Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN AKHIR PRAKTEK KETERAMPILAN MENGAJAR

di SMP NEGERI 99 JAKARTA

Disusun oleh:

Effita Pramesti Maharany 4115153221

Ilham 4115151354

Rizka Amalia 4115153309

Rizki Pangestika Handayani 4115151903

Siti Mana Rusanah 4115153472

Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Jakarta

2018
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Effita Pramesti Maharany (4115153221)

Ilham (4115151354)

Rizka Amalia (4115153309)

Rizki Pangestika Handayani (4115151903)

Siti Mana Rusanah (4115153472)

Prodi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas : Ilmu Sosial

Dengan ini menyatakan telah mengadakan kerja sama dalam praktek

keterampilan mengajar (PKM) dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2018/2019 antara mahasiswa tersebut di atas dengan SMP Negeri 99 Jakarta.

Pelaksanaan PKM dari tanggal 02 Agustus s/d 13 November 2018. Laporan

observasi PKM ini telah dipelajari, disetujui, dan disahkan oleh:

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Mahasiswa Guru Pamong PPKN

Dr. Wuri Handayani, M.Si Sumaryani, S.Pd


NIP. 19621229187032001 NIP. 196702082008012008

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 99 Jakarta

Drs. Karyoto, M.Pd


NIP. 196606061994121004
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan

rahmat-Nya, yang telah memberi kami nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan

kegiatan Praktek Keterampilan Mengajar (PKM) di SMP Negeri 99 Jakarta.

Kegiatan PKM merupakan rangkaian syarat pembelajaran dalam menempuh

program Sarjana pada prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Universitas Negeri Jakarta.

Kegiatan PKM ini memberikan kami pembelajaran dan pengalaman

mengenai kondisi nyata dilapangan sebagai calon pendidik. Selain itu, kami juga

dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat pada saat perkuliahan yang nantinya

diharapkan akan mampu menjadi calon pendidik yang siap terjun dalam dunia

pendidikan.

Kegiatan PKM yang kami lakukan selama kurang lebih tiga bulan di SMP

Negeri 99 Jakarta akan kami tuangkan dalam laporan akhir kegiatan observasi.

Penulisan laporan ini tentunya dapat disusun berkat bantuan dan dorongan dari

beberapa pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan

kegiatan PKM dan menyelesaikan laporan-laporan ini dengan baik dan lancar

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta yang telah memberikan

pembekalan pelaksanaan PKM

3. Ibu Dra. Wuri Handayani, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan motivasi dalam

pelaksanaan PKM

ii
4. Bapak Drs. Karyoto, M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 99 Jakarta yang

telah memberi kami izin untuk melaksanakan PKM

5. Ibu Yuniarti, M.Pd selaku wakil bidang kurikulum SMP Negeri 99 Jakarta yang

telah membimbing dan mengarahkan kami dalam pelaksanaan PKM di SMP

Negeri 99 Jakarta

6. Ibu Sumaryani, S.Pd, Ibu Fatikha, S.Pd, dan Bapak Drs. Agus Salim selaku guru

pamong mata pelajaran PPKN di SMP Negeri 99 Jakarta yang telah

memberikan kami bimbingan dan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman

mengajar selama waktu pelaksanaan PKM

7. Bapak/Ibu para Wakil Kepala Sekolah beserta staf, bapak dan ibu guru mata

pelajaran, karyawan dan Ibu Kepala beserta karyawan Tata Usaha SMP Negeri

99 Jakarta yang telah dengan senang hati menerima kehadiran kami sehingga

kegiatan PKM dapat berlangsung dengan lancar.

8. Seluruh peserta didik SMP Negeri 99 Jakarta, terutama kelas VII dan VIII yang

turut membantu kelancaran kegiatan PKM kami.

Dalam pelaksanaan kegiatan PKM ini, kami menyadari bahwa masih banyak

kekurangan pada pelaksanaannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna dijadikan masukkan di

kesempatan yang akan datang.

Jakarta, November 2018

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................... 3

BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI .................. 4


2.1 Kegiatan yang Dirancang ................................................................................... 4

2.2 Cara Mengumpulkan Data.................................................................................. 5

BAB III TEMUAN SELAMA ORIENTASI .......................................................... 6


3.1 Keadaan Fisik Sekolah........................................................................................ 6

3.2 Keadaan Lingkungan Sekolah ........................................................................... 7

3.3 Fasilitas Sekolah .................................................................................................. 8

3.4 Guru dan Peserta Didik ..................................................................................... 11

3.5 Interaksi Sosial ................................................................................................... 11

3.6 Tata Tertib .......................................................................................................... 12

3.7 Langkah-langkah pembuatan RPP .................................................................. 16

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 22


4.1 Kesimpulan......................................................................................................... 22

4.2 Tindak Lanjut ..................................................................................................... 23

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan kualifikasi dari seorang guru sangatlah penting mengingat

profesi mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Mengajar merupakan

pekerjaan professional yang membutuhkan keahlian khusus dalam perencanaan

dan pelaksanaannya. Dalam mengajar terkandung kemampuan menganalisis

kebutuhan siswa, pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan,

mengevaluasi serta merevisi pembelajaran berikutnya sebagai upaya

meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Sebab, perkembangan kognitif dan

afektif peserta didik sangat ditentukan dari apa yang mereka pelajari. Oleh

karena itu seorang guru harus dapat mempertanggungjawabkan setiap

keputusannya secara ilmiah, moral serta profesinal dalam melakukan

pembelajaran.

Terlebih lagi sebagai mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta, yang

merupakan kampus pencetak calon pendidik. Kami mahasiswa prodi PPKN

Fakultas Ilmu Sosial, tentunya dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang

profesional. Maka dari itu kami perlu mempraktikkan langsung bagaimana cara

menjadi pendidik yang baik dan profesional, yaitu dengan melakukan praktik

keterampilan mengajar di sekolah. Dengan tujuan agar kami dapat mengenal

betul bagaimana cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik terhadap

peserta didik. Dan dapat mentrasnfer ilmu serta materi dengan sebaik-sebaiknya

kepada peserta didik. Khususnya untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan.

1
Sehingga berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam

upaya meningkatkan kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran secara efektif dan efisien, mempersiapkan pembelajaran termasuk

mengenali karakteristik kebutuhan belajar peserta didik, menyusun rencana

pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prnsip pembelajaran dan keilmuan

bidang studi yang tepat, melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan

mengacu pada rencana pembeajaran, serta agar dapat mengidentifikasi

kelemahan dan kelebihan dalam menagajar melalui refleksi mengajar maka

kami menyusun laporan ini yang berisi tentang kegiatan PKM kami selama 3

bulan di SMP Negeri 99 Jakarta. Dengan harapan mahasiswa dapat dilatih

sedemikian rupa untuk belajar mengajar terutama dalam mengajarkan

komunikasi kepada peserta didik. Sehingga mahasiswa dapat

mengimplementasikan semua ilmu dan pengalamannya yang telah diperoleh

selama perkuliahan. Serta mahasiswa mampu mengetahui serta memahami

kebutuhan dan tingkat capaian perkembangan anak didiknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang hal-hal yang ditemukan selama melaksanakan PKM di SMP

Negeri 99 Jakarta?

2. Apa saja kegiatan pembelajaran yang dirancang selama melaksanakan PKM

di SMP Negeri 99 Jakarta?

2
1.3 Tujuan
Pelaksanaan praktek kali ini bertujuan untuk :

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang persiapan/perencanaan pembelajaran,

termasuk mengenali semua karakteristik dan kebutuhan belajar bagi peserta

didik

2. Mahasiswa dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan terarah

dengan mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya;

3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan dalam

mengajar melalui refleksi

4. Mahasiswa dapat memperbaiki tindakan pembelajaran berikutnya dengan

memperhatikan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan

sebelumnya

5. Sebagai bekal mahasiswa dalam mengajar ketika menjadi guru pendidik

6. Sebagai bahan diskusi / pembahasan mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu

pendidikan khususnya program studi PPKN sebagai tambahan dalam ilmu

pengetahuan.

3
BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI

2.1 Kegiatan yang Dirancang

Setiap mahasiswa membuat rencana pembelajaran yang berbeda satu sama

lain sesuai dengan kelas yang dipegangnya. Kelas yang kami pegang pada saat

melakukan kegiatan PKM SMP Negeri 99 Jakarta yaitu, kelas VII dan kelas

VIII. Kegiatan yang akan dilaksanakan sebelumnya, terlebih dahulu

dikonsultasikan dengan guru pamong masing-masing kelas dan disesuaikan

dengan tema materi yang sedang berlangsung di setiap kelasnya. Sebelum

memulai pembelajaran masing-masing mahasiswa membuat Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran, lembar kerja untuk

peserta didik dan nilai hasil kerja peserta didik yang dapat dilihat pada bagian

bab lampiran.

Sebelum mahasiswa melakukan kegiatan PKM, semua mahasiswa

dijelaskan tata tertib di SMP Negeri 99 Jakarta dan mahasiswa harus

menjalankan tata tertib yang telah diberikan oleh sekolah. Salah satu tata tertib

yang ditekankan adalah pakaian. Mahasiswa harus menyiapkan pakaian yang

sopan dan rapih menyesuaikan dengan guru-guru lain. Sangat tidak disarankan

untuk perempuan memakai celana dan tidak boleh memakai pakaian ketat, jadi

untuk perempuan disarankan untuk menggunakan rok.

 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Terlampir)

4
2.2 Cara Mengumpulkan Data

Berikut ini adalah beberapa cara mengumpulkan data yang kami lakukan

selama melakukan PKM:

a. Observasi

Untuk observasi, kami melakukan pengamatan di dalam dan di luar

kelas. Selama melakukan observasi di dalam kelas kami mengamati

interaksi siswa baik kepada teman sekelasnya maupun kepada guru yang

sedang mengajar dan kami juga mengamati proses KBM yang tengah

berlangsung. Selain itu kami juga mengamati melalui proses literasi.

Sedangkan untuk pengamatan di luar kelas kami lakukan selama jam

istirahat, kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, kegiatan upacara, kegiatan

tadarus, dan shalat Dzuhur berjamaah. Observasi yang kami lakukan tidak

terbatas pengamatan terhadap peserta didik, kami juga melakukan observasi

pada sarana dan prasarana pendukung pembelajaran lainnya seperti,

laboratorium, ruang BK, Perpustakaan, Kantin, Koperasi Sekolah, Masjid,

dan lainnya.

b. Wawancara

Dalam menggunakan metode wawancara, narasumber yang kami

wawancarai yaitu guru pamong, peserta didik, karyawan perpustakaan, dan

pegawai Tata Usaha. Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan

data fisik sekolah, seperti banyaknya ruang kelas, sarana dan prasarana, dan

lain-lain. Wawancara dilakukan setelah kegiatan sekolah selesai ataupun

pada jam-jam senggang.

5
BAB III

TEMUAN SELAMA ORIENTASI

3.1 Keadaan Fisik Sekolah


Keadaan fisik SMP Negeri 99 Jakarta yang terletak di Jalan Sirap

Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Daerah Khusus

Ibukota Jakarta. Gedung SMP Negeri 99 Jakarta memiliki luas tanah 3654 m2

dan jumlah ruang kelas 24 dengan masing-masing luas yakni 63 m2.

Sekolah atau tempat terjadinya kegiatan belajar dan mengajar harus

memiliki fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar, agar

tercapainya kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan nyaman. Tanpa

adanya fasilitas-fasilitas sekolah yang memadai kegiatan belajar menagajar di

sekolah akan terhambat. Berikut adalah fasilitas sarana dan prasarana di SMP

Negeri 99 Jakarta.

Tabel 1

Sarana Prasarana SMP Negeri 99 Jakarta

NO GEDUNG

Nama Ruangan Jumlah Ukuran

1. Ruang kelas 24 63 m2

2. Ruang kepala sekolah 1 39 m2

3. Ruang wakil kepala sekolah 1 31,5 m2

4. Ruang tata usaha 1 42 m2

5. Ruang guru 1 126 m2

6
6. Ruang perpustakaan 1 84 m2

7. Ruang bimbingan BP/BK 1 20 m2

8. Ruang Laboratorium 1 63 m2

9. Toilet 9 25 m2

10. Kantin 7 72 m2

11. Koperasi (guru dan siswa) 1 20 m2

12. Lapangan 2 200 m2

13. Ruang UKS 1 42 m2

14. Ruang OSIS 1 31,5 m2

15. Green House 1 42 m2

16. Masjid 1 108 m2

3.2 Keadaan Lingkungan Sekolah


SMP Negeri 99 terletak di kawasan wilayah yang terletak di Jalan Sirap

Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung. SMP Negeri 99 Jakarta bersebelahan

dengan SMA Negeri 21 Jakarta dan dikelilingi oleh komplek pemukiman

penduduk.

Kondisi lingkungan sekolah SMP Negeri 99 Jakarta sangat kondusif

karena jauh dari keramaian dan jalan raya utama. Akses menuju SMP Negeri

99 Jakarta melalui jalan raya yang tidak terlalu besar. Walaupun begitu, letak

SMP Negeri 99 Jakarta dapat dikatakan strategis karena akses transportasinya

yang mudah dan terjangkau.

7
3.3 Fasilitas Sekolah
SMP Negeri 99 Jakarta memiliki fasilitas yang lengkap sehingga kegiatan

belajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan sangat baik. Adapun fasillitas

yang terdapat di SMP Negeri 99 Jakarta, yaitu:

 SMP Negeri 99 Jakarta ini memiliki ruang kelas sebanyak 24 kelas dan

masing-masing kelas terdiri dari 36 anak. Ruangan kelas yang dimiliki

sekolah ini dapat dikatakan cukup luas serta dilengkapi dengan lemari,

proyektor (LCD) dan speaker intercall, papan tulis dan dua buah kipas angin

guna menunjang kenyamanan anak dalam belajar. Lalu agar setiap kelas

terlihat lebih indah dipasang hiasan berupa lukisan-lukisan, gambar atau

tulisan serta dipasang gorden.

 Perpustakaan, SMP Negeri 99 Jakarta memiliki koleksi buku yang cukup

lengkap untuk menunjang sumber belajar peserta didik, baik referensi dari

dalam negeri maupun referensi dari luar negeri. Jumlah buku yang tersedia

di perpustakaan ini berjumlah 10.607 buku dan luas perpustakan 84 M2.

Perpustakaan ini sering dikunjungi siswa dan siswi. Ruangan perpustakaan

dapat menampung sekiranya 40 sampai 50 orang siswa. Terdapat meja

untuk membaca lesehan, serta meja yang dilengkapi bangku untuk duduk

sekitar 6 buah.

 Masjid, sekolah ini juga dilengkapi masjid yang terdapat dua lantai. Yang

mana lantai 1 digunakan untuk jamaah laki-laki dan lantai 2 digunakan

untuk jamaah perempuan. Luas bangunan masjid dan aula ini 108 m2. Untuk

meningkatkan kebutuhan akan fasilitas peribadatan maka, di masjid juga

dilengkapi dengan alat sholat seperti sarung dan mukena, peci/kopiah,

8
sajadah tunggal, Al-Qur’an, buku-buku atau bacaan islami, mimbar,

speaker active dan pengeras suara.

 Laboratorium, digunakan untuk praktek para peserta didik dan sekolah ini

memiliki 1 laboratorium yaitu laboratorium IPA. Di dalam laboratorium ini

dilengkapi dengan alat-alat praktikum pendukung pembelajaran yang

lengkap. Lalu bagi peserta didik yang hendak masuk ke dalam laboratorium

diwajibkan mematuhi tiap-tiap peraturan laboratorium.

 Kantin sekolah, kantin SMP Negeri 99 Jakarta pada dasarnya sama dengan

kantin-kantin di sekolah pada umumnya yang menjual berbagai makanan

yang sehat untuk dikonsumsi peserta didik dengan harga yang cukup murah.

Kantin di SMP Negeri 99 Jakarta dinamakan Kantin Sehat, karena makanan

yang dijual disini sangat di pantau kebersihannya. Pada jam istirahat peserta

didik akan ke kantin untuk makan serta minum dan makanan di sekolah

lebih terjamin kesehatannya selain itu harga yang ditawarkan pun cukup

murah sesuai dengan “kantong” para peserta didik. Kantin di sekolah ini

terbagi menjadi 2. Dimana kantin pertama berada di samping kopersai

sekolah, dan kantin kedua berada di samping Masjid. Di Kantin pertama

terdapat 4 kios, di mana salah satu kiosnya merupakan kantin kejujuran.

Sedangkan kantin sekolah yang kedua terdapat tujuh kios/stand dengan

beragam makanan dan minuman.

 Koperasi. Di SMP Negeri 99 Jakarta terdapat koperasi yang menjual

berbagai keperluan untuk peserta didik maupun guru-guru dan karyawan,

dari mulai keperluan alat tulis sampai makanan-makanan ringan di jual di

koperasi. Para guru dan karyawan juga dapat membeli barang-barang

9
keperluan dan membayarnya nanti di koperasi atau dapat disebut sebagai

‘bon’. Hal ini dilakukan untuk membantu keperluan mendesar bagi guru dan

karyawan di SMP Negeri 99 Jakarta, nantinya barang-barang yang dibeli

akan dicatat dan kemudian baru dibayarkan. Namun, hal ini hanya dapat

dilakukan untuk guru dan kayawan, tidak dengan peserta didik.

 Kamar mandi, di sekolah ini memiliki jumlah kamar mandi sebanyak 8

buah. Pada lantai pertama dan kedua terdapat 3 kamar mandi, masing-

masing satu buah kamar mandi untuk siswa laki-laki, perempuan, dan juga

guru. Sedangkan untuk di lantai tiga hanya terdapat 1 kamar mandi untuk

siswa laki-laki dan siswa perempuan. Setiap kamar mandi dilengkapi

dengan cermin, gayung dan ember. Kamar mandi SMP Negeri 99 Jakarta

ini dapat dikatakan cukup bersih dan nyaman untuk digunakan. Namun

sayangnya, jumlah kamar mandi untuk guru dapat dikatakan masih kurang,

karena antar kamar mandi guru perempuan dan laki-laki ditempatkan pada

satu tempat.

Adapun sarana penunjang pembelajaran diantaranya :

1. Ruang UKS 1

2. Ruang kepala sekolah 1

3. Ruang wakil kepala sekolah/staf 1

4. Ruang guru 1

5. Ruang bimbingan konseling 1

6. Ruang tata usaha 1

7. Ruang OSIS 1

8. Ruang laboratorium IPA 1

10
9. Ruang belajar peserta didik 24

10. Ruang perpustakaan 1

11. Ruang Koperasi 1

3.4 Guru dan Peserta Didik


Pengajar yang ada di SMP Negeri 99 Jakarta terdiri dari berbagai kriteria.

Sebagai sekolah milik pemerintah, tentunya sebagian besar guru yang mengajar

adalah yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah guru di SMP

Negeri 99 Jakarta adalah 45 orang Guru Tetap. Seperti telah disebutkan

sebelumnya, SMP Negeri 99 Jakarta terdiri dari 24 kelas, yaitu 8 kelas VII, 8

kelas VIII, dan 8 kelas IX. Rata-rata jumlah peserta didik tiap kelas adalah 36

orang, secara pasti jumlah seluruh peserta didik di SMP Negeri 99 Jakarta pada

tahun pelajaran 2018-2019 adalah 864 peserta didik.

3.5 Interaksi Sosial


Interaksi sosial yang terjadi di SMP Negeri 99 Jakarta sangat baik, baik

interaksi guru terhadap guru ataupun staf-staf, guru terhadap peserta didik atau

sebaliknya, guru terhadap orang tua, peserta didik terhadap peserta didik, dan

pihak sekolah terhadap lingkungan sekitar.

Interaksi guru terhadap guru ataupun staf- staf terjalin keakraban yang

jarang sekali ditemukan di tempat lain, di mana antara yang satu dengan yang

lain saling bersenda gurau tanpa ada yang merasa tersakiti. Sebelum jam masuk,

mereka selalu berkumpul di ruang guru untuk bertegur sapa.

Interaksi antara guru terhadap murid juga terjalin sangat akrab. Hubungan

yang terjalin antara guru-guru sangatlah harmonis seperti tercipta suasana

11
kekeluargaan, hal ini terlihat dengan suasana yang penuh canda tawa ketika

suasana istirahat di ruang guru. Hubungan guru dengan peserta didik pun cukup

baik, penuh kekeluargaan, para guru terlihat menyayangi peserta didik dan

peserta didik terlihat menghormati para guru. Namun sesekali terlihat sikap

tegas dari para guru ketika peserta didik sulit untuk dididik. Hubungan peserta

didik dengan sesama peserta didik, guru dengan pegawai tata usaha, seluruhnya

dapat dikatakan harmonis. Secara keseluruhan semua warga sekolah, dapat

dikatakan ramah dan saling menghormati satu sama lain. Selain itu,

dibudayakan berjabat tangan baik guru dengan guru, guru dengan peserta didik,

peserta didik dengan sesama peserta didik, dan guru dengan pegawai tata usaha.

Dengan demikian keakraban antar sesama warga sekolah senantiasa dapat

terjalin dengan baik.

3.6 Tata Tertib


Dalam rangka mewujudkan suasana sekolah yang kondusif dan kegiatan

proses belajar mengajar di SMP Negeri 99 Jakarta berlangsung lancar, aman

dan tertib, maka harus didukung oleh berbagai pihak dan tata tertib peserta

didik yang meliputi hal-hal pokok sebagai berikut :

1. Kewajiban

1) Peserta didik harus berprilaku sopan, hormat terhadap Bapak / Ibu guru

dan Karyawan serta kasih sayang sesama teman.

2) Peserta didik wajib menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa yang

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

3) Peserta didik wajib menjunjung tinggi dan menjaga nama baik

Almamater sekolah

12
4) Peserta didik wajib mengenakan seragam sekolah sesuai dengan

ketentuan:

a. Senin, peserta didik mengenakan seragam putih-putih

b. Selasa, peserta didik mengenakan seragam baju putih dan

Rok/celana biru

c. Rabu, peserta didik mengenakan seragam pramuka

d. Kamis, peserta didik mengenakan baju batik dan celana / rok warna

biru

e. Jum’at mengenakan baju koko putih dan celana biru (putra), baju

lengan panjang dan rok panjang biru (putri) bagi peserta didik

muslimah mengenakan jilbab.

f. Peserta didik wajib berpakaian rapih/ memasukkan baju selama

berada di lingkungan sekolah, kecuali peserta didik putra pada hari

Jum’at (berbaju koko.)

g. Setiap hari sekolah peserta didik wajib mengenakan sepatu kets

berwarna hitam bertali dan berkaos kaki warna putih.

h. Peserta didik muslimah mengenakan busana muslimah selama

mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam.

5) Peserta didik harus sudah berada di sekolah selambat-lambatnya 5

(lima) menit sebelum bel masuk.

6) Selama PBM berlangsung peserta didik wajib berada di kelas dan

mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh.

7) Peserta didik wajib melakukan, menjaga dan memelihara 10K

(Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan,

13
kerindangan, kesehatan, keterbukaan, keteladanan dan keserasian) di

lingkungan sekolah.

8) Peserta didik wajib melapor kepada pihak sekolah jika mengetahui/

melihat ada gejala yang tidak baik atau mengancam kestabilan di

lingkungan sekolah

9) Peserta didik wajib berpenampilan rapi, bersih dan tidak berlebihan.

10) Peserta didik Putra, panjang rambut tidak boleh melebihi 7 cm.

11) Segala urusan yang berkaitan dengan sekolah, peserta didik wajib

mengenakan pakaian seragam sekolah sesuai dengan ketentuan

2. Larangan

1) Peserta didik dilarang berbuat keonaran, berkelahi sesama teman,

melawan guru, dan karyawan.

2) Peserta didik dilarang membawa barang, atau benda dan hal-hal lain

yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran , seperti :

Senjata api, senjata tajam, obat terlarang, buku komik, buku dan atau

VCD /DVD porno, serta menyimpannya baik berupa perangkat keras

maupun perangkat lunak, dll.

3) Peserta didik dilarang meninggalkan kelas / sekolah selama proses

pembelajaran berlangsung kecuali mendapat izin dari petugas yang

berwenang.

4) Peserta didik dilarang merokok di lingkungan sekolah.

5) Peserta didik dilarang membentuk organisasi selain OSIS di sekolah.

6) Peserta didik dilarang berada di sekolah, di luar PBM / kegiatan OSIS

atau diluar jadual kegiatan ekstrakurikuler.

14
7) Peserta didik dilarang mengenakan pakaian selain seragam yang

ditentukan dan tidak diperkenankan mengenakan perhiasan yang

berlebihan.

8) Peserta didik dilarang menerima tamu / telepon tanpa seizin petugas

selama PBM berlangsung

9) Peserta didik dilarang pacaran dilingkungan sekolah.

10) Peserta didik dilarang mengaktifkan hand phone selama proses

pembelajaran berlangsung dan dilarang menyimpan file yang tidak ada

relevansinya dengan proses pembelajaran.

11) Pihak sekolah tidak bertanggung jawab jika peserta didik kehilangan

sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan PBM.

12) Peserta didik dilarang bermain kartu/judi di lingkungan sekolah.

13) Peserta didik dilarang mengenakan topi selain yang ditentukan oleh

sekolah.

14) Peserta didik dilarang mengenakan baju lengan pendek yang disambung

dengan manset.

3. Sanksi

1) Peserta didik yang datang terlambat lebih dari 5 ( lima) menit tidak

diperkenankan masuk kelas, sebelum mendapat izin masuk dari piket.

2) Peserta didik yang datang terlambat lebih dari 5 (lima) menit tidak

diperkenankan mengikuti pelajaran pada jam pertama dan kedua.

3) Peserta didik yang datang terlambat 3 kali berturut-turut , tidak

diperkenankan mengikuti pelajaran sebelum orangtuanya datang

menyelesaikan masalahnya.

15
4) Peserta didik yang tidak masuk 3 kali berturut-turut dan tidak ada

informasi dari orangtua / wali murid akan dipanggil oleh pihak sekolah

untuk membuat pernyataan yang berkaitan dengan masalahnya

5) Peserta didik yang orangtuanya telah mendapat panggilan dari sekolah

tetapi belum memenuhi panggilan itu, maka peserta didik tersebut tidak

boleh mengikuti pelajaran.

6) Peserta didik yang melanggar ketentuan yang terdapat dalam tata tertib

akan diberikan sanksi sesuai dengan jenis dan jumlah bobot

pelanggarannya.

Catatan :

1. Proses belajar mengajar dimulai pukul 06.30 s.d 13.50 (WIB)

2. Pintu Gerbang Sekolah akan ditutup pukul 07.00 WIB

3. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur

kemudian.

3.7 Langkah-langkah pembuatan RPP


Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran kami meggunakan

langkah-langkah berikut,

1. Mengisi kolom identitas

2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah

ditetapkan

3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat

pada silabus yang telah disusun.

4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SI, KD, dan Indikator yang

telah ditentukan (lebih rinci dari KD dan Indikator. Pada Kurikulum 2013

16
rumusan indikator sama dengan tujuan pembelajaran, karena indikator

sudah sangat rinci sehingga tidak dapat dijabarkan lagi).

5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang

terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi

pokok/pembelajaran.

Rumusan tujuan pembelajaran tidak menimbulan penafsiran ganda. Tujuan

instruksional pembelajaran sebaiknya dinyatakan dalam format ABCD,

artinya:

A = Audience adalah peserta didik yang akan belajar.

B = Behavior adalah perilaku yang dapat diamati.

C = Condition adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar perilaku yang

diharapkan dapat tercapai.

D = Degree adalah tingkat penampilan atau keberhasilan yang dapat

diterima.

6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan

7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan

pendahuluan, inti dan penutup. Langkah-langkah pembelajaran berupa

rincian skenario pembelajaran yang mencerminkan penerapan strategi

pembelajaran termasuk alokasi waktu setiap tahap.

8. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik

penskoran, dll. Tuliskan prosedur, jenis, bentuk, dan alat/instrumen yang

digunakan untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar siswa, serta

tindak lanjut hasil penilaian, seperti: remedial, pengayaan, atau percepatan.

Sesuaikan dengan teknik penilaian berbasis kelas, seperti: penilaian hasil

17
karya (product), penugasan (project), kinerja (performance), dan tes tertulis.

Berkaitan dengan penyusunan RPP ini, terdapat beberapa catatan yang perlu

diperhatikan oleh para guru, yaitu:

Pendahuluan meliputi

1) Orientasi, merupakan kegiatan memusatkan perhatian peserta didik

pada materi yang akan dibelajarkan dengan cara menunjukkan benda

yang menarik, memberikan ilustrasi, membaca berita di surat kabar,

menampilkan slide animasi, fenomena alam, fenomena sosial, atau

lainnya

2) Apersepsi, merupakan kegiatan memberikan persepsi awal kepada

peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.

3) Memotivasi, guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi

yang akan diajarkan.

4) Pemberian acuan, berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari,

acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran

secra garis besar, pembagian kelompok belajar, penjelasan mekanisme

pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan rencana langkah-

langkah pembelajaran.

Tahap Inti meliputi:

Penggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik

peserta didik dan mata pelajaran.

Tahap Penutup, meliputi:

1) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

18
2) Memberikan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas

individual atau kelompok

3) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajatan yang akan

dilakukan dipertemuan berikutnya.

4) Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan.

9. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan secara

nasional untuk seluruh mata pelajaran harus dijadikan acuan utama dalam

merumuskan komponen-komponen RPP. Karena itu, rumusan standar

kompetensi dan kompetensi dasar sekalipun sudah dituliskan dalam silabus,

perlu tetap dituliskan kembali dalam RPP agar dapat terlihat secara

langsung keterkaitannya dengan komponen yang lainnya dan menjadi titik

tolak untuk menentukan materi pembelajaran, indikator ketercapaian

kompetensi, media, metoda, kegiatan pembelajaran serta menentukan cara

penilaian.

1) Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator-indikator ketercapaian

kompetensi perlu dipahami oleh guru. Setelah itu guru harus mampu

menuliskannya dalam RPP dengan menggunakan rumusan-rumusan

yang tepat, terukur, dan operasional. Ketidakmampuan guru dalam

merumuskan indikator-indikator tersebut akan mempengaruhi

pencapaian kompetensi dasar, yang akhirnya berakibat terhadap

rendahnya kemampuan yang dimiliki siswa.

2) Dalam penentuan materi pembelajaran pada umumnya guru sering

menjadikan buku teks sebagai titik tolak dan sumber utama

pembelajaran. Hal ini akan membawa akibat bahwa seluruh proses

19
pembelajaran akan berada di sekitar buku teks tersebut. Dalam RPP

yang dikembangkan, sebenarnya buku teks hanya merupakan salah satu

sumber. Sumber itu tidak hanya hanya buku, namun ada buku, alat,

manusia, lingkungan maupun teknik yang dapat dijadikan sebagai

sumber belajar. Sebenarnya dengan adanya kompetensi dasar dan

indikator akan memudahkan penentuan materi. Apabila kompetensi

dasar dan indikator ada dalam kawasan belajar kognitif, maka sifat

materi yang akan disajikanpun akan berkenaan dengan pengetahuan

ataupun pemahaman. Demikian pula halnya untuk kawasan belajar

afektif maupun psikomotor. Materi pembelajaran ini dapat diuraikan

secara terinci atau cukup dengan pokok-pokok materi saja, dan materi

terinci nantinya dapat dilampirkan. Materi pembelajaran sifatnya

bermacam-macam ada yang berupa informasi, konsep, prinsip,

keterampilan dan sikap. Sifat dan materi tersebut akan membawa

implikasi terhadap metoda yang akan digunakan dan kegiatan belajar

yang harus ditempuh oleh siswa.

3) Dalam penentuan atau pemilihan kegiatan pembelajaran perlu

disesuaikan metoda mana yang paling efektif, efesien, dan relevan

dengan pencapaian kompetensi dasar dan indikator. Penentuan metode

pembelajaran harus memungkinkan terlaksananya cara belajar siswa

aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Guru perlu memilih

kegiatan-kegiatan pembelajaran yang benar-benar efektif dan efesien

dengan mempertimbangkan:

20
a. Karakteristik kompetensi dasar dan indikator pencapaian

kompetensi.

b. Keadaan siswa, mencakup perbedaan-perbedaan individu siswa

seperti kemampuan belajar, cara belajar, latar belakang,

pengalaman, dan kepribadiannya.

c. Jenis dan jumlah fasilitas/sumber belajar yang tersedia untuk dapat

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

d. Sifat dan karakteristik masing-masing metode yang dipilih untuk

mencapai kompetensi dasar.

21
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
SMPN 99 Jakarta adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang

berlokasi di Jakarta Timur dengan alamat Jl. Sirap Kelurahan Kayu Putih

Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Kondisi fisik di SMP Negeri 99 ini

terbilang baik. Lingkungan sekolah ini tertata rapi, bersih dan cukup teratur.

Selama beberupa bulan ini kami melaksanakan kegiatan PKM di sekolah ini,

lokasi sekolah sangat strategis dan kondusif jauh dari khalayak umum sehingga

dapat mendukung proses pemebalajaran dengan baik karena jauh dari

kebisingan jalan. Dipandang dari segi fasilitas yang ada di sekolah ini pun juga

cukup lengkap. Setiap kelas di sekolah ini sudah dilengkapi dengan

LCD/proyektor yang sangat memudahkan bagi guru untuk menerangkan materi

pelajaran didepan kelas, walaupun memang tidak semua proyektor berfungsi

dengan baik di setiap kelasnya. Selama kami melakukan kegaiatan PKM ini

kami tidak mengalami kesulitan dalam proses belajar dikelas karena sudah

ditunjang oleh fasilitas dan perlengkapan yang baik.

Dalam kegiatan sehari-harinya ketika proses pelaksanaan belajar dikelas

berjalan dengan cukup baik. Ketika guru menerangkan materi didepan kelas,

siswa menyimak apa yang dijelaskan oleh guru dengan seksama. Selain itu juga,

siswa selalu mendengarkan perintah guru untuk mengerjakan tugas sekolah

ataupun tugas rumah. Demikian pula guru yang selalu membantu siswa ketika

mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dikelasnya.

22
Banyak sekali pengalaman yang kami dapatkan selama kegiatan PKM ini

berlangsung. Kami memperoleh pelajaran bagaimana cara untuk mengelola

kelas dengan baik serta cara mengajar baik yang itu semua diajarkan oleh guru

pembimbing kami di sekolah ini. Selain itu juga, kami memperoleh pengalaman

yang luar biasa untuk dapat bertemu dan berinteraksi dengan siswa-siswa di

sekolah ini. Interaksi yang terjalin antara guru dan siswa terjalin dengan sangat

baik, tak jarang mereka terlihat akrab saling bersenda gurau bersama.

Kegiatan pembelajaran PPKN di sekolah ini berlangsung dalam

keberagaman metode yang digunakan. Karakter dan tiap guru dalam mengajar

juga sangat beragam. Selama melaksanakan tugas PKM ini kami

melaksanakannya sesuai dengan jawdal dan ketentuan yang berlaku disekolah.

Segala pengalaman yang kami dapatkan di sekolah ini selama beberapa bulan

ini kami melaksanakan pkm, kami berharap akan berguna kelak dalam

kehidupan kami di masyarakat selanjutnya.

4.2 Tindak Lanjut


Dengan berdasar pada kegiatan PKM yang telah dilaksanakan, maka

tindak lanjut dari kegiatan PKM ini yang harus dilakukan sebagai seorang

pendidik yaitu:

1. Sebagai guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang lebih

bervariasi didalam kelas untuk mendorong motovasi belajar siswa

2. Dalam hal melaksanakan pembelajaran guru dituntut untuk lebih kreatif dan

inovatif lagi dalam kegiatan pembelajaran agar siswa tidak bosan saat proses

KBM berlangsung

23
3. Hal yang penting dilakukan juga dalam memaksimalkan sarana dan

prasarana yang ada disekolah, fasilitas yang ada harus dimanfaatkan dengan

baik

4. Penguasaan materi pembelajaran oleh guru juga sangat diperlukan, guru

harus mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya didalam kelas

ketika proses penyampaian materi berlangsung pada saat KBM.

24

Anda mungkin juga menyukai