....................................................12
2.3 Metode Observasi .........................................................................................18
BAB III DESKRIPSI DATA KAMPUNG .................................................................19
3.1 Sejarah ..........................................................................................................19
3.2 Lokasi dan Geografis ....................................................................................20
3.3 Kebudayaan ..................................................................................................21
3.3.1 Bahasa .......................................................................................................21
3.3.2 Sistem Pengetahuan ...............................................................................22
3.3.3 Organisasi Sosial ...................................................................................22
3.3.4 Teknologi ...............................................................................................22
3.3.5 Mata Pencaharian ..................................................................................23
3.4 Agama dan Kepercayaan ..............................................................................23
3.5 Arsitektur Rumah dan Kampung Pulo ..........................................................23
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................................25
5
4.1 Pembahasan Umum Kampung......................................................................25
4.2 Arsitektur Kampung Pulo .............................................................................27
4.3 Arsitektur Rumah ..........................................................................................27
BAB V PENUTUP ......................................................................................................29
5.1 Simpulan .......................................................................................................29
5.2 Saran .............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................32
Lampiran-Lampiran .....................................................................................................33
Surat Izin Observasi ....................................................................................................34
Biodata Observer .........................................................................................................35
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 …………………………………………………………………12
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kampung Pulo merupakan sebuah kampong adat yang dilindungi oleh dinas
kebudayaan jawa barat sebagai salah satu kampong adat yang memiliki nilai
kebudayaan yang tinggi peninggalan dari leluhur. Kampong pulo ini, oleh dinas
kebudayaan provinsi telah dijadikan sebagai kampung wisata karena dinilai
mempunyai budaya yang khas.
Kampung Pulo ini berlokasi di desa cangkuang, kecamatan leles, garut.
Lokasi Kampung Pulo ini terletak di tengah-tengah situ cangkuang yang
merupakan sebuah danau. Dari namanya sendiri yaitu pulo, merupakan sebuah
kampung yang berada di sebuah pulo di tengah-tengah situ cangkuang tersebut.
Di Kampung Pulo pun terdapat candi cangkuang yang merupakan peninggalan
kerajaan hindu-budha zaman dulu.
Hal-hal tersebut membuat penulis tertarik dengan Kampung Pulo sehingga
memilih meneliti arsitektur serta sejarah adat-istiadat yang ada di Kampung Pulo.
1.2 Manfaat
1.2.1 Secara Teoritis
Manfaat dari laporan ini ialah untuk memahami arsitektur nusantara dalam ini
merupakan arsitektur sunda yang ada dan berkembang di Kampung Pulo. Secara
khusus, penulis berharap pembaca dapat mengetahui bagaimana Kampung Pulo
dapat terbentuk, kehidupan kampung adat tersebut serta arsitektur yang
berkembang dalam kampung adat pulo sendiri.
8
b. Mengenali karakteristik bangunan bangunan traditional sebagai acuan
dalam merancang bangunan yang memiliki tema traditional
c. Sebagai salah satu upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya
melestarikan kebudayaan yang telah ada
1.4 Tujuan
Berikut merupakan tujuan dari penulisan laporan ini:
Mengetahui sejarah Kampung Pulo
Mengetahui perkembangan arsitektur Kampung Pulo
Mengetahui arsitektur rumah adat Kampung Pulo
Mengetahui kosmologi arsitektur yang masih ada di Kampung Pulo
Mengetahui kondisi Kampung Pulo setelah dijadikan kampung wisata
9
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Kebudayaan dan Permukiman
2.1.1 Kebudayaan
10
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-
lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.1.2 Permukiman
11
beserta sikap dan perilakunya di dalam lingkungan, sehingga pemukiman
menitikberatkan pada sesuatu yang bukan bersifat fisik atau benda mati
yaitu manusia (human). Dengan demikian perumahan dan pemukiman
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan sangat erat
hubungannya, pada hakekatnya saling melengkapi.
12
Masyarakat Sunda percaya akan posisi kontur tanah yang disebut
Tonggoh(Atas) yaitu tapak dan Lebak (bawah) yaitu tempat mandi. Untuk
tempat mandi atau pancuran biasanya selalu ada mushola untuk shalat yang
letaknya dekat mata air
13
Gambar 2.2: Pembagian rumah berdasarkan dunia
Sumber: google.co.id
1. Upacara Ngalelemah
14
Dibutuhkan kemenyan dan tempat makan dari bambu dan alat tukang
untuk membuat rumah. Sesajen yang disediakan berupa rujak cau, rujak
kelapa, surutu, endog hayam, buah kelapa yang diberi lubang serta tektek.
2. Upacara Rerebutan
Dilakukan ketika tiang tiang rumah dan tiang adeg sudah dipasang
pada tempatnya. Upacara dilakukan di tengah rumah pukul 10 pagi hari
wetonan suami yang sedang membangun rumah. Alat yang disiapkan
adalah:
a. Rigen, tempat menaruh makanan
b. Nyiru, Tempat menaruh sesajen
c. Kendi, Tempat air yang diberi mantra
d. Beberapa jenis tanaman yang akan ditanam di pekarangan depan yaitu:
Hanjuang, cau Manggala, Harupat, Jawer Kotok, Jaringao
3. Upacara Selametan
Berisi ijab kabul yang diucapkan para hadirin. Nasi tumpeng hayam
rulak dibuat untuk menolak bala atau menyediakan Panyinglar untuk
menakut nakuti makhluk halus.
15
Gambar 2.3: Pembagian Ruang
Sumber: google.co.id
Pembagian fungsi pun terjadi bukan hanya di dalam rumah saja, tetapi
terjadi juga di luar rumah, seperti daerah laki-laki di tempat pertanian. Daerah
perempuan hanya pada A B C Rumah Tradisional Sunda dalam Perspektif
Teori Paradoks HB C B A HD tempat-tempat yang berhubungan dengan
rumah tangga, seperti daerah sumur/cucian, tempat menumbuk padi dan
kebun.
Sumber: google.co.id
16
Setiap ruang yang terdapat di sebuah rumah pasti mempunyai fungsi
dan makna, yaitu sebagai berikut :
17
ATAP SUNDA
Sumber: google.co.id
18
BAB III
3.1 Sejarah
19
membawa suami tinggal, asalkan pemiliknya keturunan Arif Muhammad dan
perempuan.
20
Untuk transposrtasi ke Kampung Pulo sendiri bisa menggunakan
kendaraan pribadi, kendaraan umum (angkot, ojek, dan delman) lalu untuk
menyebrang ke Cangkuangnya bisa
menggunakan rakit.
Gambar 3.1 Peta Provinsi Jawa Barat (kiri) Peta Kabupaten Garut (kanan)
Sumber: www.google.co.id
Gambar 3.2 Peta Kecamatan Leles (kiri) Lokasi Kampung Pulo (kanan)
3.3 Kebudayaan
3.3.1 Bahasa
21
wisata jadi banyak wisata yang berdatangan, maka mereka sudah terbiasa
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3.3.4 Teknologi
22
3.3.5 Mata Pencaharian
Agama yang dipeluk oleh warga Kampung Pulo ini adalah agama
Islam yang disebarkan oleh Mbah Dalem Arif Muhammad. Warga di
kampung ini masih percaya akan ‘pamali’, ada beberapa hal yang dilarang
dilakukan di kampung ini:
Kampung Pulo ini memiliki 6 unit rumah dan 1 unit masjid kecil. 3
rumah berhadap-hadapan dan satu masjid kecil terletak ditengah ujung dari
keenam rumah yang berjejer dan berhadapan. Satu rumah dihuni oleh Juru
Kunci, sisanya dihuni oleh warga sekitar keturunan Mbah Dalem Arif
Muhammad. Rumah di kampung ini tidak boleh ditambah atau dikurangi,
23
sesuai dengan kepercayaan mereka jika melanggar akan mendatangkan
bencana.
24
BAB IV
25
sudah meninggal di usia yang paling muda. Diletakkan di bagian depan
sebagai simbol bahwa dia dihormati sebagai laki-laki dan supaya terus diingat
oleh saudar-saudaranya.
26
Disamping tidak diperbolehkan warganya memelihara hewan berkaki
empat, warga Kampung Pulo juga dilarang membuat bangunan dengan
menggunakan atap jure dikarenakan dahulu saat upacara adat syukuran anak
lak-laki dari Mbah Dalem Arif Muhammad, anak laki-lakinya terluka karena
duduk di sebuah tandu yang beratap jure sehingga jatuh dan meninggal dunia.
27
3. Suku (pondasi)
Pondasi yang digunakan di rumah adat Kampung Pulo ini berbentuk
persegi yang di tempatnya di atas tanah dan kemudian dihubungkan
lansung dengan menggunakan kayu sebagai kolom untuk menopang
rumah tersebut.
Berikut merupakan urutan ruangan yang dianggap sakral-profan:
Gambar 4.2 Pembagain Ruangan Dalam Skematik Denah Rumah Adat Kampung Pulo
Sumber: google.co.id
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Kampung Pulo ini terdiri dari enam rumah dan satu buah masjid, yang
mana kampung pulo termasuk kampung babakan. Enam rumah ini dibuat oleh
mbah daelm arif Muhammad untuk masing-masing anak perempuannya
supaya tinggal disana bersama keluarganya. Satu buah masjid yang berada di
dekat pintu masuk merupakan simbol anak laki-laki yang sudah lebih dulu
meninggal.
29
perubahaan pada wilayah candi cangkuang. Masyarakat kampung Pulo yang
awalnya bermata pencaharian bertani beralih menjadi pedagang.
Tidak ada perubahan yang signifikan pada siteplan kampung adat pulo
karena itu merupakan warisan dari leluhur kampung tersebut untuk tidak
menambah ataupun mengurangi bangunan yang ada di kampung pulo.
Rumah adat Kampung Pulo secara vertical pun dibagi menjadi tiga
bagian yaitu atap sebagai kepala, dinding sebagai badan serta pondasi sebagai
kaki. Atap yang dipakai pada rumah adat kampung pulo pada awalnya
menggunakan ijuk namun saat ini menggunakan penutup atap yang berasal
dari bahan tanah liat. Dinding yang digunakan pada rumah adat kampung pulo
menggunakan bilik yang berasal dari bambu yang dianyam dan di cat
berwarna putih.
5.2 Saran
Kampung Pulo merupakan kampung adat yang memiliki banyak
warisan leluhur. Warisan leluhur itu berupa rumah adat, benda-benda pusaka
serta upacara atau ritual adat. Namun sayangnya, pemerintah telah mengambil
alih kampung tersebut sehingga dijadikan tempat wisata. Kampung tersebut
menjadi kurang terjaga adatnya karena telah diambil alih dan dibuat menjadi
kampung wisata sehingga banyak orang yang datang dan pergi setiap harinya.
Banyaknya orang yang datang juga membuat aktivitas warga kampung
menjadi terhambat dan tidak leluasa. Pengambil alihan kampung ini juga
30
mempengaruhi cerita tentang sejarah yang ada karena banyaknya presepsi
sehingga sejarahnya menjadi kabur.
31
DAFTAR PUSTAKA
Suharjanto, Gatot. 2014. “Konsep Arsitektural Sunda Masa Lalu dan Masa Kini”.
Jakarta. Binus University
32
Lampiran-Lampiran
33
Surat Izin Observasi
34
Biodata Observer
Telepon : 082316339468
Pekerjaan : Mahasiswa
Email : dinin.erdiyani98@gmail.com
35
Nama : Salsa Agustia
Telepon : 085860808801
Pekerjaan : Mahasiswa
Email : agustiaslsa@gmail.com
TK Al-Hikmah 2002-2003
36
Nama : Dini Haztirah Amaliah
Telepon : 0881879831
Pekerjaan : Mahasiswa
Email : dinictator@gmail.com
SD Nasional 1 2003-2008
37
Nama : Mazgarani Syayiddah Nurul Aini
Telepon :-
Pekerjaan : Mahasiswa
Email : masyanura@gmail.com
TK An-Nashir 2002-2003
38
Nama : Avi Shifa Nabila
Telepon : 081210832096
Pekerjaan : Mahasiswa
Email : avi.shifa@student.upi.edu
39