Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“MATERI PELAJARAN MATEMATIKA


(Fakta, Konsep, Prinsip, dan Skill)”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Telaah Kurikulum
Dosen Pengampu Drs. Cici Nurulhaq, M.pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 5

1. Siti Nursolihati (21511004)


2. Nurul Salma Rahmadina (21511006)
3. Siti Hanifah Fauziah (21516004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA (IPI) GARUT
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
dan sesuai dengan harapan. Tidak lupa pula kiriman salam dan sholawat teruntuk junjungan
Nabi besar Muhammad SAW, pembawa terang bagi gelap umatnya.
Makalah tentang Materi Pelajaran Matematika merupakan tugas kelompok dalam mata
kuliah Telaah Kurikulum yang disusun guna mendukung terciptanya proses belajar mengajar
yang lebih aktif dan efektif. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah serta rekan sesama mahasiswa atas apresiasi dan partisipasi yang telah diberikan.
Dengan demikian, semoga makalah sederhana ini mampu mewadahi beberapa manfaat
sesuai tujuan penyusunannya. Salah satunya yaitu mampu memperdalam pengetahuan dan
menambah wawasan penyaji dan pembaca. Demikianpun penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Atas
perhatian serta waktunya, kami ucapkan terima kasih.

Garut, 28 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Pengertian Pembelajaran Matematika............................................................................2
2.2 Objek Matematika..........................................................................................................2
A. Fakta ........................................................................................................................3
B. Konsep .....................................................................................................................4
C. Prinsip ......................................................................................................................5
D. Skill (Keterampilan).................................................................................................5
E. Hubungan antara Fakta, Konsep, Prinsip, dan skill.................................................6
2.3 Penerapan Objek Matematika pada Materi Matematika Kelas 10................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................................11


3.1 Kesimpulan...................................................................................................................11
3.2 Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan dari Sekolah Dasar (SD) sampai
dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Matematika merupakan suatu ilmu
yang penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Salah satu
karakteristik yang mudah dikenali pada matematika adalah bahwa matematika memiliki
objek kajian yang abstrak. Sifat abstrak inilah yang sering menjadi masalah tersendiri bagi
peserta didik. Mereka menganggap bahwa matematika sebagai pelajaran yang sulit untuk
dimengerti. Hal yang demikian ini sekaligus merupakan tantangan bagi guru maupun calon
guru matematika di manapun kelak mereka akan mengajar.

Demikian pula dengan orang tua yang mendampingi belajar sang anak ketika di
rumah, Oleh karena itu, menjadi perlu kiranya bagi orang tua, guru dan calon guru
matematika untuk mendalami objek dasar pada matematika.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dilihat dari latar belakang dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

 Apa saja yang perlu diketahui sebelum melakukan kegiatan pembelajaran


matematika?

 Apa yang dimaksud dengan objek matematika?

 Bagaimana tahapan dalam kegiatan pembelajaran matematika?

1.3 Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan dari makalah ini adalah agar kita sebagai calon guru dan
calon orang tua dapat memahami tentang hal-hal yang harus diketahui dalam
pembelajaran matematika, sehingga kita dapat mengajarkannya sesuai dengan tahapan-
tahapannya.

1
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika merupakan proses komunikasi fungsional antara
siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam rangka perubahan sikap dan
pola pikir agar siswa memiliki kemampuan, pengetahuan dan keterampilan
matematis yang bertujuan mempersiapkan siswa menghadapi perubahan yang
selalu berkembang. Pembelajaran matematika di sekolah tidak hanya dimaksudkan
untuk mencapai tujuan pendidikan matematika yang bersifat material, yaitu untuk
membekali siswa agar menguasai matematika dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Namun lebih dari itu, pembelajaran matematika juga
dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan matematika yang bersifat formal,
yaitu untuk menata nalar siswa dan membentuk kepribadiannya,

2.2 Objek Matematika


Objek matematika adalah objek abstrak yang timbul dalam matematika.
Konsep ini dipelajari dalam filsafat matematika. Dalam praktik matematika, objek
adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan secara formal, dan dengan mana
seseorang dapat melakukan penalaran deduktif dan bukti matematis. Bell (1981:
108) mengemukakan bahwa "the direct objects of mathematics learning are facts,
skills, concepts, and principles" Sedangkan Tim Pengembang Silabus (tt: 45), dan
Mulyono Abdurrahman (2003: 38) mengklasifikasikan materi matematika dalam
empat objek pula, yakni: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Sementara Begle
(1979: 6) menyatakan "the four kinds of mathematical objects are: facts, concepts,
operations, principles". Dari empat pandangan tersebut di atas ada tiga kesamaan
pendapat tentang objek suatu pelajaran, termasuk pada pelajaran matematika,
yakni obyek fakta, konsep, dan prinsip. Namun ada satu objek yang disebut dalam
tiga istilah yaitu: skill, prosedur, dan operasi. Ada indikasi bahwa ketiga hal
tersebut merupakan satu rangkaian objek
Menurut pendapat Winkel (1991: 245), pada umumnya suatu prosedur
diajarkan sebelum keterampilan (skill) dikuasai. Ini berarti bahwa prosedur
merupakan bagian tahapan dari pencapaian penguasaan skill. Karso (1993: 99)
juga mengemukakan bahwa suatu keterampilan (skill) dalam matematika adalah
kemampuan siswa untuk menjalankan prosedur-prosedur dan operasi-operasi
dalam matematika secara tepat, cermat dan benar. Pendapat ini mempertegas
hubungan dan kedudukan antara skill, prosedur, dan operasi. Dua pandangan
sebagaimana yang disebut terakhir menunjukkan bahwa prosedur dan operasi
keduanya merupakan bagian dari objek skill. Oleh karena itu untuk pembahasan
selanjutnya akan digunakan istilah skill sebagai salah satu bagian saja dari objek

2
matematika, dengan alasan bahwa di dalam skill sudah tercakup tentang
kemampuan menjalankan operasi dan prosedur. Jadi berdasarkan uraian di atas.
dapat dikatakan bahwa objek matematika terdiri atas 4 yakni: fakta, konsep
prinsip, dan skill (keterampilan).
A. Fakta
Fakta matematika adalah kesepakatan kesepakatan yang diwujudkan
dalam bentuk simbol matematika (Bell, 1981: 108). Fakta juga dapat
berupa lambang, notasi, dan aturan. Misalkan "5" adalah simbol dari
konsep bilangan lima. Lambang "", "", ataupun "x" untuk operasi
penjumlahan, pengurangan, ataupun perkalian. Aturan seperti 5+2 x 10-5 +
20, di mana operasi perkalian didahulukan dari operasi penjumlahan. Jadi
tidak benar bahwa 5+2 × 10-7 10. Demikian pula notasi "f(x)", "g(x)", dan
"h(x)", masing-masing merupakan simbol dari sebuah fungsi nilai dalam
variabel x Seorang siswa dinyatakan telah menguasai fakta jika ia dapat
menuliskan fakta tersebut dan menggunakannya dengan benar. Karenanya,
cara mengajarkan fakta adalah dengan menghafal, drill (latihan terus
menerus). ataupun peragaan yang berulang-ulang.
Fakta dalam matematika juga bisa berupa aksioma atau
postulat. Aksioma adalah pernyataan yang diandaikan benar pada suatu
sistem dan diterima tanpa pembuktian, sebagai titik awal logika. Aksioma
hanya memuat istilah tak terdefinisi dan istilah terdefinisi, tidak berdiri
sendiri, dan tidak diuji kebenarannya. Sekelompok aksioma dalam suatu
sistem harus konsisten, dapat membangun sistem tersebut , dan tidak
saling bertentangan.
Penggunaan fakta yang berupa simbol, apabila terlalu cepat diberikan
kepada siswa, dapat menyebabkan salah pengertian terhadap simbol
tersebut. Contoh seperti siswa seringkali dibimbing hanya menggunakan
fakta-fakta matematika tanpa memperhatikan pemahamannya, yang
membuat ada siswa yang menganggap phi bernilai sama dengan 3.14
bukannya sekedar nilai pendekatan
B. Konsep
Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk
mengklasifikasi suatu objek dan menerangkan apakah objek tersebut
merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. Contoh
"segitiga" adalah nama suatu konsep, dengan konsep itu kita dapat
membedakan mana yang merupakan contoh segitiga dan mana yang bukan
segitiga. Seorang siswa disebut telah mempelajari konsep segitiga jika ia
telah dapat membedakan yang termasuk segitiga dari yang bukan segitiga.
Ada empat cara mengajarkan konsep, yaitu:
1. Dengan cara membandingkan obyek matematika yang termasuk
3
konsep dan yang tidak termasuk konsep. Sebagai contoh, ketika
membahas pengertian segitiga siku-siku, seorang guru dapat
memaparkan gambar bangun datar yang merupakan segitiga siku-siku
dan yang bukan segitiga siku-siku seperti gambar di bawah ini.
Segitiga bukan siku siku

Dengan gambar tersebut, para siswa diminta untuk mendiskusikan dua


pertanyaan berikut sebagai alternatif, yaitu:
a. Mengapa 5 bangun datar di sebelah kiri merupakan contoh-contoh
segitiga siku siku? Apa sifat-sifat khususnya?
b. Apa sebabnya sehingga 6 bangun datar di sebelah kanan tidak
termasuk
segitiga siku-siku?
2. Pendekatan deduktif, dimana proses pembelajarannya dimulai dari
definisi dan diikuti dengan contoh-contoh dan yang bukan contohnya.
Ketika membahas pengertian atau konsep segitiga siku-siku; seorang
guru SD dapat memulai proses pembelajarannya dengan
mengemukakan definisi bahwa: "Segitiga siku-siku adalah suatu
segitiga yang salah satu sudutnya berbentuk siku-siku. Dengan definisi
atau pengertian itu sang guru lalu membahas contoh segitiga siku-siku
dan yang bukan segitiga siku-siku. Hal ini dapat dilakukan dengan
tanya jawab, sehingga para siswa dapat menentukan mana yang
termasuk segitiga siku-siku dan mana yang bukan beserta sebab-
sebabnya.
3. Pendekatan induktif, dimulai dari contoh lalu membahas definisinya.
4. Kombinasi deduktif dan induktif, dimulai dari contoh lalu membahas
definisinya dan kembali ke contoh, atau dimulai dari definisi lalu
membahas contohnya lalu kembali membahas definisinya.
C. Prinsip
Prinsip adalah hubungan antara objek matematika yang satu dengan objek
yang lainnya (Bell, 1981: 109). Hubungan antar konsep, misalkan konsep
tentang kecepatan dengan konsep tentang waktu, akan melahirkan konsep
jarak. Dalam bentuk hubungan antar fakta dapat dituliskan sebagai S = V x
t. Contoh lain yaitu, rumus luas segitiga berikut; L = 4 x ax 1. Pada rumus
luas segitiga tersebut, didapati adanya beberapa konsep yang digunakan,
yaitu konsep luas, konsep panjang alas segitiga dan konsep tinggi segitiga.
4
Prinsip juga dapat berupa aksioma, teorema, sifat dan sebagainya
Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang dirumuskan secara
logika dan dibuktikan. Suatu teorema terdiri dari beberapa hipotesis dan
kesimpulan, yang dapat dibuktikan dengan memanfaatkan istilah dasar,
istilah terdefinisi, aksioma, dan pernyataan benar lainnya.
Contoh Teorema: Jumlah sudut luar segitiga sama dengan 360o.
Seorang siswa dinyatakan telah memahami prinsip tersebut jika ia:
1. Ingat rumus atau prinsip yang bersesuaian
2. Memahami beberapa konsep yang digunakan serta lambang atau
notasinya,
3. Dapat menggunakan rumus atau prinsip yang bersesuaian pada situasi
yang tepat.

D. Skill (Keterampilan)
Skill adalah operasi dan prosedur dimana siswa dan para matematikawan
diharapkan dapat melakukan prosedur (langkah atau urutan atau cara yang
digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas matematika yang mencakup
langkah demi langkah dalam melakukan tugas) tersebut dengan cepat dan
tepat. Skill merupakan kemampuan yang memuat sejumlah intruksi atau
aturan yang tersusun dalam prosedur khusus yang disebut dengan istilah
algoritma yaitu suatu prosedur atau metode untuk memperoleh hasil (Bell,
1981: 108). Satu kemampuan menyelesaikan masalah dalam matematika
dapat dimodifikasi dalam beberapa pertanyaan, yang pertanyaan-
pertanyaan tersebut sesungguhnya hanya merupakan konsep yang sama.
Dalam hal seperti ini diperlukan keterampilan yang bukan sekedar hafalan
prosedur yang telah dijalankan. Oleh karena itulah penguasaan prosedur
yang kuat amat diperlukan. Prosedur tersebut harus didasarkan pada
pengertian, dan bukan sekedar memori hafalan belaka seperti
dikemukakan oleh Sobel, (1970, 291). Selanjutnya ia berpendapat bahwa
untuk membangun penguasaan prosedur yang kuat, digunakan sarana
berupa latihan soal, yang sekaligus menambah pemahaman terhadap arti
dan pengertian dari objek fakta, konsep, dan prinsip.
Sebagai contoh, Misalkan saja anda diminta untuk menentukan hasil dari
345 × 87 tanpa menggunakan kalkulator. Apa yang harus Anda lakukan?
Prosedur atau aturan untuk memperoleh hasil 345 87 biasanya adalah
dengan perkalian bersusun. Diawali dengan mengalikan 7 x 5 yang sama
dengan 35; diikuti dengan menulis angka satuan 5 di tempat satuan serta
menyimpan angka puluhan 3 di dalam pikiran. Setelah itu menentukan
nilai dari 7x4-28. Hasil 28 ini ditambah dengan angka 3 yang disimpan
tadi menjadi 31. Dari hasil terakhir ini, angka satuannya, yaitu 1 ditulis
di sebelah kiri 5 dan angka 3-nya disimpan di dalam pikiran. Begitu
seterusnya seperti ditunjukkan dengan perhitungan di bawah ini.

5
345
87 x
..15
Seorang siswa dinyatakan telah menguasai suatu keterampilan jika ia
dapat menggunakan dengan tepat suatu prosedur atau aturan dan dapat
menghasilkan suatu penyelesaian yang benar.

E. Hubungan antara Fakta, Konsep, Prinsip, dan Skill.


Herman Hudoyo (1988: 172) menjelaskan bahwa setelah konsep
dipelajari, maka segeralah diberikan latihan baik dengan cara lisan,
tulisan. ataupun diagram. Ini artinya objek matematika yang berupa fakta
mestinya diajarkan sebelum penanaman konsep, baru kemudian skill
yang diwujudkan dalam bentuk latihan. Prinsip merupakan hubungan
antara beberapa konsep. hal ini berarti bahwa prinsip diajarkan setelah
konsep dipahami terlebih dulu. Jadi secara logis urutan pembelajaran
objek matematika adalah fakta, konsep, prinsip, dan baru kemudian skill
2.3 Objek Matematika pada Materi Matematika Kelas 10
A. Fakta
Dalam materi matematika kelas 10 yang memuat beberapa fakta
matematika yaitu pada materi sistem pertidaksamaan linear dua
variabel, notasi yang digunakan selain sama dengan, seperti ≤ (kurang
dari sama dengan), ≥ (lebih dari sama dengan), ≠ (tidak sama dengan),
< (kurang dari), dan > (lebih dari), pasti akan memuat contoh apabila a
dan b adalah bilangan real, maka berlaku a > b, a = b, atau a < b,
pernyataan ini merupakan sebuah aksioma
B. Konsep
Dalam materi matematika kelas 10 yang memuat beberapa konsep
matematika yaitu pada konsep dasar nilai mutlak :
Nilai Mutlak Sebagai Jarak Pada Garis Bilangan
Nilai mutlak bilangan x dinotasikan dengan |x| (dibaca "nilai mutlak
dari x") dapat diartikan sebagai jarak suatu bilangan dari 0 pada
suatu garis bilangan tanpa memperhatikan arahnya. Perhatikan contoh
sederhana berikut:
Contoh:
|x|=4 berapa nilai x yang memenuhi?
Jawab:
Persamaan nilai mutlak di atas dapat diselesaikan dengan
menggunakan konsep nilai mutlak sebagai jarak suatu bilangan
terhadap nilai 0 pada garis bilangan. 
|x|=4 dapat diartikan "berapa nilai x yang memenuhi yang berjarak 4
dari 0 pada garis bilangan?". Maka akan kita peroleh dua nilai x, dari

6
0 ke arah kiri berjarak 4 dan dari 0 ke kanan berjarak 4, lihat gambar
berikut:

Dari gambar diatas, terlihat nilai yang berjarak 4 dari nol


adalah 4 dan −4. Sehingga untuk persamaan |x| = 4 nilai x yang
memenuhi adalah x = 4 atau x = −4.
Konsep tersebut dapat kita perluas, sehingga dapat kita gunakan untuk
menyelesaikan nilai mutlak yang melibatkan bentuk aljabar. Dari
konsep di atas, kita peroleh:
untuk f(x) suatu bentuk aljabar, dan k bilangan real positif, berlaku: 
|f(x)|=k⇒ f(x) = k atau f(x) = −k
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan berikut:
|2x−1|=5
Jawab:
|2x−1| = 5
⇔2x−1 = 5 atau 2x−1 = −5
⇔2x = 6 atau 2x = −4
⇔x = 3 atau x = −2
C. Prinsip
Dalam materi matematika kelas 10 yang memuat beberapa prinsip
(teorema) matematika yaitu pada Trigonometri :
Sinus, cosinus, dan tangen digunakan untuk menghitung sudut dalam
aspek rasio trigonometri segitiga
Dalam Kuadran
Sudut dalam suatu lingkaran, memiliki rentang 0° – 360°, sudut
tersebut dibagi menjadi 4 kuadran, dengan masing-masing kuadran
memiliki rentang sebesar 90°.
 Kuadran 1 rentang sudut dari 0° – 90° bernilai sinus, cosinus dan
tangent positif.
 Kuadran 2 rentang sudut dari 90° – 180° bernilai cosinus dan
tangen negatif, sinus positif.
 Kuadran 3 rentang sudut dari 180° – 270° bernilai sinus dan
cosinus negatif, tangen positif.
 Kuadran 4 rentang sudut dari 270° – 360° bernilai sinus dan
tangent negatif, cosinus positif.
 Sudut Istimewa
D. Skill (Keterampilan)

7
Sistem Persamaan linear Tiga variabel
Persamaan linear sistem persamaan (Simultan)
Sistem persamaan linear adalah sistem persamaan linear yang berkorelasi
membentuk suatu sistem. Persamaan simultan dapat terdiri dari satu
variabel dan dua variabel atau lebih. Bagian ini hanya membahas sistem
persamaan linier dengan dua dan tiga variabel.
1. Sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV)
Sistem persamaan linear dua variabel adalah sistem persamaan linear
yang terdiri dari dua persamaan yang masing - masing memiliki dua
variabel. SPLDV.Penyelesaian
Solusi SPDV bertujuan untuk menentukan nilai yang memenuhi kedua
persamaan untuk SPLDV. Ada beberapa cara untuk mengatasi SPLDV.
 Metode Grafik

Tentukan koordinat titik potong kedua garis. Penyelesaian SPLDV


dengan metode grafik dilakukan dengan menentukan koordinat titik
potong dari kedua garis yang mewakili kedua persamaan linear.
Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode grafik:
1. Menggambar garis yang mewakili kedua persamaan dalam bidang
kartesius.
2. Menemukan titik potong dari kedua grafik tersebut.
3. Penyelesaiannya adalah (x, y).

8
 Metode Substitusi

Ubah nilai suatu variabel. Metode dengan substitusi yaitu dengan


mengganti nilai suatu variabel di suatu persamaan dari persamaan lainnya.
Terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan
SPLDV dengan metode substitusi. Langkah-langkah menyelesaikan
SPLDV dengan metode substitusi, yaitu :
1. Ubah salah satu persamaan menjadi bentuk y = ax + b atau x = cy + d
2. Substitusi nilai x atau y pada langkah pertama ke persamaan yang
lainnya.
3. Selesaikan persamaan untuk mendapatkan nilai x atau y.
4. Substitusi nilai x atau y yang diperoleh pada langkah ketiga pada salah
satu persamaan untuk mendapatkan nilai dari variabel yang belum
diketahui.
5. Lakukan hingga mendapatkan penyelesaiannya nilai x dan y.
 Metode Eliminasi

Eliminasi salah satu variabel. Metode eliminasi yaitu dengan


mengeleminasi salah satu variabel untuk mengetahui nilai variabel
lainnya. Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode
eliminasi, yaitu :

9
1. Samakan salah satu koefisien dari variabel x atau y dari kedua
persamaan dengan cara mengalikan konstanta yang sesuai.
2. Hilangkan variabel yang memiliki koefisien yang sama dengan cara
menambahkan atau mengurangkan kedua persamaan.
3. Ulangi kedua langkah untuk mendapatkan variabel yang belum
diketahui.
4. Lakukan hingga mendapatkan penyelesaiannya nilai x dan y.
 Metode Gabungan

Gunakan kombinasi metode eliminasi dan subtitusi. Metode ini paling


sering digunakan. Metode gabungan merupakan kombinasi dari metode
eliminasi dan substitusi. Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan
metode eliminasi:
1. Cari nilai salah satu variabel x atau y dengan metode eliminasi.
2. Gunakan metode substitusi untuk mendapatkan nilai variabel kedua
yang belum diketahui.
3. Lakukan hingga mendapatkan penyelesaiannya nilai x dan y.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran matematika merupakan proses komunikasi fungsional
antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam rangka perubahan sikap
dan pola pikir agar siswa memiliki kemampuan, pengetahuan dan keterampilan
matematis yang bertujuan mempersiapkan siswa menghadapi perubahan yang
selalu berkembang. Dalam hal ini, seorang pengajar perlu untuk mengetahui
tentang objek matematika. Objek matematika adalah objek abstrak yang timbul
dalam matematika. Konsep ini dipelajari dalam filsafat matematika. Dalam
praktik matematika, objek adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan secara
formal, dan dengan mana seseorang dapat melakukan penalaran deduktif dan
bukti matematis: Objek matematika terdiri dari fakta, konsep, prinsip dan
keterampilan.

B. Saran
Pemahaman tentang objek matematiku yang abstrak ini, bagi seorang
calon guru matematika maupun bagi para guru yang sekarang telah mengampu
pelajaran matematika, serta orang tua merupakan hal yang penting, sebagai
bekal mengajarkan, membimbing, dan mengarahkan siswa dalam belajar
matematika tentunya. Dengan kefahaman tersebut, guru juga dapat segera
melakukan identifikasi terhadap siswa untuk meminimalisir akan terjadinya
gejala kesulitan belajar matematika.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet:
https://fadjarp3g.files.wordpress.com
https://staffnew.uny.ac.id
https://filsafat-matematika.blogspot.com

https://www.adifani.net/2022/07/materi-lengkap
matematika-kelas 10-smk.html Materi Lengkap Matematika
Kelas 10 SMK Rangkuman Singkat byadifani.net-Jumat,
Juli 29, 2022

https://id.wikihow.com/Menyelesaikan-Sistem-Persamaan-Linear-Dua-Variabel-(SPLDV) cara
menyelesaikan spldv

12

Anda mungkin juga menyukai