Dosen Pembimbing :
Mazlan 1404620078
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‟alamiin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan tugas laporan praktik keterampilan mengajar ini dengan baik dan tepat waktu.
Laporan Praktik Keterampilan Mengajar ini kami buat dengan tujuan untuk
melaporkan hasil kegiatan PKM yang telah dilaksanakan di SMK Negeri 26 Jakarta serta
untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) di Program Studi
Pedidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Penyusun
mengucapkan Terima Kasih kepada :
1. Ibu Dr. Izzatul Mardhiah, MA, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam.
2. Bapak Drs. M. Bakri Akkas, M.T, selaku Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta
3. Bapak Slamet, S.Pd, selaku Wakil Bidang Kurikulum.
4. Ibu Dra. Derliana Pandiangan, selaku Koordinator PKM
5. Bapak Dr. Andy Hadiyanto MA, selaku dosen pembimbing kelompok kami.
6. Bapak Bahrul Ulum, M.Pd, Bapak Muchammad Chumaidi, S.Pd.I, dan Ibu Guslia
Laila Murni, S.Ag, selaku Guru Pamong kelompok kami.
Laporan ini telah kami susun dengan sebaik mungkin serta mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Kami juga
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini sehingga pembuatan laporan ini dapat dilaksanakan dengan lancar.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
kegiatan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Profil Sekolah
SMK Negeri 26 Jakarta adalah sekolah yang terletak di Jl. Balai Pustaka no 2, RT/RW
2/7. Kel. Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 13220. Sekolah negeri dengan akreditasi A ini tidak hanya mengedepankan nilai-nilai
akademik saja dalam pembelajarannya, kegiatan-kegiatan non-akademik seperti organisasi
dan ekstrakurikuler juga ditekankan dalam kesehariannya. Sehingga tidak heran jika banyak
siswa/siswi yang berprestasi dalam bidang akademik maupun non-akademik.
SMK Negeri 26 Jakarta memiliki 6 jurusan, yaitu: Konstruksi Gedung, Sanitasi, dan
Perawatan (Teknik Gambar Bangunan); Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi (Teknik
Elektronika Komunikasi); Teknik Tenaga Listrik (Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik); Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur (Teknik Pemesinan); Teknik Manajemen
Perawatan Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan); dan Sistem Informatika, Jaringan, dan
Aplikasi (Teknik Komputer Jaringan).
Dalam pengelolaan lembaga, SMKN 26 Jakarta memiliki motto, visi dan misi. Motto
SMKN 26 Jakarta yaitu Belajar, Bekerja, Membangun. Visi SMKN 26 Jakarta adalah
“Menjadi yang Terbaik dengan Keunggulan Prestasi dan Akhlak Mulia”. Dalam mewujudkan
visi tersebut terdapat misi yang harus direalisasikan. Misi SMKN 26 Jakarta yaitu:
1. Menerapkan Sistem Manajamen Mutu ISO 9001, 2008.
2. Meningkatkan profesionalisme SDM melalui pendidikan dan latihan
3. Meningkatkan mutu program 81 pembelajaran berbasis kompetensi bekerjasama
dengan dunia usaha dan dunia industri
4. Menanamkan kemandirian, profesionalisme, dan keimanan kepada seluruh peserta
didik melalui pembinaan yang optimal.
Sekolah bermotto “Belajar, Bekerja, Membangun” ini menerapkan sistem belajar terbaru
dengan mengintegrasikan antara teori, praktek dan kerja industri. Kondisi sekolah ini berada
di pinggir jalan raya dengan intensitas mobil yang berlalu lalang cukup padat. Namun, polusi
akibat kendaraan bermotor tersebut ditutupi oleh beberapa pohon besar yang terdapat di
depan sekolah, serta kebersihan dan kerapihan cukup terawat disini. Sekolah ini berbatasan
dengan POM Bensin Pertamina dan Wisma Arion, selain itu juga lokasinya berdekatan
dengan SMP Karakanita. Sepanjang jalan terletak tempat fotocopy dan percetakan. Tidak
jauh dari SMKN 26 Jakarta, terdapat beberapa perguruan tinggi diantaranya, Universitas
Negeri Jakarta, BSI Rawamangun, STEI Rawamangun dan Universitas Borobudur.
Saat ini SMK Negeri 26 Jakarta, memiliki 48 kelas yang seluruhnya masuk pagi dengan
pembelajaran efektif yang dimulai pukul setengan tujuh pagi hingga pukul tiga sore. Jumlah
murid pada tahun ajaran 2022/2023 berjumlah 1.903 siswa dengan rata-rata jumlah siswa
perkelas 36 orang yang dibina oleh 1 orang kepala sekolah, 6 orang wakil kepala sekolah,
120 orang guru. Selain itu dibantu juga oleh 28 orang staff Tata Usaha.
SMK Negeri 26 Jakarta telah menjadi SMK unggulan di Jakarta. Hal ini tentunya tidak
didapatkan begitu saja, melainkan dengan segala daya dan upaya serta kerja keras dari kepala
sekolah, staff guru, staff tata usaha yang bersinergi untuk meningkatkan mutu sekolah. Hal
ini terbukti dari prestasi-prestasi yang telah ditorehkan SMKN 26 Jakarta. Setiap tahun siswa-
siswi SMKN 26 Jakarta selalu meraih prestasi baik di bidang akademik maupun non
akademik di tingkat provinsi maupun nasional.
Berikut ini fasilitas-fasilitas yang ada di SMK Negeri 26 Jakarta di antaranya yaitu:
No Fasilitas Keterangan
1 Bengkel Teknik Terletak di lantai 1 gedung Teknik Fabrikasi Logam dan
Fabrikasi Logam dan Manufaktur (TFLM), digunakan oleh siswa untuk melakukan
Manufaktur (TFLM) kegiatan produktif siswa Teknik Fabrikasi Logam dan
Manufaktur (TFLM). Di dalam bengkel ini terdapat fasilitas,
di antaranya adalah; ruang komputer, ruang praktek, ruang
guru, dapur, toilet guru dan siswa, ruang teori, ruang alat.
2 Bengkel Teknik Terletak di lantai 1 gedung Teknik Manajemen dan
Manajemen dan Perawatan Otomotif (TMPO), digunakan oleh siswa untuk
Perawatan Otomotif melakukan kegiatan produktif siswa Teknik Manajemen dan
(TMPO) Perawatan Otomotif (TMPO). Di dalam bengkel ini terdapat
fasilitas, di antaranya adalah; ruang komputer, ruang praktek,
ruang guru, dapur, toilet guru, toilet siswa, toilet siswi, ruang
teori, ruang alat, tempat sampah, tempat pengolahan sampah,
rumah hijau dan menara air.
3 Bengkel Teknik Terletak di lantai 1 dan 2 Gedung Teknik Tenaga Listrik
Tenaga Listrik (TTL) (TTL) digunakan oleh siswa untuk melakukan kegiatan
produktif siswa Teknik Tenaga Listrik (TTL). Di dalam
bengkel ini terdapat fasilitas, di antaranya adalah; ruang
komputer, ruang praktek, dapur, toilet guru dan siswa, ruang
teori, ruang alat.
4 Bengkel Teknik Terletak di lantai 1 gedung Teknik Elektronika Daya dan
Elektronika Daya dan Komunikasi (TEDK) digunakan oleh siswa untuk melakukan
Komunikasi (TEDK) kegiatan produktif siswa Teknik Elektronika Daya dan
Komunikasi (TEDK). Di dalam bengkel ini terdapat fasilitas,
di antaranya adalah; ruang komputer, ruang praktek, ruang
guru, dapur, toilet guru dan siswa, ruang teori dan ruang alat.
5 Bengkel Teknik Terletak di lantai 1 gedung Teknik Konstruksi Gedung
Konstruksi Gedung Sanitasi dan Perawatan (KGSP) digunakan oleh siswa untuk
Sanitasi dan Perawatan melakukan kegiatan produktif siswa Teknik Konstruksi
(KGSP) Gedung Sanitasi dan Perawatan (KGSP). Di dalam bengkel
ini terdapat fasilitas, di antaranya adalah; ruang komputer,
ruang kerja kayu, ruang guru, dapur, toilet guru, toilet siswa,
toilet siswi, ruang teori, ruang alat, mushola.
6 Bengkel Teknik Terletak di lantai 2 dan 3 gedung Teknik Sistem Informasi
Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA) digunakan oleh siswa untuk
Jaringan dan Aplikasi melakukan kegiatan produktif siswa Teknik Sistem Informasi
(SIJA) Jaringan dan Aplikasi (SIJA) dan praktikum komputer
beberapa jurusan lain laboratorium ber-AC ini dilengkapi
beberapa set komputer untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar. Di dalam bengkel ini terdapat fasilitas, di
antaranya adalah; ruang komputer, ruang praktek, ruang
guru, dapur, toilet guru dan siswa, mushola, ruang teori dan
ruang alat.
7 Laboratorium KKPI Terletak di lantai 2 Gedung Bimbingan Konseling digunakan
oleh siswa untuk melakukan kegiatan produktif siswa Teknik
Komputer Jaringan
8 Laboratorium Laboratorium Kewirausahaan terletak di lantai satu dengan
Kewirausahaan gedung terpisah ruangan di Laboratorium Kewirausahaan
penuh berisikan prakarya siswa siswi SMKN 26 Jakarta
9 Perpustakaan Perpustakaan terletak di lantai 2 Gedung teori ruangan ini
dilengkapi dengan koleksi buku-buku yang cukup lengkap.
Baik buku-buku pelajaran, sastra, pengetahuan umum, novel
dan lain-lain serta fasilitas Wi-Fi
10 Masjid Masjid saat kami menjalankan PPL adalah masjid yang
berukuran cukup luas dengan 2 lantai tersebut sudah bisa
dipergunakan
11 UKS (Unit Kesehatan Ruang UKS terletak di lantai satu UKS disediakan untuk
Sekolah) memberikan pertolongan pertama bagi siswa yang
mengalami gangguan kesehatan ketika sedang belajar di
sekolah
12 Lapangan Terdapat beberapa lapangan, yaitu lapangan volley, basket,
futsal dan badminton yang digunakan untuk pelaksanaan
upacara serta kegiatan belajar mengajar Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan. Dan juga ada lapangan upacara.
13 Kantin Kantin terletak di lantai 1 tersedia makanan dan minuman
untuk siswa, guru dan karyawan
14 Lapangan Parkir Lapangan parkir memenuhi kebutuhan siswa yang mayoritas
membawa sepeda motor ke sekolah.
15 Laboratorium Bahasa Laboratorium bahasa Inggris terletak di lantai 2 gedung teori
Inggris laboratorium ini digunakan oleh guru dan siswa untuk
melakukan praktikum listening bahasa
16 Ruang BK (Bimbingan Ruang BK terletak di lantai 1 ruang ber-AC ini digunakan
Konseling) untuk melakukan bimbingan dan konseling antara guru
dengan siswa
17 Ruang Guru Guru produktif berada di setiap gedung masing-masing
jurusan di SMK Negeri 26 Jakarta sedangkan ruang guru
adaptif normatif terletak pada lantai 1 gedung teori SMK
Negeri 26 Jakarta
18 Ruang Kelas Ruang kelas sebanyak 36 ruang terbagi dalam beberapa
bangunan gedung. Yakni gedung teori (Adaptif-Normatif) 2
lantai, gedung bengkel Teknik Pemesinan, gedung bengkel
Teknik Kendaraan Ringan 1 lantai, gedung bengkel Teknik
Instalasi Tenaga Listrik, gedung bengkel Teknik Gambar
Bangunan, gedung bengkel Teknik Elektronika 2 lantai dan
gedung bengkel Teknik Komputer Jaringan 3 lantai
19 Koperasi Koperasi terletak di lantai 1. Koperasi milik sekolah ini
menyediakan berbagai macam alat tulis makanan dan
minuman
20 Toilet Terdapat toilet untuk guru putri, guru putra, siswa, dan siswi.
21 Ruang Ekstrakurikuler Terdapat beragam ekstrakurikuler yang terdapat di SMK
Negeri 26 Jakarta. Beberapa ekstrakurikuler memiliki
ruangannya masing-masing, seperti ruang OSIS, ruang
Paskibra, ruang TETEPA, ruang Seni Musik dll
Hak-hak siswa
Kewajiban-kewajiban Siswa
1) Hormat dan sopan kepada semua warga atau keluarga besar SMK Negeri 26 Jakarta,
termasuk tamu sekolah.
2) Menjaga nama baik diri sendiri, keluarga dan sekolah, dimanapun dan kapanpun
berada.
3) Memelihara keamanan, ketertiban, kebersihan, kerindangan kenyamanan,
kekeluargaan dan keindahan sekolah.
4) Melaksanakan tugas-tugas pembelajaran dan tugas-tugas lain dari sekolah dengan
sebaik-baiknya. Mematuhi semua peraturan yang berlaku disekolah.
5) Membawa kartu pelajar.
6) Mengisi dan menyerahkan form kesediaan menjalankan tata tertib sekolah.
Kehadiran Siswa
Selama KBM berlangsung siswa tidak diperkenankan keluar kelas, izin keluar kelas diberikan
apabila :
1) Ada keperluan mendesak dan diizinkan oleh guru yang sedang mengajar.
2) Ada keterangan dari guru piket kepada guru yang sedang mengajar.
3) Pada waktu pergantian jam pelajaran, siswa tetap berada di dalam ruang kelas
menunggu guru berikutnya.
4) Apabila 5 menit dari jadwal guru belum masuk kelas, pengurus kelas melapor pada
guru piket.
5) Selama jam belajar, siswa tidak diperkenankan keluar dari halaman sekolah, izin
keluar dari halaman sekolah, izin keluar halaman sekolah dapat diberikan apabila :
6) Ada izin dari guru piket.
7) Ada kepentingan keluarga, dan guru piket melakukan konfirmasi ke rumah dijemput
oleh orang tua/wali siswa karena suatu keperluan darurat.
8) Karena sakit di sekolah dan memerlukan perawatan.
9) Selambat-lambatnya 60 menit setelah jam pelajaran berakhir, siswa sudah
meninggalkan sekolah, kecuali ada kegiatan sekolah lain yang mendapat izin dari
pimpinan sekolah.
10) Kegiatan sekolah dihart libur atau diluar jam belajar harus didampingi guru
pembimbing dan mendapat izin dari pimpinan sekolah.
Ketidakhadiran
1) Bagi siswa yang tidak hadir atau absen di sekolah, maka pada hari pertama ia masuk
kembali harus menyerahkan surat dari orang tua / wali siswa kepada wali kelas atau
kepada pimpinan sekolah.
2) Apabila ketidakhadiran pada poin 1 (satu) disebabkan sakit dan lebih dari tiga hari
harus disertakan surat keterangan dokter, atau orang tua / wali siswa memberitahu
langsung kepada wali kelas atau pimpinan sekolah disertai surat izin.
3) Apabila karena suatu hal yang direncanakan akan tidak hadir disekolah maka orang
tua / wali siswa harus mengajukan surat permohonan izin kepada wali kelas atau
kepada pimpinan sekolah.
4) Ketidakhadiran siswa di sekolah tanpa keterangan (alpa) maksimum 5% dari hari
efektif sekolah.
1) Hari Senin dan Selasa : Kemeja putih, dasi, celana/rok panjang abu-abu, ikat
pinggang hitam, sepatu hitam dan kaos kaki putih.
2) Hari Rabu : Kemeja dan Celana/rok panjang pramuka, sepatu hitam, kaos kaki hitam,
ikat pinggang hitam.
3) Hari Kamis : Kemeja batik, celana/rok panjang abu-abu, sepatu hitam, kaos kaki
putih, ikat pinggang hitam.
4) Hari Jum'at : Putra: Baju koko, celana panjang abu-abu, sepatu hitam dan kaos kaki
putih.
Putri: Blus putih panjang, rok abu-abu panjang, jilbab warna putih, sepatu hitam dan
kaos kaki putih.
5) Pada saat upacara bendera hari nasional siswa memakai seragam upacara lengkap
dengan atribut. Siswa pria dan wanita harus memakai pakatan dalam, kemeja harus
dimasukkan kedalam rok/ celana.
6) Pada jam pelajaran olahraga siswa harus mengenakan pakaian seragam olahraga
sekolah.
7) Penampilan siswa harus mencerminkan citra seorang pelajar.
Larangan
1) Membawa dan mengonsumsi rokok, narkoba dan minuman keras di dalam atau diluar
lingkungan sekolah.
2) Melakukan atau membawa sarana perjudian.
3) Membawa atau menggunakan senjata tajam, senjata api atau alat barang yang dapat
menimbulkan bahaya/celaka.
4) Membawa menggunakan bacaan, alat barang yang berkesan porno dan kekerasan.
5) Menghasut atau berkelahi secara pribadi atau kelompok di dalam atau di luar sekolah.
6) Melawan secara langsung atau tidak langsung terhadap kepala sekolah, guru dan
karyawan.
7) Mencuri barang orang lain secara pribadi atau kelompok.
8) Berpacaran atau bergaul tanpa mengindahkan norma agama, etika maupun adat
istiadat ketimuran.
9) Melakukan kegiatan atau kerjasama dengan pihak di luar sekolah, tanpa seizin
pimpinan sekolah.
10) Melakukan kegiatan mengatasnamakan sekolah di luar sekolah, tanpa izin pimpinan
sekolah.
11) Merusak atau menghilangkan sarana sekolah. Bila hal ini terjadi siswa yang
bersangkutan harus mengganti/memperbaiki barang atau sarana yang rusak atau
hilang tersebut.
12) Meminta uang/barang lainnya dengan cara memaksa.
13) Berpenampilan:
14) Bagi siswa putra rambut melebihi telinga dan kerah kemeja, diwarnai atau diberi gel,
memakai perhiasan anting, kalung, gelang.
PELAKSANAAN PKM
A. Kegiatan yang Dilaksanakan
1. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan selama seminggu yaitu pada tanggal 13 Juli sampai
dengan 18 Juli 2023. Selain melakukan pengamatan sekolah dan kegiatan belajar,
observasi juga menjadi salah satu kegiatan sosialisasi mahasiswa PKM dengan warga
sekolah, serta masa adaptasi mahasiswa dengan peraturan dan budaya sekolah.
Observasi yang kami lakukan, terdiri dari 2 jenis observasi yaitu, observasi
sekolah dan observasi kelas. Observasi sekolah yang kami lakukan meliputi; keadaan
fisik sekolah, fasilitas sekolah, guru dan siswa, serta interaksi sosial. Sedangkan,
observasi kelas yang kami lakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
di kelas yang kami kunjungi. Keadaan fisik sekolah yang kami dapat sebagai hasil
obervasi adalah luas tanah, jumlah ruang kelas, ukuran ruang kelas, bangunan lain
yang dimiliki sekolah, seperti masjid dan lapangan olahraga.
Observasi kegiatan pembelajaran
Observasi kegiatan pembelajaran dilakukan olah setiap mahasiswa bersama masing-
masing guru pamong. Pada umumnya bimbingan klasikal di kelas menggunakan metode
ceramah bervariasi. Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru biasanya mengucapkan salam,
tadarus Al-Quran lalu mengecek kehadiran siswa dan menanyakan keadaan peserta didik
hari itu. Sebelum memasuki materi yang akan dipelajari, guru mengingatkan kembali
materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari (apersepsi).
Umumnya kegiatan awal ini berlangsung ±10 menit. Pada saat kegiatan pembelajaran, guru
menarik perhatian siswa dengan berinteraksi dan berkomusikasi dengan siswa sehingga
suasana pembelajaran terlihat tertib dan menyenangkan. Untuk kegiatan penutup, guru
memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan. Kegiatan penutupan ini
berlangsung selama ±5 menit.
NO Bidang Cabang
1 Kerohanian Rohis
Rohani Kristen
2 Ilmu Pengetahuan KIR
3 Olahraga Futsal
Basket
Volly
Handball
Tenis Meja
Silat
4 Kesenian Paduan Suara
Angklung
Marawis
Tari Tradisional
5 Bela negara Paskibra
Kegiatan Tambahan
1) Menjadi pengawas.
Mengawasi dan membimbing siswa dalam kegiatan tadarusan bersama sebelum
masuk jam pelajaran pertama.
2) Menjadi guru piket
Melaksanakan piket rutin salah satunya piket dimeja piket (mendata tamu yang masuk
dan keluar), piket perpus (membersihkan, merapikan serta Membantu untuk
mengkoordinasikan pembagian buku paket untuk ajaran baru yang ada diperpus dan
mengawasi siswa yang sedang belajar diperpus).
3) Menjadi pengawas Ujian Tengah Semester (UTS).
Mengawasi siswa yang sedang melaksanakan ujian tengah semester dan menjelaskan
prihal pertanyaan yang tidak dipahami siswa.
4) Menjadi pengawas Penilaian akhir semester ( PAS).
Mengawasi siswa yang sedang melaksanakan ujian akhir semester dan menjelaskan
prihal pertanyaan yang tidak dipahami siswa.
5) Menjadi pengawas sholat dhuhur berjamaah
6) Mengawasi dan menertibkan siswa saat melaksanakan solat berjamaah dimasjid.
7) Menjadi pengawas sholat Dhuha berjama dan mengisi kultum
8) Mengawasi dan menertibkan siswa saat melaksanakan solat dhuha berjamaah
dimasjid.
9) Menjadi pengawas siswi yang haid
10) Mengawasi dan mengumpulkan disatu titik terhadap siswi yang haid dan memberikan
materi tentang keagamaan.
11) Menjadi juri perlombaat MTQ
12) Menjadi juri diacara perlombaan MTQ yang salah satu lombanya MTQ, MHQ, Adzan
dan lain-lain.
a. Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam serta menyapa peserta didik.
b. Guru mengarahkan ketua kelas untuk memimpin doa dan tadarus Al Qur'an, membaca
Asmaul Husna sebelum belajar.
c. Setelah itu guru mengarahkan peserta didik untuk operasi semut terlebih dahulu, agar
ruang kelas nyaman saat dipakai selama pembelajaran
d. Setelah itu guru mengecek kehadiran peserta didik dan mencatat siapa saja yang tidak
masuk
e. Lalu guru memulai pembelajaran dengan mengulas kembali mengenai materi yang
sebelumnya mereka sudah pelajari.
f. Setelah guru menyampaikan materinya, peserta didik diberikan tugas latihan
g. Setelah semua sudah selesai mengerjakan tugas, guru mengarahkan peserta didik
untuk mempresentasikan tugasnya di depan kelas.
h. Setelah selesai, guru mengarahkan peserta didik untuk mengulas pembelajaran hari ini
i. Penutupan dilakukan oleh ketua kelas dengan memimpin doa dan memberikan salam.
Setelah kegiatan observasi berlangsung, mahasiswa mendapat arahan dari guru pamong
dalam pelaksanaan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) di sekolah. Guru pamong
memberikan informasi kepada mahasiswa tentang kemapuan apa saja yang harus dimiliki
seorang guru professional. Kemampuan tersebut diantaranya adalah: Mahasiswa diminta
mampu untuk kreatif dalm mencipakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar
peserta didik dapat mengikuti kelas dengan fokus dan kembali memiliki motivasi belajar
yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan Pembelajaran Tatap Muka yang baru dilaksanakan
kembali setelah 2,5 tahun melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dimana
menurunkan motivasi peserta didik dalam belajar.
Setelah itu, guru pamong membagikan modul yang biasa digunakan sebagai sumber
belajar dan memberikan informasi terkait materi apa saja yang akan dipelajari selama satu
semester. Sebagai calon guru, mahasiswa dibebaskan untuk mencari sumber belajar lain
sebagai penunjang pembelajaran. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa sumber yang
digunakan harus didapati dari sumber yang terpercaya.
Tugas berikutnya adalah piket sekolah, piket sekolah ini bertujuan untuk memberikan
pengalaman kepada mahasiswa dalam memahami dan mempelajari pengelolaan admistrasi
sekolah. Adapun tugas yang diberikan antara lain, mengisi buku absensi harian guru,
mencatat peserta didik yang terlambat dan tidak hadir, memberi izin kepada peserta didik
yang akan meninggalkan sekolah dengan ketentuan SOP yang berlaku, menerima tamu
sekolah, mengisi kelas yang kosong, dan membantu tenaga pendidik maupun kependidikan
jika dibutuhkan.
Tatap muka pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X di SMK Negeri
Mandiri 26 Jakarta berlangsung selama 135 menit atau tiga jam pelajaran. Selama
pelaksanaan praktik mengajar dengan pembelajaran tatap muka di SMK Negeri Mandiri 26
Jakarta, mahasiswa menemukan beberapa permasalah yang terjadi dilapangan. Diantaranya
adalah:
Solusi yang ditawarkan dalam permasalahan ini adalah dengan menyiasati ruang belajar
yang menyenangkan, menarik dan tidak membosankan serta memberikan beberapa sanksi
tegas bagi peserta didik yang tidak memperhatikan pembelajaran. Solusi ini berhasil
diterapkan, dengan banyaknya siswa yang dapat menguasai pembelajaran yang dilakukan.
Walaupun masih ada segelintir anak yang belum menguasai pembelajaran dengan baik,
namun terdapat peningkatan dalam pemahamannya.
Fasilitas yang disediakan oleh sekolah sudah cukup lengkap, dimana setiap kelas
memiliki proyektor. Namun beberapa kelas proyektor tersebut tidak dapat digunakan, hal ini
dapat dimaklumi karena sudah lama tidak digunakan.
c. Suasana kelas yang tidak kondusif baik faktor internal maupun eksternal
Mengingat sekolah ini adalah sekolah teknik yang dimana kegiatan belajar mengajar
dibagi menjadi dua tempat yaitu ruang teori dan bengkel/ruang praktik membuat suasan tidak
kondusif. Hal ini bisa terjadi akibat dua faktor yaitu faktor internal dimana peserta didik
masih ada yang mengobrol dan bercanda saat pembelajaran berlangsung dan faktor eksternal
yaitu suara berisik yang dihasilkan oleh bengkel/ruang praktik, faktor ini biasanya terjadi
ketika mahasiswa mendapat kelas di bengkel/ruang praktik
Solusi yang diberikan adalah menegur siswa yang membuat suasan kelas menjadi tidak
kondusif dan melakukan pembelajaran diluar ruangan jika kelas tersebut tidak kondusif
akibat bengkel/ruang praktik yang sedang melakukan praktik. Solusi tersebut cukup berhasil
diterapkan, dengan berkurangnya siswa yang asyik sendiri di kelas dan memberikan
pengalaman yang menyenangkan diruang kelas dengan melakukan beberapa kegiatan seperti
observasi dan sebagainya.
Dari beberapa permasalah yang telah kami temukan sebagian besar dapat kami hadapi
dengan memberikan beberapa solusi yang telah kami sampaikan di atas. Dengan solusi
tersebut menunjukkan perubahan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pemahaman peserta
didik terhadap topik-topik pembelajaran bahasa Indonesia yang telah dibahas selama
pelaksanaan Praktik Kegiatan Mengajar (PKM) selama kurang lebih lima bulan ini.
Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil evaluasi peserta didik meskipun hasilnya tidak terlalu
signifikan namun hasil yang didapat cukup memuaskan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan PKM yang dilakukan di SMK Negeri 26 Jakarta
berlangsung selama kurang lebih 6 bulan mulai dari bulan Juli hingga Desember.
Kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2023/2024 ini sudah menerapkan
pembelajaran tatap muka sehingga baik siswa atau guru mulai beradaptasi kembali
dengan proses pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berjalan dengan baik
walaupun terkadang mengalami beberapa kendala. Namun, terlepas dari itu kondisi
bangunan serta fasiltias yang disediakan sekolah sudah menunjang kegiatan pembelajaran
dengan baik. Kondisi lingkungan sekolah pun kondusif karena terdapat guru piket yang
menjaga di setiap harinya.
Selama proses pembelajaran, peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik. Peserta
didik juga mengikuti arahan dari guru dengan sangat baik. Namun terkadang, ada juga
beberapa peserta didik yang kurang bisa mengikuti arahan dengan baik. Oleh karena itu,
pelaksanaan PKM ini telah memberikan pengalaman dan membentuk kemampuan
mahasiswa untuk mengajar, mendidik, dan mengendalikan kelas pada proses
pembelajaran.
B. Saran
Diharapkan dari kendala yang telah ditemukan pada proses pembelajaran
menjadikan sebuah pengalaman yang nantinya dapat memberikan solusi agar
keaktifan proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tetap mampu untuk
menambah motivasi belajar peserta didik.
LAMPIRAN
A. Dokumentasi
1. Pelepasan Mahasiswa PKM
MODUL AJAR
MERAIH KESUKSESAN DENGAN KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS
KERJA
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Nida Khofiya
Satuan Pendidikan : SMKN 26 JAKARTA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Prediksi Alokasi Waktu : 3 Pekan/9 Jam Pelajaran
Tahun Penyusunan : 2023
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui metode talaqqi dan peer teaching, peserta didik dapat membaca Q.S. al-
Maidah/5: 48 tentang kompetisi dalam kebaikan dan Q.S. at- Taubah/9: 105 tentang
etos kerja dengan tartil dan sesuai kaidah tajwid serta terbiasa tadarus Al-Qur`an
setiap hari.
Melalui metode drill and practice dan metode sorogan, peserta didik dapat menghafal
Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 dan hadis tentang kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja dengan fasih dan lancar.
Melalui model inquiry learning, peserta didik dapat menganalisis asbabun nuzul dan
tafsir Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105
Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat menganalisis
manfaat dari penerapan perilaku kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dalam
kehidupan sehari-hari.
Melalui model pembelajaran berbasis proyek (project based learning), peserta didik
dapat membuat dan menyajikan paparan tentang Q.S. al- Maidah/5: 48 dan Q.S. at-
Taubah/9: 105 dan hadis tentang kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
PERTEMUAN KE-3
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
PERTEMUAN KE-4
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
PERTEMUAN KE-5
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
V. ASESMEN/PENILAIAN
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap berupa observasi yang berasal dari catatan kegiatan rutin peserta didik,
baik yang terkait dengan ibadah mahdhah (seperti shalat, puasa sunah, membaca Al-
Qur`an, dll) maupun ibadah sosial (seperti membantu orang lain, dll), begitu pula
perilaku yang terkait dengan materi, yakni berlomba dalam kebaikan dan etos kerja.
Kemudian peserta didik diminta mengisi lembar penilaian diri dengan cara
membubuhkan tanda centang (√ ) pada kolom yang sesuai. Apabila peserta didik
belum menunjukkan sikap yang diharapkan maka dapat ditindaklanjuti dengan
melakukan pembinaan, baik oleh guru, wali kelas maupun guru
BK.
b. Penilaian Pengetahuan
Peserta didik diminta mengerjakan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
1) Peserta didik dapat membaca dan menghafalkan Q.S. al- Maidah/5: 48 dan Q.S. at-
Taubah/9: 105 dengan lancar dan sesuai kaidah tajwid.
Contoh rubrik penilaian membaca:
Nama lengkap :
Kelas :
Skor
No Nama Surat
4 3 2 1
1 Q.S. al-Maidah/5: 48
2 Q.S. at-Taubah/9: 105
Keterangan: Nilai maksimal adalah 4 X 3 = 12
Skor 4 : Lancar dan sesuai kaidah tajwid Penghitungan nilai
Skor 3 : Kurang lancar tapi sesuai kaidah Skor yang diperoleh
tajwid X 100
Skor maksimal
Skor 2 : Lancar tapi tidak seuai kaidah tajwid
Skor 1 : Tidak lancar dan tidak sesuai kaidah
tajwid
Catatan guru:
……………………………………………………………………………
2) Peserta didik dapat menghafalkan Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105
dengan fasih dan lancar.
Contoh rubrik penilaian menghafal
Nama lengkap :
Kelas :
Skor dan kriteria skor
Aspek
3 2 1
Persiapan Jika memuat Jika memuat Jika memuat
program, tujuan, program, tujuan, program, tujuan,
topik dan alasan, topik dan alasan, topik dan alasan,
dengan lengkap kurang lengkap tidak lengkap
Pengumpulan data Jika daftar Jika daftar Jika daftar
pertanyaan untuk pertanyaan untuk pertanyaan untuk
perencanaan perencanaan perencanaan
program dapat program dapat program tidak
dilaksanakan semua dilaksanakan dilaksanakan
dan data tercatat semua, tetapi data semua, tetapi data
dengan rapi dan tidak tercatat tidak tercatat
lengkap dengan rapi dan dengan rapi dan
lengkap lengkap
Pengolahan data Jika pembahasan Jika pembahasan Jika sekadar
data sesuai tujuan data kurang melaporkan
proyek menggambarkan perencanaan
tujuan proyek program tanpa
membahas data
Pelaporan tertulis Jika sistematika Jika sistematika Jika penulisan
penulisan benar dan penulisan benar kurang sistematis
menggunakan namun bahasa dan bahasa kurang
bahasa komunikatif kurang komunikatif komunikatif
3) Peserta didik dapat membuat dan menyajikan paparan digital Q.S. al-Maidah/5: 48
dan Q.S. at-Taubah/9:105.
Contoh rubrik penilaian proyek
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama proyek :
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa belajar membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan
Q.S. at-Taubah /9: 105 sesuai dengan qira‟ah sab‟ah dan mengidentifikasi tajwid secara
lebih mendalam, kemudian menelaah terjemah dan kandungan ayat.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari
guruberupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan
yanglebihsederhana. Siswa diminta mengulang-ulang bacaan Q.S. al-Maidah/5: 48; dan
Q.S. at-Taubah /9: 105 dan mengidentifikasi tajwid, yakni hukum nun sukun/tanwin dan
hukum mim sukun.
Q.S. al-Maidah/5: 48
Artinya: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu,
begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. at-
Taubah /9: 105)
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
1. Penilaian Sikap
A. Lakukanlah kegiatan rutin kalian, baik yang terkait dengan ibadah mahdhah (seperti
salat, puasa sunah, membaca Al-Qur‟an, dan lain sebagainya) maupun ibadah sosial
(seperti membantu orang lain, bersedekah, dan lain sebagainya), begitu pula perilaku
yang terkait dengan materi, yakni berlomba dalam kebaikan dan etos kerja. Catatlah
semua yang sudah kalian lakukan di buku catatanmu!
B. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom berikut dan berikan alasannya!
Jawaban
No Pernyataan Alasan
S Rg Ts
1 Setelah mempelajari materi ini,
telah tumbuh kesadaran dalam diri
saya untuk bersegera berbuat
kebaikan
2 Diri saya telah dididik untuk
berusaha ikhlas dan tawakal apabila
cita-cita belum tercapai
3 Saya terbiasa bekerja bersama-sama
dengan teman dalam satu tim
4 Diri saya terdorong untuk lebih
rajin lagi dalam mengerjakan tugas
dari guru
5 Tumbuh semangat dalam diri saya
untuk meraih juara dalam
perlombaan di sekolah
Keterangan: S = Setuju, Rg = Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju
2. Penilaian Pengetahuan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada jawaban yang paling
tepat!
1. Perhatikan tabel berikut ini!
No. Kalimat Huruf Arti
1 a lalu Dia beritahu kalian
2 b maka putuskanlah
3. Penilaian Keterampilan
Bacalah dan hafalkan ayat-ayat berikut ini!
Q.S. al-Maidah/9: 48
Lampiran 3
GLOSARIUM
ahli kitab : orang-orang yg berpegang pada ajaran kitab suci selain Alquran
akhlak mahmudah : akhlak yang terpuji.
akhlak mazmumah : akhlak tercela.
aklamasi : pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat terhadap suatu usul tanpa
melalui pemungutan suara
amalun bil arkan : Ikrar Billisan ialah mengakui kebenaran seiringan dengan Hati tentang
ucapan kebenaran iman yang tidak perlu diragukan lagi dalam ucapan
animisme : kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai,
gunung, dsb)
asuransi : pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, di mana pihak satu
berkewajiban membayar iuran/kontribusi/premi. Pihak yang lainnya memiliki kewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/ premi apabila terjadi
sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang
sudah dibuat
autodidak : orang yang mendapat keahlian dengan belajar sendiri
bank : badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
content creator : merupakan sebutan bagi seseorang yang melahirkan berbagai materi konten
baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi.
dalil : suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan pendapat
yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dicari
dera : pukulan (dengan rotan, cemeti dan sebagainya) sebagai hukuman.
digital : berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu; berhubungan
dengan penomoran
dinamisme : kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yg dapat
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup
egoisme : tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada
untuk kesejahteraan orang lain
etnis : konsep yang diciptakan berdasarkan ciri khas sosial yang dimiliki sekelompok
masyarakat yang membedakannya dari kelompok yang lain
fitrah : asal kejadian, keadaan yang suci dan kembali ke asal.
Fondasi : dasar bangunan yang kuat
gaduh : rusuh dan gempar karena perkelahian (percekcokan dsb); ribut; huru-hara
ghadhab : marah. Orang yang memiliki sifat ini disebut pemarah.
gharar : suatu akad yang mengandung unsur penipuan karena tidak adanya kepastian, baik
mengenai ada atau tidaknya objek akad, besar kecilnya jumlah, mahupun kemampuan
menyerahkan objek yang disebutkan di dalam akad tersebut
had : menentukan batasnya supaya tidak melebihi jumlah, ukuran, dan sebagainya;
membatasi.
hati sanubari : perasaan batin
hawa nafsu desakan hati dan keinginan keras (untuk menurutkan hati, melepaskan marah,
dsb
hedonisme : pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan
utama dalam hidup
hidayah : petunjuk atau bimbingan dari Allah Swt
Hijrah : perpindahan Nabi Muhammad Saw. bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke
Madinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir Quraisy
hudud : memisahkan sesuatu agar tidak tercampur dengan yang lain, merupakan bentuk
tunggal dari kata ini, yakni had.
ihsan : seseorang yang menyembah Allah Swt. seolaholah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak
mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa
sesungguhnya Allah Swt. melihat perbuatannya
ikhtiar : alat, syarat untuk mencapai maksud; daya upaya
iman : percaya atau membenarkan
import : pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri
instan : langsung (tanpa dimasak lama) dapat diminum atau dimakan
iqrarun bil lisan : mengakui kebenaran seiringan dengan hati tentang ucapan kebenaran iman
yang tidak perlu diragukan lagi dalam ucapan
islam : salah satu agama dari kelompok agama yang diterima oleh seorang nabi (agama
samawi) yang mengajarkan monoteisme tanpa kompromi, iman terhadap wahyu, iman
terhadap akhir zaman, dan tanggung jawab
islamisasi : pengislaman
karakteristik : mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu
khalifah : penguasa; pengelola
kodrat : kekuasaan Allah Swt.
kolektif : secara bersama; secara gabungan
kompetisi : persaingan
kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini
koperasi : sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
literasi : kemampuan menulis dan membaca
maslahat sesuatu yang mendatangkan kebaikan (keselamatan dan sebagainya)
materialisme : andangan hidup yang men-cari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan
manusia di dl alam kebendaan semata-mata dng mengesampingkan segala sesuatu yg
mengatasi alam indra
pmetode : cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki
misi : perutusan yg dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas
khusus dl bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian
monopoli : situasi yang pengadaan barang dagangannya tertentu (di pasar lokal atau nasional)
sekurangkurangnya sepertiganya dikuasai oleh satu orang atau satu kelompok, sehingga
harganya dapat dikendalikan
mudharat : Bahaya, kerugian
mukimin : seseorang yang bermukim (bertempat tinggal disuatu tempat)
nasabah : orang yang mempercayakan pengurusan uangnya kepada bank untuk digunakan
dalam operasional bisnis perbankan yang dengan hal tersebut mengharap imbalan berupa
uang atas simpanan tersebut
niaga : kegiatan jual beli untuk memperoleh untung
optimis : orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala
hal) otoritas hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang
lain
platform : tempat untuk menjalankan perangkat lunak, merupakan dasar atau tempat dimana
sistem operasi bekerja
polis : sebuah bukti kontrak perjanjian yang tertulis antara kedua pihak dalam asuransi yaitu
pihak penanggung (perusahaan asuransi) dengan pihak tertanggung (nasabah asuransi), yang
berisi segala hak dan kewajiban antara masing-masing pihak tersebut
premi : sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya sebagai kewajiban dari
tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi. Besarnya premi atas keikutsertaan di asuransi
yang harus dibayarkan telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan
keadaan-keadaan dari tertanggung
revolusi : perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang
riba : penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan
persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam
rida : kelapangan jiwa dalam menerima takdir Allah Swt
santri : orang yang mendalami agama Islam, umumnya di pondok pesantren
selawat : doa kepada Allah untuk Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan sahabatnya.
Sentralisasi : penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat yang dianggap sebagai pusat;
penyentralan; pemusatan
silaturahmi : tali persahabatan (persaudaraan)
syariah : hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia,
baik muslim maupun non-muslim
syirik : menyekutukan Allah Swt
syu’abul iman : cabang-cabang iman
takaful : usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan /atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah
talkshow : gelar wicara yaitu uatu jenis acara televisi atau radio yang berupa perbincangan
atau diskusi seorang atau sekelompok orang «tamu» tentang suatu topik tertentu (atau
beragam topik) dengan dipandu oleh pemandu gelar wicara.
tasdiqun bil qalbi : potensi dalam setiap jiwa manusia dalam pengakuan kebenaran didalam
hati
tasyakuran selamatan untuk bertasyakur
taubat sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan
memperbaiki tingkah laku dan perbuatan
tawakal pasrah diri kepada kehendak Allah; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah
(dalam penderitaan, dsb)
toleran bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan)
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yang berbeda atau
bertentangan dng pendirian sendiri
tradisi : adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan oleh
masyarakat
ujub : sifat mengagumi serta senantiasa membanggakan dirinya sendiri
universal : umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia); bersifat
(melingkupi) seluruh dunia;
wabah : penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di
daerah yang luas (seperti wabah cacar, disentri, kolera, corona)
zina ghairu muhsan : zina yang dilakukan oleh orang yang sama-sama belum menikah
zina muhsan : zina yang dilakukan oleh orang yang sudah menikah dengan dengan orang
yang bukan pasangannya, baik orang tersebut sudah menikah atau belum.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
- Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati, Buku Guru dan Buku Siswa, Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X, Jakarta: Kemdikbud RI,
2021
- Al-Quran dan Terjemahannya,oleh Kementerian AgamaRI
- Kitab Hadis Riyadhus Shalilih karya Imam Nawawi atau kitab hadis lainnya
- Buku Tajwid “Tuhfatul Athfal” karya Syeikh Sulaiman al-Jumzuri atau kitab tajwid
lainnya
- Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab, Tafsir Ibnu Katsir karya Ismail bin Umar al-
Quraisyi bin Katsir al-Bashri ad-Dimasyqi, Tafsir al-Maraghi karya Ahmad Mustofa
al-Maraghi, dan kitab tafsir muktabar lainnya
- Lubabun Nuqul fii Asbaabin Nuzul, karya Jalaluddin As-Suyuthi
- Membudayakan Etos Kerja yang Islami karya Toto Tasmara
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Nida Khofiya
Satuan Pendidikan : SMKN 26 JAKARTA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Prediksi Alokasi Waktu : 3 Pekan/9 Jam Pelajaran
Tahun Penyusunan : 2023
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran the learning cell, peserta didik dapat menganalisis
pengertian, dalil dan contoh perilaku berfoya-foya, riya‟, sum‟ah, takabur, dan hasad.
Melalui model pembelajaran Problem Based learning, peserta didik dapat
menganalisis manfaat dan cara menghindari perilaku berfoya-foya, riya‟, sum‟ah,
takabur dan hasad serta meyakini bahwa Islam melarang perilaku tercela sehingga
termotivasi untuk menghindarinya.
Melalui model pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat membuat dan
menyajikan quote tentang perilaku berfoya-foya, riya‟, sum‟ah, takabur, dan hasad
serta terbiasa bersikap rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.
PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
PERTEMUAN KE-3
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
V. ASESMEN/PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
a. Penilaian sikap berupa observasi yang berasal dari catatan peserta didik tentang
perilaku-perilaku yang pernah dilakukan untuk menghindari sifat berfoya-foya,
riya‟ sum‟ah, takabur, dan hasad.
b. Kemudian peserta didik diminta mengisi lembar penilaian diri dengan cara
membubuhkan tanda centang (√ ) pada kolom yang sesuai.
Apabila peserta didik belum menunjukkan sikap yang diharapkan maka dapat
ditindaklanjuti dengan melakukan pembinaan, baik oleh guru, wali kelas maupun guru
BK.
2. Penilaian Pengetahuan
Peserta didik diminta mengerjakan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
a) Peserta didik membuat quote terkait materi “menghindari sifat berfoya-foya, riya‟,
sum‟ah, takabur, dan hasad”. Kemudian mengunggah (upload) quote tersebut ke
akun media sosial kalian. Kumpulkan mengumpulkan bukti-buktinya berupa
tangkap layar (screenshot) sebagai bentuk laporan.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Skor
No Aspek
1 2 3 4 5
1 Perencanaan
a. persiapan
b. jenis produk
2 Proses pembuatan
a. penggunaan alat dan bahan
b. teknik pengolahan
c. kerjasama kelompok
3 Tahap akhir
a. publikasi
b. inovasi
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Sangat tidak baik, tidak ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
penentuan jenis produk sesuai tema
2 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada penentuan
jenis produk sesuai tema
3 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak diikuti semua
anggota kelompok dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
4 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
5 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok dan ada
penentuan jenis produk sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Sangat tidak baik, tidak ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai
teknik pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok
2 Tidak baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok
3 Cukup baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok
4 Baik, ada alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai teknik
pengolahan dan ada beberapa kerjasama kelompok
5 Sangat baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pengolahan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Sangat tidak baik, tidak ada produk
2 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
3 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai tema, dan
belum ada inovasi
4 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada inovasi
5 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, dan ada inovasi
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan
X 100
Skor tertinggi
Untuk lebih mendalami materi bab ini, silahkan kalian pelajari lebih mendalam buku-
buku berikut ini:
1. Kitab Ihya‟ Ulumuddin karya Imam Ghazali
2. Kitab Tanbighul Ghafilin karya al-Faqih Abu Laits as-Samarkandi
3. Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Ghazali
4. Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
1. Penilaian Sikap
A. Tulislah perilaku-perilaku yang pernah kalian lakukan untuk menghindari sifat
berfoya-foya, riya‟ sum‟ah, takabur, dan hasad. Catatlah semua yang sudah kalian
lakukan di buku catatanmu!
B. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom berikut dan berikan alasannya!
Jawaban
No Pernyataan Alasan
S Rg Ts
1 Setelah mempelajari materi ini,
telah tumbuh kesadaran dalam diri
saya untuk selalu hidup bersahaja
2 Diri saya telah dididik untuk
berusaha ikhlas dalam melakukan
amal kebaikan
3 Saya berusaha untuk tidak mudah
meremehkan orang lain
4 Saya bersemangat untuk
mendekatkan diri kepada Allah
Swt. Dengan memperbanyak
amalan sunnah
5 Saya berani mengakui kelemahan
dan kekurangan diri sendiri
Keterangan: S = Setuju, Rg = Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju
2. Penilaian Pengetahuan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada jawaban yang paling
tepat!
1. Harta benda yang dimiliki oleh seseorang berpotensi menjerumuskannya dalam
jeratan tipu daya setan. Padahal, harta karunia Allah Swt. Tersebut seharusnya
digunakan sebagai sarana ibadah. Berikut ini merupakan contoh penggunaan
harta yang benar, kecuali ….
A. disedekahkan untuk fakir miskin
B. digunakan biaya biaya sekolah
C. disimpan untuk tabungan hari tua
D. membeli barang mewah dan unik untuk disimpan
E. memenuhi kebutuhan keluarga
2. Perhatikan Q.S al-Isra‟/17: 26-27 berikut ini!
Ayat tersebut berisi pesan-pesan mulia bagi umat Islam. Di antara kandungan
ayatnya adalah berisi larangan untuk ….
A. berbuat aniaya kepada orang lain
B. menghambur-hamburkan harta
C. bergaya hidup terlalu hemat
D. bersifat sombong dan membanggakan diri
E. memberitakan amal kebaikan kepada orang lain
3. Perhatikan narasi berikut ini!
Allah Swt. sangat tidak menyukai seseorang yang mempergunakan harta secara
berlebihan. Mereka menghamburkan harta sia-sia dan melupakan hak-hak orang
lain atas hartanya. Ia membelanjakan harta melewati batas kepatutan menurut
ajaran Islam, dan tidak ada nilai manfaatnya untuk kepentingan dunia maupun
akhirat.
Berdasarkan narasi tersebut, perilaku yang dimaksud adalah ….
A. israf
B. riya‟
C. sum‟ah
D. hasad
E. takabur
4. Allah Swt. sangat membenci sifat hidup berfoya-foya. Oleh karena itu seorang
muslim harus menghindari sifat tersebut. Salah satu cara menghindari sifat hidup
berfoya-foya adalah membiasakan bersedekah dan membantu orang lain.
Mengapa bisa demikian?
A. sedekah akan mempercepat habisnya harta benda
B. amal kebaikan yang paling sulit dilakukan adalah sedekah
C. karena sedekah dapat menumbuhkan rasa empati kepada sesama
D. tidak ada satu pun manusia yang dapat lepas dari takdir Allah Swt
E. sedekah akan menjadikan seseorang semakin terkenal
5. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Menerima dengan senang hati atas semua karunia dari Allah
2) Merasa yakin bahwa Allah Swt. telah menjamin rejeki semua mahkluk
ciptaan-Nya.
Kedua pernyataan tersebut akan mewujudkan sifat-sifat berikut ini, kecuali ….
A. qana‟ah
B. optimis
C. yakin
D. syukur
E. ta‟dzim
6. Kebanyakan manusia sering melupakan nikmat yang diterima dari Allah Swt.
Mereka beranggapan bahwa harta dan kedudukan yang diperoleh merupakan
hasil kerja kerasnya. Anggapan seperti inilah yang memicu munculnya sifat riya‟
dan sum‟ah. Salah satu cara untuk menghindari perilaku riya‟ adalah….
A. memperhitungkan dampak ekonomi setiap amal kebaikan
B. melakukan amal kebaikan hanya karena Allah Swt.
C. memilih hari yang tepat untuk melakukan ibadah
D. mengajak teman dekat untuk suatu amal ibadah
E. mencatatnya di buku catatan pribadi
7. Perhatikan narasi berikut ini!
Manusia merupakan makhluk lemah dan penuh keterbatasan. Tak mungkin ia
dapat menyelesaikan semua masalah tanpa bantuan pihak lain. Posisinya sebagai
makhluk yang lemah mengharuskannya berdoa memohon pertolongan dari Allah,
termasuk mohon kekuatan agar terhindar dari sifat riya‟ dan sum‟ah.
Berdasarkan narasi tersebut, hikmah yang dapat diambil adalah ….
A. manusia selalu membutuhkan pertolongan Allah Swt.
B. sifat riya‟ dan sum‟ah tidak mungkin bisa dihindari
C. kekuatan fisik manusia tidak akan mampu menghilangkan sifat tercela
D. keterbatasan manusia dikarenakan tidak menggunakan akalnya
E. doa dan pertolongan Allah Swt. tidak terkait secara langsung
8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!
1) Dibenci oleh Allah Swt. dan rasul-Nya
2) Memperbanyak teman dan kenalan
3) Mata hatinya terkunci dari memperoleh hidayah kebenaran
4) Mendapatkan siksa dan kehinaan di akhirat
5) Mampu menaklukkan dunia
Manakah yang termasuk dampak negatif sifat takabur ….
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 4
C. 1, 3, 5
D. 2, 3, 4
E. 3, 4, 5
9. Perhatikan pernyataan berikut ini!
Pada saat yang sudah ditentukan, kematian akan menjemput setiap manusia. Itu
artinya, kehidupan di dunia hanya sebentar dan sementara. Banyak orang menjadi
takabur karena melupakan hal ini. Mereka mengira bahwa kehidupan dunia kekal
selamanya, hingga lupa bekal hidup di akhirat.
Berdasarkan narasi tersebut, bekal hidup di akhirat berupa ….
A. pangkat, kedudukan dan jabatan
B. kekayaan harta yang melimpah
C. amal shaleh yang dilakukan dengan ikhlas
D. banyaknya keturunan
E. luasnya pergaulan dan teman dekat
10. Perhatikan hadis berikut ini!
3. Penilaian Keterampilan
Buatlah quote terkait materi “menghindari sifat berfoya-foya, riya‟, sum‟ah, takabur, dan
hasad”. Kemudian unggahlah (upload) quote tersebut ke akun media sosial kalian!
Kumpulkan bukti-buktinya berupa tangkap layar (screenshot) sebagai bentuk laporan
kepada guru!
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Harta merupakan cobaan bagi pemiliknya, jika harta digunakan dengan baik maka harta
bisa bermanfaat baginya, sebaliknya kalau harta dikelola secara salah maka akan
mencelakakannya.
2. Islam melarang perilaku berlebih-lebihan atau melampaui batas (israf), boros (tabzir)
dalam membelanjakan harta, pamer (riya‟), sum‟ah, sombong (takabur), dan dengki
(hasad).
3. Tabzir (boros) adalah perilaku membelanjakan harta tidak pada jalannya atau
mengeluarkan harta tidak haq.
4. Seseorang disebut berperilaku israf apabila ia membelanjakan harta melewati batas
kepatutan menurut ajaran Islam, dan tidak ada nilai manfaatnya untuk kepentingan dunia
maupun akhirat.
5. Riya‟ yaitu melakukan dan memperlihatkan amal ibadah dengan niat supaya mendapat
pujian atau penghargaan dari orang lain.
6. Sum‟ah yaitu memberitahukan atau memperdengarkan amal ibadah yang dilakukan
kepada orang lain agar dirinya mendapat pujian atau sanjungan.
7. Takabur adalah sikap seseorang yang menunjukkan sifat sombong atau merasa lebih
kuat, lebih hebat dibanding orang lain.
8. Hasad adalah sifat seseorang yang merasa tidak senang terhadap kebahagiaan orang lain
karena memperoleh suatu nikmat dan berusaha menghilangkan nikmat tersebut.
9. Syarat diterimanya amal ada tiga: (1). Beramal dengan landasan ilmu, (2). Berniat ikhlas
karena Allah Swt., (3). Melakukan dengan sabar dan ikhlas.
10. Benteng amal itu ada tiga, yaitu (1). Merasa bahwa hidayah itu datangnya dari Allah
Swt., (2). Berniat meraih ridha Allah Swt. agar dapat mengalahkan hawa nafsu, (3).
Berharap pahala dari Allah Swt. dengan menghilangkan riya‟ dan sum‟ah.
11. Sifat hidup berfoya-foya, riya‟, sum‟ah, takabur, hasad dapat dihindari dengan
menerapkan sifat rendah hati (tawadhu‟).
Lampiran 3
GLOSARIUM
ahli kitab : orang-orang yg berpegang pada ajaran kitab suci selain Alquran
akhlak mahmudah : akhlak yang terpuji.
akhlak mazmumah : akhlak tercela.
aklamasi : pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat terhadap suatu usul tanpa
melalui pemungutan suara
amalun bil arkan : Ikrar Billisan ialah mengakui kebenaran seiringan dengan Hati tentang
ucapan kebenaran iman yang tidak perlu diragukan lagi dalam ucapan
animisme : kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai,
gunung, dsb)
asuransi : pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, di mana pihak satu
berkewajiban membayar iuran/kontribusi/premi. Pihak yang lainnya memiliki kewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/ premi apabila terjadi
sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang
sudah dibuat
autodidak : orang yang mendapat keahlian dengan belajar sendiri
bank : badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
content creator : merupakan sebutan bagi seseorang yang melahirkan berbagai materi konten
baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi.
dalil : suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan pendapat
yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dicari
dera : pukulan (dengan rotan, cemeti dan sebagainya) sebagai hukuman.
digital : berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu; berhubungan
dengan penomoran
dinamisme : kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yg dapat
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup
egoisme : tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada
untuk kesejahteraan orang lain
etnis : konsep yang diciptakan berdasarkan ciri khas sosial yang dimiliki sekelompok
masyarakat yang membedakannya dari kelompok yang lain
fitrah : asal kejadian, keadaan yang suci dan kembali ke asal.
Fondasi : dasar bangunan yang kuat
gaduh : rusuh dan gempar karena perkelahian (percekcokan dsb); ribut; huru-hara
ghadhab : marah. Orang yang memiliki sifat ini disebut pemarah.
gharar : suatu akad yang mengandung unsur penipuan karena tidak adanya kepastian, baik
mengenai ada atau tidaknya objek akad, besar kecilnya jumlah, mahupun kemampuan
menyerahkan objek yang disebutkan di dalam akad tersebut
had : menentukan batasnya supaya tidak melebihi jumlah, ukuran, dan sebagainya;
membatasi.
hati sanubari : perasaan batin
hawa nafsu desakan hati dan keinginan keras (untuk menurutkan hati, melepaskan marah,
dsb
hedonisme : pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan
utama dalam hidup
hidayah : petunjuk atau bimbingan dari Allah Swt
Hijrah : perpindahan Nabi Muhammad Saw. bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke
Madinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir Quraisy
hudud : memisahkan sesuatu agar tidak tercampur dengan yang lain, merupakan bentuk
tunggal dari kata ini, yakni had.
ihsan : seseorang yang menyembah Allah Swt. seolaholah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak
mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa
sesungguhnya Allah Swt. melihat perbuatannya
ikhtiar : alat, syarat untuk mencapai maksud; daya upaya
iman : percaya atau membenarkan
import : pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri
instan : langsung (tanpa dimasak lama) dapat diminum atau dimakan
iqrarun bil lisan : mengakui kebenaran seiringan dengan hati tentang ucapan kebenaran iman
yang tidak perlu diragukan lagi dalam ucapan
islam : salah satu agama dari kelompok agama yang diterima oleh seorang nabi (agama
samawi) yang mengajarkan monoteisme tanpa kompromi, iman terhadap wahyu, iman
terhadap akhir zaman, dan tanggung jawab
islamisasi : pengislaman
karakteristik : mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu
khalifah : penguasa; pengelola
kodrat : kekuasaan Allah Swt.
kolektif : secara bersama; secara gabungan
kompetisi : persaingan
kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini
koperasi : sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
literasi : kemampuan menulis dan membaca
maslahat sesuatu yang mendatangkan kebaikan (keselamatan dan sebagainya)
materialisme : andangan hidup yang men-cari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan
manusia di dl alam kebendaan semata-mata dng mengesampingkan segala sesuatu yg
mengatasi alam indra
pmetode : cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki
misi : perutusan yg dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas
khusus dl bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian
monopoli : situasi yang pengadaan barang dagangannya tertentu (di pasar lokal atau nasional)
sekurangkurangnya sepertiganya dikuasai oleh satu orang atau satu kelompok, sehingga
harganya dapat dikendalikan
mudharat : Bahaya, kerugian
mukimin : seseorang yang bermukim (bertempat tinggal disuatu tempat)
nasabah : orang yang mempercayakan pengurusan uangnya kepada bank untuk digunakan
dalam operasional bisnis perbankan yang dengan hal tersebut mengharap imbalan berupa
uang atas simpanan tersebut
niaga : kegiatan jual beli untuk memperoleh untung
optimis : orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala
hal) otoritas hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang
lain
platform : tempat untuk menjalankan perangkat lunak, merupakan dasar atau tempat dimana
sistem operasi bekerja
polis : sebuah bukti kontrak perjanjian yang tertulis antara kedua pihak dalam asuransi yaitu
pihak penanggung (perusahaan asuransi) dengan pihak tertanggung (nasabah asuransi), yang
berisi segala hak dan kewajiban antara masing-masing pihak tersebut
premi : sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya sebagai kewajiban dari
tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi. Besarnya premi atas keikutsertaan di asuransi
yang harus dibayarkan telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan
keadaan-keadaan dari tertanggung
revolusi : perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang
riba : penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan
persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam
rida : kelapangan jiwa dalam menerima takdir Allah Swt
santri : orang yang mendalami agama Islam, umumnya di pondok pesantren
selawat : doa kepada Allah untuk Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan sahabatnya.
Sentralisasi : penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat yang dianggap sebagai pusat;
penyentralan; pemusatan
silaturahmi : tali persahabatan (persaudaraan)
syariah : hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia,
baik muslim maupun non-muslim
syirik : menyekutukan Allah Swt
syu’abul iman : cabang-cabang iman
takaful : usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan /atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah
talkshow : gelar wicara yaitu uatu jenis acara televisi atau radio yang berupa perbincangan
atau diskusi seorang atau sekelompok orang «tamu» tentang suatu topik tertentu (atau
beragam topik) dengan dipandu oleh pemandu gelar wicara.
tasdiqun bil qalbi : potensi dalam setiap jiwa manusia dalam pengakuan kebenaran didalam
hati
tasyakuran selamatan untuk bertasyakur
taubat sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan
memperbaiki tingkah laku dan perbuatan
tawakal pasrah diri kepada kehendak Allah; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah
(dalam penderitaan, dsb)
toleran bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan)
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yang berbeda atau
bertentangan dng pendirian sendiri
tradisi : adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan oleh
masyarakat
ujub : sifat mengagumi serta senantiasa membanggakan dirinya sendiri
universal : umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia); bersifat
(melingkupi) seluruh dunia;
wabah : penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di
daerah yang luas (seperti wabah cacar, disentri, kolera, corona)
zina ghairu muhsan : zina yang dilakukan oleh orang yang sama-sama belum menikah
zina muhsan : zina yang dilakukan oleh orang yang sudah menikah dengan dengan orang
yang bukan pasangannya, baik orang tersebut sudah menikah atau belum.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
- Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati, Buku Guru dan Buku Siswa, Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X, Jakarta: Kemdikbud RI,
2021
- Al-Quran dan Terjemahannya,oleh Kementerian AgamaRI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Nida Khofiya
Satuan Pendidikan : SMKN 26 JAKARTA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Prediksi Alokasi Waktu : 3 Pekan/9 Jam Pelajaran
Tahun Penyusunan : 2023
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran the learning cell, peserta didik dapat menganalisis
pengertian, dalil dan contoh perilaku berfoya-foya, riya‟, sum‟ah, takabur, dan hasad.
Melalui model pembelajaran jigsaw learning, peserta didik dapat menganalisis
manfaat dan cara menghindari perilaku berfoya-foya, riya‟, sum‟ah, takabur dan
hasad serta meyakini bahwa Islam melarang perilaku tercela sehingga termotivasi
untuk menghindarinya.
Melalui model pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat membuat dan
menyajikan quote tentang perilaku berfoya-foya, riya‟, sum‟ah, takabur, dan hasad
serta terbiasa bersikap rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.
PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
PERTEMUAN KE-3
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
V. ASESMEN/PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
a. Penilaian sikap berupa observasi yang berasal dari catatan peserta didik tentang
perilaku-perilaku yang pernah dilakukan untuk menghindari sifat berfoya-foya,
riya‟ sum‟ah, takabur, dan hasad.
b. Kemudian peserta didik diminta mengisi lembar penilaian diri dengan cara
membubuhkan tanda centang (√ ) pada kolom yang sesuai.
Apabila peserta didik belum menunjukkan sikap yang diharapkan maka dapat
ditindaklanjuti dengan melakukan pembinaan, baik oleh guru, wali kelas maupun guru
BK.
2. Penilaian Pengetahuan
Peserta didik diminta mengerjakan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
a) Peserta didik membuat quote terkait materi “menghindari sifat berfoya-foya, riya‟,
sum‟ah, takabur, dan hasad”. Kemudian mengunggah (upload) quote tersebut ke
akun media sosial kalian. Kumpulkan mengumpulkan bukti-buktinya berupa
tangkap layar (screenshot) sebagai bentuk laporan.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Skor
No Aspek
1 2 3 4 5
1 Perencanaan
a. persiapan
b. jenis produk
2 Proses pembuatan
a. penggunaan alat dan bahan
b. teknik pengolahan
c. kerjasama kelompok
3 Tahap akhir
a. publikasi
b. inovasi
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Sangat tidak baik, tidak ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
penentuan jenis produk sesuai tema
2 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada penentuan
jenis produk sesuai tema
3 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak diikuti semua
anggota kelompok dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
4 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
5 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok dan ada
penentuan jenis produk sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Sangat tidak baik, tidak ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai
teknik pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok
2 Tidak baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok
3 Cukup baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok
4 Baik, ada alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai teknik
pengolahan dan ada beberapa kerjasama kelompok
5 Sangat baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pengolahan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Sangat tidak baik, tidak ada produk
2 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
3 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai tema, dan
belum ada inovasi
4 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada inovasi
5 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, dan ada inovasi
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan
X 100
Skor tertinggi
Untuk lebih mendalami materi bab ini, silahkan kalian pelajari lebih mendalam buku-
buku berikut ini:
1. Kitab Ihya‟ Ulumuddin karya Imam Ghazali
2. Kitab Tanbighul Ghafilin karya al-Faqih Abu Laits as-Samarkandi
3. Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Ghazali
4. Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
1. Penilaian Sikap
A. Tulislah perilaku-perilaku yang pernah kalian lakukan untuk menghindari sifat
berfoya-foya, riya‟ sum‟ah, takabur, dan hasad. Catatlah semua yang sudah kalian
lakukan di buku catatanmu!
B. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom berikut dan berikan alasannya!
Jawaban
No Pernyataan Alasan
S Rg Ts
1 Setelah mempelajari materi ini,
telah tumbuh kesadaran dalam diri
saya untuk selalu hidup bersahaja
2 Diri saya telah dididik untuk
berusaha ikhlas dalam melakukan
amal kebaikan
3 Saya berusaha untuk tidak mudah
meremehkan orang lain
4 Saya bersemangat untuk
mendekatkan diri kepada Allah
Swt. Dengan memperbanyak
amalan sunnah
5 Saya berani mengakui kelemahan
dan kekurangan diri sendiri
Keterangan: S = Setuju, Rg = Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju
2. Penilaian Pengetahuan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada jawaban yang paling
tepat!
1. Harta benda yang dimiliki oleh seseorang berpotensi menjerumuskannya dalam
jeratan tipu daya setan. Padahal, harta karunia Allah Swt. Tersebut seharusnya
digunakan sebagai sarana ibadah. Berikut ini merupakan contoh penggunaan
harta yang benar, kecuali ….
A. disedekahkan untuk fakir miskin
B. digunakan biaya biaya sekolah
C. disimpan untuk tabungan hari tua
D. membeli barang mewah dan unik untuk disimpan
E. memenuhi kebutuhan keluarga
2. Perhatikan Q.S al-Isra‟/17: 26-27 berikut ini!
Ayat tersebut berisi pesan-pesan mulia bagi umat Islam. Di antara kandungan
ayatnya adalah berisi larangan untuk ….
A. berbuat aniaya kepada orang lain
B. menghambur-hamburkan harta
C. bergaya hidup terlalu hemat
D. bersifat sombong dan membanggakan diri
E. memberitakan amal kebaikan kepada orang lain
3. Perhatikan narasi berikut ini!
Allah Swt. sangat tidak menyukai seseorang yang mempergunakan harta secara
berlebihan. Mereka menghamburkan harta sia-sia dan melupakan hak-hak orang
lain atas hartanya. Ia membelanjakan harta melewati batas kepatutan menurut
ajaran Islam, dan tidak ada nilai manfaatnya untuk kepentingan dunia maupun
akhirat.
Berdasarkan narasi tersebut, perilaku yang dimaksud adalah ….
A. israf
B. riya‟
C. sum‟ah
D. hasad
E. takabur
4. Allah Swt. sangat membenci sifat hidup berfoya-foya. Oleh karena itu seorang
muslim harus menghindari sifat tersebut. Salah satu cara menghindari sifat hidup
berfoya-foya adalah membiasakan bersedekah dan membantu orang lain.
Mengapa bisa demikian?
A. sedekah akan mempercepat habisnya harta benda
B. amal kebaikan yang paling sulit dilakukan adalah sedekah
C. karena sedekah dapat menumbuhkan rasa empati kepada sesama
D. tidak ada satu pun manusia yang dapat lepas dari takdir Allah Swt
E. sedekah akan menjadikan seseorang semakin terkenal
5. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Menerima dengan senang hati atas semua karunia dari Allah
2) Merasa yakin bahwa Allah Swt. telah menjamin rejeki semua mahkluk
ciptaan-Nya.
Kedua pernyataan tersebut akan mewujudkan sifat-sifat berikut ini, kecuali ….
A. qana‟ah
B. optimis
C. yakin
D. syukur
E. ta‟dzim
6. Kebanyakan manusia sering melupakan nikmat yang diterima dari Allah Swt.
Mereka beranggapan bahwa harta dan kedudukan yang diperoleh merupakan
hasil kerja kerasnya. Anggapan seperti inilah yang memicu munculnya sifat riya‟
dan sum‟ah. Salah satu cara untuk menghindari perilaku riya‟ adalah….
A. memperhitungkan dampak ekonomi setiap amal kebaikan
B. melakukan amal kebaikan hanya karena Allah Swt.
C. memilih hari yang tepat untuk melakukan ibadah
D. mengajak teman dekat untuk suatu amal ibadah
E. mencatatnya di buku catatan pribadi
7. Perhatikan narasi berikut ini!
Manusia merupakan makhluk lemah dan penuh keterbatasan. Tak mungkin ia
dapat menyelesaikan semua masalah tanpa bantuan pihak lain. Posisinya sebagai
makhluk yang lemah mengharuskannya berdoa memohon pertolongan dari Allah,
termasuk mohon kekuatan agar terhindar dari sifat riya‟ dan sum‟ah.
Berdasarkan narasi tersebut, hikmah yang dapat diambil adalah ….
A. manusia selalu membutuhkan pertolongan Allah Swt.
B. sifat riya‟ dan sum‟ah tidak mungkin bisa dihindari
C. kekuatan fisik manusia tidak akan mampu menghilangkan sifat tercela
D. keterbatasan manusia dikarenakan tidak menggunakan akalnya
E. doa dan pertolongan Allah Swt. tidak terkait secara langsung
8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!
1) Dibenci oleh Allah Swt. dan rasul-Nya
2) Memperbanyak teman dan kenalan
3) Mata hatinya terkunci dari memperoleh hidayah kebenaran
4) Mendapatkan siksa dan kehinaan di akhirat
5) Mampu menaklukkan dunia
Manakah yang termasuk dampak negatif sifat takabur ….
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 4
C. 1, 3, 5
D. 2, 3, 4
E. 3, 4, 5
9. Perhatikan pernyataan berikut ini!
Pada saat yang sudah ditentukan, kematian akan menjemput setiap manusia. Itu
artinya, kehidupan di dunia hanya sebentar dan sementara. Banyak orang menjadi
takabur karena melupakan hal ini. Mereka mengira bahwa kehidupan dunia kekal
selamanya, hingga lupa bekal hidup di akhirat.
Berdasarkan narasi tersebut, bekal hidup di akhirat berupa ….
A. pangkat, kedudukan dan jabatan
B. kekayaan harta yang melimpah
C. amal shaleh yang dilakukan dengan ikhlas
D. banyaknya keturunan
E. luasnya pergaulan dan teman dekat
10. Perhatikan hadis berikut ini!
3. Penilaian Keterampilan
Buatlah quote terkait materi “menghindari sifat berfoya-foya, riya‟, sum‟ah, takabur, dan
hasad”. Kemudian unggahlah (upload) quote tersebut ke akun media sosial kalian!
Kumpulkan bukti-buktinya berupa tangkap layar (screenshot) sebagai bentuk laporan
kepada guru!
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Harta merupakan cobaan bagi pemiliknya, jika harta digunakan dengan baik maka harta
bisa bermanfaat baginya, sebaliknya kalau harta dikelola secara salah maka akan
mencelakakannya.
2. Islam melarang perilaku berlebih-lebihan atau melampaui batas (israf), boros (tabzir)
dalam membelanjakan harta, pamer (riya‟), sum‟ah, sombong (takabur), dan dengki
(hasad).
3. Tabzir (boros) adalah perilaku membelanjakan harta tidak pada jalannya atau
mengeluarkan harta tidak haq.
4. Seseorang disebut berperilaku israf apabila ia membelanjakan harta melewati batas
kepatutan menurut ajaran Islam, dan tidak ada nilai manfaatnya untuk kepentingan dunia
maupun akhirat.
5. Riya‟ yaitu melakukan dan memperlihatkan amal ibadah dengan niat supaya mendapat
pujian atau penghargaan dari orang lain.
6. Sum‟ah yaitu memberitahukan atau memperdengarkan amal ibadah yang dilakukan
kepada orang lain agar dirinya mendapat pujian atau sanjungan.
7. Takabur adalah sikap seseorang yang menunjukkan sifat sombong atau merasa lebih
kuat, lebih hebat dibanding orang lain.
8. Hasad adalah sifat seseorang yang merasa tidak senang terhadap kebahagiaan orang lain
karena memperoleh suatu nikmat dan berusaha menghilangkan nikmat tersebut.
9. Syarat diterimanya amal ada tiga: (1). Beramal dengan landasan ilmu, (2). Berniat ikhlas
karena Allah Swt., (3). Melakukan dengan sabar dan ikhlas.
10. Benteng amal itu ada tiga, yaitu (1). Merasa bahwa hidayah itu datangnya dari Allah
Swt., (2). Berniat meraih ridha Allah Swt. agar dapat mengalahkan hawa nafsu, (3).
Berharap pahala dari Allah Swt. dengan menghilangkan riya‟ dan sum‟ah.
11. Sifat hidup berfoya-foya, riya‟, sum‟ah, takabur, hasad dapat dihindari dengan
menerapkan sifat rendah hati (tawadhu‟).
Lampiran 3
GLOSARIUM
ahli kitab : orang-orang yg berpegang pada ajaran kitab suci selain Alquran
akhlak mahmudah : akhlak yang terpuji.
akhlak mazmumah : akhlak tercela.
aklamasi : pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat terhadap suatu usul tanpa
melalui pemungutan suara
amalun bil arkan : Ikrar Billisan ialah mengakui kebenaran seiringan dengan Hati tentang
ucapan kebenaran iman yang tidak perlu diragukan lagi dalam ucapan
animisme : kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai,
gunung, dsb)
asuransi : pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, di mana pihak satu
berkewajiban membayar iuran/kontribusi/premi. Pihak yang lainnya memiliki kewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/ premi apabila terjadi
sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang
sudah dibuat
autodidak : orang yang mendapat keahlian dengan belajar sendiri
bank : badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
content creator : merupakan sebutan bagi seseorang yang melahirkan berbagai materi konten
baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi.
dalil : suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan pendapat
yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dicari
dera : pukulan (dengan rotan, cemeti dan sebagainya) sebagai hukuman.
digital : berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu; berhubungan
dengan penomoran
dinamisme : kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yg dapat
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup
egoisme : tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada
untuk kesejahteraan orang lain
etnis : konsep yang diciptakan berdasarkan ciri khas sosial yang dimiliki sekelompok
masyarakat yang membedakannya dari kelompok yang lain
fitrah : asal kejadian, keadaan yang suci dan kembali ke asal.
Fondasi : dasar bangunan yang kuat
gaduh : rusuh dan gempar karena perkelahian (percekcokan dsb); ribut; huru-hara
ghadhab : marah. Orang yang memiliki sifat ini disebut pemarah.
gharar : suatu akad yang mengandung unsur penipuan karena tidak adanya kepastian, baik
mengenai ada atau tidaknya objek akad, besar kecilnya jumlah, mahupun kemampuan
menyerahkan objek yang disebutkan di dalam akad tersebut
had : menentukan batasnya supaya tidak melebihi jumlah, ukuran, dan sebagainya;
membatasi.
hati sanubari : perasaan batin
hawa nafsu desakan hati dan keinginan keras (untuk menurutkan hati, melepaskan marah,
dsb
hedonisme : pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan
utama dalam hidup
hidayah : petunjuk atau bimbingan dari Allah Swt
Hijrah : perpindahan Nabi Muhammad Saw. bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke
Madinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir Quraisy
hudud : memisahkan sesuatu agar tidak tercampur dengan yang lain, merupakan bentuk
tunggal dari kata ini, yakni had.
ihsan : seseorang yang menyembah Allah Swt. seolaholah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak
mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa
sesungguhnya Allah Swt. melihat perbuatannya
ikhtiar : alat, syarat untuk mencapai maksud; daya upaya
iman : percaya atau membenarkan
import : pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri
instan : langsung (tanpa dimasak lama) dapat diminum atau dimakan
iqrarun bil lisan : mengakui kebenaran seiringan dengan hati tentang ucapan kebenaran iman
yang tidak perlu diragukan lagi dalam ucapan
islam : salah satu agama dari kelompok agama yang diterima oleh seorang nabi (agama
samawi) yang mengajarkan monoteisme tanpa kompromi, iman terhadap wahyu, iman
terhadap akhir zaman, dan tanggung jawab
islamisasi : pengislaman
karakteristik : mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu
khalifah : penguasa; pengelola
kodrat : kekuasaan Allah Swt.
kolektif : secara bersama; secara gabungan
kompetisi : persaingan
kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini
koperasi : sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
literasi : kemampuan menulis dan membaca
maslahat sesuatu yang mendatangkan kebaikan (keselamatan dan sebagainya)
materialisme : andangan hidup yang men-cari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan
manusia di dl alam kebendaan semata-mata dng mengesampingkan segala sesuatu yg
mengatasi alam indra
pmetode : cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki
misi : perutusan yg dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas
khusus dl bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian
monopoli : situasi yang pengadaan barang dagangannya tertentu (di pasar lokal atau nasional)
sekurangkurangnya sepertiganya dikuasai oleh satu orang atau satu kelompok, sehingga
harganya dapat dikendalikan
mudharat : Bahaya, kerugian
mukimin : seseorang yang bermukim (bertempat tinggal disuatu tempat)
nasabah : orang yang mempercayakan pengurusan uangnya kepada bank untuk digunakan
dalam operasional bisnis perbankan yang dengan hal tersebut mengharap imbalan berupa
uang atas simpanan tersebut
niaga : kegiatan jual beli untuk memperoleh untung
optimis : orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala
hal) otoritas hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang
lain
platform : tempat untuk menjalankan perangkat lunak, merupakan dasar atau tempat dimana
sistem operasi bekerja
polis : sebuah bukti kontrak perjanjian yang tertulis antara kedua pihak dalam asuransi yaitu
pihak penanggung (perusahaan asuransi) dengan pihak tertanggung (nasabah asuransi), yang
berisi segala hak dan kewajiban antara masing-masing pihak tersebut
premi : sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya sebagai kewajiban dari
tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi. Besarnya premi atas keikutsertaan di asuransi
yang harus dibayarkan telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan
keadaan-keadaan dari tertanggung
revolusi : perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang
riba : penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan
persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam
rida : kelapangan jiwa dalam menerima takdir Allah Swt
santri : orang yang mendalami agama Islam, umumnya di pondok pesantren
selawat : doa kepada Allah untuk Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan sahabatnya.
Sentralisasi : penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat yang dianggap sebagai pusat;
penyentralan; pemusatan
silaturahmi : tali persahabatan (persaudaraan)
syariah : hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia,
baik muslim maupun non-muslim
syirik : menyekutukan Allah Swt
syu’abul iman : cabang-cabang iman
takaful : usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan /atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah
talkshow : gelar wicara yaitu uatu jenis acara televisi atau radio yang berupa perbincangan
atau diskusi seorang atau sekelompok orang «tamu» tentang suatu topik tertentu (atau
beragam topik) dengan dipandu oleh pemandu gelar wicara.
tasdiqun bil qalbi : potensi dalam setiap jiwa manusia dalam pengakuan kebenaran didalam
hati
tasyakuran selamatan untuk bertasyakur
taubat sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan
memperbaiki tingkah laku dan perbuatan
tawakal pasrah diri kepada kehendak Allah; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah
(dalam penderitaan, dsb)
toleran bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan)
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yang berbeda atau
bertentangan dng pendirian sendiri
tradisi : adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan oleh
masyarakat
ujub : sifat mengagumi serta senantiasa membanggakan dirinya sendiri
universal : umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia); bersifat
(melingkupi) seluruh dunia;
wabah : penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di
daerah yang luas (seperti wabah cacar, disentri, kolera, corona)
zina ghairu muhsan : zina yang dilakukan oleh orang yang sama-sama belum menikah
zina muhsan : zina yang dilakukan oleh orang yang sudah menikah dengan dengan orang
yang bukan pasangannya, baik orang tersebut sudah menikah atau belum.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
- Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati, Buku Guru dan Buku Siswa, Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X, Jakarta: Kemdikbud RI,
2021
- Al-Quran dan Terjemahannya,oleh Kementerian AgamaRI
Mengetahui Jakarta, 31 Juli 2023
Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta Guru PAI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Nida Khofiya
Satuan Pendidikan : SMKN 26 JAKARTA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Prediksi Alokasi Waktu : Durasi 4 Pekan/12 Jam Pelajaran
Tahun Penyusunan : 2023
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui metode discovey learning dan information search mampu menganalisis
implementasi fikih muamalah: asuransi, bank dan koperasi syariah di masyarakat;
Melalui metode jigsaw, mampu menyajikan paparan tentang fikih muamalah:
asuransi, bank dan koperasi syariah;
Melalui metode discovery learning, mampu meyakini bahwa ketentuan fikih
muamalah adalah ajaran agama;
Melalui metode problem-based learning, mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan
dan kepedulian sosial
PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
Kegiatan Inti (90 Menit)
Langkah-langkah metode jigsaw adalah sebagai berikut:
Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok. Tentukan satu orang yang akan
bertindak sebagai Tim Ahli, yang merupakan peserta didik yang paling expert pada
tiap kelompok.
Kelompok 1 bertugas untuk membahas materi asuransi syariah
Kelompok 2 bertugas untuk membahas materi bank syariah
Kelompok 3 bertugas untuk membahas koperasi syariah
Masing-masing Tim Ahli kemudian berkumpul untuk menggabungkan pemahaman
terhadap semua materi dari tiap-tiap kelompok
Setelah semua Tim Ahli dirasa cukup dalam mengintegrasikan semua materi,
kemudian kembali ke masing-masing kelompok, kemudian menjelaskan semua materi
kepada kelompok
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
PERTEMUAN KE-3
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
PERTEMUAN KE-4
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
V. ASESMEN/PENILAIAN
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap berupa observasi yang berasal dari catatan kegiatan rutin peserta didik,
baik yang terkait dengan ibadah mahdhah (seperti shalat, puasa sunah, membaca Al-
Qur`an, dll) maupun ibadah sosial (seperti membantu orang lain, dll), begitu pula
perilaku yang terkait dengan materi, yakni berlomba dalam kebaikan dan etos kerja.
Kemudian peserta didik diminta mengisi lembar penilaian diri dengan cara
membubuhkan tanda centang (√ ) pada kolom yang sesuai. Apabila peserta didik
belum menunjukkan sikap yang diharapkan maka dapat ditindaklanjuti dengan
melakukan pembinaan, baik oleh guru, wali kelas maupun guru BK.
b. Penilaian Pengetahuan
Peserta didik diminta mengerjakan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
1) Peserta didik dapat menyusun bahan presentasi secara digital dengan perangkat
yang dimiliki oleh peserta didik.
Contoh rubrik penilaian menyusun presentasi digital (manual):
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama proyek :
Skor dan kriteria skor
Aspek
3 2 1
Persiapan Jika memuat Jika memuat Jika memuat
program, tujuan, program, tujuan, program, tujuan,
topik dan alasan, topik dan alasan, topik dan alasan,
dengan lengkap kurang lengkap tidak lengkap
Pengumpulan data Jika daftar Jika daftar Jika daftar
pertanyaan untuk pertanyaan untuk pertanyaan untuk
perencanaan perencanaan perencanaan
program dapat program dapat program tidak
dilaksanakan semua dilaksanakan dilaksanakan
dan data tercatat semua, tetapi data semua, tetapi data
dengan rapi dan tidak tercatat tidak tercatat
lengkap dengan rapi dan dengan rapi dan
lengkap lengkap
Pengolahan data Jika pembahasan Jika pembahasan Jika sekadar
data sesuai tujuan data kurang melaporkan
proyek menggambarkan perencanaan
tujuan proyek program tanpa
membahas data
Pelaporan tertulis Jika sistematika Jika sistematika Jika penulisan
penulisan benar dan penulisan benar kurang sistematis
menggunakan namun bahasa dan bahasa kurang
bahasa komunikatif kurang komunikatif komunikatif
Untuk lebih memahami dan mengeksplorasi materi dan keilmuan tentang keuangan
syariah disarankan kepada peserta didik untuk aktif melakukan library search atau kajian
pustaka, dengan memperbanyak perbendaharaan sumber belajar dan melakukan kegiatan
literasi dari sumber-sumber rujukan sebagai berikut:
1. M. Syafi‟i Antonio, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka
Alfabeta, cet ke-4, 2006
2. AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Kencana, 2004
3. Nurul Huda & Mohammad Heykal, 2010, Lembaga Keuangan Islam, Jakarta:
Kencana
4. UU Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
6. UU Republik Indonesia No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian
7. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaaan
Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
1. Penilaian Sikap
A. Buatlah tabel mingguan/bulanan berupa ceck list tentang aktivitas ibadah harian kalian
pada buku khusus untuk pemantauan individu! Mulailah dari ibadah wajib seperti
halnya shalat lima waktu dilanjutkan dengan ibadah sunah harian misalnya tadarus
Al-Qur`an, dzikir, shalawat, membantu orangtua, membantu teman, aktif pada
kegiatan sosial, aktif terlibat dalam organisasi kepemudaan. Lakukanlah kegiatan
muamalah dalam bidang ekonomi, misalnya menabung, membantu teman yang
sedang kesulitan keuangan, atau belajar melakukan kegiatan wirausaha yang halal dan
baik. Lakukan dengan rutin, ikhlas dan penuh tanggungjawab kepada Allah Swt.!
B. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom berikut dan berikan alasannya!
No Pernyataan SS S R TS STS Alasan
1 Setelah memahami
lembaga keuangan syariah
mzaka saya tergerak untuk
melakukan kegiatan
wirausaha dengan cara
menciptakan peluang
bisnis kecilkecilan yang
dapat menghasilkan
keuntungan berdasarkan
prinsip syariah.
2 Saya akan memilih
lembaga keuangan yang
menjamin seluruh
transaksinya terhindar dari
praktik gharar dan riba.
3 Saya akan belajar untuk
melakukan kegiatan
ekonomi secara syar‟i,
mulai dari hal-hal kecil
dengan tidak melakukan
transaksi yang
mengandung praktik riba.
4 Di masa depan saya akan
selektif untuk memilih
lembaga keuangan yang
menghindari praktik riba
dalam amal usahanya.
5 Saya akan menghindari
praktik pinjaman online
apalagi yang
menggunakan penjamin
atas nama orang lain tanpa
kita mintai persetujuan
sebelumnya.
SS (sangat setuju); S (setuju); R (ragu-ragu); TS (tidak setuju); STS (sangat tidak
setuju)
2. Penilaian Pengetahuan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada jawaban yang paling
tepat!
1) Hanafi adalah seorang karyawan perusahaan yang setiap bulan membayar
sejumlah uang kepada perusahaan asuransi, sebagai pertanggungan risiko jika
sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak terduga pada dirinya. Yang dilakukan
Hanafi dalam praktik asuransi syariah disebut dengan….
A. membayar polis
B. membayar klaim
C. membayar premi
D. mengajukan klaim
E. mengajukan premi
2) Berikut ini yang bukan merupakan unsur-unsur dalam praktik asuransi adalah….
A. adanya pihak penjamin
B. adanya pihak penanggung
C. adanya pembayaran iuran (premi)
D. adanya akad atau perjanjian asuransi
E. adanya kerugian, kerusakan atau kehilangan
3) Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Kafil
2. Makful bih
3. Makful bik
4. Makful lah
5. Makful „anhu
Dari pernyataan tersebut, yang termasuk rukun asuransi syariah adalah….
A. 1, 2, 3, 4
B. 1, 2, 4, 5
C. 1, 3, 4, 5
D. 2, 3, 4, 5
E. 2, 4, 5, 1
4) Salah satu larangan yang tidak boleh dilakukan dalam praktik asuransi syariah
adalah, praktik maisir yaitu….
A. praktik penipuan
B. praktik perjudian
C. ketidakjelasan transaksi
D. praktik investasi bodong
E. investasi yang mengandung riba
5) Hamdan adalah seorang nasabah sebuah bank syariah di kotanya. Setiap bulan ia
akan menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk ditabung atau dititipkan di
bank, untuk antisipasi jika sewaktu-waktu memerlukan bisa diambil kembali.
Transaksi perbankan yang dilakukan oleh Hamdan disebut dengan….
A. Awadi‟ah
B. wakalah
C. kafalah
D. mudharabah
E. musyarakah
6) Bu Nurwe adalah seorang ibu kantin di sebuah SMA. Untuk menjalankan
usahanya, ia mengajukan pendanaan kepada sebuah bank syariah, dan
berkewajiban untuk mengembalikan pinjaman modal tersebut dengan prinsip bagi
hasil. Kedudukan bu Nurwe dalam transaksi keuangan syariah ini adalah
sebagai….
A. wakalah
B. mudharib
C. murabahah
D. musyarakah
E. mudharabah
7) Pak Rudi adalah seorang pegawai baru yang membeli 1 unit rumah di kompleks
perumahan dengan melalui pembiayaan dari bank syariah. Pada saat transaksi
jual-beli, bank syariah menjelaskan bahwa harga beli 1 unit rumah adalah
Rp250.000.000,00. Kemudian Pak Rudi dan pihak bank bersepakat untuk
pembayaran rumah tersebut secara transparan sebesar Rp260.000.000,00
sehingga pak Rudi tahu persis bahwa pihak bank mendapat keuntungan sebesar
Rp10.000.000,00 dari transaksi ini.
Dalam istilah keuangan syariah, transaksi ini disebut dengan….
A. mudharabah
B. musyarakah
C. murabahah
D. istishna‟
E. ijarah
8) Salah satu contoh produk layanan koperasi syariah adalah usaha memindahkan
hak pakai (hak guna) atas suatu barang, dengan membayar biaya tertentu tetapi
tidak sampai memindahkan hak milik atas barang tersebut. Dalam istilah
keuangan syariah, hal ini disebut dengan….
A. ijarah
B. istishna
C. murabahah
D. musyarakah
E. mudharabah
9) Hambali adalah seorang pemuda yang kreatif. Dia tinggal di lokasi yang strategis
dekat dengan stasiun kereta api. Ia kemudian menata halaman rumahnya melalui
pembiayaan yang bekerja sama dengan sebuah koperasi syariah untuk dijadikan
area parkir dan penitipan sepeda motor. Usaha penitipan kendaraan yang
dilakukan oleh Hambali ini disebut dengan….
A. kafalah
B. wakalah
C. wadi‟ah
D. murabahah
E. musyarakah
10) Bu Ihsan adalah seorang guru di sebuah SMA. Ia terlalu sibuk sehingga tidak
memiliki waktu untuk membayarkan pajak kendaraan bermotornya di kantor
Samsat. Kemudian ia memanfaatkan salah satu layanan koperasi syariah dan
mempercayakan pembayaran pajak kendaraannya melalui koperasi syariah.
Aktivitas yang dilakukan oleh bu Ihsan ini di sebut dengan….
A. kafalah
B. wakalah
C. wadi‟ah
D. murabahah
E. musyarakah
3. Penilaian Keterampilan
Susunlah bahan presentasi berupa paparan deskriptif tentang fikih muamalah: asuransi,
bank dan koperasi syariah! Buatlah materi presentasi kamu dengan menggunakan
perangkat digital yang kamu miliki secara berkelompok, dengan tampilan yang baik,
menarik dan sistematis. Lalu presentasikanlah di depan kelasmu!
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Asuransi syariah atau takaful adalah pengaturan risiko yang memenuhi ketentuan syariah,
tolong menolong (symbiosis mutualisme) yang melibatkan peserta asuransi dan pengelola,
serta berdasarkan pada ketentuan Al-Qur`an dan sunah.
2. Unsur-unsur yang terdapat dalam asuransi yaitu (1) adanya pihak tertanggung (2) adanya
pihak penanggung (3) adanya akad atau perjanjian asuransi (4) adanya pembayaran iuran
(premi) (5) adanya kerugian, kerusakan atau kehilangan (yang diderita tertanggung) (6)
adanya peristiwa yang tidak bisa diprediksi
3. Asuransi syariah bertujuan untuk melindungi peserta asuransi dari kemungkinan terjadinya
risiko yang tidak bisa diprediksi. Dalam hal ini, perusahaan jasa asuransi adalah
perusahaan yang menjalankan amanah yang dipercayakan oleh peserta asuransi syariah,
untuk mengelola amanah dalam rangka membantu meringankan musibah yang dialami
peserta lain
4. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang menjamin bahwa seluruh investasi yang
dilakukan baik berupa produk, maupun kegiatan menghimpun investasi dari masyarakat
telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
5. Bank syariah yang pertama kali berdiri di Indonesia yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia
(BMI) pada tanggal 1 Nopember 1991 dan resmi beroperasi sejak tanggal 1 Mei 1992
6. Kegiatan usaha bank syariah antara lain menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan
dana kepada masyarakat, dan produk layanan jasa kepada masyarakat.
7. Koperasi syariah adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah, sekaligus sebagai
gerakan ekonomi kerakyatan dengan prinsip kekeluargaan.
8. Jenis-jenis kegiatan dan usaha yang dijalankan oleh koperasi syariah adalah
penghimpunan dana dan penyaluran dana dari, oleh dan kepada anggota, investasi atau
kerja sama, jual beli, pelayana jasa, pengalihan hutang, pegadaian syariah, pendelegasian
mandat, penjamin utang dan pinjaman lunak.
9. Dalam melakukan transaksi keuangan baik skala mikro maupun makro dalam kehidupan
di masyarakat, hendaklah mengedapankan pertimbangan kemaslahatan dan selalu
berdasarkan pada prinsip dasar syariat Islam.
Lampiran 3
GLOSARIUM
ahli kitab : orang-orang yg berpegang pada ajaran kitab suci selain Alquran
akhlak mahmudah : akhlak yang terpuji.
akhlak mazmumah : akhlak tercela.
aklamasi : pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat terhadap suatu usul tanpa
melalui pemungutan suara
amalun bil arkan : Ikrar Billisan ialah mengakui kebenaran seiringan dengan Hati tentang
ucapan kebenaran iman yang tidak perlu diragukan lagi dalam ucapan
animisme : kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai,
gunung, dsb)
asuransi : pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, di mana pihak satu
berkewajiban membayar iuran/kontribusi/premi. Pihak yang lainnya memiliki kewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/ premi apabila terjadi
sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang
sudah dibuat
autodidak : orang yang mendapat keahlian dengan belajar sendiri
bank : badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
content creator : merupakan sebutan bagi seseorang yang melahirkan berbagai materi konten
baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi.
dalil : suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan pendapat
yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dicari
dera : pukulan (dengan rotan, cemeti dan sebagainya) sebagai hukuman.
digital : berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu; berhubungan
dengan penomoran
dinamisme : kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yg dapat
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup
egoisme : tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada
untuk kesejahteraan orang lain
etnis : konsep yang diciptakan berdasarkan ciri khas sosial yang dimiliki sekelompok
masyarakat yang membedakannya dari kelompok yang lain
fitrah : asal kejadian, keadaan yang suci dan kembali ke asal.
Fondasi : dasar bangunan yang kuat
gaduh : rusuh dan gempar karena perkelahian (percekcokan dsb); ribut; huru-hara
ghadhab : marah. Orang yang memiliki sifat ini disebut pemarah.
gharar : suatu akad yang mengandung unsur penipuan karena tidak adanya kepastian, baik
mengenai ada atau tidaknya objek akad, besar kecilnya jumlah, mahupun kemampuan
menyerahkan objek yang disebutkan di dalam akad tersebut
had : menentukan batasnya supaya tidak melebihi jumlah, ukuran, dan sebagainya;
membatasi.
hati sanubari : perasaan batin
hawa nafsu desakan hati dan keinginan keras (untuk menurutkan hati, melepaskan marah,
dsb
hedonisme : pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan
utama dalam hidup
hidayah : petunjuk atau bimbingan dari Allah Swt
Hijrah : perpindahan Nabi Muhammad Saw. bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke
Madinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir Quraisy
hudud : memisahkan sesuatu agar tidak tercampur dengan yang lain, merupakan bentuk
tunggal dari kata ini, yakni had.
ihsan : seseorang yang menyembah Allah Swt. seolaholah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak
mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa
sesungguhnya Allah Swt. melihat perbuatannya
ikhtiar : alat, syarat untuk mencapai maksud; daya upaya
iman : percaya atau membenarkan
import : pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri
instan : langsung (tanpa dimasak lama) dapat diminum atau dimakan
iqrarun bil lisan : mengakui kebenaran seiringan dengan hati tentang ucapan kebenaran iman
yang tidak perlu diragukan lagi dalam ucapan
islam : salah satu agama dari kelompok agama yang diterima oleh seorang nabi (agama
samawi) yang mengajarkan monoteisme tanpa kompromi, iman terhadap wahyu, iman
terhadap akhir zaman, dan tanggung jawab
islamisasi : pengislaman
karakteristik : mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu
khalifah : penguasa; pengelola
kodrat : kekuasaan Allah Swt.
kolektif : secara bersama; secara gabungan
kompetisi : persaingan
kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini
koperasi : sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
literasi : kemampuan menulis dan membaca
maslahat sesuatu yang mendatangkan kebaikan (keselamatan dan sebagainya)
materialisme : andangan hidup yang men-cari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan
manusia di dl alam kebendaan semata-mata dng mengesampingkan segala sesuatu yg
mengatasi alam indra
pmetode : cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki
misi : perutusan yg dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas
khusus dl bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian
monopoli : situasi yang pengadaan barang dagangannya tertentu (di pasar lokal atau nasional)
sekurangkurangnya sepertiganya dikuasai oleh satu orang atau satu kelompok, sehingga
harganya dapat dikendalikan
mudharat : Bahaya, kerugian
mukimin : seseorang yang bermukim (bertempat tinggal disuatu tempat)
nasabah : orang yang mempercayakan pengurusan uangnya kepada bank untuk digunakan
dalam operasional bisnis perbankan yang dengan hal tersebut mengharap imbalan berupa
uang atas simpanan tersebut
niaga : kegiatan jual beli untuk memperoleh untung
optimis : orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala
hal) otoritas hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang
lain
platform : tempat untuk menjalankan perangkat lunak, merupakan dasar atau tempat dimana
sistem operasi bekerja
polis : sebuah bukti kontrak perjanjian yang tertulis antara kedua pihak dalam asuransi yaitu
pihak penanggung (perusahaan asuransi) dengan pihak tertanggung (nasabah asuransi), yang
berisi segala hak dan kewajiban antara masing-masing pihak tersebut
premi : sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya sebagai kewajiban dari
tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi. Besarnya premi atas keikutsertaan di asuransi
yang harus dibayarkan telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan
keadaan-keadaan dari tertanggung
revolusi : perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang
riba : penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan
persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam
rida : kelapangan jiwa dalam menerima takdir Allah Swt
santri : orang yang mendalami agama Islam, umumnya di pondok pesantren
selawat : doa kepada Allah untuk Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan sahabatnya.
Sentralisasi : penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat yang dianggap sebagai pusat;
penyentralan; pemusatan
silaturahmi : tali persahabatan (persaudaraan)
syariah : hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia,
baik muslim maupun non-muslim
syirik : menyekutukan Allah Swt
syu’abul iman : cabang-cabang iman
takaful : usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan /atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah
talkshow : gelar wicara yaitu uatu jenis acara televisi atau radio yang berupa perbincangan
atau diskusi seorang atau sekelompok orang «tamu» tentang suatu topik tertentu (atau
beragam topik) dengan dipandu oleh pemandu gelar wicara.
tasdiqun bil qalbi : potensi dalam setiap jiwa manusia dalam pengakuan kebenaran didalam
hati
tasyakuran selamatan untuk bertasyakur
taubat sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan
memperbaiki tingkah laku dan perbuatan
tawakal pasrah diri kepada kehendak Allah; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah
(dalam penderitaan, dsb)
toleran bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan)
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yang berbeda atau
bertentangan dng pendirian sendiri
tradisi : adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan oleh
masyarakat
ujub : sifat mengagumi serta senantiasa membanggakan dirinya sendiri
universal : umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia); bersifat
(melingkupi) seluruh dunia;
wabah : penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di
daerah yang luas (seperti wabah cacar, disentri, kolera, corona)
zina ghairu muhsan : zina yang dilakukan oleh orang yang sama-sama belum menikah
zina muhsan : zina yang dilakukan oleh orang yang sudah menikah dengan dengan orang
yang bukan pasangannya, baik orang tersebut sudah menikah atau belum.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
- Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati, Buku Guru dan Buku Siswa, Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X, Jakarta: Kemdikbud RI,
2021
- Al-Quran dan Terjemahannya,oleh Kementerian AgamaRI
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Nida Khofiya
Satuan Pendidikan : SMKN 26 JAKARTA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Prediksi Alokasi Waktu : Durasi 3 Pekan / 9 Jam Pelajaran
Tahun Penyusunan : 2023
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran active debate (debat aktif), peserta didik dapat
menganalisis sejarah masuknya agama Islam di Indonesia dan perkembangan
kesultanan di Indonesia.
Melalui model pembelajaran index card macth, peserta didik dapat menganalisis
tokoh penyebar ajaran Islam di Indonesia, dan meyakini bahwa perkembangan
peradaban Islam di Indonesia merupakan kehendak Allah Swt. sehingga termotivasi
untuk meneladani kesederhanaan dan semangat menuntut ilmu dari para ulama.
Melalui model pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat membuat dan bagan
timeline sejarah tokoh ulama penyebar Islam di Indonesia
PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
PERTEMUAN KE-3
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong,
dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan
dalam satuan pendidikan.
V. ASESMEN/PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
a. Penilaian sikap berupa observasi yang berasal dari catatan peserta didik tentang
perilaku-perilaku meneladani peran ulama penyebar Islam di Indonesia.
b. Kemudian peserta didik diminta mengisi lembar penilaian diri dengan cara
membubuhkan tanda centang (√ ) pada kolom yang sesuai. Apabila peserta didik
belum menunjukkan sikap yang diharapkan maka dapat ditindaklanjuti dengan
melakukan pembinaan, baik oleh guru, wali kelas maupun guru BK.
2. Penilaian Pengetahuan
Peserta didik diminta mengerjakan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
a) Peserta didik membuat bagan timeline berbasis digital terkait materi. Kemudian
mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :
Skor
No Aspek
1 2 3 4 5
1 Perencanaan
a. persiapan
b. jenis produk
2 Proses pembuatan
a. penggunaan alat dan bahan
b. teknik pengolahan
c. kerjasama kelompok
3 Tahap akhir
a. publikasi
b. inovasi
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Sangat tidak baik, tidak ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
penentuan jenis produk sesuai tema
2 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada penentuan
jenis produk sesuai tema
3 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak diikuti semua
anggota kelompok dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
4 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
5 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok dan ada
penentuan jenis produk sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Sangat tidak baik, tidak ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai
teknik pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok
2 Tidak baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok
3 Cukup baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok
4 Baik, ada alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai teknik
pengolahan dan ada beberapa kerjasama kelompok
5 Sangat baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pengolahan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Sangat tidak baik, tidak ada produk
2 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
3 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai tema, dan
belum ada inovasi
4 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada inovasi
5 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, dan ada inovasi
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan
X 100
Skor tertinggi
Untuk lebih mendalami materi bab ini, silahkan kalian pelajari lebih mendalam buku-
buku berikut ini!
1. Api Sejarah 1, karya Ahmad Mansyur Suryanegara
2. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII:
Melacak Akar-Akar Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia, karya Azyumardi
Azra
3. Sejarah Islam di Nusantara, karya Michael Laffan
4. Kumpulan Pahlawan Indonesia, karya Mirnawati
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
1. Penilaian Sikap
A. Tulislah perilaku-perilaku yang pernah kalian lakukan sebagai bentuk meneladani
peran ulama penyebar Islam di Indonesia. Catatlah semua yang sudah kalian lakukan
di buku catatanmu!
B. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom berikut dan berikan alasannya!
Jawaban
No Pernyataan Alasan
S Rg Ts
1 Setelah mempelajari materi ini,
telah tumbuh kesadaran dalam diri
saya untuk selalu mendalami ilmu
agama
2 Diri saya telah dididik untuk
berusaha sekuat tenaga melakukan
amal kebaikan
3 Saya termotivasi untuk selalu sabar
dalam menghadapi cobaan hidup
4 Saya terbiasa menghargai
perbedaan pendapat dengan orang
lain
5 Diri saya dididik untuk berdakwah
secara damai
Keterangan: S = Setuju, Rg = Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju
2. Penilaian Pengetahuan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada jawaban yang paling
tepat!
1. Kegigihan dan semangat para juru dakwah melalui berbagai saluran islamisasi di
Indonesia berperan penting terhadap keberhasilan dakwah di Indonesia. Salah
satunya adalah saluran kesenian tradisional. Hal ini dikarenakan … .
A. kesenian merupakan sarana unjuk kemampuan para da‟i
B. masyarakat Indonesia menyukai kesenian tradisional
C. banyak seniman yang beragama non-Islam akan tersingkir
D. mengurangi resiko perbedaan pendapat di antara masyarakat
E. akan mendapatkan penghargaan dari keluarga kerajaan
2. Teori Persia yang disampaikan oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat mengatakan
bahwa Islam masuk dari Persia dan bermazhab Syi‟ah. Pendapat ini didasarkan
pada sistem mengeja bacaan huruf Al-Qur`an, terutama di Jawa Barat yang
menggunakan ejaan Persia. Namun teori ini memiliki kelemahan, yaitu … .
A. adanya fakta bahwa mayoritas muslim Jawa Barat bermazhab Syafi‟i
sekaligus berpaham Ahlussunnah wal Jama‟ah, bukan pengikut Syi‟ah
B. tidak ditemukan jejak peninggalan ajaran Syiah di Indonesia, khususnya di
wilayah Jawa Barat
C. Mazhab Syafi‟i merupakan mazhab mayoritas masyarakat Persia, baik yang
merantau ataupun yang tinggal di sana
D. Paham Ahlussunnah wal Jama‟ah dapat diterima dengan baik oleh penduduk
asli Persia yang mukim di Jawa Barat
E. Tidak ditemukan adanya pondok pesantren di Jawa Barat yang menganut
Syi‟ah dan Ahlussunnah wal Jama‟ah
3. Walaupun di Makkah dan Madinah terjadi perang selama kurun waktu sepuluh
tahun antara 1-11 H/622-623 M, namun tidak memutuskan jalur perdagangan laut
yang sudah menjadi tradisi sejak lama, yakni jalur antara Timur Tengah, India
dan Cina. Hubungan perdagangan ini semakin lancar pada masa Khulafaur
Rasyidin. Ini menjadi bukti bahwa … .
A. umat Islam wajib menjaga keseimbangan antara hidup di dunia dan
kehidupan akhirat
B. tidak ada kesempatan bagi umat lain untuk menguasi jalur laut karena
ketangguhan umat Islam
C. umat Islam memiliki kemampuan dalam penguasaan datang melalui jalur
maritim
D. dunia politik akan terus berubah terus seiring dengan perkembangan
teknologi modern
E. jalur laut merupakan satu-satunya jalur untuk menyebarkan ajaran Islam ke
seluruh dunia
4. Perhatikan narasi berikut ini!
Nama aslinya adalah Meurah Silu, Meurah Silu memeluk Islam berkat
pertemuannya dengan Syekh Ismail dari Mekah. Semasa berkuasa menjadi sultan,
sempat menerima kunjungan dari Marco Polo.
Berdasarkan narasi tersebut, tokoh tersebut adalah … .
A. Sultan Ahmad D. Sultan Malik al-Shaleh
B. Sultan Alaudin Riayat Syah E. Sultan Zainal Abdin
C. Sultan Alauddin
5. Perhatikan narasi berikut ini!
Sultan Alaudin Riayat Syah mendatangkan ulama-ulama dari Persia dan India
untuk mengajarkan agama Islam di Kesultanan Aceh. Setelah terbentuk kader-
kader pendakwah, selanjutnya dikirim ke daerah pedalaman Sumatera untuk
menyampaikan ajaran Islam.
Hikmah yang dapat diambil dari narasi tersebut adalah … .
A. setiap dakwah Islam memerlukan pengorbanan harta benda yang sangat besar
B. letak geografis sangat menentukan berhasil dan tidaknya sebuah perjalanan
dakwah
C. dukungan dari masyarakat sangat diperlukan untuk menunjang kesuksesan
dakwah
D. tingkat pendidikan yang rendah akan memudahkan penyebaran Islam ke
wilayah tersebut
E. kepedulian seorang pemimpin terhadap penyebaran ajaran Islam di
wilayahnya
6. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) nama aslinya adalah I Manga‟rangi Daeng Manrabbia
2) dinobatkan sebagai raja Gowa pada usia tujuh tahun
3) merupakan raja pertama kerajaan Kutai Kartanegara
4) penyebaran agama Islam mencapai daerah Buton dan Dompu (Sumbawa)
5) Tokoh penyebar Islam di wilayah Kerajaan Ternate
Manakah yang terkait dengan Sultan Alauddin ….
A. 1, 2, 3 D. 2, 3, 4
A. 1, 2, 4 E. 3, 4, 5
A. 1, 3, 4
7. Perhatikan narasi berikut ini!
Ulama penyebar Islam di Indonesia telah menunjukkan sikap bersemangat
pantang menyerah, gigih dalam memperjuangan ajaran Islam. Hambatan dan
tantangan bukan untuk ditakuti, tapi diselesaikan dengan cara yang tepat.
Berikut ini cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah adalah ….
A. berkeluh kesah kepada teman dekat agar mendapatkan solusi
B. meratapi nasib pada waktu tengah malam
C. mengundang motivator untuk memberikan dorongan semangat
D. berusaha sekuat tenaga, berdoa dan bertawakal kepada Allah Swt.
E. menghindari pertemuan dengan semua orang yang dikenal
8. Perhatikan narasi berikut ini!
Para ulama lebih mengutamakan kelancaran dakwah daripada kepentingan
pribadi dan keluarganya. Kesenangan duniawi diabaikan demi keberhasilan
dakwah. Medan dakwah yang berat tidak menyurutkan tekad perjuangan dakwah.
Mereka optimis mampu melaksanakan tugas dakwah dengan baik.
Hikmah yang dapat diambil dari narasi tersebut adalah … .
A. pengorbanan seorang pendakwah tak akan mampu mengubah takdir
B. keluarga akan selalu menghalangi perjuangan dakwah
C. tugas untuk menyebarkan Islam tidak akan pernah ada akhirnya
D. seorang da‟i perlu mengikuti kata hati agar dakwahnya berhasil
E. setiap da‟i harus selalu optimis dalam melaksanakan dakwah
9. Perhatikan Q.S. at-Taubah/9: 122 berikut ini!
Ayat tersebut menegaskan bahwa harus ada di antara kaum muslimin yang
menekuni ilmu agama (tafaqquh fiddin). Berikut ini merupakan usaha yang tepat
untuk belajar ilmu agama adalah ….
A. belajar agama melalui diskusi di media sosial tanpa menanyakan
kebenarannya kepada ahlinya
B. membaca buku-buku agama hasil terjamah kitab kuning dengan tidak
berusaha merujuk kitab asli
C. mengkaji semua buku agama untuk memenangkan debat dengan sesama
muslim yang berlainan mazhab
D. belajar kepada para ustadz, kyai, atau alim ulama yang sanad ilmunya
bersambung sampai kepada Rasulullah Saw.
E. belajar agama melalui media internet tanpa berguru kepada siapapun agar
cepat memahami Islam
10. Ujian dan cobaan yang dialami oleh para ulama penyebar Islam di Indonesia
berhasil dilalui dengan kesabaran. Seorang pendakwah harus memiliki tingkat
kesabaran tinggi karena menghadapi umat yang memiliki keragaman budaya,
etnis, tingkat pendidikan, dan kepribadian. Salah satu hikmah adanya ujian
tersebut adalah sebagai berikut, kecuali … .
A. dapat meningkatkan iman kepada Allah Swt.
B. Allah Swt. menghendaki kebaikan atasnya
C. membuat manusia berputus asa
D. untuk menguji siapakah yang terbaik amalnya
E. semakin bijaksana dalam bertutur kata dan bertindak
3. Penilaian Keterampilan
Buatlah bagan time line sejarah tokoh ulama penyebar Islam di Indonesia, kemudian
kumpulkan kepada gurumu!
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
3. Menurut teori Gujarat oleh Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje, Islam masuk ke Indonesia
dari Gujarat, India pada abad ke-13 Masehi.
4. Teori Makkah oleh Prof. Dr. Buya Hamka menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara
pada abad ke-7 Masehi.
5. Teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat menyatakan bahwa Islam masuk ke
Indoensia berasal dari Persia dan bermazhab Syi‟ah.
6. Teori Cina oleh Prof. Dr. Slamet Muljana menyatakan bahwa Sultan Demak dan Wali
Songo merupakan keturunan Cina.
7. Teori Maritim oleh N.A. Baloch menyatakan bahwa proses pengenalan ajaran Islam
berlangsung selama kurun waktu abad ke-1 sampai abad ke-5 H/7-12 M. Fase berikutnya
adalah pengembangan agama Islam, terjadi mulai abad ke-6 H sampai ke pelosok
Indonesia.
8. 6Masa perkembangan agama Islam adalah kurun waktu pada saat umat Islam telah
membangun kesultanan sebagai bentuk kekuasaan politik, diawali pada abad ke-11 M.
9. Banyak tokoh, ulama dan sultan yang berperan aktif dalam penyebaran Islam di
wilayahnya masing-masing, di antaranya Sultan Malik al-Saleh, Sultan Ahmad, Sultan
Alaudin Riayat Syah, Walisongo, Sultan Alauddin, Datuk Tunggang Parangan, Sultan
Zainal Abidin, Syaikh Ismail al- Minangkabawi, Syaikh Ahmad Khatib Sambas, Abdul
Sayyid, Abdul Rahman, Abdul Shamad al-Palimbani, Syaikh Mahfudz al-Termasi,
Syaikh Nawawi al-Bantani, Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al-Padani, Nurudin ar-
Raniri, Abdul Rauf as-Sinkili, Muhammad Arsyad al-Banjari, Abdullah Mahfudz al-
Termasi, Muhammad Shalih bin Umar al-Samarani.
10. Nilai-nilai keteladanan dari para tokoh penyebar Islam di Indonesia, di antaranya hidup
sederhana, gigih dalam berjuang, menguasai ilmu agama secara luas dan mendalam,
sabar, menghargai perbedaan, dan berdakwah secara damai.
Lampiran 3
GLOSARIUM
ahli kitab : orang-orang yg berpegang pada ajaran kitab suci selain Alquran
akhlak mahmudah : akhlak yang terpuji.
akhlak mazmumah : akhlak tercela.
aklamasi : pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat terhadap suatu usul tanpa
melalui pemungutan suara
amalun bil arkan : Ikrar Billisan ialah mengakui kebenaran seiringan dengan Hati tentang
ucapan kebenaran iman yang tidak perlu diragukan lagi dalam ucapan
animisme : kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai,
gunung, dsb)
asuransi : pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, di mana pihak satu
berkewajiban membayar iuran/kontribusi/premi. Pihak yang lainnya memiliki kewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/ premi apabila terjadi
sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang
sudah dibuat
autodidak : orang yang mendapat keahlian dengan belajar sendiri
bank : badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
content creator : merupakan sebutan bagi seseorang yang melahirkan berbagai materi konten
baik berupa tulisan, gambar, video, suara, maupun gabungan dari dua atau lebih materi.
dalil : suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan pendapat
yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dicari
dera : pukulan (dengan rotan, cemeti dan sebagainya) sebagai hukuman.
digital : berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu; berhubungan
dengan penomoran
dinamisme : kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yg dapat
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup
egoisme : tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada
untuk kesejahteraan orang lain
etnis : konsep yang diciptakan berdasarkan ciri khas sosial yang dimiliki sekelompok
masyarakat yang membedakannya dari kelompok yang lain
fitrah : asal kejadian, keadaan yang suci dan kembali ke asal.
Fondasi : dasar bangunan yang kuat
gaduh : rusuh dan gempar karena perkelahian (percekcokan dsb); ribut; huru-hara
ghadhab : marah. Orang yang memiliki sifat ini disebut pemarah.
gharar : suatu akad yang mengandung unsur penipuan karena tidak adanya kepastian, baik
mengenai ada atau tidaknya objek akad, besar kecilnya jumlah, mahupun kemampuan
menyerahkan objek yang disebutkan di dalam akad tersebut
had : menentukan batasnya supaya tidak melebihi jumlah, ukuran, dan sebagainya;
membatasi.
hati sanubari : perasaan batin
hawa nafsu desakan hati dan keinginan keras (untuk menurutkan hati, melepaskan marah,
dsb
hedonisme : pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan
utama dalam hidup
hidayah : petunjuk atau bimbingan dari Allah Swt
Hijrah : perpindahan Nabi Muhammad Saw. bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke
Madinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir Quraisy
hudud : memisahkan sesuatu agar tidak tercampur dengan yang lain, merupakan bentuk
tunggal dari kata ini, yakni had.
ihsan : seseorang yang menyembah Allah Swt. seolaholah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak
mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa
sesungguhnya Allah Swt. melihat perbuatannya
ikhtiar : alat, syarat untuk mencapai maksud; daya upaya
iman : percaya atau membenarkan
import : pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri
instan : langsung (tanpa dimasak lama) dapat diminum atau dimakan
iqrarun bil lisan : mengakui kebenaran seiringan dengan hati tentang ucapan kebenaran iman
yang tidak perlu diragukan lagi dalam ucapan
islam : salah satu agama dari kelompok agama yang diterima oleh seorang nabi (agama
samawi) yang mengajarkan monoteisme tanpa kompromi, iman terhadap wahyu, iman
terhadap akhir zaman, dan tanggung jawab
islamisasi : pengislaman
karakteristik : mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu
khalifah : penguasa; pengelola
kodrat : kekuasaan Allah Swt.
kolektif : secara bersama; secara gabungan
kompetisi : persaingan
kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini
koperasi : sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
literasi : kemampuan menulis dan membaca
maslahat sesuatu yang mendatangkan kebaikan (keselamatan dan sebagainya)
materialisme : andangan hidup yang men-cari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan
manusia di dl alam kebendaan semata-mata dng mengesampingkan segala sesuatu yg
mengatasi alam indra
pmetode : cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki
misi : perutusan yg dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas
khusus dl bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian
monopoli : situasi yang pengadaan barang dagangannya tertentu (di pasar lokal atau nasional)
sekurangkurangnya sepertiganya dikuasai oleh satu orang atau satu kelompok, sehingga
harganya dapat dikendalikan
mudharat : Bahaya, kerugian
mukimin : seseorang yang bermukim (bertempat tinggal disuatu tempat)
nasabah : orang yang mempercayakan pengurusan uangnya kepada bank untuk digunakan
dalam operasional bisnis perbankan yang dengan hal tersebut mengharap imbalan berupa
uang atas simpanan tersebut
niaga : kegiatan jual beli untuk memperoleh untung
optimis : orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala
hal) otoritas hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang
lain
platform : tempat untuk menjalankan perangkat lunak, merupakan dasar atau tempat dimana
sistem operasi bekerja
polis : sebuah bukti kontrak perjanjian yang tertulis antara kedua pihak dalam asuransi yaitu
pihak penanggung (perusahaan asuransi) dengan pihak tertanggung (nasabah asuransi), yang
berisi segala hak dan kewajiban antara masing-masing pihak tersebut
premi : sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya sebagai kewajiban dari
tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi. Besarnya premi atas keikutsertaan di asuransi
yang harus dibayarkan telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan
keadaan-keadaan dari tertanggung
revolusi : perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang
riba : penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan
persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam
rida : kelapangan jiwa dalam menerima takdir Allah Swt
santri : orang yang mendalami agama Islam, umumnya di pondok pesantren
selawat : doa kepada Allah untuk Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan sahabatnya.
Sentralisasi : penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat yang dianggap sebagai pusat;
penyentralan; pemusatan
silaturahmi : tali persahabatan (persaudaraan)
syariah : hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia,
baik muslim maupun non-muslim
syirik : menyekutukan Allah Swt
syu’abul iman : cabang-cabang iman
takaful : usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan /atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah
talkshow : gelar wicara yaitu uatu jenis acara televisi atau radio yang berupa perbincangan
atau diskusi seorang atau sekelompok orang «tamu» tentang suatu topik tertentu (atau
beragam topik) dengan dipandu oleh pemandu gelar wicara.
tasdiqun bil qalbi : potensi dalam setiap jiwa manusia dalam pengakuan kebenaran didalam
hati
tasyakuran selamatan untuk bertasyakur
taubat sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan
memperbaiki tingkah laku dan perbuatan
tawakal pasrah diri kepada kehendak Allah; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah
(dalam penderitaan, dsb)
toleran bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan)
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yang berbeda atau
bertentangan dng pendirian sendiri
tradisi : adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan oleh
masyarakat
ujub : sifat mengagumi serta senantiasa membanggakan dirinya sendiri
universal : umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia); bersifat
(melingkupi) seluruh dunia;
wabah : penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di
daerah yang luas (seperti wabah cacar, disentri, kolera, corona)
zina ghairu muhsan : zina yang dilakukan oleh orang yang sama-sama belum menikah
zina muhsan : zina yang dilakukan oleh orang yang sudah menikah dengan dengan orang
yang bukan pasangannya, baik orang tersebut sudah menikah atau belum.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
- Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati, Buku Guru dan Buku Siswa, Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X, Jakarta: Kemdikbud RI,
2021
- Al-Quran dan Terjemahannya,oleh Kementerian AgamaRI
4.1 Membaca Q.S. Al-Maidah/5 : 48 sesuai kaidah tajwid dan makhrijul huruf.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menerapkan konsep berkompetisi dalam kebaikan.
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan berkompetisi dalam
kebaikan.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras sekitar Teori
kelas) (10 Menit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan berkompetisi
dalam kebaikan dan pembelajaran sebelumnya.
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas tentang Teori/Presentasi
Berkompetisi dalam Kebaikan. (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab Teori/Luring
petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (30 Menit)
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis)
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Teori/Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan (20 Menit)
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran
(literasi) Teori/Luring
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 Menit)
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
3.2 Menganalisis makna Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah/5 : 32, serta hadis tentang
toleransi, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
3.6 Membaca Q.S. Yunus/10: 40-41 dan Q.S. Al-Maidah/5: 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makharijul huruf
4.3 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus/10: 40-41 dan Q.S. AlMaidah/5: 32 dengan fasih
dan lancar
4.4 Menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Q.S. Yunus/10: 40-41
dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Q.S. al-Maidah/5: 32.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras sekitar Teori
kelas) (10 enit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan toleransi sebagai
alat pemersatu bangsa.
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas tentang Teori/Presentasi
toleransi sebagai alat pemersatu bangsa. (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab Teori/Luring
petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (30 menit)
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
4.5 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada kitab-kitab suci Allah
swt.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menerapkan konsep beriman kepada kitab-kitab Allah.
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan beriman kepada
kitab-kitab Allah.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras sekitar Teori
kelas) (10 Menit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan beriman kepada
kitab-kitab Allah.
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas tentang Teori/Presentasi
beriman kepada kitab-kitab Allah. (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab Teori/Luring
petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (25 Mneit)
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis)
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Teori/Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan (20 Menit)
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Penutup 6. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
7. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran
(literasi) Teori/Luring
8. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 Menit)
9. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
10. peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
4.6 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Rasul-Rasul Allah swt.
A. Tujuan Pembelajaran
3. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menerapkan konsep beriman kepada Rasul-Rasul Allah swt.
4. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan beriman kepada Rasul-
Rasul Allah swt.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras sekitar Teori
kelas) (10 Menit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan beriman kepada
Rasul-Rasula Allah swt.
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas tentang Teori/Presentasi
beriman kepada Rasul-Rasul Allah swt. (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab Teori/Luring
petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (25 Menit)
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis)
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Teori/Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan (20 Menit)
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran
(literasi) Teori/Luring
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 Menit)
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
4.5 Menyajikan kaitan antara syaja‟ah (berani membela kebenaran) dengan upaya
mewujudkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menerapkan konsep Syaja‟ah (berani membela kebenaran).
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Syaja‟ah (berani
membela kebenaran).
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras sekitar Teori
kelas) (10 Menit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan Syaja‟ah (berani
membela kebenaran)
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas tentang Teori/Presentasi
Syaja‟ah (berani membela kebenaran) (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab Teori/Luring
petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (30 Menit)
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis)
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Teori/Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan (25 Menit)
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran
(literasi) Teori/Luring
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 Menit)
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
2.6 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra/17: 23-24 dan hadis terkait.
3.6 Menganalisis perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.
4.6 Menyajikan kaitan antara ketauhidan dalam beribadah dengan hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru sesuai dengan Q.S. Al-Isra/17: 23-24 dan hadis terkait.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menerapkan konsep hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras sekitar Teori
kelas) (10 Menit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan tentang hormat
dan patuh kepada orang tua dan guru.
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas tentang hormat Teori/Presentasi
dan patuh kepada orang tua dan guru. (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab Teori/Luring
petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (25 Menit)
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis)
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Teori/Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan (25 Menit)
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran
(literasi) Teori/Luring
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 Menit)
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat mempratikkan konsep penyelenggaraan jenazah.
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyelengaaraan
jenazah.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras Teori
sekitar kelas) (10 Menit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan tentang
penyelenggaraan jenazah.
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas tentang Teori/Presentasi
penyelenggaraan jenazah. (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan Teori/Luring
menjawab petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (200 Menit)
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis) serta
mempratikkan tata cara pengurusan jenazah Teori/Praktik/Luring
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam (40 Menit)
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran
(literasi) Teori/Luring
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 Menit)
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
5. peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat mempratikkan konsep khotbah, tabligh, dan dakwah.
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan khotbah, tabligh, dan
dakwah.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras sekitar Teori
kelas) (10 Menit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan tentang khotbah,
tabligh, dan dakwah.
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas tentang Teori/Presentasi
khotbah, tabligh, dan dakwah. (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab Teori/Luring
petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (25 Menit)
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis) serta
mempratikkan khobat, tabligh, dan dakwah. Teori/Luring
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam (60 Menit)
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran Teori/Luring
(literasi)
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 enit)
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menerapkan konsep prinsip-prinsip dan praktek ekonomi Islam.
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dan
praktek ekonomi Islam.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru Teori
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan (10 enit)
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras sekitar
kelas)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan tentang prinsip-
prinsip dan praktek ekonomi Islam
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas tentang Teori/Presentasi
prinsip-prinsip dan praktek ekonomi Islam. (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab Teori/Luring
petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (25 Menit)
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis)
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Teori/Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan (20 Menit)
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran
(literasi) Teori/Luring
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 Menit)
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menerapkan konsep sikap menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan
dan kerja keras.
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkembangan
peradaban Islam pada masa kejayaan.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras sekitar Teori
kelas) (10 enit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan tentang
perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan.
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas Teori/Presentasi
tentangperkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan. (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab Teori/Luring
petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (30 Menit)
Pengolahan data 3. sesi tanya jawab kepada siswa Teori/Luring
(30 Menit)
Verifikasi 4. Masing-masing peserta didik mengumpulkan hasil kerjanya Teori/Luring
(25 Menit)
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis)
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Teori/Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan (20 Menit)
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran
(literasi) Teori/Luring
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 Menit)
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menerapkan konsep perilaku kreatif, inovatif, dan produktif.
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkembangan Islam
masa modern.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kabar hari ini (guru
mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan memperhatikan kebersihan
misal kebersihan di kolong meja, di bawah meja dan kursi, bahkan di teras sekitar Teori
kelas) (10 enit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan tentang
perkembangan Islam masa modern.
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter.
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan presentasi di kelas tentang Teori/Presentasi
perkembangan Islam masa modern. (10 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab Teori/Luring
petanyaan guru secara lisan saat presentasi berlangsung (30 Menit)
Pengolahan data 3. sesi tanya jawab kepada siswa Teori/Luring
(30 Menit)
Verifikasi 4. Masing-masing peserta didik mengumpulkan hasil kerjanya Teori/Luring
(25 Menit)
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis)
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Teori/Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan (20 Menit)
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran
(literasi) Teori/Luring
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 Menit)
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Nama : Mazlan
Sekolah : SMK Negeri 26 Jakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : XII/ 1 (satu)
Materi Pokok : Berfikir Kritis, Objektif dan Seimbang.
Kompetensi Dasar :
Menunjukkan sikap kritis, dan demokratis sebagai implementasi dari pemahaman
2.3
Q.S. Ali „Imron/3: 190-191 serta hadis terkait.
3.1 Menganalisis Q.S. Ali „Imron/3: 190-191 serta hadis tentang berfikir kritis.
Membaca Q.S. Ali „Imron/3: 190-191 sesuai dengan kaidah tajwid dan
4.1.1
makharijul huruf.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menerapkan konsep berpikir kritis, objektif dan seimbang .
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan berpikir kritis, objektif
dan seimbang.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kegiatan yang sudah
dilakukan dipagi hari (guru mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan R-18
memperhatikan kebersihan misal kebersihan di ruang kelas,termasuk di dalamnya
kebersihan lantai kelas dan kerapihan meja dan bangku siswa) Luring
(10 Menit)
2. Melakukan apersepsi pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaaan tentang berpikir
kritis, objektif dan seimbang
3. Penyampaian tentang tujuan pembelajaran, dan pesan-pesan karakter
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab R-18
(25 Menit )
Verifikasi R-18
4. Peserta didik mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali „Imron/3: 190-191 dengan
Luring
lancar.
( 10 Menit )
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis) R-18
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam
Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik ( 30 Menit )
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran R-18
(literasi)
Luring
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. (10 Menit)
5. Peserta didik memberikan doa penutup sesudah belajar
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Nama : Mazlan
Sekolah : SMK Negeri 26 Jakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : XII/ 1 (satu)
Materi Pokok : Iman kepada hari akhir.
Kompetensi Dasar :
1.1 Menghayati nilai nilai keimanan kepada Hari Akhir
Menunjukan sikap mawas diri dan taat beribadah sebagai cerminan dari kesadaran
2.5
beriman kepada hari akhir
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kegiatan yang sudah
dilakukan dipagi hari (guru mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan
R-18
memperhatikan kebersihan misal kebersihan di ruang kelas,termasuk di dalamnya
kebersihan lantai kelas dan kerapihan meja dan bangku siswa) Luring
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan temannya presentasi di depan R-18
kelas tentang kajian dalil terkait dan hadis tentang iman kepada hari akhir
Luring
(30 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab R-18
pertanyaan guru secara lisan saat pembelajaran berlangsung
Luring
(20 Menit )
Pengolahan data 3. Sesi tanya jawab kepada siswa R-18
Luring
(25 Menit )
Luring
( 10 Menit )
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis) R-18
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Luring
diskusi dikelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik ( 30 Menit )
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran R-18
(literasi) Luring
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (10 Menit)
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Nama : Mazlan
Sekolah : SMK Negeri 26 Jakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : XII/ 1 (satu)
Materi Pokok : Menyebarkan kebaikan melalui ihsan.
Kompetensi Dasar :
Menunjukan perilaku berbuat baik (ihsan) sebagai implementasi dari pamahaman
2.4
Q.S. Al Baqarah/2: 83, serta hadist terkait
3.2 Menganalisis Q.S. Al Baqarah/2: 83 serta hadist tentang berbuat baik (ihsan)
3.5 Memahami hikmah dan manfaat berbuat baik (ihsan) dalam kehidupan
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kegiatan yang sudah
dilakukan dipagi hari (guru mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan
R-18
memperhatikan kebersihan misal kebersihan di ruang kelas,termasuk di dalamnya
kebersihan lantai kelas dan kerapihan meja dan bangku siswa) Luring
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan temannya presentasi di depan R-18
kelas tentang kajian Q.S. Al Baqarah/2: 83 dan hadis tentang menyebarkan
Luring
kebaikan melalui ihsan
(30 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab R-18
pertanyaan guru secara lisan saat pembelajaran berlangsung
Luring
(20 Menit )
Luring
(25 Menit )
Verifikasi 4. Peserta didik mendemontrasikan hafalan Q.S. Al Baqarah/2: 83 dengan lancar R-18
Luring
( 10 Menit )
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis) R-18
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik ( 30 Menit )
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Nama : Mazlan
Sekolah : SMK Negeri 26 Jakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : XII/ 1 (satu)
Materi Pokok : Saling menasehati dengan santun.
Kompetensi Dasar :
Menunjukan perilaku saling menasehati sebagai implementasi dari pamahaman
2.3
Q.S. Luqman/31: 13-14, serta hadist terkait
3.2 Menganalisis Q.S. Luqman/31: 13-14 serta hadist tentang saling menasehati
Membaca Q.S. Luqman/31: 13-14 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul
4.2.1
huruf
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kegiatan yang sudah
dilakukan dipagi hari (guru mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan
R-18
memperhatikan kebersihan misal kebersihan di ruang kelas,termasuk di dalamnya
kebersihan lantai kelas dan kerapihan meja dan bangku siswa) Luring
Inti Stimulasi 1. Peserta didik menyaksikan dan memperhatikan temannya presentasi di depan R-18
kelas tentang kajian Q.S Luqman/31: 13-14 dan hadis tentang saling menasehati
Luring
dengan santun
(30 Menit)
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab R-18
pertanyaan guru secara lisan saat pembelajaran berlangsung
Luring
(20 Menit )
Luring
(25 Menit )
Verifikasi 4. Peserta didik mendemontrasikan hafalan Q.S. Luqman/31: 13-14 dengan lancar R-18
Luring
( 10 Menit )
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis) R-18
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Luring
diskusi di kelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik ( 30 Menit )
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Nama : Mazlan
Sekolah : SMK Negeri 26 Jakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : XII/ 1 (satu)
Materi Pokok : Demokrasi dalam islam.
Kompetensi Dasar :
Menunjukan sikap demokratis sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Ali
2.3
„Imran/3: 159, serta hadist terkait.
3.1 Menganalisis Q.S. Ali „Imran/3: 159 serta hadist tentang bersikap demokratis.
4.1.1 Membaca Q.S. Ali „Imran/3: 159, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menerapkan konsep demokrasi dalam islam..
2. Melalui penerapan model discovery learning peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan demokrasi dalam islam.
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Moda dan Alat
Pendahuluan Persiapan 1. Guru memberi salam dan mengajak berdoa. Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran tetap melakukan protokol kesehatan. Guru menanyakan kegiatan yang sudah
dilakukan dipagi hari (guru mengajak supaya peserta didik lebih membiasakan
R-18
memperhatikan kebersihan misal kebersihan di ruang kelas,termasuk di dalamnya
kebersihan lantai kelas dan kerapihan meja dan bangku siswa) Luring
Pengumpulan data 2. Peserta didik menuliskan temuan hasil pengamatan dari presentasi dan menjawab R-18
pertanyaan guru secara lisan saat pembelajaran berlangsung Luring
(20 Menit )
(25 Menit )
Verifikasi R-18
4. Peserta didik mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali „Imran/3: 159 dengan lancar Luring
( 10 Menit )
Generalisasi 5. Peserta didik membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat ini (kritis) R-18
6. Guru memberi konfirmasi dan penguatan terhadap jawaban peserta didik dalam Luring
diskusi dikelas dan memberikan penghargaan atau apresiasi kepada proses dan
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik ( 30 Menit )
Penutup 1. Peserta didik merangkum materi pelajaran, diarahkan dan difasilitasi oleh guru R-18
2. Peserta didik difasilitasi untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran Luring
C. Teknik Penilaian
1. Pengetahuan : Nilai tugas dan kuis
2. Sikap : Pengamatan
3. Keterampilan : Unjuk kerja/Proyek peserta didik melalui presentasi kelompok
Lampiran-lampiran
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran